SlideShare a Scribd company logo
Anggun Octaviana Isnaini (160210103006)
Intan Febrianti (180210103036)
Adilla Dhea S.S. (180210103038)
Dias Mega (180210103092)
Arinal Husna (180210103112)
KELOMPOK 7
Vernalisasi, Senescence dan
Dormansi
VERNALISASI
PENGERTIAN VERNALISASI
Vernalisasi merupakan proses
pembungaan yang terjadi karena
suhu rendah yang dapat
merangsang hormon pembungaan
sehingga budidaya tanaman akan
lebih cepat
PROSES VERNALISASI
Pelembaban biji Perlakuan dingin Pengeringan dan penaburan
Benih
LETAK VERNALISASI
01
Biji yang telah mengalami
imbibisi, akar, embrio,
pucuk batang.
04
Tanaman yang ditanam
dari kuncup liar suatu
daun yang sudah
tervernalisasi
03
Biji yang sedang berkembang
pada tanaman induk dapat
dan seringkali sudah
tervernalisasi apabila tepat
pada waktu suhu dingin
berlangsung sebelum biji
menjadi kering.
02
Pengenaan suhu
dingin hanya pada
daun, akar, atau
batang tidak efektif.
TAHAPAN VERNALISASI MENURUT
LYSENKO
Thermostage : tahap utama, di mana biji yang sedikit
berkecambah dan terkena suhu rendah 0-5 derajat Celcius. Selama
tahap ini, struktur seperti akar, batang dan daun berkembang dan
juga disebut sebagai fase vegetatif. Benih kehilangan dormansi
dan mulai berkecambah.
Tahap sekunder, di mana pembibitan setelah vernalisasi
dilakukan fase penyinaran yang benar atau suhu tinggi hingga 40
derajat Celcius. Proses ini disebut sebagai tahap reproduksi, di
mana bibit menumbuhkan struktur reproduksi seperti bunga dan
buah.
TAHAPAN VERNALISASI MENURUT
CHAILAKHYAN
Pada tanaman berhari panjang : Hormon berbunga
“Anthesins” dapat mengubah hormon vernalin menjadi
hormon pengatur pertumbuhan asam giberelat, yang
akhirnya menginduksi pembungaan dalam tanaman.
Pada tanaman berhari pendek : tidak memiliki hormon
berbunga “Anthesins” yang mengubah vernalin menjadi
asam giberelat, dan tidak menginduksi pembungaan.
PERANAN VERNALISASI
1. vernalisasi memberi waktu
yang cukup bagi tanaman untuk
menjadi dewasa
2. Mengurangi fase vegetatif
dan mempercepat periode
reproduksi.
3. Vernalisasi meningkatkan
hasil pertumbuhan.
4. Membuat tanaman lebih
mudah beradaptasi dengan
memungkinkan mereka untuk
tumbuh di daerah mana saja
5. Meningkatkan kualitas
tumbuhan
6. Proses ini tidak hanya berlaku
untuk tanaman beriklim sedang tetapi
juga beberapa tanaman tropis seperti
gandum, beras, millet dll.
FAKTOR VERNALISASI
SUHU RENDAH PERIODE WAKTU
BENIH AIR DAN OKSIGEN
HILANGNYA VERNALISASI
Vernalisasi pada biji dapat dinolkan dengan
pengenaan kondisi yang parah, seperti
kekeringan atau temperatur tinggi (30-35̊C)
selama periode beberapa hari.
SENESCENCE
PENGERTIAN SENESCENCE
Senescence (Penuaan) adalah bagian akhir
dari proses perkembangan dari dewasa
sampai hilangnya pengorganisasian dan
fungsi.
Proses penurunan kondisi yang menyertai
pertambahan umur mengarah kepada
kematian organ atau organisme.
Senescence:
•adalah aktif program perkembangan
yang membutuhkan regulasi banyak
gen
• adalah tidak hanya nekrosis atau
kematian karena kelalaian
JENIS SENESCENCE
Senescence Organ Senescence
seluruh tumbuhan
FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR
DALAM PADA REGULASI PENUAAN
- Species
- Usia
- Perkembangan
Reproduksi
- Monocarpic senescence
(kompetisi nutrien antara
organ vegetatif-
reproduktif)
- Tingkat Fitohormon
.
FAKTOR
DALAM
- Panjang Hari
- Temperatur
- Abiotik dan Biotik :
Kekeringan,defisiensi nutrient,
infeksi pathogen,perlukaan, dan
naungan
FAKTOR
LINGKUNGAN
DUA HORMON UTAMA TERLIBAT DALAM
SENESCENCE
Etilen sebagai
penginduksi
senescence
Sitokinin sebagai
penghambat
senescence
PENYEBAB SENESCENCE
1. Adanya kompetisi nutrien
antara organ vegetatif dan
generatif
2. Pengaruh hormon
3. Faktor genetik 4. Faktor luar
5. Cahaya- Defisiensi nitrogen-
Suhu- Serangan patogen
TIPE-TIPE PENUAAN
Senescence yang terjadi setelah
