SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
“GENDER SENSITIF DAN INKLUSIF DISABILITAS DALAM
PROGRAM AIR MINUM DAN SANITASI”
Kesetaraan Gender
Berkelanjutan
PRINSIP
Keterlibatan dan peran aktif Laki-laki &
Perempuan dalam setiap tahapan kegiatan
Pengoperasian dan Pemeliharaaan system
peneydiaan air minum terbangun dilaksanakan
secara berkelanjutan oleh Masyarakat
KETERLIBATAN PEREMPUAN & PENYANDANG
DISABILITAS DALAM SIKLUS KEGIATAN SPAM PADAT
KARYA PERDESAAN
PERSIAPAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
OPERASIONAL &
PEMELIHARAAN
Perempuan dan Penyandang Disabilitas
terlibat aktif sebagai : Pengusul,
Pengambil Keputusan, Pelaksana
Kegiatan, Pemantau dan Penerima
Manfaat
SEBAGAI PENGUSUL
Ikut serta dalam tahapan
pemilihan opsi SAM
Hal ini penting karena perempuan dan penyandang
disabilitas mempunyai pengalaman, persoalan dan
kebutuhan yang berbeda dengan laki-laki dalam hal
penyediaan sarana air minum
SEBAGAI PENGAMBIL KEPUTUSAN
Hadir dan mengemukakan pendapat dalam proses pengambilan keputusan
Memiliki hak suara dan pilihan dalam memilih opsi sarana dan dalam
pembangunan serta pemeliharaannya
Sarana air minum akan lebih berkesinambungan dan digunakan dengan efektif
Meningkatkan adanya suatu kesetaraan, yang berarti adanya keadilan dalam
pembagian manfaat dan biaya dari sarana bagi semua anggota masyarakat
SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN
Sebagai anggota kelompok pengelola kegiatan tingkat
masyarakat
Ikut berperan sebagai tenaga kerja sesuai kemampuan
dan kebutuhan
Mendapatkan hak atas upah yang sama pada jensi pekerjaan yang
sama
SEBAGAI PEMANTAU
Ikut memantau hasil kerja dan secara aktif meminta
laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan
Melakukan tindakan tegas jika menemukan
di lapangan
PROGRAM AIR MINUM DAN SANITASI YANG BERWAWASAN
GENDER SENSITIF
• Konferensi Perempuan Sedunia II tahun 1995 di Beijing, bahwa
“Perempuan dan Kesehatan” salah satu dari 12 bidang kritis dalam
rencana aksi.
• Instruksi Presiden No. 9/2000 tentang Pengarus Utamaan Gender
Dalam Pembangunan Nasional
• Keputusan Menteri Dalam Neger Nomor 132 tahun 2003
DASAR HUKUM
Kaum perempuan
merupakan
kolektor,
pengangkut,
pengguna dan
pengelola utama
air untuk
keperluan rumah
tangga
Kaum perempuan
sebagai promotor
dalam kegiatan-
kegiatan yang
berkaitan dengan
air minum di
rumah dan di
masyarakat.
LATAR BELAKANG
Namun, di kebanyakan
masyarakat, pandangan
kaum perempuan tidak
terwakili secara sistimatis
dalam lembaga pembuat
keputusan pada program
Sarana Air Minum
TUJUAN
Meningkatkan peran serta
perempuan untuk mampu
berperan aktif pada kegiatan
Padat Karya
Meningkatkan kemampuan
perempuan dalam
berorganisasi, kepemimpunan,
kemandirian, percaya diri dan
pengambilan keputusan
TERWUJUDNYA
KESETARAAN
 Bahwa program-program/proyek-proyek pembangunan tidak hanya
ditujukan untuk perempuan atau untuk laki-laki saja tetapi melibatkan
perempuan dan laki-laki sesuai potensi dan kebutuhan mereka.
 Bahwa sesuai dengan kodratnya perempuan dan laki-laki mempunyai
kepentingan dan kebutuhan berbeda, seperti yang berkaitan dengan
kehamilan atau reproduksi perempuan.
 Bahwa program tidak saja mengacu pada perlindungan perempuan
sebagai individu-individu, melainkan ditujukan kearah peningkatan dan
pengembangan pengalaman, kesadaran diri, ketrampilan serta
kreativitas perempuan dan laki-laki.
 Bahwa program memandang perempuan dan laki-laki tidak hanya
sebagai pemanfaat/penikmat hasil, melainkan juga mengikut-sertakan
peserta pengambil keputusan.
 Keterlibatan laki-laki dan perempuan harus dimulai dari tahap awal
ARTI KESETERAAN GENDER
KETERLIBATAN PEREMPUAN DALAM
TAHAPAN KEGIATAN
 Mendapat informasi yang sama dengan
kelompok masyarakat lain
 Terlibat dalam keputusan terkait kontribusi
masyarakat untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan
SOSIALISASI DESA
 Mempunyai hak suara untuk memilih dan dipilih yang
