SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
DOSEN PENGASUH:
MANFARISYAH S.H.,M.H
NAMA KELOMPOK:
M.TAUFIQ : 220510270
AYU ANJELINA N : 220510171
RAHMAD NANDA P : 220510110
1.
2.
3.
Rumusan Masalah
1 2 3
Bagaimana cara
menyikapi system
sanksi yang berlaku
di hukum adat ?
Apa saja ciri ciri sistem
sanksi dalam hukum
adat?
Apa tujuan penerapan
sanksi hukum adat di
indonesia ?
Latar Belakang
Sanksi pidana merupakan penjatuhan hukuman yang diberikan kepada seseorang yang dinyatakan
bersalah dalam melakukan perbuatan pidana. Jenis-jenis pidana ini sangat bervariasi, seperti pidana
mati, pidana penjara seumur hidup, pidana penjara sementara waktu, pidana kurungan dan pidana
denda yang merupakan pidana pokok, dan pidana pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-
barang tertentu, dan pengumuman putusan hakim yang kesemuanya merupakan pidana tambahan.
Setiap hubungan kemasyarakatan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan
hukum yang ada dan berlaku dalam masyarakat.
Setiap perbuatan yang mengganggu keseimbangan kosmis yang merupakan pelanggaran hukum
adat dan prajuru adat wajib mengambil tindakan yang perlu guna memulihkan kembali perimbangan
hukum. Tindakan –tindakan yang diambil oleh prajuru adat oleh Ter Haar disebut dengan reaksi adat
yang dalam masyakat di Bali lebih dikenal dengan istilah sanksi adat. Sanksi adat ini kemudian
diformulasikan kedalam bentuk Pamidanda (hukuman), yang berupa Sangaskara Danda (hukuman
dalam bentuk melaksanakan upacara agama dan Jiwa danda Berbicara mengenai sanksi maka
persoalan pada umumnya mengarah pada hukum pidana, meskipun diketahui bahwa hukum adat
tidak mengenal perbedaan antara pelanggaran yang bersifat perdata dan pelanggaran yang bersifat
pidana (Privat tau Publik).
Pembahasan 1
SISTEM SANKSI DALAM BATAK TOBA
Sistem adat pembagian warisan suku Batak Toba masih dianggap penting untuk menjaga
keadilan dalam pembagian harta warisan di dalam keluarga. Sistem ini masih dipertahankan dan
digunakan hingga saat ini.Hukum adat suku Batak Toba merupakan sistem hukum yang telah ada
sejak lama dan masih dipertahankan hingga saat ini. Meskipun telah mengalami berbagai
perubahan dan adaptasi, hukum adat suku Batak Toba masih memiliki beberapa aspek yang
relevan dan dipertahankan hingga saat ini. Namun, pengaruh modernisasi memiliki dampak yang
signifikan terhadap hukum adat suku Batak Toba.
Hukum adat adalah sistem hukum yang berasal dari adat-istiadat suatu masyarakat tertentu dan
diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Hukum adat suku Batak Toba
merupakan salah satu dari sekian banyak hukum adat yang masih dipertahankan oleh masyarakat
Batak Toba. Hukum adat suku Batak Toba diatur oleh adat istiadat yang berlaku di dalam
masyarakat, sehingga mempunyai ciri khas yang berbeda dengan hukum lainnya. Dalam makalah
ini, akan dibahas secara mendalam tentang hukum adat suku Batak Toba. Masyarakat suku Batak
Toba yang berada di Sumatera Utara memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang unik dan berbeda
dari kebudayaan masyarakat di daerah lain. Salah satu kebudayaan yang masih terus
dipertahankan oleh masyarakat suku Batak Toba adalah hukum adat. Hukum adat suku Batak Toba
merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat Batak Toba, karena hukum adat
suku Batak Toba dianggap sebagai panduan bagi masyarakat dalam berperilaku dan menjaga
Pembahasan 2
CIRI -CIRI SANKSI DALAM HUKUM ADAT
1. Diakui dan tidak tertulis
Hukum adat diakui, bukan karena didukung oleh kekuatan beberapa individu atau
lembaga yang kuat, tetapi karena setiap individu mengakui manfaat berperilaku
sesuai dengan harapan individu lain, bahwa orang lain juga berperilaku seperti yang
diharapkannya. Sebagai alternatif, jika minoritas secara paksa memaksakan hukum
dari atas, maka hukum itu akan membutuhkan lebih banyak kekuatan untuk
mempertahankan tatanan sosial daripada yang diperlukan ketika hukum
berkembang dari bawah melalui pengakuan dan penerimaan timbal balik.
2. Mekanisme penerimaan sistem dua arah
Timbal balik adalah sumber dasar baik pengakuan kewajiban untuk mematuhi
hukum dan penegakan hukum dalam sistem hukum adat. Artinya, individu harus
“bertukar” pengakuan atas aturan perilaku tertentu untuk keuntungan bersama
mereka seperti kelebihan dan kekurangan budaya politik parokial.
Pembahasan 3
TUJUAN PENERAPAN SANKSI HUKUM ADAT DI INDONESIA
Hukum adat di beberapa daerah telah diakui dalam peraturan tertulis atau undang-undang yang
diberlakukan di suatu tempat atau daerah. Elemen masyarakat baik yang masih bersifat tradisional
maupun telah berkembang lebih modern tentu tetap memiliki suatu prinsip yang bersifat tradisional.
Prinsip yang dipegang teguh akan menjadi adat bagi dirinya serta bagi kelompok yang tinggal bersama
dengan dirinya. Adat yang dipegang teguh dalam diri manusia dalam suatu kelompok akan menjadi
tradisi yang merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat setempat.
Oleh karena itu, hukum adat akan menjadi bagian dari kebudayaan pada suatu daerah. Jika dilihat pada
kenyataan saat ini, masih banyak masyarakat desa yang secara kuat memegang teguh adat dalam
bermasyarakat.
Penerapan hukum adat pada masyarakat ini terbilang sangat kuat. Segala kepercayaan yang telah
ada sejak dulu tetap dipegang teguh dan diwariskan pada tiap keturunannya hingga kepercayaan
tersebut menjadi suatu hukum. Setiap orang juga selalu berusaha untuk mengingatkan anak cucunya
agar tidak sampai melanggar hukum yang telah dipercaya dan disepakati sejak dulu.
Penerapan hukum adat harus dijalankan dengan benar tanpa ada toleransi. Jika hukum yang telah
berlaku sejak lama itu sampai dilanggar, maka orang yang melanggar dipercaya akan terkena
musibah atau sanksi masyarakat sebagai bentuk hukuman.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Hukum merupakan peraturan di dalam negara yang bersifat mengikat dan
memaksa setiap warganegara untuk menaatinya yang tidak akan dapat
berjalan dengan salah satu unsurnya yang tidakterpenuhi. Sistem hukum
adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan danapa
yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari
satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, makadibentuklah kekuasaan kehakiman dan alay
alat penegak hukum untuk mengawasi danmengatur jalannya hukum serta
diperlukan partisipasi dan kesadaran oleh seluruh warga negaradalam
pelaksanaan hukum.
SARAN
Agar sistem hukum nasional benar-benar terarah untuk meningkatkan
kualitas kehidupanmasyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan
maka perlu adanya kesatuan sistem hukumyang memadai dalam
masing-masing sistem dan adanya pengawasan independen yang
berkualitas dan berintegritas dalam menciptakan kekuasaan kehakiman
yang bebas dan mandiridemi keadilan dan kesejahteraan Indonesia.
Penegakan hukum di Indonesia harusnya lebih jujurdan adil pada setiap
warga negara tanpa memandang siapa pelanggar hukum tersebut.
Dandiperlukan lebih banyak sosialisasi mengenai aturan aturan yang
berlaku dan sanksi yang jelasserta proses peradilan yang lebih terbuka
sehingga masyarakat mengerti dengan aturan yang berlaku.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to HUKUM ADAT KELOMPOK 10.pdf

Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasionalBudaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasionalMuh Sudirman Sesse Albone
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLatuulll
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLatuulll
 
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannyaPPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannyaRidwanRafif1
 
Struktur Sosial dan Hukum (Penjelasan).pptx
Struktur Sosial dan Hukum (Penjelasan).pptxStruktur Sosial dan Hukum (Penjelasan).pptx
Struktur Sosial dan Hukum (Penjelasan).pptxRahmaYulia7
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptandhika perceka
 
PENANGGULANGAN PELACURAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDER
PENANGGULANGAN PELACURAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDERPENANGGULANGAN PELACURAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDER
PENANGGULANGAN PELACURAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDERiiyuss88
 
KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN PKN SEMESTER 5
KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN PKN SEMESTER 5KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN PKN SEMESTER 5
KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN PKN SEMESTER 5Nesha Mutiara
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbdReff Raf
 

Similar to HUKUM ADAT KELOMPOK 10.pdf (20)

Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasionalBudaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
Budaya hukum dan implikasinya terhadap pembangunan hukum nasional
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
 
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannyaPPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
PPT ilmu soial dasar mengenai hukum dan penegakannya
 
Struktur Sosial dan Hukum (Penjelasan).pptx
Struktur Sosial dan Hukum (Penjelasan).pptxStruktur Sosial dan Hukum (Penjelasan).pptx
Struktur Sosial dan Hukum (Penjelasan).pptx
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
 
