SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Merupakan makna perberdayaan akan sebuah kebahagiaan tatkala sebuah jerih payah membuahkan hasil dengan kwalitas yang memuaskan yang akan bermanfaat bagi orang banyak yang memang pada dasarnya setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) telah direncakan dan dilaksanakan serta diperlihara oleh penerima manfaat. 
Dari hal di atas, Masyarakat desa terutama dari RTM merupakan sasaran dari PNPM MPd sekaligus juga sebagai pelaku utama dari setiap tahapan pelaksanaan PNPM MPd, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya dari aparat dan konsultan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya lebih berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme PNPM MPd dapat 
tercapai dan dilaksanakan secara benar dan konsisten. 
Dari sisi Pemerintahan desa Peran Kepala Desa adalah sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM MPd di desa. Bersama BPD, kepala desa menyusun peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan 
prosedur PNPM MPd sebagai pola pembangunan partisipatif, serta pengembangan dan pelestarian aset PNPM MPd yang telah ada di desa. 
Kesemuanya itu tidak akan pernah terlaksana tanpa sebuah penerapan strategi yang efektif dan efisien karena dalam proses menuju sukses sangatlah perlu perencanaan yang matang yang dikoordinasikan dengan berbagai pihak yan berkompeten sebagai bahan membangun komunikasi yang harmonis serta penyampaian informasi yang utuh agar kita dapat membuat keputusan bersama agar tercapai tujuan dan harapan bersama. 
Bukanlah sebuah tulisan belaka bahwa Motto Jawa Barat “Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh” merupakan kalimat motivasi agar kemajuan dan kesejahteraan dapat kita raih dengan cara bergotong- royong yang muda, yang kaya, atau miskin dengan didasari kepentingan bersama, membangun kepedulian sebagai upaya mengembangkan kemandirian masyarakat Sukaratu. (KAH.Red)*** 
Kikim Abdul Hakim, S.Ag : Ketua BKAD Kec. Sukaratu 
“Memberdayakan Masyarakat dengan Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh” Edisi Mei 2014 
Bangga Menbangun Desa…! 
Buletin Tahunan Exlusif PNPM MPd Kec. Sukaratu Sudah hampir lima tahun perjalanan kegiatan pinjaman bergulir di Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaratu. Selama itu pula, pengelolaannya bisa dibilang sukses, ditandai dengan tingkat Repayment Rate (RR) yang selalu mencapai kisaran >99%. Peranan penting dalam suksesnya program dana bergulir tersebut adalah partisipasi masyarakat, disiplin dalam menegakkan sistem dan prosedur, serta transparansi dan akuntabilitas. Namun semua itu tidak datang dengan sendirinya. Banyak upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak. Hal tersebut disampaikan oleh Zaenal Mutaqin yang juga Kepala Desa Sukamahi disela-sela Kegiatan Pencairan dan penyerahan Dana kepada Kelompok SPP Ekonomi Bergulir. Antara lain, Pertama, pendampingan oleh para pelaku secara terus-menerus, sehingga terjadi efektivitas dan kematangan sosialisasi dari Desa/Tim Verifikasi kepada Kelompok SPP, alur pengajuan proposal sampai pencairan dana ke Kelompok SPP dipahami oleh semua pihak termasuk aturan main perguliran. Kedua, penyadaran tentang pengelolaan ekonomi rumah tangga yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan di masyarakat berdampak pada perubahan paradigma dan perilaku produktif dalam mengelola ekonomi keluarga. Ketiga, verifikasi Kelompok SPP dilakukan secara transparan oleh Tim Verifikasi, sampai dengan pengambilan keputusan layak atau tidak layaknya Kelompok SPP didanai oleh Tim Pendanaan. Verifikasi dilakukan tidak hanya melihat syarat-syarat administrasi, termasuk lainnya, satu, memeriksa dan melakukan studi kelayakan pinjaman. Desa dan Tim Verifikasi melakukan verifikasi dengan mendatangi langsung masyarakat guna melihat usaha/potensi yang dijalankan, sekaligus menguatkan sosialisasi tentang mekanisme pengembalian pinjaman, memberikan petunjuk- petunjuk tentang mengelola dana pinjaman. Dua, melakukan cek dan ricek tentang keberadaan si peminjam. Desa dan Tim Verifikasi melakukan cek / ricek (pemeriksaan) kartu penduduk domisili si peminjam, apakah benar sesuai pengajuan serta apakah benar si peminjam tidak mempunyai masalah dengan lembaga kredit lain atau kPemeliharaanerasi lainnya. Tiga, melakukan pendekatan secara personal. Desa dan Tim Verifikasi selalu melakukan kunjungan terhadap Kelompok SPP yang belum mengerti dan memahami ketentuan pinjaman. Dalam setiap pencairan dana pinjaman, selalu diadakan pertemuan antara Desa, Tim Verifikasi dengan Kelompok SPP dengan agenda sosialisasi “aturan main” dalam pinjaman bergulir, akad kredit, hak dan kewajiban peminjam; dilanjutkan pertanyaan kepada Kelompok SPP apakah sanggup dengan kesepakatan- kesepakatan, terutama dalam siap tidaknya untuk tanggung-renteng. Jika tidak, mereka dipersilahkan mengundurkan diri; Terakhir, membuat komitmen bersama antara Desa, Tim Verifikasi dan Kelompok SPP guna menyukseskan kegiatan ini. (ZAM.Red).*** Zaenal Mutaqin : “Sukamahi Berdaya” Sukses Pinjaman Bergulir Tidak Datang Sendiri Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 
1 PEMBERDAYAAN EKONOMI
Permasalahan yang selalu menjadi prioritas usulan warga sejak adanya peluang untuk dapat berperan serta dalam program PNPM Mandiri Perdesaan. Peran serta warga dalam pelaksanaan penggagasan Masa depan desa menghasilkan beberapa usulan yang dapat menunjang perbaikan lingkungan dan penyediaan prasarana, dan SPP yang selama ini menjadi permasalahan warga sekitar. Alhasil keinginan mereka untuk memiliki sumur yang sehat dan bersih dapat terakomodir dalam RPJMDes. 
Setelah mendapat prioritas dalam ranking yang baik, pelaku kader Teknik merencanakan gambar dan RAB yang dibutuhkan. Dalam perencanaannya, Tim Pengelola Kegiatan masyarakat banyak berembuk dengan masyarakat terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sebuah perubahan. Salah satu nilai kearifan lokal yang 
dimiliki warga Indrajaya adalah nilai kebersamaan yang masih kuat. 
Hal ini ini dapat terwujud dengan terbentuknya kelompok-kelompok nyata, dalam proses pelaksanaannya, dukungan warga terlihat semakin besar. Hal ini ditunjukkan bukan saja pada penambahan nilai swadaya, tetapi juga peran serta nyata warga yang datang berbondong-bondong guna membantu kelompok kerja yang telah disepakati. Kaum hawa pun tidak ketinggalan turut tidak hanya menyiapkan konsumsi mereka juga turut menjadi pejuang kepedulian. 
Ini terjadi selama kegiatan berlangsung. Akhirnya, TPK dapat menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu yang ditentukan habis dengan jaminan kwalitas yang baik. 
Ketika proses pelaksanaan selesai, masyarakat di lingkungan Indrajaya mengaku sangat bersyukur, karena 
berbagai fasilitas sarana prasarana 
banyak yang termanfaatkan, di antaranya MCK, Irigasi, Madrasyah. 
Dari rasa syukur dan kebersamaan ini, 
masyarakat sekitar Indrajaya menyepakati Kelompok Pemelihara yang nantinya melalui warga pemanfaat akan memberikan sumbangsihnya. Inilah salah satu kebersamaan dan kepedulian yang dapat dicontoh dan diteladani, sehingga permasalahan apapun dapat diselesaikan melalui gotong-royong. 
Setiap manusia di atas bumi ini pasti memiliki cita-cita terciptanya perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. 
Namun setiap manusia juga punya garis hidup masing-masing di lihat dari segi individu. 
Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri Perdesaan atau yang sudah dikenal dengan kependekan PNPM-MPd tidak memandang laki-laki atau perempuan, jelasnya semua orang yang menerima manfaat program ini wajib melibatkan diri dalam proses kegiatannya yang secara substansi bahwa pelaku kegiatan program ini adalah masyarakat secara langsung. 
Kini masyarakat tidak lagi menjadi penonton dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah lingkungannya sendiri, dan tidak lagi 
tanpa mengetahui apa dan bagaimana bisa terjadi proses pembangunan 
dilingkunnya, baik itu pembangunan bidang sosial, ekonomi ataupun bidang infrastruktur. Bentuk perubahan inilah yang persentasi tingkat perubahannya 