sama dengan kelompok masyarakat lainnya
 Turut menduduki posisi sebagai anggota KKM &
KPSPAM sehingga bisa terlibat dalam pengambilan
keputusan.
 Tidak hanya mengumpul di satu unit tetapi menyebar
dalam setiap posisi
 Minimal 40% anggota KKM dan KPSPAMS adalah
Perempuan
PEMBENTUKAN KSM & KPSPAM
Terlibat dalam pemiliham opsi SAM :
 Design : design seperti apa yang cocok digunakan oleh perempuan
sehingga tidak menyulitkan mereka dalam mengambil air
 Lokasi : lokasi yang dimaksud tidak hanya dari aspek jarak tetapi juga dari
aspek kenyaman dan keamanan perempuan untuk mengakses sarana air
minum
 Jumlah : terkait kecukupan sarana air minum yang direncanakan. Hal yang
perlu dihindari misalnya adalah perempuan harus antri dalam waktu yang
lama karena jumlah keran air pada HU terbatas
PENYUSUNAN RKM
 Mendapat hak upah yang sama kalau
melakukan pekerjaan yang sama dalam
konstruksi sarana air minum
 Dilibatkan menjadi peserta pelatihan sesuai
kebutuhan
PELAKSANAAN
 Menduduki pada unit yang terdapat pada
KPSPAM
 Terlibat dalam pengambilan keputusan
terkait semua aturan tentang pemanfaatan,
pengelolaan dan pengembangan termasuk
penentuan tarif iuran
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
 Buat pertemuan berdasarkan waktu tidak sibuk perempuan. Tentukan lokasi yang dapat
diakses oleh semua kelompok masyarakat khususnya perempuan.
 Bila diperlukan buat pertemuan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Salah satu
strategi pertemuan adalah dengan menggunakan pertemuan-pertemuan rutin
perempuan seperti saat pengajian atau arisan.
 Bila melakukan pertemuan yang bersifat campuran (laki-laki dan perempuan) perhatikan
posisi duduk. Jangan menempatkan perempuan di belakang laki-laki. Posisi melingkar
dimana laki-laki dan perempuan ditempatkan pada posisi yang sama adalah kondisi
terbaik..
 Bila melakukan pertemuan terpisah, pastikan perempuan merasa nyaman
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
LATAR BELAKANG
AKSES AIR
MINUM
AMAN
AKSES
SANTASI
LAYAK
RPJPN 2005–
2025 dan RPJM
2015-2019 :
Tahun 2019,
100% Masyarakat
Indonesia
Termasuk kelompok
masyarakat rentan dan
penyandang disabilitas,
“kalau tidak, 100%
akses pun tidak mungkin
tercapai”
DASAR KEBIJAKAN
UU No 19
Thn 2011
• Tentang Pengesahan Konvensi Internasional mengenai Hak-Hak Penyandang
Disabilitas : Penghormatan, Perlindungan, & Pemenuhan hak-hak
Penyandangan Disabilitas
UU No 8 Thn
2016
• Tentang Penyandang Cacat : Hak dan Martabat Penyandang Cacat (Disabiitas)
sama dengan Warga Negara Indonesia lainnya dalam setiap aspek kehidupan
Pasal 74 UU
No 8/2016
• Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin akses bagi Penyandang
Disabilitas terhadap pelayanan air bersih.
• Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin akses terhadap fasilitas
sanitasi layak
TUJUAN PAMSIMAS
Meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi secara
berkelanjutan BAGI MASYARAKAT di wilayah perdesaan dan
pinggiran kota
Termasuk mereka yang mempunyai
keterbatasan yaitu Kelompok Masyarakat
Rentan dan Penyandang Disabilitas
PRINSIP PEMBANGUNAN INKLUSIF DALAM PAMSIMAS
• Membangun pemahaman bersama untuk
meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap
inklusif disabilitas
KESADARAN
• Mengikutsertakan orang dengan disabilitas dalam
pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan mereka
PARTISIPASI
• Terdapat aksesibilitas di dalam masyarakat dan
hambatan untuk mendorong terciptanya
masyarakat yang inklusif dapat dihilangkan
AKSES MENYELURUH
PENDEKATAN DUA ARAH
Kegiatan khusus untuk memberdayakan orang dengan
disabilitas; dan pengarusutamaan isu disabilitas pada
seluruh sektor pembangunan.
PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
INKLUSIF DISABILITAS PROGRAM PAMSIMAS
Menemukan Orang
Dengan Disabilitas
• Bekerjasama
Dengan DPO Lokal
• Berhubungan dgn
Pemuka
Agama/ToMa
• Menemukan
bhs/istilah/simbol
lokal utk Disabilitas
