SlideShare a Scribd company logo
MENGENAL BATUAN
1. PEMBENTUKAN BUMI
Bumi kita merupakan salah satu dari sembilan planet (informasi terbaru,
KOMPAS 18/03/2004, telah ditemukan planet ke 10 bernama Sedna) yang
mengelilingi Matahari, yang terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu
berbarengan dengan pembentukan tata surya “Keluarga Matahari” (Solar
System) berdasarkan satu teori yang dinamakan “Teori Kabut Pilin” (Nebular
Hypothesis).
Pada saat awal pembentukan, kondisi bumi masih dalam keadaan cair pijar
bagaikan lautan api, kemudian lambat laun mendingin serta membeku
membentuk lapisan demi lapisan yang kita kenal sekarang.Susunan/struktur
lapisan batuan pembentuk bumi terdiri sebagai berikut :
1) Inti Bumi :
A. Inti dalam (inner core, 1300 km), terdiri dari unsur Ni dan Fe.
B. Inti luar (outer core, 2250 km), terdiri dari unsur Ni, dan Fe.
2) Mantel (selubung, 2900 km) :
A. Mantel dalam (sulfida dan oksida)
B. Mantel luar (peridotit)
3) Kerak Bumi (40 km) :
- granit (34 km)
- basal (6 km)

HIPOTESA KABUT PILIN

Bumi

Menngenal Batuan | hal |1
Struktur Lapisan Pembentuk Bumi

Sumber : http://www.worldbook.com

SIKLUS BATUAN

Sumber : http://www.metrocks2.htm

Menngenal Batuan | hal |2
JENIS-JENIS BATUAN
Secara umum batuan terbagi atas 3 bagian, yaitu ;

Batuan Beku (Igneus Rock)
A.

Batuan beku terbentuk sebagai akibat pembekuan
magma dalam permukaan bumi (dalam batolit),
pipa magma/kawah (vent), sill, dike (retas), dan di
atas permukaan bumi (lelehan).
Berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dapat dibagi menjadi 2 (dua) :
1) Batuan beku intrusif (intrusive rocks)
Batuan beku ini terbagi pula menjadi :
a) Batuan beku dalam (plutonik), terjadi sebagai akibat pembekuan
magma yang jauh di dalam bumi. Batuan ini dicirikan dengan komposisi
Kristal berukuran besar/kasar (faneritik), mudah dibedakan secara
mata telanjang (megaskopis). Plutonik diambil dari nama dewa
bangsa Yunani kuno, dewa penguasa bumi. Contoh : granit ,
granodiorit, diorit, sianit, gabro.
b) Batuan beku porfir, terbentuk di sekitar pipa magma/kawah, komposisi
kristal beragam, ada yang besar/kasar, dan sedang (porfiritik).
Contoh : granit porfir, riolit porfir, granodiorit porfir, dasit porfir, diorit

porfir, andesit porfir.
c) Batuan beku afanitik, tekstur kristal halus
Contoh : andesit, dasit, basal, latit, riolit, trakit.

2) Batuan beku ekstrusif (extrusive rocks, volcanic rocks).
Terbentuk sebagai akibat magma/lava yang mengalir kepermukaan bumi
kemudian mendingin dan membeku dengan cepat, dicirikan dengan
komposisi kristal yang sangat halus (amorf).
Contoh : obsidian, batuapung, pitchstone, lava, perlit, felsit, basal.

Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

B.

Batuan sedimen (endapan) terbentuk sebagai akibat
pengendapan material yang berasal dari pecahan,
bongkah batuan yang hancur karena proses alam,
kemudian terangkut (tertransportasi) oleh air,
angin, es, dan terakumulasi dalam satu tempat
(cekungan), kemudian termampatkan/kompaksi
(compacted) menjadi satu lapisan batuan baru.
Batuan sedimen mempunyai ciri berlapis sebagai
akibat terjadinya perulangan pengendapan.
Batuan sedimen dapat dibagi menjadi :
1. Batuan sedimen klastik/detrital/fragmental
Terbentuk sebagai akibat kompaksi dari material batuan beku, batuan
sedimen lain, dan batuan malihan, dengan ukuran butir beragam. Karena
Menngenal Batuan | hal |3
pembentukan tersebut diakibatkan oleh angin, air, atau es, maka disebut
juga batuan sedimen mekanik (mechanical sediment).
Contoh : batugamping, batupasir, batulempung, breksi, konglomerat, tilit
(tillite, konglomerat/breksi yang terendapkan oleh es), batulanau, arkosa
(batupasir felspar), arenaceous (serpih pasiran), argillaceous (serpih
lempungan), carbonaceous (serpih gampingan).
Ukuran besar butir batuan sedimen klastik diklasifikasikan berdasarkan
skala besar butir Wentworth` sebagai berikut :
Ukuran
(mm)

Nama butir
(fragmen)

> 256

Bongkah

64-256

Berangkal

4-64

Kerakal

2-4

Butiran

1/2-1

Pasir sangat
kasar
Pasir kasar

1/4-1/2

Pasir sedang

1/8-1/4

Pasir halus
Pasir sangat
halus
Lanau
Lempung

1-2

1/16-1/8
1/256-1/16
< 256

Nama batuan
(membundar)
Bongkah
konglomerat
Berangkal
konglomerat
Kerakal
konglomerat
Butiran
konglomerat
Batupasir sangat
kasar
Batupasir kasar
Batupasir
sedang
Batupasir halus
Batupasir sangat
halus
Batulanau
Batulempung

Nama batuan
(menyudut)
Bongkah breksi
Berangkal
breksi
Kerakal breksi
Butiran breksi

2. Batuan sedimen organic
Batuan sedimen yang mengandung sisa organisme yang terawetkan
(fosil).
Contoh : batugamping gastropoda, batugamping kerang, batugamping
amonit, batugamping koral (terumbu), batugamping foram, batugamping
alga (muddy limestones), batubara, radiolarit (mengandung fosil
radiolaria), batubara, diatomaceous earth (mengandung fosil diatome).
3. Batuan sedimen kimia
Contoh : batugamping kristalin, travertin, tufa (stalaktit dan stalagmit),
dolomit, gipsum, anhidrit, halit (batugaram).
Louis V. Pirsson dalam “Rocks and Rock Minerals” (1957) mengemukakan
bahwa berdasarkan besar butir, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3
kelompok :
1) Rudit (rudites), berukuran butir lebih dari 2 mm. Contoh : konglomerat,
breksi

