[Ringkasan]
Dokumen ini membahas tentang fotometri bintang, yaitu pengukuran intensitas cahaya bintang. Terdapat penjelasan tentang hukum Planck dan Stefan-Boltzmann yang menjelaskan distribusi energi pancaran benda hitam sebagai fungsi temperatur, serta penerapannya untuk mempelajari sifat-sifat fisik bintang seperti temperatur, luminositas, dan jaraknya.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat pancaran benda hitam dan hukum-hukum terkaitnya, termasuk fungsi Planck, hukum Stefan-Boltzmann, dan hukum Wien. Dokumen juga menjelaskan bahwa bintang dapat dianggap sebagai benda hitam dan parameter pentingnya seperti intensitas spesifik, fluks, luminositas, dan fluks pada jarak tertentu.
[Ringkasan]
1. Magnitudo bolometrik mengukur total energi yang dipancarkan bintang melalui seluruh panjang gelombang, tidak seperti magnitudo visual yang hanya mengukur pada panjang gelombang tertentu.
2. Koreksi bolometrik digunakan untuk mengkonversi magnitudo visual menjadi magnitudo bolometrik karena sebagian energi bintang dipancarkan di luar daerah visual.
3. Dari koreksi bolometrik, temperatur efektif, dan diameter sudut
Dokumen tersebut membahas tentang Matahari dan teknik-teknik pengukuran besaran fisisnya seperti jarak, radius, massa, luminositas, dan temperatur efektif menggunakan berbagai metode seperti radar, pengukuran sudut, hukum Kepler dan Newton.
1. Eksperimen mengukur tetapan Hall dan rapat pembawa muatan pada sampel tungsten menggunakan metode efek Hall.
2. Hasilnya menunjukkan tetapan Hall bernilai negatif dan rapat pembawa muatan meningkat dengan medan magnet yang lebih besar.
3. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat konduktivitas material.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep astronomi yang terkait dengan koordinat benda langit seperti asensio rekta, deklinasi, waktu terbit dan terbenam, serta penyelesaian soal-soal yang melibatkan konsep-konsep tersebut. Beberapa contoh soal yang diselesaikan adalah menentukan waktu terbit dan terbenam suatu bintang, menentukan waktu transit bintang, serta menentukan koordinat Bulan sa
Dokumen tersebut membahas tentang sifat pancaran benda hitam dan hukum-hukum terkaitnya, termasuk fungsi Planck, hukum Stefan-Boltzmann, dan hukum Wien. Dokumen juga menjelaskan bahwa bintang dapat dianggap sebagai benda hitam dan parameter pentingnya seperti intensitas spesifik, fluks, luminositas, dan fluks pada jarak tertentu.
[Ringkasan]
1. Magnitudo bolometrik mengukur total energi yang dipancarkan bintang melalui seluruh panjang gelombang, tidak seperti magnitudo visual yang hanya mengukur pada panjang gelombang tertentu.
2. Koreksi bolometrik digunakan untuk mengkonversi magnitudo visual menjadi magnitudo bolometrik karena sebagian energi bintang dipancarkan di luar daerah visual.
3. Dari koreksi bolometrik, temperatur efektif, dan diameter sudut
Dokumen tersebut membahas tentang Matahari dan teknik-teknik pengukuran besaran fisisnya seperti jarak, radius, massa, luminositas, dan temperatur efektif menggunakan berbagai metode seperti radar, pengukuran sudut, hukum Kepler dan Newton.
1. Eksperimen mengukur tetapan Hall dan rapat pembawa muatan pada sampel tungsten menggunakan metode efek Hall.
2. Hasilnya menunjukkan tetapan Hall bernilai negatif dan rapat pembawa muatan meningkat dengan medan magnet yang lebih besar.
3. Eksperimen ini bermanfaat untuk mempelajari sifat konduktivitas material.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep astronomi yang terkait dengan koordinat benda langit seperti asensio rekta, deklinasi, waktu terbit dan terbenam, serta penyelesaian soal-soal yang melibatkan konsep-konsep tersebut. Beberapa contoh soal yang diselesaikan adalah menentukan waktu terbit dan terbenam suatu bintang, menentukan waktu transit bintang, serta menentukan koordinat Bulan sa
Bintang ganda adalah sistem dua atau lebih bintang yang terikat oleh gaya gravitasi. Bintang-bintang dalam sistem bintang ganda mengorbit pusat massa mereka dalam elips, dengan bintang bermassa besar berada di titik fokus. Pengamatan komponen orbit seperti periode, sudut setengah sumbu besar, dan eksentrisitas memungkinkan penentuan massa dan jarak masing-masing bintang.