Konsultasi dalam
kegiatan Inklusif
Disabilitas
• “Tidak ada tentang
kami tanpa kami”.
Desain Universal
• Desain untuk semua
PEMBANGUNAN INKULSIF DALAM SIKLUS PAMSIMAS
PERSIAPAN DAN
SELEKSI DESA
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
OPERASIONAL DAN
PEMELIHARAAN
Kelompok Rentan dan Disabilitas terlibat aktif
sebagai : Pengusul, Pengambil Keputusan,
Pelaksana Kegiatan dan Pemantau
ASAS AKSESIBILITAS DALAM PAMSIMAS
KEMUDAHAN, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan yang bersifat umum
dalam suatu lingkungan.
KEGUNAAN, yaitu setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau bangunan yang
bersifat umum dalam suatu lingkungan.
KESELAMATAN, yaitu setiap bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan terbangun,
harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang
KEMANDIRIAN, yaitu setiap orang harus bisa mencapai, masuk dan mempergunakan semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan dengan tanpa membutuhkan bantuan orang lain
PIHAK YANG TERLIBAT
KOLABORASI
SEMUA
PIHAK
PEMERINTAH
DESA
KKM,
SATLAK,
BPSPAMS
TIM
FASILITOR
PEMERINTAH
KABUPATEN
ORG PENYANDANG
DISABILITAS
TIM
KONSULTAN
KETERLIBATAN DALAM TAHAPAN PROGRAM
SOSIALISASI
KAB & DESA
IMAS I &
PENYUSUNAN
PROPOSAL
PEMBENTUKAN
KKM &
BPSPAMS
IMAS II &
PENYUSUNAN
RKM
OPERASI &
PEMELIHARAAN
KRAN UMUM
TEMPAT CUCI TANGAN
JAMBAN SEKOLAH
TERIMA KASIH
PROGRAM AIR MINUM DAN SANITASI YANG INKLUSIF
DISABILITAS
DASAR KEBIJAKAN
UU No 19
Thn 2011
• Tentang Pengesahan Konvensi Internasional mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas :
Penghormatan, Perlindungan, & Pemenuhan hak-hak Penyandangan Disabilitas
UU No 8 Thn
2016
• Tentang Penyandang Cacat : Hak dan Martabat Penyandang Cacat (Disabiitas) sama
dengan Warga Negara Indonesia lainnya dalam setiap aspek kehidupan
Pasal 74 UU
No 8/2016
• Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin akses bagi Penyandang Disabilitas
terhadap pelayanan air bersih.
• Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin akses terhadap fasilitas sanitasi layak
PRINSIP PEMBANGUNAN INKLUSIF
DISABILITAS
• Membangun pemahaman bersama untuk meningkatkan
kepekaan masyarakat terhadap inklusif disabilitas
KESADARAN
• Mengikutsertakan orang dengan disabilitas dalam
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
mereka
PARTISIPASI
• Terdapat aksesibilitas di dalam masyarakat dan hambatan
untuk mendorong terciptanya masyarakat yang inklusif
dapat dihilangkan
AKSES MENYELURUH
PENDEKATAN DUA ARAH
Kegiatan khusus untuk memberdayakan orang dengan
disabilitas; dan pengarusutamaan isu disabilitas pada seluruh
sektor pembangunan.
PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN INKLUSIF DISABILITAS
Menemukan Orang
Dengan Disabilitas
• Berhubungan dgn
Pemuka Agama/ToMa
• Menemukan
bhs/istilah/simbol lokal
utk Disabilitas
Konsultasi dalam
kegiatan Inklusif
Disabilitas
• “Tidak ada tentang
kami tanpa kami”.
CONTOH SAM
PERAN PENGELOLA KEGIATAN PADAT KARYA SPAM
PERDESAAN
 Tenaga Fasilitator
-Memastikan perempuan dan lak-laki
mendapatkan hak yang sama untuk ikut dalam
rekruitmen tenaga fasilitator
-Laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang
sama untuk menduduki posisi sebagai
FasProv/KorKab/Tim Fasioitator
-Dalam tim fasilitator masyarakat terdiri dari
kombinasi laki-laki dan perempuan
 Kegiatan tingkat masyarakat :
- Memastikan adanya keterlibatan perempuan dalam setiap kegiatan
tingkat masyarakat yaitu dengan melihat pada setiap berita acara
pertemuan dan daftar hadir nya
- Memastikan adanya keikutsertaan perempuan sebagai tenaga kerja
dengan melihat pada daftar tenaga kerja yang terlibat
- Memastikan perempuan mendapatkan upah yang sama untuk jenis
pekerjaan yang sama, dengan melihat pada besarnya upah yang
diberikan kepada tenaga kerja (kontrak tenaga kerja)
- Laporan kemajuan kegiatan memuat data terpilah berdasarkan jenis
kelamin : laki-laki dan perempuan
Terima Kasih

