SlideShare a Scribd company logo
PATIENT SAFETY DAN PENCEGAHAN INFEKSI
DALAM ASUHAN NEONATUS, BAYI
DAN BALITA
Gita Kostania, S.S.T., M.Kes.
Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Malang
Outline
Sumber Daya Dan Sistem yang dibutuhkan Untuk
Menerapkan Rekomendasi
Strategi Hemat Biaya Untuk Meningkatkan Keamanan Ibu
Dan Perawatan Bayi Baru Lahir
Strategi hemat biaya untuk meningkatkan keamanan ibu dan perawatan bayi baru lahir dapat
dilakukan dengan cara mengembangkan budaya keselamatan pasien
8 (Delapan) Langkah untuk Mengembangkan Budaya Keselamatan Pasien (Hasting G., 2008)
Put the focus back on safety
Encourage open reporting
Make data capture a priority
Think small and make the right thing easy to do
Use systems-wide approaches
Build implementation knowledge
Involve patients in safety efforts
Develop top-class patient safety leaders
Put the focus back on safety
Patient safety harus menjadi prioritas strategis dari rumah sakit
atau unit pelayanan kesehatan lainnya.
Tanggung jawab untuk keselamatan pasien tidak bisa didelegasikan dan setiap staf
memegang peran kunci dalam membangun dan mempertahankan fokus patient safety di
dalam memberikan pelayanan ke pasien.
(kembali fokus ke keselamatan pasien)
Think small and make the right thing easy to do (berpikir mudah dan membuat langkah mudah untuk
peningkatan pelayanan)
Memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien
membutuhkan langkah-langkah yang agak kompleks.
Memecah kompleksitas dan membuat langkah-langkah yang
lebih mudah
Memberikan peningkatan pelayanan yang lebih nyata.
Encourage open reporting
 Mencatat tindakan-tindakan yang membahayakan pasien sama pentingnya
dengan mencatat tindakan-tindakan yang menyelamatkan pasien.
 Diskusi terbuka mengenai insiden-insiden yang terjadi bisa menjadi
pembelajaran bagi semua staf.
(mendorong sistem pelaporan terbuka)
Koordinator patient safety dan manajer RS membuat budaya
yang mendorong pelaporan.
Make data capture a priority
Dibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih baik untuk mempelajari dan
mengikuti perkembangan kualitas dari waktu ke waktu.
Misalnya data mortalitas dari tahun ke tahun.
(membuat sistem pencatatan sebagai prioritas)
klinisi dan manajer bisa melihat bagaimana manfaat dari
penerapan patient safety.
Use systems-wide approaches
Keselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung jawab individual. Pengembangan
hanya bisa terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat.
(gunakan pendekatan sistem yang menyeluruh bukan individual)
Staf juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan peningkatan
kualitas pelayanan dan keselamatan terhadap pasien.
Pendekatan patient safety diintegrasikan secara utuh kedalam sistem
yang berlaku di RS atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.
Build implementation knowledge
( mengembangkan sistem berpikir dan implementasi program)
 Staf juga membutuhkan motivasi dan dukungan untuk mengembangkan metodologi, sistem
berfikir, dan implementasi program  Pemimpin sebagai pengarah jalannya program
memegang peranan kunci.
 Di Inggris, pengembangan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien sudah
dimasukkan ke dalam kurikulum kedokteran dan keperawatan, sehingga diharapkan sesudah
lulus kedua hal ini sudah menjadi bagian dalam budaya kerja.
Keterlibatan pasien dalam pengembangan patient safety terbukti dapat
memberikan pengaruh yang positif. Perannya saat ini mungkin masih kecil,
tetapi akan terus berkembang.
Involve patients in safety efforts
(melibatkan pasien dalam usaha keselamatan)
Memasukkan perwakilan masyarakat umum dalam komite keselamatan
pasien  salah satu bentuk kontribusi aktif dari masyarakat (pasien).
Secara sederhana pasien bisa diarahkan untuk menjawab ketiga pertanyaan berikut:
 apa masalahnya?
 Apa yang bisa kubantu?
 Apa yang tidak boleh kukerjakan?
Develop top-class patient safety leaders
 Prioritisasi keselamatan pasien
 pembangunan sistem untuk pengumpulan
data-data berkualitas tinggi
 mendorong budaya tidak saling menyalahkan
 memotivasi staf
 melibatkan pasien dalam lingkungan kerja
(mengembangkan kepemimpinan keselamatan pasien
yang berkualitas)
Diperlukan kepemimpinan yang kuat, tim yang
kompak, serta dedikasi dan komitmen yang
tinggi untuk tercapainya tujuan pengembangan
budaya patient safety.
Dengan kepemimpinan yang baik, masing-masing anggota tim
dengan berbagai peran yang berbeda bisa saling melengkapi
dengan anggota tim lainnya melalui kolaborasi yang erat.
Sumber Daya Dan Sistem yang dibutuhkan Untuk Menerapkan Rekomendasi
Standar Keselamatan Pasien meliputi:
a. hak pasien
b. mendidik pasien dan keluarga
c. keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
d. penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
e. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f. mendidik staf tentang keselamatan pasien
g. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Tujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien
dicapai dengan
Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
1
 menciptakan kepemimpinan & budaya yang adil dan terbuka.
Dimasa lalu sangat sering terjadi reaksi pertama terhadap insiden di Fasilitas pelayanan Kesehatan adalah
menyalahkan staf yang terlibat, dan dilakukan tindakan-tindakan hukuman. Hal ini, mengakibatkan staf enggan