Menngenal Batuan | hal |4
2) Arenit (arenites), berukuran butir antara 1/16-2 mm. Contoh : batupasir,
arkosa, batupasir wake (graywacke)
3) Lutit (lutites, latin : lutum = lumpur), berbutir halus berukuran
kurang dari 1/16 mm. Contoh : batulempung, batulanau, mudstones,
argilit
CIRI-CIRI FISIK YANG UMUM DALAM BATUAN SEDIMEN
(1) Berlapis, Batuan sedimen sering membentuk lapisan antara satu satuan

(2)

(3)
(4)

(5)

(6)
(7)
(8)

batuan dengan satuan batuan lainnya yang dipisahkan oleh bidang
perlapisan, dimana dalam kondisi normal lapisan yang di bawah
menunjukkan umur yang lebih tua.
Tekstur, Ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan
sedimen dinamakan tekstur, yang secara umum terbagi menjadi klastik
dan non klastik (kristalin). Contoh : konglomerat bertekstur kasar;
batupasir, batulanau, dan batulempung mempunyai tekstur yang halus.
Gelembur gelombang (ripple marks), Terjadi sebagai akibat gerakan
arus pada permukaan lapisan batuan di dasar sungai atau di pantai.
Warna, Lapisan batuan sedimen sering memperlihatkan warna yang
berlainan antara tiap lapisan yang berbeda sebagai akibat unsur kimia
dalam lapisanbatuan tersebut. Hematit (Fe2O3) memberikan warna
merah, limonit menyebabkan warna kuning, dan mangan menimbulkan
warna ungu gelap-hitam.
Kongkresi, Lapisan dalam berbentuk bulat atau pipih pada serpih,
batugamping, dan batupasir yang relatif lebih keras dibandingkan
dengan massa batuan yang melingkupinya. Bentukan ini nampak setelah
bagian luar batuan tersebut terkelupas akibat pelapukan atau erosi.
Panjang atau garis tengah bentukan tersebut beragam dari beberapa cm
hingga puluhan cm.
Geoda (geode), Kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang, dan di
dalamnya terdapat deretan kristal.
Fosil, Sisa organisme yang mati dan terendapkan bersama-sama
denganbatuan membentuk batuan sedimen berfosil.
Rekah kerut (mud crack), Biasa ditemukan pada dasar (lapisan batuan
lingkungan pengendapan) danau, empang, dan sungai yang mongering.
Perlapisan dalam batuan sedimen

Sumber : http://www.how sedimentary rocks are formed.htm

Menngenal Batuan | hal |5
Batuan Malihan / Metamorf
(Metamorphic Rock)

C.

Batuan malihan/ubahan (metamorphic, Yunani :
meta = berubah, morphe = bentuk) berasal dari
batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan
(terubah) di dalam bumi sebagai akibattekanan dan
temperature
yang
sangat
tinggi
yang
mengakibatkan perubahan sifat fisik dan kimia dari
batuan asal.
Contoh : marmer, malihan dari batugamping
kuarsit, malihan dari batupasir kuarsa
genes, malihan dari granit

PENGELOMPOKAN BATUAN MALIHAN / METAMORF
(1)Batuan malihan kontak/termal
Terbentuk sebagai akibat adanya terobosan (intrusi) magma, panas yang
ditimbulkan saat terjadi penerobosan mengakibatkan batuan sekelilingnya
terubah menjadi batuan malihan. Zona sentuh antara intrusi magma
dengan batuan sekitarnya disebut daerah pemanggangan (baked zone).
Contoh : marmer, kuarsit, hornfel, epidorit
(2)Batuan malihan dinamik atau kinetik
Pembentukan batuan malihan sebagai akibat adanya tekanan yang kuat
yang menyebabkan terlipatnya serta terubah satu lapisan batuan. Karena
pembentukan batuan malihan ini meliputi cakupan daerah yang sangat luas
maka disebut juga malihan regional.

TEKSTUR BATUAN MALIHAN / METAMORF
(1) Foliasi, mendaun (foliated)
Susunan mineral pembentuk batuan memperlihatkan bentuk yang sejajar
dan teratur.
Contoh : genes, sekis, sabak (slate), filit.
(2) Non foliasi, membutir
Bentukan dan susunan mineral pembentuk batuan memeperlihatkan bentuk
membutir atau pejal (massive).
Contoh : marmer, kuarsit, antrasit, grafit.
Batuan Asal
Batuan Sedimen
Batupasir kuarsa
Serpih
Batu gamping
Batubara batumina
Batuan Beku
Granit
Berbutir halus mengandung mika,
biotit, atau klorit.

Batuan Malihan / Metamorf
Kuarsit
Sabak, filit, sekis
Marmer
Antasit, grafit
Genes
Sekis mika, sekis biotit,
sekis klorit

Menngenal Batuan | hal |6
BATUAN PIROKLASTIK GUNUNGAPI
(Volcanic Rock)
Obsidian, batuapung, lava merupakan batuan gunungapi hasil pembekuan magma
yang termasuk kedalam batuan beku ekstrusif, juga disebut batuan leleran/lelehan
(effusive).
Selain hasil pembekuan magma, gunungapi menghasilkan pula beberapa produk
sebagai hasil letusan yaitu : gas, abu, awan panas, tuf, bahan padat berukuran
kecil hingga beberapa ton beratnya (bom gunungapi).
Lahar adalah aliran masa berupa campuran air dan material lepas dalam berbagai
ukuran yang sebagian besar berasal dari letusan/kegiatan gunungapi (Haryadi &
Mujtahid, 2003, Gunungapi Nusa Tenggara Barat, Publikasi Khusus, Ikatan Ahli
Geologi Indonesia Nusa Tenggara).
Lahar hujan adalah lahar yang terbentuk akibat hujan lebat di daerah
puncak/lereng gunungapi, umumnya terjadi setelah letusan (Heryadi & Mujtahid,
2003, Gunungapi Nusa Tenggara Barat, Publikasi Khusus, Ikatan Ahli Geologi
Indonesia Nusa Tenggara).