More Related Content

Similar to GENDER & DISABILITAS_REV.ppt

Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
PPT PUG UTS NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
PPT PUG UTS  NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptxPPT PUG UTS  NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
PPT PUG UTS NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptxNoviHerliana
 
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan genderGradeAlfonso
 
Tugasan 4 amalan terbaik dala pembangun bandar mapan a155649 muhammad hazim b...
Tugasan 4 amalan terbaik dala pembangun bandar mapan a155649 muhammad hazim b...Tugasan 4 amalan terbaik dala pembangun bandar mapan a155649 muhammad hazim b...
Tugasan 4 amalan terbaik dala pembangun bandar mapan a155649 muhammad hazim b...Muhammad Hazim Shamsul Zamri
 
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...AstriYuliaSariLubis1
 
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)Farah Salsabila
 
Buletin sukaratu ed.mei 2014
Buletin sukaratu ed.mei 2014Buletin sukaratu ed.mei 2014
Buletin sukaratu ed.mei 2014Erwin Ginanjar
 
Panduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang MudaPanduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang MudaECPAT Indonesia
 
EVEKTIVITAS DAN EFISIENSI PROGRAM CARE FOR AREA SURROUNDING OLEH SPeKTRA DI S...
EVEKTIVITAS DAN EFISIENSI PROGRAM CARE FOR AREA SURROUNDING OLEH SPeKTRA DI S...EVEKTIVITAS DAN EFISIENSI PROGRAM CARE FOR AREA SURROUNDING OLEH SPeKTRA DI S...
EVEKTIVITAS DAN EFISIENSI PROGRAM CARE FOR AREA SURROUNDING OLEH SPeKTRA DI S...IrmaIrfania
 
Refleksi dan hasil pembelajaran opkim
Refleksi dan hasil pembelajaran opkimRefleksi dan hasil pembelajaran opkim
Refleksi dan hasil pembelajaran opkimiffahroslan
 
Modul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan PerilakuModul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan PerilakuHetty Tambunan
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community DevelopmentAri Raharjo
 
Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...
Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...
Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...Ninil Jannah
 
Tugas_Miswanto_Organisasi administrasi gudep.pptx
Tugas_Miswanto_Organisasi administrasi gudep.pptxTugas_Miswanto_Organisasi administrasi gudep.pptx
Tugas_Miswanto_Organisasi administrasi gudep.pptxKwarcabMurungRaya
 
Meracik 5 Formula Praktik Cerdas
Meracik 5 Formula Praktik CerdasMeracik 5 Formula Praktik Cerdas
Meracik 5 Formula Praktik CerdasAkram Zakaria
 
SADAR - Sekolah Desa dan Anggaaran
SADAR - Sekolah Desa dan AnggaaranSADAR - Sekolah Desa dan Anggaaran
SADAR - Sekolah Desa dan AnggaaranFormasi Org
 