melapor bila terjadi insiden.
 Oleh karena itu, diperlukan lingkungan dengan budaya adil dan terbuka sehingga staf berani melapor dan
penanganan insiden dilakukan secara sistematik. Dengan budaya adil dan terbuka, maka pasien, staf dan
Fasilitas Kesehatan akan memperoleh banyak manfaat.
Memimpin dan mendukung staf
2
 Membangun budaya keselamatan sangat tergantung kepada kepemimpinan yang kuat dan kemapuan
organisasi mendengarkan pendapat seluruh anggota.
 Membangun komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang keselamatan pasien pada pelayanan kesehatan
Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
3
 Mengembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta melakukan identifikasi & asesmen hal yang
potensial bermasalah
Mengembangkan sistem pelaporan
4
 Memastikan staf dapat melaporkan kejadian / insiden karena Sistem pelaporan sangat vital di dalam
pengumpulan informasi sebagai dasar analisa dan penyampaikan rekomendasi.
 Sistem manajemen risiko akan membantu Fasilitas pelayanan Kesehatan mengelola insiden secara efektif dan
mencegah kejadian berulang kembali. Keselamatan pasien adalah komponen kunci dari manajemen risiko, dan
harus di integrasikan dengan keselamatan staf, manajemen komplain, penanganan litigasi dan klaim serta risiko
keuangan dan lingkungan. Sistem manajemen risiko ini harus di dukung oleh strategi manajemen risiko Fasilitas
pelayanan Kesehatan, yang mencakup progam-program asesmen risiko secara pro-aktif dan risk register.
Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
5
 Mengembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien
Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
6
 mendorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian
tersebut timbul
Peran aktif pasien dalam proses asuhannya harus diperkenalkan dan di dorong. Pasien memainkan peranan
kunci dalam membantu penegakan diagnosa yang akurat, dalam memutuskan tindakan pengobatan yang
tepat, dalam memilih fasilitas yang aman dan berpengalaman, dan dalam mengidentifikasi Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) serta mengambil tindakan yang tepat.
 Sehingga perlu dikembangkan cara-cara berkomunikasi cara terbuka dan mendengarkan pasien.
Jika terjadi insiden keselamatan pasien, isu yang penting bukan siapa yang harus disalahkan tetapi bagaimana dan
mengapa insiden itu terjadi.
 Dorong staf untuk menggunakan analisa akar masalah guna pembelajaran tentang insiden yang terjadi.
Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
7
 Menggunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalahuntuk melakukan perubahan pada sistem
pelayanan
 Salah satu kekurangan Fasilitas pelayanan Kesehatan di masa lalu adalah ketidakmampuan dalam mengenali
bahwa penyebab kegagalan yang terjadi di satu Fasilitas pelayanan Kesehatan bisa menjadi cara untuk
mencegah risiko terjadinya kegagalan di Fasilitas pelayanan Kesehatan yang lain.
 Pembelajaran lewat perubahan-perubahan didalam praktek, proses atau sistem.
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 6 mewajibkan setiap Rumah
Sakit membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit
sebagai pelaksana kegiatan keselamatan pasien.  TKPRS bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit.
Tugas TPKRS adalah :
1. Mengembangkan program keselamatan pasien RS sesuai dengan kekhususan RS tesebut
2. Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien RS
3. Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan (monitoring) dan penilaian
(evaluasi) tentang terapan (implementasi) program keselamatan pasien RS
4. Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan RSuntuk melakukan pelatihan internal keselamatan pasien RS
5. Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden serta mengembangkan solusi untuk pembelajaran;
6. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Kepala RSdalam rangka pengambilan kebijakan Keselamatan Pasien
RS
7. Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Rumah Sakit.
PELAPORAN INSIDEN, ANALISIS DAN SOLUSI
 Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit mencakup KTD
(Kejadian Tak Diharapkan), KNC (Kejadian Nyaris Cidera) dan KTC (Kejadian Tidak Cidera),
dilakukan setelah analisis dan mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS.
 Pelaporan tersebut ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam rangka
meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming).
TINDAKAN ADMINISTRATIF
Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri Kesehatan, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mengambil tindakan administratif kepada Rumah Sakit
yang melanggar kewajiban untuk membentuk TKPRS, menerapkan Standar Keselamatan Pasien,
mengupayakan pemenuhan Sasaran Keselamatan Pasien, dan pelaporan insiden. Berupa:
 Teguran lisan;
 Teguran tertulis;atau
 Penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional.
Terima Kasih
REFERENCES
Tutiany, Lindawati, dan Paula K. 2017. Manajemen Keselamatan Pasien. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI, PPSDMK.
Menteri Kesehatan. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/Viii/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta.
Martabat. 2019. 7 Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
www.jamsosindonesia.com, diakses 11-09-2020