Bintang tidak diam tetapi bergerak di ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat kecil sehingga sulit diamati. Gerak sejati bintang diukur dengan membandingkan posisi bintang dalam waktu yang lama untuk mengetahui perubahan posisinya. Kecepatan gerak bintang dapat diuraikan menjadi komponen radial dan tangensial berdasarkan efek Doppler dan gerak sejatinya.
Dokumen ini membahas tentang fotometri bintang, yaitu pengukuran kuat cahaya bintang. Magnitudo digunakan untuk menyatakan terang bintang, dengan magnitudo yang lebih kecil menunjukkan bintang yang lebih terang. Ada perbedaan antara magnitudo visual yang diukur oleh mata dan magnitudo fotografis yang diukur oleh pelat foto."
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
Mars dan Matahari memiliki koordinat ekuator berbeda pada tanggal 9 April 2014. Dari pulau kecil dengan lintang 0 derajat, Mars akan terlihat di langit selama 12 jam.
1. Gaya pasang surut terjadi akibat perbedaan gaya gravitasi antara titik di permukaan planet dengan titik pusat planet yang disebabkan oleh perbedaan jaraknya dengan benda langit penyebab pasang surut seperti Bulan atau Matahari.
2. Besarnya gaya pasang surut dipengaruhi oleh posisi Bulan dan Matahari relatif terhadap Bumi, dengan maksimum terjadi pada bulan purnama dan minimum pada bulan kuartil.
3. Stabilitas g
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi bintang. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang pembentukan spektrum bintang, teori atom Bohr, klasifikasi spektrum bintang menurut Miss Annie J. Cannon, dan contoh spektrum bintang kelas O.
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor dan operator-operator vektor yang digunakan dalam medan dan gelombang elektromagnetik, seperti gradien, divergensi, dan curl.
2. Dibahas pula sistem koordinat kartesian, silindris, dan bola yang digunakan untuk merepresentasikan vektor dalam ruang tiga dimensi.
3. Operator-operator vektor digunakan untuk menghitung laju perubahan medan skalar dan vektor.
Astrofisika adalah penerapan ilmu fisika untuk mempelajari alam semesta melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari benda-benda langit. Bintang dapat dianggap sebagai benda hitam yang memancarkan energi sesuai hukum Planck dan Stefan-Boltzmann, sehingga sifat pancaran dan temperatur bintang dapat ditentukan dari spektrumnya.
Sistem magnitudo digunakan untuk mengukur terang bintang. Magnitudo yang lebih kecil menunjukkan bintang yang lebih terang. Pogson medefinisikan skala magnitudo logaritmik dimana selisih 1 unit magnitudo melambangkan perbedaan terang 100 kali. Magnitudo dapat diukur dalam berbagai panjang gelombang cahaya dan menunjukkan temperatur permukaan bintang.
Dokumen tersebut berisi solusi soal olimpiade astronomi tingkat provinsi tahun 2009 yang ditulis oleh Mariano N. Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang latar belakang pendeklarasian tahun 2009 sebagai Tahun Astronomi Internasional dan solusi untuk beberapa soal olimpiade astronomi.
Siswa mempelajari prinsip kerja alat-alat optik seperti lensa dan pembiasan cahaya. Mereka dapat memahami hukum-hukum pembiasan cahaya dan menjelaskan fenomena seperti pembiasan cahaya di lensa dan terjadinya pelangi.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar dalam bidang astrofisika, meliputi pancaran gelombang elektromagnetik dari benda langit, teori pancaran benda hitam, hukum Stefan-Boltzmann, dan penerapannya untuk mempelajari sifat bintang.
Tata koordinat ekuatorial menggunakan bidang ekuator langit sebagai bidang acuan dan titik Aries sebagai titik acuan. Koordinat suatu benda langit terdiri atas asensio rekta yang diukur dari titik Aries dan deklinasi yang menunjukkan jarak sudut benda dari ekuator langit. Sistem ini memungkinkan koordinat benda langit tetap meskipun pengamatan dilakukan dari berbagai belahan bumi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang radiasi panas dan hukum-hukum terkaitnya seperti hukum Stefan-Boltzmann dan Wien.
2. Juga dibahas tentang efek fotolistrik, efek Compton, teori kuantum Planck, dan teori de Broglie.
3. Diberikan contoh perhitungan terkait intensitas radiasi, daya radiasi, panjang gelombang radiasi, dan panjang gelombang de Brogl
Bintang ganda adalah sistem dua atau lebih bintang yang terikat oleh gaya gravitasi. Bintang-bintang dalam sistem bintang ganda mengorbit pusat massa mereka dalam elips, dengan bintang bermassa besar berada di titik fokus. Pengamatan komponen orbit seperti periode, sudut setengah sumbu besar, dan eksentrisitas memungkinkan penentuan massa dan jarak masing-masing bintang.