CONTOH-CONTOH BATUAN
BATUAN BEKU
Granit (granite)
Warna
Tekstur

: terang, abu-abu, putih, pink
: faneritik, berbutir sedang-kasar, ukuran
kristal > 2 cm
Mineral utama
: K-Felspar 2/3 bagian, kuarsa (SiO2) > 10
%
Mineral tambahan : hornblenda, biotit, piroksen, muskovit,
Na-amfibol, turmalin, sodalit
Tempat terdapat
: tajur (stocks), lakolit, batolit
Kegunaan
: bahan bangunan, monumen, prasasti,
tegel
Keterangan
: batuan beku plutonik, bersifat asam

Gabro (gabbro)
Warna
Tekstur
Mineral utama

Mineral tambahan
Tempat terdapat
Kegunaan
Keterangan

: abu-abu gelap, hijau tua-hitam
: ekigranular, beragam dari faneritik hingga
porfiritik
: Felspar plagioklas 2/3 bagian, K-feldspar <
10 %, Ca- plagioklas, kuarsa (SiO2) < 10 %,
felspatoid < 10 %
: olivin, augit, biotit, piroksen
: tajur, lakolit, batolit, lopolit
: konstruksi bangunan arsitektur
: sering mengandung bijih besi (ilmenit,
magnetit)

Menngenal Batuan | hal |7
Peridotit (peridotite)/piroksenit
Warna
Tekstur
Mineral utama

: hijau, hitam
: faneritik, ekigranular
: K-Felspar < 10 %, kuarsa (SiO2) < 10 %,
felspatoid < 10 %
: hornblenda, biotit, piroksen
: tajur (stocks), retas (sill, dike)
: material pelengkap dalam bangunan

Mineral tambahan
Tempat terdapat
Kegunaan

Kimberlit adalah peridotit dengan komposisi piroksen dan olivin,
merupakan batuan induk dimana dapat ditemukan intan.

Andesit (andesite)
Warna
Tekstur
Mineral utama
Mineral tambahan

:
:
:
:

abu-abu
afanitik
K-felspar < 10 %, kuarsa < 10 %
hornblenda, biotit, piroksen, Naamfibol, felspatoid

Basal (basalt)
: abu-abu gelap, hitam
: afanitik
: K-Felspar < 10 %, kuarsa < 10 %,

Warna
Tekstur
Mineral utama

felspatoid < 10 %
Mineral tambahan : hornblenda, biotit, piroksen, Naamfibol, olivin, uralit
Tempat terdapat
: retas

Obsidian
Warna
Tekstur
Mineral utama
Keterangan

:
:
:
:

hitam, hijau
gelas (amorf)
Felspar 63 %, kuarsa 35 %
Pada permukaan sering ditemukan
bentuk “pecahan lokan” (conchoidal
fracture), bulatan memancar (spherical
body) warna putih berukuran kecil).

Batuapung (pumice)
Warna
Tekstur

: putih, abu-abu, kuning, coklat
: gelas, memiliki rongga di permukaan

Keterangan

: komposisi mineral sama dengan obsidian,

(vesicular glass)
digunakan sebagai alat poles dan gosok
(abrasive)

Menngenal Batuan | hal |8
SKEMA GUNUNGAPI &
DAERAH PEMBENTUKAN BATUAN
BATUAN PIROKLASTIK

BATUAN SEDIMEN
Batupasir (sandstone)
Warna
Tekstur
Komosisi
mineral
Kegunaan
Keterangan

Batupasir wake di
Karangsambung

:
:
:

:
:

putih, kuning, abu-abu, coklat kemerahan
berbutir halus-sedang
kuarsa, felspar, kalsit, mika, glaukonit,
oksida besi (magnetit, ilmenit), zircon,
monasit, rutil
penggosok, bahan bangunan
batupasir umumnya bersifat poros dan
lulus air (permeable). Apabila komposisi
butiran terdiri dari glaukonit disebut
batupasir hijau (green sandstone).
Batupasir yang butirannya agak kasar,
tidak seragam, bahkan terdapat partikel
menyudut, tersemen oleh lempung atau
serpih
disebut
batupasir
wake
(graywacke).

Batulempung (claystone)
Menngenal Batuan | hal |9
Batulempung ‘bersisik’ di Kali
Warna
Jebug, Karangsambung

Tekstur
Fisik

:
:
:

Kegunaan

:

abu-abu, putih, kuning
berbutir sangat halus
bersifat plastis ketika basah, tidak lulus
air (impermeable)
membuat batu bata, tegel, periukbelanga, keramik

Serpih (shale)
Warna
: abu-abu, hitam, coklat
Tekstur : berbutir halus, berlapis tipis
Fisik
: mudah pecah pada bidang perlapisan
Mineral utama : Felspar 63 %, kuarsa 35 %
Keterangan
: serpih yang banyak mengandung pasir
disebut arenaceous shale, apabila banyak mengandung
lempung dinamakan argillaceous shale, banyak
mengandung kapur (CaCO3) dinamakan serpih
gampingan/karbonat, banyak mengandung karbon
dinamakan carbonaceous shale, oil shale (serpih
minyak).

Konglomerat (conglomerate)
Warna
: abu-abu, putih, kuning
Fragmen pembentuk batuan terdiri dari material
membundar berukuran 2 - >256 mm, dimana material
tersebut merupakan fragmen batuan lain yang
tertransportasi, terendapkan, dan tersemenkan menjadi
lapisan/endapan baru.

Breksi (breccia)
Warna
: hitam, abu-abu
Proses pembentukan breksi sama dengan konglomerat,
dibedakan dari fragmen pembentuk batuan yang
menyudut.

Endapan karbonat (batugamping) yang terbentuk akibat pelarutan kalsium
bikarbonat menjadi kalsium karbonat, umumnya ditemukan di daerah kars
batugamping dalam bentukan stalaktit dan stalagmit.

Dolomit (dolomite)
Menngenal Batuan | hal |10
Endapan karbonat yang terbentuk sebagai akibat pengisian dan pergantian
beberapa unsur kalsium oleh magnesium dalam batugamping. Dolomit disebut
juga batugamping magnesium (CaMg (CO3)2).

Evaporit (evaporites)
Batuan endapan yang terbentuk sebagai akibat penguapan air laut.
Contoh : anhidrit, gipsum, halit

BATU MALIHAN / METAMORF
Sekis (schist)
Warna
Tekstur
Keterangan

: abu-abu
: berlapis, mendaun, berbutir sedanghalus
: penamaan batuan juga didasarkan
kepada kandungan mineral yang
dominant, contoh : sekis mika, sekis
klorit

Genes (gneiss)
Warna
Tekstur
Keterangan

: abu-abu
: berbutir kasar
: memperlihatkan bentuk memita yang
dibentuk oleh mineral yang dikandungnya seperti klorit, biotit, mika

Batusabak (slate)
Warna
Tekstur
Keterangan

: abu-abu, hitam, hijau, merah
: berbutir sangat halus
: batusabak yang dibentuk pipih sering
digunakan untuk papan tulis (sabak).
Batusabak digunakan juga untuk
trotoar, atap.

