Hormon alami seperti oksitosin dan prostaglandin memainkan peran penting dalam persalinan dengan merangsang kontraksi rahim, sementara hormon lain seperti endorfin dan prolaktin membantu mengurangi rasa sakit dan memproduksi ASI. Berbagai macam obat induksi persalinan seperti oksitosin dan prostaglandin digunakan dengan mempertimbangkan dosis dan indikasi untuk memulai dan memperkuat proses persalinan secara aman dan normal."
4. Organ reproduksi internal
•
•
•
•
Testis
tempat produksi sperma
Epididimis tempat pematangan sperma
Vas deferens tempat menyimpan sperma
Saluran ejakulasi menghubungkan duktus
vesikula seminalis dan uretra.
• Uretra saluran keluar urine dan saluran
keluar air mani
5. Organ reproduksi eksternal
• Penis
sebagai alat kopulasi bila dalam
keadaan ereksi
• Skrotum (kantung pelir)
tempat
menyimpan testis
7. spermatogenesis
• Spermatogenesis terjadi setelah usia pubertas
• Proliferasi/pembelahan mitosis :
spermatogonia/sel epitel germinal
spermatosit
• Pembelahan meiosis : spermatosit primer
spermatosit sekunder spermatid
• Spermiogenesis : spermatid spermatozoa
8. Faktor-faktor yang merangsang
terjadinya spermatogenesis :
• LH (hormon lutein) berperan dalam merangsang
sel leydig
• menghasilkan testosteron
• Testosteron, berperan pada tahap pembelahan
spermatogonia spermatosit
• FSH berperan merangsang sel sertoli
menghasilkan estrogen/estradiol
• Estrogen, berperan dalam tahap spermiogenesis
(spermatid spermatozoa)
9. Lanjutan...
• Setelah sperma terbentuk di tubulus seminiferus
kemudian mengalami pematangan di epididimis
• Sel sertoli di epididimis menghasilkan nutrisi dan
hormon lain untuk mematangkan sperma
• Setelah matang, sperma akan disimpan di
epididimis dan vas deferens
• Sperma akan dikeluarkan ke dalam duktus
ejakulatorius dan retra melalui proses ejakulasi
13. Siklus Menstruasi
• Menstruasi bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seorang wanita
sudah memasuki masa suburnya.
• Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding
uterus, yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu
menstruasi. Selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH
dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH
15. Kehamilan
• Kehamilan dapat terjadi jika
sel telur matang dibuahi oleh
sel sperma.
• Kehidupan dalam rahim
memiliki tiga tahapan, yaitu:
1)Tahap preembrionik (dua
setengah minggu pertama)
2)Tahap embrionik (sampai
akhir minggu ke delapan)
3)Tahap fetus (dari minggu ke
delapan sampai kelahiran)
16. Persalinan
• Persalinan merupakan proses kelahiran bayi.
• Pada masa persalinan, hormon yang memengaruhi
peningkatan kepekaan yaitu:
a) Estrogen, dihasilkan oleh plasenta yang kontraksinya
meningkat pada saat persalinan.
b) Oksitoksin, dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin dan
berfungsi untuk kontraksi uterus.
c) Prostaglandin, dihasilkan oleh membran pada janin.
d) Relaksin, dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium
dan plasenta serta berfungsi untuk relaksasi atau
melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul
sehingga mempermudah persalinan.
18. • oksitosin (sang hormon cinta)
hormon pada manusia yang berfungsi untuk
merangsang kontraksi yang kuat pada dinding
rahim/uterus sehingga mempermudah dalam
membantu proses kelahiran. Selain itu, Hormon ini
juga berfungsi untuk mensekresi air susu dengan
merangsang kontraksi duktus laktiferus kelenjar
mammae (payudara) pada ibu menyusui. Namun,
Produksi air susu tersebut di atur oleh hormon
Prolaktin.