pembungaan dan pembuahan
seluruh organ mengalami
kematian
Tanaman mati semuanya setelah
terbentuknya buah dan biji
Misal: Pisang dan kacang-
kacangan
.
Monocarpic
senescence
Daun-daun mengering dan mati setelah
mencapai umur tertentu.Senescence
secara berurutan dari daun yang tua ke
daun yang muda(hierarchical
senescence), misalnya daun tembakau
Sequential
senescence of
leaves
Tanaman yang secara
periodik menggugurkan
daunnya karena
pengaruhfaktor
lingkungan.Misalnya: Jati,
Flamboyan, Randu
Polycarpic senescence
(Seasonal leaf senescence) Senescence pada bagian tunas
tumbuhan herba perennial, tumbuhan
berumbi Misalnya tanaman yang
mempunyai umbi/rhizome
Senescence of above
ground plant
PENGARUH FAKTOR PENUAAN
Kenaikan suhu, keadaan
gelap, kekurangan air
dapat mempercepat
terjadinya senescence
daun
Penghapusan bunga atau
buah akan menghambat
senescence tanaman
Pengurangan unsur-unsur hara
dalam tanah, air, penaikan suhu,
berakibat menekan pertumbuhan
tanaman yang berarti
mempercepat senescence
Beberapa faktor luar dapat menghambat atau mempercepat
terjadinya senescence:
Daun senescence dapat dikenali
dengan kehilangan klorofil.
Seringkali area ujung daun senesce
yang dekat dengan vena,
diperlukan untuk ekspor nutrisi.
Sebagai penuaan daun, nutrisi
seperti nitrogen, fosfor dan logam
dialokasikan ke bagian lain dari
tanaman seperti mengembangkan
biji dan daun
Klorofil menurun selama penuaan
Di beberapa tanaman hal
ini disertai dengan
membuka kedok
karotenoid atau
akumulasi antosianin,
mengubah daun menjadi
oranye atau merah.
Tanda pertama dari penuaan daun adalah kerusakan klorofil
CIRI-CIRI PENUAAN/SENESCENCE :
 Daun menguning dari ujung ke pangkal
 Klorofil rusak,pigmen xantofil dan karoten muncul ER mengalami
degenerasi
 Ribosom menghilang.
 Kerusakan mitokondria
 Hilang nya struktur seperti vakuola,sitoplasma,nucleus
 Perubahan komposisi dan aktivitas metabolik ( protein menurun,RNA
berkurang,laju fotosintesis dan respirasi menurun bertahap.
MEKANISME SENESCENCE
Perombakan klorofil dan terbentuknya pigmen
lain seperti xantofil atau karotenoid
Penguraian protein => akumuulasi produk N
terlarut. Ex asam amino glutamin segera
ditransport ke bagian lain yang masih aktif
tumbuh
Perubahan struktur sel dengan perubahan
komposisi dan aktivitas metabolisme
Perubahan kecepatan fotosintesis dan respirasi
klimaterik => memacu senescence dan absisi
daun
Penyinaran menyebabkan penuaan daun pada daun
musim gugur
Panjang hari adalah sinyal itu inisiat daun
tua, tapi menilai di mana penuaan terjadi
dipengaruhi oleh suhu
Penuaan musim
gugur adalah proses
yang relatif lambat
Permulaan penuaan menyebabkan perubahan ekspresi gen
Ekspansi Kematangan
Penuaan yang
terlihat Nekrosis
Tidak ada
ekspresi
gen setelah
kematian
Gen terkait
penuaan (SAG)
Gen diurutkan
berdasarkan
pola ekspresi
temporal
Dampak ekonomi dari penuaan
Tipe liar -
Disiram dengan
baik
Tipe liar -
Stres Kekeringan
Sintesis sitokinin yang
diinduksi penuaan -
Stres Kekeringan
Menunda
penuaan dapat
meningkatkan
toleransi
kekeringan
Waktu penuaan mempengaruhi hasil dan kualitas biji-bijian
Menunda penuaan
meningkatkan fotosintesis
total dan dapat
meningkatkan
hasil biji-bijian
Namun, menunda penuaan juga
dapat mengurangi mobilisasi
nutrisi ke dalam benih,
menurunkan kualitasnya
Penuaan mempengaruhi kualitas pangan pasca panen
Panen dapat menyebabkan
penuaan, terutama pada
brokoli dan asparagus
Brokoli - hari panen Brokoli - lima hari pasca panen
FUNGSI BIOLOGIS SENESCENCE DAN ABSISI
:
•Ekspor asam amino/bahan lain dari bagian tua ke bagian yang sedang tumbuh
atau ke bagian penyimpanan.
•Mengurangi dedaunan untuk menurunkan transpirasi.
•Mengembalikan nutrisi mineral ke tanah yang selanjutnya akan tersedia kembali
bagi tanaman
•Mengurangi kondisi dari daun yang ternaungi.
