1. Dokumen tersebut membahas pentingnya budaya bernalar di Indonesia dan bagaimana budaya ini telah pudar sejak tahun 1970-an.
2. Sistem pendidikan saat ini tidak mendukung tumbuhnya budaya bernalar karena fokus pada kepatuhan.
3. Perlunya memberdayakan guru untuk menumbuhkan semangat bernalar siswa melalui kemerdekaan berpikir.
Best practice ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa SMA Kosgoro Tomohon melalui literasi digital dan pembelajaran virtual yang berfokus pada kecakapan abad 21 seperti literasi digital, berpikir kritis, dan kolaborasi.
Silabus mata pelajaran Sejarah SMA/MA menjelaskan bahwa pelajaran sejarah bertujuan membentuk pemahaman siswa tentang perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia serta dunia melalui pengalaman sejarah, serta membangun karakter nasionalisme. Silabus ini menjabarkan kompetensi apa saja yang akan dikembangkan pada setiap kelas, mulai dari analisis peristiwa sejarah hingga kreativitas merekonstruksi peristiwa
Silabus ini membahas kompetensi yang akan dikembangkan dalam pembelajaran Sejarah Indonesia di SMA/SMK, yang mencakup kemampuan memahami peristiwa sejarah Indonesia, menganalisis faktor-faktor penyebab peristiwa, dan menghubungkan peristiwa sejarah dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik masa kini.
Best practice ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa SMA Kosgoro Tomohon melalui literasi digital dan pembelajaran virtual yang berfokus pada kecakapan abad 21 seperti literasi digital, berpikir kritis, dan kolaborasi.
Silabus mata pelajaran Sejarah SMA/MA menjelaskan bahwa pelajaran sejarah bertujuan membentuk pemahaman siswa tentang perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia serta dunia melalui pengalaman sejarah, serta membangun karakter nasionalisme. Silabus ini menjabarkan kompetensi apa saja yang akan dikembangkan pada setiap kelas, mulai dari analisis peristiwa sejarah hingga kreativitas merekonstruksi peristiwa
Silabus ini membahas kompetensi yang akan dikembangkan dalam pembelajaran Sejarah Indonesia di SMA/SMK, yang mencakup kemampuan memahami peristiwa sejarah Indonesia, menganalisis faktor-faktor penyebab peristiwa, dan menghubungkan peristiwa sejarah dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, dan politik masa kini.
Menelusuri Jejak Literasi Hingga Literasi Digital (hal 4-7)Tati D. Wardi Ph.D.
Tulisan ini membahas tentang semarak gerakan literasi di Indonesia dan upaya peningkatan literasi anak, termasuk melalui Gerakan Literasi Sekolah. Tulisan ini juga membahas berbagai definisi dan jenis literasi serta pentingnya meningkatkan literasi di sekolah dan rumah."
Silabus mata pelajaran Bahasa Jepang di SMA/MA ini membahas tentang kompetensi yang ingin dicapai peserta didik yaitu kemampuan berbahasa Jepang dasar, materi pembelajaran yang meliputi memperkenalkan diri, lingkungan sekolah dan rumah, serta kegiatan sehari-hari, dan kerangka pengembangan kurikulum untuk kelas X, XI dan XII."
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa melalui berbagai kegiatan membaca di sekolah dan melibatkan para pemangku kepentingan. Panduan ini menjelaskan strategi pembentukan budaya literasi, fokus kegiatan, peran pemangku kepentingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan gerakan literasi di SMK.
Dokumen ini membahas kandungan dan pelaksanaan kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan di sekolah menengah. Ia menjelaskan enam tema utama yang meliputi pencapaian diri, hubungan keluarga, kehidupan bermasyarakat, warisan budaya Malaysia, kedaulatan negara, dan cabaran masa depan. Dokumen ini juga menekankan pentingnya aktiviti khidmat masyarakat bagi membentuk warganegara yang bertanggung
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas upaya mengidentifikasi dan mengurangi dampak pandemi Covid-19 terhadap perkembangan sosial remaja melalui layanan bimbingan kelompok yang bertujuan untuk membantu perkembangan pribadi remaja dan membahas masalah yang dihadapi secara umum dan mendalam.
