SlideShare a Scribd company logo
TUGAS TERSTUKTUR
FURNACE & BOILER
Oleh : Kelompok 6
Damayanti (1015041026)
Fransiska Purba (1015041059)
Novrit JB Simanullang (1015041041)
Wike Wingtias Arnesa (1015041016)
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran tentang furnace & boiler.
Harapan kami semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A) Latar Belakang
FURNACE
1. Furnace
Furnace / Tungku adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk
melelehkan logam untuk pembuatan bagian mesin (casting) atau untuk
memanaskan bahan serta mengubah bentuknya (misalnya rolling/penggulungan,
penempaan) atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan panas).
Karena gas buang dari bahan bakar berkontak langsung dengan bahan
baku, maka jenis bahan bakar yang dipilih menjadi penting. Sebagai contoh,
beberapa bahan tidak akan mentolelir sulfur dalam bahan bakar. Bahan bakar
padat akan menghasilkan bahan partikulat yang akan mengganggu bahan baku
yang ditempatkan didalam tungku. Untuk alasan ini:
a) Hampir seluruh tungku menggunakan bahan bakar cair, bahan bakar
gas atau listrik sebagai masukan energinya.
b) Tungku induksi dan busur/arc menggunakan listrik untuk melelehkan
baja dan besi tuang.
c) Tungku pelelehan untuk bahan baku bukan besi menggunakan bahan
bakar minyak.
d) Tungku yang dibakar dengan minyak bakar hampir seluruhnya
menggunakan minyak tungku, terutama untuk pemanasan kembali dan
perlakuan panas bahan.
e) Minyak diesel ringan (LDO) digunakan dalam tungku bila tidak
dikehendaki adanya sulfur.
Furnace adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan,
seperti ekstraksi logam dari bijih (peleburan) atau di kilang minyak dan pabrik
kimia lainnya, misalnya sebagai sumber panas untuk pipa distilasi fraksional .
Energi panas untuk bahan bakar furnace didapat dari pembakaran bahan bakar,
melalui listrik seperti tungku busur listrik, atau melalui pemanasan dalam tungku
induksi Induksi
Seluruh tungku memiliki komponen-komponen seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar 1 (Carbon Trust, 1993):
a) Ruang refraktori dibangun dari bahan isolasi untuk menahan panas pada
suhu operasi yang tinggi.
b) Perapian untuk menyangga atau membawa baja, yang terdiri dari bahan
refraktori yang didukung oleh sebuah bangunan baja, sebagian darinya
didinginkan oleh air.
c) Burners yang menggunakan bahan bakar cair atau gas digunakan untuk
menaikan dan menjaga suhu dalam ruangan. Batubara atau listrik dapat
digunakan dalam pemanasan ulang/reheating tungku.
d) Cerobong digunakan untuk membuang gas buang pembakaran dari
ruangan
e) Pintu pengisian dan pengeluaran digunakan untuk pemuatan dan
pengeluaran muatan. Peralatan bongkar muat termasuk roller tables,
conveyor, mesin pemuat dan pendorong tungku
2. JENIS-JENIS TUNGKU, REFRAKTORI DAN ISOLASI
Bagian ini menerangkan jenis-jenis tungku, refraktori dan bahan isolasi
yang digunakan dalam industri. Juga memberikan kriteria bagi pemilihan
jenis refraktori untuk hasil yang optimal.
2.1 Jenis-jenis tungku
Tungku secara luas dibagi menjadi dua jenis berdasarkan metoda
pembangkitan panasnya: tungku pembakaran yang menggunakan bahan
bakar, dan tungku listrik yang menggunakanlistrik. Tungku pembakaran
dapat digolongkan menjadi beberapa bagian seperti ditunjukkan dalam
Tabel 2: jenis bahan bakar yang digunakan, cara pemuatan bahan baku,
cara perpindahan panasnya dan cara pemanfaatan kembali limbah
panasnya. Tetapi, dalam prakteknya tidak mungkin menggunakan
penggolongan ini sebab tungku dapat menggunakan berbagai jenis bahan
bakar, cara pemuatan bahan ke tungku yang berbeda, dll.
2.1.1 Tungku penempaan
Tungku penempaan digunakan untuk pemanasan awal bilet dan ingot
untuk mencapai suhu „tempa‟. Suhu tungku dicapai pada sekitar 1200
sampai 1250 o
C. Tungku penempaan menggunakan sistim perapian
terbuka dan hampir seluruh panasnya ditransmisikan oleh radiasi.
Bebannya biasanya adalah 5 sampai 6 ton dengan operasi tungku 16
sampai 18 jam setiap harinya. Siklus operasi totalnya dapat dibagi menjadi
(i) waktu pemanasan (ii) waktu perendaman dan (iii) waktu penempaan.
Pemakaian bahan bakar yang spesifik tergantung pada jenis bahan dan
jumlah „pemanasan ulang/ reheat‟ yang diperlukan.
2.1.2 Tungku re-rolling mill
a) Jenis batch
Tungku jenis kotak digunakan sebagai re-rolling mill jenis batch.
Tungku ini terutama digunakan untuk pemanasan skrap, ingot dan bilet
kecil yang beratnya 2 sampai 20 kg untuk rerolling. Bahan dimasukkan
dan dikeluarkan secara manual dan hasil akhirnya berupa batang/rod,
strips, dll. Suhu operasinya sekitar 1200 o
C. Siklus waktunya dapat
dikategorikan lebih lanjut menjadi waktu pemanasan dan waktu re-
rolling. Keluaran rata-rata dari tungku-tungku ini bervariasi dari 180
sampai 280 kg batubara/ton bahan yang dipanaskan.
b) Jenis pusher kontinyu
Aliran proses dan siklus operasi jenis pusher kontinyu sama dengan
tungku jenis batch. Suhu operasinya sekitar 1250o
C. Umumnya,
tungku ini beropeasi selama 8 sampai 10 jam dengan keluaran hasil 20
sampai 25 ton per hari. Bahan atau stok memanfaatkan kembali
sebagian panasnya dalam gas buang ketika gas buang bergerak turun
sepanjang tungku. Penyerapan panas oleh bahan dalam tungku
tergolong lambat, tetap dan seragam diseluruh penampang dibanding
dengan jenis batch.
2.1.3 Tungku pemanasan ulang yang kontinyu
Dalam pemanasan ulang/ reheating yang kontinyu, stok baja membentuk
aliran bahan yang kontinyu dan dipanaskan sampai mencapai suhu yang
dikehendaki ketika bahan ini berjalan melalui tungku. Suhu sebatang baja
naik antara 900°C dan 1250o
C, sampai bahan ini cukup lunak untuk
dikempa atau digulung menjadi bentuk dan ukuran yang dikehendaki.
Tungku juga harus memenuhi laju pemanasan stok yang spesifik untuk
alasan metalurgi dan produktivitas. Untuk menjaga kehilangan energi pada
nilai minimum, pintu masukan dan keluaran harus berukuran minimal dan
dirancang untuk menghindari penyusupan udara. Tungku pemanasan
ulang/ reheating kontinyu dapat dikategorikan dengan dua metoda
pengangkutan bahan yang melalui tungku:
a) Stok dijaga bersama membentuk aliran bahan yang didorong menuju
tungku. Tungku semacam ini disebut tungku jenis pusher (pendorong).
b) Stok ditempatkan pada perap ian yang bergerak/ moving hearth atau
struktur penopang yang
c) mengangkut baja menuju tungku. Tungkunya terdiri dari balok
berjalan, perapian berjalan, tungku bogie dengan sirkulasi ulang yang
kontinyu, dan tungku dengan perapian berputar (rotary hearth furnace).
1. Muffle Furnace (Dapur Kotak)
Muffle FurnaceME-11 merupakan tungku pemanas type RM indirect
heating dengan satu heating chamber yang dilengkapi oleh dua buah
treatment muffle untuk proses kalsinasi dan reduksi. Untuk proses reduksi
saat ini telah dimodifikasi karena adanya kelemahan bagian - bagian
tertentu dari sistem tungku yang harus ditambahkan untukmeningkatkan
faktor keamanan pengoperasian tungku. Diantaranya lemahnya sistem
pengaman gas buang, yang meliputi pembakaran gas H2 yang keluar dari
tungku, pemantau laju aliran gas buang dan saluran gas buang itu sendiri
yang selalu terbuka. Selain itu konstruksi bagian dalam tungku yang
berongga memungkinkan adanya udara terjebak harus menjadi perhatian
khusus mengingat operasi reduksi menggunakan gashidrogen. Tungku ini
dilengkapi dengan : sistim pendingin, sistim sirkulasi gas (H2dan N2),
sistim pembakaran gas hidrogen otamatis (pilot burner), pemanas hingga
1200o
C, sistim kendali suhu dan sistim pengaman “interlock”
2. Salt Bath Furnace
Salt Bath Furnace direkayasa untuk perlakuan panas dari segala jenis
logam dengan tujuan pengerasan & quenching, anil, karburasi, pemanasan
awal, dll tungku ini dipanaskan dengan listrik, minyak atau gas. Salt bath
Furnace dapat diberikan sebagai satu unit atau garispengolahan
komprehensif yang dapat sepenuhnya tertutup dengan semua ekstraksi
asap dan fasilitas yang diperlukan penanganan mekanis.
Cara Kerja Salt Bath Furnace
Bath Salt sistem digunakan untuk layanan dalam berbagai pengolahan
termal besi dan non-ferrous baik didinginkan udara atau air didinginkan
elektroda dan desain transformator. Penempatan elektrodayang terendam
memberikan suhu mandi yang lebih seragam dan gerakan garam oleh arus
konveksi alami. Jenis molybdenum memerlukan proses laku panas dengan
tungku kolam garam (salt bath furnace) untuk menghindari terjadinya
proses dekarburisasi. Tungku tersebut terdiri atas tiga bagian yaitu :
a) Preheat salt berisi KCl dan NaCl pada temperatur 740 - 8750
C2.
b) High heat salt berisi BaCl pada temperatur 1150 -12000
C
c) Quenching salt berisi CaCl2, KCl, NaCl pada temperature 550 - 6000
C
Dalam high heat salt bath furnace BaCl2
, teroksidasi menjadi BaO yang
dihilangkan secara periodik (untuk mencegah terjadinya dekarburisasi
pada HSS) dengan menambahkan silika (menjadi Ba silicate yang
terapung) atau menambahkan methychoride (menjadi BaCl2, melepaskan
gas H2dan CO).
Aplikasi berikut adalah aplikasi dari Salt Bath Furnace:
• Pemanasan awal
• Austenitizing
• Martempering
• Netral Pengerasan
• Alat Kecepatan Tinggi Pengerasan
• Tempering nitriding
• Carburizing
• Nitriding
• Pencairan
• Percampuran
3. Tempering Furnace Heating
Method : Electric .
Max. Temperature : 750 ºC
Control : Digital / PID Temperature Control with /without Soak Timer
Gambar skema temper Furnace Tungku menempa direkayasa memberikan
produktivitas tinggi dan terus beroperasi pada suhu tempa yang biasanya
tinggi. Dinding dan perapian dibangun sedemikian rupa sehingga tahan
terhadap abrasi dan shock.Operasi ini dibuat aman untuk operator dengan
menyediakan perisai berjajar disesuaikan refraktori. Perisai juga mencakup
bahwa posisi slot tidak digunakan. Untuk melindungioperator lebih lanjut
tirai udara disediakan antara perisai dan tungku untukmembawa kelebihan
panas pergi. Pembakar operasi juga aman.FiturBerikut adalah fitur dari
tungku menempa:
a) Shell tungku yang dibuat dari tugas berat pelat baja dengan basis besi
struktural miring.
b) Lapisan tungku berkualitas tinggi.
c) Isolasi ini dilengkapi dengan rendah zat besi bata api isolasi yang
didukung dengan batu bata api berkualitas tinggi.
d) Produktivitas yang tinggi sebagai kehilangan panas dicegah oleh
sistem insulasi.
Aplikasi:
- Pemanasan awal
- Mematri
- Carburizing
- Carbonitriding
- Anil dll
4. Pit Furnace
Pit furnace adalah alat yang diterapkan untuk pemanasan berbagai logam
atau paduan logam. Pit furnace tersedia dalam berbagai ukuran dan
menggunakan gas atau bahan bakar. Pit furnace dapat beroperasi pada
berbagai suhu dan dirancang sedemikian rupa sehingga kehilangan panas
adalah minimum.Operasi yang aman, merupakan aspekpenting dari tungku
ini karena kipas dan elemen pemanas yang terpisahdari ruang beban.
Karena ini kerusakan dari kontak tidak disengaja untuk dihilangkan.
Lapisan logam yang digunakan dalam ruang seluruh pekerjaan yang
memberikan daya tahan maksimum tungku.
Berikut adalah fitur dari Pit Furnace :
a) Pit furnace bisa menahan operasiterus-menerus.
b) Beberapa lubang tungku memiliki plug dalam jenis pintu / retort
penutup.
c) Suhu didistribusikan merata.
d) Untuk elemen kehidupan elemen pemanas lagi beroperasi padabeban
permukaan rendah.
e) Tungku ini juga terisolasi dengan menggunakan batu bata
berkualitastinggi / serat keramik untuk konservasi energi.
f) Tungku lubang terbaru ini menggunakan kontrol suhu otomatis
olehcontroller digital dengan aman back-up non-menunjukkan
kontroler.
g) Operasi tungku aman karena penggunaan Interlocks keselamatan dan
perangkat perlindungan.
h) Menggunakan motor fan dengan poros dan bilah dari bahan tahan
panas didinginkan dengan air bantalan sirkulasi udara yang dilakukan.
i) Pit tungku jenis memiliki hermetis penyegelan yang sangat baik.
Keuntungan
a) Tungku pit sangat produktif.
b) Suhu didistribusikan merata.
c) Operasi sangat sederhana.
d) Pemeliharaan mudah dan biaya efektif
Ada berbagai jenis tungku lubang yang digunakan:
a) Elemen Pit Furnace
b) Listrik Pit Furnace
c) Gas- Pit Furnace
d) Retort listrik Pit Furnace
e) Gas - Retort Pit Furnace
f) Tungku nitriding Pit
g) Tempering Pit Furnace
Aplikasi
a) Gas carburizing
b) Carbo nitriding
c) Nitriding
5. MUFFLE FURNACE
Muffle furnace adalah tungku dimana bahan subyek dan semua produk
pembakaran termasuk gas dan abu terisolasi dari bahan bakar. Setelah
pengembangan pemanas listrik temperatur tinggi dengan elemen dan
elektrifikasi yang berkembang di negara-negara maju, muffle furnace
dengan cepat berubah ke listrik. Saat ini, muflle furnace biasanya berupa
sebuah front-loading kotak-jenis oven atau kiln untuk aplikasi suhu tinggi
seperti kaca sekering, menciptakan lapisan enamel, keramik dan barang
solder dan mematri.
Muffle furnace juga digunakan dalam banyak penelitian, misalnya oleh
ahli kimia untuk menentukan berapa proporsi sampel yang mudah terbakar
dan non-volatile. jenis Vecstar, sekarang bisa menghasilkan kerja suhu
sampai 1800 derajat Celcius, yang memfasilitasi aplikasi metalurgi lebih
canggih.
Muffle furnace yang panjang juga dapat digunakan untuk memanaskan
benda yang dibangun di banyak prinsip yang sama dengan jenis kiln kotak
tersebut, bentuk tabung hampa panjang, lebar, dan tipis yang digunakan
dalam roll untuk menggulung proses manufaktur. Kedua furnace yang
disebutkan di atas biasanya dipanaskan sampai suhu yang diinginkan
untuk konduksi, konveksi, atau radiasi dan hambatan listrik dari elemen
pemanas. Oleh karena itu biasanya tidak ada pembakaran yang terlibat
dalam kontrol suhu sistem, yang memungkinkan untuk kontrol jauh lebih
besar keseragaman suhu dan menjamin isolasi bahan yang dipanaskan dari
produk sampingan pembakaran bahan bakar.
Sebuah muffle furnace, digunakan untuk anil, pengerasan, dan tempering;
panas yang diperoleh dengan minyak.
Prinsip kerja muffle furnace
Prinsip kerja muffle furnace dalam tangki A, dan disimpan di bawah