Marmer (marble)
Warna
Tekstur
Keterangan
Kegunaan

: putih, kuning
: berbutir halus-sedang
: ubahan dari batugamping atau dolomit
: untuk dinding, lantai, mebel

Menngenal Batuan | hal |11
Filit (phyllite)
Warna
Tekstur
Keterangan
Kegunaan

: abu-abu
: ukuran butir lebih halus dari sekis.
Lebih kasar dari batusabak
: ubahan dari serpih
: untuk dinding, lantai, mebel

CONTOH SINGKAPAN BATUAN METAMORF

Serpentinit di daerah Pucangan, Karangsambung.
Serpentinit adalah batuan ubahan dari batuan ultra basa

DAFTAR PUSTAKA
1.

Matthews III, William H., 1967, Geology Made Simple, Made Simple Books,
Doubleday & Company, Inc., Garden City, New York

2.

Pirrson, Louis V, 1957, Rocks and Rock Mineral, John Wiley & Sons, Inc.,
New York

3.

Purbo H,.MM, 1994, Kamus Kebumian, PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta

4.

Symes, Dr R.F., 1988, Rock & Mineral, A Dorling Kindersley Limited,
London

5.

Whitten, D.G.A., 1981, The Penguin Dictionary of Geology, Penguin Books
Ltd., Hammondsworth, Middlesex, England
Menngenal Batuan | hal |12

More Related Content

What's hot

Kuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galianKuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galian
Samuel Exaudy Tondang
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Romi Fadli
 
Geologi dasar
Geologi dasarGeologi dasar
Geologi dasar
Julia Uchiha
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
'Oke Aflatun'
 
Kbg batu trakhit
Kbg batu trakhitKbg batu trakhit
Kbg batu trakhit
085753889956
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
Samuel Exaudy Tondang
 
studi geologi regional 2017
studi geologi regional 2017studi geologi regional 2017
studi geologi regional 2017
Bahrul Hidayah
 
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaPembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaAlbert Tiar
 
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptxBATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
Darfiinn
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Mario Yuven
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Sylvester Saragih
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologi
IndahPasaribu1
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
Bayu Laoli
 
tugas praktikum geologi fisik
tugas praktikum geologi fisiktugas praktikum geologi fisik
tugas praktikum geologi fisik
Chandra Dewangga P
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
Wahidin Zuhri
 
Sifat fisik mineral
Sifat fisik mineralSifat fisik mineral
Sifat fisik mineral
Marchel monoarfa
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
Wahidin Zuhri
 
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete232998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
rramdan383
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologivanjavaganesha
 

What's hot (20)

Kuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galianKuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galian
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
Geologi dasar
Geologi dasarGeologi dasar
Geologi dasar
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Kbg batu trakhit
Kbg batu trakhitKbg batu trakhit
Kbg batu trakhit
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
studi geologi regional 2017
studi geologi regional 2017studi geologi regional 2017
studi geologi regional 2017
 
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaPembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
 
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptxBATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
BATUAN SEDIMEN KLASTIK.pptx
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologi
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
tugas praktikum geologi fisik
tugas praktikum geologi fisiktugas praktikum geologi fisik
tugas praktikum geologi fisik
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
Sifat fisik mineral
Sifat fisik mineralSifat fisik mineral
Sifat fisik mineral
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
 
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete232998366 genesa-bahan-galian-complete2
32998366 genesa-bahan-galian-complete2
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologi
 

Viewers also liked

MAKALAH EPIDEMIOLOGI INDUSTRI BATU BARA DAN PENYAKIT INFEKSI PERNAPASAN AKUT ...
MAKALAH EPIDEMIOLOGI INDUSTRI BATU BARA DAN PENYAKIT INFEKSI PERNAPASAN AKUT ...MAKALAH EPIDEMIOLOGI INDUSTRI BATU BARA DAN PENYAKIT INFEKSI PERNAPASAN AKUT ...
MAKALAH EPIDEMIOLOGI INDUSTRI BATU BARA DAN PENYAKIT INFEKSI PERNAPASAN AKUT ...
Rima Arisnawati
 
TABEL KOMPOSISI BATUAN BEKU
TABEL KOMPOSISI BATUAN BEKUTABEL KOMPOSISI BATUAN BEKU
TABEL KOMPOSISI BATUAN BEKU
EDIS BLOG
 
Presentation of tras
Presentation of trasPresentation of tras
Presentation of tras
085753889956
 
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafarisPraktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafarisIsya Ansyari
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
adbel Edwar
 
Batuan sedimen dan asalnya
Batuan sedimen dan asalnyaBatuan sedimen dan asalnya
Batuan sedimen dan asalnya
hena suri Intan pertiwi
 
Process mining - a case by ING Belgium and Python Predictions
Process mining - a case by ING Belgium and Python PredictionsProcess mining - a case by ING Belgium and Python Predictions
Process mining - a case by ING Belgium and Python Predictions
Python Predictions
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
Veronika Pohan
 
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
Harry Boedioetomo
 
Fold their geometry and classifications
Fold their geometry and classificationsFold their geometry and classifications
Fold their geometry and classifications
University of Azad Jammu & Kashmir
 
Structure geology basics and applications
Structure geology   basics and applicationsStructure geology   basics and applications
Structure geology basics and applications
DR VINAY KUMAR PANDEY
 
Topic 5: Mining Methods-Part I-Surface mining
Topic 5: Mining Methods-Part I-Surface mining Topic 5: Mining Methods-Part I-Surface mining
Topic 5: Mining Methods-Part I-Surface mining
Geology Department, Faculty of Science, Tanta University
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Nanda Reda
 

Viewers also liked (15)

MAKALAH EPIDEMIOLOGI INDUSTRI BATU BARA DAN PENYAKIT INFEKSI PERNAPASAN AKUT ...
MAKALAH EPIDEMIOLOGI INDUSTRI BATU BARA DAN PENYAKIT INFEKSI PERNAPASAN AKUT ...MAKALAH EPIDEMIOLOGI INDUSTRI BATU BARA DAN PENYAKIT INFEKSI PERNAPASAN AKUT ...
MAKALAH EPIDEMIOLOGI INDUSTRI BATU BARA DAN PENYAKIT INFEKSI PERNAPASAN AKUT ...
 