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidiksman 2 mataram
Kinerja merupakan suatu sikap dan prilaku dapat mengikat dari waktu ke waktu. Kinerja personal/individu berbeda antara yang satu dan yang lain.Perbedaan terjadi tentunya dipengaruhi berbagai faktor. Kinerja adalah salah satu kegiatan personal diinterpretasikan dengan makna pertumbuhan kebutuhan individu yang ditunjukkan dengan pengembangan dari tiap-tiap individu secara optimal pada bidang tugas dan pekerjaannya. Fisik, mental dan potensi-potensi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja personal/individu
Dokumen tersebut membahas tentang kepelbagaian pelajar dalam etnik, ras, dan sosio-budaya di kelas, serta strategi yang dapat digunakan guru untuk menangani hal tersebut. Guru perlu memahami latar belakang pelajar dan mengajar tanpa membeda-bedakan, serta menciptakan iklim kelas yang inklusif untuk semua pelajar tanpa memandang perbedaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter dan tantangan guru masa kini. Ia menjelaskan pentingnya pendidikan karakter untuk membentuk siswa yang berkarakter dan berkompetensi abad 21 serta perlunya mempersiapkan guru agar mampu menghadapi tantangan globalisasi dan generasi muda saat ini."
Materi ini memberikan panduan tentang implementasi strategi literasi dalam pembelajaran di sekolah menengah kejuruan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dan pembentukan karakter melalui pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi."
Kurikulum 2013 dikembangkan untuk memperbaiki kekurangan Kurikulum 2006. Kurikulum 2006 memiliki konten yang terlalu padat, belum sepenuhnya berbasis kompetensi, dan belum menggambarkan domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara holistik. Kurikulum 2013 bertujuan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan masa kini seperti berpikir kritis
The document proposes Riccione, Italy as the location to host the 2012 FPA World Flying Disc Championship. It highlights Riccione's experienced organization from previously hosting events, ideal summer location on the Adriatic Coast with beach and entertainment, large audience and media coverage, infrastructure to host a big tournament, nightlife and parties, and convenient transportation. The bid emphasizes its readiness and professionalism to host an excellent event for players and grow the sport on a massive scale.
The document discusses the results of the TIMSS 2011 report and issues with math and science education in Indonesia. It finds that Indonesian students are very weak in cognitive skills requiring higher-order thinking like applying, reasoning, and decision-making. Students are only mastering the basic level of remembering and summarizing material. It attributes these issues to a lack of conceptual understanding among teachers, an education system that does not emphasize reasoning, and pseudoscience approaches being used. It recommends empowering teachers, improving STEAM education, and developing a culture of scientific thinking in schools.
Menelusuri Jejak Literasi Hingga Literasi Digital (hal 4-7)Tati D. Wardi Ph.D.
Tulisan ini membahas tentang semarak gerakan literasi di Indonesia dan upaya peningkatan literasi anak, termasuk melalui Gerakan Literasi Sekolah. Tulisan ini juga membahas berbagai definisi dan jenis literasi serta pentingnya meningkatkan literasi di sekolah dan rumah."
Silabus mata pelajaran Bahasa Jepang di SMA/MA ini membahas tentang kompetensi yang ingin dicapai peserta didik yaitu kemampuan berbahasa Jepang dasar, materi pembelajaran yang meliputi memperkenalkan diri, lingkungan sekolah dan rumah, serta kegiatan sehari-hari, dan kerangka pengembangan kurikulum untuk kelas X, XI dan XII."
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa melalui berbagai kegiatan membaca di sekolah dan melibatkan para pemangku kepentingan. Panduan ini menjelaskan strategi pembentukan budaya literasi, fokus kegiatan, peran pemangku kepentingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan gerakan literasi di SMK.
Dokumen ini membahas kandungan dan pelaksanaan kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan di sekolah menengah. Ia menjelaskan enam tema utama yang meliputi pencapaian diri, hubungan keluarga, kehidupan bermasyarakat, warisan budaya Malaysia, kedaulatan negara, dan cabaran masa depan. Dokumen ini juga menekankan pentingnya aktiviti khidmat masyarakat bagi membentuk warganegara yang bertanggung
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas upaya mengidentifikasi dan mengurangi dampak pandemi Covid-19 terhadap perkembangan sosial remaja melalui layanan bimbingan kelompok yang bertujuan untuk membantu perkembangan pribadi remaja dan membahas masalah yang dihadapi secara umum dan mendalam.