tekanan oleh pemompaan pada suatu interval dengan gagang kayu,
sehingga bila katup B dibuka minyak yang menguap dengan lewat melalui
kumparan pemanas di pintu masuk tungku, dan ketika dinyalakan akan
membakar api gas. Kemudian masuk ke dalam tungku C melalui dua luban,
dan memutar di bawah D dan di meredam D, berdiri di slab clay tahan api.
Pintu ini ditutup oleh dua blok clay tahan api di E. A suhu lebih dari 2000°
F dapat diperoleh dalam tungku dari ruang ini, dan panas yang memang di
bawah kendali yang sempurna.
6. VACUUM FURNACE
Vacuum furnace adalah jenis furnace yang dapat memanaskan bahan,
biasanya logam, pada temperatur sangat tinggi dan melaksanakan proses
seperti mematri, sintering dan perlakuan panas dengan konsistensi tinggi
dan kontaminasi rendah.Dalam sebuah vacuum furnace produk dalam
tungku dikelilingi oleh ruang hampa. Tidak adanya udara atau gas lainnya
mencegah perpindahan panas dengan produk melalui konveksi dan
menghilangkan sumber kontaminasi.
Beberapa manfaat dari vakum furnace adalah:
A) Uniform dalam rentang temperatur 2000-2800 ° F (1100-1500 ° C)
B) Suhu dapat dikontrol dalam area kecil
C) Kontaminasi dari karbon oksigen dan gas-gas lain pada produk rendah
D) Pendinginan produk cepat
E) Proses dapat dikendalikan komputer untuk memastikan berulangnya
fasa dalam metalurgi.
Pemanas logam untuk temperatur tinggi biasanya menyebabkan oksidasi
cepat, yang tidak diinginkan.
Vakum furnace menghilangkan oksigen dan mencegah hal ini terjadi.Gas
inert,seperti Argon, biasanya digunakan untuk mempercepat pendinginan
logam sampai kembali ke tingkat non-metalurgi (di bawah 400 ° F) setelah
proses yang diinginkan dalam tungku. Gas inert dapat ditekan untuk dua
kali perlakuan atau lebih, kemudian mengalir melalui daerah zona panas
untuk mengambil panas sebelum melalui sebuah penukar panas untuk
membuang panas. Proses ini diulang sampai suhu yang diinginkan tercapai.
Penggunaan umum dari vakum furnace adalah untuk heat treatment baja
paduan. Banyak perlakuan panas yang dapat menggunakan vakum furnace
misalnya hardening dan tempering dari baja untuk menambah kekuatan
dan ketangguhan. Pengerasan melibatkan pemanasan baja ke suhu yang
sudah ditentukan, kemudian didinginkan secara cepat.
Vacuum furnace yang ideal untuk aplikasi mematri. Mematri merupakan
proses perlakuan panas yang digunakan untuk menggabung dua atau lebih
komponen dasar logam dengan pelelehan lapisan tipis logam pengisi
dalam celah antara logam tersebut.
Aplikasi lainnya dari vakum furnace adalah Vacuum karburasi, yang juga
dikenal sebagai Tekanan Rendah karburasi atau LPC.Dalam proses ini, gas
(seperti asetilen) dimasukkan dengan tekanan parsial ke zona panas pada
suhu biasanya antara 1600F dan 1950F. Gas dimasukkan ke dalam
molekul konstituen (dalam hal ini karbon dan hidrogen). karbon tersebut
kemudian menyebar ke daerah permukaan logam. Hal ini biasanya diulang
dalam berbagai durasi input gas dan waktu difusi. Setelah benda kerja
sesuai dengan apa yang diinginkan kemudian diinduksi biasanya
menggunakan minyak atau gas bertekanan tinggi (HPGQ) berupa nitrogen
atau helium kemudian diquenching dengan cepat. Proses ini juga dikenal
sebagai pengerasan khusus.
7. FLUIDIZED BED FURNACE
Fluidized-bed furnace adalah tungku berbentuk silinder atau persegi dan
terdiri sebuah tungku Panjang Dari Ruang dan Reaksi Ruang untuk
penyediaan ledakan Udara atau distribusi gas ke perapian. Perapian, yang
dirancang untuk menyediakan distribusi seragam ledakan di atas
penampang seluruh ruang reaksi, adalah sebuah kisi logam atau plat beton
dengan sebuah klep. Perapian, yang dirancang untuk mengatur distribusi
ledakan yang seragam di seluruh penampang ruang Reaksi tetap
permanent, sebuah kisi logam atau plat bukaan yang terbuat dari beton
atau teradang dibuat dari blok keramik berpori yang berupa butiran padat
tersuspensi oleh udara atau gas yang mengalir melalui grid dan
membentuk fluidized bed di mana interaksi antara bahan padat dan gas
berlangsung. Butiran padat tersuspensi dibuat dari udara atau gas yang
mengalir membentuk grid di dalam fluidized bed di mana Interaksi antara
Bahan berlangsung dalam bentuk padat dan gas. Produk jadi (misalnya,
sinter) dibuang dari tungku melalui sebuah pintu di bagian atas dari
fluidized bed. Alat penukar panas dipasang di zona fluidized untuk
melakukan pemanasan dalam bed selama proses eksotermik (pembakaran)
atau untuk memasok panas ke fluidized bed selama proses endotermik
(pengurangan).Tungku fluidized-bed Multichamber dengan beberapa bed
fluidized sekuensial digunakan untuk proses yang melibatkan pengolahan
bahan dalam beberapa langkah pada berbagai suhu dan berbagai
komposisi fasa gas. Dibandingkan dengan furnace listrik jenis lain
(misalnya, rotary kiln), di dalam fluidized-bed furnace gas dan bahan lebih
efektif berinteraksi dan lebih seragam pada produk akhir, fluidized bed
furnace juga membuat seintensive mungkin dan otomatisasi proses
berlangsung di dalamnya.
Proses proses yg dapat dilakukan di fluidized bed furnace adalah:
a) Nitro Carburizing
b) Carbonitriding
c) Carburizing
d) Gas Nidriding
e) Annealing
f) Normalising dan proses heat treatment lainnya dalam satu tungku.
EFISIENSI ENERGI DALAM TUNGKU / FURNACE
Bagian ini menjelaskan berbagai peluang penghematan energi dalam
tungku.Ukuran efisiensi energi untuk industri dengan tungku adalah:
1. Pembakaran sempurna dengan udara berlebih yang minimum
2. Distribusi panas yang benar
3. Operasi pada suhu tungku yang optimum
4. Menurunkan kehilangan panas dari bukaan tungku
5. Mempertahankan jumlah draft tungku yang benar
6. Penggunaan kapasitas yang optimum
7. Pemanfaatan kembali limbah panas gas buang
8. Kehilangan refraktori yang minimum
9. Penggunaan lapisan keramik
10. Pemilihan refraktori yang benar
1) Pembakaran sempurna dengan udara berlebih yang minimal
Jumlah panas yag hilang dalam gas buang (kehilangan cerobong)
tergantung pada jumlah udara berlebih. Untuk mencapai pembakaran
bahan bakar yang sempurna dengan jumlah udara yang minimum, penting
untuk mengendalikan perembesan udara, mempertahankan tekanan udara
pembakaran, kualitas bahan bakar dan memantau jumlah udara berlebih.
Terlalu banyak udara berlebih akan menurunkan suhu nyala api, suhu
tungku dan laju pemanasan. Udara berlebih yang terlalu sedikit akan
mengakibatkan kenaikan komponen yang tidak terbakar dalam gas-gas
buang yang diangkut melalui cerobong dan hal ini juga mengakibatkan
kehilangan kerak yang lebih banyak. Mengoptimalkan udara pembakaran
merupakan ukuran yang paling menarik dan ekonomis untuk penghematan
energi. Potensi penghematannya lebih tinggi jika suhu tungku tinggi.
Perbandingan udara (= jumlah udara aktual /jumlah udara pembakaran
teoritis) memberikan indikasi udara berlebih. Jika tungku pemanas ulang
tidak dilengkapi dengan pengendali perbandingan udara/bahan bakar
otomatis, maka perlu secara berkala untuk mengambil sampel gas dalam
tungku dan mengukur kandungan oksigennya dengan alat analisis gas (gas
analyzer).
2) Distribusi panas yang benar
Tungku harus dirancang untuk menjamin bahwa pada waktu tertentu, stok
dipanaskan secara merata sampai suhu yang dikehendaki dengan jumlah
bahan bakar yang minimum. Bilamana burner digunakan untuk membakar
tungku, hal berikut harus diyakinkan untuk distribusi panas yang benar:
A) Nyala jangan tersentuh atau terhalangi oleh berbagai benda padat.
Halangan menyebabkan partikel bahan bakar mengalami de-atomisasi
yang mempengaruhi pembakaran dan menyebabkan asap hitam. Jika
nyala mengenai stok maka kehilangan kerak akan meningkat.Jika
nyala mengenai refraktori, produk dari pembaka ran tidak sempurna
dapat mengendap dan bereaksi dengan unsur pokok refraktori pada
suhu tinggi.
B) Nyala api berbagai burner harus tetap tersendiri untuk masing- masing
burner sebab penggabungan nyala api menyebabkan pembakaran yang
tidak sempurna. Sebaiknya penyalaan burners pada sisi yang
berlawanan bergantian.
C) Nyala burner cenderung berjalan bebas dalam ruang pembakaran tepat
diatas bahan. Untuk sehingga, sumbu aksis burner pada tungku kecil
tidak pernah diletakkan paralel dengan perapian akan tetapi selalu
membentuk sudut keatas namun nyala tidak boleh mengahantam atap.
D) Burner yang lebih besar akan menghasilkan nyala yang lebih panjang,
dimana akan menyulitkan untuk mengisi muatan kedalam dinding
tungku. Semakin banyak burner dengan kapasitas yang lebih kecil
akan menjamin distribusi panas didalam tungku yang lebih baik dan
juga meningkatkan umur tungku.
E) Pada tungku yang kecil yang menggunakan minyak tungku, sebuah
burner dengan nyala yang panjang dan berwarna kuning keemasan
akan meningkatkan pemanasan ya ng seragam. Akan tetapi nyala tidak
boleh terlalu panjang sebab panas akan hilang jika nyala mencapai
cerobong atau pintu tungku.
3) Operasi pada suhu tungku yang optimal
Penting untuk mengoperasikan tungku pada suhu optimalnya. Suhu
operasi berbagai tungku diberikan dalam Tabel 10. Operasi pada suhu
yang terlalu tinggi menyebabkan kehilangan panas, oksidasi berlebihan,
de-karbonisasi dan tekanan pada refraktori. Pengendalian otomatis
terhadap suhu tungku lebih disukai untuk mencegah kesalahan manusia.
4) Mencegah kehilangan panas melalui bukaan
Panas dapat hilang oleh radiasi langsung melalui bukaan tungku, seperti
pemasukan, keluaran ekstraksi dan lubang pengintip pada dinding atau
langit- langit. Panas juga hilang dikarenakan perbedaan tekanan antara
bagian dalam tungku dan lingkungan ambien yang mengakibatkan gas
pembakaran merembes keluar melalui bukaan. Akan tetapi hampir seluruh
panas hilang jika udara di luar menyusup ke tungku, sebab disamping
kehilangan panas penyusupan ini juga menyebabkan suhu jadi tidak
seimbang dibagian dalam tungku dan stok dan bahkan dapatmenyebabkan
teroksidasinya bilet.
Oleh karena itu penting untuk menjaga bukaan sekecil mungkin dan
mengencangkannya. Cara efektif lainnya dalam mengurangi kehilangan
panas melalui bukaan tungku adalah dengan membuka pintu tungku lebih
jarang dan untuk jangka waktu yang sesingkat
5) Pengendalian draft tungku
Jika terdapat tekanan negatif dibagian dalam tungku, udara dapat
merembes melalui retakan dan bukaan dan mempengaruhi pengendalian
perbandingan udara-bahan bakar. Hal ini pada gilirannya dapat
menyebabkan logam tidak mencapai suhu yang dikehendaki atau suhunya
tidak seragam, yang akan mempengaruhi proses berikutnya seperti
penempaan dan penggulungan/ rolling. Pemakaian bahan bakar dan laju
penolakan produk akan meningkat. Pengujian yang dilakukan terhadap
tungku kedap udara menunjukan perembesan udara mencapai 40 persen.
Untuk menghindari ini, tekanan yang sedikit positif harus dicapai dibagian
dalam tungku. Akan tetapi perbedaan tekanan tidak boleh terlalu tinggi
sebab hal ini dapat menyebabkan eksfiltrasi. Sementara hal ini merupakan
masalah yang lebih kecil dari perembesan, eks-filtrasi masih dapat
menyebabkan nyala keluar dari tungku, pemanasan berlebihan terhadap
refraktori yang menyebabkan umur batu bata berkurang, meningkatkan
perawatan tungku, dan membakar habis saluran-saluran dan peralatan.
Oleh karena itu manajemen yang benar terhadap perbedaan tekanan antara
bagian dalam dan luar tungku penting untuk meminimalkan kehilangan
panas dan dampak yang merugikan pada produk.
6) Penggunaan kapasitas optimum
Salah satu faktor yang sangat penting yang mempengaruhi efisiensi tungku
adalah bebannya. Hal ini termasuk jumlah bahan yang ditempatkan dalam
tungku, susunan bagian dalam tungku dan waktu tinggal dibagian dalam
tungku.
a) Beban optimal
Jika tungku diberi beban dimana bagian panas total tersedia yang akan
diambil oleh beban ternyata lebih kecil maka akan menghasilkan
efisiensi yang rendah. Pembebanan berlebih dapat mengakibatkan
beban tidak terpanasi dengan benar didalam jangka waktu yang
diberikan. Terdapat beban khusus dimana tungku akan beroperasi pada
efisiensi maksimum, yakni dimana jumlah bahan bakar per kg
bahannya merupakan yang terkecil. Beban ini biasanya didapatkan
dengan pencatatan berat bahan pada setiap pengisian, waktu yang
terpakai untuk mencapai suhu yang benar, dan jumlah bahan bakar
yang digunakan. Tungku harus diberi muatan pada beban yang
optimum sepanjang waktu, walaupun dalam prakteknya hal ini tidak
selalu memungkinkan.
b) Susunan beban yang optimal
Pemberian beban bahan ke perapian tungku harus disusun sehingga:
- Bahan menerima jumlah radiasi maksimum dari permukaan panas
ruang pemana san dan Peralatan nyala.
- Gas-gas panas disrikulasikan secara efisien disekitar permukaan
bahan penerima panas
- Stok tidak diletakkan dalam posisi berikut:
a) Dalam lintasan langsung ke burner atau dimana pergeseran
nyala mungkin akan terjadi
b) Dalam area yang mungkin akan merintangi atau menghalangi
sistim buangan tungku
c) Dekat ke berbagai pintu bukaan dimana kemungkinan akan
berkembang titik -titik dingin
c) Waktu tinggal beban yang optimum
Pemakaian bahan bakar dijaga pada nilai yang minimum dan kualitas
produknya yang terbaik jika beban hanya tinggal dibagian dalam
tungku sampai beban ini memiliki sifat fisik dan metalurgi yang
dikehendaki.
Kadang-kadang jadwal pengisian dan produksi tidak berkesesuaian
dengan kapasitas tungku.Jika hal ini merupakan kasus maka:
- Beban lebih tinggi atau lebih rendah daripada beban optimum
- Waktu tinggal lebih lama atau lebih pendek daripada waktu tinggal
ideal, Waktu tinggal yang berlebihan akan meningkatkan oksidasi
permukaan bahan yang mengakibatlkan penolakan terhadap produk.
Laju oksidasi tergantung pada waktu, suhu, dan juga kandungan
oksigen bebasnya.
- Suhu dinaikkan untuk memperpendek waktu tinggal. Semakin
tinggi suhu kerja maka makin tinggi pula kehilangan per unit
waktunya.
Keseluruhan diatas merupakan pemborosan bahan bakar dan
kadangkala menurunkan kualitas produk. Oleh karena itu, penting
untuk melakukan koordinasi antara operator tungku, personil produksi
dan perencanaan.