Bintang tidak diam tetapi bergerak di ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat kecil sehingga sulit diamati. Gerak sejati bintang diukur dengan membandingkan posisi bintang dalam waktu yang lama untuk mengetahui perubahan posisinya. Kecepatan gerak bintang dapat diuraikan menjadi komponen radial dan tangensial berdasarkan efek Doppler dan gerak sejatinya.
Dokumen ini membahas tentang fotometri bintang, yaitu pengukuran kuat cahaya bintang. Magnitudo digunakan untuk menyatakan terang bintang, dengan magnitudo yang lebih kecil menunjukkan bintang yang lebih terang. Ada perbedaan antara magnitudo visual yang diukur oleh mata dan magnitudo fotografis yang diukur oleh pelat foto."
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
Mars dan Matahari memiliki koordinat ekuator berbeda pada tanggal 9 April 2014. Dari pulau kecil dengan lintang 0 derajat, Mars akan terlihat di langit selama 12 jam.
1. Gaya pasang surut terjadi akibat perbedaan gaya gravitasi antara titik di permukaan planet dengan titik pusat planet yang disebabkan oleh perbedaan jaraknya dengan benda langit penyebab pasang surut seperti Bulan atau Matahari.
2. Besarnya gaya pasang surut dipengaruhi oleh posisi Bulan dan Matahari relatif terhadap Bumi, dengan maksimum terjadi pada bulan purnama dan minimum pada bulan kuartil.
3. Stabilitas g
Dokumen tersebut membahas tentang spektroskopi bintang. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang pembentukan spektrum bintang, teori atom Bohr, klasifikasi spektrum bintang menurut Miss Annie J. Cannon, dan contoh spektrum bintang kelas O.
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor dan operator-operator vektor yang digunakan dalam medan dan gelombang elektromagnetik, seperti gradien, divergensi, dan curl.
2. Dibahas pula sistem koordinat kartesian, silindris, dan bola yang digunakan untuk merepresentasikan vektor dalam ruang tiga dimensi.
3. Operator-operator vektor digunakan untuk menghitung laju perubahan medan skalar dan vektor.
Astrofisika adalah penerapan ilmu fisika untuk mempelajari alam semesta melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari benda-benda langit. Bintang dapat dianggap sebagai benda hitam yang memancarkan energi sesuai hukum Planck dan Stefan-Boltzmann, sehingga sifat pancaran dan temperatur bintang dapat ditentukan dari spektrumnya.
Sistem magnitudo digunakan untuk mengukur terang bintang. Magnitudo yang lebih kecil menunjukkan bintang yang lebih terang. Pogson medefinisikan skala magnitudo logaritmik dimana selisih 1 unit magnitudo melambangkan perbedaan terang 100 kali. Magnitudo dapat diukur dalam berbagai panjang gelombang cahaya dan menunjukkan temperatur permukaan bintang.
Dokumen tersebut berisi solusi soal olimpiade astronomi tingkat provinsi tahun 2009 yang ditulis oleh Mariano N. Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang latar belakang pendeklarasian tahun 2009 sebagai Tahun Astronomi Internasional dan solusi untuk beberapa soal olimpiade astronomi.
Siswa mempelajari prinsip kerja alat-alat optik seperti lensa dan pembiasan cahaya. Mereka dapat memahami hukum-hukum pembiasan cahaya dan menjelaskan fenomena seperti pembiasan cahaya di lensa dan terjadinya pelangi.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep dasar dalam bidang astrofisika, meliputi pancaran gelombang elektromagnetik dari benda langit, teori pancaran benda hitam, hukum Stefan-Boltzmann, dan penerapannya untuk mempelajari sifat bintang.
Tata koordinat ekuatorial menggunakan bidang ekuator langit sebagai bidang acuan dan titik Aries sebagai titik acuan. Koordinat suatu benda langit terdiri atas asensio rekta yang diukur dari titik Aries dan deklinasi yang menunjukkan jarak sudut benda dari ekuator langit. Sistem ini memungkinkan koordinat benda langit tetap meskipun pengamatan dilakukan dari berbagai belahan bumi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang radiasi panas dan hukum-hukum terkaitnya seperti hukum Stefan-Boltzmann dan Wien.
