SlideShare a Scribd company logo
Genetika Populasi
Praktikum Genetika
Departemen Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Unversitas Indonesia
2019
Tujuan Praktikum
Mengamati
hubungan antara
fenotip dan
frekuensi alel pada
populasi Praktikan
Genetika 2019
Mengetahui
kesesuaian antara
tongue rolling, ear
lobe, PTC, dan
golongan darah
dengan hukum
Hardy-Weinberg.
Memahami
penghitungan
frekuensi gen (alel)
dan frekuensi
genotip dengan
persamaan Hardy-
Weinberg.
PENDAHULUAN
Genetika Populasi
Genetika Populasi adalah cabang ilmu genetika
yang mempelajari frekuensi alel dalam populasi
dan mengurai secara sistematis penyebaran alel
dalam populasi tersebut.
Populasi: kelompok organisme sejenis yang hidup dalam waktu
dan tempat yang sama serta mampu melakukan perkawinan
satu sama lain
Alel: gen-gen yang terletak pada lokus yang sama dalam kromosom
homolog
Single Genetic Inheritance & Polygenic Inheritance
Single Genetic Inheritance
Sifat yang dikontrol oleh satu gen.
Gen bisa hanya terdiri dari dua variasi alel
/ variasi lebih dari dua alel.
Polygenic Inheritance
Sifat yang dikontrol oleh banyak gen.
Bunyi Hukum Hardy-Weinberg
“Suatu populasi berada
dalam keadaan seimbang
(ekuilibrium) jika frekuensi alel
dan frekuensi genotipe dari
generasi ke generasi tetap”
Syarat Hukum Hardy-
Weinberg
Ukuran populasi besar
Perkawinan acak
Tidak terjadi mikroevolusi
Tidak terjadi seleksi alam
Mikroevolusi
Mikroevolusi adalah perubahan frekuensi alel di dalam
suatu populasi dari waktu ke waktu.
⮚ Penyebab mikroevolusi
1. Genetic drift
2. Gene flow
3. Mutasi
4. Bottleneck effect
5. Founder effect
Genetic drift:
Perubahan dalam gene pool
karena suatu kejadian acak
yang menyebabkan frekuensi
alel dalam populasi tersebut
mengalami perubahan.
Gene flow:
Perpindahan gen baik
masuk / keluar dari suatu
populasi tertentu.
Bottleneck effect:
Penurunan drastis ukuran
suatu populasi karena suatu
kejadian yang tidak disengaja.
Founder effect:
Kelompok kecil individu dari
populasi asal yang
menempati habitat baru.
Persamaan Hukum Hardy-
Weinberg
Biallelic
Multiallelic
(p+q)2= 1p + q = 1
Frekuensi
Alel
Frekuensi
Genotip
Single Genetic Inheritance
(p+q+r)2= 1p + q + r = 1
Quantitative trait locus (QTL) merupakan sekuens DNA yang berkontribusi terhadap karakter
polygenic. QTL merupakan karakter yang bersifat kontinu yang dapat dibuat distribusi
frekuensinya. Jika distribusinya normal, maka kurva yang terbentuk ialah kurva standar (bell
curve).
Fenotip = Genotip + Lingkungan
Polygenic
Inheritance
contoh: warna kulit
Quantitative Trait
Locus
Karakter Kontinu Karakter Diskrit
Karakter yang tidak ‘hitam-putih’,
artinya artinya dapat terbentuk
gradasi fenotipe yang dapat
diamati.
contoh: warna kulit
Karakter yang ‘hitam-putih’
contoh: kemampuan merasakan
pahit pada phenylthiocarbamide
(PTC)
STUDI KASUS
1. Dua Alel
• Diketahui terdapat 91 dari 100 biji jagung bewarna putih
• Biji jagung bewarna putih diatur oleh gen dominan (W) dan alel resesif (w)
Pertanyaan :
1. Berapa frekuensi alel W dan w masing-masing pada populasi tersebut?
