2. Identitas Pasien
• Nama : An. F M I
• No RM : 00.64.43.02
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 10 Tahun
• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat : Kp. Siliwangi
• Tanggal masuk RS : 07 November 2017
4. Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Demam dan disertai penurunan nafsu makan sejak ±3 minggu SMRS,
lemas,mual,nafsu makan berkurang.
Nyeri perut sejak ± 7 hari yll SMRS,
Kedua mata nampak menguning.
Muntah (-), berat badan berkurang ± 2 kg selama ± 3 minggu.
Warna BAK seperti teh (-).
5. Anamnesis
• Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Dari anggota keluarga, tetangga pasien atau kerabat dekat tidak ada yang mengalami
keluhan yang sama.
• Riwayat Penggunaan Obat
Riwayat sudah mendapat obat demam dan mual dari dokter di klinik namun keluhan
tidak berkurang.
6. • Riwayat kehamilan
• Ibu pasien ANC teratur di bidan dan tidak pernah mengalami sakit selama
kehamilan
• Riwayat persalinan
• Pasien merupakan anak kedua dari 4 bersaudara , lahir secara pervaginam dan segera
menangis dengan berat badan 4100 gram.
• Riwayat Imunisasi
• Pasien sudah mendapatkan imunisasi dasar
7. Umur Riwayat pemberian makan Riwayat tumbuh kembang
0-6 Bulan ASI
Mengangkat kepala, tengkurap dan
duduk bersandar
6-12 bulan ASI+ nasi tim
Merangkak dan tersenyum ketika
melihat mainan
12 bulan- sekarang Makanan biasa Sesuai usia
8. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Nadi : 87 x/menit kuat angkat, reguler
• Suhu : 37,0
• Pernafasan : 20 x/menit
• Berat Badan : 35,5 kg
17. Follow Up 08-11-2017 Follow Up 09-11-2017 Follow Up 10-11-2017
S :Kuning pada mata (+),demam (-),
nyeri perut kanan atas (+), mual (+),
muntah (-), nafsu makan ↓↓↓
S :Kuning pada mata (+),demam (-),
nyeri perut kanan atas (+), mual (+),
muntah (-), nafsu makan ↓↓
S :Kuning pada mata (+),demam (-),
nyeri perut kanan atas (+), mual (+),
muntah (-), nafsu makan ↓
O : N 88 x/menit T 36,7
RR 20 x/menit
O : N 84 x/menit T 36,9
RR 20 x/menit
O : N 84 x/menit T 37,0
RR 20 x/menit
A : Hepatitis A A : Hepatitis A A : Hepatitis A
P :
IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
Inj. Ranitidine 2 x 35 mg
Inj. Ondansentron 2 x 3,5 mg
Hepa-Q 1 x 1 tab
Curcuma Syr 2 x 5 mg
Vitamin E 1 x 100 mg
P :
IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
Inj. Ranitidine 2 x 35 mg
Inj. Ondansentron 2 x 3,5 mg
Hepa-Q 1 x 1 tab
Curcuma Syr 2 x 5 mg
Vitamin E 1 x 100 mg
Cek bilirubin
P :
IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
Inj. Ranitidine 2 x 35 mg
Inj. Ondansentron 2 x 3,5 mg
Hepa-Q 1 x 1 tab
Curcuma Syr 2 x 5 mg
Vitamin E 1 x 100 mg
18. Follow Up 11-11-2017 Follow Up 12-11-2017 Follow Up 13-11-2017
S :Kuning pada mata (+),demam (-),
nyeri perut kanan atas (+), mual (+),
muntah (-), nafsu makan membaik
S :Kuning pada mata (+),demam (-),
nyeri perut kanan atas (+), mual sedikit,
muntah (-), nafsu makan membaik
S :Kuning pada mata (+),demam (-),
nyeri perut kanan atas (+), mual (-),
muntah (-), nafsu makan membaik
O : N 86 x/menit T 37,0
RR 20 x/menit
O : N 85 x/menit T 36,7
RR 20 x/menit
O : N 84 x/menit T 36,5
RR 20 x/menit
A : Hepatitis A A : Hepatitis A A : Hepatitis A
P :
IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
Hepa-Q 1 x 1 tab
Curcuma Syr 2 x 5 mg
Vitamin E 1 x 100 mg
Cek ulang SGOT-SGPT
P :
Hepa-Q 1 x 1 tab
Curcuma Syr 2 x 5 mg
Vitamin E 1 x 100 mg
P :
Hepa-Q 1 x 1 tab
Curcuma Syr 2 x 5 mg
Vitamin E 1 x 100 mg
20. DEFINISI
• HEPATITIS A
Merupakan suatu keadaan dimana terjadinya inflamasi akut daripada hepar
(hati) yang disebabkan oleh suatu enterovirus yaitu : Hepatitis A virus. Atau
lebih dikenal dengan HAV (Termasuk virus RNA pada GIT). Biasanya akan
dimulai setelah 2-6 minggu setelah terinfeksi oleh virus tersebut. Penularan
virus HVA sendiri biasanya melalui orofaecal route.
