Dokumen ini membahas hasil dan pembahasan penggunaan beberapa perangkat lunak untuk memodelkan dan memprediksi penyebaran pencemaran di permukaan laut. Terdapat penjelasan tentang penggunaan Quantification Calculator untuk memodelkan luasan pencemaran, Trajectory Calculator untuk memprediksi arah penyebaran berdasarkan arah angin dan arus, serta Sea-Surface Water Modelling System untuk visualisasi simulasi pergerakan pencemaran.
1. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Paint
4.1.2 Pie Chart
2. 4.1.3 Trajectory Calculator Arah Angin 200˚, Kecepatan 120 knots dan Arah
Arus 40˚, Kecepatan Angin 8 knots.
4.1.4 Sea-Surface Water Modelling System
3. 4.2 Pembahasan
4.2.1 Quantification dan Trajectory Calculator
Quantification Calculator digunakan untuk membuat model luasan
pencemaran atau tumpahan minyak di permukaan laut. Dimana
nantinya luasan akan didisplay dan dapat diidentifikasi luas areanya
dalam berbagai satuan. Sedangkan Trajectory berguna untuk
mengestimasikan kemana tumpahan minyak akan menyebar. Dengan
arah, kecepatan arus dan angin kita dapat mengidentifikasi gerakan
cemaran yang nantinya didisplay nilai koordinatnya pada result yang
ada di trajectory calculator.
Kecepatan arus lebih berpengaruh terhadap kecepatan penyebaran
tumpahan minyak dibandingkan dengan angin. Dalam praktikum kali
ini didapatkan 3 koordinat, yang menunjukkan perpindahan cemaran
dari data arah dan kecepatan angin dan arus yang dimasukkan sesuai
ketentuan. Pada arah angin 200 derajat, kecepatan 120 knots dan arah
arus 40 dan kecepatan 8 knots dalam satuan waktu 100 menit akan
mengakibatkan pergerakan tumpahan minyak menuju ke 50˚ 18,83’
latitude dan longitude 9˚ 43,38’ kemudian berikutnya akan bergerak
menuju latitude 50˚ 31,66’ longitude 9˚ 26,67’dan gerakan ketiga,
posisi cemaran berada pada latitude 50˚ 47,49’ longitude 9˚ 09,87’.
4.2.2 Sea-Surface Water Modelling System
Program Sea-surface Modelling System merupakan suatu
pemrograman yang digunakan untuk membuat suatu visualisasi
pemodelan pergerakan pencemaran di perairan. Visusalisasi ini
digunakan untuk mempermudah proses analisa dan penanggulangan.
Data yang digunakan dalam praktikum kali ini menggunakan selang
waktu per 2 jam dengan konsentrasi 0 dan 960 (86(nim)x10+100).
Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui kadar konsentrasi buangan
4. pada sungai, estuaria dan bawah laut. Visualisasi menunjukan tahapan
aliran pembuangan limbah dari sungai sampai ke Laut dalam.
Kecepatan aliran limbah dipengaruhi oleh factor – factor seperti
parameter fisika laut yaitu seperti arus dan gelombang. Limbah dapat
bermuara ke laut karena terjadi kebocoran pada pipa pembuangan
limbah. Kebocoran pada pipa bias disebabkan oleh factor alam dan juga
oleh factor human error atau kesalahan manusia.