Geografi
GeografiGeografi
Geografi
 
TABEL KOMPOSISI BATUAN BEKU
TABEL KOMPOSISI BATUAN BEKUTABEL KOMPOSISI BATUAN BEKU
TABEL KOMPOSISI BATUAN BEKU
 
Presentation of tras
Presentation of trasPresentation of tras
Presentation of tras
 
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafarisPraktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
Batuan sedimen dan asalnya
Batuan sedimen dan asalnyaBatuan sedimen dan asalnya
Batuan sedimen dan asalnya
 
Process mining - a case by ING Belgium and Python Predictions
Process mining - a case by ING Belgium and Python PredictionsProcess mining - a case by ING Belgium and Python Predictions
Process mining - a case by ING Belgium and Python Predictions
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
 
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
PENGETAHUAN BAHAN PELEDAK (pendahuluan)
 
Fold their geometry and classifications
Fold their geometry and classificationsFold their geometry and classifications
Fold their geometry and classifications
 
Structure geology basics and applications
Structure geology   basics and applicationsStructure geology   basics and applications
Structure geology basics and applications
 
Topic 5: Mining Methods-Part I-Surface mining
Topic 5: Mining Methods-Part I-Surface mining Topic 5: Mining Methods-Part I-Surface mining
Topic 5: Mining Methods-Part I-Surface mining
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 
Structural Geology
Structural Geology Structural Geology
Structural Geology
 

Similar to Handout batuan

Praktikum bebatuan
Praktikum bebatuanPraktikum bebatuan
Praktikum bebatuancimutttt
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
sangdamar
 
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuannazri15
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
DifaNet
 
1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknya1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknya
Oki Endrata Wijaya
 
powerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpmpowerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpm
Laila Aziz
 
Pertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdfPertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdf
IchaUntariMeiji
 
Geografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiGeografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiIndah Illai II
 
Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumi
dieart
 
Materi Geologi.//
Materi Geologi.//Materi Geologi.//
Materi Geologi.//
mansur p5
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasNor Laili Razali
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
NunungJuniarti2
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
Akmal Daffa
 
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGDasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
hishirolife
 
4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt
nurhidayatiendah
 
Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)
Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)
Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)
Roni Marudut Situmorang
 
sekilas mengenai batuan
sekilas mengenai batuansekilas mengenai batuan
sekilas mengenai batuan
LeonardoSitorus
 

Similar to Handout batuan (20)

Praktikum bebatuan
Praktikum bebatuanPraktikum bebatuan
Praktikum bebatuan
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
 
Amali batu fizik sem 5
Amali batu fizik sem 5Amali batu fizik sem 5
Amali batu fizik sem 5
 
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuan
 
Batuan(1)
Batuan(1)Batuan(1)
Batuan(1)
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
 
1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknya1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknya
 
powerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpmpowerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpm
 
Pertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdfPertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdf
 
Geografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiGeografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhi
 
Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumi
 
Materi Geologi.//
Materi Geologi.//Materi Geologi.//
Materi Geologi.//
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelas
 
1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx1. Fenomena Geosfer.pptx
1. Fenomena Geosfer.pptx
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGDasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Dasar-dasar Biologi untuk Mahasiswa S1 - UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
 
4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt
 
Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)
Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)
Basic Litosphere Day 1 (Key Idea 1)
 
Litsfer
LitsferLitsfer
Litsfer
 
sekilas mengenai batuan
sekilas mengenai batuansekilas mengenai batuan
sekilas mengenai batuan
 

More from Aulia Nofrianti

Handout pengantar geografi regional
Handout  pengantar geografi regionalHandout  pengantar geografi regional
Handout pengantar geografi regionalAulia Nofrianti
 
Konsep dasar ekologi_dan_lingkungan
Konsep dasar ekologi_dan_lingkunganKonsep dasar ekologi_dan_lingkungan
Konsep dasar ekologi_dan_lingkunganAulia Nofrianti
 
PPT Praktikum Geografi Tanah Made by Me :)
PPT Praktikum Geografi Tanah Made by Me :)PPT Praktikum Geografi Tanah Made by Me :)
PPT Praktikum Geografi Tanah Made by Me :)
Aulia Nofrianti
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Aulia Nofrianti
 
Jurnal Geologi Potensi Metana (eng)
Jurnal Geologi Potensi Metana (eng)Jurnal Geologi Potensi Metana (eng)
Jurnal Geologi Potensi Metana (eng)Aulia Nofrianti
 
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbonJurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbonAulia Nofrianti
 
Jurnal geologi cekungan bandung
Jurnal geologi cekungan bandungJurnal geologi cekungan bandung
Jurnal geologi cekungan bandungAulia Nofrianti
 
Tugas flowchart iklim w. koppen
Tugas flowchart iklim w. koppenTugas flowchart iklim w. koppen
Tugas flowchart iklim w. koppenAulia Nofrianti
 
Modul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh auliaModul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh auliaAulia Nofrianti
 
Dampak pembangunan di kbu
Dampak pembangunan di kbuDampak pembangunan di kbu
Dampak pembangunan di kbuAulia Nofrianti
 
Handout Geografi Desa Kota UPI
Handout Geografi Desa Kota UPIHandout Geografi Desa Kota UPI
Handout Geografi Desa Kota UPI
Aulia Nofrianti
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 

More from Aulia Nofrianti (14)

Handout pengantar geografi regional
Handout  pengantar geografi regionalHandout  pengantar geografi regional
Handout pengantar geografi regional
 
Struktur kurikulum 2013
Struktur kurikulum 2013Struktur kurikulum 2013
Struktur kurikulum 2013
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Konsep dasar ekologi_dan_lingkungan
Konsep dasar ekologi_dan_lingkunganKonsep dasar ekologi_dan_lingkungan
Konsep dasar ekologi_dan_lingkungan
 
PPT Praktikum Geografi Tanah Made by Me :)
PPT Praktikum Geografi Tanah Made by Me :)PPT Praktikum Geografi Tanah Made by Me :)
PPT Praktikum Geografi Tanah Made by Me :)
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009
 
Jurnal Geologi Potensi Metana (eng)
Jurnal Geologi Potensi Metana (eng)Jurnal Geologi Potensi Metana (eng)
Jurnal Geologi Potensi Metana (eng)
 
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbonJurnal geologi potensi hidrokarbon
Jurnal geologi potensi hidrokarbon
 
Jurnal geologi cekungan bandung
Jurnal geologi cekungan bandungJurnal geologi cekungan bandung
Jurnal geologi cekungan bandung
 
Tugas flowchart iklim w. koppen
Tugas flowchart iklim w. koppenTugas flowchart iklim w. koppen
Tugas flowchart iklim w. koppen
 
Modul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh auliaModul penginderaan jauh aulia
Modul penginderaan jauh aulia
 
Dampak pembangunan di kbu
Dampak pembangunan di kbuDampak pembangunan di kbu
Dampak pembangunan di kbu
 
Handout Geografi Desa Kota UPI
Handout Geografi Desa Kota UPIHandout Geografi Desa Kota UPI
Handout Geografi Desa Kota UPI
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 