21. ETIOLOGI
Virus HVA yang dapat ditularkan dengan berbagai cara, tetapi yang paling
sering didapatkan melalui :
• Makanan dan minuman yang terkontaminasi / tidak higienis.
22. FAKTOR RESIKO
• Laki-laki Homoseksual
• Contact Personal
• Pekerja yang berhubungan dengan anak-anak
• Pekerja yang berhubungan dengan pembersihan kotoran (air selokan ,dll)
• Pekerja sosial
• Traveler yang menyebarkan HVA melalui feses
• Imigran dari daerah resiko tinggi pindah ke daerah yang resikonya lebih
rendah
23. Epidemiologi
• Insidensi :
Laki-laki : Perempuan = 1 : 1 kecuali diperberat dengan adanya faktor resiko
tersebut
• Di Daratan Asia khususnya di China, penderita terbanyak sekitar umur 20-40
tahun
24. Klasifikasi Hepatitis
• Hepatitis A virus (HAV) yang sebelumnya dikenal sebagai infectious hepatitis.
• Hepatitis B virus (HBV)dikenal sebagai serum hepatitis.
• Hepatitis C virus (HCV).
• Hepatitis D virus (HDV).
• Hepatitis E virus (HEV).
• Hepatitis G virus tidak selalu menjadi penyebab penyakit hati, tapi bisa
berhubungan dengan fulminant hepatitis.
25. Karakteristik Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis D Hepatitis C Hepatitis E Hepatitis G
Ukuran 27nm RNA virus 47nm DNA virus 36nm RNA virus 30-60nm RNA
virus
32nm RNA virus 30-60nm RNA virus
Waktu inkubasi 30 hari 60-180 hari 30-180 hari 35-60 hari 15-60 hari Tidak diketahui
Transmisi Fecal-oral,
parenteral, seksual
Parenteral,
seksual
Parenteral,
seksual, fecal- oral
(???)
Parenteral Fecal-oral Parenteral, seksual
Onset Akut, dengan demam Insidious Insidious Insidious Akut Tidak diketahui
Karier (-) (+) (+) (+) (-) (+)
Keganasan Ringan Berat, bisa kronis Berat Ringan sampai
berat
Berat pada wanita
hamil
Tidak diketahui
Hepatitis kronis Tidak Ya Ya Ya Tidak Tidak diketahui
Umur Anak-anak sampai
dewasa muda
Semua umur Semua umur Semua umur Anak-anak sampai
dewasa muda
Semua umur
Profilaksis Hidup bersih, HAV
vaksin
Hidup bersih,
HBV vaksin
Hidup bersih, HBV
vaksin
Hidup bersih,
screening darah,
IF-α
Hidup bersih, kondisi
air yang bersih
27. Tipe Mekanisme Penyebab
Hemolitik ikterus Destruksi dari eritrosit - Kerusakan membrane eritrosit
- Reaksi imun
- Infeksi berat
- Substansi toxic dalam sirkulasi (co: bisa
ular)
- Inkompatibilitas transfusi darah
Obstruktif ikterus Obstruksi dari saluran yang
menyalurkan bilirubin direk
dari hati ke usus
- Obstruksi duktus biliaris akibat batu
empedu/tumor (obstruksi extrahepatik)
- Obstruksi aliran empedu melalui hepar
(obstruksi intrahepatik)
Hepatoseluler ikterus Kerusakan sel hati (hepatosit)
sehingga bilirubin direk dan
indirek masuk ke hati lagi
dank e usus
- Kelainan genetik dari sel hepatosit
- Infeksi berat
28. Dasar Diagnosis
• Tes serologi untuk mengetahui adanya immunoglobulin M (IgM) terhadap vius hepatitis A
digunakan untuk mendiagnosa hepatitis A akut. IgM antivirus hepatitis A bernilai positif
pada awal gejala.