More Related Content

Similar to Pasien.pdf

KONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdf
KONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdfKONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdf
KONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdf
RoyTandaAnugrahSihot
 
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxKONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
Iquino1
 
Tor pasien safety training
Tor pasien safety trainingTor pasien safety training
Tor pasien safety training
Zuheri
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
umma16
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
novyantihidayat
 
7 Langkah keselamatan pasien.pptx
7 Langkah keselamatan pasien.pptx7 Langkah keselamatan pasien.pptx
7 Langkah keselamatan pasien.pptx
lufi8
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
umma16
 
Pasien safety
Pasien safetyPasien safety
Pasien safety
rindhamareta
 
K3 01.ppt
K3 01.pptK3 01.ppt
K3 01.ppt
AriefWijaksono1
 
PMKP.pptx
PMKP.pptxPMKP.pptx
PMKP.pptx
dahlangunawan
 
IPE16.3-1306409841-Bima Surya Heri Itanto-LTM1
IPE16.3-1306409841-Bima Surya Heri Itanto-LTM1IPE16.3-1306409841-Bima Surya Heri Itanto-LTM1
IPE16.3-1306409841-Bima Surya Heri Itanto-LTM1Danny d'Fila
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
Vicky Thio
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for quality
Nasiatul Salim
 
CORE COMMUNICATION COMPETENCIES IN PATIENT CENTERED CARE AND SAFETY PATIENT U...
CORE COMMUNICATION COMPETENCIES IN PATIENT CENTERED CARE AND SAFETY PATIENT U...CORE COMMUNICATION COMPETENCIES IN PATIENT CENTERED CARE AND SAFETY PATIENT U...
CORE COMMUNICATION COMPETENCIES IN PATIENT CENTERED CARE AND SAFETY PATIENT U...
Cicie Poenya
 
Bab i manajemen safety fix
Bab i manajemen safety fixBab i manajemen safety fix
Bab i manajemen safety fix
Sri Rahayu
 
02a. 7 langkah keselamatan pasien
02a.  7 langkah keselamatan pasien02a.  7 langkah keselamatan pasien
02a. 7 langkah keselamatan pasien
Imelda Meilina yudiansyah
 
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdfPanduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
PPDGSORTHOUI2021
 
WHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdf
WHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdfWHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdf
WHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdf
satryawibawa5
 
1. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pdf
1. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pdf1. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pdf
1. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pdf
dwiratnasari26
 