PENANGGULANGAN PELACURAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDER
PENANGGULANGAN PELACURAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDERPENANGGULANGAN PELACURAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDER
PENANGGULANGAN PELACURAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDER
 
Hukum adat meeting II
Hukum adat meeting IIHukum adat meeting II
Hukum adat meeting II
 
Hukum adat meeting i
Hukum adat meeting iHukum adat meeting i
Hukum adat meeting i
 
SISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIASISTEM HUMUN INDONESIA
SISTEM HUMUN INDONESIA
 
KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN PKN SEMESTER 5
KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN PKN SEMESTER 5KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN PKN SEMESTER 5
KUMPULAN SOAL DAN PEMBAHASAN PKN SEMESTER 5
 
K elompok 7 pkn
K elompok 7 pknK elompok 7 pkn
K elompok 7 pkn
 
K elompok 7 pkn
K elompok 7 pknK elompok 7 pkn
K elompok 7 pkn
 
98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd98936229 makalah-isbd
98936229 makalah-isbd
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
Ppt ppkn
Ppt ppknPpt ppkn
Ppt ppkn
 
11. SESI 12.pptx
11. SESI 12.pptx11. SESI 12.pptx
11. SESI 12.pptx
 
HUKUM ADAT.pptx
HUKUM ADAT.pptxHUKUM ADAT.pptx
HUKUM ADAT.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARAKEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
KEWARGANEGARAAN DAN NEGARA
 

Recently uploaded

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 

Recently uploaded (11)