2. Berapa jumlah warga yang diharapkan homozigotik dan heterozigotik?
Jawab : Biji jagung bewarna putih: 91
Biji jagung bewarna kuning: 100-91=9
p2 + 2pq + q2 = 1
q2 = 9/100
q = √0,09 = 0,3
p + q =
1 p =
1- q
p = 1- 0,3
p= 0,7
Frekuensi alel W = p = 0,7
Frekuensi alel w = q = 0,3
Biji jagung bewarna putih homozigot
= p2 x 100
= (0,7)2 x 100
= 49 biji
Biji jagung bewarna putih heterozigot
= 2pq x 100
= 2(0,7)(0,3) x 100
= 42 biji
2. Frekuensi
Alel pada
Lokus yang
Lebih Dari Dua
Alel (3 alel)
Dari 1000 penduduk kota Depok yang
diperiksa golongan darahnya diperoleh :
• 320 bergolongan darah A
• 150 bergolongan darah B
• 40 bergolongan darah AB
• 490 bergolongan darah O
Pertanyaan :
Berapa frekuensi alel IA ,IB ,IO masing-masing
pada populasi tersebut?
Frekuensi alel IA = p
Frekuensi alel IB = q
Frekuensi alel IO = r
Jawab :
(p + q + r)2 = 1
maka
p + q + r = 1
Jawab :
Golongan darah O (r 2) =
490 orang
Frekuensi alel I A
p = 0,2
Frekuensi alel I B
q = 0,1
Frekuensi alel I O
r = 0,7
METODOLOGI
Alat dan Bahan
Alat:
1. Kertas
2. Alat tulis
3. Meteran
4. Kalkulator
Bahan:
1. Sayur-sayuran (brokoli, kembang kol, dan kubis) yang
telah di rebus selama 1-3 menit, tanpa diberi garam/gula
2. Praktikan
Fenotip semua praktikan diamati, data
dikumpulkan dan ditabulasi
Cara Kerja
1.Tinggi badan (satu angkatan)
2.Golongan darah (kelompok dan angkatan)
3.PTC (paralel)
4.Tongue Rolling (paralel)
5.Attached earlobe (paralel)
PTC The Genetics of Bitter Taste
Kemampuan untuk merasakan PTC (atau tidak) diatur
oleh gen yang mengkode untuk reseptor PTC pada
lidah. Gen yang bertanggung jawab adalah TAS2R38
Phenylthiocarbamide (PTC) merupakan senyawa yang
memiliki gugus cincin fenil. PTC memiliki rasa pait atau
tidak berasa. Gen dominan (T) dapat merasakan rasa
pait, sedangkan gen resesif (NT) tidak merasakan
apapun.
Tiap alel mengkode protein reseptor dengan bentuk
yang sedikit berbeda. Bentuk protein reseptor
menentukan kuat ikatan PTC terhadap reseptor.
Kombinasi gen menentukan apakah PTC sangat
pahit, sedikit pahit, atau tidak ada rasa sama sekali.
Attached ear-lobe
=
=
Detached
FF
(Dominan)
Attache
d ff
(Resesif)
Tongue Rolling
=
=
TT
(Dominan)
tt
(Resesif)
Tabel Hasil Pengamatan
SIFAT ALEL
KELOMPOK PARALEL
TOTAL
1
A & B /
C &D
2
A&B /
C&D
3
A&B /
C&D
4
A&B /
C&D
5
A&B /
C &D
PTC
Tester (TT)
Non-tester (NT)
Rolling Tongue Roller (RR/Rr)
Nonroller (rr)
Attached ear lobeFree (FF/Ff)
Attached (ff)
Sifat Fenotip Jumlah Total (f) alel (f) genotip
p q p2 2pq q2
PTC Tester (T-)
Non tester (NT)
Tongue Rolling Roller (T-)
Nonroller (tt)
Attached
Earlobe
Free (F-)
Attached (ff)
No Kelas Xi Frekuensi
1 145-148 146.5 3
2 149-152 150.5 26
3 153-156 154.5 27
4 157-160 158.5 19
5 161-164 162.5 16
6 165-168 166.5 15
7 169-172 170.5 8
8 173-176 174.5 8
9 177-180 178.5 3
Contoh pengolahan data tinggi badan
Banyak kelas : 1+3.3log(N)
Panjang kelas : (Tertinggi-terendah)/Banyak Kelas
Xi : Rata-rata
3
26
27
19
16
15
8 8
3
0
5
10
15
20
25
30
146.5 150.5 154.5 158.5 162.5 166.5 170.5 174.5 178.5
DISTRIBUSI TINGGI PRAKTIKAN GENETIKA
Selamat Praktikum!