19. • Hormon Endorphin
yaitu hormon yang diproduksi oleh tubuh ketika kita
merasa bahagia (tertawa), Fungsi hormon itu adalah
untuk kekebalan tubuh. Artinya, selain mencegah
memburuknya emosi kita, bahagia juga merangsang
timbulnya zat imunitas. Dengan endorphin perasaan
kita akan lebih rileks, dan tentunya kita pun akan
lebih mudah mengontrol nya. Mengontrol diri kita
dari amarah sekaligus berpikir positif dengan
mengutamakan kesabaran.
22. Induksi persalinan
• adalah suatu upaya stimulasi mulainya proses
persalinan, yaitu dari tidak ada tanda-tanda
persalinan, kemudian distimulasi menjadi ada
dengan menimbulkan mulas/his/kontraksi.
• Cara ini dilakukan sebagai upaya medis untuk
mempermudah keluarnya bayi dari rahim
secara normal.
23. Alasan Induksi
1. Kondisi Medis Ibu
2.Pertimbangan Bayi
3.Selaput Ketuban Telah Pecah
4. Janin Lewat Waktu
24. beberapa macam jenis induksi yang
sering dilakukan oleh para medis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Infus Oksitosin
Prostaglandin
Cairan hipertonik intra uteri
Amniotomi artifisialisis
Menggunakan Foley Catheter
Rangsangan pada puting susu
25. Obat-obat Uterotonika
• Uterotonika adalah zat yang digunakan untuk
meningkatkan kontraksi uterus.
• Uterotonik banyak digunakan untuk induksi,
penguatan persalinan, pencegahan serta
penanganan perdarahan post partum,
pengendapan perdarahan akibat abortus
inkompletikus dan penanganan aktif pada Kala
III persalinan
28. oksitoksin
• Hasil baik pada pemakaian parenteral
• Cepat diabsorbsi oleh mukosa mulut → Efektif
untuk pemberian tablet isap
• Selama hamil ada peningkatkan enzim
Oksitosinase atau sistil aminopeptidase →
berfungsi mengaktifkan oksitoksin → enzim
tersebut berkurang setelah melahirkan, diduga
dibuat oleh plasenta
• Metabolisme : t½: 1-9 menit ; dengan cepat
dimetabolisme oleh hati.
• Eliminasi : ginjal.
29. Alkaloid ergot
• Ergotamin diabsorbsi lambat dan tidak sempurna di
saluran cerna
• Kadar puncak plasma dicapai setelah 2 jam
• Pemberian kofein akan meningkatkan kadar puncak
plasma → 2 kali lipat
• Dosis ergotamin IM → 1/10 dosis oral → absorbsi di
tempat suntikan lambat →reaksi perlu waktu 20 menit
• Dosis ergotamin IV → ½ dosis IM → efek
perangsangan uterus setelah 5 menit
• Ekskresi ergotamin melalui: empedu → sedikit yang
melalui urine
• Pada pemberian oral → bromokriptin diabsorbsi
lebih baik drpd ergotamin, dan dieliminasi lebih lambat
30. Prostaglandin
• Prostaglandin yang terdapat pada uterus,
cairan menstrual dan cairan amnion ialah PGE
dan PGF. Di bidang keperawatan penggunaan
PG terbatas pada PGE2 dan PGF2α . Semua
PGF merangsang kontraksi uterus baik hamil
maupun tidak. Sebaliknya PGE2 merelaksasi
jaringan uterus tidak hamil in vitro, tetapi
memperlihatkan efek oksitosik lebih kuat dari
PGF2α
31. • Untuk mengakhiri kehamilan pada trimester II
pemberian PGE2 DAN PGF2α ke dalam rongga
uterus dengan menggunakan kateter atau
suntikan memberikan hasil yang baik, disertai
efek samping yang ringan. Sebaliknya untuk
menghentikan kehamilan muda(menstruasi
yang telat beberapa minggu); diperlukan dosis
yang sangat besa, sehingga menyebabkan
efek samping yang berat, dan derajat
keberhasilan yang rendah.