2. Juga dibahas tentang efek fotolistrik, efek Compton, teori kuantum Planck, dan teori de Broglie.
3. Diberikan contoh perhitungan terkait intensitas radiasi, daya radiasi, panjang gelombang radiasi, dan panjang gelombang de Brogl
Dokumen tersebut membahas tentang pancaran benda hitam dan hukum yang melandasinya. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa:
1. Benda hitam adalah pemancar sempurna yang menyerap seluruh pancaran elektromagnetik tanpa pantulan.
2. Fungsi Planck menjelaskan distribusi energi pancaran benda hitam berdasarkan panjang gelombang dan temperatur.
3. Hukum Wien menyatakan hubungan antara panjang gelombang maksimum den
Dokumen tersebut membahas tentang pancaran benda hitam dan hukum yang melandasinya. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa:
1. Benda hitam adalah pemancar sempurna yang menyerap seluruh pancaran elektromagnetik tanpa pantulan.
2. Fungsi Planck menjelaskan distribusi energi pancaran benda hitam berdasarkan panjang gelombang dan temperatur.
3. Hukum Wien menyatakan hubungan antara panjang gelombang maksimum den
Dokumen tersebut membahas tentang difraksi sinar-X oleh kristal, meliputi sejarahnya, proses interaksinya dengan material, hukum Bragg, dan komponen-komponen eksperimen sinar-X.
STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA kelas XI SMAN 5 YogyakartaResma Puspitasari
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah perkembangan model atom dari Dalton hingga Schrodinger, termasuk penerapannya untuk menjelaskan spektrum atom hidrogen. Terdapat juga penjelasan mengenai konsep-konsep kuantum seperti orbital, bilangan kuantum, dan ketidakpastian Heisenberg.
Standar kompetensi ini membahas analisis keterkaitan berbagai besaran fisika dalam paradigma kuantum dan relativitas, mencakup gejala kuantum seperti radiasi benda hitam, efek fotoelektrik, kompton, dan de Broglie. Kompetensi dasar menganalisis secara kualitatif gejala kuantum termasuk sifat dan hukum radiasi benda hitam.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas perkembangan teori-teori fisika tentang radiasi termal dan sifat gelombang-partikel cahaya, mulai dari hukum Stefan-Boltzmann, hingga percobaan Compton dan Davisson-Germer.
2) Teori-teori awal seperti hukum Wien dan teori Rayleigh-Jeans hanya berlaku untuk sebagian spektrum cahaya.
3) Percobaan Compton dan Davis
1. Dokumen membahas teori-teori fisika tentang radiasi benda hitam, efek fotoelektrik, efek Compton, panjang gelombang de Broglie, dan percobaan Davisson-Germer.
2. Teori-teori tersebut menjelaskan sifat gelombang dan partikel cahaya serta hubungannya dengan momentum dan energi foton.
3. Percobaan Davisson-Germer menunjukkan bahwa elektron berperilaku seperti gelombang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai konsep fisika seperti benda hitam, hukum radiasi, efek fotolistrik, dan efek Compton.
2. Juga membahas berbagai jenis media transmisi data seperti kabel twisted pair, kabel koaksial, serat optik, dan transmisi nirkabel.
3. Menguraikan berbagai hukum dan konsep fisika tersebut beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas perkembangan model atom dari Demokritus hingga Bohr, termasuk model Thomson, Rutherford, dan Bohr. Model Bohr mampu menjelaskan spektrum diskrit dan kuantisasi momentum serta energi elektron pada atom hidrogen. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar fisika atom seperti ionisasi, spektrum emisi dan absorpsi, serta hubungan antara model atom dengan kaidah-kaidah kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang teori kuantum dan struktur atom, termasuk sifat gelombang cahaya, spektrum elektromagnetik, dualitas gelombang-partikel, dan model mekanika kuantum atom yang dijelaskan melalui bilangan-bilangan kuantum.
1. Berbagai teori tentang radiasi benda hitam hanya berlaku pada bagian spektrum tertentu dan mengalami kegagalan pada bagian spektrum lainnya.
2. Cahaya memiliki sifat dualistik sebagai gelombang dan partikel, meskipun kedua sifat tersebut tidak muncul secara bersamaan.
3. Percobaan Compton dan de Broglie membuktikan sifat gelombang dan partikel cahaya serta elektron.
1. Jasad hitam menyerap semua sinaran elektromagnetik dan memancarkan sinaran termal berdasarkan suhunya.
2. Teori kuantum diperlukan kerana teori klasik tidak dapat menerangkan graf sinaran jasad hitam yang menunjukkan keamatan sinaran tidak meningkat secara berterusan dengan peningkatan frekuensi.