dianggap signifikan, perubahan ini bisa disebut perubahan status sosial yang hanya bisa dibuktikan dengan menyentuh langsung ke tengah-tengah masyarakat. 
Semoga apa yang kita cita-citakan dapat terwujud dan melembaga dimasyarakat hingga waktu yang akan datang. 
Bukan sekedar angkat jempol akan tetapi dengan pembuktian yang terlihat begitu indah melalui kebersamaan yang mereka lakukan demi terbangunnya perubahan yang berarti. 
Itulah sebabnya manusia disebut sebagai mahluk sosial, hidupnya berdampingan saling memerlukan sebagai upaya bertahan hidup bersama saudara-saudaranya yang sudah barang tentu memerlukan waktu yang cukup panjang sampai kita menutup mata. 
Semoga saja apa yang telah mereka torehkan meski dengan tangan-tangan sendiri akan memiliki keberartian di esok hari untuk dirinya, anak cucunya bahkan orang lain sekalipun, sebabab pepatah mengatakan, “ Sebaik-baiknya orang, adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain”. (ASF.Red) *** 
Kerjasama yang baik sesama anggota Kelompok dan adanya tekad kuat untuk membantu anggota lainnya melunasi pinjaman membuahkan hasil yang menggembirakan, sehingga dana pinjaman bergulir kedua pun dikucurkan. 
Hal ini dialami oleh Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, yang menyalurkan dana pinjaman bergulir untuk kesekiankalinya, pada 2013. Besaran dana bergulir ini mencapai Rp 160.400.000,- yang telah disalurkan kepada 52 Kelompok dengan jumlah anggota 967 orang, terdiri atas 50 kelompok lama dan 2 kelompok baru, dengan pengembalian dana diperkirakan Rp . 500.000 s.d Rp. 3.000.000/anggota per bulan, selama 10 bulan. 
Belajar dari pengalaman berjalannya dana bergulir pertama, 
masyarakat Desa Sukagalih tampak sangat antusias. Namun, karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang terus berlanjut, maka banyak kendala dan tantangan terkait proses pengembalian. Antara lain, banyak anggota Kelompok tidak tepat waktu dalam mengembalikan dana yang telah dipinjamkan. 
Guna memecahkan permasalahan tersebut, Kelompok menempuh 
pembinaan kelompok dengan mengundang UPK. Kelompok yang dinakhodai Ibu atun dengan Manajer UPK dan jajarannya ini membuahkan kesepakatan, yakni mendatangi anggota Kelompok yang menunggak. 
Caranya, ketua Kelompok dan anggota yang telah melunasi pinjaman, mendatangi anggota lainnya yang masih menunggak, dengan pendekatan dan memberikan pengertian serta motivasi. Ternyata, upaya tersebut sangat efektif dan dana pun akhirnya dapat dikembalikan. 
Hal ini tidak terlepas dari upaya dan tekad yang kuat, serta solidaritas tinggi dari anggota Kelompok dana pinjaman bergulir dalam mengembalikan pinjaman. 
Maka dari itu, tak heran jika dana bergulir kedua dapat dikucurkan. Selanjutnya, guna menghindari tunggakan, cara yang sama seperti dipaparkan di atas, akan kembali digunakan. 
Dana bergulir merupakan kegiatan ekonomi PNPM-Mandiri Perdesaan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan, dengan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui pinjaman bergulir. Dikatakan “bergulir”, karena dana untuk pinjaman ini terbatas dan harus tetap bergulir di masyarakat secara bergiliran. Karena itu, pinjaman kepada Kelompok diberikan bergantian sesuai dengan ketersediaan dana. Jika dana belum mencukupi, Kelompok yang 
layak memperoleh pinjaman akan 
masuk dalam daftar tunggu. 
Pembayaran kembali pinjaman merupakan syarat utama keberlangsungan pelayanan pinjaman. Semakin tertib peminjam membayar kembali, semakin tinggi pula tingkat pembayaran kembali (repayment rate). Dampaknya, semakin banyak Kelompok yang terlayani dan semakin besar jumlah pinjaman yang bisa diterima. 
Di sisi lain, UPK harus menjamin calon peminjam memahami fungsi dan prosedur pengajuan pinjaman. Di antaranya, dengan memberikan penjelasan mengenai ketentuan pinjaman sejak awal permohonan pinjaman, pemeriksaan pinjaman dan saat pencairan pinjaman. 
Kemudian, UPK melakukan kunjungan ke kediaman peminjam sebelum jatuh tempo pembayaran. Selain itu, penggunaan media informasi serta kerja sama dengan KPMD dan aparat Desa untuk membina masyarakat juga merupakan cara efektif membangun tanggung jawab peminjam. Yang jelas, Kelompok dan UPK Kelompok SPP Sukagalih telah membuktikan kegiatan tersebut memang sangat efektif. (RAP.Red) *** 
Razak Prihatnadi, SP : “Sukagalih Beraksi” 
Solidaritas Anggota Kelompok SPP Pulihkan Masalah Pinjaman Bergulir Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 
2 
Edisi Mei 2014 
EKONOMI-PEMBERDAYAAN 
Asep Farid, S.Pd : “Indrajaya Bergairah” 
Masyarakat Taat Pengurus Terurus
Kecamatan sukaratu adalah kecamatan yang masyarakatnya dominan bermata pencaharian pertanian. Berbagai jenis yang petani tanami mulai dari bertani padi hingga sayur-sayuran dan buah-buahan ada disini. Namun, selama ini permasalahan yang tengah dihadapi oleh para petani adalah dari segi pemasaran. Banyak hasil pertanian dari berbagai jenis tanaman yang dihasilkan dan banyak pula cara para petani untuk memasarkan hasil panennya, karena di Kecamatan sukaratu ini belum ada tempat memasarkan hasil pertanian atau produk lain secara terpusat atau dengan kata lain banyak hasil produksi yang cara menjual atau memasarkannya berceceran keluar daerah atau kecamatan lain. Hal ini merupakan cara pemasaran yang tidak efektif dan efisien, sebab para petani atau para penghasil produk lain harus berupaya menjual hasil produksinya keluar kecamatan lain yang akibatnya harus mengeluarkan biaya tranport lebih tinggi ditambah jika harga tengah tidak stabil. Dari permasalahan tersebut diatas, maka atas dorongan serta dukungan para tokoh saya berinisiatif untuk membangun pasar, meskipun rauang lingkup pasar ini masih bertaraf sederhana namun lokasinya tidak jauh dari pusat desa. Tujuan dibangunnya pasar desa Tawangbanteng ini minimal dapat membantu dan meringankan para penghasil produksi untuk dapat menjual hasil produksinya dengan dengan biaya transport dan biaya akomodasinya lebih hemat. Selain tujuan supaya terpusatnya pemasaran hasil produksi khusus di wilayah desa tawangbanteng maka secara tidak langsung hal ini akan menghasilkan peningkatan pendapatan asli desa dan juga dampak lainnya adalah terjadinya pengembangan pembangunan desa baik dari segi sarana prasarana juga akan dapat meningkatkan kesejahteraan para staf desa. (DAD.Red)*** 
Edisi Mei 2014 
INFRASTRUKTUR-SOSIAL 
Selama bertahun-tahun masyarakat di Desa Sukaratu, mempunyai permasalahan saluran air irigasi yang sering jadi rebutan petani. Akibat dari kondisi ini setiap petani harus mengkontrol setiap malam karena khawatir aliran air kesawahnya tersendat, selain dari itu juga musim tanam tidak serempak, akibatnya hasil panennya tidak bagus karena banyak hama tikus. 
Selama ini, untuk membawa hasil panen maupun berjualan serta beraktifitas sehari-hari terdapat hambatan waktu perjalanan. 
Lokasi pembangunan tersebut sebenarnya sudah termasuk dalam prioritas usulan warga yang termuat dalam RPJMDes Sukaratu, yang dilakukan melalui Pemetaan Swadaya tahun 2008. Namun, karena luasnya wilayah dan keterbatasan anggaran, maka usulan tersebut baru dapat direalisasikan pada tahun 2009. 
Pada akhir tahun 2009, TPK Sukaratu mendapatkan program Pemberdayaan. Melalui rembug warga, baik di tingkat RT, RW maupun tingkat desa, disepakati bahwa lokasi tersebut menjadi usulan prioritas untuk perbaikan jalan dengan cara membangun rabat beton sepanjang. 
Melalui Panitia (TPK) Tim Pengelola Kegiatan Sukaratu, yang terdiri dari unsur masyarakat dan kelompok peduli, dilakukan perhitungan kebutuhan biaya RAB yang tersusun dalam proposal Pemeliharaan kegiatan yang diusulkan. 
Setelah dilakukan verifikasi dan bimbingan dari tim fasilitator teknik maka prPemeliharaanosal TPK dapat direalisasikan pendanaannya untuk dilaksanakan pembangunannya pada tahun itu juga, dengan pengerjaan secara gotong-royong yang melibatkan seluruh warga masyarakat setempat. 