Penggunaan tungku yang optimum dapat direncanakan pada tahap
perancangan, dengan memilih jenis (batch, kontinyu) dan ukurannya
yang paling cocok dengan jadwal produksi.
Efisiensi keseluruhan untuk tungku jenis kontinyu akan meningkat
dengan penguatan panas dari aliran limbah gas. Jika hanya digunakan
tungku jenis batch, perencanaan hati- hati terhadap beban adalah
penting. Tungku harus diisi ulang sesegera mungkin agar dapat
menggunakan panas dari residu tungku.
7) Pemanfaatan kembali limbah panas dari gas buang tungku
Dalam berbagai tungku industri, produk pembakaran meninggalkan
tungku pada suhu yang lebih tinggi dari suhu stok. Gas buang membawa
35 sampai 55 persen panas yang masuk ke tungku melalui cerobong.
Makin tinggi jumlah udara berlebih dan suhu gas buang, makin tinggi pula
jumlah limbah panas yang tersedia. Walau demikian, tujuan utamanya
harus meminimalkan jumlah limbah panas yang dihasilkan melalui
tindakan konservasi energi.
Pemanfaatan kembali limbah panas harus dipertimbangkan hanya jika
konservasi energi lebih lanjut tidak memungkinkan. Limbah panas dalam
gas buang dapat dimanfaatkan kembali untuk pemanasan awal muatan
(stok, beban), pemanasan awal udara pembakaran atau untuk proses-proses
lainnya sebagaimana dijelaskan dibawah ini:
a) Pemanasan awal muatan
Bila bahan baku diberi pemanasan awal oleh gas buang sebelum
ditempatkan dalam tungku pemanasan, jumlah bahan bakar yang
diperlukan untuk memanaskan bahan baku tersebut dalam tungku jadi
berkurang. Dikarenakan bahan baku biasanya berada pada suhu kamar,
maka bahan tersebut dapat dipanaskan secara berkecukupan dengan
menggunakan gas buang bersuhu tinggi untuk mengurangi laju
pemakaian bahan bakar.
b) Pemanasan awal udara pembakaran
Telah sekian lama, gas bahan bakar hanya digunakan untuk pemanasan
awal udara pembakaran untuk boiler yang besar, tungku pemanas
logam dan kiln suhu tinggi. Namun saat ini pemanasan awal dengan
menggunakan panas dari gas buang juga digunakan terhadap boiler
yang kompak dan tungku industri yang kompak. Berbagai macam
peralatan tersedia untuk memanfaatkan kembali limbah panas.
Rekuperator eksternal merupakan yang paling umum, namun teknik
yang lain juga digunakan seperti burner dengan penguatan sendiri.
Contoh, sebuah rekuperator modern yang menggunakan gas keluaran
dari tungku bersuhu 1000°C dapat memanaskan awal udara
pembakaran sampai lebih 500 o
C, yang menghasilkan penghematan
energi sampai 30 persen dibanding dengan menggunakan udara
pembakaran yang dingin menuju tungku.
Dikarenakan volum udara pembakaran meningkat bila udara diberi
pemanasan awal, maka perlu untuk mempertimbangkan hal ini bila
melakukan modifikasi diameter saluran udara dan blower.
8) Pemilihan refraktori
Pemilihan refraktori bertujuan untuk memaksimalkan kinerja tungku, kiln
atau boiler. Pabrik pembuat tungku atau pengguna harus
mempertimbangkan hal-hal berikut dalam pemilihan refraktori:
a) Jenis tungku
b) Jenis muatan logamnya
c) Keberadaan terak/slag
d) Area penggunaan
e) Suhu kerja
f) Tingkat abrasi dan dampaknya
g) Beban struktur tungku
h) Tekanan karena tingginya suhu pada struktur dan fluktuasi suhu
i) Kesesuaian bahan kimia terhadap lingkungan tungku
j) Perpindahan panas dan konservasi bahan bakar
k) Pertimbangan biaya
BOILER
Boiler merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan
steam (uap) dalam berbagai keperluan. Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas
dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga terjadi
perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air
tersebut menjadi panas atau berubah wujud menjadi uap. Air yang lebih panas
memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding dengan air yang lebih dingin,
sehingga terjadi perubahan berat jenis air di dalam boiler. Air yang memiliki berat
jenis yang lebih kecil akan naik, dan sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang
lebih tinggi akan turun ke dasar. (Djokosetyardjo,,M.J.1990)
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan
dan perbaikan.
Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler.
Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan
sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat
pemantau tekanan.
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan
yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang
digunakan pada sistem.
Boiler atau ketel uap harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
a) Dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dalam waktu tertentu
pula, dan tekanannya lebih besar dari satu atmosfer.
b) Kadar air yang di hasilkan pada uap panas harus sedikit mungkit.
c) Kalau memakai alat pemanas lanjut uap, maka suhu uap pada
pemakaian uap yang terakhir tidak berubah terlalu banyak.
d) Uap harus di bentuk dengan jumblah bahan bakar sehemat mungkin.
e) Jika pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak boleh
berubah banyak.
Jenis-jenis boiler :
I) Berdasarkan bahan
Jenis boiler berdasarkan bahan bakar dapat dikelompokkan menjadi :
a) Boiler bahan bakar padat
b) Boiler bahan bakar cair
c) Boiler bahan bakar gas
II) Berdasarkan posisi air dan gas panas
Jenis boiler berdasarkan posisi air dan gas panas dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a) Boiler pipa air ( water tube )
b) Boiler pipa api ( fire tube )
c) Boiler kombinasi
III) Berdasarkan tekanan
Jenis boiler berdasarkan tekanan dapat dibagi menjadi :
a) Boiler tekanan rendah
b) Boiler tekanan sedang
c) Boiler tekanan tinggi
IV) Berdasarkan sirkulasi
Jenis boiler berdasarkan sirkulasi air dapat dibagi atas :
a) Boiler sirkulasi alami
b) Boiler sirkulasi paksa
Jenis-Jenis Boiler
Berdasarkan Type Pipa Boiler dibagi menjadi 2, yaitu:
1) Fire Tube Boiler
Fire Tube BoilerTerdiri dari tangki air yang dilubangi dan dilalui pipa-pipa,
dimana gas panasyang mengalir pada tanki tersebut digunakan untuk
memanaskan air di tanki. Airyang dipanaskan menhasilkan uap panas yang
dapat digunakan untuk memanaskan air di kamar mandi ataupun laundry.
Fire tube boilers biasanyadigunakan untuk kapasitas steam yang relative
kecil dengan tekanan steamrendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire
tube boilers kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam
dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Firetube boilers dapat menggunakan
bahan bakar minyak bakar, gas dalam operasinya.
2) Water Tube Boiler
Water tube boiler adalah jenis boiler dimana airumpan boiler mengalir
melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan
oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum.
Boiler ini dipilih jika kebutuhan s team dan tekanan steam sangat tinggi
seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler
yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 –
12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boilers
yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar
dan gas. Untuk water tube yang menggunakan bahan bakar padat, tidak
umum dirancang secara paket.
Karakteristik water tube boilers sebagai berikut:
a) Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan
efisiensi pembakaran.
b) Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant
pengolahan air.
c) Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.
Gambar 2. Diagram Sederhana Water Tube Boiler
3) Steam Boiler
Steam boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan
ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada
tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu
proses
Sistem Steam Boiler
Air yang disuplai keboiler untuk dirubah kesteam disebut air umpan. Dua
sumber air umpan adalah :
a) Kondensat atau steam yang mengembun kembali dari proses
b) Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpan dari luar
ruang boiler dari plant sistem. Untuk mendapatkan efesiensi boiler
yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air
umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.
Gambar 3. Contoh diagram steam boiler
Keterangan gambar :
Air umpan sebelum masuk ke steam boiler
(1), untuk meningkatkan efisiensi boiler air umpan tersebut dipanasi terlebih
dahulu melalui economizer
(5), dengan bantuan circulating pump (4). Setelah temperature air umpan
meningkat, air dari economizer masuk ke steam boiler untuk diproduksi
sehingga menghasilkan steam ,yang mana steam tersebut akan didistribusikan ke
berbagai keperluan dalam menunjang operasional kapal. Dari steam boiler uap
tersebut menuju daerator (2), Setelah itu melewati dump condenser. Dari dump
condenser masuk ke system ,diantaranya to supply module (SULZER) ,to tracing
pipeline ,bahan bakar HFO dan lain sebagainya. Uap jenuh hasil kerja dari
deaerating ditampung di expansion tank (3)
Komponen Steam Boiler
Pada gambar diatas, terdapat beberapa komponen seperti :
• Steam boiler. Merupakan alat yang digunakan untuk memberi panas pada
fluida (air)
• Deaerator. Merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan uap
dengan fluidanya.
• Expansion tank. Merupakan tanki yang berfungsiuntuk menampung uap
jenuh yang berasal dari kerja deaerator.
• Circulating pump. Pompa yang digunakan untuk mensirkulasi fluida yang
berasal dari proses menuju steam boiler.
• Economizer. Alat ini digunakan supaya steam boiler lebih efesien dimana
fluida yang akan masuk ke steam boiler akan dipanaskan terlebih dahulu.
4) Thermal Oil Boiler
Thermal oil boiler adalah boilrt yang menggunakan fluida pemanas
sejenis minyak khusus sebagai pembawa panas, dimana minyak tersebut
dipanaskan di boiler kemudian disirkulasikan ke sistem.
Sistem thermal oil boiler
Oil thermal yang bertindak sebagai pembawa panas,dipanaskan dalam
pemanas dan disirkulasikan ke peralatan pengguna. Disini fluida
memindahkan panas untuk proses melalui penukar panas yang kemudian
fluidanya dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida thermal pada ujung
pemakai dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara
pneumatis,berdasarkan suhu operasi. Pemanas beroperasi pada
pembakaran bahan bakar pada burner yang tinggi atau rendah tergantung
pada suhu minyak yang kembali yang bervariasi tergantung beban system.
Pada thermal oil boiler tekanan yang dibutuhkan sekitar 1 bar,mampu
memanaskan fluida sekitar 300 °C
Gambar 6.diagram thermal oil boiler AALBORG
Keuntungan dan Kerugian Thermal Oil
Boiler & Steam boiler
Pada setiap peralatan seperti thermal oil boiler dan steam boiler jika
dibandingkan ada beberapa keuntungan dan kerugian diantaranya
effisiensi, lisensi operator, korosi dan maintenance.
A) Effisiensi
Thermal oil boiler memliki effisiensi lebihbesar dibanding steam
boiler, bahkan bisa mencapai 5% - 8% lebih besar dari pada steam
boiler. Thermal oil tidak membutuhkan water streatment seperti
steam boiler sehingga tidak terjadi losses seperti steam boiler yang
memiiliki beberapa losses pada steam sistem seperti blowdown
losses sampai 5%, Evaporation losses 1% dan sebagainya. Pada
thermal oil boiler hampir tidak ada losses.
Tabel 1. Efiisiensi steam boiler dan thermal oil Boiler
B) Lisensi Operator
Dibeberapa negara hukum, undang – undang nya meminta
operator boiler mempunyai lisensi untuk mengawasi operasi high
pressure fired steam system. Cost tahunan per orang bisa lebih dari
$60.000, kalau dikurskan dalam rupiah sebesar Rp 600.000.000,00
pertahun dengan asumsi 1$ = Rp 10.000,00. sedangkanpada
thermal oil system jarang yang meminta lisensi operator.
PENGOPERASIAN BOILER
a) Persiapan Pengoperasian.
Yakinkan bahwa alat-alat di bawah ini telah dilakukan pengecekan
sebelum pengoperasian boiler dilakukan.
1) Water Level Gauge atau Petunjuk Level Air
Drain cock harus ditutup penuh juga gauge cock bagian atas
dan bawah dari petunjuk level air, yakinkan bahwa level air
yang diinginkan dari drum boiler dapat diindikasi oleh petunjuk
level air. Bagaimanapun juga petunjuk level air menunjukkan
bahwa level air tidak boleh berada di bawah dari level air yang
aman di saat terjadi perubahan naik turunnya level air secara
berkala terhadap kenaikan suhu air pada boiler.
2) Pressure Gauge atau Penunjuk Tekanan.
Yakinkan Drain Cock terbuka penuh dan jarum menunjukkan
angka nol. Petunjuk tekanan ditempatkan dibawah sehingga
mudah untuk dilihat.
3) Blow Off Valve atau Kran Blow Down.
Yakinkan kran tengah dan kran blow down di kapal tertutup
penuh. Segera lakukan tindakan yang perlu dilakukan jika ada
kebocoran pada sistem ini.
4) Water Feed Valve atau Kran Air Pengisian.
Jaga kran stop air pengisian selalu terbuka untuk menambah air
tiap saat guna level air dapat terkontrol. Tutup kran pengecek
air pengisian agar tidak ada penambahan dalam pemakaian
kapasitas air pengisian yang berlebihan.
5) Steam Stop Valve atau Kran Stop Uap.
Dengan membuka atau menutup pengendali kran ini, yakinkan
bahwa kran tertutup penuh.
6) Safety Valve atau Kran Keamanan.
Yakinkan tidak ada kesalahan yang terjadi dalam membuka
kran pembagi secara manual (The Manual Valve Opening
Device) dan juga pipa drain pada body di buka.
7) Air Vent. Valve atau Kran Ventilasi Udara.
Buka kran ventilasi udara secara penuh ketika steam pertama
kali dialirkan, dan tutup kembali setelah itu udara yang masuk
ke dalam boiler dibuang. Other Unit atau Unit Lainnya.Hindari
kesalahan selama pengoperasian, cek unit lainnya secara teliti
dan cermat.
Sumber :
http://sumberkita.com/sistem-kerja-blast-furnace/
http://mylifediode.blogspot.com/2011/12/makalah-boiler.html
http://suntzu2107.wordpress.com/2011/01/25/boiler-chemical-
treatment/
http://rakhman.net/2013/03/prinsip-kerja-boiler.html
http://mylifediode.blogspot.com/2011/12/makalah-boiler.html
http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/11/29/pengoperasian-
boiler-serta-cara-perawatannya/
http://laporankulia.blogspot.com/2012/07/boiler.html
http://www.scribd.com/doc/90754197/Furnace
http://energy-3b.blogspot.com/2009/10/electric-arc-furnace-
eaf.html