3. Menurut teori kuantum, tenaga elektromagnetik adalah diskret dan bergantung kepada frekuens
Dokumen tersebut membahas tentang struktur atom, elektron dalam atom, radiasi elektromagnetik, spektrum elektromagnetik, teori atom Bohr, mekanika gelombang, dan bilangan kuantum.
Fotometri adalah cabang astronomi yang mempelajari informasi cahaya dari benda langit seperti bintang. Fotometri didasarkan pada pemahaman hukum pancaran dan hukum Wien yang menyatakan hubungan antara temperatur dan panjang gelombang maksimum radiasi benda hitam. Fotometri mengukur besaran seperti fluks pancaran, magnitudo, dan menggunakan diagram Hertzsprung-Russel untuk menghubungkan antara kecerlangan dan spektrum bintang
Dokumen tersebut membahas tentang teori dan aplikasi sinar X dalam konteks medis kuantum. Ringkasannya adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang sinar X, sejarah penemuan sinar X oleh Wilhelm Röntgen, sifat-sifat sinar X, dan berbagai aplikasi sinar X dalam bidang medis seperti pencitraan medis.
Iya, menurut teori de Broglie semua partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang. Panjang gelombangnya ditentukan oleh momentum partikel tersebut. Semakin besar momentum partikel, semakin pendek panjang gelombangnya. Teori ini berlaku untuk semua partikel baik itu elektron, proton, neutron, atom, molekul bahkan objek makroskopis sekalipun walaupun panjang gelombangnya sangat pendek sehingga efek gelombangnya sulit diam
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis koperasi dan tahapan pembentukan koperasi. Ada 5 jenis koperasi yaitu koperasi simpan pinjam, konsumen, produsen, pemasaran, dan jasa. Pembentukan koperasi memerlukan persyaratan tertentu seperti minimal 20 anggota, berkedudukan di Indonesia, dan membuat akta pendirian yang berisi anggaran dasar. Proses pembentukannya meliputi persiapan, rapat pembent
2. DND-2004
Keingintahuan manusia akan alam semesta selalu
bertambah dari waktu-ke-waktu. Manusia tidak
hanya sekedar mengikuti aneka gerak dan
penampakan benda-benda langit, tetapi juga
berusaha mengetahui hakekat benda-benda langit
tersebut.
Dengan ditunjang perkembangan ilmu pengetahuan,
terutama fisika dan matematika, manusia berusaha
mengetahui bagaimana benda langit itu terbentuk
dan berkembang
Dari sinilah berkembang Astrofisika atau Fisika
Bintang, yaitu penerapan ilmu fisika pada alam
semesta.
3. DND-2004
Untuk mempelajari benda-benda langit, informasi yang
diterima hanyalah berupa seberkas cahaya
Cahaya (gelombang elektromagnet)
Pancaran gelombang elektromagnet dapat dibagi dalam
beberapa jenis, bergantung pada panjang gelombangnya
(λ)
1. Pancaran gelombang radio, dengan λ antara
beberapa milimeter sampai 20 meter
2. Pancaran gelombang inframerah, dengan λ sekitar
7500 Å hingga sekitar 1 mm (1 Å = 1 Angstrom = 10-8
cm)
4. DND-2004
3. Pancaran gelombang optik atau pancaran kasatmata
dengan λ sekitar 3 800Å sampai 7 500 Å
Panjang gelombang optik terbagi atas beraneka warna :
merah λ : 6 300 – 7 500 Å
merah oranye λ : 6 000 – 6 300 Å
oranye λ : 5 900 – 6 000 Å
kuning λ : 5 700 – 5 900 Å
kuning hijau λ : 5 500 – 5 700 Å
hijau λ : 5 100 – 5 500 Å
hijau biru λ : 4 800 – 5 100 Å
biru λ: 4 500 – 4 800 Å
biru ungu λ : 4 200 – 4 500 Å
ungu λ : 3 800 – 4 200 Å
7. DND-2004
Dengan mengamati pancaran gelombang elektromagnet
kita dapat mempelajari beberapa hal yaitu,
Arah pancaran. Dari pengamatan kita dapat menga-
mati letak dan gerak benda yang memancarkannya
Kuantitas pancaran. Kita bisa mengukur kuat atau
kecerahan pancaran
Kualitas pancaran. Dalam hal ini kita bisa mempelajari
warna, spektrum maupun polarisasinya
9. DND-2004
Untuk memahami sifat pancaran suatu benda kita
hipotesakan suatu pemancar sempurna yang disebut
benda hitam (black body)
Pada keadaan kesetimbangan termal, temperatur
benda hanya ditentukan oleh jumlah energi yang
diserapnya perdetik
Suatu benda hitam tidak memancarkan seluruh
gelombang elektromagnet secara merata. Benda hitam
bisa memancarkan cahaya biru lebih banyak
dibandingkan dengan cahaya merah, atau sebaliknya.