More Related Content

What's hot

Rekombinasi Genetik
Rekombinasi GenetikRekombinasi Genetik
Rekombinasi Genetik
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
dewisetiyana52
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
NurKarimatunNisa1
 
CHLOROPHYTA
CHLOROPHYTACHLOROPHYTA
CHLOROPHYTA
Ilham Jln Hdup
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Agustin Dian Kartikasari
 
Linkage dan dan crossing over
Linkage dan dan crossing overLinkage dan dan crossing over
Linkage dan dan crossing overf' yagami
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
UNESA
 
Faktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor EvolusiFaktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor Evolusi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Nor Hidayati
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Josua Sitorus
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridJeneng Omega
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
Tidar University
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
imat lisnawati
 

What's hot (20)

Rekombinasi Genetik
Rekombinasi GenetikRekombinasi Genetik
Rekombinasi Genetik
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
 
CHLOROPHYTA
CHLOROPHYTACHLOROPHYTA
CHLOROPHYTA
 
Gastrula
GastrulaGastrula
Gastrula
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 
Linkage dan dan crossing over
Linkage dan dan crossing overLinkage dan dan crossing over
Linkage dan dan crossing over
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Genetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelaminGenetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelamin
 
Faktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor EvolusiFaktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor Evolusi
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
laporan praktikum anatomi hewan
laporan praktikum anatomi hewanlaporan praktikum anatomi hewan
laporan praktikum anatomi hewan
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibrid
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 

Similar to Genetika Populasi 2019

Laporan genetika
Laporan genetika Laporan genetika
Laporan genetika
anggaekalaya
 
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxPopulasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Nhelafitrahsari
 
Hereditas
HereditasHereditas
5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx
ssusera169c01
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
WinengRohmah
 
PPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptxPPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptx
azizabdul66
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
NairaParsa
 
Hardyweinberg
HardyweinbergHardyweinberg
Hardyweinberg
Maulida II
 
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4FadhiLah RaHayu
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismail
ismail fizh
 
Genetika Populasi
Genetika PopulasiGenetika Populasi
Genetika Populasi
nana
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
BayuAP3
 
GENETIKA DAN EVOLUSI PROVIDED BY PIY WIDIASTARI
GENETIKA DAN EVOLUSI PROVIDED BY PIY WIDIASTARIGENETIKA DAN EVOLUSI PROVIDED BY PIY WIDIASTARI
GENETIKA DAN EVOLUSI PROVIDED BY PIY WIDIASTARI
priankapwuoft2023
 
Genetika mendel dasar, extension mendel, multifaktorial (penetrasi tidak semp...
Genetika mendel dasar, extension mendel, multifaktorial (penetrasi tidak semp...Genetika mendel dasar, extension mendel, multifaktorial (penetrasi tidak semp...
Genetika mendel dasar, extension mendel, multifaktorial (penetrasi tidak semp...
RafliMawlaX5
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendelahmaddzul
 

Similar to Genetika Populasi 2019 (18)

Laporan genetika
Laporan genetika Laporan genetika
Laporan genetika
 
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxPopulasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
 
Hereditas
HereditasHereditas
Hereditas
 
5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
 
PPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptxPPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptx
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
 
Hardyweinberg
HardyweinbergHardyweinberg
Hardyweinberg
 
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismail
 
Genetika Populasi
Genetika PopulasiGenetika Populasi
Genetika Populasi
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
GENETIKA DAN EVOLUSI PROVIDED BY PIY WIDIASTARI
GENETIKA DAN EVOLUSI PROVIDED BY PIY WIDIASTARIGENETIKA DAN EVOLUSI PROVIDED BY PIY WIDIASTARI
GENETIKA DAN EVOLUSI PROVIDED BY PIY WIDIASTARI
 
Genetika mendel dasar, extension mendel, multifaktorial (penetrasi tidak semp...
Genetika mendel dasar, extension mendel, multifaktorial (penetrasi tidak semp...Genetika mendel dasar, extension mendel, multifaktorial (penetrasi tidak semp...
Genetika mendel dasar, extension mendel, multifaktorial (penetrasi tidak semp...
 
