SlideShare a Scribd company logo
MATERI PERKULIAHAN BAHAN BANGUNAN
Oleh : Oki Endrata Wijaya, M.T.
Pertemuan : ke – 1 (satu)
Pembahasan : Batu Alam
1.1 Pengertian
Batu alam adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan
suatu agregat mineral-mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami, seperti
membeku, pelapukan, pengendapan dan adanya proses kimia yang terjadi.
Unsur-unsur yang membentuk batuan yang merupakan lapisan (kerak)
luar bumi :
Oksigen (O2) : 49,4 %
Silisium (Si) : 25,4 %
Aluminium (Al) : 7,5 %
Besi (Fe) : 4,7 %
Kalsium (Ca) : 3,4 %
Natrium (Na) : 2,6 %
Kalium (K) : 2,4 %
Magnesium (Mg) : 2,0
1.2 Siklus Terbentuknya Batu Alam
1.3 Jenis – Jenis Batu Alam
1.3.1 Menurut Proses Terjadinya :
Batuan Beku
Batuan Beku, yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang
berasal dari inti bumi mendapat tekanan dalam keadaan panas sekali dan
keluar dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena pengaruh udara
dingin, cairan ini membeku menjadi batu. Batuan ini biasanya berupa batu
gunung yang massif dan tebal lapisannya. Contoh batuan beku adalah :
obsidian, perlit, Andesit, basalt, dll.
Batuan Sendimen
Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan), yaitu batuan karena pengerasan,
pengaruh cuaca, terbawa arus sungai kemudian terendapkan pada dasar
sungai, danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah : kapur (batu
gamping), batu bara, batu karang, dll.
Batuan metamorf
Batuan Metamorf (batuan alihan/ batuan ubahan), yaitu batuan sediment
yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup beasr sehingga terjadi
perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan metamorf adalah :
batu bara menjadi intan, batu marmer, batu sabak, antrasit, dll.
Batuan Robohan
Batuan Robohan yaitu semacam batuan lapisan yang terdiri dari bermacam
mineral kontak. Contoh : pasir, kerikil, batu kali, batu cadas, batu paras, dll.
1.3.2 Menurut Tegangannya
Batu lunak
Batu Lunak dengan tegangannya ( 4 kg/cm2
– 8 kg/cm2
), yaitu batu alam
yang mudah digali dan dipatahkan dengan tangan. Batu ini mengalami proses
pelapukan dan banyak mengandung retakan.
Batu sedang
Batu sedang (8 kg/cm2
– 18 kg/cm2
), batuan alam ini sukar digali dengan
peralatan tangan. Bagian pecahan/patahan tidak dapat dipatahkan dengan
tangan tetapi mudah dihancurkan dengan palu
Batu keras
Batu keras (16 kg/cm2
– 50 kg/cm2
), yaitu batu alam yang hanya dapat digali
dengan memakai bagan peledak. Batu ini tidak banyak mengandung retakan.
1.4 Klasifikasi Batu Alam
1) Batu Gamping (termasuk batuan sedimen)
 Secara kimia batu gamping terdiri atas kalsium karbonat
(CaCO3). Selain kalsium karbonat, di alam juga sering dijumpai batu
gamping yang mengandung magnesium.
 Batu gamping ada yang bersifat padat, keras dan massif. Ada juga
batu gamping yang bersifat porous.
 Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan dalam bentuk bukit.
Oleh sebab itu teknik penambangannya dilakukan dalam bentuk tambang
terbuka.
 Batu gamping yang dikalsinasi ( dipanaskan pada suhu 600°C - 900°C)
akan menjadi kapur tohor dan kapur padam. Kapur ini digunakan sebagai
bahan perekat hidrolis pada adukan/spesi. Batu gamping juga
merupakan bahan baku pembuatan semen Portland.
2) Batu Dolomit
 Terjadi karena proses peresapan unsure magnesium dari air laut ke
dalam batu gamping
 Berfungsi seperti batu gamping.
3) Marmer
 Merupakan hasil dari metamorphose batu gamping
 Bersifat tahan terhadap cuaca, mudah dikerjakan, tidak tahan asam.
 Bisa digunakan untuk pelapis dinding dan lantai
4) Gipsum