10. DND-2004
Menurut Max Planck (1858 – 1947), suatu benda hitam
yang temperaturnya T akan memancarkan energi
berpanjang gelombang antara λ dan λ + dλ dengan
intensitas spesifik Bλ(T) dλ sebesar
Fungsi Planck
. . . . . . . . . . . . . (1-1)
Bλ (T) = Intensitas spesifik (I) = Jumlah energi yang
mengalir pada arah tegak lurus permukaan per
cm2
per detik, per steradian
2 h c2
1
λ5
ehc/λkT
- 1
Bλ (T) =
11. DND-2004
h = Tetapan Planck = 6,625 x 10-27
erg det
k = Tetapan Boltzmann = 1,380 x 10-16
erg/ o
K
c = Kecepatan cahaya = 2,998 x 1010
cm/det
T = Temperatur dalam derajat Kelvin (o
K)
2 h c2
λ5
1
ehc/λkT
- 1
Bλ (T) =
12. DND-2004
Apabila dinyatakan dalam frekuensi fungsi Planck menjadi :
Distribusi energi
menurut panjang
gelombang
(Spektrum Benda
Hitam)
. . . . . . . . . . . . . . . . (1-2)
0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00
Panjang Gelombang (µm )
IntensitasSpesifik[Bλ(Τ)] 8 000 K
7 000 K
6 000 K
5 000 K
4 000 K
Intensitas spesifik
benda hitam sebagai
fungsi panjang
gelombang
UV Visibel Infra Merah
2 h ν 3
c 2
1
e hν/kT
- 1
Bν (T) =
13. DND-2004
Panjang gelombang maksimum (λmaks
) pancaran benda
hitam dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum
Wien yaitu
λmaks
dinyatakan dalam cm dan T dalam derajat Kelvin
Hukum Wien ini menyatakan bahwa makin tinggi
temperatur suatu benda hitam, makin pendek
panjang gelombangnya
Hal ini dapat digunakan untuk menerangkan gejala
bahwa bintang yang temperaturnya tinggi akan
tampak berwarna biru, sedangkan yang temperatur-
nya rendah tampak berwarna merah.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (I-3)λmaks =
0,2898
T
14. DND-2004
0 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00
Panjang Gelombang
Intensitas 8 000 K
= 3,62 x 10-5
cm = 0,36 µm
λmaks =
0,2898
T
0,2898
8000
=
15. DND-2004
Contoh :
Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa puncak
spektrum bintang A dan bintang B masing-masing
berada pada panjang gelombang 0,35 µm dan 0,56 µm.
Tentukanlah bintang mana yang lebih panas, dan
seberapa besar perbedaan temperaturnya
Jawab :
Jadi bintang A mempunyai λmaks lebih pendek daripada
bintang B. Menurut hukum Wien, bintang A lebih panas
daripada bintang B
λmaks A = 0,35 µm , λmaks B = 0,56 µm
λmaks =
0,2898
T
T =
0,2898
λmaks
16. DND-2004
Untuk bintang A :
Untuk bintang B :
Jadi temperatur bintang A lebih panas 1,6 kali daripada
temperatur bintang B
TA =
0,2898
λmaks A
=
0,2898
0,35
TB =
0,2898
λmaks B
=
0,2898
0,56
0,2898
0,35
=
0,2898
0,56TA
TB
= 1,6
17. DND-2004
Bintang B : λmaks = 0,56 µm = 0,56 x 10-4
cm
Bintang A : λmaks = 0,35 µm = 0,35 x 10-4
cm
Cara lain :
Jadi bintang A 1,6 kali lebih panas daripada bintang B
λmaks =
0,2898
T
0,2898
T =
λmaks
0,2898
0,35 x 10-4
TA = = 8 280 K
0,2898
0,56 x 10-4
TA = = 5 175 K
5175
8280TA
TB
= = 1,6
18. DND-2004
Energi total yang dipancarkan benda hitam dapat
ditentukan dengan mengintegrasikan persamaan (I-1)
. . . . . . . . . . . (I-4)
Hukum Stefan-Boltzmann
konstanta Stefan-Boltzmann
B(T) = Bλ (T) dλ
0
∞
B(T) =
σ
π
T4
2 k4
π5
σ
= 15 h3
c2
= 5,67 x 10-5
erg cm-2
K-4
s-1
19. DND-2004
Dari intensitas spesifik Bλ(T) dapat ditentukan jumlah
energi yang dipancarkan oleh setiap cm2
permukaan benda