hereditas
hereditashereditas
hereditas
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
 
Hukum mendel
Hukum mendel Hukum mendel
Hukum mendel
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendel
 

Recently uploaded

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 

Recently uploaded (19)

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 

Genetika Populasi 2019

  • 1. Genetika Populasi Praktikum Genetika Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia 2019
  • 2. Tujuan Praktikum Mengamati hubungan antara fenotip dan frekuensi alel pada populasi Praktikan Genetika 2019 Mengetahui kesesuaian antara tongue rolling, ear lobe, PTC, dan golongan darah dengan hukum Hardy-Weinberg. Memahami penghitungan frekuensi gen (alel) dan frekuensi genotip dengan persamaan Hardy- Weinberg.
  • 4. Genetika Populasi Genetika Populasi adalah cabang ilmu genetika yang mempelajari frekuensi alel dalam populasi dan mengurai secara sistematis penyebaran alel dalam populasi tersebut. Populasi: kelompok organisme sejenis yang hidup dalam waktu dan tempat yang sama serta mampu melakukan perkawinan satu sama lain Alel: gen-gen yang terletak pada lokus yang sama dalam kromosom homolog
  • 5. Single Genetic Inheritance & Polygenic Inheritance Single Genetic Inheritance Sifat yang dikontrol oleh satu gen. Gen bisa hanya terdiri dari dua variasi alel / variasi lebih dari dua alel. Polygenic Inheritance Sifat yang dikontrol oleh banyak gen.
  • 6. Bunyi Hukum Hardy-Weinberg “Suatu populasi berada dalam keadaan seimbang (ekuilibrium) jika frekuensi alel dan frekuensi genotipe dari generasi ke generasi tetap”
  • 7. Syarat Hukum Hardy- Weinberg Ukuran populasi besar Perkawinan acak Tidak terjadi mikroevolusi Tidak terjadi seleksi alam
  • 8. Mikroevolusi Mikroevolusi adalah perubahan frekuensi alel di dalam suatu populasi dari waktu ke waktu. ⮚ Penyebab mikroevolusi 1. Genetic drift 2. Gene flow 3. Mutasi 4. Bottleneck effect 5. Founder effect
  • 9. Genetic drift: Perubahan dalam gene pool karena suatu kejadian acak yang menyebabkan frekuensi alel dalam populasi tersebut mengalami perubahan. Gene flow: Perpindahan gen baik masuk / keluar dari suatu populasi tertentu.
  • 10. Bottleneck effect: Penurunan drastis ukuran suatu populasi karena suatu kejadian yang tidak disengaja. Founder effect: Kelompok kecil individu dari populasi asal yang menempati habitat baru.
  • 11. Persamaan Hukum Hardy- Weinberg Biallelic Multiallelic (p+q)2= 1p + q = 1 Frekuensi Alel Frekuensi Genotip Single Genetic Inheritance (p+q+r)2= 1p + q + r = 1
  • 12. Quantitative trait locus (QTL) merupakan sekuens DNA yang berkontribusi terhadap karakter polygenic. QTL merupakan karakter yang bersifat kontinu yang dapat dibuat distribusi frekuensinya. Jika distribusinya normal, maka kurva yang terbentuk ialah kurva standar (bell curve). Fenotip = Genotip + Lingkungan Polygenic Inheritance contoh: warna kulit
  • 13. Quantitative Trait Locus Karakter Kontinu Karakter Diskrit Karakter yang tidak ‘hitam-putih’, artinya artinya dapat terbentuk gradasi fenotipe yang dapat diamati. contoh: warna kulit Karakter yang ‘hitam-putih’ contoh: kemampuan merasakan pahit pada phenylthiocarbamide (PTC)