33. dosis oksitosin
• 5 unit oksitosin dalan 500 cc dextrose 5%, diberikan dengan
kecepatan awal 20 tetes permenit, di naikan 5 tetes per
menit setiap 30 menit, sampai di dapatkan hasil yang
memadai. Maksimal 60 tetes per menit. Tetesan oksitosin
di berikan maksimal 2 labu atau 1000 cc kecuali untuk letak
sungsang hanya satu labu atau 500 cc. Pada kasus tertentu
seperti eklamsi, pendarahan antepartum, infeksi intra uteri
dan kemajuan persalinan yang nyata setelah pemberian
tetes oksitosin labu pertama habis, tetes oksitosin labu ke
dua langsung di berikan. Untuk menginduksi pengaliran
susu, 1satu tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap
lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum
menyusui.
34. Dosis metergin
• - Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari
• - IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 2–4 jam
bila perdarahan hebat.
35. Dosis prostaglandin
• Peroral untuk proteksi GI selama terapi AINS :
200 µgqid.
• Diberiksan bersama makanan, jika dosis ini
tidak ditolerir : 100µg qid dapat digunakan.
• Bentuk sediaan : tablet 100,200µg.
Misoprostol juga tersedia dalam kombinasi
dengan diklofenak.
37. 1. Alkaloid Ergot (Metergin)
Indikasi
· Uterotonika dan pengobatan Migren
· Migren → etiologinya multifaktor (emosi, stress
fisik, diet, hormonal)
· Pemberian analgesik perlu dicoba dulu sebelum
ergotamin (toksik)
· Ergotamin menghilangkan 95% migren dan 15%
sakit kepala lainya
Kontraindikasi
· Dapat menyebabkan
ganggan → tidak boleh diberikan
pada penderita:
· Sepsis
· Penyakit pembuluh
darah (arterosklerosis)
· Penyakit pembuluh
darah koroner
·Tromboflebitis
· Penyakit hati dan
ginjal
MENU
38. 2. Oksitosin
Indikasi
Indikasi
Oksitosik dan mengurangi
Oksitosik dan mengurangi
pembengkakan payudara
pembengkakan payudara
··
Kontra indikasi
Kontra indikasi
••
Kontraksi uterus
Kontraksi uterus
hipertonik
hipertonik
••
Distress janin
Distress janin
••
Prematurisasi dan
Prematurisasi dan
gawat janin
gawat janin
••
Letak bati tidak normal
Letak bati tidak normal
••
Disporposi sepalo
Disporposi sepalo
pelvis
pelvis
••
Predisposisi lain untuk
Predisposisi lain untuk
pecahnya rahim
pecahnya rahim
••
Obstruksi mekanik
Obstruksi mekanik
pada jalan lahir
pada jalan lahir
••
Peeklamsi atu
Peeklamsi atu
pemnyakit kardiovaskuler atu
pemnyakit kardiovaskuler atu
pada ibu hamil yang berusia
pada ibu hamil yang berusia
35 tahun
35 tahun
••
Resistensi dan mersia
Resistensi dan mersia
uterus
uterus
••
Uterus yang starvasi
Uterus yang starvasi
39. 3. Prostaglandin
Indikasi : :
Indikasi
··
Induksi partus aterm
Induksi partus aterm
··
Mengontrol perdarahan
Mengontrol perdarahan
dan atoni uteri pasca persalinan
dan atoni uteri pasca persalinan
··
Merangsang kontraksi
Merangsang kontraksi
uterus post sc atau operasi
uterus post sc atau operasi
uterus lainya
uterus lainya
··
Induksi abortus terapeutik
Induksi abortus terapeutik
··
Uji oksitosin
Uji oksitosin
··
Menghilangkan
Menghilangkan
pembengkakan mamae
pembengkakan mamae
Kontraindikasi
Kontraindikasi
··
Terdapat ruptura membran
Terdapat ruptura membran
amnion
amnion
··
Adanya riwayat sikatris
Adanya riwayat sikatris