hitam per detik ke semua arah, yaitu
F = π B(T) = σ Τ4
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (I-5)
Fluks energi benda hitam
Apabila suatu benda berbentuk bola beradius R dan
bertemperatur T memancarkan radiasi dengan sifat-sifat
benda hitam, maka energi yang dipancarkan seluruh
benda itu ke semua arah perdetik adalah,
L = 4 πR2
F = 4 π R2
σΤ4
. . . . . . . . . . . . . . . . (I-6)
Luminositas benda Temperatur efektif
L = 4 π R2
σΤef
4
21. DND-2004
1 cm
1 cm
Intensitas spesifik B(T) = I
Fluks F = σ T4
Luminositas L = 4 π R 2
σ T4
dFluks pada jarak d :
Energi yang melewati
sebuah permukaan bola
yang beradius d per detik
per cm2
Resume
E =
L
4 π d2
1 cm
1 cm
22. DND-2004
Bintang sebagai Benda Hitam
Bintang dapat dianggap sebagai benda hitam. Hal ini bis dilihat dalam
gambar di bawah bahwa distribusi energi bintang kelas O5 dengan
Tef = 54 000 K sama dengan distribusi energi benda hitam yang
temparaturnya T = 54 000 K.
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
1.80
0.35 0.45 0.55 0.65 0.75 0.85
Panjang Gelombang (µ m )
Intensitas
Black Body
T = 54 000 K
Bintang Kelas O5
Tef = 54 000 K
23. DND-2004
Intensitas spesifik (I) :
Jumlah energi yang dipancarkan bintang pada arah
tegak lurus permukaan per cm2
per detik per steradian
Fluks (F) :
Jumlah energi yang dipancarkan oleh setiap cm2
permukaan bintang per detik ke semua arah
F = π B(T) (F = π I)
F = σ Τ4
Oleh karena itu semua hukum-hukum yang berlaku
pada benda hitam, berlaku juga untuk bintang.
2 h c2
λ5
1
ehc/λkT
- 1
Bλ (T) =
F =
L
4 π R2
24. DND-2004
Luminositas (L) : L = 4 π R2
σΤef
4
Energi yang dipancarkan oleh seluruh permukaan
bintang yang beradius R dan bertemperatur Tef per
detik ke semua arah
Fluks pada jarak d (E) :
Energi bintang yang diterima/melewati permukaan
pada jarak d per cm2
per detik (E)
E =
L
4 π d2
Pers. ini disebut juga hukum kuadrat kebalikan
(invers square law) untuk kecerlangan (brightness).
Karena pers. ini menyatakan bahwa kecerlangan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya
Makin jauh sebuah bintang, makin redup
cahayanya
25. DND-2004
Contoh :
Berapakah kecerlangan sebuah bintang dibandingkan
dengan kererlangan semula apabila jaraknya dijauhkan 3
kali dari jarak semula.
Jawab :
Misalkan dA jarak semula dan kecerlangannya adalah EA.
Jarak sekarang adalah dB = 3 dA dan kererlangannya
adalah EB. Jadi,
Jadi setelah jaraknya dijauhkan 3 kali dari jarak semula,
maka kecerlangan bintang menjadi lebih redup sebesar
1/9 kali kecerlangan semula.
EA =
L
4 π dA
2
EB =
L
4 π dB
2
dB
EB = dAEA
2
dA
3dA
= EA
2
= EA
1
9
26. DND-2004
Contoh :
Bumi menerima energi dari matahari sebesar 1380 W/m2
.
Berapakah energi dari matahari yang diterima oleh
planet Saturnus, jika jarak Matahari-Saturnus adalah 9,5
AU ?
Jawab :
Misalkan energi matahari yang diterima di Bumi adalah EB
= 1380 W/m2
dan jarak Bumi-Matahari adalah dB = 1 AU.
Misalkan energi matahari yang diterima di Saturnus
adalah ES dan jarak Saturnus-Matahari adalah dS = 9,5 AU.
Jadi
1
9,5
= 1380
2
= 15,29 W/m2ES = dB
dS
EB
2
28. DND-2004
Besaran-besaran fisik dan geometri bintang seperti
luminositas, radius dan juga massa, biasanya
dinyatakan dalam besaran matahari.