MK KEHAMILAN-2.docx
MK KEHAMILAN-2.docxMK KEHAMILAN-2.docx
MK KEHAMILAN-2.docx
QatarNurhafazah
 

Similar to Pasien.pdf (20)

KONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdf
KONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdfKONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdf
KONSEP_KESELAMATAN_PASIEN_NEW.pdf
 
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptxKONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
KONSEP KESELAMATAN PASIEN.pptx
 
Tor pasien safety training
Tor pasien safety trainingTor pasien safety training
Tor pasien safety training
 
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.docPEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
PEDOMAN KESELAMATAN PASIEN K3.doc
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
 
7 Langkah keselamatan pasien.pptx
7 Langkah keselamatan pasien.pptx7 Langkah keselamatan pasien.pptx
7 Langkah keselamatan pasien.pptx
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Pasien safety
Pasien safetyPasien safety
Pasien safety
 
K3 01.ppt
K3 01.pptK3 01.ppt
K3 01.ppt
 
PMKP.pptx
PMKP.pptxPMKP.pptx
PMKP.pptx
 
IPE16.3-1306409841-Bima Surya Heri Itanto-LTM1
IPE16.3-1306409841-Bima Surya Heri Itanto-LTM1IPE16.3-1306409841-Bima Surya Heri Itanto-LTM1
IPE16.3-1306409841-Bima Surya Heri Itanto-LTM1
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Critical success factors for quality
Critical success factors for qualityCritical success factors for quality
Critical success factors for quality
 
CORE COMMUNICATION COMPETENCIES IN PATIENT CENTERED CARE AND SAFETY PATIENT U...
CORE COMMUNICATION COMPETENCIES IN PATIENT CENTERED CARE AND SAFETY PATIENT U...CORE COMMUNICATION COMPETENCIES IN PATIENT CENTERED CARE AND SAFETY PATIENT U...
CORE COMMUNICATION COMPETENCIES IN PATIENT CENTERED CARE AND SAFETY PATIENT U...
 
Bab i manajemen safety fix
Bab i manajemen safety fixBab i manajemen safety fix
Bab i manajemen safety fix
 
02a. 7 langkah keselamatan pasien
02a.  7 langkah keselamatan pasien02a.  7 langkah keselamatan pasien
02a. 7 langkah keselamatan pasien
 
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdfPanduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
Panduan Kurikulum Kesehatan Pasien Multiprofesi.pdf
 
WHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdf
WHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdfWHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdf
WHO paduan kurikulum keselataman pasien.pdf
 
1. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pdf
1. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pdf1. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pdf
1. Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien.pdf
 
MK KEHAMILAN-2.docx
MK KEHAMILAN-2.docxMK KEHAMILAN-2.docx
MK KEHAMILAN-2.docx
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 

Recently uploaded (20)