Similar to GENDER & DISABILITAS_REV.ppt (20)

Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Perempuan melawan korupsi koalisi perempuan
Perempuan melawan korupsi koalisi perempuan Perempuan melawan korupsi koalisi perempuan
Perempuan melawan korupsi koalisi perempuan
 
PPT PUG UTS NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
PPT PUG UTS  NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptxPPT PUG UTS  NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
PPT PUG UTS NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
 
ppty.pptx
ppty.pptxppty.pptx
ppty.pptx
 
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
 
Tugasan 4 amalan terbaik dala pembangun bandar mapan a155649 muhammad hazim b...
Tugasan 4 amalan terbaik dala pembangun bandar mapan a155649 muhammad hazim b...Tugasan 4 amalan terbaik dala pembangun bandar mapan a155649 muhammad hazim b...
Tugasan 4 amalan terbaik dala pembangun bandar mapan a155649 muhammad hazim b...
 
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
 
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
MPKT B - ICT FOR D Bagian II (SDGs)
 
Buletin sukaratu ed.mei 2014
Buletin sukaratu ed.mei 2014Buletin sukaratu ed.mei 2014
Buletin sukaratu ed.mei 2014
 
Panduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang MudaPanduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
Panduan Partisipasi Anak dan Orang Muda
 
EVEKTIVITAS DAN EFISIENSI PROGRAM CARE FOR AREA SURROUNDING OLEH SPeKTRA DI S...
EVEKTIVITAS DAN EFISIENSI PROGRAM CARE FOR AREA SURROUNDING OLEH SPeKTRA DI S...EVEKTIVITAS DAN EFISIENSI PROGRAM CARE FOR AREA SURROUNDING OLEH SPeKTRA DI S...
EVEKTIVITAS DAN EFISIENSI PROGRAM CARE FOR AREA SURROUNDING OLEH SPeKTRA DI S...
 
Refleksi dan hasil pembelajaran opkim
Refleksi dan hasil pembelajaran opkimRefleksi dan hasil pembelajaran opkim
Refleksi dan hasil pembelajaran opkim
 
Modul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan PerilakuModul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan Perilaku
 
Tot Community Development
Tot Community DevelopmentTot Community Development
Tot Community Development
 
Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...
Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...
Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...
 
Tugas_Miswanto_Organisasi administrasi gudep.pptx
Tugas_Miswanto_Organisasi administrasi gudep.pptxTugas_Miswanto_Organisasi administrasi gudep.pptx
Tugas_Miswanto_Organisasi administrasi gudep.pptx
 
Meracik 5 Formula Praktik Cerdas
Meracik 5 Formula Praktik CerdasMeracik 5 Formula Praktik Cerdas
Meracik 5 Formula Praktik Cerdas
 
FGD DP3AK Propinsi Jawa Timur
FGD DP3AK Propinsi Jawa TimurFGD DP3AK Propinsi Jawa Timur
FGD DP3AK Propinsi Jawa Timur
 
SADAR - Sekolah Desa dan Anggaaran
SADAR - Sekolah Desa dan AnggaaranSADAR - Sekolah Desa dan Anggaaran
SADAR - Sekolah Desa dan Anggaaran
 

Recently uploaded

GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxGEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxAisyhaDewiII
 
JSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisJSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisbarryYOno
 
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Izzana Fatima
 
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmodul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjAdeIrawan190202
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxmagangfim17
 
penjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratoriumpenjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratoriumsonnywidiarto3
 

Recently uploaded (6)

GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxGEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
 
JSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisJSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisis
 
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
 
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmodul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
 
penjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratoriumpenjaminan mutu analisis kimia laboratorium
penjaminan mutu analisis kimia laboratorium
 