Peningkatan Kinerja Profesi Tenaga Pendidiksman 2 mataram
Kinerja merupakan suatu sikap dan prilaku dapat mengikat dari waktu ke waktu. Kinerja personal/individu berbeda antara yang satu dan yang lain.Perbedaan terjadi tentunya dipengaruhi berbagai faktor. Kinerja adalah salah satu kegiatan personal diinterpretasikan dengan makna pertumbuhan kebutuhan individu yang ditunjukkan dengan pengembangan dari tiap-tiap individu secara optimal pada bidang tugas dan pekerjaannya. Fisik, mental dan potensi-potensi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja personal/individu
Dokumen tersebut membahas tentang kepelbagaian pelajar dalam etnik, ras, dan sosio-budaya di kelas, serta strategi yang dapat digunakan guru untuk menangani hal tersebut. Guru perlu memahami latar belakang pelajar dan mengajar tanpa membeda-bedakan, serta menciptakan iklim kelas yang inklusif untuk semua pelajar tanpa memandang perbedaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter dan tantangan guru masa kini. Ia menjelaskan pentingnya pendidikan karakter untuk membentuk siswa yang berkarakter dan berkompetensi abad 21 serta perlunya mempersiapkan guru agar mampu menghadapi tantangan globalisasi dan generasi muda saat ini."
Materi ini memberikan panduan tentang implementasi strategi literasi dalam pembelajaran di sekolah menengah kejuruan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dan pembentukan karakter melalui pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi."
Kurikulum 2013 dikembangkan untuk memperbaiki kekurangan Kurikulum 2006. Kurikulum 2006 memiliki konten yang terlalu padat, belum sepenuhnya berbasis kompetensi, dan belum menggambarkan domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara holistik. Kurikulum 2013 bertujuan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan masa kini seperti berpikir kritis
The document proposes Riccione, Italy as the location to host the 2012 FPA World Flying Disc Championship. It highlights Riccione's experienced organization from previously hosting events, ideal summer location on the Adriatic Coast with beach and entertainment, large audience and media coverage, infrastructure to host a big tournament, nightlife and parties, and convenient transportation. The bid emphasizes its readiness and professionalism to host an excellent event for players and grow the sport on a massive scale.
The document discusses the results of the TIMSS 2011 report and issues with math and science education in Indonesia. It finds that Indonesian students are very weak in cognitive skills requiring higher-order thinking like applying, reasoning, and decision-making. Students are only mastering the basic level of remembering and summarizing material. It attributes these issues to a lack of conceptual understanding among teachers, an education system that does not emphasize reasoning, and pseudoscience approaches being used. It recommends empowering teachers, improving STEAM education, and developing a culture of scientific thinking in schools.
Developing Culture through Math & Science EducationIwan Pranoto
This document discusses using math and science education to develop culture. It argues that teaching these subjects helps cultivate rational thinking and a mind for beauty. The document presents ideas from several sources on how math and science engage different parts of the brain and can be taught through artistic projects to make the subjects more visually engaging and pleasurable for students. It aims to show how these fields resonate with full human experience beyond just logic.
National Consumer Agency conducted market research on consumer switching behaviour. Some key findings include:
- 32% of consumers switched at least one provider in the past year, most commonly for car insurance, broadband, or fixed landline.
- Those who switched car insurance reported average annual savings of €125.
- 83% of consumers found the switching process easy. 59% found their new service better than the previous provider.
- The main reasons for not switching included satisfaction with their current provider's service or the provider offering the best value. Over 50% had not checked for better deals in over a year.
The document discusses the rise of 3D television technology. It outlines the history of 3D and how 3D movies in theaters helped popularize the technology. Major TV manufacturers like Samsung, Sony, and Panasonic are now releasing 3D TV models. Executives from these companies believe 3D will become mainstream as content increases, including 3D sports broadcasts, movies, games and shows. They aim to make 3D a regular home viewing experience.
The national consumer agency conducted market research on consumer switching behavior. Key findings include:
- 38% switched providers in the past year, most for car insurance (13%) and mobile phones (12%)
- 85% of switchers saved money, on average €102 for car insurance and €84 for home insurance
- 84% found switching easy, and 50% found their new service better than previous
- Top reasons for not switching were satisfaction with current provider and current provider offering best value
Este documento presenta un índice de un libro sobre sistemas operativos y formatos de archivos. El libro está licenciado bajo una licencia de código abierto que permite su copia y distribución sin fines de lucro, siempre que se respeten los derechos morales del autor. El índice incluye temas sobre historia de sistemas operativos como Windows y Linux, tipos de programas, formatos de archivos como imagen, sonido y video, y conceptos básicos de sistemas operativos.