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 

Pasien.pdf

  • 1. PATIENT SAFETY DAN PENCEGAHAN INFEKSI DALAM ASUHAN NEONATUS, BAYI DAN BALITA Gita Kostania, S.S.T., M.Kes. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang
  • 2. Outline Sumber Daya Dan Sistem yang dibutuhkan Untuk Menerapkan Rekomendasi Strategi Hemat Biaya Untuk Meningkatkan Keamanan Ibu Dan Perawatan Bayi Baru Lahir
  • 3. Strategi hemat biaya untuk meningkatkan keamanan ibu dan perawatan bayi baru lahir dapat dilakukan dengan cara mengembangkan budaya keselamatan pasien 8 (Delapan) Langkah untuk Mengembangkan Budaya Keselamatan Pasien (Hasting G., 2008) Put the focus back on safety Encourage open reporting Make data capture a priority Think small and make the right thing easy to do Use systems-wide approaches Build implementation knowledge Involve patients in safety efforts Develop top-class patient safety leaders
  • 4. Put the focus back on safety Patient safety harus menjadi prioritas strategis dari rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya. Tanggung jawab untuk keselamatan pasien tidak bisa didelegasikan dan setiap staf memegang peran kunci dalam membangun dan mempertahankan fokus patient safety di dalam memberikan pelayanan ke pasien. (kembali fokus ke keselamatan pasien)
  • 5. Think small and make the right thing easy to do (berpikir mudah dan membuat langkah mudah untuk peningkatan pelayanan) Memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien membutuhkan langkah-langkah yang agak kompleks. Memecah kompleksitas dan membuat langkah-langkah yang lebih mudah Memberikan peningkatan pelayanan yang lebih nyata.
  • 6. Encourage open reporting  Mencatat tindakan-tindakan yang membahayakan pasien sama pentingnya dengan mencatat tindakan-tindakan yang menyelamatkan pasien.  Diskusi terbuka mengenai insiden-insiden yang terjadi bisa menjadi pembelajaran bagi semua staf. (mendorong sistem pelaporan terbuka) Koordinator patient safety dan manajer RS membuat budaya yang mendorong pelaporan.
  • 7. Make data capture a priority Dibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih baik untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan kualitas dari waktu ke waktu. Misalnya data mortalitas dari tahun ke tahun. (membuat sistem pencatatan sebagai prioritas) klinisi dan manajer bisa melihat bagaimana manfaat dari penerapan patient safety.
  • 8. Use systems-wide approaches Keselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung jawab individual. Pengembangan hanya bisa terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat. (gunakan pendekatan sistem yang menyeluruh bukan individual) Staf juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan terhadap pasien. Pendekatan patient safety diintegrasikan secara utuh kedalam sistem yang berlaku di RS atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.
  • 9. Build implementation knowledge ( mengembangkan sistem berpikir dan implementasi program)  Staf juga membutuhkan motivasi dan dukungan untuk mengembangkan metodologi, sistem berfikir, dan implementasi program  Pemimpin sebagai pengarah jalannya program memegang peranan kunci.  Di Inggris, pengembangan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien sudah dimasukkan ke dalam kurikulum kedokteran dan keperawatan, sehingga diharapkan sesudah lulus kedua hal ini sudah menjadi bagian dalam budaya kerja.
  • 10. Keterlibatan pasien dalam pengembangan patient safety terbukti dapat memberikan pengaruh yang positif. Perannya saat ini mungkin masih kecil, tetapi akan terus berkembang. Involve patients in safety efforts (melibatkan pasien dalam usaha keselamatan) Memasukkan perwakilan masyarakat umum dalam komite keselamatan pasien  salah satu bentuk kontribusi aktif dari masyarakat (pasien). Secara sederhana pasien bisa diarahkan untuk menjawab ketiga pertanyaan berikut:  apa masalahnya?  Apa yang bisa kubantu?  Apa yang tidak boleh kukerjakan?
  • 11. Develop top-class patient safety leaders  Prioritisasi keselamatan pasien  pembangunan sistem untuk pengumpulan data-data berkualitas tinggi  mendorong budaya tidak saling menyalahkan  memotivasi staf  melibatkan pasien dalam lingkungan kerja (mengembangkan kepemimpinan keselamatan pasien yang berkualitas) Diperlukan kepemimpinan yang kuat, tim yang kompak, serta dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk tercapainya tujuan pengembangan budaya patient safety. Dengan kepemimpinan yang baik, masing-masing anggota tim dengan berbagai peran yang berbeda bisa saling melengkapi dengan anggota tim lainnya melalui kolaborasi yang erat.
  • 12. Sumber Daya Dan Sistem yang dibutuhkan Untuk Menerapkan Rekomendasi Standar Keselamatan Pasien meliputi: a. hak pasien b. mendidik pasien dan keluarga c. keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan d. penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien e. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien f. mendidik staf tentang keselamatan pasien g. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien dicapai dengan