 Ditemukan dalam bentuk lembaran pipih, kristal, serabut di daerah
batu gamping.
 Gipsum hasil penambangan diolah dengan cara dipanaskan sehingga
berbentuk tepung gips.
 Digunakan untuk bahan tambah semen portlad, untuk plafond dan
partisi.
5) Tras
 Disebut juga sebagai posolan, terbentuk dari batuan vulkanik yang
banyak mengandung feldspar dan silika seperti andesit dan granit yang
telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses pelapukan feldspar
akan berubah menjadi mineral lempung/kaolin dan senyawa silika
amorf.
 Bila dicampur dengan kapur tohor dan air akan mempunyai sifat
seperti semen.
 Digunakan sebagai bahan pengikat pada adukan, tras dapat dicetak
untuk membuat batako.
6) Andesit dan basalt
 Merupakan jenis batuan beku luar (hasil pembekuan magma di
permukaan bumi).
 Bersifat massif, keras, tahan terhadap hujan, mempunyai berat jenis
2,3-2,7, kuat tekan 600 – 2400 kg/cm2.
 Digunakan untuk pondasi, penutup lantai, dinding. Apabila
dipecah/dihancurkan dengan palu atau crusher dengan ukuran
tertentu menjadi batu pecah (kerikil) dan pasir yang digunakan untuk
bahan campuran beton dan jalan.
7) Pasir gunung api
 Merupakan bahan lepas berbentuk butiran pasir yang dihasilkan
pada saat gunung api meletus. Pada saat turun hujan di puncak
gunung, maka tupukan pasir akan lonsor terbawa air ke sungai.
 Digunakan sebagai bahan pengisi campuran beton, adukan, dll.
8) Granit dan diorit.
 Merupkan batuan beku dalam yang terjadi dari proses pembekuan
magma di dalam kulit bumi.
 Bersifat keras, tahan cuaca dan asam, sukar dikerjakan, mempunyai
kuat tekan 1000 – 2500 kg/cm2
, dengan berat jenis 2,6 – 2,7.
Digunakan untuk pelapis dinding dan lantai.
1.5 Sifat-sifat Batu Alam dan Pengujiannya
1.5.1 Sifat Fisik batu alam untuk bangunan
 Mempunyai kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi
 Keras dan tidak mudah hancur
 Daya serap air relative kecil
 Tahan terhadap pengaruh cuaca
 Tahan terhadap keausan
1.5.2 Pengujian Batu Alam, meliputi :
1) Analisa Petrografi
analisa batuan secara mikroskopis untuk mengetahui jenis, tekstur,
struktur komposisi mineral dan nama batuan.
2) Analisa kimia,
analisa batuan secara kimia untuk mengetahui komposisi kimia batuan.
3) Analisa defraktometer sinar X
digunakan pada batuan yang berbutir sangat halus seperti tanah liat
untuk mengetahui unsur kimianya.
4) Analisa besar butir,
dilakukan dengan cara diayak menggunakan ayakan berjenjang yang
mempunyai ukuran tertentu.
5) Analisa berat jenis (bulk density),
dilakukan dengan cara : batuan dipanaskan dalam oven pada suhu 100°C
selama 24 jam, kemudian didinginkan pada suhu kamar. Batuan ditimbang
beratnya dan diukur volumenya. Berat jenis batuan diperoleh dengan
membagi berat dengan volume.
6) Pengujian Daya serap air pada batuan.
Pengujian ketahanan batuan terhadap pelapukan, untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh reaksi kimia unsur-unsur alkali (K dan Na)
pada batuan. Unsur-unsur ini apabila prosentasenya tinggi, akan
merugikan bila digunakan untuk agregat pada konstruksi bangunan.
7) Pengujian ketahanan batuan terhadap keausan
ketahanan batauan terhadap aus ini diartikan sebagai sifat daya tahan
batuan terhadap penggosokan bahan lain. Pengujian dilakukan
menggunakan bola- bola baja yang terdapat pada mesin LOS ANGELES.
8) Pengujian Kuat Tekan Bebas. Untuk mencegah kerusakan
konstruksi akibat beban yang bekerja, maka agregat harus cukup kuat
menahan tekanan. Kuat tekan batuan adalah kemampuan batuan dalam
menahan beban yang diberikan sehingga batuan tersebut pertama kali
mengalami deformas