This document contains introductions from several students attending Alfredo Palacios school in Buenos Aires, Argentina. The students range in age from 11-13 years old and describe their favorite subjects, which include PE, math, language and history. They note that their classroom has around 29 students. Many students mention enjoying the computer room and science lab. Their school days typically run from 8-12:15 and they have different class schedules on different days of the week. Fridays seem to be a popular favorite day for many of the students.
Kalkulus 2 mata kuliah semester 2 yang membahas integral ganda dan multivariat, turunan vektor, dan teori integral linier. Materi kali ini meliputi integral ganda, turunan vektor dua dan tiga variabel, serta integral linier ganda dan tiga variabel.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang isu kurikulum SMK yang bidang keahlian yang diajarkan tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global
2. Ada dua kemungkinan akibat dari hal tersebut, yaitu peserta didik dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru atau menjadi korban jika bidang keahlian tidak dibutuhkan
3. Kurikulum 2013 perlu dievaluasi kembali agar tuju
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan budaya kekerasan di sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus mampu merekonstruksi nilai-nilai sosial untuk mencegah penyimpangan perilaku, antara lain melalui inovasi kurikulum dan peran guru yang membudayakan sikap anti kekerasan. Kekerasan dapat berkembang jika sekolah tidak aktif memerangi budaya tersebut karena dapat memicu tumbuhnya pemikiran
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peningkatan pemahaman siswa SMP terhadap Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan nilai-nilai Pancasila. Dokumen tersebut mengidentifikasi masalah bahwa siswa kesulitan dalam praktik dan aplikasi sikap sesuai dengan materi PKn, lalu fokus pada upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam bersikap sesuai Pancasila dengan membuat Laborator
Energi dan Perubahannya Buku Guru Kelas 3 tema 7Sisilia Herjanti
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu untuk siswa kelas 3 SD sesuai dengan Kurikulum 2013. Buku ini memuat rencana kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu berdasarkan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas III SD/MI. Buku ini memuat penjelasan tentang jaringan tema, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Buku ini juga memberikan arahan penggunaan buku siswa dan kerjasama dengan orang tua siswa dalam membimbing belaj
Indahnya Persahabatan Buku Pegangan Guru Kelas 3 tema 6Sisilia Herjanti
Buku panduan ini memberikan petunjuk penggunaan buku siswa dan acuan kegiatan pembelajaran tematik terpadu di kelas III SD/MI. Buku ini mencakup tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas siswa, teknik penilaian, dan kerjasama dengan orang tua.
Buku BSE Kelas 03 sd tematik 6 indahnya persahabatan guruFarahYudian
Buku panduan ini memberikan petunjuk penggunaan buku siswa dan acuan kegiatan pembelajaran tematik terpadu di kelas III SD/MI. Buku ini mencakup tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas siswa, teknik penilaian, dan kerjasama dengan orang tua.
Buku ini memberikan panduan penggunaan buku siswa tematik terpadu untuk guru kelas 3 SD/MI. Terdiri dari penjelasan tentang jaringan tema, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran tematik terpadu, pengalaman belajar siswa, teknik penilaian, dan arahan interaksi antara guru, siswa, dan orang tua. Membahas cara menggunakan buku guru sebagai acuan kegiatan pembelajaran dan petunjuk penggunaan
Buku panduan ini memberikan petunjuk bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu untuk siswa kelas III SD/MI berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini menjelaskan cara penggunaan buku siswa dan merencanakan kegiatan pembelajaran di kelas."
