Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Nurdin M Top
ANAK adalah seseorang yang berusia di bawah 18 (delapan belas tahun) termasuk yang masih dalam kandungan (CRC dan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Nurdin M Top
ANAK adalah seseorang yang berusia di bawah 18 (delapan belas tahun) termasuk yang masih dalam kandungan (CRC dan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasankurtilas789
Materi TPK Kab/Kota: oleh-oleh dari Workshop Penguatan Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Jenjang SMP Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
(Surakarta, 7-11 September 2015)
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasankurtilas789
Materi TPK Kab/Kota: oleh-oleh dari Workshop Penguatan Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Jenjang SMP Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
(Surakarta, 7-11 September 2015)
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Nurdin M Top
ANAK adalah seseorang yang berusia di bawah 18 (delapan belas tahun) termasuk yang masih dalam kandungan (CRC dan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003Nurdin M Top
ANAK adalah seseorang yang berusia di bawah 18 (delapan belas tahun) termasuk yang masih dalam kandungan (CRC dan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyakmusniumar
Tawuran nama lain dari konflik yang banyak terjadi di DKI Jakarta dan di seluruh Indonesia.
Tawuran bisa diatasi, asal pemerintah berusaha memecahkan akar yang menimbulkan konflik.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
Guru Mesti Pelopor Anti Kekerasan
1. Guru Mesti Pelopor Anti Kekerasan
(Hairil. S Pd)
Menyedihkan, hampir setiap hari di TV ada berita yang menayangkan
kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia . Masalah ini seperti
fenomena gunung es puncanya sedikit kelihatan, tapi kekerasan yang tidak diekspose
mungkin sangatlah banyak. Baik yang dilakukan guru terhadap murid maupun
dilakukan murid dengan murid.
Mencegah peristiwa kekerasan dilakukan guru terhadap murid di sekolah, guru
sebaikanya menumbuhkan kepedulian dan menjadi pelopor agar tidak terjadi tindak
kekerasan. Energi guru sebaiknya diarahkan untuk peduli terhadap para anak didik
Saatnya guru memberikan tindakan yang memenuhi kebutuhan para anak didik yang
belum terpenuhi di lingkungan keluarga.
Tanggung jawab seorang pendidik sangat besar. Karena ditangan seorang guru nasib
bangsa ditentukan. Guru membibing, mendidik, mengajar, mengawasi, dan
melakukan evaluasi terhadap anak didik. Sehingga sadar atau tidak, di sekolah, guru
haruslah menjadi pengganti sang ibu yang menyayangi dan empatik terhadap
perkembangan psikologis dan moral anak didiknya.
Guru dituntut untuk melakukan kreatifitas untuk membangun suasana belajar nyaman,
aman, dan tentaram sehingga dapat tercipta sumber daya manusia yang santun dan
bermartabat. Dan bukan menjadi sosok yang menakutkan bagi peserta didik.
Dampak yang akan muncul dari kekerasan akan melahirkan pesimisme dan apatisme
dalam sebuah generasi. Selain itu terjadi proses ketakutan dalam diri anak untuk
menciptakan ide-ide yang inovatif dan kreatif
Sebaliknya, peserta didik akan membenci dan tidak respek lagi kepada pendidik.
Kekerasan bisa terjadi karena pendidik kurang memiliki rasa kasih sayang dan
kepdulian terhadap murid. atau dahulu, mungkin ia sendiri diperlakukan dengan
keras. Selain itu guru juga manusia biasa yang bisa khilaf, hilang kesabaran, punya
permasalahan dan tingkat emosional yang berbeda pula.
Guru harus memandang para anak didik lebih penting daripada materi pelajarannya
dan memahami tugas utama adalah mendengarkan para muridnya keluh dan kesah.
Menciptakan sebuah suasana yang hangat, mengenal murid secara individual,
memperlihatkan empati, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan akademik dan
emosional para anak didik.
Kepincangan psikologis ini dapat dilihat pada anak-anak sekolah saat ini yang
cenderung pasif dan takut berbicara di muka kelas. Sedangkan dalam keluarga, anak
yang sering diberi hukuman fisik akan mengalami gangguan psikologis dan akan
berperilaku lebih banyak diam dan selalu menyendiri selain itu terkadang melakukan
tindak kekerasan.
Padahal secara yuridis formal perintah melindungi anak-anak dari kekerasan sudah
diamanatkan Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak. Bahkan, Pasal 28 B atau 2 UUD 1945, secara eksplisit menjamin perlindungan
anak dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.