More Related Content

What's hot

Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
Lulu Arisa
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Pertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.okPertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.ok
Marfizal Marfizal
 
Mesin Konversi Energi
Mesin Konversi EnergiMesin Konversi Energi
Mesin Konversi Energi
7Rahm4t
 
Pertemuan 5 boiler ok
Pertemuan 5 boiler okPertemuan 5 boiler ok
Pertemuan 5 boiler ok
Marfizal Marfizal
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
Dwi Ratna
 
Turbin gas
Turbin gas Turbin gas
Fire tube boiler power point
Fire tube boiler power pointFire tube boiler power point
Fire tube boiler power point
Stefany Rumahlatu
 
PLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cyclePLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cycle
rezon arif
 
Makalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapMakalah Ketel Uap
Makalah Ketel Uap
Dewi Izza
 
Pertemuan 1 boiler
Pertemuan 1 boilerPertemuan 1 boiler
Pertemuan 1 boiler
Marfizal Marfizal
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Ali Hasimi Pane
 
Pembuatan Vinil Klorida
Pembuatan Vinil KloridaPembuatan Vinil Klorida
Pembuatan Vinil Klorida
Muhammad Fitriyadi
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Intan Dian Heryani
 
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
wahyuddin S.T
 
Tabel konversi satuan
Tabel konversi satuanTabel konversi satuan
Tabel konversi satuan
Iskandar Tambunan
 
Boiler/Ketel
Boiler/KetelBoiler/Ketel
Boiler/Ketel
M. Rio Rizky Saputra
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
Kiki Amelia
 

What's hot (20)

Turbin Uap
Turbin UapTurbin Uap
Turbin Uap
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Pertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.okPertemuan 3 boiler.ok
Pertemuan 3 boiler.ok
 
Mesin Konversi Energi
Mesin Konversi EnergiMesin Konversi Energi
Mesin Konversi Energi
 
Pertemuan 5 boiler ok
Pertemuan 5 boiler okPertemuan 5 boiler ok
Pertemuan 5 boiler ok
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Turbin uap
Turbin uapTurbin uap
Turbin uap
 
Turbin gas
Turbin gas Turbin gas
Turbin gas
 
Fire tube boiler power point
Fire tube boiler power pointFire tube boiler power point
Fire tube boiler power point
 
PLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cyclePLTGU Combine cycle
PLTGU Combine cycle
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Makalah Ketel Uap
Makalah Ketel UapMakalah Ketel Uap
Makalah Ketel Uap
 
Pertemuan 1 boiler
Pertemuan 1 boilerPertemuan 1 boiler
Pertemuan 1 boiler
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Pembuatan Vinil Klorida
Pembuatan Vinil KloridaPembuatan Vinil Klorida
Pembuatan Vinil Klorida
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia Judul prarancangan pabrik kimia  teknik kimia
Judul prarancangan pabrik kimia teknik kimia
 
Tabel konversi satuan
Tabel konversi satuanTabel konversi satuan
Tabel konversi satuan
 
Boiler/Ketel
Boiler/KetelBoiler/Ketel
Boiler/Ketel
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 

Viewers also liked

Furnace
FurnaceFurnace
Oxalic acid, damay,wike,yunike,tresya
Oxalic acid, damay,wike,yunike,tresyaOxalic acid, damay,wike,yunike,tresya
Oxalic acid, damay,wike,yunike,tresyaDamayanti (丹瑪亞)
 
Standard of prosedur furnace
Standard of prosedur furnaceStandard of prosedur furnace
Standard of prosedur furnace
Phity Nakul
 
Regulasi brawijaya copter competition 2016
Regulasi brawijaya copter competition 2016Regulasi brawijaya copter competition 2016
Regulasi brawijaya copter competition 2016
fatur21
 
Exhaust Heat Management By Ceramic Coatings in Formula one
Exhaust Heat Management By Ceramic Coatings in Formula oneExhaust Heat Management By Ceramic Coatings in Formula one
Exhaust Heat Management By Ceramic Coatings in Formula one
Akheel Ahamed
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab iiOBOR 2
 
Bahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup AtapBahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup AtapEga Abdi Satrio
 
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Vini Andayani
 
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltu
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltuPengetahuan sederhana tentang proyek pltu
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltuoche66
 
Peralatan Proses dan Utilitas
Peralatan Proses dan UtilitasPeralatan Proses dan Utilitas
Peralatan Proses dan Utilitas
lombkTBK
 
Selection and Design of Condensers
Selection and Design of CondensersSelection and Design of Condensers
Selection and Design of Condensers
Gerard B. Hawkins
 
Teorias del poblamiento americano
Teorias del poblamiento americanoTeorias del poblamiento americano
Teorias del poblamiento americano
chinitaweed
 
Condenser in thermal power plants
Condenser in thermal power plantsCondenser in thermal power plants
Condenser in thermal power plantsSHIVAJI CHOUDHURY
 
Steam Condensers
Steam CondensersSteam Condensers
Steam Condensers
Hrishikesh Devan
 
Presentation on thermal power plant
Presentation on thermal power plantPresentation on thermal power plant
Presentation on thermal power plantRashmi Nimje
 