Handout batuan

  • 1. MENGENAL BATUAN 1. PEMBENTUKAN BUMI Bumi kita merupakan salah satu dari sembilan planet (informasi terbaru, KOMPAS 18/03/2004, telah ditemukan planet ke 10 bernama Sedna) yang mengelilingi Matahari, yang terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu berbarengan dengan pembentukan tata surya “Keluarga Matahari” (Solar System) berdasarkan satu teori yang dinamakan “Teori Kabut Pilin” (Nebular Hypothesis). Pada saat awal pembentukan, kondisi bumi masih dalam keadaan cair pijar bagaikan lautan api, kemudian lambat laun mendingin serta membeku membentuk lapisan demi lapisan yang kita kenal sekarang.Susunan/struktur lapisan batuan pembentuk bumi terdiri sebagai berikut : 1) Inti Bumi : A. Inti dalam (inner core, 1300 km), terdiri dari unsur Ni dan Fe. B. Inti luar (outer core, 2250 km), terdiri dari unsur Ni, dan Fe. 2) Mantel (selubung, 2900 km) : A. Mantel dalam (sulfida dan oksida) B. Mantel luar (peridotit) 3) Kerak Bumi (40 km) : - granit (34 km) - basal (6 km) HIPOTESA KABUT PILIN Bumi Menngenal Batuan | hal |1
  • 2. Struktur Lapisan Pembentuk Bumi Sumber : http://www.worldbook.com SIKLUS BATUAN Sumber : http://www.metrocks2.htm Menngenal Batuan | hal |2
  • 3. JENIS-JENIS BATUAN Secara umum batuan terbagi atas 3 bagian, yaitu ; Batuan Beku (Igneus Rock) A. Batuan beku terbentuk sebagai akibat pembekuan magma dalam permukaan bumi (dalam batolit), pipa magma/kawah (vent), sill, dike (retas), dan di atas permukaan bumi (lelehan). Berdasarkan tempat terjadinya, batuan beku dapat dibagi menjadi 2 (dua) : 1) Batuan beku intrusif (intrusive rocks) Batuan beku ini terbagi pula menjadi : a) Batuan beku dalam (plutonik), terjadi sebagai akibat pembekuan magma yang jauh di dalam bumi. Batuan ini dicirikan dengan komposisi Kristal berukuran besar/kasar (faneritik), mudah dibedakan secara mata telanjang (megaskopis). Plutonik diambil dari nama dewa bangsa Yunani kuno, dewa penguasa bumi. Contoh : granit , granodiorit, diorit, sianit, gabro. b) Batuan beku porfir, terbentuk di sekitar pipa magma/kawah, komposisi kristal beragam, ada yang besar/kasar, dan sedang (porfiritik). Contoh : granit porfir, riolit porfir, granodiorit porfir, dasit porfir, diorit porfir, andesit porfir. c) Batuan beku afanitik, tekstur kristal halus Contoh : andesit, dasit, basal, latit, riolit, trakit. 2) Batuan beku ekstrusif (extrusive rocks, volcanic rocks). Terbentuk sebagai akibat magma/lava yang mengalir kepermukaan bumi kemudian mendingin dan membeku dengan cepat, dicirikan dengan komposisi kristal yang sangat halus (amorf). Contoh : obsidian, batuapung, pitchstone, lava, perlit, felsit, basal. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock) B. Batuan sedimen (endapan) terbentuk sebagai akibat pengendapan material yang berasal dari pecahan, bongkah batuan yang hancur karena proses alam, kemudian terangkut (tertransportasi) oleh air, angin, es, dan terakumulasi dalam satu tempat (cekungan), kemudian termampatkan/kompaksi (compacted) menjadi satu lapisan batuan baru. Batuan sedimen mempunyai ciri berlapis sebagai akibat terjadinya perulangan pengendapan. Batuan sedimen dapat dibagi menjadi : 1. Batuan sedimen klastik/detrital/fragmental Terbentuk sebagai akibat kompaksi dari material batuan beku, batuan sedimen lain, dan batuan malihan, dengan ukuran butir beragam. Karena Menngenal Batuan | hal |3
  • 4. pembentukan tersebut diakibatkan oleh angin, air, atau es, maka disebut juga batuan sedimen mekanik (mechanical sediment). Contoh : batugamping, batupasir, batulempung, breksi, konglomerat, tilit (tillite, konglomerat/breksi yang terendapkan oleh es), batulanau, arkosa (batupasir felspar), arenaceous (serpih pasiran), argillaceous (serpih lempungan), carbonaceous (serpih gampingan). Ukuran besar butir batuan sedimen klastik diklasifikasikan berdasarkan skala besar butir Wentworth` sebagai berikut : Ukuran (mm) Nama butir (fragmen) > 256 Bongkah 64-256 Berangkal 4-64 Kerakal 2-4 Butiran 1/2-1 Pasir sangat kasar Pasir kasar 1/4-1/2 Pasir sedang 1/8-1/4 Pasir halus Pasir sangat halus Lanau Lempung 1-2 1/16-1/8 1/256-1/16 < 256 Nama batuan (membundar) Bongkah konglomerat Berangkal konglomerat Kerakal konglomerat Butiran konglomerat Batupasir sangat kasar Batupasir kasar Batupasir sedang Batupasir halus Batupasir sangat halus Batulanau Batulempung Nama batuan (menyudut) Bongkah breksi Berangkal breksi Kerakal breksi Butiran breksi 2. Batuan sedimen organic Batuan sedimen yang mengandung sisa organisme yang terawetkan (fosil). Contoh : batugamping gastropoda, batugamping kerang, batugamping amonit, batugamping koral (terumbu), batugamping foram, batugamping alga (muddy limestones), batubara, radiolarit (mengandung fosil radiolaria), batubara, diatomaceous earth (mengandung fosil diatome). 3. Batuan sedimen kimia Contoh : batugamping kristalin, travertin, tufa (stalaktit dan stalagmit), dolomit, gipsum, anhidrit, halit (batugaram). Louis V. Pirsson dalam “Rocks and Rock Minerals” (1957) mengemukakan bahwa berdasarkan besar butir, batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 kelompok : 1) Rudit (rudites), berukuran butir lebih dari 2 mm. Contoh : konglomerat, breksi Menngenal Batuan | hal |4