•Untuk buah melepaskan biji yang akan memelihara kelangsungan spesies.
•Untuk bunga membuang organ yang tak berguna,sumber infeksi
DORMANSI
PENGERTIAN
DORMANSI
Dormansi merupakan suatu kondisi dimana benih
hidup tidak berkecambah sampai batas waktu akhir
pengamatan perkecambahan walaupun faktor
lingkungan optimum untuk perkecambahannya.
PENYEBAB TERJADINYA DORMANSI
Rendahnya proses
imbibisi
Rendahnya proses
mobilisasi dan
metabolisme cadangan
makanan
Respirasi tertekan
DORMANSI FISIK
(Primer)
 Impermebilitas kulit biji
terhadap air
 Resistensi mekanisme kulit
biji terhadap pertumbuhan
embrio,
 Adanya zat penghambat
DORMANSI FISIOLOGI
(Sekunder)
 Immaturity Embryo
 After Ripening
 Photodormansi
MACAM-MACAM DORMANSI
Dormansi Fisik (Primer)
• Dormansi Eksogen
• Dormansi Endogen
Dormansi Fisiologis (Sekunder)
Dormansi sekunder dapat diinduksi oleh :
• Thermodormancy (suhu)
• Photodormancy (Cahaya)
• Skotodormancy (Kegelapan)
Mekanisme Utama Dormansi
Benih
Pertukaran gas
terhambat
Dormansi yang Disebabkan Penutup Embrio
Penyerapan air
terhambat
Penghambatan
mekanis
Inhibitor di dalam
penutup embrio
Kegagalan dalam
memobilisasi cadangan
makanan dari
endosperma/Perisperma
Embrio belum
berkembang dan
berdiferensiasi
Dormansi Embrio
Pemblokiran sintesis
asam nukleat dan
protein
Kegagalan dalam
memobilisasi cadangan
makanan dari embrio
Defisiensi zat pengatur
tumbuh
Adanya inhibitor
CARA-CARA PEMATAHAN DORMANSI
01
Dengan perlakuan
mekanis, tujuannya yaitu
untuk melemahkan kulit
biji yang keras sehingga
lebih permeabel terhadap
air/gas
04
Perlakuan dengan suhu, dengan
cara stratifikasi. Bertujuan
untuk menghilangkan bahan-
bahan penghambat
perkecambahan/merangsang
pertumbuhan
03
Perendaman dengan air,
untuk memudahkan
penyerapan air oleh benih
02
Perlakuan kimia, tujuannya
yaitu menjadikan agar kulit
biji lebih mudah dimasuki air
pada proses imbibisi
CARA-CARA PEMATAHAN DORMANSI
05
Perlakuan dengan cahaya,
cahaya berpengaruh terhadap
persentase perkecambahan
benih dan laju
perkecambahan
06
Dormansi disebabkan oleh
hambatan metabolis pada
embrio, salah satu contohnya
yaitu counamin yang dapat
menghambat kerja enzim
penting dalam perkecambahan
HASIL DISKUSI
PERTANYAAN :
1. Riza Rusdiana (180210103015) : mengapa pematahan dormansi pada biji
asam tidak dapat terjadi secara bersama-sama?
JAWABAN :
Embrio belum masak (immature embryo) Ketika terjadi abscission
(gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belum menyelesaikan
tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo)Embrio belum
terdiferensiasiEmbrio secara morfologis sudah berkembang, namun
masih butuh waktu untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna.
TAMBAHAN DARI DOSEN
1. Proses perkecambahan yang tidak dapat tumbuh bisa diakibatkan oleh adanya
embrio yang belum masak, sehingga karena embrio yang belum masak menjadi
faktor penghambat biji untuk berkecambah, oleh karenanya pemilihan biji
merupakan proses yang penting untuk melakukan proses perkecambahan.
2. Rangsangan dari vernalisasi diteruskan oleh hormon vernalin yang berubah menjadi
giberelin yang penting untuk proses pembungaan melalui proses aerob. Giberelin
ini akan bekerja sama dengan hormon lain untuk meningkatkan laju pemanjangan
dan pembelahan sel. Oleh karenanya hormon vernalin dapat digantikan oleh
hormon giberen, sehingga dengan kondisi lingkungan yang mendukung dan suhu
rendah tumbuhan dapat berbunga dengan cepat
3. Pohon jati termasuk dalam jenis penuaan Polycarpic senescence (Seasonal leaf
senescence) yaitu Tanaman yang secara periodik menggugurkan daunnya karena
pengaruh faktor lingkungan. Hal ini berperan untuk mengurangi penguapan yang
berlebihan pada pohon jati terutama dalam kondisi lingkungan kering dan suhu
yang terlalu tinggi.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
THANKS!