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 

HUKUM ADAT KELOMPOK 10.pdf

  • 2. NAMA KELOMPOK: M.TAUFIQ : 220510270 AYU ANJELINA N : 220510171 RAHMAD NANDA P : 220510110 1. 2. 3.
  • 3. Rumusan Masalah 1 2 3 Bagaimana cara menyikapi system sanksi yang berlaku di hukum adat ? Apa saja ciri ciri sistem sanksi dalam hukum adat? Apa tujuan penerapan sanksi hukum adat di indonesia ?
  • 4. Latar Belakang Sanksi pidana merupakan penjatuhan hukuman yang diberikan kepada seseorang yang dinyatakan bersalah dalam melakukan perbuatan pidana. Jenis-jenis pidana ini sangat bervariasi, seperti pidana mati, pidana penjara seumur hidup, pidana penjara sementara waktu, pidana kurungan dan pidana denda yang merupakan pidana pokok, dan pidana pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang- barang tertentu, dan pengumuman putusan hakim yang kesemuanya merupakan pidana tambahan. Setiap hubungan kemasyarakatan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dan peraturan hukum yang ada dan berlaku dalam masyarakat. Setiap perbuatan yang mengganggu keseimbangan kosmis yang merupakan pelanggaran hukum adat dan prajuru adat wajib mengambil tindakan yang perlu guna memulihkan kembali perimbangan hukum. Tindakan –tindakan yang diambil oleh prajuru adat oleh Ter Haar disebut dengan reaksi adat yang dalam masyakat di Bali lebih dikenal dengan istilah sanksi adat. Sanksi adat ini kemudian diformulasikan kedalam bentuk Pamidanda (hukuman), yang berupa Sangaskara Danda (hukuman dalam bentuk melaksanakan upacara agama dan Jiwa danda Berbicara mengenai sanksi maka persoalan pada umumnya mengarah pada hukum pidana, meskipun diketahui bahwa hukum adat tidak mengenal perbedaan antara pelanggaran yang bersifat perdata dan pelanggaran yang bersifat pidana (Privat tau Publik).
  • 5. Pembahasan 1 SISTEM SANKSI DALAM BATAK TOBA Sistem adat pembagian warisan suku Batak Toba masih dianggap penting untuk menjaga keadilan dalam pembagian harta warisan di dalam keluarga. Sistem ini masih dipertahankan dan digunakan hingga saat ini.Hukum adat suku Batak Toba merupakan sistem hukum yang telah ada sejak lama dan masih dipertahankan hingga saat ini. Meskipun telah mengalami berbagai perubahan dan adaptasi, hukum adat suku Batak Toba masih memiliki beberapa aspek yang relevan dan dipertahankan hingga saat ini. Namun, pengaruh modernisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap hukum adat suku Batak Toba. Hukum adat adalah sistem hukum yang berasal dari adat-istiadat suatu masyarakat tertentu dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Hukum adat suku Batak Toba merupakan salah satu dari sekian banyak hukum adat yang masih dipertahankan oleh masyarakat Batak Toba. Hukum adat suku Batak Toba diatur oleh adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat, sehingga mempunyai ciri khas yang berbeda dengan hukum lainnya. Dalam makalah ini, akan dibahas secara mendalam tentang hukum adat suku Batak Toba. Masyarakat suku Batak Toba yang berada di Sumatera Utara memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang unik dan berbeda dari kebudayaan masyarakat di daerah lain. Salah satu kebudayaan yang masih terus dipertahankan oleh masyarakat suku Batak Toba adalah hukum adat. Hukum adat suku Batak Toba merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat Batak Toba, karena hukum adat suku Batak Toba dianggap sebagai panduan bagi masyarakat dalam berperilaku dan menjaga
  • 6. Pembahasan 2 CIRI -CIRI SANKSI DALAM HUKUM ADAT 1. Diakui dan tidak tertulis Hukum adat diakui, bukan karena didukung oleh kekuatan beberapa individu atau lembaga yang kuat, tetapi karena setiap individu mengakui manfaat berperilaku sesuai dengan harapan individu lain, bahwa orang lain juga berperilaku seperti yang diharapkannya. Sebagai alternatif, jika minoritas secara paksa memaksakan hukum dari atas, maka hukum itu akan membutuhkan lebih banyak kekuatan untuk mempertahankan tatanan sosial daripada yang diperlukan ketika hukum berkembang dari bawah melalui pengakuan dan penerimaan timbal balik. 2. Mekanisme penerimaan sistem dua arah Timbal balik adalah sumber dasar baik pengakuan kewajiban untuk mematuhi hukum dan penegakan hukum dalam sistem hukum adat. Artinya, individu harus “bertukar” pengakuan atas aturan perilaku tertentu untuk keuntungan bersama mereka seperti kelebihan dan kekurangan budaya politik parokial.
  • 7. Pembahasan 3 TUJUAN PENERAPAN SANKSI HUKUM ADAT DI INDONESIA Hukum adat di beberapa daerah telah diakui dalam peraturan tertulis atau undang-undang yang diberlakukan di suatu tempat atau daerah. Elemen masyarakat baik yang masih bersifat tradisional maupun telah berkembang lebih modern tentu tetap memiliki suatu prinsip yang bersifat tradisional. Prinsip yang dipegang teguh akan menjadi adat bagi dirinya serta bagi kelompok yang tinggal bersama dengan dirinya. Adat yang dipegang teguh dalam diri manusia dalam suatu kelompok akan menjadi tradisi yang merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat setempat. Oleh karena itu, hukum adat akan menjadi bagian dari kebudayaan pada suatu daerah. Jika dilihat pada kenyataan saat ini, masih banyak masyarakat desa yang secara kuat memegang teguh adat dalam bermasyarakat. Penerapan hukum adat pada masyarakat ini terbilang sangat kuat. Segala kepercayaan yang telah ada sejak dulu tetap dipegang teguh dan diwariskan pada tiap keturunannya hingga kepercayaan tersebut menjadi suatu hukum. Setiap orang juga selalu berusaha untuk mengingatkan anak cucunya agar tidak sampai melanggar hukum yang telah dipercaya dan disepakati sejak dulu. Penerapan hukum adat harus dijalankan dengan benar tanpa ada toleransi. Jika hukum yang telah berlaku sejak lama itu sampai dilanggar, maka orang yang melanggar dipercaya akan terkena musibah atau sanksi masyarakat sebagai bentuk hukuman.
  • 8. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Hukum merupakan peraturan di dalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warganegara untuk menaatinya yang tidak akan dapat berjalan dengan salah satu unsurnya yang tidakterpenuhi. Sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan danapa yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan satu sama lain untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, makadibentuklah kekuasaan kehakiman dan alay alat penegak hukum untuk mengawasi danmengatur jalannya hukum serta diperlukan partisipasi dan kesadaran oleh seluruh warga negaradalam pelaksanaan hukum.
  • 9. SARAN Agar sistem hukum nasional benar-benar terarah untuk meningkatkan kualitas kehidupanmasyarakat dan pembangunan yang berkelanjutan maka perlu adanya kesatuan sistem hukumyang memadai dalam masing-masing sistem dan adanya pengawasan independen yang berkualitas dan berintegritas dalam menciptakan kekuasaan kehakiman yang bebas dan mandiridemi keadilan dan kesejahteraan Indonesia. Penegakan hukum di Indonesia harusnya lebih jujurdan adil pada setiap warga negara tanpa memandang siapa pelanggar hukum tersebut. Dandiperlukan lebih banyak sosialisasi mengenai aturan aturan yang berlaku dan sanksi yang jelasserta proses peradilan yang lebih terbuka sehingga masyarakat mengerti dengan aturan yang berlaku.