  • 5. 2) Arenit (arenites), berukuran butir antara 1/16-2 mm. Contoh : batupasir, arkosa, batupasir wake (graywacke) 3) Lutit (lutites, latin : lutum = lumpur), berbutir halus berukuran kurang dari 1/16 mm. Contoh : batulempung, batulanau, mudstones, argilit CIRI-CIRI FISIK YANG UMUM DALAM BATUAN SEDIMEN (1) Berlapis, Batuan sedimen sering membentuk lapisan antara satu satuan (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) batuan dengan satuan batuan lainnya yang dipisahkan oleh bidang perlapisan, dimana dalam kondisi normal lapisan yang di bawah menunjukkan umur yang lebih tua. Tekstur, Ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan sedimen dinamakan tekstur, yang secara umum terbagi menjadi klastik dan non klastik (kristalin). Contoh : konglomerat bertekstur kasar; batupasir, batulanau, dan batulempung mempunyai tekstur yang halus. Gelembur gelombang (ripple marks), Terjadi sebagai akibat gerakan arus pada permukaan lapisan batuan di dasar sungai atau di pantai. Warna, Lapisan batuan sedimen sering memperlihatkan warna yang berlainan antara tiap lapisan yang berbeda sebagai akibat unsur kimia dalam lapisanbatuan tersebut. Hematit (Fe2O3) memberikan warna merah, limonit menyebabkan warna kuning, dan mangan menimbulkan warna ungu gelap-hitam. Kongkresi, Lapisan dalam berbentuk bulat atau pipih pada serpih, batugamping, dan batupasir yang relatif lebih keras dibandingkan dengan massa batuan yang melingkupinya. Bentukan ini nampak setelah bagian luar batuan tersebut terkelupas akibat pelapukan atau erosi. Panjang atau garis tengah bentukan tersebut beragam dari beberapa cm hingga puluhan cm. Geoda (geode), Kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang, dan di dalamnya terdapat deretan kristal. Fosil, Sisa organisme yang mati dan terendapkan bersama-sama denganbatuan membentuk batuan sedimen berfosil. Rekah kerut (mud crack), Biasa ditemukan pada dasar (lapisan batuan lingkungan pengendapan) danau, empang, dan sungai yang mongering. Perlapisan dalam batuan sedimen Sumber : http://www.how sedimentary rocks are formed.htm Menngenal Batuan | hal |5
  • 6. Batuan Malihan / Metamorf (Metamorphic Rock) C. Batuan malihan/ubahan (metamorphic, Yunani : meta = berubah, morphe = bentuk) berasal dari batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan (terubah) di dalam bumi sebagai akibattekanan dan temperature yang sangat tinggi yang mengakibatkan perubahan sifat fisik dan kimia dari batuan asal. Contoh : marmer, malihan dari batugamping kuarsit, malihan dari batupasir kuarsa genes, malihan dari granit PENGELOMPOKAN BATUAN MALIHAN / METAMORF (1)Batuan malihan kontak/termal Terbentuk sebagai akibat adanya terobosan (intrusi) magma, panas yang ditimbulkan saat terjadi penerobosan mengakibatkan batuan sekelilingnya terubah menjadi batuan malihan. Zona sentuh antara intrusi magma dengan batuan sekitarnya disebut daerah pemanggangan (baked zone). Contoh : marmer, kuarsit, hornfel, epidorit (2)Batuan malihan dinamik atau kinetik Pembentukan batuan malihan sebagai akibat adanya tekanan yang kuat yang menyebabkan terlipatnya serta terubah satu lapisan batuan. Karena pembentukan batuan malihan ini meliputi cakupan daerah yang sangat luas maka disebut juga malihan regional. TEKSTUR BATUAN MALIHAN / METAMORF (1) Foliasi, mendaun (foliated) Susunan mineral pembentuk batuan memperlihatkan bentuk yang sejajar dan teratur. Contoh : genes, sekis, sabak (slate), filit. (2) Non foliasi, membutir Bentukan dan susunan mineral pembentuk batuan memeperlihatkan bentuk membutir atau pejal (massive). Contoh : marmer, kuarsit, antrasit, grafit. Batuan Asal Batuan Sedimen Batupasir kuarsa Serpih Batu gamping Batubara batumina Batuan Beku Granit Berbutir halus mengandung mika, biotit, atau klorit. Batuan Malihan / Metamorf Kuarsit Sabak, filit, sekis Marmer Antasit, grafit Genes Sekis mika, sekis biotit, sekis klorit Menngenal Batuan | hal |6
  • 7. BATUAN PIROKLASTIK GUNUNGAPI (Volcanic Rock) Obsidian, batuapung, lava merupakan batuan gunungapi hasil pembekuan magma yang termasuk kedalam batuan beku ekstrusif, juga disebut batuan leleran/lelehan (effusive). Selain hasil pembekuan magma, gunungapi menghasilkan pula beberapa produk sebagai hasil letusan yaitu : gas, abu, awan panas, tuf, bahan padat berukuran kecil hingga beberapa ton beratnya (bom gunungapi). Lahar adalah aliran masa berupa campuran air dan material lepas dalam berbagai ukuran yang sebagian besar berasal dari letusan/kegiatan gunungapi (Haryadi & Mujtahid, 2003, Gunungapi Nusa Tenggara Barat, Publikasi Khusus, Ikatan Ahli Geologi Indonesia Nusa Tenggara). Lahar hujan adalah lahar yang terbentuk akibat hujan lebat di daerah puncak/lereng gunungapi, umumnya terjadi setelah letusan (Heryadi & Mujtahid, 2003, Gunungapi Nusa Tenggara Barat, Publikasi Khusus, Ikatan Ahli Geologi Indonesia Nusa Tenggara). CONTOH-CONTOH BATUAN BATUAN BEKU Granit (granite) Warna Tekstur : terang, abu-abu, putih, pink : faneritik, berbutir sedang-kasar, ukuran kristal > 2 cm Mineral utama : K-Felspar 2/3 bagian, kuarsa (SiO2) > 10 % Mineral tambahan : hornblenda, biotit, piroksen, muskovit, Na-amfibol, turmalin, sodalit Tempat terdapat : tajur (stocks), lakolit, batolit Kegunaan : bahan bangunan, monumen, prasasti, tegel Keterangan : batuan beku plutonik, bersifat asam Gabro (gabbro) Warna Tekstur Mineral utama Mineral tambahan Tempat terdapat Kegunaan Keterangan : abu-abu gelap, hijau tua-hitam : ekigranular, beragam dari faneritik hingga porfiritik : Felspar plagioklas 2/3 bagian, K-feldspar < 10 %, Ca- plagioklas, kuarsa (SiO2) < 10 %, felspatoid < 10 % : olivin, augit, biotit, piroksen : tajur, lakolit, batolit, lopolit : konstruksi bangunan arsitektur : sering mengandung bijih besi (ilmenit, magnetit) Menngenal Batuan | hal |7
