Hadis ini menjelaskan larangan untuk melakukan perbuatan yang mencelakakan (mudharat) orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Prinsip utama agama Islam adalah menghindari tindakan yang menyebabkan mudharat dan mencari keharmonian hidup. Zuhud sejati berarti tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama hidup meskipun memiliki kekayaan, karena tujuan seorang mukmin adalah memper
3. HADITH 32
Tidak memudaratkan dan Tidak saling
memudaratkan
• Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah
SAW bersabda: “Tidak boleh melakukan perbuatan yang mencelakakan (mudharat)“
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta lainnya dengan cara musnad, juga
diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattha’ secara mursal dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari
Rasulullah, dia tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan tetapi hadits ini memiliki jalan-jalan yang saling
menguatkan).
4. PENGAJARAN HADITH
(1) Hadis ini menjelaskan suatu prinsip utama dalam kehidupan lslam, iaitu jangan
mencari mudharat dan menyebabkan kemudharatan terhadap orang lain. la adalah
suatu prinsip yang agung demi kesejahteraan umat manusia semuanya sama ada
muslim atau bukan muslim. Zuhud terhadap dunia mempunyai banyak pengertian di
kalangan ulama tasauf antaranya ialah membenci, berpaling, meninggalkan dan
menjauhkan diri dari kemewahan dunia serta mengosongkan hati dari mengingati
perkara dunia.
5. PENGAJARAN HADITH
(2) Seseorang mukmin dilarang mencari susah atau mudharat yang boleh menimpa
dirinya sendiri atau menimpa orang lain. Agama lslam menggalakkan umatnya
mencari keharmonian hidup. Sebarang angkara yang membawa mudharat sama
ada secara langsung mahupun secara tidak langsung, segera atau lambat, sedikit
atau banyak semuanya dilarang.
6. PENGAJARAN HADITH
(4) Zuhud sebenar bukan bererti meninggalkan dunia atau langsung tidak berharta. Zuhud
sejati ialah tidak menjadikan dunia dan kemewahan hidup sebagai matlamat hidup,
walaupun kekayaannya memenuhi dunia seumpama yang terjadi pada jutawan zaman
Rasulullah SAW seperti Abdul Rahman ibn 'Auf, kerana matlamat hidup seorang mukmin
ialah Allah dan keredhaanNya, bukan benda-benda selainNya.