Indahnya Persahabatan Buku Siswa Kelas 3 tema 6 Sisilia Herjanti
Berikut susunan satuan waktu dari yang paling singkat hingga paling lama:
1 detik
1 menit
1 jam
1 hari
1 minggu
1 bulan
1 tahun
1 dasawarsa
1 windu
1 abad
Berikut adalah satuan-satuan waktu yang tepat:
1 detik : 60 menit
1 menit : 60 detik
1 jam : 60 menit
1 hari : 24 jam
1 minggu : 7 hari
1 bulan : 4 minggu
1 tahun : 12 bulan
1 dasawarsa : 10 tahun
1 abad : 100 tahun
1 windu : 8 tahun
Paling singkat: 1 detik
Paling lama: 1 abad
Menegur Kembali Pentingnya Pembangunan Budaya BernalarIwan Pranoto
Secara ringkas, artikel ini membahas tentang pentingnya pembangunan budaya ilmiah melalui pendidikan matematika dan sains di sekolah. Sayangnya, pendidikan matematika dan sains saat ini hanya berfokus pada penghafalan rumus tanpa pemahaman mendalam, sehingga menimbulkan citra negatif di masyarakat. Padahal, tujuan sebenarnya adalah membentuk ketrampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah melalui proses
1. Kurikulum matematika Indonesia kurang memfokuskan pada penalaran dan pemecahan masalah serta kurangnya topik dan penggunaan kalkulator.
2. Guru matematika Indonesia rendah pendidikannya dan sedikit yang memiliki gelar di bidang matematika serta jarang mengikuti pelatihan.
3. Dukungan sekolah dan rumah kurang memadai untuk pendidikan matematika karena sumber daya terbatas di sekolah dan lingkungan serta pendidikan orang tua
Sebuah Ringkasan: Menyemai Benih Budaya Ilmiah di Pembelajaran Matematika dan...Iwan Pranoto
1. Pendidikan matematika dan IPA di Indonesia menunjukkan hasil yang rendah pada tes internasional seperti TIMSS dan PISA. Siswa Indonesia berada di peringkat bawah dalam penguasaan proses berpikir di bidang matematika dan IPA.
2. Penyebab rendahnya kinerja siswa adalah kurangnya penanaman budaya ilmiah dalam pembelajaran. Matematika dan IPA diajarkan secara dogmatis tanpa melibatkan proses berpikir.
3. Per
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran pemahaman siswa dalam tes, termasuk soal-soal yang hanya dapat dijawab benar melalui peniruan atau penghitungan saja tanpa pemahaman, serta berbagai model pengukuran pemahaman seperti Bloom, PISA, TIMSS, dan PIRLS. Dokumen ini juga membahas mengenai bahasa yang digunakan dalam soal tes, serta contoh soal-soal untuk mengukur berbagai tingkat
The document discusses the Fibonacci sequence and how it relates to patterns found in nature, such as spirals in pinecones and sunflowers. It provides examples of the golden ratio in art and architecture, including the Parthenon and paintings like the Mona Lisa. The document argues that teaching concepts like the Fibonacci sequence and golden ratio show how math is present in beauty found in both nature and design.
Dokumen ini membahas pentingnya membelajari matematika sebagai kata kerja dan bukan sebagai kata benda. Matematika harus diajarkan sebagai tradisi mempertanyakan dan memperbaiki, bukan sekedar menghafal rumus dan konsep. Siswa juga perlu diajarkan berpikir kritis dan penjelajahan keingintahuan melalui pembelajaran matematika.
Presentasi ini membahas tentang kompleksitas dalam sistem alam dan ilmu pengetahuan. Sistem yang terlihat kompleks ternyata dapat terbentuk dari pengulangan subsistem yang sederhana, seperti pada pohon fraktal dan koloni organisme. Sistem kontrol multi-agen dan algoritma seperti particle swarm optimization dapat menciptakan kecerdasan kolektif meski secara individu tidak cerdas. Presentasi ini mengajak untuk melihat kompleksitas dalam perspektif il
Ini naskah powerpoint saya di seminar ”Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Ilmiah” yang diadakan di Bukittinggi, 1-3 November 2013 oleh Komisi Ilmu Sosial AIPI.
Disajikan di Kelompok Keahlian Ilmu Kemanusiaan, ITB, 10 Desember 2012. Mungkin sekarang saya tak bicara karakter lagi, saat istilah "pendidikan karakter" sudah tak jelas maknanya lagi.
Mempertanyakan Rasionalitas dan Estetika MatematikaIwan Pranoto
1) The document discusses the aesthetics of mathematics, noting how mathematics can be inspired by art and how mathematical processes can produce aesthetics.
2) It provides examples of works of art inspired by mathematics as well as mathematical formulas and concepts considered beautiful.
3) The document argues that mathematicians experience an "aesthetic buzz" both from contemplating beautiful mathematics and achieving insights, and that beauty and intuition are important motivations in mathematics alongside rigor.
Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di...Iwan Pranoto
Draft ke-5 dari naskah "Mengukur Kecakapan Mematematikakan dan Menafsirkan sebagai Kecakapan Utama di Dunia Global 2.0" namun tak ketemu yang versi final.
Dokumen ini membahas tentang mutu soal Ujian Nasional (UN) matematika yang dinilai masih rendah. Beberapa contoh soal UN matematika dinilai tidak bermutu karena gagal membedakan siswa yang paham dan tidak paham konsep. Membuat soal ujian bermutu tinggi memerlukan proses perancangan yang panjang dan mahal. Tantangan utama adalah apakah Badan Standar Nasional Pendidikan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mampu membuat
1. Guru Merdeka
Versi Panjang
Iwan Pranoto
Tahun 1928 pada saat sejumlah pemuda mendeklarasikan jati diri bangsanya, dapat dikatakan itulah
kelahiran resmi budaya bernalar di nusantara. Jika Sang Rasionalis René Descartes dianggap sebagai
pencetus kebudayaan bernalar dan juga bidan revolusi sains, maka sesama penggila matematika Tan
Malaka adalah penggagas budaya bernalar untuk bangsa kita. Malahan, lebih tiga tahun sebelum
Sumpah Pemuda, Tan yang tak kenal kompromi ini sudah merumuskan gagasan keindonesiaan,
disebarkan lewat brosur Naar de Republiek Indonesia.
Dengan kegigihannya bernalar, Sang Penyala yang kerap menganalogikan dirinya sebagai guru
matematika, mengajak rakyatnya yang dianalogikan sebagai murid untuk bernalar aktif. Rakyat harus
terlibat aktif bernalar dengan pemimpinnya. Bahkan dari dalam kubur sampai abad 21 ini pun, masih
bergema jelas gaung dzikir ajakan bernalarnya, lewat suara para guru sejati. Sesungguhnya, harapannya
pada republik yang berdasarkan nalar tetap menyala dalam kemilaunya mata pelajar dan keringat
pendidik.
Bernalar Saat Sekarang
Namun benar bahwa budaya bernalar pingsan sejak tahun 70an di tanah air. Budaya bernalar tak subur
dan kalah pamor dengan kepatuhan. Bahkan, kerap pernalaran dikorbankan demi kesantunan. Proses
belajar dalam dunia pendidikan telah disepelekan menjadi pembiasaan kepatuhan. Murid membeo
ketrampilan yang dipertontonkan guru. Ini tidak saja terjadi di pendidikan pra-universitas, tetapi juga di
pendidikan tinggi. Murid menyalin persis ucapan dan tulisan guru, bukan mencatat gagasan inti untuk
bernalar mandiri. Ditambah lagi, sistem pendidikan sekarang menguntungkan murid penyalin dan
penurut. Persekolahan sekarang adalah tanah tandus bagi budaya bernalar.
Sebagai ilustrasi, coba saja amati bagaimana perilaku kebanyakan siswa sampai mahasiswa mencatat di
kelas. Apapun yang ditulis guru di papan tulis akan disalin mentah-mentah ke buku catatannya. Jika guru
salah titik atau koma di papan tulis, tepat seperti itulah juga yang akan tertulis di buku catatan siswa.
Mencatat telah disepelekan menjadi menyalin. Kegiatan mencatat yang sejatinya untuk bernalar sudah
direduksi menjadi sekedar memindahkan tulisan di papan tulis ke tulisan di buku catatan, tanpa diolah
dahulu. Benak menganggur di kelas.
Menyedihkannya, pertumbuhan budaya bernalar justru kerap dirusak oleh kebijakan pendidikan sendiri.
Satu perusak budaya bernalar paling efektif adalah Ujian Nasional (UN). Kebijakan ini telah memupuskan
gairah bernalar siswa sekaligus guru. Pemaksaan penerapan UN bermutu sangat rendah, mengabaikan
teori belajar, ditambah penyuburan tradisi jalan pintas telah merendahkan makna belajar. Terkhusus,
UN matematika yang berpusat pada tataran kognitif sangat rendah serta kegandrungan pada
pragmatisme membuat proses bernalar seperti pembuktian tak lagi dianggap penting.