  • 15. 1. Dua Alel • Diketahui terdapat 91 dari 100 biji jagung bewarna putih • Biji jagung bewarna putih diatur oleh gen dominan (W) dan alel resesif (w) Pertanyaan : 1. Berapa frekuensi alel W dan w masing-masing pada populasi tersebut? 2. Berapa jumlah warga yang diharapkan homozigotik dan heterozigotik?
  • 16. Jawab : Biji jagung bewarna putih: 91 Biji jagung bewarna kuning: 100-91=9 p2 + 2pq + q2 = 1 q2 = 9/100 q = √0,09 = 0,3 p + q = 1 p = 1- q p = 1- 0,3 p= 0,7 Frekuensi alel W = p = 0,7 Frekuensi alel w = q = 0,3 Biji jagung bewarna putih homozigot = p2 x 100 = (0,7)2 x 100 = 49 biji Biji jagung bewarna putih heterozigot = 2pq x 100 = 2(0,7)(0,3) x 100 = 42 biji
  • 17. 2. Frekuensi Alel pada Lokus yang Lebih Dari Dua Alel (3 alel) Dari 1000 penduduk kota Depok yang diperiksa golongan darahnya diperoleh : • 320 bergolongan darah A • 150 bergolongan darah B • 40 bergolongan darah AB • 490 bergolongan darah O Pertanyaan : Berapa frekuensi alel IA ,IB ,IO masing-masing pada populasi tersebut?
  • 18. Frekuensi alel IA = p Frekuensi alel IB = q Frekuensi alel IO = r Jawab : (p + q + r)2 = 1 maka p + q + r = 1
  • 19. Jawab : Golongan darah O (r 2) = 490 orang Frekuensi alel I A p = 0,2 Frekuensi alel I B q = 0,1 Frekuensi alel I O r = 0,7
  • 21. Alat dan Bahan Alat: 1. Kertas 2. Alat tulis 3. Meteran 4. Kalkulator Bahan: 1. Sayur-sayuran (brokoli, kembang kol, dan kubis) yang telah di rebus selama 1-3 menit, tanpa diberi garam/gula 2. Praktikan
  • 22. Fenotip semua praktikan diamati, data dikumpulkan dan ditabulasi Cara Kerja 1.Tinggi badan (satu angkatan) 2.Golongan darah (kelompok dan angkatan) 3.PTC (paralel) 4.Tongue Rolling (paralel) 5.Attached earlobe (paralel)
  • 23. PTC The Genetics of Bitter Taste Kemampuan untuk merasakan PTC (atau tidak) diatur oleh gen yang mengkode untuk reseptor PTC pada lidah. Gen yang bertanggung jawab adalah TAS2R38 Phenylthiocarbamide (PTC) merupakan senyawa yang memiliki gugus cincin fenil. PTC memiliki rasa pait atau tidak berasa. Gen dominan (T) dapat merasakan rasa pait, sedangkan gen resesif (NT) tidak merasakan apapun. Tiap alel mengkode protein reseptor dengan bentuk yang sedikit berbeda. Bentuk protein reseptor menentukan kuat ikatan PTC terhadap reseptor. Kombinasi gen menentukan apakah PTC sangat pahit, sedikit pahit, atau tidak ada rasa sama sekali.
  • 26. Tabel Hasil Pengamatan SIFAT ALEL KELOMPOK PARALEL TOTAL 1 A & B / C &D 2 A&B / C&D 3 A&B / C&D 4 A&B / C&D 5 A&B / C &D PTC Tester (TT) Non-tester (NT) Rolling Tongue Roller (RR/Rr) Nonroller (rr) Attached ear lobeFree (FF/Ff) Attached (ff)
  • 27. Sifat Fenotip Jumlah Total (f) alel (f) genotip p q p2 2pq q2 PTC Tester (T-) Non tester (NT) Tongue Rolling Roller (T-) Nonroller (tt) Attached Earlobe Free (F-) Attached (ff)
  • 28. No Kelas Xi Frekuensi 1 145-148 146.5 3 2 149-152 150.5 26 3 153-156 154.5 27 4 157-160 158.5 19 5 161-164 162.5 16 6 165-168 166.5 15 7 169-172 170.5 8 8 173-176 174.5 8 9 177-180 178.5 3 Contoh pengolahan data tinggi badan Banyak kelas : 1+3.3log(N) Panjang kelas : (Tertinggi-terendah)/Banyak Kelas Xi : Rata-rata
  • 29. 3 26 27 19 16 15 8 8 3 0 5 10 15 20 25 30 146.5 150.5 154.5 158.5 162.5 166.5 170.5 174.5 178.5 DISTRIBUSI TINGGI PRAKTIKAN GENETIKA