2. Guru sebagai orang yang langsung berhadapan dengan anak tentunya menjadi pelopor
antikekerasan kepada anak jangan malah sebaliknya.Guru perlu paham bahwa
pelanggaran terhadap hak anak mengkhawatirkan kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Kekerasan terhadap anak membawa dampak yang permanen dan
berjangka panjang. Karena itu, penanggulangannya perlu disegerakan, sekarang
Guru juga perlu tahu, menurut data Komisi Perlindungan Anak (KPA) bahwa
sepanjang Januari-Juni 2008 ada 21.872 anak menjadi korban kekerasan fisik dan
psikis dan 12.726 anak korban kekerasan seksual di rumah, sekolah, dan lingkungan
sosial anak. Sementara 70.000 sampai 95.000 anak diculik dan diperdagangkan untuk
tujuan seksual komersial.
Guru sebagai orang yang dipandang dekat dengan anak di sekolah perlu membentuk
sebuah gerakan ramah anak. Guru-guru harus kompak untuk tidak melakukan
kekerasan hanya untuk memahamkan materi kepada anak.
Sentuhlah anak dengan ramah dan sesuai dengan jiwanya, niscaya anak akan
berkembang dengan hati yang mulia dan etika yang baik. Kekerasan biarkan menjadi
bagian masa lalu. Guru sepatutnya mengubur dalam-dalam pola kekerasan itu.
Mulailah dengan babak baru. Babak mengajar dengan ramah dan menyenangkan di
dalam kelas.
Tujuanya adalah agar timbul hubungan yang tulus dan bermakna antara para guru dan
para anak didik, serta murid dengan murid. Menurut Bulach, Brown, and Potter
(1998), perilaku-perilaku yang perlu dikembangkan oleh guru untuk menciptakan
lingkungan belajar yang peduli adalah: 1) Kemampuan untuk mengurangi kecemasan,
2) Keinginan untuk mendengarkan, 3) Menghargai perilaku-perilaku yang pantas, 4)
Menjadi seorang teman, 5) Menggunakan kritikan positif dan negatif secara tepat.
Generasi Cengeng
Di sisi lain peran keluarga sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter dan moral
dan etika anak serta membangun kepedulian terhadap anak didik dalam proses
belajar-mengajar. Banyak kasus yang timbul akibat dari tindak kekerasan yang
dialami anak didik seperti mengkomsumsi narkoba. Bahkan ada terjun kejurang
kemaksiatan.
Selama ini banyak orang tua melepaskan anak didik ke sekolah tanpa pengawasan
yang ketat. Padahal waktu di sekolah sangat terbatas. Orang tua perlu menanamkan
kepedulian terhadap perkembangan mental anaknya.
Sanksi/hukuman yang diberikan guru terhadap anak kadang disalahartikan orang
tua.Akibatnya, guru dilaporkan ke polisi oleh orang tua dengan tuduhan melakukan
tindak kekerasan dan penganiyaan. Orang tua sebaiknya memahami masalah yang
dihadapi anak di sekolah kepada guru atau kepala sekolah.
Jika masalah ini terus terjadi, dikhawatirkan menimbulkan rasa tidak aman dan tenang
sang guru saat menjalankan tugas sebagai pendidik. Guru mengetahui batas-batas
hukuman yang diberikan terhadap anak didik. Hukuman diberikan kepada anak yang
melanggar aturan dan tata tertib sekolah untuk mendisiplinkan anak didik.
3. Masalah ini mestinya menjadi perhatian bersama, karena akibatnya sangata buruk
terhadap perkembangan dunia pendidikan dan mental anak di sekolah. Di sisi lain
guru menjadi takut untuk memberikan hukuman kepada anak bermasalah. Karena
takut akan terlibat tindak pidana.
Dampak lain adalah anak merasa dilindungi dan dibela orang tua/wali. Sehingga
berbuat sesuka hatinya. Jika masalah ini terus berlanjut dikhawatirkan menciptakan
generasi-generasi yang cengeng.
Penulis sering mendengar cerita dari orang zaman dulu pada tahun 60-an. Pendidikan
di sekolah sangat keras dan disiplin. Karena dipercaya mampu membentuk karakter
dan mental anak menjadi kuat. Dan satu-satunya cara untuk lolos dari hukuman
adalah dengan cara disiplin dan belajar.
Penulis adalah Guru di SMP Negeri 16 Batam, Kepulauan Riau