2. Lemah Bernalar
Dampak kebijakan yang tak ramah pada budaya bernalar dapat dibaca dari beberapa survei
internasional, yang menunjukkan performa siswa kita teramat rendah. Khususnya, patut disimak hasil
Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) serta Programme for International
Student Assessment (PISA) sejak tahun 2000-an yang mengukur bukan saja penyerapan pengetahuan,
tetapi juga kecakapan berpikir dan mengolah pengetahuan. Hasil berbagai studi itu konvergen menuju
satu kesimpulan, yakni siswa kita tak cakap bernalar.
Lebih meresahkan lagi, belum tampak tanda-tanda perbaikan. Namun, ada secuil berita baik, dari hasil
TIMSS 2011 Sains, siswa kita ternyata sangat piawai di tataran menghafal fakta, bahkan jauh di atas rata-
rata dunia. Di tataran kognitif paling rendah ini, seperti saat ditanya apa rumus kimia dari Karbon
Dioksida, anak-anak kita mengalahkan teman-temannya di beberapa negara maju, termasuk AS. Tetapi,
siswa kita jatuh saat di tataran yang membutuhkan pernalaran dan pengolahan informasi serta
pengungkapan argumen. Misalnya, saat diminta menjelaskan bagaimana mengetahui apakah suatu zat
itu logam. Ini merupakan penanda jelas atas penekanan berlebihan pada perilaku menghafal dan,
sebaliknya, pengabaian proses bernalar.
Pengabaian budaya bernalar di pra-universitas itu logikanya berpengaruh pada pendidikan tinggi. Secara
informal, sudah jamak di antara pengajar perguruan tinggi, terdengar keluhan atas tak siapnya lulusan
SMA belajar di perguruan tinggi akhir-akhir ini. Perlu dilakukan penelitian ilmiah secara seksama guna
memahami situasi ini.
Guru Merdeka
Semua warga negara bertanggungjawab membangunkan budaya bernalar. Namun demikian, Kemdikbud
sebagai kementerian dengan jumlah doktor terbanyak dan mengemban nama kebudayaan tentunya
pegang peran sentral. Di kementrian ini, guru adalah garda terdepan pejuang budaya bernalar
menghadapi gencarnya perilaku nirnalar.
Namun, sekarang guru sulit membudayakan bernalar. Menggunakan istilah Dr. Bana G. Kartasasmita
yang aktif dalam pendidikan guru, “Guru tersandra oleh kebijakan dan sistem.” Bukan salah guru tak
membelajarkan kecakapan bernalar. Kebijakan pendidikan sekarang tidak ramah terhadap upaya
pembudayaan bernalar. Bahkan, pengakuan bagi guru yang berinovasi membelajarkan bernalar pun
nyaris tak ada.
Unsur terpenting sekarang adalah kemerdekaan guru. Mematahkan pasung penyandra itu sederhana,
hanya butuh rasionalitas. Guru harus diberdayakan menjadi seorang intelektual merdeka. Caranya
menggelorakan kembali semangat belajar guru, terutama untuk mendalami konsep sekaligus budaya
dalam keilmuannya. Di sini, mutlak dibutuhkan kepeloporan perguruan tinggi, sebagai lembaga
pengembang ilmu. Juga, sangat perlu penggunaan bahasa yang berbudaya saat membangun komunikasi
dengan guru. Guru adalah intelektual. Kemudian, perlu penyadaran guru atas peran pusatnya dalam
pembangunan negara berdasarkan intelektualitas. Hasrat kejuangan dan semangat kemerdekaan guru
akan berimbas langsung pada siswa yang bergairah bernalar. Guru berdaya akan otomatis memicu
3. atmosfer subur, sehingga pelajar bergairah bermatematika dan bersains, bukan beriman kepatuhan
pada rumus atau ketakutan salah.
Sejalan dengan ini, naskah pendidikan apapun harus disadari merupakan sebuah penanda budaya.
Melalui peraturan atau naskah seperti kurikulum, dapat ditelaah budaya macam apa yang diangankan
penggagasnya. Manusia macam apa yang diangan-angankan pemimpin saat dibuat. Kita dapat baca
manusia macam apa yang diangan-angankan Ibu-Bapak Bangsa kita di balik UUD 1945. Bahkan dalam
Pembukaan UUD kita itu, gagasan besarnya dapat ditafsirkan mudah, dengan mencari kata yang paling
sering dituliskan. Dapat diperiksa, kata yang paling banyak adalah kata “merdeka.” Khususnya,
kemerdekaan itu masih relevan sampai abad 21 ini. Kemerdekaan berpikir harus tetap subur.