More Related Content

What's hot

Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amalRizqy Putra
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
Arvina Frida Karela
 
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslimTauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Ahmad Zaelani
 
Kumpulan Artikel Islami
Kumpulan Artikel IslamiKumpulan Artikel Islami
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
taufiq99
 
Ppt jual beli
Ppt jual beliPpt jual beli
Ppt jual beli
Nanda Safitri
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
MAKALAH  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAKMAKALAH  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
Dwi Oktalidiasari
 
Etika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adabEtika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adab
031330
 
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalamMengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
PKN STAN
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Marhamah Saleh
 
Pembahasan hukum islam
Pembahasan hukum islamPembahasan hukum islam
Pembahasan hukum islamNanda_khalisa
 
Resume hakikat manusia, landasan, dan asas pendidikan
Resume hakikat manusia, landasan, dan asas pendidikanResume hakikat manusia, landasan, dan asas pendidikan
Resume hakikat manusia, landasan, dan asas pendidikan
Amalia Agustina
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
MeyLiontin
 
Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
Maverick60
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
UNESA
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
Imam181993
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
School
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
ayudya fitri
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
Desi Rahmawati
 

What's hot (20)

Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi  integrasi iman, ilmu, dan amalPresentasi  integrasi iman, ilmu, dan amal
Presentasi integrasi iman, ilmu, dan amal
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
 
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslimTauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
 
Kumpulan Artikel Islami
Kumpulan Artikel IslamiKumpulan Artikel Islami
Kumpulan Artikel Islami
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Ppt jual beli
Ppt jual beliPpt jual beli
Ppt jual beli
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
MAKALAH  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAKMAKALAH  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
 
Etika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adabEtika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adab
 
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalamMengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
Mengintegrasikan islam, iman, dan ihsan dalam
 
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
 
Pembahasan hukum islam
Pembahasan hukum islamPembahasan hukum islam
Pembahasan hukum islam
 
Resume hakikat manusia, landasan, dan asas pendidikan
Resume hakikat manusia, landasan, dan asas pendidikanResume hakikat manusia, landasan, dan asas pendidikan
Resume hakikat manusia, landasan, dan asas pendidikan
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
 
Ppt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di duniaPpt peradaban islam di dunia
Ppt peradaban islam di dunia
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
 
KHAUF ( Takut Pada Allah )
KHAUF ( Takut Pada Allah )KHAUF ( Takut Pada Allah )
KHAUF ( Takut Pada Allah )
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
 

Similar to 1. batu alam dan siklus terbentuknya

Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
sangdamar
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasNor Laili Razali
 
Praktikum bebatuan
Praktikum bebatuanPraktikum bebatuan
Praktikum bebatuancimutttt
 
Materi Lengkap Batuan & Lapisan Lapisan Bumi
Materi Lengkap Batuan & Lapisan Lapisan BumiMateri Lengkap Batuan & Lapisan Lapisan Bumi
Materi Lengkap Batuan & Lapisan Lapisan Bumi
Atiknurulaini230122
 
Batuan
BatuanBatuan
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuannazri15
 
Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumi
dieart
 
sekilas mengenai batuan
sekilas mengenai batuansekilas mengenai batuan
sekilas mengenai batuan
LeonardoSitorus
 
Batuan beku metamorf sedimen
Batuan beku metamorf sedimenBatuan beku metamorf sedimen
Batuan beku metamorf sedimen
Marthin Yusuf
 