Production of Direct Reduced Iron in Rotary Hearth Furnace
Production of Direct Reduced Iron in Rotary Hearth FurnaceProduction of Direct Reduced Iron in Rotary Hearth Furnace
Production of Direct Reduced Iron in Rotary Hearth Furnace
Sateesh Kumar
 
STUDY OF CONDENSER AND ITS DIFFERENT TYPES
STUDY OF CONDENSER  AND ITS DIFFERENT TYPESSTUDY OF CONDENSER  AND ITS DIFFERENT TYPES
STUDY OF CONDENSER AND ITS DIFFERENT TYPES
Aziz Rehman
 
Boiler efficiency by loss Method
Boiler efficiency by loss MethodBoiler efficiency by loss Method
Boiler efficiency by loss Method
Rajeev Saini
 

Viewers also liked (20)

Furnace
FurnaceFurnace
Furnace
 
Oxalic acid, damay,wike,yunike,tresya
Oxalic acid, damay,wike,yunike,tresyaOxalic acid, damay,wike,yunike,tresya
Oxalic acid, damay,wike,yunike,tresya
 
Standard of prosedur furnace
Standard of prosedur furnaceStandard of prosedur furnace
Standard of prosedur furnace
 
Regulasi brawijaya copter competition 2016
Regulasi brawijaya copter competition 2016Regulasi brawijaya copter competition 2016
Regulasi brawijaya copter competition 2016
 
Exhaust Heat Management By Ceramic Coatings in Formula one
Exhaust Heat Management By Ceramic Coatings in Formula oneExhaust Heat Management By Ceramic Coatings in Formula one
Exhaust Heat Management By Ceramic Coatings in Formula one
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup AtapBahan Bangunan: Penutup Atap
Bahan Bangunan: Penutup Atap
 
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
 
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltu
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltuPengetahuan sederhana tentang proyek pltu
Pengetahuan sederhana tentang proyek pltu
 
Condenser design
Condenser designCondenser design
Condenser design
 
Peralatan Proses dan Utilitas
Peralatan Proses dan UtilitasPeralatan Proses dan Utilitas
Peralatan Proses dan Utilitas
 
Selection and Design of Condensers
Selection and Design of CondensersSelection and Design of Condensers
Selection and Design of Condensers
 
Teorias del poblamiento americano
Teorias del poblamiento americanoTeorias del poblamiento americano
Teorias del poblamiento americano
 
Condenser in thermal power plants
Condenser in thermal power plantsCondenser in thermal power plants
Condenser in thermal power plants
 
Steam Condensers
Steam CondensersSteam Condensers
Steam Condensers
 
Presentation on thermal power plant
Presentation on thermal power plantPresentation on thermal power plant
Presentation on thermal power plant
 
Design of condenser
Design of condenserDesign of condenser
Design of condenser
 
Production of Direct Reduced Iron in Rotary Hearth Furnace
Production of Direct Reduced Iron in Rotary Hearth FurnaceProduction of Direct Reduced Iron in Rotary Hearth Furnace
Production of Direct Reduced Iron in Rotary Hearth Furnace
 
STUDY OF CONDENSER AND ITS DIFFERENT TYPES
STUDY OF CONDENSER  AND ITS DIFFERENT TYPESSTUDY OF CONDENSER  AND ITS DIFFERENT TYPES
STUDY OF CONDENSER AND ITS DIFFERENT TYPES
 
Boiler efficiency by loss Method
Boiler efficiency by loss MethodBoiler efficiency by loss Method
Boiler efficiency by loss Method
 

Similar to Furnace & boiler

DOC-20231212-WA0009..docx
DOC-20231212-WA0009..docxDOC-20231212-WA0009..docx
DOC-20231212-WA0009..docx
WahyuPrayetno1
 
Chapter boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
Chapter   boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesiChapter   boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
Chapter boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesiAgus Tri Atmanto
 
Boiler_terorical basic of steam generator and aplication
Boiler_terorical basic of steam generator and aplicationBoiler_terorical basic of steam generator and aplication
Boiler_terorical basic of steam generator and aplication
DANANG AJI PURWANTORO
 
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
Serdadu Syahrul
 
Boiler untuk pltu
Boiler untuk pltuBoiler untuk pltu
Boiler untuk pltu
marmin B
 
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptxMata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
irwankurniawan45
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
lohdy
 
KETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa ApiKETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa Api
555
 
07 joko win-1-apr-13
07 joko win-1-apr-1307 joko win-1-apr-13
07 joko win-1-apr-13
Eva Fatin Fatin
 
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptxAchmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
AchmadFathoniElFikri
 
Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace
distributor boiler
 
Tugas Pemanfaatan Batubara
Tugas Pemanfaatan Batubara Tugas Pemanfaatan Batubara
Tugas Pemanfaatan Batubara
ShofaRijalulHaq
 
BOILER operasional, troubleshoot dan lainlain
BOILER operasional, troubleshoot dan lainlainBOILER operasional, troubleshoot dan lainlain
BOILER operasional, troubleshoot dan lainlain
delphijean1
 
Boiler cfb
Boiler cfbBoiler cfb
Boiler cfb
Irfan Hafiz
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
irwankurniawan45
 
bahan bakar pada boiler, 9 Maret 2023.pptx
bahan bakar pada boiler, 9 Maret 2023.pptxbahan bakar pada boiler, 9 Maret 2023.pptx
bahan bakar pada boiler, 9 Maret 2023.pptx
AhmadSyahruRamadhani
 
Dry Process Kiln .pptx
Dry Process Kiln .pptxDry Process Kiln .pptx
Dry Process Kiln .pptx
Vrgawan12
 

Similar to Furnace & boiler (20)

DOC-20231212-WA0009..docx
DOC-20231212-WA0009..docxDOC-20231212-WA0009..docx
DOC-20231212-WA0009..docx
 
Chapter boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
Chapter   boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesiChapter   boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
Chapter boilers and thermic fluid heaters (bahasa indonesi
 
Boiler_terorical basic of steam generator and aplication
Boiler_terorical basic of steam generator and aplicationBoiler_terorical basic of steam generator and aplication
Boiler_terorical basic of steam generator and aplication
 
Dapur kupola
Dapur kupolaDapur kupola
Dapur kupola
 
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
97884 id-perancangan-dan-pembuatan-tungku-heat-tr
 
Boiler untuk pltu
Boiler untuk pltuBoiler untuk pltu
Boiler untuk pltu
 
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptxMata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
KETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa ApiKETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa Api
 
Incineration
IncinerationIncineration
Incineration
 
07 joko win-1-apr-13
07 joko win-1-apr-1307 joko win-1-apr-13
07 joko win-1-apr-13
 
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptxAchmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
Achmad Fathoni El Fikri_03012682024008_BKU Teknik Energi Reguler.pptx
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace
 
Tugas Pemanfaatan Batubara
Tugas Pemanfaatan Batubara Tugas Pemanfaatan Batubara
Tugas Pemanfaatan Batubara
 
BOILER operasional, troubleshoot dan lainlain
BOILER operasional, troubleshoot dan lainlainBOILER operasional, troubleshoot dan lainlain
BOILER operasional, troubleshoot dan lainlain
 
Boiler cfb
Boiler cfbBoiler cfb
Boiler cfb
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
 
bahan bakar pada boiler, 9 Maret 2023.pptx
bahan bakar pada boiler, 9 Maret 2023.pptxbahan bakar pada boiler, 9 Maret 2023.pptx
bahan bakar pada boiler, 9 Maret 2023.pptx
 
Dry Process Kiln .pptx
Dry Process Kiln .pptxDry Process Kiln .pptx
Dry Process Kiln .pptx
 

Recently uploaded

studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 

Recently uploaded (20)

studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 

Furnace & boiler

  • 1. TUGAS TERSTUKTUR FURNACE & BOILER Oleh : Kelompok 6 Damayanti (1015041026) Fransiska Purba (1015041059) Novrit JB Simanullang (1015041041) Wike Wingtias Arnesa (1015041016) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2013
  • 2. Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran tentang furnace & boiler. Harapan kami semoga Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A) Latar Belakang FURNACE 1. Furnace Furnace / Tungku adalah sebuah peralatan yang digunakan untuk melelehkan logam untuk pembuatan bagian mesin (casting) atau untuk memanaskan bahan serta mengubah bentuknya (misalnya rolling/penggulungan, penempaan) atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan panas). Karena gas buang dari bahan bakar berkontak langsung dengan bahan baku, maka jenis bahan bakar yang dipilih menjadi penting. Sebagai contoh, beberapa bahan tidak akan mentolelir sulfur dalam bahan bakar. Bahan bakar padat akan menghasilkan bahan partikulat yang akan mengganggu bahan baku yang ditempatkan didalam tungku. Untuk alasan ini: a) Hampir seluruh tungku menggunakan bahan bakar cair, bahan bakar gas atau listrik sebagai masukan energinya. b) Tungku induksi dan busur/arc menggunakan listrik untuk melelehkan baja dan besi tuang. c) Tungku pelelehan untuk bahan baku bukan besi menggunakan bahan bakar minyak. d) Tungku yang dibakar dengan minyak bakar hampir seluruhnya menggunakan minyak tungku, terutama untuk pemanasan kembali dan perlakuan panas bahan. e) Minyak diesel ringan (LDO) digunakan dalam tungku bila tidak dikehendaki adanya sulfur.
  • 4. Furnace adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan, seperti ekstraksi logam dari bijih (peleburan) atau di kilang minyak dan pabrik kimia lainnya, misalnya sebagai sumber panas untuk pipa distilasi fraksional . Energi panas untuk bahan bakar furnace didapat dari pembakaran bahan bakar, melalui listrik seperti tungku busur listrik, atau melalui pemanasan dalam tungku induksi Induksi Seluruh tungku memiliki komponen-komponen seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1 (Carbon Trust, 1993): a) Ruang refraktori dibangun dari bahan isolasi untuk menahan panas pada suhu operasi yang tinggi. b) Perapian untuk menyangga atau membawa baja, yang terdiri dari bahan refraktori yang didukung oleh sebuah bangunan baja, sebagian darinya didinginkan oleh air. c) Burners yang menggunakan bahan bakar cair atau gas digunakan untuk menaikan dan menjaga suhu dalam ruangan. Batubara atau listrik dapat digunakan dalam pemanasan ulang/reheating tungku. d) Cerobong digunakan untuk membuang gas buang pembakaran dari ruangan e) Pintu pengisian dan pengeluaran digunakan untuk pemuatan dan pengeluaran muatan. Peralatan bongkar muat termasuk roller tables, conveyor, mesin pemuat dan pendorong tungku
  • 5. 2. JENIS-JENIS TUNGKU, REFRAKTORI DAN ISOLASI Bagian ini menerangkan jenis-jenis tungku, refraktori dan bahan isolasi yang digunakan dalam industri. Juga memberikan kriteria bagi pemilihan jenis refraktori untuk hasil yang optimal. 2.1 Jenis-jenis tungku Tungku secara luas dibagi menjadi dua jenis berdasarkan metoda pembangkitan panasnya: tungku pembakaran yang menggunakan bahan bakar, dan tungku listrik yang menggunakanlistrik. Tungku pembakaran dapat digolongkan menjadi beberapa bagian seperti ditunjukkan dalam Tabel 2: jenis bahan bakar yang digunakan, cara pemuatan bahan baku, cara perpindahan panasnya dan cara pemanfaatan kembali limbah
  • 6. panasnya. Tetapi, dalam prakteknya tidak mungkin menggunakan penggolongan ini sebab tungku dapat menggunakan berbagai jenis bahan bakar, cara pemuatan bahan ke tungku yang berbeda, dll. 2.1.1 Tungku penempaan Tungku penempaan digunakan untuk pemanasan awal bilet dan ingot untuk mencapai suhu „tempa‟. Suhu tungku dicapai pada sekitar 1200 sampai 1250 o C. Tungku penempaan menggunakan sistim perapian terbuka dan hampir seluruh panasnya ditransmisikan oleh radiasi. Bebannya biasanya adalah 5 sampai 6 ton dengan operasi tungku 16 sampai 18 jam setiap harinya. Siklus operasi totalnya dapat dibagi menjadi (i) waktu pemanasan (ii) waktu perendaman dan (iii) waktu penempaan. Pemakaian bahan bakar yang spesifik tergantung pada jenis bahan dan jumlah „pemanasan ulang/ reheat‟ yang diperlukan. 2.1.2 Tungku re-rolling mill
  • 7. a) Jenis batch Tungku jenis kotak digunakan sebagai re-rolling mill jenis batch. Tungku ini terutama digunakan untuk pemanasan skrap, ingot dan bilet kecil yang beratnya 2 sampai 20 kg untuk rerolling. Bahan dimasukkan dan dikeluarkan secara manual dan hasil akhirnya berupa batang/rod, strips, dll. Suhu operasinya sekitar 1200 o C. Siklus waktunya dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi waktu pemanasan dan waktu re- rolling. Keluaran rata-rata dari tungku-tungku ini bervariasi dari 180 sampai 280 kg batubara/ton bahan yang dipanaskan. b) Jenis pusher kontinyu Aliran proses dan siklus operasi jenis pusher kontinyu sama dengan tungku jenis batch. Suhu operasinya sekitar 1250o C. Umumnya, tungku ini beropeasi selama 8 sampai 10 jam dengan keluaran hasil 20 sampai 25 ton per hari. Bahan atau stok memanfaatkan kembali sebagian panasnya dalam gas buang ketika gas buang bergerak turun sepanjang tungku. Penyerapan panas oleh bahan dalam tungku tergolong lambat, tetap dan seragam diseluruh penampang dibanding dengan jenis batch. 2.1.3 Tungku pemanasan ulang yang kontinyu Dalam pemanasan ulang/ reheating yang kontinyu, stok baja membentuk aliran bahan yang kontinyu dan dipanaskan sampai mencapai suhu yang dikehendaki ketika bahan ini berjalan melalui tungku. Suhu sebatang baja naik antara 900°C dan 1250o C, sampai bahan ini cukup lunak untuk dikempa atau digulung menjadi bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Tungku juga harus memenuhi laju pemanasan stok yang spesifik untuk alasan metalurgi dan produktivitas. Untuk menjaga kehilangan energi pada nilai minimum, pintu masukan dan keluaran harus berukuran minimal dan dirancang untuk menghindari penyusupan udara. Tungku pemanasan
  • 8. ulang/ reheating kontinyu dapat dikategorikan dengan dua metoda pengangkutan bahan yang melalui tungku: a) Stok dijaga bersama membentuk aliran bahan yang didorong menuju tungku. Tungku semacam ini disebut tungku jenis pusher (pendorong). b) Stok ditempatkan pada perap ian yang bergerak/ moving hearth atau struktur penopang yang c) mengangkut baja menuju tungku. Tungkunya terdiri dari balok berjalan, perapian berjalan, tungku bogie dengan sirkulasi ulang yang kontinyu, dan tungku dengan perapian berputar (rotary hearth furnace).
  • 9.
  • 10.
  • 11. 1. Muffle Furnace (Dapur Kotak) Muffle FurnaceME-11 merupakan tungku pemanas type RM indirect heating dengan satu heating chamber yang dilengkapi oleh dua buah treatment muffle untuk proses kalsinasi dan reduksi. Untuk proses reduksi saat ini telah dimodifikasi karena adanya kelemahan bagian - bagian tertentu dari sistem tungku yang harus ditambahkan untukmeningkatkan faktor keamanan pengoperasian tungku. Diantaranya lemahnya sistem pengaman gas buang, yang meliputi pembakaran gas H2 yang keluar dari tungku, pemantau laju aliran gas buang dan saluran gas buang itu sendiri yang selalu terbuka. Selain itu konstruksi bagian dalam tungku yang berongga memungkinkan adanya udara terjebak harus menjadi perhatian khusus mengingat operasi reduksi menggunakan gashidrogen. Tungku ini dilengkapi dengan : sistim pendingin, sistim sirkulasi gas (H2dan N2), sistim pembakaran gas hidrogen otamatis (pilot burner), pemanas hingga 1200o C, sistim kendali suhu dan sistim pengaman “interlock” 2. Salt Bath Furnace
  • 12. Salt Bath Furnace direkayasa untuk perlakuan panas dari segala jenis logam dengan tujuan pengerasan & quenching, anil, karburasi, pemanasan awal, dll tungku ini dipanaskan dengan listrik, minyak atau gas. Salt bath Furnace dapat diberikan sebagai satu unit atau garispengolahan komprehensif yang dapat sepenuhnya tertutup dengan semua ekstraksi asap dan fasilitas yang diperlukan penanganan mekanis. Cara Kerja Salt Bath Furnace Bath Salt sistem digunakan untuk layanan dalam berbagai pengolahan termal besi dan non-ferrous baik didinginkan udara atau air didinginkan elektroda dan desain transformator. Penempatan elektrodayang terendam memberikan suhu mandi yang lebih seragam dan gerakan garam oleh arus konveksi alami. Jenis molybdenum memerlukan proses laku panas dengan tungku kolam garam (salt bath furnace) untuk menghindari terjadinya proses dekarburisasi. Tungku tersebut terdiri atas tiga bagian yaitu : a) Preheat salt berisi KCl dan NaCl pada temperatur 740 - 8750 C2. b) High heat salt berisi BaCl pada temperatur 1150 -12000 C c) Quenching salt berisi CaCl2, KCl, NaCl pada temperature 550 - 6000 C Dalam high heat salt bath furnace BaCl2 , teroksidasi menjadi BaO yang dihilangkan secara periodik (untuk mencegah terjadinya dekarburisasi pada HSS) dengan menambahkan silika (menjadi Ba silicate yang terapung) atau menambahkan methychoride (menjadi BaCl2, melepaskan gas H2dan CO). Aplikasi berikut adalah aplikasi dari Salt Bath Furnace: • Pemanasan awal • Austenitizing • Martempering • Netral Pengerasan
  • 13. • Alat Kecepatan Tinggi Pengerasan • Tempering nitriding • Carburizing • Nitriding • Pencairan • Percampuran 3. Tempering Furnace Heating Method : Electric . Max. Temperature : 750 ºC Control : Digital / PID Temperature Control with /without Soak Timer
  • 14. Gambar skema temper Furnace Tungku menempa direkayasa memberikan produktivitas tinggi dan terus beroperasi pada suhu tempa yang biasanya tinggi. Dinding dan perapian dibangun sedemikian rupa sehingga tahan terhadap abrasi dan shock.Operasi ini dibuat aman untuk operator dengan menyediakan perisai berjajar disesuaikan refraktori. Perisai juga mencakup bahwa posisi slot tidak digunakan. Untuk melindungioperator lebih lanjut tirai udara disediakan antara perisai dan tungku untukmembawa kelebihan panas pergi. Pembakar operasi juga aman.FiturBerikut adalah fitur dari tungku menempa: a) Shell tungku yang dibuat dari tugas berat pelat baja dengan basis besi struktural miring. b) Lapisan tungku berkualitas tinggi. c) Isolasi ini dilengkapi dengan rendah zat besi bata api isolasi yang didukung dengan batu bata api berkualitas tinggi.
  • 15. d) Produktivitas yang tinggi sebagai kehilangan panas dicegah oleh sistem insulasi. Aplikasi: - Pemanasan awal - Mematri - Carburizing - Carbonitriding - Anil dll 4. Pit Furnace Pit furnace adalah alat yang diterapkan untuk pemanasan berbagai logam atau paduan logam. Pit furnace tersedia dalam berbagai ukuran dan menggunakan gas atau bahan bakar. Pit furnace dapat beroperasi pada berbagai suhu dan dirancang sedemikian rupa sehingga kehilangan panas adalah minimum.Operasi yang aman, merupakan aspekpenting dari tungku ini karena kipas dan elemen pemanas yang terpisahdari ruang beban. Karena ini kerusakan dari kontak tidak disengaja untuk dihilangkan. Lapisan logam yang digunakan dalam ruang seluruh pekerjaan yang memberikan daya tahan maksimum tungku. Berikut adalah fitur dari Pit Furnace : a) Pit furnace bisa menahan operasiterus-menerus. b) Beberapa lubang tungku memiliki plug dalam jenis pintu / retort penutup.
  • 16. c) Suhu didistribusikan merata. d) Untuk elemen kehidupan elemen pemanas lagi beroperasi padabeban permukaan rendah. e) Tungku ini juga terisolasi dengan menggunakan batu bata berkualitastinggi / serat keramik untuk konservasi energi. f) Tungku lubang terbaru ini menggunakan kontrol suhu otomatis olehcontroller digital dengan aman back-up non-menunjukkan kontroler. g) Operasi tungku aman karena penggunaan Interlocks keselamatan dan perangkat perlindungan. h) Menggunakan motor fan dengan poros dan bilah dari bahan tahan panas didinginkan dengan air bantalan sirkulasi udara yang dilakukan. i) Pit tungku jenis memiliki hermetis penyegelan yang sangat baik. Keuntungan a) Tungku pit sangat produktif. b) Suhu didistribusikan merata. c) Operasi sangat sederhana. d) Pemeliharaan mudah dan biaya efektif Ada berbagai jenis tungku lubang yang digunakan: a) Elemen Pit Furnace b) Listrik Pit Furnace c) Gas- Pit Furnace d) Retort listrik Pit Furnace e) Gas - Retort Pit Furnace f) Tungku nitriding Pit g) Tempering Pit Furnace Aplikasi a) Gas carburizing b) Carbo nitriding
  • 17. c) Nitriding 5. MUFFLE FURNACE Muffle furnace adalah tungku dimana bahan subyek dan semua produk pembakaran termasuk gas dan abu terisolasi dari bahan bakar. Setelah pengembangan pemanas listrik temperatur tinggi dengan elemen dan elektrifikasi yang berkembang di negara-negara maju, muffle furnace dengan cepat berubah ke listrik. Saat ini, muflle furnace biasanya berupa sebuah front-loading kotak-jenis oven atau kiln untuk aplikasi suhu tinggi seperti kaca sekering, menciptakan lapisan enamel, keramik dan barang solder dan mematri. Muffle furnace juga digunakan dalam banyak penelitian, misalnya oleh ahli kimia untuk menentukan berapa proporsi sampel yang mudah terbakar dan non-volatile. jenis Vecstar, sekarang bisa menghasilkan kerja suhu sampai 1800 derajat Celcius, yang memfasilitasi aplikasi metalurgi lebih canggih. Muffle furnace yang panjang juga dapat digunakan untuk memanaskan benda yang dibangun di banyak prinsip yang sama dengan jenis kiln kotak tersebut, bentuk tabung hampa panjang, lebar, dan tipis yang digunakan dalam roll untuk menggulung proses manufaktur. Kedua furnace yang disebutkan di atas biasanya dipanaskan sampai suhu yang diinginkan untuk konduksi, konveksi, atau radiasi dan hambatan listrik dari elemen