GENDER & DISABILITAS_REV.ppt

  • 1. “GENDER SENSITIF DAN INKLUSIF DISABILITAS DALAM PROGRAM AIR MINUM DAN SANITASI”
  • 2. Kesetaraan Gender Berkelanjutan PRINSIP Keterlibatan dan peran aktif Laki-laki & Perempuan dalam setiap tahapan kegiatan Pengoperasian dan Pemeliharaaan system peneydiaan air minum terbangun dilaksanakan secara berkelanjutan oleh Masyarakat
  • 3. KETERLIBATAN PEREMPUAN & PENYANDANG DISABILITAS DALAM SIKLUS KEGIATAN SPAM PADAT KARYA PERDESAAN PERSIAPAN PERENCANAAN PELAKSANAAN OPERASIONAL & PEMELIHARAAN Perempuan dan Penyandang Disabilitas terlibat aktif sebagai : Pengusul, Pengambil Keputusan, Pelaksana Kegiatan, Pemantau dan Penerima Manfaat
  • 4. SEBAGAI PENGUSUL Ikut serta dalam tahapan pemilihan opsi SAM Hal ini penting karena perempuan dan penyandang disabilitas mempunyai pengalaman, persoalan dan kebutuhan yang berbeda dengan laki-laki dalam hal penyediaan sarana air minum
  • 5. SEBAGAI PENGAMBIL KEPUTUSAN Hadir dan mengemukakan pendapat dalam proses pengambilan keputusan Memiliki hak suara dan pilihan dalam memilih opsi sarana dan dalam pembangunan serta pemeliharaannya Sarana air minum akan lebih berkesinambungan dan digunakan dengan efektif Meningkatkan adanya suatu kesetaraan, yang berarti adanya keadilan dalam pembagian manfaat dan biaya dari sarana bagi semua anggota masyarakat
  • 6. SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN Sebagai anggota kelompok pengelola kegiatan tingkat masyarakat Ikut berperan sebagai tenaga kerja sesuai kemampuan dan kebutuhan Mendapatkan hak atas upah yang sama pada jensi pekerjaan yang sama
  • 7. SEBAGAI PEMANTAU Ikut memantau hasil kerja dan secara aktif meminta laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan Melakukan tindakan tegas jika menemukan di lapangan
  • 8. PROGRAM AIR MINUM DAN SANITASI YANG BERWAWASAN GENDER SENSITIF
  • 9. • Konferensi Perempuan Sedunia II tahun 1995 di Beijing, bahwa “Perempuan dan Kesehatan” salah satu dari 12 bidang kritis dalam rencana aksi. • Instruksi Presiden No. 9/2000 tentang Pengarus Utamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional • Keputusan Menteri Dalam Neger Nomor 132 tahun 2003 DASAR HUKUM
  • 10. Kaum perempuan merupakan kolektor, pengangkut, pengguna dan pengelola utama air untuk keperluan rumah tangga Kaum perempuan sebagai promotor dalam kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan air minum di rumah dan di masyarakat. LATAR BELAKANG Namun, di kebanyakan masyarakat, pandangan kaum perempuan tidak terwakili secara sistimatis dalam lembaga pembuat keputusan pada program Sarana Air Minum
  • 11. TUJUAN Meningkatkan peran serta perempuan untuk mampu berperan aktif pada kegiatan Padat Karya Meningkatkan kemampuan perempuan dalam berorganisasi, kepemimpunan, kemandirian, percaya diri dan pengambilan keputusan TERWUJUDNYA KESETARAAN
  • 12.  Bahwa program-program/proyek-proyek pembangunan tidak hanya ditujukan untuk perempuan atau untuk laki-laki saja tetapi melibatkan perempuan dan laki-laki sesuai potensi dan kebutuhan mereka.  Bahwa sesuai dengan kodratnya perempuan dan laki-laki mempunyai kepentingan dan kebutuhan berbeda, seperti yang berkaitan dengan kehamilan atau reproduksi perempuan.  Bahwa program tidak saja mengacu pada perlindungan perempuan sebagai individu-individu, melainkan ditujukan kearah peningkatan dan pengembangan pengalaman, kesadaran diri, ketrampilan serta kreativitas perempuan dan laki-laki.  Bahwa program memandang perempuan dan laki-laki tidak hanya sebagai pemanfaat/penikmat hasil, melainkan juga mengikut-sertakan peserta pengambil keputusan.  Keterlibatan laki-laki dan perempuan harus dimulai dari tahap awal ARTI KESETERAAN GENDER
  • 14.  Mendapat informasi yang sama dengan kelompok masyarakat lain  Terlibat dalam keputusan terkait kontribusi masyarakat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan SOSIALISASI DESA