  • 13. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien 1  menciptakan kepemimpinan & budaya yang adil dan terbuka. Dimasa lalu sangat sering terjadi reaksi pertama terhadap insiden di Fasilitas pelayanan Kesehatan adalah menyalahkan staf yang terlibat, dan dilakukan tindakan-tindakan hukuman. Hal ini, mengakibatkan staf enggan melapor bila terjadi insiden.  Oleh karena itu, diperlukan lingkungan dengan budaya adil dan terbuka sehingga staf berani melapor dan penanganan insiden dilakukan secara sistematik. Dengan budaya adil dan terbuka, maka pasien, staf dan Fasilitas Kesehatan akan memperoleh banyak manfaat. Memimpin dan mendukung staf 2  Membangun budaya keselamatan sangat tergantung kepada kepemimpinan yang kuat dan kemapuan organisasi mendengarkan pendapat seluruh anggota.  Membangun komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang keselamatan pasien pada pelayanan kesehatan
  • 14. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko 3  Mengembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta melakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah Mengembangkan sistem pelaporan 4  Memastikan staf dapat melaporkan kejadian / insiden karena Sistem pelaporan sangat vital di dalam pengumpulan informasi sebagai dasar analisa dan penyampaikan rekomendasi.  Sistem manajemen risiko akan membantu Fasilitas pelayanan Kesehatan mengelola insiden secara efektif dan mencegah kejadian berulang kembali. Keselamatan pasien adalah komponen kunci dari manajemen risiko, dan harus di integrasikan dengan keselamatan staf, manajemen komplain, penanganan litigasi dan klaim serta risiko keuangan dan lingkungan. Sistem manajemen risiko ini harus di dukung oleh strategi manajemen risiko Fasilitas pelayanan Kesehatan, yang mencakup progam-program asesmen risiko secara pro-aktif dan risk register.
  • 15. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien 5  Mengembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien 6  mendorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian tersebut timbul Peran aktif pasien dalam proses asuhannya harus diperkenalkan dan di dorong. Pasien memainkan peranan kunci dalam membantu penegakan diagnosa yang akurat, dalam memutuskan tindakan pengobatan yang tepat, dalam memilih fasilitas yang aman dan berpengalaman, dan dalam mengidentifikasi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) serta mengambil tindakan yang tepat.  Sehingga perlu dikembangkan cara-cara berkomunikasi cara terbuka dan mendengarkan pasien. Jika terjadi insiden keselamatan pasien, isu yang penting bukan siapa yang harus disalahkan tetapi bagaimana dan mengapa insiden itu terjadi.  Dorong staf untuk menggunakan analisa akar masalah guna pembelajaran tentang insiden yang terjadi.
  • 16. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien 7  Menggunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalahuntuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan  Salah satu kekurangan Fasilitas pelayanan Kesehatan di masa lalu adalah ketidakmampuan dalam mengenali bahwa penyebab kegagalan yang terjadi di satu Fasilitas pelayanan Kesehatan bisa menjadi cara untuk mencegah risiko terjadinya kegagalan di Fasilitas pelayanan Kesehatan yang lain.  Pembelajaran lewat perubahan-perubahan didalam praktek, proses atau sistem.
  • 17. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 6 mewajibkan setiap Rumah Sakit membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) yang ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit sebagai pelaksana kegiatan keselamatan pasien.  TKPRS bertanggung jawab kepada Kepala Rumah Sakit. Tugas TPKRS adalah : 1. Mengembangkan program keselamatan pasien RS sesuai dengan kekhususan RS tesebut 2. Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien RS 3. Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang terapan (implementasi) program keselamatan pasien RS 4. Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan RSuntuk melakukan pelatihan internal keselamatan pasien RS 5. Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden serta mengembangkan solusi untuk pembelajaran; 6. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Kepala RSdalam rangka pengambilan kebijakan Keselamatan Pasien RS 7. Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Rumah Sakit.
  • 18. PELAPORAN INSIDEN, ANALISIS DAN SOLUSI  Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit mencakup KTD (Kejadian Tak Diharapkan), KNC (Kejadian Nyaris Cidera) dan KTC (Kejadian Tidak Cidera), dilakukan setelah analisis dan mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS.  Pelaporan tersebut ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming).
  • 19. TINDAKAN ADMINISTRATIF Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri Kesehatan, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mengambil tindakan administratif kepada Rumah Sakit yang melanggar kewajiban untuk membentuk TKPRS, menerapkan Standar Keselamatan Pasien, mengupayakan pemenuhan Sasaran Keselamatan Pasien, dan pelaporan insiden. Berupa:  Teguran lisan;  Teguran tertulis;atau  Penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional.
  • 21. REFERENCES Tutiany, Lindawati, dan Paula K. 2017. Manajemen Keselamatan Pasien. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, PPSDMK. Menteri Kesehatan. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/Menkes/Per/Viii/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta. Martabat. 2019. 7 Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit. www.jamsosindonesia.com, diakses 11-09-2020