More Related Content

What's hot

2. pertumbuhan dan perkembangan
2. pertumbuhan dan perkembangan2. pertumbuhan dan perkembangan
2. pertumbuhan dan perkembanganAndi Hafiidh
 
Presentasi fistum kelompok 4 etilen dan fenolik
Presentasi fistum kelompok 4 etilen dan fenolikPresentasi fistum kelompok 4 etilen dan fenolik
Presentasi fistum kelompok 4 etilen dan fenolikagronomy
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)f' yagami
 
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanAde Khairun Nisa
 
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)Dokter Tekno
 
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Rahmita Rmdhnty
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanAnggi Setiawan
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaAgustin Dian Kartikasari
 
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatPuan Habibah
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanNaflah Ariqah
 

What's hot (20)

Arsitektur pohon
Arsitektur pohonArsitektur pohon
Arsitektur pohon
 
2. pertumbuhan dan perkembangan
2. pertumbuhan dan perkembangan2. pertumbuhan dan perkembangan
2. pertumbuhan dan perkembangan
 
Presentasi fistum kelompok 4 etilen dan fenolik
Presentasi fistum kelompok 4 etilen dan fenolikPresentasi fistum kelompok 4 etilen dan fenolik
Presentasi fistum kelompok 4 etilen dan fenolik
 
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)Pertemuan 5 (perkembangan buah)
Pertemuan 5 (perkembangan buah)
 
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
Botani pertemuan ke 3 (akar, daun)
 
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
 
Indera hewan
Indera hewanIndera hewan
Indera hewan
 
Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanaman
 
Subclass Dialypetalae
Subclass DialypetalaeSubclass Dialypetalae
Subclass Dialypetalae
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Tanaman c3
Tanaman c3Tanaman c3
Tanaman c3
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 