  • 8. Peridotit (peridotite)/piroksenit Warna Tekstur Mineral utama : hijau, hitam : faneritik, ekigranular : K-Felspar < 10 %, kuarsa (SiO2) < 10 %, felspatoid < 10 % : hornblenda, biotit, piroksen : tajur (stocks), retas (sill, dike) : material pelengkap dalam bangunan Mineral tambahan Tempat terdapat Kegunaan Kimberlit adalah peridotit dengan komposisi piroksen dan olivin, merupakan batuan induk dimana dapat ditemukan intan. Andesit (andesite) Warna Tekstur Mineral utama Mineral tambahan : : : : abu-abu afanitik K-felspar < 10 %, kuarsa < 10 % hornblenda, biotit, piroksen, Naamfibol, felspatoid Basal (basalt) : abu-abu gelap, hitam : afanitik : K-Felspar < 10 %, kuarsa < 10 %, Warna Tekstur Mineral utama felspatoid < 10 % Mineral tambahan : hornblenda, biotit, piroksen, Naamfibol, olivin, uralit Tempat terdapat : retas Obsidian Warna Tekstur Mineral utama Keterangan : : : : hitam, hijau gelas (amorf) Felspar 63 %, kuarsa 35 % Pada permukaan sering ditemukan bentuk “pecahan lokan” (conchoidal fracture), bulatan memancar (spherical body) warna putih berukuran kecil). Batuapung (pumice) Warna Tekstur : putih, abu-abu, kuning, coklat : gelas, memiliki rongga di permukaan Keterangan : komposisi mineral sama dengan obsidian, (vesicular glass) digunakan sebagai alat poles dan gosok (abrasive) Menngenal Batuan | hal |8
  • 9. SKEMA GUNUNGAPI & DAERAH PEMBENTUKAN BATUAN BATUAN PIROKLASTIK BATUAN SEDIMEN Batupasir (sandstone) Warna Tekstur Komosisi mineral Kegunaan Keterangan Batupasir wake di Karangsambung : : : : : putih, kuning, abu-abu, coklat kemerahan berbutir halus-sedang kuarsa, felspar, kalsit, mika, glaukonit, oksida besi (magnetit, ilmenit), zircon, monasit, rutil penggosok, bahan bangunan batupasir umumnya bersifat poros dan lulus air (permeable). Apabila komposisi butiran terdiri dari glaukonit disebut batupasir hijau (green sandstone). Batupasir yang butirannya agak kasar, tidak seragam, bahkan terdapat partikel menyudut, tersemen oleh lempung atau serpih disebut batupasir wake (graywacke). Batulempung (claystone) Menngenal Batuan | hal |9
  • 10. Batulempung ‘bersisik’ di Kali Warna Jebug, Karangsambung Tekstur Fisik : : : Kegunaan : abu-abu, putih, kuning berbutir sangat halus bersifat plastis ketika basah, tidak lulus air (impermeable) membuat batu bata, tegel, periukbelanga, keramik Serpih (shale) Warna : abu-abu, hitam, coklat Tekstur : berbutir halus, berlapis tipis Fisik : mudah pecah pada bidang perlapisan Mineral utama : Felspar 63 %, kuarsa 35 % Keterangan : serpih yang banyak mengandung pasir disebut arenaceous shale, apabila banyak mengandung lempung dinamakan argillaceous shale, banyak mengandung kapur (CaCO3) dinamakan serpih gampingan/karbonat, banyak mengandung karbon dinamakan carbonaceous shale, oil shale (serpih minyak). Konglomerat (conglomerate) Warna : abu-abu, putih, kuning Fragmen pembentuk batuan terdiri dari material membundar berukuran 2 - >256 mm, dimana material tersebut merupakan fragmen batuan lain yang tertransportasi, terendapkan, dan tersemenkan menjadi lapisan/endapan baru. Breksi (breccia) Warna : hitam, abu-abu Proses pembentukan breksi sama dengan konglomerat, dibedakan dari fragmen pembentuk batuan yang menyudut. Endapan karbonat (batugamping) yang terbentuk akibat pelarutan kalsium bikarbonat menjadi kalsium karbonat, umumnya ditemukan di daerah kars batugamping dalam bentukan stalaktit dan stalagmit. Dolomit (dolomite) Menngenal Batuan | hal |10
  • 11. Endapan karbonat yang terbentuk sebagai akibat pengisian dan pergantian beberapa unsur kalsium oleh magnesium dalam batugamping. Dolomit disebut juga batugamping magnesium (CaMg (CO3)2). Evaporit (evaporites) Batuan endapan yang terbentuk sebagai akibat penguapan air laut. Contoh : anhidrit, gipsum, halit BATU MALIHAN / METAMORF Sekis (schist) Warna Tekstur Keterangan : abu-abu : berlapis, mendaun, berbutir sedanghalus : penamaan batuan juga didasarkan kepada kandungan mineral yang dominant, contoh : sekis mika, sekis klorit Genes (gneiss) Warna Tekstur Keterangan : abu-abu : berbutir kasar : memperlihatkan bentuk memita yang dibentuk oleh mineral yang dikandungnya seperti klorit, biotit, mika Batusabak (slate) Warna Tekstur Keterangan : abu-abu, hitam, hijau, merah : berbutir sangat halus : batusabak yang dibentuk pipih sering digunakan untuk papan tulis (sabak). Batusabak digunakan juga untuk trotoar, atap. Marmer (marble) Warna Tekstur Keterangan Kegunaan : putih, kuning : berbutir halus-sedang : ubahan dari batugamping atau dolomit : untuk dinding, lantai, mebel Menngenal Batuan | hal |11
  • 12. Filit (phyllite) Warna Tekstur Keterangan Kegunaan : abu-abu : ukuran butir lebih halus dari sekis. Lebih kasar dari batusabak : ubahan dari serpih : untuk dinding, lantai, mebel CONTOH SINGKAPAN BATUAN METAMORF Serpentinit di daerah Pucangan, Karangsambung. Serpentinit adalah batuan ubahan dari batuan ultra basa DAFTAR PUSTAKA 1. Matthews III, William H., 1967, Geology Made Simple, Made Simple Books, Doubleday & Company, Inc., Garden City, New York 2. Pirrson, Louis V, 1957, Rocks and Rock Mineral, John Wiley & Sons, Inc., New York 3. Purbo H,.MM, 1994, Kamus Kebumian, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta 4. Symes, Dr R.F., 1988, Rock & Mineral, A Dorling Kindersley Limited, London 5. Whitten, D.G.A., 1981, The Penguin Dictionary of Geology, Penguin Books Ltd., Hammondsworth, Middlesex, England Menngenal Batuan | hal |12