• peningkatan kadar serum alanin amintransferase (ALT/SGPT)
• Jika telah pasien telah sembuh, antibodi IgM akan menghilang dan sebaliknya antibodi IgG
akan muncul. Adanya antibodi IgG menunjukan bahwa penderita pernah terkena hepatitis
A.
• Serum IgM anti-VHA positif
• Kadar serum bilirubin, gamma globulin, ALT dan AST meningkat.
• Kadar alkalin fosfate, gamma glutamil transferase dan total bilirubin meningkat.
30. Hepatitis A Hepatitis
B
Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis
E
Hepatitis F Hepatitis G
Transmisi Fekal-oral Darah,
Seksual,
penetrasi
jaringan,
maternal-
neonatal
Darah,
seksual,
maternal-
neonatal
Darah,
seksual,
maternal-
neonatal
Maternal-
neonatal
sangat jarang
dan belum
dipahami
dengan baik,
bahkan ada
ilmuwan yang
berpendapat
bahwa HFV
tidak ada
transfusi
darah jarum
suntik
Masa
inkubasi
15-30hr 15-180hr 15-160hr 4-7minggu 40hr ? ?
31. Prevalensi Sanitasi,
ukuran
rumah
Karier Infeksi
lampau
Homoseksual,
pasangan
seksual,
resipien donor
darah
Penularan
melalui Air
Seringkali infeksi
bersamaan
dengan hepatitis
B dan/atau C.
Viremia Singkat,
kadang 90hr
pd infeksi,
infeksi
kambuh
Minggu-
blnan stlh
infeksi akut
Berkepanjan
gan, infeksi
persisten
umum
Singkat
(akut)/memanjan
g (kronik)
Berkepanja
ngan
Tidak
menyebabkan
hepatitis fulminan
ataupun hepatitis
kronik
32. Gejala
klinik
rasa lelah,
demam, diare,
mual, nyeri
perut, mata
kuning dan
hilangnya
nafsu makan.
hilangnya
nafsu
makan,
mual,
muntah,
rasa lelah,
mata kuning
dan muntah
serta
demam.
Lelah ,
Hilang selera
makan ,
Sakit perut ,
Urin menjadi
gelap ,
Kulit atau
mata
menjadi
kuning
(disebut
"jaundice")
jarang terjadi
bervariasi,
dapat muncul
sebagai gejala
yang ringan
(ko-infeksi)
atau amat
progresif.
pegel linu,
lelah,
hilang
nafsu
makan dan
sakit perut.
Belum
banyak
diketahui
Gejala
serupa
hepatitis C,
seringkali
infeksi
bersamaan
dengan
hepatitis B
dan/atau
C.
33. Pemeriksaan Penunjang
• Enzim yang berkaitan dengan kerusakan hati, antara lain SGOT, SGPT,
GLDH dan LDH
• Enzim yang berhubungan dengan adanya penanda adanya sumbatan pada
kantung empedu, yaitu Gamma GT dan alkali fosfatase
• Enzim yang berhubungan dengan kapasitas sintesis hati, yaitu kolinesterase
• Pemeriksaan serologi (sel) untuk markers hepatitis A, yaitu pemeriksaan
HBsAg, HBeAg, antiHBe dan HBV DNA.