  • 15.  Mempunyai hak suara untuk memilih dan dipilih yang sama dengan kelompok masyarakat lainnya  Turut menduduki posisi sebagai anggota KKM & KPSPAM sehingga bisa terlibat dalam pengambilan keputusan.  Tidak hanya mengumpul di satu unit tetapi menyebar dalam setiap posisi  Minimal 40% anggota KKM dan KPSPAMS adalah Perempuan PEMBENTUKAN KSM & KPSPAM
  • 16. Terlibat dalam pemiliham opsi SAM :  Design : design seperti apa yang cocok digunakan oleh perempuan sehingga tidak menyulitkan mereka dalam mengambil air  Lokasi : lokasi yang dimaksud tidak hanya dari aspek jarak tetapi juga dari aspek kenyaman dan keamanan perempuan untuk mengakses sarana air minum  Jumlah : terkait kecukupan sarana air minum yang direncanakan. Hal yang perlu dihindari misalnya adalah perempuan harus antri dalam waktu yang lama karena jumlah keran air pada HU terbatas PENYUSUNAN RKM
  • 17.  Mendapat hak upah yang sama kalau melakukan pekerjaan yang sama dalam konstruksi sarana air minum  Dilibatkan menjadi peserta pelatihan sesuai kebutuhan PELAKSANAAN
  • 18.  Menduduki pada unit yang terdapat pada KPSPAM  Terlibat dalam pengambilan keputusan terkait semua aturan tentang pemanfaatan, pengelolaan dan pengembangan termasuk penentuan tarif iuran OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
  • 19.  Buat pertemuan berdasarkan waktu tidak sibuk perempuan. Tentukan lokasi yang dapat diakses oleh semua kelompok masyarakat khususnya perempuan.  Bila diperlukan buat pertemuan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Salah satu strategi pertemuan adalah dengan menggunakan pertemuan-pertemuan rutin perempuan seperti saat pengajian atau arisan.  Bila melakukan pertemuan yang bersifat campuran (laki-laki dan perempuan) perhatikan posisi duduk. Jangan menempatkan perempuan di belakang laki-laki. Posisi melingkar dimana laki-laki dan perempuan ditempatkan pada posisi yang sama adalah kondisi terbaik..  Bila melakukan pertemuan terpisah, pastikan perempuan merasa nyaman Hal-hal yang perlu diperhatikan :
  • 20.
  • 21. LATAR BELAKANG AKSES AIR MINUM AMAN AKSES SANTASI LAYAK RPJPN 2005– 2025 dan RPJM 2015-2019 : Tahun 2019, 100% Masyarakat Indonesia Termasuk kelompok masyarakat rentan dan penyandang disabilitas, “kalau tidak, 100% akses pun tidak mungkin tercapai”
  • 22. DASAR KEBIJAKAN UU No 19 Thn 2011 • Tentang Pengesahan Konvensi Internasional mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas : Penghormatan, Perlindungan, & Pemenuhan hak-hak Penyandangan Disabilitas UU No 8 Thn 2016 • Tentang Penyandang Cacat : Hak dan Martabat Penyandang Cacat (Disabiitas) sama dengan Warga Negara Indonesia lainnya dalam setiap aspek kehidupan Pasal 74 UU No 8/2016 • Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin akses bagi Penyandang Disabilitas terhadap pelayanan air bersih. • Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin akses terhadap fasilitas sanitasi layak
  • 23. TUJUAN PAMSIMAS Meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi secara berkelanjutan BAGI MASYARAKAT di wilayah perdesaan dan pinggiran kota Termasuk mereka yang mempunyai keterbatasan yaitu Kelompok Masyarakat Rentan dan Penyandang Disabilitas
  • 24. PRINSIP PEMBANGUNAN INKLUSIF DALAM PAMSIMAS • Membangun pemahaman bersama untuk meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap inklusif disabilitas KESADARAN • Mengikutsertakan orang dengan disabilitas dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan mereka PARTISIPASI • Terdapat aksesibilitas di dalam masyarakat dan hambatan untuk mendorong terciptanya masyarakat yang inklusif dapat dihilangkan AKSES MENYELURUH PENDEKATAN DUA ARAH Kegiatan khusus untuk memberdayakan orang dengan disabilitas; dan pengarusutamaan isu disabilitas pada seluruh sektor pembangunan.