4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt
nurhidayatiendah
 
Pertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdfPertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdf
IchaUntariMeiji
 
powerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpmpowerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpm
Laila Aziz
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
Juleha Usmad
 
Chapter 1.ppt
Chapter 1.pptChapter 1.ppt
Chapter 1.ppt
kakidownload1
 
Geografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiGeografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiIndah Illai II
 

Similar to 1. batu alam dan siklus terbentuknya (20)

Amali batu fizik sem 5
Amali batu fizik sem 5Amali batu fizik sem 5
Amali batu fizik sem 5
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelas
 
Praktikum bebatuan
Praktikum bebatuanPraktikum bebatuan
Praktikum bebatuan
 
Handout batuan
Handout batuanHandout batuan
Handout batuan
 
Materi Lengkap Batuan & Lapisan Lapisan Bumi
Materi Lengkap Batuan & Lapisan Lapisan BumiMateri Lengkap Batuan & Lapisan Lapisan Bumi
Materi Lengkap Batuan & Lapisan Lapisan Bumi
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuan
 
Batuan(1)
Batuan(1)Batuan(1)
Batuan(1)
 
Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumi
 
sekilas mengenai batuan
sekilas mengenai batuansekilas mengenai batuan
sekilas mengenai batuan
 
Batuan beku metamorf sedimen
Batuan beku metamorf sedimenBatuan beku metamorf sedimen
Batuan beku metamorf sedimen
 
4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt
 
Pertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdfPertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdf
 
powerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpmpowerpoint geografi batuan stpm
powerpoint geografi batuan stpm
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Chapter 1.ppt
Chapter 1.pptChapter 1.ppt
Chapter 1.ppt
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Litosfer-Materi kelas X
Litosfer-Materi kelas XLitosfer-Materi kelas X
Litosfer-Materi kelas X
 
Geografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiGeografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhi
 

More from Oki Endrata Wijaya

Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Oki Endrata Wijaya
 
Pengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuningPengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuning
Oki Endrata Wijaya
 
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Oki Endrata Wijaya
 
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Oki Endrata Wijaya
 
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampungSolusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Oki Endrata Wijaya
 
Konektivitas jaringan
Konektivitas jaringanKonektivitas jaringan
Konektivitas jaringan
Oki Endrata Wijaya
 
3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan
Oki Endrata Wijaya
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Oki Endrata Wijaya
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Oki Endrata Wijaya
 
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
Oki Endrata Wijaya
 

More from Oki Endrata Wijaya (10)

Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
 
Pengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuningPengamatan jpo bambu kuning
Pengamatan jpo bambu kuning
 
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
 
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
Tugas pengamatan trotoar di depan gedung rektorat unila.
 
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampungSolusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
Solusi menurunkan kemacetan lalu lintas di kota bandar lampung
 
Konektivitas jaringan
Konektivitas jaringanKonektivitas jaringan
Konektivitas jaringan
 
3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan3. konektivitas jaringan
3. konektivitas jaringan
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
 
Perkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambutPerkuatan geotextile di lahan gambut
Perkuatan geotextile di lahan gambut
 
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
1. analisa kerusakan jalan lingkar batu kuning gunung meraksa
 