Contoh :
Bintang µ Gem : R* = 73,2 R
L* = 840,4 L
Besaran Matahari :
Massa : M = 1,98 x 1033
gr
Radius : R = 6,96 x 1010
cm
Luminositas : L = 3,96 x 1033
erg s-1
Temperatur Efektif :Tef = 5 800 o
K
Magnitudo visual absolut Mv = 4,82
Magnitudo bolometrik absolut Mbol = 4,75
29. DND-2004
Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa permukaan
seluas 1 cm2
di luar atmosfer bumi menerima energi yang
berasal dari matahari sebesar 1,37 x 106
erg/cm2
/s.
Apabila diketahui jarak Bumi-Matahari adalah 150 juta
kilometer, tentukanlah luminositas matahari.
Contoh :
Jawab :
E = 1,37 x 106
erg /cm2
/s
d = 1,50 x 1013
cm
Konstanta Matahari
E =
L
4 π d2
L = 4 π d2
E
= 4 π (1,50 x 1013
)2
(1,37 x 106
)
= 3,87 x 1033
erg/s
30. DND-2004
Luminositas sebuah bintang 100 kali lebih terang daripada
matahari, tetapi temperaturnya hanya setengahnya dari
temperatur matahari. Berapakah radius bintang tersebut
dinyatakan dalam radius matahari ?
Contoh :
Jawab : L∗ = 4 π R∗
2
σΤef∗
4
Untuk bintang :
L = 4 π R
2
σΤef
4
Untuk Matahari :
L∗ = 100 L , Tef∗ = 0,5 Τef
L
=
L∗ Tef
Tef∗
1/2
R∗
R
2
100 L
1/2
=
0,5 Tef
Tef
2
L
= (100)1/2
0,5
1
= (10)(4) = 40
31. DND-2004
Jarak Bintang
Jarak bintang-bintang yang
dekat dapat ditentukan dengan
cara paralaks trigonometri
Bintang
Matahari
p
d∗
d
Elips paralaktik
Bumi
d = Jarak Matahari-Bumi
= 1,50 x 1013
cm = 1 AU
(AU = Astronomical unit)
d∗ = Jarak Matahari - Bintang
p = Paralaks Bintang
tan p = d/ d∗
. . . . . . . . . (2-1)
32. DND-2004
Karena p sangat kecil, maka persamaan (1-1) dapat
dituliskan,
p = d/ d∗
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-2)
p dalam radian
Apabila p dinyatakan dalam detik busur dan karena
1 radian = 206 265″ , maka
p = 206 265 d/d∗
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-3)
Jika jarak dinyatakan dalan AU, maka d∗ = 1 AU
sehingga pers. (2-3) menjadi,
p = 206 265/d∗ . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . (2-4)
33. DND-2004
Selain AU, dalam astronomi digunakan juga satuan
jarak lainnya yaitu satuan parsec disingkat pc.
Satu parsec (parallax second) didefi-
nisikan sebagai jarak sebuah bin-
tang yang paralaksnya satu detik
busur.
Bintang
Matahari
p = 1″
d∗ = 1 pc
d =1 AU
Dengan demikian, jika p = 1″ dan
d∗ = 1 pc, maka dari persamaan (2-
4) yaitu p = 206 265/d* diperoleh,
1 pc = 206 265 AU
= 3,086 x 1018
cm . . . . . (2-5)
34. DND-2004
Satuan lain yang sering digunakan dalam astronomi untuk
menyatakan jarak adalah tahun cahaya (ly = light year)
Kecepatan cahaya per detik adalah 2,997925 x 1010
cm/s
1 tahun = 365,25 hari = 365,25 x 24 jam x 60 menit x 60
detik = 3,16 x 107
detik
Jadi 1 ly = (3,16 x 107
)(2,997925 x 1010
)
= 9,46 x 1017
cm . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-6)
Dari persamaan (2-5) :
1 pc = 3,26 ly . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-7)
1 pc = 3,086 x 1018
cm
dan persamaan (2-6) di atas, diperoleh :
35. DND-2004
Matahari
Animasi paralaks
Apabila paralak dinyatakan dalam detik busur dan
jarak dinyatakan dalam pc, maka pers (2-6)
menjadi,
p = 1/d∗ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2-7)
36. DND-2004
Bintang-bintang yang terdekat dengan matahari
yang sudah ditentukan paralaksnya
Bintang
Paralaks
(″)
Jarak
(pc)
Jarak
(ly)
Proxima Centauri 0,76 1,31 4,27
Alpha Centauri 0,74 1,35 4,40
Barnard 0,55 1,81 5,90
Wolf 359 0,43 2,35 7,66
Lalande 21185 0,40 2,52 8,22
Sirius 0,38 2,65 8,64