Pasca pembangunan irigasi tersebut masyarakat merasakan banyak perubahan hasil panen, karena jalur tersebut merupakan akses utama menuju jalan desa mereka. Kini biaya yang dikeluarkan untuk mengankut hasil produksi menjadi lebih sedikit dan hemat, sehingga waktu serta tenaga dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, karena biaya pengangkutan kini dapat dilakukan dengan motor, beca, roda dan sepeda. Yang pasti lebih praktis dan lebih murah dibanding membayar tukang pikul. 
Pada akhir pelaksanaan pembangunan dilakukan serah terima pekerjaan dari TPK kepada masyarakat dengan membentuk Tim Pemeliharaan melalui kesepakatan warga. Seluruh warga yang hadir dalam pertemuan menandatangani daftar hadir yang melampiri Berita Acara pembentukan. 
Tim Pemelihara pascapembangunan yang telah dibentuk dilengkapi dengan susunan pengurus. Mereka menyusun rencana kerja pemeliharaan selama setahun dan estimasi kebutuhan biayanya. 
Dalam sambutannya disela- sela penyerahan sumbangan dana sosial bagi RTM Kepala Desa Gunungsari Suherman menyampaikan bahwa dalam jangka waktu 4 tahunan ini PNPM-MPd dengan segala bentuk kegiatannya sudah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan sarana prasana pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Gunungsari . Terutama di setiap tahunnya selalu ada kontribusi yang sangat positif dan berarti dirasakan oleh kaum papa dalam hal ini khususnya RTM janda jompo dan saya mengucapkan terima kasih kepada UPK selaku Pengelola Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dan berpesan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kepercayaan yang sudah tertanam kepada kelompok SPP dalam pengelolaan perguliran sehingga dari surplus jasa yang diperoleh dari pengembalian pinjaman kelompok SPP maka banyak RTM jompo dapat menerima bantuan meskipun untuk sekedar meringankan beban mereka, saya juga mengajak masyarakat agar selalu bersyukur atas bantuan kegiatan pembangunan yang didanai oleh PNPM-MPd, dengan jalan merawat dan memeliharanya, (SHR.Red)*** 
Nunung Bahtiar : “Sukaratu Membangun” 
Irigasi Mulus Membawa Fulus Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 
3 
Suherman, S.Pdi, M.Pdi : 
“Gunungsari Berseri” 
Dari RTM untuk RTM 
Drs. Dadi Kasimuradi : 
“Tawangbanteng Berkiprah” 
Pemasaran yang terpusat
Kondisi sebagian wilayah yang ada di Desa Sinagar identik dengan kolam. Terutama lahan yang ada di lingkungan pinggiran sungai ataupun jalan. Kondisi di lokasi ini selalu nampak MCK sederhana. Jika musim hujan tiba, masyarakat pun menjadi sangat risau sebab MCK mereka licin dan airnya keruh. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan bagi siapa saja yang menggunakannya. Pemanfaat MCK sederhana tersebut, khususnya warga miskin, yang menggunakannya sebagai akses untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari pun jadi merasa tidak nyaman. Mempertimbangkan hal tersebut, masyarakat, melalui Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Sinagar sepakat mengusulkan untuk membangun MCK yang bersih, rapih dan nyaman untuk mereka manfaatkan agar kebersihan dan kesehatan mereka juga dapat terjamin. Total dana yang diserap untuk membangun 1 unit MCK adalah Rp. 30.0000.000,- yang mencakup bangunan, sumur bor , septictank dan instalasi airnya dan pada tahun anggaran 2013 ini desa kami membangun 4 MCK. Dana tersebut terdiri atas Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar dan swadaya masyarakat sebesar Rp 6.000.000. Swadaya dari dana pribadi masyarakat ini berupa material (bahan pembangunan), uang tunai, konsumsi dan tenaga. Pembanguna MCK sehat ini dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat setempat. Hasilnya sangat memuaskan. Dari segi Volume bangunan yang memadai maupun kwalitas bangunannya. Masyarakat Desa Sinagar sangat bersyukur dengan hadirnya bantuan dari PNPM Mandiri Perdesaan dan sumbangan partisipasi masyarakat ini. Kini, dengan memiliki aset MCK Sehat yang lebih memadai. Masyarakat pun merasa nyaman dan leluasa menggunakan MCK ini untuk kegiatan sehari-hari. “TPK telah membuahkan hasil yang begitu indah,” tutur Kuwu Sinagar. Selain jalan MCK, kegiatan infrastruktur yang dilakukan oleh TPK cukup banyak. Sebut saja, pembangunan saluran irigasi, rumah layak huni, dan lain-lain. “Semoga ke depannya, TPK dapat berkembang secara mandiri melalui kepedulian bersama seluruh warga di Desa kami,” kata Kuwu Sinagar. (KDG.Red)*** 
Kundang : “Sinagar Berkibar “ 
Kesehatan Menjadi Prioritas Utama 
Edisi -1 Mei 2014 
INFRASTRUKTUR-EKONOMI Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 
4 
Masyarakat dalam mendapatkan penambahan modal, dengan cara memperoleh pinjaman dana bergulir. Suku bunganya ringan, dan pinjaman dibayar dengan sistem angsuran. Masyarakat Linggajati berharap, dengan pinjaman bergulir ini masyarakat bisa mendapat tambahan modal usaha dan memperoleh keuntungan bagi usaha yang sedang dijalankan, bahkan menjadi tumbuh dan berkembang. 
Impian akan Pengelolaan yang tepat serta pengembalian yang mantap masih dalam perjalanan akan tetapi UPK tidak gentar tetap berupaya memberikan penyadaran kepada para penerima manfaat agar seluruh RTM Linggajati dapat memperoleh manfaatnya. 
Jika ada Kelompok SPP yang terlambat pembayaran angsurannya, maka UPK akan mengkonfirmasi Kelompok SPP guna mengetahui permasalahan alasan terjadinya keterlambatan pembayaran. Maju mundurnya kegiatan ekonomi bergulir yang dikelola oleh UPK ini dipengaruhi berbagai aspek, baik dari Kelompok SPP, UPK-nya sendiri, TPK, maupun dari pihak-pihak lain, seperti dalam proses awal dari pembentukan Kelompok SPP, yang harus sesuai dengan SOP Perguliran. 
Tahap pertama, dilakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat tentang dana bergulir, serta tujuan dan manfaat adanya program dana bergulir tersebut. Untuk lebih rincinya, diuraikan di bawah ini tentang ketentuan, syarat, cara pembayaran dan sanksi dalam pelaksanaan pinjaman bergulir. 
Ketentuan Calon Peminjam : 1. Terdaftar RTM 2. Mempunyai usaha atau akan berusaha 3. Berkelompok minimal 5 orang dan saling kenal 4. Besar pinjaman pertama maksimal Rp 1.000.000 5. Jika peminjam meninggal dunia dan masih mempunyai kewajiban angsuran, maka ahli warisnya bertanggung jawab melunasi sisa pinjaman. 6. Dana tabungan per bulan atas kesepakatan tiap anggota 7. Warga Desa yang meminjam harus berdomisili di Linggajati. 
Syarat-syarat : 1. Mengajukan permohonan pinjaman dibuktikan dengan proposal 2. Membuat perjanjian di atas materai yang menyatakan bahwa Ketua Kelompok SPP menjaminkan barang secara tertulis untuk jaminan pinjaman. 3. Melampirkan photocopy KTP suami istri. 
Cara Pembayaran dan Sanksi 1. Pembayaran angsuran dilakukan perbulan 2. Bunga 1,5%, tetap, per bulan 3. Jangka waktu pembayaran paling lama 10 bulan. 4. Sanksi bagi yang terlambat membayar angsuran akan ditagih dan akan diminta kompansasi harta apabila menunggak beberapa kali angsuran dan tidak sanggup melunasi. Untuk menjamin kelangsungan pinjaman bergulir, sehingga pinjaman bermasalah dapat diminimalisir, maka ketentuan, syarat, cara pembayaran dan sanksi harus berjalan agar terjalin kepedulian dan kebersamaan antara Kelompok SPP, UPK dan TPK. Setelah mendapat pencairan dana bergulir tersebut masyarakat dapat merinci penggunaan dan pemanfaatan yang diperoleh, karena target atau sasaran utama kegiatan ini adalah masyarakat yang mempunyai usaha (usaha kecil) agar dana yang diperoleh bisa membantu penambahan modal usaha yang sedang dijalankan. (EDG.Red)*** 
Endang :Linggajati Berdikari 
Linggajati Impikan Pengelolaan Tepat, Pengembalian Mantap!!! Pembina : Drs. Yayat Suryatna (Camat Sukaratu), Penanggungjawab : Asep Sudrajat (PJOK Sukaratu) Redaksi : Kikim Abdul Hakim (Ketua BKAD Kec. Sukaratu), Zaenal Mutaqin, (Kades Linggajati), Razak Prihatnadi, SP (kades Sukagalih), Nunung Bahtiar (Kades Sukaratu), Asep Parid. N, S.Pd (Kades Indrajaya), Kundang (Kades Sinagar), Endang (Kades Linggajati), Suherman, S.Pdi, M.Pdi (Kades Gunungsari), Drs. Dadi Kasimuradi (Kades Tawangbanteng), Erwin Ginanjar, SE (FK), Aan Nurur Rahman, ST (FT), Enok Liana. P, S.Ip (K. UPK), Nia Kurnianingsih (B. UPK), Dede Sihabudin (S. UPK). Kontributor : TPK, TPM & KPMD Informasi/Saran : e-mail UPKSukaratu@Yahoo.co.id HP : 085223669632 Sok perhatikeun…???