1. batu alam dan siklus terbentuknya

  • 1. MATERI PERKULIAHAN BAHAN BANGUNAN Oleh : Oki Endrata Wijaya, M.T. Pertemuan : ke – 1 (satu) Pembahasan : Batu Alam 1.1 Pengertian Batu alam adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat mineral-mineral yang telah mengeras akibat proses secara alami, seperti membeku, pelapukan, pengendapan dan adanya proses kimia yang terjadi. Unsur-unsur yang membentuk batuan yang merupakan lapisan (kerak) luar bumi : Oksigen (O2) : 49,4 % Silisium (Si) : 25,4 % Aluminium (Al) : 7,5 % Besi (Fe) : 4,7 % Kalsium (Ca) : 3,4 % Natrium (Na) : 2,6 % Kalium (K) : 2,4 % Magnesium (Mg) : 2,0 1.2 Siklus Terbentuknya Batu Alam
  • 2. 1.3 Jenis – Jenis Batu Alam 1.3.1 Menurut Proses Terjadinya : Batuan Beku Batuan Beku, yaitu batuan alam yang terjadi karena magma yang berasal dari inti bumi mendapat tekanan dalam keadaan panas sekali dan keluar dalam bentuk cair ke permukaan bumi. Karena pengaruh udara dingin, cairan ini membeku menjadi batu. Batuan ini biasanya berupa batu gunung yang massif dan tebal lapisannya. Contoh batuan beku adalah : obsidian, perlit, Andesit, basalt, dll. Batuan Sendimen Batuan Sedimen (batuan lapisan/endapan), yaitu batuan karena pengerasan, pengaruh cuaca, terbawa arus sungai kemudian terendapkan pada dasar sungai, danau atau laut. Contoh batuan sedimen adalah : kapur (batu gamping), batu bara, batu karang, dll. Batuan metamorf Batuan Metamorf (batuan alihan/ batuan ubahan), yaitu batuan sediment yang terkena pengaruh panas dan tekanan yang cukup beasr sehingga terjadi perubahan pada bentuk dan komposisi. Contoh batuan metamorf adalah : batu bara menjadi intan, batu marmer, batu sabak, antrasit, dll. Batuan Robohan Batuan Robohan yaitu semacam batuan lapisan yang terdiri dari bermacam mineral kontak. Contoh : pasir, kerikil, batu kali, batu cadas, batu paras, dll. 1.3.2 Menurut Tegangannya Batu lunak Batu Lunak dengan tegangannya ( 4 kg/cm2 – 8 kg/cm2 ), yaitu batu alam yang mudah digali dan dipatahkan dengan tangan. Batu ini mengalami proses pelapukan dan banyak mengandung retakan. Batu sedang Batu sedang (8 kg/cm2 – 18 kg/cm2 ), batuan alam ini sukar digali dengan peralatan tangan. Bagian pecahan/patahan tidak dapat dipatahkan dengan tangan tetapi mudah dihancurkan dengan palu Batu keras Batu keras (16 kg/cm2 – 50 kg/cm2 ), yaitu batu alam yang hanya dapat digali dengan memakai bagan peledak. Batu ini tidak banyak mengandung retakan.
  • 3. 1.4 Klasifikasi Batu Alam 1) Batu Gamping (termasuk batuan sedimen)  Secara kimia batu gamping terdiri atas kalsium karbonat (CaCO3). Selain kalsium karbonat, di alam juga sering dijumpai batu gamping yang mengandung magnesium.  Batu gamping ada yang bersifat padat, keras dan massif. Ada juga batu gamping yang bersifat porous.  Pada umumnya deposit batu gamping ditemukan dalam bentuk bukit. Oleh sebab itu teknik penambangannya dilakukan dalam bentuk tambang terbuka.  Batu gamping yang dikalsinasi ( dipanaskan pada suhu 600°C - 900°C) akan menjadi kapur tohor dan kapur padam. Kapur ini digunakan sebagai bahan perekat hidrolis pada adukan/spesi. Batu gamping juga merupakan bahan baku pembuatan semen Portland. 2) Batu Dolomit  Terjadi karena proses peresapan unsure magnesium dari air laut ke dalam batu gamping  Berfungsi seperti batu gamping. 3) Marmer  Merupakan hasil dari metamorphose batu gamping  Bersifat tahan terhadap cuaca, mudah dikerjakan, tidak tahan asam.  Bisa digunakan untuk pelapis dinding dan lantai 4) Gipsum  Ditemukan dalam bentuk lembaran pipih, kristal, serabut di daerah batu gamping.  