Similar to FISTUM_7_VERNALISASI, SENESCENCE DAN DORMANSI.pptx

Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSoga Biliyan Jaya
 
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan Effrila Nita
 
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docxDickySanjaya10
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptMarfaNis
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfPinkPantsu
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanRizka Pratiwi
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSri Sihaloho
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSri Sihaloho
 
Bab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptx
Bab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptxBab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptx
Bab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptxAstiKasari3
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanFeisal Rachman Soedibja
 
Biologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPABiologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPAIkha Mardiyah
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailIsmail Fizh
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Inten Aja Deh
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumputrisagut
 

Similar to FISTUM_7_VERNALISASI, SENESCENCE DAN DORMANSI.pptx (20)

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)Induksi pembungaan (7)
Induksi pembungaan (7)
 
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
Pertumbuhan dan perkem tumbuhan
 
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
393491399 laporan-percobaan-kacang-media-kapas-basah-dan-tanah-docx
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Bab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptx
Bab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptxBab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptx
Bab-1-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tumbuhan-1.pptx
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 
Biologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPABiologi kelas XII IPA
Biologi kelas XII IPA
 
PP.pptx
PP.pptxPP.pptx
PP.pptx
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayantiPertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
 
pertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan dan perkembanganpertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 

Recently uploaded

Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)saritharamadhani03
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxaristasaputri46
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfNurSriWidyastuti1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIgloriosaesy
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 

Recently uploaded (20)

Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 

FISTUM_7_VERNALISASI, SENESCENCE DAN DORMANSI.pptx

  • 1. Anggun Octaviana Isnaini (160210103006) Intan Febrianti (180210103036) Adilla Dhea S.S. (180210103038) Dias Mega (180210103092) Arinal Husna (180210103112) KELOMPOK 7 Vernalisasi, Senescence dan Dormansi
  • 3. PENGERTIAN VERNALISASI Vernalisasi merupakan proses pembungaan yang terjadi karena suhu rendah yang dapat merangsang hormon pembungaan sehingga budidaya tanaman akan lebih cepat
  • 4. PROSES VERNALISASI Pelembaban biji Perlakuan dingin Pengeringan dan penaburan Benih
  • 5. LETAK VERNALISASI 01 Biji yang telah mengalami imbibisi, akar, embrio, pucuk batang. 04 Tanaman yang ditanam dari kuncup liar suatu daun yang sudah tervernalisasi 03 Biji yang sedang berkembang pada tanaman induk dapat dan seringkali sudah tervernalisasi apabila tepat pada waktu suhu dingin berlangsung sebelum biji menjadi kering. 02 Pengenaan suhu dingin hanya pada daun, akar, atau batang tidak efektif.
  • 6. TAHAPAN VERNALISASI MENURUT LYSENKO Thermostage : tahap utama, di mana biji yang sedikit berkecambah dan terkena suhu rendah 0-5 derajat Celcius. Selama tahap ini, struktur seperti akar, batang dan daun berkembang dan juga disebut sebagai fase vegetatif. Benih kehilangan dormansi dan mulai berkecambah. Tahap sekunder, di mana pembibitan setelah vernalisasi dilakukan fase penyinaran yang benar atau suhu tinggi hingga 40 derajat Celcius. Proses ini disebut sebagai tahap reproduksi, di mana bibit menumbuhkan struktur reproduksi seperti bunga dan buah.
  • 7. TAHAPAN VERNALISASI MENURUT CHAILAKHYAN Pada tanaman berhari panjang : Hormon berbunga “Anthesins” dapat mengubah hormon vernalin menjadi hormon pengatur pertumbuhan asam giberelat, yang akhirnya menginduksi pembungaan dalam tanaman. Pada tanaman berhari pendek : tidak memiliki hormon berbunga “Anthesins” yang mengubah vernalin menjadi asam giberelat, dan tidak menginduksi pembungaan.
  • 8. PERANAN VERNALISASI 1. vernalisasi memberi waktu yang cukup bagi tanaman untuk menjadi dewasa 2. Mengurangi fase vegetatif dan mempercepat periode reproduksi. 3. Vernalisasi meningkatkan hasil pertumbuhan. 4. Membuat tanaman lebih mudah beradaptasi dengan memungkinkan mereka untuk tumbuh di daerah mana saja 5. Meningkatkan kualitas tumbuhan 6. Proses ini tidak hanya berlaku untuk tanaman beriklim sedang tetapi juga beberapa tanaman tropis seperti gandum, beras, millet dll.
  • 9. FAKTOR VERNALISASI SUHU RENDAH PERIODE WAKTU BENIH AIR DAN OKSIGEN
  • 10. HILANGNYA VERNALISASI Vernalisasi pada biji dapat dinolkan dengan pengenaan kondisi yang parah, seperti kekeringan atau temperatur tinggi (30-35̊C) selama periode beberapa hari.
  • 12. PENGERTIAN SENESCENCE Senescence (Penuaan) adalah bagian akhir dari proses perkembangan dari dewasa sampai hilangnya pengorganisasian dan fungsi. Proses penurunan kondisi yang menyertai pertambahan umur mengarah kepada kematian organ atau organisme. Senescence: •adalah aktif program perkembangan yang membutuhkan regulasi banyak gen • adalah tidak hanya nekrosis atau kematian karena kelalaian
  • 13. JENIS SENESCENCE Senescence Organ Senescence seluruh tumbuhan
  • 14. FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR DALAM PADA REGULASI PENUAAN - Species - Usia - Perkembangan Reproduksi - Monocarpic senescence (kompetisi nutrien antara organ vegetatif- reproduktif) - Tingkat Fitohormon . FAKTOR DALAM - Panjang Hari - Temperatur - Abiotik dan Biotik : Kekeringan,defisiensi nutrient, infeksi pathogen,perlukaan, dan naungan FAKTOR LINGKUNGAN
  • 15. DUA HORMON UTAMA TERLIBAT DALAM SENESCENCE Etilen sebagai penginduksi senescence Sitokinin sebagai penghambat senescence
  • 16. PENYEBAB SENESCENCE 1. Adanya kompetisi nutrien antara organ vegetatif dan generatif 2. Pengaruh hormon 3. Faktor genetik 4. Faktor luar 5. Cahaya- Defisiensi nitrogen- Suhu- Serangan patogen