  • 18. pemanas. Oleh karena itu biasanya tidak ada pembakaran yang terlibat dalam kontrol suhu sistem, yang memungkinkan untuk kontrol jauh lebih besar keseragaman suhu dan menjamin isolasi bahan yang dipanaskan dari produk sampingan pembakaran bahan bakar. Sebuah muffle furnace, digunakan untuk anil, pengerasan, dan tempering; panas yang diperoleh dengan minyak. Prinsip kerja muffle furnace Prinsip kerja muffle furnace dalam tangki A, dan disimpan di bawah tekanan oleh pemompaan pada suatu interval dengan gagang kayu, sehingga bila katup B dibuka minyak yang menguap dengan lewat melalui kumparan pemanas di pintu masuk tungku, dan ketika dinyalakan akan membakar api gas. Kemudian masuk ke dalam tungku C melalui dua luban, dan memutar di bawah D dan di meredam D, berdiri di slab clay tahan api. Pintu ini ditutup oleh dua blok clay tahan api di E. A suhu lebih dari 2000° F dapat diperoleh dalam tungku dari ruang ini, dan panas yang memang di bawah kendali yang sempurna. 6. VACUUM FURNACE Vacuum furnace adalah jenis furnace yang dapat memanaskan bahan, biasanya logam, pada temperatur sangat tinggi dan melaksanakan proses seperti mematri, sintering dan perlakuan panas dengan konsistensi tinggi dan kontaminasi rendah.Dalam sebuah vacuum furnace produk dalam tungku dikelilingi oleh ruang hampa. Tidak adanya udara atau gas lainnya mencegah perpindahan panas dengan produk melalui konveksi dan menghilangkan sumber kontaminasi. Beberapa manfaat dari vakum furnace adalah: A) Uniform dalam rentang temperatur 2000-2800 ° F (1100-1500 ° C) B) Suhu dapat dikontrol dalam area kecil C) Kontaminasi dari karbon oksigen dan gas-gas lain pada produk rendah D) Pendinginan produk cepat
  • 19. E) Proses dapat dikendalikan komputer untuk memastikan berulangnya fasa dalam metalurgi. Pemanas logam untuk temperatur tinggi biasanya menyebabkan oksidasi cepat, yang tidak diinginkan. Vakum furnace menghilangkan oksigen dan mencegah hal ini terjadi.Gas inert,seperti Argon, biasanya digunakan untuk mempercepat pendinginan logam sampai kembali ke tingkat non-metalurgi (di bawah 400 ° F) setelah proses yang diinginkan dalam tungku. Gas inert dapat ditekan untuk dua kali perlakuan atau lebih, kemudian mengalir melalui daerah zona panas untuk mengambil panas sebelum melalui sebuah penukar panas untuk membuang panas. Proses ini diulang sampai suhu yang diinginkan tercapai. Penggunaan umum dari vakum furnace adalah untuk heat treatment baja paduan. Banyak perlakuan panas yang dapat menggunakan vakum furnace misalnya hardening dan tempering dari baja untuk menambah kekuatan dan ketangguhan. Pengerasan melibatkan pemanasan baja ke suhu yang sudah ditentukan, kemudian didinginkan secara cepat. Vacuum furnace yang ideal untuk aplikasi mematri. Mematri merupakan proses perlakuan panas yang digunakan untuk menggabung dua atau lebih komponen dasar logam dengan pelelehan lapisan tipis logam pengisi dalam celah antara logam tersebut. Aplikasi lainnya dari vakum furnace adalah Vacuum karburasi, yang juga dikenal sebagai Tekanan Rendah karburasi atau LPC.Dalam proses ini, gas (seperti asetilen) dimasukkan dengan tekanan parsial ke zona panas pada suhu biasanya antara 1600F dan 1950F. Gas dimasukkan ke dalam molekul konstituen (dalam hal ini karbon dan hidrogen). karbon tersebut kemudian menyebar ke daerah permukaan logam. Hal ini biasanya diulang dalam berbagai durasi input gas dan waktu difusi. Setelah benda kerja sesuai dengan apa yang diinginkan kemudian diinduksi biasanya
  • 20. menggunakan minyak atau gas bertekanan tinggi (HPGQ) berupa nitrogen atau helium kemudian diquenching dengan cepat. Proses ini juga dikenal sebagai pengerasan khusus. 7. FLUIDIZED BED FURNACE Fluidized-bed furnace adalah tungku berbentuk silinder atau persegi dan terdiri sebuah tungku Panjang Dari Ruang dan Reaksi Ruang untuk penyediaan ledakan Udara atau distribusi gas ke perapian. Perapian, yang dirancang untuk menyediakan distribusi seragam ledakan di atas penampang seluruh ruang reaksi, adalah sebuah kisi logam atau plat beton dengan sebuah klep. Perapian, yang dirancang untuk mengatur distribusi ledakan yang seragam di seluruh penampang ruang Reaksi tetap permanent, sebuah kisi logam atau plat bukaan yang terbuat dari beton atau teradang dibuat dari blok keramik berpori yang berupa butiran padat tersuspensi oleh udara atau gas yang mengalir melalui grid dan membentuk fluidized bed di mana interaksi antara bahan padat dan gas berlangsung. Butiran padat tersuspensi dibuat dari udara atau gas yang mengalir membentuk grid di dalam fluidized bed di mana Interaksi antara Bahan berlangsung dalam bentuk padat dan gas. Produk jadi (misalnya, sinter) dibuang dari tungku melalui sebuah pintu di bagian atas dari fluidized bed. Alat penukar panas dipasang di zona fluidized untuk melakukan pemanasan dalam bed selama proses eksotermik (pembakaran) atau untuk memasok panas ke fluidized bed selama proses endotermik (pengurangan).Tungku fluidized-bed Multichamber dengan beberapa bed fluidized sekuensial digunakan untuk proses yang melibatkan pengolahan bahan dalam beberapa langkah pada berbagai suhu dan berbagai komposisi fasa gas. Dibandingkan dengan furnace listrik jenis lain (misalnya, rotary kiln), di dalam fluidized-bed furnace gas dan bahan lebih efektif berinteraksi dan lebih seragam pada produk akhir, fluidized bed
  • 21. furnace juga membuat seintensive mungkin dan otomatisasi proses berlangsung di dalamnya. Proses proses yg dapat dilakukan di fluidized bed furnace adalah: a) Nitro Carburizing b) Carbonitriding c) Carburizing d) Gas Nidriding e) Annealing f) Normalising dan proses heat treatment lainnya dalam satu tungku. EFISIENSI ENERGI DALAM TUNGKU / FURNACE Bagian ini menjelaskan berbagai peluang penghematan energi dalam tungku.Ukuran efisiensi energi untuk industri dengan tungku adalah: 1. Pembakaran sempurna dengan udara berlebih yang minimum 2. Distribusi panas yang benar 3. Operasi pada suhu tungku yang optimum 4. Menurunkan kehilangan panas dari bukaan tungku 5. Mempertahankan jumlah draft tungku yang benar 6. Penggunaan kapasitas yang optimum 7. Pemanfaatan kembali limbah panas gas buang 8. Kehilangan refraktori yang minimum 9. Penggunaan lapisan keramik 10. Pemilihan refraktori yang benar 1) Pembakaran sempurna dengan udara berlebih yang minimal Jumlah panas yag hilang dalam gas buang (kehilangan cerobong) tergantung pada jumlah udara berlebih. Untuk mencapai pembakaran bahan bakar yang sempurna dengan jumlah udara yang minimum, penting
  • 22. untuk mengendalikan perembesan udara, mempertahankan tekanan udara pembakaran, kualitas bahan bakar dan memantau jumlah udara berlebih. Terlalu banyak udara berlebih akan menurunkan suhu nyala api, suhu tungku dan laju pemanasan. Udara berlebih yang terlalu sedikit akan mengakibatkan kenaikan komponen yang tidak terbakar dalam gas-gas buang yang diangkut melalui cerobong dan hal ini juga mengakibatkan kehilangan kerak yang lebih banyak. Mengoptimalkan udara pembakaran merupakan ukuran yang paling menarik dan ekonomis untuk penghematan energi. Potensi penghematannya lebih tinggi jika suhu tungku tinggi. Perbandingan udara (= jumlah udara aktual /jumlah udara pembakaran teoritis) memberikan indikasi udara berlebih. Jika tungku pemanas ulang tidak dilengkapi dengan pengendali perbandingan udara/bahan bakar otomatis, maka perlu secara berkala untuk mengambil sampel gas dalam tungku dan mengukur kandungan oksigennya dengan alat analisis gas (gas analyzer). 2) Distribusi panas yang benar Tungku harus dirancang untuk menjamin bahwa pada waktu tertentu, stok dipanaskan secara merata sampai suhu yang dikehendaki dengan jumlah bahan bakar yang minimum. Bilamana burner digunakan untuk membakar tungku, hal berikut harus diyakinkan untuk distribusi panas yang benar: A) Nyala jangan tersentuh atau terhalangi oleh berbagai benda padat. Halangan menyebabkan partikel bahan bakar mengalami de-atomisasi yang mempengaruhi pembakaran dan menyebabkan asap hitam. Jika nyala mengenai stok maka kehilangan kerak akan meningkat.Jika nyala mengenai refraktori, produk dari pembaka ran tidak sempurna dapat mengendap dan bereaksi dengan unsur pokok refraktori pada suhu tinggi. B) Nyala api berbagai burner harus tetap tersendiri untuk masing- masing burner sebab penggabungan nyala api menyebabkan pembakaran yang
  • 23. tidak sempurna. Sebaiknya penyalaan burners pada sisi yang berlawanan bergantian. C) Nyala burner cenderung berjalan bebas dalam ruang pembakaran tepat diatas bahan. Untuk sehingga, sumbu aksis burner pada tungku kecil tidak pernah diletakkan paralel dengan perapian akan tetapi selalu membentuk sudut keatas namun nyala tidak boleh mengahantam atap. D) Burner yang lebih besar akan menghasilkan nyala yang lebih panjang, dimana akan menyulitkan untuk mengisi muatan kedalam dinding tungku. Semakin banyak burner dengan kapasitas yang lebih kecil akan menjamin distribusi panas didalam tungku yang lebih baik dan juga meningkatkan umur tungku. E) Pada tungku yang kecil yang menggunakan minyak tungku, sebuah burner dengan nyala yang panjang dan berwarna kuning keemasan akan meningkatkan pemanasan ya ng seragam. Akan tetapi nyala tidak boleh terlalu panjang sebab panas akan hilang jika nyala mencapai cerobong atau pintu tungku. 3) Operasi pada suhu tungku yang optimal Penting untuk mengoperasikan tungku pada suhu optimalnya. Suhu operasi berbagai tungku diberikan dalam Tabel 10. Operasi pada suhu yang terlalu tinggi menyebabkan kehilangan panas, oksidasi berlebihan, de-karbonisasi dan tekanan pada refraktori. Pengendalian otomatis terhadap suhu tungku lebih disukai untuk mencegah kesalahan manusia. 4) Mencegah kehilangan panas melalui bukaan Panas dapat hilang oleh radiasi langsung melalui bukaan tungku, seperti pemasukan, keluaran ekstraksi dan lubang pengintip pada dinding atau
  • 24. langit- langit. Panas juga hilang dikarenakan perbedaan tekanan antara bagian dalam tungku dan lingkungan ambien yang mengakibatkan gas pembakaran merembes keluar melalui bukaan. Akan tetapi hampir seluruh panas hilang jika udara di luar menyusup ke tungku, sebab disamping kehilangan panas penyusupan ini juga menyebabkan suhu jadi tidak seimbang dibagian dalam tungku dan stok dan bahkan dapatmenyebabkan teroksidasinya bilet. Oleh karena itu penting untuk menjaga bukaan sekecil mungkin dan mengencangkannya. Cara efektif lainnya dalam mengurangi kehilangan panas melalui bukaan tungku adalah dengan membuka pintu tungku lebih jarang dan untuk jangka waktu yang sesingkat 5) Pengendalian draft tungku Jika terdapat tekanan negatif dibagian dalam tungku, udara dapat merembes melalui retakan dan bukaan dan mempengaruhi pengendalian perbandingan udara-bahan bakar. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan logam tidak mencapai suhu yang dikehendaki atau suhunya tidak seragam, yang akan mempengaruhi proses berikutnya seperti penempaan dan penggulungan/ rolling. Pemakaian bahan bakar dan laju penolakan produk akan meningkat. Pengujian yang dilakukan terhadap tungku kedap udara menunjukan perembesan udara mencapai 40 persen. Untuk menghindari ini, tekanan yang sedikit positif harus dicapai dibagian dalam tungku. Akan tetapi perbedaan tekanan tidak boleh terlalu tinggi sebab hal ini dapat menyebabkan eksfiltrasi. Sementara hal ini merupakan masalah yang lebih kecil dari perembesan, eks-filtrasi masih dapat menyebabkan nyala keluar dari tungku, pemanasan berlebihan terhadap refraktori yang menyebabkan umur batu bata berkurang, meningkatkan perawatan tungku, dan membakar habis saluran-saluran dan peralatan. Oleh karena itu manajemen yang benar terhadap perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar tungku penting untuk meminimalkan kehilangan panas dan dampak yang merugikan pada produk.
  • 25. 6) Penggunaan kapasitas optimum Salah satu faktor yang sangat penting yang mempengaruhi efisiensi tungku adalah bebannya. Hal ini termasuk jumlah bahan yang ditempatkan dalam tungku, susunan bagian dalam tungku dan waktu tinggal dibagian dalam tungku. a) Beban optimal Jika tungku diberi beban dimana bagian panas total tersedia yang akan diambil oleh beban ternyata lebih kecil maka akan menghasilkan efisiensi yang rendah. Pembebanan berlebih dapat mengakibatkan beban tidak terpanasi dengan benar didalam jangka waktu yang diberikan. Terdapat beban khusus dimana tungku akan beroperasi pada efisiensi maksimum, yakni dimana jumlah bahan bakar per kg bahannya merupakan yang terkecil. Beban ini biasanya didapatkan dengan pencatatan berat bahan pada setiap pengisian, waktu yang terpakai untuk mencapai suhu yang benar, dan jumlah bahan bakar yang digunakan. Tungku harus diberi muatan pada beban yang optimum sepanjang waktu, walaupun dalam prakteknya hal ini tidak selalu memungkinkan. b) Susunan beban yang optimal Pemberian beban bahan ke perapian tungku harus disusun sehingga: - Bahan menerima jumlah radiasi maksimum dari permukaan panas ruang pemana san dan Peralatan nyala. - Gas-gas panas disrikulasikan secara efisien disekitar permukaan bahan penerima panas - Stok tidak diletakkan dalam posisi berikut: a) Dalam lintasan langsung ke burner atau dimana pergeseran nyala mungkin akan terjadi b) Dalam area yang mungkin akan merintangi atau menghalangi sistim buangan tungku c) Dekat ke berbagai pintu bukaan dimana kemungkinan akan berkembang titik -titik dingin