Terkait dengan hal ini, coba disimak frasa “Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan
dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan sesuai prosedur/aturan dengan memperhatikan nilai
tempat puluhan dan satuan”, yang ditulis pada sebuah rancangan Kurikulum 2013 SD 1. Secara terang
benderang, dapat dikatakan sikap patuh terhadap aturan dalam matematika yang dikembangkan. Ini
sangat bertolak-belakang dengan budaya bernalar.
Pertama, frasa itu bertentangan dengan cita-cita penggenapan budaya bernalar, yang juga – ironisnya –
merupakan harapan awal pencetus gagasan mengubah kurikulum terdahulu. Kedua, frasa itu
berlawanan dengan hakikat bermatematika yang sejatinya membebaskan dan merupakan bentuk seni
paling radikal. Matematika adalah sebuah semesta tempat kita semua dapat mempertanyakan,
meragukan, dan mengembangkan pemikiran, tanpa takut untuk berbeda dengan mahluk bernama
“kebiasaan”. Namun, frasa di rancangan kurikulum baru itu justru membuat kemerdekaan berpikir, yang
merupakan unsur terpenting dalam hakikat bermatematika, dipasung. Kepatuhan pada aturan lalu lintas
tentunya bukan analogi tepat dengan kepatuhan terhadap aturan penjumlahan atau perkalian. Aturan
lalu lintas memang harus dipatuhi, namun aturan di matematika harus diragukan dan dikaji. Dua konteks
yang sangat berbeda. Sangatlah naif jika dipandang dengan kaca mata yang sama.
Entah apakah perancang Kurikulum 2013 ini pernah melihat penggunaan kata ‘patuh” dalam standar
atau kurikulum matematika negara lain? Penulis tak pernah membaca kurikulum negara mana pun
menggunakan kata “obey.” Mungkin, ini pertama kalinya kurikulum matematika di Republik Indonesia
menggunakan kata “patuh.” Tentu menjadi sangat menarik, di abad 21 ini, justru kebijakan pendidikan
pemerintah sendiri yang hendak memasung anak-anaknya dalam berpikir, dengan kepatuhan.
Sebagai ilustrasi, menarik membandingkan frasa di rancangan kurikulum 2013 itu dengan frasa berikut:
“Students develop, discuss, and use efficient, accurate, and generalizable methods to add within 100
and subtract multiples of 10.” Ini diambil dari kurikulum matematika, negara bagian Massachusetts 2,
Amerika Serikat. Perhatikan bahwa kata kerja mengembangkan, mendiskusikan, dan menggunakan itu
1
Diunduh dari http://www.bincangedukasi.com/dokumen-kurikulum-2013.html Ini bukan situs resmi. Seharusnya,
rancangan Krikulum 2013 dapat diunduh dari situs resmi Kemdikbud, seperti yang sudah dianjurkan beberapa
pihak.
2
Dapat diunduh di http://www.doe.mass.edu/frameworks/math/0111.pdf
4. tidak saja operasional, tetapi menyampaikan atmosfer kelas matematika seperti apa yang diharapkan.
Metode mengalikan bilangan dikembangkan dan didiskusikan, sebelum digunakan. Sama sekali bukan
untuk dipatuhi.
Saat membandingkan dua frasa itu, langsung tertangkap pesan perbedaan “pendidikan matematika”
yang sedang direkacipta penulisnya. Sangat mungkin, perbedaan ini dikarenakan oleh pemilihan kata
kerja (verb) serta harapan jenjang berpikir yang diharapkan penulis-penulisnya. Pemilihan kata kerja dan
kata keterangan itu harus sangat seksama. Pembahasaan dalam sebuah dokumen sangat-sangat
penting. Kurikulum adalah sebuah penanda budaya.
Konon, matematikawan pertama Indonesia, Sam Ratulangi, saat menjumlahkan bilangan, tidak
mengikuti aturan biasa. Beliau memulai dengan yang terbesar dahulu, yakni puluhan, baru satuan.
Tentunya, buyut-cicit Sam Ratulangi di abad 21 ini juga mampu mencipta algoritmanya sendiri.
Matematika adalah buatan manusia yang punya ketaksempurnaan, maka perlu dikritisi dan
dikembangkan. Pertumbuhan sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika merupakan pilar
pembangunan negara berdasarkan intelektualitas. Dan, pertumbuhan ini butuh guru merdeka.