  • 17. TIPE-TIPE PENUAAN Senescence yang terjadi setelah pembungaan dan pembuahan seluruh organ mengalami kematian Tanaman mati semuanya setelah terbentuknya buah dan biji Misal: Pisang dan kacang- kacangan . Monocarpic senescence Daun-daun mengering dan mati setelah mencapai umur tertentu.Senescence secara berurutan dari daun yang tua ke daun yang muda(hierarchical senescence), misalnya daun tembakau Sequential senescence of leaves Tanaman yang secara periodik menggugurkan daunnya karena pengaruhfaktor lingkungan.Misalnya: Jati, Flamboyan, Randu Polycarpic senescence (Seasonal leaf senescence) Senescence pada bagian tunas tumbuhan herba perennial, tumbuhan berumbi Misalnya tanaman yang mempunyai umbi/rhizome Senescence of above ground plant
  • 18. PENGARUH FAKTOR PENUAAN Kenaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air dapat mempercepat terjadinya senescence daun Penghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence tanaman Pengurangan unsur-unsur hara dalam tanah, air, penaikan suhu, berakibat menekan pertumbuhan tanaman yang berarti mempercepat senescence Beberapa faktor luar dapat menghambat atau mempercepat terjadinya senescence:
  • 19. Daun senescence dapat dikenali dengan kehilangan klorofil. Seringkali area ujung daun senesce yang dekat dengan vena, diperlukan untuk ekspor nutrisi. Sebagai penuaan daun, nutrisi seperti nitrogen, fosfor dan logam dialokasikan ke bagian lain dari tanaman seperti mengembangkan biji dan daun
  • 20. Klorofil menurun selama penuaan Di beberapa tanaman hal ini disertai dengan membuka kedok karotenoid atau akumulasi antosianin, mengubah daun menjadi oranye atau merah. Tanda pertama dari penuaan daun adalah kerusakan klorofil
  • 21. CIRI-CIRI PENUAAN/SENESCENCE :  Daun menguning dari ujung ke pangkal  Klorofil rusak,pigmen xantofil dan karoten muncul ER mengalami degenerasi  Ribosom menghilang.  Kerusakan mitokondria  Hilang nya struktur seperti vakuola,sitoplasma,nucleus  Perubahan komposisi dan aktivitas metabolik ( protein menurun,RNA berkurang,laju fotosintesis dan respirasi menurun bertahap.
  • 22. MEKANISME SENESCENCE Perombakan klorofil dan terbentuknya pigmen lain seperti xantofil atau karotenoid Penguraian protein => akumuulasi produk N terlarut. Ex asam amino glutamin segera ditransport ke bagian lain yang masih aktif tumbuh Perubahan struktur sel dengan perubahan komposisi dan aktivitas metabolisme Perubahan kecepatan fotosintesis dan respirasi klimaterik => memacu senescence dan absisi daun
  • 23. Penyinaran menyebabkan penuaan daun pada daun musim gugur Panjang hari adalah sinyal itu inisiat daun tua, tapi menilai di mana penuaan terjadi dipengaruhi oleh suhu Penuaan musim gugur adalah proses yang relatif lambat
  • 24. Permulaan penuaan menyebabkan perubahan ekspresi gen Ekspansi Kematangan Penuaan yang terlihat Nekrosis Tidak ada ekspresi gen setelah kematian Gen terkait penuaan (SAG) Gen diurutkan berdasarkan pola ekspresi temporal
  • 25. Dampak ekonomi dari penuaan Tipe liar - Disiram dengan baik Tipe liar - Stres Kekeringan Sintesis sitokinin yang diinduksi penuaan - Stres Kekeringan Menunda penuaan dapat meningkatkan toleransi kekeringan
  • 26. Waktu penuaan mempengaruhi hasil dan kualitas biji-bijian Menunda penuaan meningkatkan fotosintesis total dan dapat meningkatkan hasil biji-bijian Namun, menunda penuaan juga dapat mengurangi mobilisasi nutrisi ke dalam benih, menurunkan kualitasnya
  • 27. Penuaan mempengaruhi kualitas pangan pasca panen Panen dapat menyebabkan penuaan, terutama pada brokoli dan asparagus Brokoli - hari panen Brokoli - lima hari pasca panen
  • 28. FUNGSI BIOLOGIS SENESCENCE DAN ABSISI : •Ekspor asam amino/bahan lain dari bagian tua ke bagian yang sedang tumbuh atau ke bagian penyimpanan. •Mengurangi dedaunan untuk menurunkan transpirasi. •Mengembalikan nutrisi mineral ke tanah yang selanjutnya akan tersedia kembali bagi tanaman •Mengurangi kondisi dari daun yang ternaungi. •Untuk buah melepaskan biji yang akan memelihara kelangsungan spesies. •Untuk bunga membuang organ yang tak berguna,sumber infeksi
  • 30. PENGERTIAN DORMANSI Dormansi merupakan suatu kondisi dimana benih hidup tidak berkecambah sampai batas waktu akhir pengamatan perkecambahan walaupun faktor lingkungan optimum untuk perkecambahannya.