  • 26. c) Waktu tinggal beban yang optimum Pemakaian bahan bakar dijaga pada nilai yang minimum dan kualitas produknya yang terbaik jika beban hanya tinggal dibagian dalam tungku sampai beban ini memiliki sifat fisik dan metalurgi yang dikehendaki. Kadang-kadang jadwal pengisian dan produksi tidak berkesesuaian dengan kapasitas tungku.Jika hal ini merupakan kasus maka: - Beban lebih tinggi atau lebih rendah daripada beban optimum - Waktu tinggal lebih lama atau lebih pendek daripada waktu tinggal ideal, Waktu tinggal yang berlebihan akan meningkatkan oksidasi permukaan bahan yang mengakibatlkan penolakan terhadap produk. Laju oksidasi tergantung pada waktu, suhu, dan juga kandungan oksigen bebasnya. - Suhu dinaikkan untuk memperpendek waktu tinggal. Semakin tinggi suhu kerja maka makin tinggi pula kehilangan per unit waktunya. Keseluruhan diatas merupakan pemborosan bahan bakar dan kadangkala menurunkan kualitas produk. Oleh karena itu, penting untuk melakukan koordinasi antara operator tungku, personil produksi dan perencanaan. Penggunaan tungku yang optimum dapat direncanakan pada tahap perancangan, dengan memilih jenis (batch, kontinyu) dan ukurannya yang paling cocok dengan jadwal produksi. Efisiensi keseluruhan untuk tungku jenis kontinyu akan meningkat dengan penguatan panas dari aliran limbah gas. Jika hanya digunakan tungku jenis batch, perencanaan hati- hati terhadap beban adalah penting. Tungku harus diisi ulang sesegera mungkin agar dapat menggunakan panas dari residu tungku.
  • 27. 7) Pemanfaatan kembali limbah panas dari gas buang tungku Dalam berbagai tungku industri, produk pembakaran meninggalkan tungku pada suhu yang lebih tinggi dari suhu stok. Gas buang membawa 35 sampai 55 persen panas yang masuk ke tungku melalui cerobong. Makin tinggi jumlah udara berlebih dan suhu gas buang, makin tinggi pula jumlah limbah panas yang tersedia. Walau demikian, tujuan utamanya harus meminimalkan jumlah limbah panas yang dihasilkan melalui tindakan konservasi energi. Pemanfaatan kembali limbah panas harus dipertimbangkan hanya jika konservasi energi lebih lanjut tidak memungkinkan. Limbah panas dalam gas buang dapat dimanfaatkan kembali untuk pemanasan awal muatan (stok, beban), pemanasan awal udara pembakaran atau untuk proses-proses lainnya sebagaimana dijelaskan dibawah ini: a) Pemanasan awal muatan Bila bahan baku diberi pemanasan awal oleh gas buang sebelum ditempatkan dalam tungku pemanasan, jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk memanaskan bahan baku tersebut dalam tungku jadi berkurang. Dikarenakan bahan baku biasanya berada pada suhu kamar, maka bahan tersebut dapat dipanaskan secara berkecukupan dengan menggunakan gas buang bersuhu tinggi untuk mengurangi laju pemakaian bahan bakar. b) Pemanasan awal udara pembakaran Telah sekian lama, gas bahan bakar hanya digunakan untuk pemanasan awal udara pembakaran untuk boiler yang besar, tungku pemanas logam dan kiln suhu tinggi. Namun saat ini pemanasan awal dengan menggunakan panas dari gas buang juga digunakan terhadap boiler yang kompak dan tungku industri yang kompak. Berbagai macam peralatan tersedia untuk memanfaatkan kembali limbah panas. Rekuperator eksternal merupakan yang paling umum, namun teknik yang lain juga digunakan seperti burner dengan penguatan sendiri. Contoh, sebuah rekuperator modern yang menggunakan gas keluaran dari tungku bersuhu 1000°C dapat memanaskan awal udara
  • 28. pembakaran sampai lebih 500 o C, yang menghasilkan penghematan energi sampai 30 persen dibanding dengan menggunakan udara pembakaran yang dingin menuju tungku. Dikarenakan volum udara pembakaran meningkat bila udara diberi pemanasan awal, maka perlu untuk mempertimbangkan hal ini bila melakukan modifikasi diameter saluran udara dan blower. 8) Pemilihan refraktori Pemilihan refraktori bertujuan untuk memaksimalkan kinerja tungku, kiln atau boiler. Pabrik pembuat tungku atau pengguna harus mempertimbangkan hal-hal berikut dalam pemilihan refraktori: a) Jenis tungku b) Jenis muatan logamnya c) Keberadaan terak/slag d) Area penggunaan e) Suhu kerja f) Tingkat abrasi dan dampaknya g) Beban struktur tungku h) Tekanan karena tingginya suhu pada struktur dan fluktuasi suhu i) Kesesuaian bahan kimia terhadap lingkungan tungku j) Perpindahan panas dan konservasi bahan bakar k) Pertimbangan biaya
  • 29. BOILER Boiler merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan steam (uap) dalam berbagai keperluan. Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya) sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau berubah wujud menjadi uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding dengan air yang lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis air di dalam boiler. Air yang memiliki berat jenis yang lebih kecil akan naik, dan sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi akan turun ke dasar. (Djokosetyardjo,,M.J.1990) Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem. Boiler atau ketel uap harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: a) Dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dalam waktu tertentu pula, dan tekanannya lebih besar dari satu atmosfer. b) Kadar air yang di hasilkan pada uap panas harus sedikit mungkit. c) Kalau memakai alat pemanas lanjut uap, maka suhu uap pada pemakaian uap yang terakhir tidak berubah terlalu banyak. d) Uap harus di bentuk dengan jumblah bahan bakar sehemat mungkin. e) Jika pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak boleh berubah banyak.
  • 30. Jenis-jenis boiler : I) Berdasarkan bahan Jenis boiler berdasarkan bahan bakar dapat dikelompokkan menjadi : a) Boiler bahan bakar padat b) Boiler bahan bakar cair c) Boiler bahan bakar gas II) Berdasarkan posisi air dan gas panas Jenis boiler berdasarkan posisi air dan gas panas dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a) Boiler pipa air ( water tube ) b) Boiler pipa api ( fire tube ) c) Boiler kombinasi III) Berdasarkan tekanan Jenis boiler berdasarkan tekanan dapat dibagi menjadi : a) Boiler tekanan rendah b) Boiler tekanan sedang c) Boiler tekanan tinggi IV) Berdasarkan sirkulasi Jenis boiler berdasarkan sirkulasi air dapat dibagi atas : a) Boiler sirkulasi alami b) Boiler sirkulasi paksa
  • 31. Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Type Pipa Boiler dibagi menjadi 2, yaitu: 1) Fire Tube Boiler Fire Tube BoilerTerdiri dari tangki air yang dilubangi dan dilalui pipa-pipa, dimana gas panasyang mengalir pada tanki tersebut digunakan untuk memanaskan air di tanki. Airyang dipanaskan menhasilkan uap panas yang dapat digunakan untuk memanaskan air di kamar mandi ataupun laundry. Fire tube boilers biasanyadigunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil dengan tekanan steamrendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boilers kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. Firetube boilers dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas dalam operasinya.
  • 32. 2) Water Tube Boiler Water tube boiler adalah jenis boiler dimana airumpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan s team dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 – 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boilers yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas. Untuk water tube yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket. Karakteristik water tube boilers sebagai berikut: a) Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran. b) Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan air. c) Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi. Gambar 2. Diagram Sederhana Water Tube Boiler
  • 33. 3) Steam Boiler Steam boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses Sistem Steam Boiler Air yang disuplai keboiler untuk dirubah kesteam disebut air umpan. Dua sumber air umpan adalah : a) Kondensat atau steam yang mengembun kembali dari proses b) Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpan dari luar ruang boiler dari plant sistem. Untuk mendapatkan efesiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang. Gambar 3. Contoh diagram steam boiler
  • 34. Keterangan gambar : Air umpan sebelum masuk ke steam boiler (1), untuk meningkatkan efisiensi boiler air umpan tersebut dipanasi terlebih dahulu melalui economizer (5), dengan bantuan circulating pump (4). Setelah temperature air umpan meningkat, air dari economizer masuk ke steam boiler untuk diproduksi sehingga menghasilkan steam ,yang mana steam tersebut akan didistribusikan ke berbagai keperluan dalam menunjang operasional kapal. Dari steam boiler uap tersebut menuju daerator (2), Setelah itu melewati dump condenser. Dari dump condenser masuk ke system ,diantaranya to supply module (SULZER) ,to tracing pipeline ,bahan bakar HFO dan lain sebagainya. Uap jenuh hasil kerja dari deaerating ditampung di expansion tank (3) Komponen Steam Boiler Pada gambar diatas, terdapat beberapa komponen seperti : • Steam boiler. Merupakan alat yang digunakan untuk memberi panas pada fluida (air) • Deaerator. Merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan uap dengan fluidanya. • Expansion tank. Merupakan tanki yang berfungsiuntuk menampung uap jenuh yang berasal dari kerja deaerator. • Circulating pump. Pompa yang digunakan untuk mensirkulasi fluida yang berasal dari proses menuju steam boiler. • Economizer. Alat ini digunakan supaya steam boiler lebih efesien dimana fluida yang akan masuk ke steam boiler akan dipanaskan terlebih dahulu.
  • 35. 4) Thermal Oil Boiler Thermal oil boiler adalah boilrt yang menggunakan fluida pemanas sejenis minyak khusus sebagai pembawa panas, dimana minyak tersebut dipanaskan di boiler kemudian disirkulasikan ke sistem. Sistem thermal oil boiler Oil thermal yang bertindak sebagai pembawa panas,dipanaskan dalam pemanas dan disirkulasikan ke peralatan pengguna. Disini fluida memindahkan panas untuk proses melalui penukar panas yang kemudian fluidanya dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida thermal pada ujung pemakai dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara pneumatis,berdasarkan suhu operasi. Pemanas beroperasi pada pembakaran bahan bakar pada burner yang tinggi atau rendah tergantung pada suhu minyak yang kembali yang bervariasi tergantung beban system. Pada thermal oil boiler tekanan yang dibutuhkan sekitar 1 bar,mampu memanaskan fluida sekitar 300 °C Gambar 6.diagram thermal oil boiler AALBORG
  • 36. Keuntungan dan Kerugian Thermal Oil Boiler & Steam boiler Pada setiap peralatan seperti thermal oil boiler dan steam boiler jika dibandingkan ada beberapa keuntungan dan kerugian diantaranya effisiensi, lisensi operator, korosi dan maintenance. A) Effisiensi Thermal oil boiler memliki effisiensi lebihbesar dibanding steam boiler, bahkan bisa mencapai 5% - 8% lebih besar dari pada steam boiler. Thermal oil tidak membutuhkan water streatment seperti steam boiler sehingga tidak terjadi losses seperti steam boiler yang memiiliki beberapa losses pada steam sistem seperti blowdown losses sampai 5%, Evaporation losses 1% dan sebagainya. Pada thermal oil boiler hampir tidak ada losses. Tabel 1. Efiisiensi steam boiler dan thermal oil Boiler B) Lisensi Operator Dibeberapa negara hukum, undang – undang nya meminta operator boiler mempunyai lisensi untuk mengawasi operasi high pressure fired steam system. Cost tahunan per orang bisa lebih dari $60.000, kalau dikurskan dalam rupiah sebesar Rp 600.000.000,00 pertahun dengan asumsi 1$ = Rp 10.000,00. sedangkanpada thermal oil system jarang yang meminta lisensi operator.
  • 37. PENGOPERASIAN BOILER a) Persiapan Pengoperasian. Yakinkan bahwa alat-alat di bawah ini telah dilakukan pengecekan sebelum pengoperasian boiler dilakukan. 1) Water Level Gauge atau Petunjuk Level Air Drain cock harus ditutup penuh juga gauge cock bagian atas dan bawah dari petunjuk level air, yakinkan bahwa level air yang diinginkan dari drum boiler dapat diindikasi oleh petunjuk level air. Bagaimanapun juga petunjuk level air menunjukkan bahwa level air tidak boleh berada di bawah dari level air yang aman di saat terjadi perubahan naik turunnya level air secara berkala terhadap kenaikan suhu air pada boiler. 2) Pressure Gauge atau Penunjuk Tekanan. Yakinkan Drain Cock terbuka penuh dan jarum menunjukkan angka nol. Petunjuk tekanan ditempatkan dibawah sehingga mudah untuk dilihat. 3) Blow Off Valve atau Kran Blow Down. Yakinkan kran tengah dan kran blow down di kapal tertutup penuh. Segera lakukan tindakan yang perlu dilakukan jika ada kebocoran pada sistem ini. 4) Water Feed Valve atau Kran Air Pengisian. Jaga kran stop air pengisian selalu terbuka untuk menambah air tiap saat guna level air dapat terkontrol. Tutup kran pengecek air pengisian agar tidak ada penambahan dalam pemakaian kapasitas air pengisian yang berlebihan. 5) Steam Stop Valve atau Kran Stop Uap. Dengan membuka atau menutup pengendali kran ini, yakinkan bahwa kran tertutup penuh.
  • 38. 6) Safety Valve atau Kran Keamanan. Yakinkan tidak ada kesalahan yang terjadi dalam membuka kran pembagi secara manual (The Manual Valve Opening Device) dan juga pipa drain pada body di buka. 7) Air Vent. Valve atau Kran Ventilasi Udara. Buka kran ventilasi udara secara penuh ketika steam pertama kali dialirkan, dan tutup kembali setelah itu udara yang masuk ke dalam boiler dibuang. Other Unit atau Unit Lainnya.Hindari kesalahan selama pengoperasian, cek unit lainnya secara teliti dan cermat.