More Related Content

What's hot

Konsep desa-mandiri
Konsep desa-mandiriKonsep desa-mandiri
Konsep desa-mandirisofwan23
 
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...Akademi Desa 4.0
 
Buku Panduan Pembangunan Desa
Buku Panduan Pembangunan DesaBuku Panduan Pembangunan Desa
Buku Panduan Pembangunan DesaKONSEPSINTB1
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaDadang Solihin
 
Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2ALI YASIN
 
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desa
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desaBuku 1 Kewenangan dan regulasi desa
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desaAgus hariyanto
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6AbdulAzizm5
 
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanSeri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanAgus hariyanto
 
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaKebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaRooy John
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaEka Saputra
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatAinur
 
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentinganKelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentinganSalim SAg
 
KAJIAN EVALUASI BUMDes DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KAJIAN  EVALUASI BUMDes DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESAKAJIAN  EVALUASI BUMDes DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KAJIAN EVALUASI BUMDes DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESAIrwantoro Toro
 
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desaMt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desaSalim SAg
 

What's hot (20)

Konsep desa-mandiri
Konsep desa-mandiriKonsep desa-mandiri
Konsep desa-mandiri
 
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
Materi Ngopi 14 - Community Development (Pengembangan Masyarakat) pada Kompet...
 
Buku Panduan Pembangunan Desa
Buku Panduan Pembangunan DesaBuku Panduan Pembangunan Desa
Buku Panduan Pembangunan Desa
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2
 
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desa
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desaBuku 1 Kewenangan dan regulasi desa
Buku 1 Kewenangan dan regulasi desa
 
K aper lasporan 3
K aper lasporan 3K aper lasporan 3
K aper lasporan 3
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraanSeri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
Seri 9 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Membangun jaringan dan kemitraan
 
002 desa mandiri
002 desa mandiri002 desa mandiri
002 desa mandiri
 
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaKebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desa
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakatPeran serta dalam pengembangan masyarakat
Peran serta dalam pengembangan masyarakat
 
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentinganKelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
Kelompok 4 fasilitasi peningkatan kapasitas pemangku kepentingan
 
Gotong royong
Gotong royongGotong royong
Gotong royong
 
KAJIAN EVALUASI BUMDes DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KAJIAN  EVALUASI BUMDes DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESAKAJIAN  EVALUASI BUMDes DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KAJIAN EVALUASI BUMDes DALAM MENDUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
 
Modul kpmd lanjutan
Modul kpmd lanjutanModul kpmd lanjutan
Modul kpmd lanjutan
 
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desaMt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
Mt pb 8 spb 8 2 keterampilan pendamping desa
 

Similar to Buletin sukaratu ed.mei 2014

Pendekar perempuan
Pendekar perempuanPendekar perempuan
Pendekar perempuanBadawi Mozl
 
Presentasi launching pkkpm
Presentasi launching pkkpmPresentasi launching pkkpm
Presentasi launching pkkpmTubagus Enoy
 
Skripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validSkripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validDhe Dhe Sulistio
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...Adijaya Group
 