36. Virus hepatitis A
Lesi morfologik
Infiltrasi sel
mononukleas
Small limfosit
Dpt jg ditemukan
Sel plasma
Cedera hepatosit
Nekrosis sel hepar
Regenerasi sel hati
sel mitosis
sel multinukleus
Pmbntkn pseudoaciner
Hiperplasia sel
kupfer
kolestasis
Retensi :
grm empedu
Bilirubin
kolesterol
gambaran
37. Darah Saluran
Sel hepar
Bilirubin
indirek Bilirubin
direk
Bilirubin
direk
sterkobilin urobilin
Fefes
(pucat)
Urine
(gelap)
hiperbilirubinemia
Ikterik
( - )
(-)
(+)
serum
39. • Virus bereplikasi dalam sel hepatosit perubahan morfologi & fungsi hepatosit
mengganggu pembentukan bilirubin sekresi bilirubin ke dalam empedu ↓
hiperbilirubinemia conjugated ikterik & urin berwarna.
• Peningkatan bilirubin conjugated bilirubin unconjugated meningkat.
• Infeksi virus cedera pada hepar Fx metabolisme (lemak) terganggu
anorexia, nausea, & vomitus.
• Respon immun terangsang (CD4 & CD8) kerusakan sel hepar
↑enzim hepar, ↓albumin, ↑ PT.
• kelenjar getah bening & limpa >>
40. Gejala Klinis
• Fase Inkubasi
Fase antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterik.Panjang fase tergantung pada
dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularannya, makin besar dosis inokulum, makin
pendek fase inkubasinya.
• Fase Prodromal (pra ikterik)
Fase diantara timbulnya gejala-gejala utama dan gejala ikterus. Ditandai : malaise umum,
mialgia, artralgia, mudah lelah, gejala saluran nafas atas (flu), dan anoreksia. Diare atau
konstipasi dapat terjadi. Disertai juga dengan demam derajat rendah. Nyeri abdomen
biasanya ringan dan menetap di kuadran kanan atas (epigastrium).
41. Gejala Klinis
• Fase Ikterus
Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat muncul bersamaan dengan munculnya gejala.
Ikterus biasanya di awai dengan urin yang berwarna gelap. Dapat juga timbul pruritus,
biasanya ringan dan hanya sementara.
• Fase Konvalesen (penyembuhan)
Diawali dengan hilangnya ikterus dan keluhan lainnya, tetapi hepatomegali dan abnormalitas
fungsi hepar tetap ada. Muncul perasaan lebih sehat dan kembalinya nafsu makan.
43. • Tidak ada terapi spesifik untuk mempercepat penyembuhan atau
memperbaiki penyakit ini.
• Yang terpenting adalah pencegahan.
44. Infeksi yang sembuh spontan
• Rawat jalan, kecuali pasien dengan naussea dan anorexia berat sehingga
menyebabkan dehidrasi
• Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat
• Hindari konsumsi alkohol
• Hindari aktivitas fisik yang berlebihan dan berkepanjangantergantung
derajat kelelahan dan malaise
45. • Tidak ada pemberian obat spesifik untuk hepatitis A, E, D
• Pemberian interferon- pada hepatitis C menurunkan resiko infeksi kronik
• Lamivudin atau adefovir pada hepatitis B akut masih belum jelas
• Kortikosteroid tidak bermanfaat
• Hentikan obat yang tidak diperlukan
46. Gagal hati akut (komplikasi)
• Perawatan di RS (yang menyediakan program transplantasi hati)
• Belum ada terapi yang terbukti efektif,tujuan terapi:
– menunggu perbaikan hati monitoring kontinu
– Pengenalan dini terhadap komplikasi yang mengancam jiwa
– Perhatikan fungsi vital
– Persiapan transplantasi bila tidak ada perbaikan
• Angka survival 65-75% untuk tranplantasi dini