  • 25. PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN INKLUSIF DISABILITAS PROGRAM PAMSIMAS Menemukan Orang Dengan Disabilitas • Bekerjasama Dengan DPO Lokal • Berhubungan dgn Pemuka Agama/ToMa • Menemukan bhs/istilah/simbol lokal utk Disabilitas Konsultasi dalam kegiatan Inklusif Disabilitas • “Tidak ada tentang kami tanpa kami”. Desain Universal • Desain untuk semua
  • 26. PEMBANGUNAN INKULSIF DALAM SIKLUS PAMSIMAS PERSIAPAN DAN SELEKSI DESA PERENCANAAN PELAKSANAAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN Kelompok Rentan dan Disabilitas terlibat aktif sebagai : Pengusul, Pengambil Keputusan, Pelaksana Kegiatan dan Pemantau
  • 27. ASAS AKSESIBILITAS DALAM PAMSIMAS KEMUDAHAN, yaitu setiap orang dapat mencapai semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan. KEGUNAAN, yaitu setiap orang harus dapat mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan. KESELAMATAN, yaitu setiap bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi semua orang KEMANDIRIAN, yaitu setiap orang harus bisa mencapai, masuk dan mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan dengan tanpa membutuhkan bantuan orang lain
  • 29. KETERLIBATAN DALAM TAHAPAN PROGRAM SOSIALISASI KAB & DESA IMAS I & PENYUSUNAN PROPOSAL PEMBENTUKAN KKM & BPSPAMS IMAS II & PENYUSUNAN RKM OPERASI & PEMELIHARAAN
  • 34. PROGRAM AIR MINUM DAN SANITASI YANG INKLUSIF DISABILITAS
  • 35. DASAR KEBIJAKAN UU No 19 Thn 2011 • Tentang Pengesahan Konvensi Internasional mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas : Penghormatan, Perlindungan, & Pemenuhan hak-hak Penyandangan Disabilitas UU No 8 Thn 2016 • Tentang Penyandang Cacat : Hak dan Martabat Penyandang Cacat (Disabiitas) sama dengan Warga Negara Indonesia lainnya dalam setiap aspek kehidupan Pasal 74 UU No 8/2016 • Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin akses bagi Penyandang Disabilitas terhadap pelayanan air bersih. • Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin akses terhadap fasilitas sanitasi layak
  • 36. PRINSIP PEMBANGUNAN INKLUSIF DISABILITAS • Membangun pemahaman bersama untuk meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap inklusif disabilitas KESADARAN • Mengikutsertakan orang dengan disabilitas dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan mereka PARTISIPASI • Terdapat aksesibilitas di dalam masyarakat dan hambatan untuk mendorong terciptanya masyarakat yang inklusif dapat dihilangkan AKSES MENYELURUH PENDEKATAN DUA ARAH Kegiatan khusus untuk memberdayakan orang dengan disabilitas; dan pengarusutamaan isu disabilitas pada seluruh sektor pembangunan.
  • 37. PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN INKLUSIF DISABILITAS Menemukan Orang Dengan Disabilitas • Berhubungan dgn Pemuka Agama/ToMa • Menemukan bhs/istilah/simbol lokal utk Disabilitas Konsultasi dalam kegiatan Inklusif Disabilitas • “Tidak ada tentang kami tanpa kami”.
  • 39. PERAN PENGELOLA KEGIATAN PADAT KARYA SPAM PERDESAAN
  • 40.  Tenaga Fasilitator -Memastikan perempuan dan lak-laki mendapatkan hak yang sama untuk ikut dalam rekruitmen tenaga fasilitator -Laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama untuk menduduki posisi sebagai FasProv/KorKab/Tim Fasioitator -Dalam tim fasilitator masyarakat terdiri dari kombinasi laki-laki dan perempuan
  • 41.  Kegiatan tingkat masyarakat : - Memastikan adanya keterlibatan perempuan dalam setiap kegiatan tingkat masyarakat yaitu dengan melihat pada setiap berita acara pertemuan dan daftar hadir nya - Memastikan adanya keikutsertaan perempuan sebagai tenaga kerja dengan melihat pada daftar tenaga kerja yang terlibat - Memastikan perempuan mendapatkan upah yang sama untuk jenis pekerjaan yang sama, dengan melihat pada besarnya upah yang diberikan kepada tenaga kerja (kontrak tenaga kerja) - Laporan kemajuan kegiatan memuat data terpilah berdasarkan jenis kelamin : laki-laki dan perempuan