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaAgus hariyanto
 
Pnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaanPnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaanBeta Iriawan
 
Buletin Sindangkasih Fokus UPK Edisi 006 Tahun 2014
Buletin Sindangkasih Fokus UPK Edisi 006 Tahun 2014Buletin Sindangkasih Fokus UPK Edisi 006 Tahun 2014
Buletin Sindangkasih Fokus UPK Edisi 006 Tahun 2014Rbm Majalengka
 
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111Stiunus Esap
 
1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$rajapusbar
 
Implementasi pemberdayaan masyarakat
Implementasi pemberdayaan masyarakatImplementasi pemberdayaan masyarakat
Implementasi pemberdayaan masyarakatJacob Breemer
 
Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatAyu Pitas
 
Koperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinanceKoperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinancexero9
 
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat TamwilLembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat TamwilLAZNAS BMT ICMI
 
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptxSPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptxadkusn1
 

Similar to Buletin sukaratu ed.mei 2014 (20)

Pendekar perempuan
Pendekar perempuanPendekar perempuan
Pendekar perempuan
 
L K M S B M T
L K M S B M TL K M S B M T
L K M S B M T
 
Presentasi launching pkkpm
Presentasi launching pkkpmPresentasi launching pkkpm
Presentasi launching pkkpm
 
Skripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum validSkripsi sosiology belum valid
Skripsi sosiology belum valid
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
 
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desaSeri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
Seri 6 Buku Implementasi UU No 6 Tahun 2014 - Perencanaan pembangunan desa
 
Pnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaanPnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaan
 
Laporan Tahunan 2015
Laporan Tahunan 2015 Laporan Tahunan 2015
Laporan Tahunan 2015
 
Buletin Sindangkasih Fokus UPK Edisi 006 Tahun 2014
Buletin Sindangkasih Fokus UPK Edisi 006 Tahun 2014Buletin Sindangkasih Fokus UPK Edisi 006 Tahun 2014
Buletin Sindangkasih Fokus UPK Edisi 006 Tahun 2014
 
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
Konsep dasar penggerakan partisipasi masyarakat111
 
1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$1467091226$1$qevl0 w$
1467091226$1$qevl0 w$
 
Implementasi pemberdayaan masyarakat
Implementasi pemberdayaan masyarakatImplementasi pemberdayaan masyarakat
Implementasi pemberdayaan masyarakat
 
Tema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan MasyarakatTema Pengembangan Masyarakat
Tema Pengembangan Masyarakat
 
kpmd
kpmdkpmd
kpmd
 
Koperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinanceKoperasi amartha microfinance
Koperasi amartha microfinance
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat TamwilLembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
Lembaga Keuangan Mikro Baitul Maal wat Tamwil
 
545 881-1-sm
545 881-1-sm545 881-1-sm
545 881-1-sm
 
545 881-1-sm
545 881-1-sm545 881-1-sm
545 881-1-sm
 
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptxSPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
 