Gipsum hasil penambangan diolah dengan cara dipanaskan sehingga berbentuk tepung gips.  Digunakan untuk bahan tambah semen portlad, untuk plafond dan partisi. 5) Tras  Disebut juga sebagai posolan, terbentuk dari batuan vulkanik yang banyak mengandung feldspar dan silika seperti andesit dan granit yang telah mengalami pelapukan lanjut. Akibat proses pelapukan feldspar akan berubah menjadi mineral lempung/kaolin dan senyawa silika amorf.  Bila dicampur dengan kapur tohor dan air akan mempunyai sifat seperti semen.  Digunakan sebagai bahan pengikat pada adukan, tras dapat dicetak untuk membuat batako. 6) Andesit dan basalt  Merupakan jenis batuan beku luar (hasil pembekuan magma di permukaan bumi).
  • 4.  Bersifat massif, keras, tahan terhadap hujan, mempunyai berat jenis 2,3-2,7, kuat tekan 600 – 2400 kg/cm2.  Digunakan untuk pondasi, penutup lantai, dinding. Apabila dipecah/dihancurkan dengan palu atau crusher dengan ukuran tertentu menjadi batu pecah (kerikil) dan pasir yang digunakan untuk bahan campuran beton dan jalan. 7) Pasir gunung api  Merupakan bahan lepas berbentuk butiran pasir yang dihasilkan pada saat gunung api meletus. Pada saat turun hujan di puncak gunung, maka tupukan pasir akan lonsor terbawa air ke sungai.  Digunakan sebagai bahan pengisi campuran beton, adukan, dll. 8) Granit dan diorit.  Merupkan batuan beku dalam yang terjadi dari proses pembekuan magma di dalam kulit bumi.  Bersifat keras, tahan cuaca dan asam, sukar dikerjakan, mempunyai kuat tekan 1000 – 2500 kg/cm2 , dengan berat jenis 2,6 – 2,7. Digunakan untuk pelapis dinding dan lantai. 1.5 Sifat-sifat Batu Alam dan Pengujiannya 1.5.1 Sifat Fisik batu alam untuk bangunan  Mempunyai kuat tekan dan kuat lentur yang tinggi  Keras dan tidak mudah hancur  Daya serap air relative kecil  Tahan terhadap pengaruh cuaca  Tahan terhadap keausan 1.5.2 Pengujian Batu Alam, meliputi : 1) Analisa Petrografi analisa batuan secara mikroskopis untuk mengetahui jenis, tekstur, struktur komposisi mineral dan nama batuan. 2) Analisa kimia, analisa batuan secara kimia untuk mengetahui komposisi kimia batuan. 3) Analisa defraktometer sinar X digunakan pada batuan yang berbutir sangat halus seperti tanah liat untuk mengetahui unsur kimianya. 4) Analisa besar butir, dilakukan dengan cara diayak menggunakan ayakan berjenjang yang mempunyai ukuran tertentu.
  • 5. 5) Analisa berat jenis (bulk density), dilakukan dengan cara : batuan dipanaskan dalam oven pada suhu 100°C selama 24 jam, kemudian didinginkan pada suhu kamar. Batuan ditimbang beratnya dan diukur volumenya. Berat jenis batuan diperoleh dengan membagi berat dengan volume. 6) Pengujian Daya serap air pada batuan. Pengujian ketahanan batuan terhadap pelapukan, untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh reaksi kimia unsur-unsur alkali (K dan Na) pada batuan. Unsur-unsur ini apabila prosentasenya tinggi, akan merugikan bila digunakan untuk agregat pada konstruksi bangunan. 7) Pengujian ketahanan batuan terhadap keausan ketahanan batauan terhadap aus ini diartikan sebagai sifat daya tahan batuan terhadap penggosokan bahan lain. Pengujian dilakukan menggunakan bola- bola baja yang terdapat pada mesin LOS ANGELES. 8) Pengujian Kuat Tekan Bebas. Untuk mencegah kerusakan konstruksi akibat beban yang bekerja, maka agregat harus cukup kuat menahan tekanan. Kuat tekan batuan adalah kemampuan batuan dalam menahan beban yang diberikan sehingga batuan tersebut pertama kali mengalami deformas