  • 31. PENYEBAB TERJADINYA DORMANSI Rendahnya proses imbibisi Rendahnya proses mobilisasi dan metabolisme cadangan makanan Respirasi tertekan
  • 32. DORMANSI FISIK (Primer)  Impermebilitas kulit biji terhadap air  Resistensi mekanisme kulit biji terhadap pertumbuhan embrio,  Adanya zat penghambat DORMANSI FISIOLOGI (Sekunder)  Immaturity Embryo  After Ripening  Photodormansi MACAM-MACAM DORMANSI
  • 33. Dormansi Fisik (Primer) • Dormansi Eksogen • Dormansi Endogen Dormansi Fisiologis (Sekunder) Dormansi sekunder dapat diinduksi oleh : • Thermodormancy (suhu) • Photodormancy (Cahaya) • Skotodormancy (Kegelapan)
  • 35. Pertukaran gas terhambat Dormansi yang Disebabkan Penutup Embrio Penyerapan air terhambat Penghambatan mekanis Inhibitor di dalam penutup embrio Kegagalan dalam memobilisasi cadangan makanan dari endosperma/Perisperma
  • 36. Embrio belum berkembang dan berdiferensiasi Dormansi Embrio Pemblokiran sintesis asam nukleat dan protein Kegagalan dalam memobilisasi cadangan makanan dari embrio Defisiensi zat pengatur tumbuh Adanya inhibitor
  • 37. CARA-CARA PEMATAHAN DORMANSI 01 Dengan perlakuan mekanis, tujuannya yaitu untuk melemahkan kulit biji yang keras sehingga lebih permeabel terhadap air/gas 04 Perlakuan dengan suhu, dengan cara stratifikasi. Bertujuan untuk menghilangkan bahan- bahan penghambat perkecambahan/merangsang pertumbuhan 03 Perendaman dengan air, untuk memudahkan penyerapan air oleh benih 02 Perlakuan kimia, tujuannya yaitu menjadikan agar kulit biji lebih mudah dimasuki air pada proses imbibisi
  • 38. CARA-CARA PEMATAHAN DORMANSI 05 Perlakuan dengan cahaya, cahaya berpengaruh terhadap persentase perkecambahan benih dan laju perkecambahan 06 Dormansi disebabkan oleh hambatan metabolis pada embrio, salah satu contohnya yaitu counamin yang dapat menghambat kerja enzim penting dalam perkecambahan
  • 39. HASIL DISKUSI PERTANYAAN : 1. Riza Rusdiana (180210103015) : mengapa pematahan dormansi pada biji asam tidak dapat terjadi secara bersama-sama? JAWABAN : Embrio belum masak (immature embryo) Ketika terjadi abscission (gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belum menyelesaikan tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo)Embrio belum terdiferensiasiEmbrio secara morfologis sudah berkembang, namun masih butuh waktu untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna.
  • 40. TAMBAHAN DARI DOSEN 1. Proses perkecambahan yang tidak dapat tumbuh bisa diakibatkan oleh adanya embrio yang belum masak, sehingga karena embrio yang belum masak menjadi faktor penghambat biji untuk berkecambah, oleh karenanya pemilihan biji merupakan proses yang penting untuk melakukan proses perkecambahan. 2. Rangsangan dari vernalisasi diteruskan oleh hormon vernalin yang berubah menjadi giberelin yang penting untuk proses pembungaan melalui proses aerob. Giberelin ini akan bekerja sama dengan hormon lain untuk meningkatkan laju pemanjangan dan pembelahan sel. Oleh karenanya hormon vernalin dapat digantikan oleh hormon giberen, sehingga dengan kondisi lingkungan yang mendukung dan suhu rendah tumbuhan dapat berbunga dengan cepat 3. Pohon jati termasuk dalam jenis penuaan Polycarpic senescence (Seasonal leaf senescence) yaitu Tanaman yang secara periodik menggugurkan daunnya karena pengaruh faktor lingkungan. Hal ini berperan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan pada pohon jati terutama dalam kondisi lingkungan kering dan suhu yang terlalu tinggi.
  • 41. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik THANKS!

Editor's Notes

  1. Dormansi eksogen adalah dorasin dengan kondisi yang menjadi syarat penting untuk melakukan perkecambahan. Apabila air, cahaya,suhu tidak tersedia bagi benih maka benih tersebut akan menjadi gagal untuk berkecambah. Tipe dormansi ini biasanya berkaitan dengan sifat fisik kulit benih. Akan tetapi, kondisi cahaya ideal dan stimulus lingkungan lainnya untuk perkecambahan mungkin tidak tersedia. Dormansi endogen dapat dipatahkan dengan perubahan fisiologis seperti pemakaian embrio rudimenter, respons terhadap zat pengatur tumbuh, perubahan suhu, dan ekspos ke cahaya.