Buletin sukaratu ed.mei 2014

  • 1. Merupakan makna perberdayaan akan sebuah kebahagiaan tatkala sebuah jerih payah membuahkan hasil dengan kwalitas yang memuaskan yang akan bermanfaat bagi orang banyak yang memang pada dasarnya setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) telah direncakan dan dilaksanakan serta diperlihara oleh penerima manfaat. Dari hal di atas, Masyarakat desa terutama dari RTM merupakan sasaran dari PNPM MPd sekaligus juga sebagai pelaku utama dari setiap tahapan pelaksanaan PNPM MPd, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pelestarian. Sedangkan pelaku-pelaku lainnya dari aparat dan konsultan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan seterusnya lebih berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan pembina agar tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur dan mekanisme PNPM MPd dapat tercapai dan dilaksanakan secara benar dan konsisten. Dari sisi Pemerintahan desa Peran Kepala Desa adalah sebagai pembina dan pengendali kelancaran serta keberhasilan pelaksanaan PNPM MPd di desa. Bersama BPD, kepala desa menyusun peraturan desa yang relevan dan mendukung terjadinya proses pelembagaan prinsip dan prosedur PNPM MPd sebagai pola pembangunan partisipatif, serta pengembangan dan pelestarian aset PNPM MPd yang telah ada di desa. Kesemuanya itu tidak akan pernah terlaksana tanpa sebuah penerapan strategi yang efektif dan efisien karena dalam proses menuju sukses sangatlah perlu perencanaan yang matang yang dikoordinasikan dengan berbagai pihak yan berkompeten sebagai bahan membangun komunikasi yang harmonis serta penyampaian informasi yang utuh agar kita dapat membuat keputusan bersama agar tercapai tujuan dan harapan bersama. Bukanlah sebuah tulisan belaka bahwa Motto Jawa Barat “Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh” merupakan kalimat motivasi agar kemajuan dan kesejahteraan dapat kita raih dengan cara bergotong- royong yang muda, yang kaya, atau miskin dengan didasari kepentingan bersama, membangun kepedulian sebagai upaya mengembangkan kemandirian masyarakat Sukaratu. (KAH.Red)*** Kikim Abdul Hakim, S.Ag : Ketua BKAD Kec. Sukaratu “Memberdayakan Masyarakat dengan Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh” Edisi Mei 2014 Bangga Menbangun Desa…! Buletin Tahunan Exlusif PNPM MPd Kec. Sukaratu Sudah hampir lima tahun perjalanan kegiatan pinjaman bergulir di Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaratu. Selama itu pula, pengelolaannya bisa dibilang sukses, ditandai dengan tingkat Repayment Rate (RR) yang selalu mencapai kisaran >99%. Peranan penting dalam suksesnya program dana bergulir tersebut adalah partisipasi masyarakat, disiplin dalam menegakkan sistem dan prosedur, serta transparansi dan akuntabilitas. Namun semua itu tidak datang dengan sendirinya. Banyak upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak. Hal tersebut disampaikan oleh Zaenal Mutaqin yang juga Kepala Desa Sukamahi disela-sela Kegiatan Pencairan dan penyerahan Dana kepada Kelompok SPP Ekonomi Bergulir. Antara lain, Pertama, pendampingan oleh para pelaku secara terus-menerus, sehingga terjadi efektivitas dan kematangan sosialisasi dari Desa/Tim Verifikasi kepada Kelompok SPP, alur pengajuan proposal sampai pencairan dana ke Kelompok SPP dipahami oleh semua pihak termasuk aturan main perguliran. Kedua, penyadaran tentang pengelolaan ekonomi rumah tangga yang dilakukan melalui kegiatan pelatihan di masyarakat berdampak pada perubahan paradigma dan perilaku produktif dalam mengelola ekonomi keluarga. Ketiga, verifikasi Kelompok SPP dilakukan secara transparan oleh Tim Verifikasi, sampai dengan pengambilan keputusan layak atau tidak layaknya Kelompok SPP didanai oleh Tim Pendanaan. Verifikasi dilakukan tidak hanya melihat syarat-syarat administrasi, termasuk lainnya, satu, memeriksa dan melakukan studi kelayakan pinjaman. Desa dan Tim Verifikasi melakukan verifikasi dengan mendatangi langsung masyarakat guna melihat usaha/potensi yang dijalankan, sekaligus menguatkan sosialisasi tentang mekanisme pengembalian pinjaman, memberikan petunjuk- petunjuk tentang mengelola dana pinjaman. Dua, melakukan cek dan ricek tentang keberadaan si peminjam. Desa dan Tim Verifikasi melakukan cek / ricek (pemeriksaan) kartu penduduk domisili si peminjam, apakah benar sesuai pengajuan serta apakah benar si peminjam tidak mempunyai masalah dengan lembaga kredit lain atau kPemeliharaanerasi lainnya. Tiga, melakukan pendekatan secara personal. Desa dan Tim Verifikasi selalu melakukan kunjungan terhadap Kelompok SPP yang belum mengerti dan memahami ketentuan pinjaman. Dalam setiap pencairan dana pinjaman, selalu diadakan pertemuan antara Desa, Tim Verifikasi dengan Kelompok SPP dengan agenda sosialisasi “aturan main” dalam pinjaman bergulir, akad kredit, hak dan kewajiban peminjam; dilanjutkan pertanyaan kepada Kelompok SPP apakah sanggup dengan kesepakatan- kesepakatan, terutama dalam siap tidaknya untuk tanggung-renteng. Jika tidak, mereka dipersilahkan mengundurkan diri; Terakhir, membuat komitmen bersama antara Desa, Tim Verifikasi dan Kelompok SPP guna menyukseskan kegiatan ini. (ZAM.Red).*** Zaenal Mutaqin : “Sukamahi Berdaya” Sukses Pinjaman Bergulir Tidak Datang Sendiri Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 1 PEMBERDAYAAN EKONOMI
  • 2. Permasalahan yang selalu menjadi prioritas usulan warga sejak adanya peluang untuk dapat berperan serta dalam program PNPM Mandiri Perdesaan. Peran serta warga dalam pelaksanaan penggagasan Masa depan desa menghasilkan beberapa usulan yang dapat menunjang perbaikan lingkungan dan penyediaan prasarana, dan SPP yang selama ini menjadi permasalahan warga sekitar. Alhasil keinginan mereka untuk memiliki sumur yang sehat dan bersih dapat terakomodir dalam RPJMDes. Setelah mendapat prioritas dalam ranking yang baik, pelaku kader Teknik merencanakan gambar dan RAB yang dibutuhkan. Dalam perencanaannya, Tim Pengelola Kegiatan masyarakat banyak berembuk dengan masyarakat terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sebuah perubahan. Salah satu nilai kearifan lokal yang dimiliki warga Indrajaya adalah nilai kebersamaan yang masih kuat. Hal ini ini dapat terwujud dengan terbentuknya kelompok-kelompok nyata, dalam proses pelaksanaannya, dukungan warga terlihat semakin besar. Hal ini ditunjukkan bukan saja pada penambahan nilai swadaya, tetapi juga peran serta nyata warga yang datang berbondong-bondong guna membantu kelompok kerja yang telah disepakati. Kaum hawa pun tidak ketinggalan turut tidak hanya menyiapkan konsumsi mereka juga turut menjadi pejuang kepedulian. Ini terjadi selama kegiatan berlangsung. Akhirnya, TPK dapat menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu yang ditentukan habis dengan jaminan kwalitas yang baik. Ketika proses pelaksanaan selesai, masyarakat di lingkungan Indrajaya mengaku sangat bersyukur, karena berbagai fasilitas sarana prasarana banyak yang termanfaatkan, di antaranya MCK, Irigasi, Madrasyah. Dari rasa syukur dan kebersamaan ini, masyarakat sekitar Indrajaya menyepakati Kelompok Pemelihara yang nantinya melalui warga pemanfaat akan memberikan sumbangsihnya. Inilah salah satu kebersamaan dan kepedulian yang dapat dicontoh dan diteladani, sehingga permasalahan apapun dapat diselesaikan melalui gotong-royong. Setiap manusia di atas bumi ini pasti memiliki cita-cita terciptanya perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Namun setiap manusia juga punya garis hidup masing-masing di lihat dari segi individu. Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri Perdesaan atau yang sudah dikenal dengan kependekan PNPM-MPd tidak memandang laki-laki atau perempuan, jelasnya semua orang yang menerima manfaat program ini wajib melibatkan diri dalam proses kegiatannya yang secara substansi bahwa pelaku kegiatan program ini adalah masyarakat secara langsung. Kini masyarakat tidak lagi menjadi penonton dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah lingkungannya sendiri, dan tidak lagi tanpa mengetahui apa dan bagaimana bisa terjadi proses pembangunan dilingkunnya, baik itu pembangunan bidang sosial, ekonomi ataupun bidang infrastruktur. Bentuk perubahan inilah yang persentasi tingkat perubahannya dianggap signifikan, perubahan ini bisa disebut perubahan status sosial yang hanya bisa dibuktikan dengan menyentuh langsung ke tengah-tengah masyarakat. Semoga apa yang kita cita-citakan dapat terwujud dan melembaga dimasyarakat hingga waktu yang akan datang. Bukan sekedar angkat jempol akan tetapi dengan pembuktian yang terlihat begitu indah melalui kebersamaan yang mereka lakukan demi terbangunnya perubahan yang berarti. Itulah sebabnya manusia disebut sebagai mahluk sosial, hidupnya berdampingan saling memerlukan sebagai upaya bertahan hidup bersama saudara-saudaranya yang sudah barang tentu memerlukan waktu yang cukup panjang sampai kita menutup mata. Semoga saja apa yang telah mereka torehkan meski dengan tangan-tangan sendiri akan memiliki keberartian di esok hari untuk dirinya, anak cucunya bahkan orang lain sekalipun, sebabab pepatah mengatakan, “ Sebaik-baiknya orang, adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain”. (ASF.Red) *** Kerjasama yang baik sesama anggota Kelompok dan adanya tekad kuat untuk membantu anggota lainnya melunasi pinjaman membuahkan hasil yang menggembirakan, sehingga dana pinjaman bergulir kedua pun dikucurkan. Hal ini dialami oleh Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, yang menyalurkan dana pinjaman bergulir untuk kesekiankalinya, pada 2013. Besaran dana bergulir ini mencapai Rp 160.400.000,- yang telah disalurkan kepada 52 Kelompok dengan jumlah anggota 967 orang, terdiri atas 50 kelompok lama dan 2 kelompok baru, dengan pengembalian dana diperkirakan Rp . 500.000 s.d Rp. 3.000.000/anggota per bulan, selama 10 bulan. Belajar dari pengalaman berjalannya dana bergulir pertama, masyarakat Desa Sukagalih tampak sangat antusias. Namun, karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang terus berlanjut, maka banyak kendala dan tantangan terkait proses pengembalian. Antara lain, banyak anggota Kelompok tidak tepat waktu dalam mengembalikan dana yang telah dipinjamkan. Guna memecahkan permasalahan tersebut, Kelompok menempuh pembinaan kelompok dengan mengundang UPK. Kelompok yang dinakhodai Ibu atun dengan Manajer UPK dan jajarannya ini membuahkan kesepakatan, yakni mendatangi anggota Kelompok yang menunggak. Caranya, ketua Kelompok dan anggota yang telah melunasi pinjaman, mendatangi anggota lainnya yang masih menunggak, dengan pendekatan dan memberikan pengertian serta motivasi. Ternyata, upaya tersebut sangat efektif dan dana pun akhirnya dapat dikembalikan. Hal ini tidak terlepas dari upaya dan tekad yang kuat, serta solidaritas tinggi dari anggota Kelompok dana pinjaman bergulir dalam mengembalikan pinjaman. Maka dari itu, tak heran jika dana bergulir kedua dapat dikucurkan. Selanjutnya, guna menghindari tunggakan, cara yang sama seperti dipaparkan di atas, akan kembali digunakan. Dana bergulir merupakan kegiatan ekonomi PNPM-Mandiri Perdesaan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan, dengan meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui pinjaman bergulir. Dikatakan “bergulir”, karena dana untuk pinjaman ini terbatas dan harus tetap bergulir di masyarakat secara bergiliran. Karena itu, pinjaman kepada Kelompok diberikan bergantian sesuai dengan ketersediaan dana. Jika dana belum mencukupi, Kelompok yang layak memperoleh pinjaman akan masuk dalam daftar tunggu. Pembayaran kembali pinjaman merupakan syarat utama keberlangsungan pelayanan pinjaman. Semakin tertib peminjam membayar kembali, semakin tinggi pula tingkat pembayaran kembali (repayment rate). Dampaknya, semakin banyak Kelompok yang terlayani dan semakin besar jumlah pinjaman yang bisa diterima. Di sisi lain, UPK harus menjamin calon peminjam memahami fungsi dan prosedur pengajuan pinjaman. Di antaranya, dengan memberikan penjelasan mengenai ketentuan pinjaman sejak awal permohonan pinjaman, pemeriksaan pinjaman dan saat pencairan pinjaman. Kemudian, UPK melakukan kunjungan ke kediaman peminjam sebelum jatuh tempo pembayaran. Selain itu, penggunaan media informasi serta kerja sama dengan KPMD dan aparat Desa untuk membina masyarakat juga merupakan cara efektif membangun tanggung jawab peminjam. Yang jelas, Kelompok dan UPK Kelompok SPP Sukagalih telah membuktikan kegiatan tersebut memang sangat efektif. (RAP.Red) *** Razak Prihatnadi, SP : “Sukagalih Beraksi” Solidaritas Anggota Kelompok SPP Pulihkan Masalah Pinjaman Bergulir Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 2 Edisi Mei 2014 EKONOMI-PEMBERDAYAAN Asep Farid, S.Pd : “Indrajaya Bergairah” Masyarakat Taat Pengurus Terurus
  • 3. Kecamatan sukaratu adalah kecamatan yang masyarakatnya dominan bermata pencaharian pertanian. Berbagai jenis yang petani tanami mulai dari bertani padi hingga sayur-sayuran dan buah-buahan ada disini. Namun, selama ini permasalahan yang tengah dihadapi oleh para petani adalah dari segi pemasaran. Banyak hasil pertanian dari berbagai jenis tanaman yang dihasilkan dan banyak pula cara para petani untuk memasarkan hasil panennya, karena di Kecamatan sukaratu ini belum ada tempat memasarkan hasil pertanian atau produk lain secara terpusat atau dengan kata lain banyak hasil produksi yang cara menjual atau memasarkannya berceceran keluar daerah atau kecamatan lain. Hal ini merupakan cara pemasaran yang tidak efektif dan efisien, sebab para petani atau para penghasil produk lain harus berupaya menjual hasil produksinya keluar kecamatan lain yang akibatnya harus mengeluarkan biaya tranport lebih tinggi ditambah jika harga tengah tidak stabil. Dari permasalahan tersebut diatas, maka atas dorongan serta dukungan para tokoh saya berinisiatif untuk membangun pasar, meskipun rauang lingkup pasar ini masih bertaraf sederhana namun lokasinya tidak jauh dari pusat desa. Tujuan dibangunnya pasar desa Tawangbanteng ini minimal dapat membantu dan meringankan para penghasil produksi untuk dapat menjual hasil produksinya dengan dengan biaya transport dan biaya akomodasinya lebih hemat. Selain tujuan supaya terpusatnya pemasaran hasil produksi khusus di wilayah desa tawangbanteng maka secara tidak langsung hal ini akan menghasilkan peningkatan pendapatan asli desa dan juga dampak lainnya adalah terjadinya pengembangan pembangunan desa baik dari segi sarana prasarana juga akan dapat meningkatkan kesejahteraan para staf desa. (DAD.Red)*** Edisi Mei 2014 INFRASTRUKTUR-SOSIAL Selama bertahun-tahun masyarakat di Desa Sukaratu, mempunyai permasalahan saluran air irigasi yang sering jadi rebutan petani. Akibat dari kondisi ini setiap petani harus mengkontrol setiap malam karena khawatir aliran air kesawahnya tersendat, selain dari itu juga musim tanam tidak serempak, akibatnya hasil panennya tidak bagus karena banyak hama tikus. Selama ini, untuk membawa hasil panen maupun berjualan serta beraktifitas sehari-hari terdapat hambatan waktu perjalanan. Lokasi pembangunan tersebut sebenarnya sudah termasuk dalam prioritas usulan warga yang termuat dalam RPJMDes Sukaratu, yang dilakukan melalui Pemetaan Swadaya tahun 2008. Namun, karena luasnya wilayah dan keterbatasan anggaran, maka usulan tersebut baru dapat direalisasikan pada tahun 2009. Pada akhir tahun 2009, TPK Sukaratu mendapatkan program Pemberdayaan. Melalui rembug warga, baik di tingkat RT, RW maupun tingkat desa, disepakati bahwa lokasi tersebut menjadi usulan prioritas untuk perbaikan jalan dengan cara membangun rabat beton sepanjang. Melalui Panitia (TPK) Tim Pengelola Kegiatan Sukaratu, yang terdiri dari unsur masyarakat dan kelompok peduli, dilakukan perhitungan kebutuhan biaya RAB yang tersusun dalam proposal Pemeliharaan kegiatan yang diusulkan. Setelah dilakukan verifikasi dan bimbingan dari tim fasilitator teknik maka prPemeliharaanosal TPK dapat direalisasikan pendanaannya untuk dilaksanakan pembangunannya pada tahun itu juga, dengan pengerjaan secara gotong-royong yang melibatkan seluruh warga masyarakat setempat. Pasca pembangunan irigasi tersebut masyarakat merasakan banyak perubahan hasil panen, karena jalur tersebut merupakan akses utama menuju