47. Hepatitis Kolestasis (komplikasi)
• Perjalanan penyakit dapat dipersingkat dengan pemberian jangka pendek
prednison atau asam ursodioksikolat
• Kolesteramin dapat digunakan untuk kontrol pruritus
48. PENCEGAHAN
• Edukasi:
• Kebersihan lingkungan (makanan, minuman)
• Buah dan sayur dicuci bersih sebelum diolah dan dikupas
• Air dimasak hingga mendidih dan diberi iodine (virus inaktif)
• Pentingnya imunisasi pada individu di daerah beresiko tinggi
49. Imunoprofilaksis sebelum paparan
• vaksin HAV yang dilemahkan
• Efektivitas sangat tinggi (angka proteksi 94-100%) selama 20-50tahun
• Sangat imunogenik (hampir 100% pada subjek sehat)
• Ab protektif tumbuh dalam 15hari pada 85-90% subjek
• Aman,efek samping nyeri di tempat penyuntikan
50. Indikasi
• Anak >1tahun
• Traveller yang pergi ke tempat dengan
resiko tinggi
• Homoseksual dan biseksual
• IVDU (Intra Vena Drug User)
• Pekerja laboratorium yang menangani
HAV
• Pekerja pada bagian pembuangan air
Keterangan Havrix Vaqta
2x dengan jarak
waktu
6-12bulan 6-18
Dosis dewasa 1440ELISA (1mL) 50U (1mL)
Dosis anak (2-
18tahun)
720ELISA
(0,5mL)
Dosis anak (1-
18tahun)
25U (0,5mL)
51. Imunoprofilaksis sebelum paparan
• Ada juga vaksin kombinasi HAV dan HBV yaitu Twinrix diberikan 3x pada
pertemuan pertama, 1 dan 6bulan setelahnya.
• Dosis :
• Dewasa 0.5ml IM, diulang setelah 1 dan 6 bulan
• Anak-anak (Twinrix junior) setengah dosis dewasa
52. Imunoprofilaksis sesudah paparan
• Diberikan immunoglobulin (gamma globulin) BayGam 15-18%,
keberhasilan belum jelas (sudah nyata tapi tidak sempurna)
• Dosis dan pemberian
• Dosis dewasa 2ml, anak-anak 0,02-0.06 ml/kg suntikan pada deltoid ( IM) sesegera
mungkin setelah paparan
53. KOMPLIKASI
• Gagal hati akut (3-8%), pada faktor resiko >40tahun, perempuan hamil
dengan infeksi HEV, telah mempunyai penyakit hati sebelumnya.
• Komplikasi dari kolestasis : pruritus, demam, diare, BB turun, bilirubin
serum meningkat hingga 10mg/dl
54. • Jarang : ARF, nephritis, pankreatitis, red blood cell aplasia, agranulositosis,
BM aplasia, Guillain-Barre syndrome, arthritis akut, Sjogren syndrome
• Relaps : 3-20% pasien
• Setelah transplantasi jarang kambuh kecuali pada pemberian immunosupresi
• Hanya 0.2% yang menyebabkan kematian
55. PROGNOSIS
• Quo ad vitam: ad bonam
• Quo ad functionam: ad bonam
• Quo ad sanationam: ad bonam
57. Demam, lemas, mual
• Fase Prodromal (pra ikterik)
Fase diantara timbulnya gejala-gejala utama dan gejala ikterus. Ditandai :
malaise umum, mialgia, artralgia, mudah lelah, gejala saluran nafas atas (flu),
dan anoreksia. Diare atau konstipasi dapat terjadi. Disertai juga dengan
demam derajat rendah. Nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di
kuadran kanan atas (epigastrium).
58. Hiperbilirubinemia menyebabkan ikterus
• Kalau kadar bilirubin di dalam darah melampaui 1mg/dL (17,1 µmol/L)
maka timbul hiperbilirubinemia.
• dapat disebabkan oleh produksi bilirubin yang melebihi kemampuan hati
normal untuk mengekskresikannya, atau karena kegagalan hati yang rusak
untuk mengeekspresikan bilirubin yang dihasilkan dalam jumlah N
• obstruksi saluran ekskresi hati juga akan menimbulkan hiperbilirubinemia