jalan desa mereka. Kini biaya yang dikeluarkan untuk mengankut hasil produksi menjadi lebih sedikit dan hemat, sehingga waktu serta tenaga dapat dimanfaatkan secara lebih efisien, karena biaya pengangkutan kini dapat dilakukan dengan motor, beca, roda dan sepeda. Yang pasti lebih praktis dan lebih murah dibanding membayar tukang pikul. Pada akhir pelaksanaan pembangunan dilakukan serah terima pekerjaan dari TPK kepada masyarakat dengan membentuk Tim Pemeliharaan melalui kesepakatan warga. Seluruh warga yang hadir dalam pertemuan menandatangani daftar hadir yang melampiri Berita Acara pembentukan. Tim Pemelihara pascapembangunan yang telah dibentuk dilengkapi dengan susunan pengurus. Mereka menyusun rencana kerja pemeliharaan selama setahun dan estimasi kebutuhan biayanya. Dalam sambutannya disela- sela penyerahan sumbangan dana sosial bagi RTM Kepala Desa Gunungsari Suherman menyampaikan bahwa dalam jangka waktu 4 tahunan ini PNPM-MPd dengan segala bentuk kegiatannya sudah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan sarana prasana pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Gunungsari . Terutama di setiap tahunnya selalu ada kontribusi yang sangat positif dan berarti dirasakan oleh kaum papa dalam hal ini khususnya RTM janda jompo dan saya mengucapkan terima kasih kepada UPK selaku Pengelola Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dan berpesan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kepercayaan yang sudah tertanam kepada kelompok SPP dalam pengelolaan perguliran sehingga dari surplus jasa yang diperoleh dari pengembalian pinjaman kelompok SPP maka banyak RTM jompo dapat menerima bantuan meskipun untuk sekedar meringankan beban mereka, saya juga mengajak masyarakat agar selalu bersyukur atas bantuan kegiatan pembangunan yang didanai oleh PNPM-MPd, dengan jalan merawat dan memeliharanya, (SHR.Red)*** Nunung Bahtiar : “Sukaratu Membangun” Irigasi Mulus Membawa Fulus Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 3 Suherman, S.Pdi, M.Pdi : “Gunungsari Berseri” Dari RTM untuk RTM Drs. Dadi Kasimuradi : “Tawangbanteng Berkiprah” Pemasaran yang terpusat
  • 4. Kondisi sebagian wilayah yang ada di Desa Sinagar identik dengan kolam. Terutama lahan yang ada di lingkungan pinggiran sungai ataupun jalan. Kondisi di lokasi ini selalu nampak MCK sederhana. Jika musim hujan tiba, masyarakat pun menjadi sangat risau sebab MCK mereka licin dan airnya keruh. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan bagi siapa saja yang menggunakannya. Pemanfaat MCK sederhana tersebut, khususnya warga miskin, yang menggunakannya sebagai akses untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari pun jadi merasa tidak nyaman. Mempertimbangkan hal tersebut, masyarakat, melalui Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Sinagar sepakat mengusulkan untuk membangun MCK yang bersih, rapih dan nyaman untuk mereka manfaatkan agar kebersihan dan kesehatan mereka juga dapat terjamin. Total dana yang diserap untuk membangun 1 unit MCK adalah Rp. 30.0000.000,- yang mencakup bangunan, sumur bor , septictank dan instalasi airnya dan pada tahun anggaran 2013 ini desa kami membangun 4 MCK. Dana tersebut terdiri atas Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar dan swadaya masyarakat sebesar Rp 6.000.000. Swadaya dari dana pribadi masyarakat ini berupa material (bahan pembangunan), uang tunai, konsumsi dan tenaga. Pembanguna MCK sehat ini dilakukan secara gotong-royong oleh masyarakat setempat. Hasilnya sangat memuaskan. Dari segi Volume bangunan yang memadai maupun kwalitas bangunannya. Masyarakat Desa Sinagar sangat bersyukur dengan hadirnya bantuan dari PNPM Mandiri Perdesaan dan sumbangan partisipasi masyarakat ini. Kini, dengan memiliki aset MCK Sehat yang lebih memadai. Masyarakat pun merasa nyaman dan leluasa menggunakan MCK ini untuk kegiatan sehari-hari. “TPK telah membuahkan hasil yang begitu indah,” tutur Kuwu Sinagar. Selain jalan MCK, kegiatan infrastruktur yang dilakukan oleh TPK cukup banyak. Sebut saja, pembangunan saluran irigasi, rumah layak huni, dan lain-lain. “Semoga ke depannya, TPK dapat berkembang secara mandiri melalui kepedulian bersama seluruh warga di Desa kami,” kata Kuwu Sinagar. (KDG.Red)*** Kundang : “Sinagar Berkibar “ Kesehatan Menjadi Prioritas Utama Edisi -1 Mei 2014 INFRASTRUKTUR-EKONOMI Edisi-1 MEi 2014 PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya 4 Masyarakat dalam mendapatkan penambahan modal, dengan cara memperoleh pinjaman dana bergulir. Suku bunganya ringan, dan pinjaman dibayar dengan sistem angsuran. Masyarakat Linggajati berharap, dengan pinjaman bergulir ini masyarakat bisa mendapat tambahan modal usaha dan memperoleh keuntungan bagi usaha yang sedang dijalankan, bahkan menjadi tumbuh dan berkembang. Impian akan Pengelolaan yang tepat serta pengembalian yang mantap masih dalam perjalanan akan tetapi UPK tidak gentar tetap berupaya memberikan penyadaran kepada para penerima manfaat agar seluruh RTM Linggajati dapat memperoleh manfaatnya. Jika ada Kelompok SPP yang terlambat pembayaran angsurannya, maka UPK akan mengkonfirmasi Kelompok SPP guna mengetahui permasalahan alasan terjadinya keterlambatan pembayaran. Maju mundurnya kegiatan ekonomi bergulir yang dikelola oleh UPK ini dipengaruhi berbagai aspek, baik dari Kelompok SPP, UPK-nya sendiri, TPK, maupun dari pihak-pihak lain, seperti dalam proses awal dari pembentukan Kelompok SPP, yang harus sesuai dengan SOP Perguliran. Tahap pertama, dilakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat tentang dana bergulir, serta tujuan dan manfaat adanya program dana bergulir tersebut. Untuk lebih rincinya, diuraikan di bawah ini tentang ketentuan, syarat, cara pembayaran dan sanksi dalam pelaksanaan pinjaman bergulir. Ketentuan Calon Peminjam : 1. Terdaftar RTM 2. Mempunyai usaha atau akan berusaha 3. Berkelompok minimal 5 orang dan saling kenal 4. Besar pinjaman pertama maksimal Rp 1.000.000 5. Jika peminjam meninggal dunia dan masih mempunyai kewajiban angsuran, maka ahli warisnya bertanggung jawab melunasi sisa pinjaman. 6. Dana tabungan per bulan atas kesepakatan tiap anggota 7. Warga Desa yang meminjam harus berdomisili di Linggajati. Syarat-syarat : 1. Mengajukan permohonan pinjaman dibuktikan dengan proposal 2. Membuat perjanjian di atas materai yang menyatakan bahwa Ketua Kelompok SPP menjaminkan barang secara tertulis untuk jaminan pinjaman. 3. Melampirkan photocopy KTP suami istri. Cara Pembayaran dan Sanksi 1. Pembayaran angsuran dilakukan perbulan 2. Bunga 1,5%, tetap, per bulan 3. Jangka waktu pembayaran paling lama 10 bulan. 4. Sanksi bagi yang terlambat membayar angsuran akan ditagih dan akan diminta kompansasi harta apabila menunggak beberapa kali angsuran dan tidak sanggup melunasi. Untuk menjamin kelangsungan pinjaman bergulir, sehingga pinjaman bermasalah dapat diminimalisir, maka ketentuan, syarat, cara pembayaran dan sanksi harus berjalan agar terjalin kepedulian dan kebersamaan antara Kelompok SPP, UPK dan TPK. Setelah mendapat pencairan dana bergulir tersebut masyarakat dapat merinci penggunaan dan pemanfaatan yang diperoleh, karena target atau sasaran utama kegiatan ini adalah masyarakat yang mempunyai usaha (usaha kecil) agar dana yang diperoleh bisa membantu penambahan modal usaha yang sedang dijalankan. (EDG.Red)*** Endang :Linggajati Berdikari Linggajati Impikan Pengelolaan Tepat, Pengembalian Mantap!!! Pembina : Drs. Yayat Suryatna (Camat Sukaratu), Penanggungjawab : Asep Sudrajat (PJOK Sukaratu) Redaksi : Kikim Abdul Hakim (Ketua BKAD Kec. Sukaratu), Zaenal Mutaqin, (Kades Linggajati), Razak Prihatnadi, SP (kades Sukagalih), Nunung Bahtiar (Kades Sukaratu), Asep Parid. N, S.Pd (Kades Indrajaya), Kundang (Kades Sinagar), Endang (Kades Linggajati), Suherman, S.Pdi, M.Pdi (Kades Gunungsari), Drs. Dadi Kasimuradi (Kades Tawangbanteng), Erwin Ginanjar, SE (FK), Aan Nurur Rahman, ST (FT), Enok Liana. P, S.Ip (K. UPK), Nia Kurnianingsih (B. UPK), Dede Sihabudin (S. UPK). Kontributor : TPK, TPM & KPMD Informasi/Saran : e-mail UPKSukaratu@Yahoo.co.id HP : 085223669632 Sok perhatikeun…???