Proses kehamilan dimulai dengan fertilisasi, yaitu bergabungnya sel sperma dan ovum. Zigot yang terbentuk kemudian berkembang menjadi blastula dan melakukan nidasi dengan menempel pada dinding uterus. Selama kehamilan, korion dan desidua berkembang untuk mendukung pertumbuhan embrio.
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ eksternal seperti mons pubis, labia mayor dan minor, klitoris, dan vestibulum. Organ internalnya adalah vagina, rahim, tuba falopi, dan ovarium. Rahim berfungsi sebagai tempat tumbuh kembang janin selama kehamilan. Ovarium menghasilkan ovum dan hormon seksual. Tuba falopi menangkap ovum dan menjadi tempat fertilisasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan plasenta, amnion, dan embriogenesis selama kehamilan. Proses pembentukan plasenta dimulai setelah implantasi dan selesai pada usia kehamilan 16 minggu. Amnion berisi air ketuban yang melindungi janin. Embriogenesis meliputi proses gastrulasi dimana terbentuk tiga lapisan sel (ektoderm, mesoderm, endoderm) yang kemudian berkembang menjadi sistem organ tubuh
Dokumen tersebut membahas tentang menstruasi dan gangguannya. Secara singkat, dibahas tentang definisi menstruasi dan siklus menstruasi normal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti siklus ovarium, siklus uterus, dan siklus hormon. Selanjutnya dibahas pula jenis-jenis gangguan menstruasi dan siklusnya seperti menoragia, metroragia, dan amenorea beserta penyebabnya.
Dokumen tersebut merangkum sistem reproduksi pria, meliputi organ reproduksi utama seperti testis dan organ asesoris seperti saluran reproduksi, kelenjar seks, serta genitalia eksterna beserta fungsi dan prosesnya.
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ eksternal seperti mons pubis, labia mayor dan minor, klitoris, dan vestibulum. Organ internalnya adalah vagina, rahim, tuba falopi, dan ovarium. Rahim berfungsi sebagai tempat tumbuh kembang janin selama kehamilan. Ovarium menghasilkan ovum dan hormon seksual. Tuba falopi menangkap ovum dan menjadi tempat fertilisasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses pembentukan plasenta, amnion, dan embriogenesis selama kehamilan. Proses pembentukan plasenta dimulai setelah implantasi dan selesai pada usia kehamilan 16 minggu. Amnion berisi air ketuban yang melindungi janin. Embriogenesis meliputi proses gastrulasi dimana terbentuk tiga lapisan sel (ektoderm, mesoderm, endoderm) yang kemudian berkembang menjadi sistem organ tubuh
Dokumen tersebut membahas tentang menstruasi dan gangguannya. Secara singkat, dibahas tentang definisi menstruasi dan siklus menstruasi normal serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti siklus ovarium, siklus uterus, dan siklus hormon. Selanjutnya dibahas pula jenis-jenis gangguan menstruasi dan siklusnya seperti menoragia, metroragia, dan amenorea beserta penyebabnya.
Dokumen tersebut merangkum sistem reproduksi pria, meliputi organ reproduksi utama seperti testis dan organ asesoris seperti saluran reproduksi, kelenjar seks, serta genitalia eksterna beserta fungsi dan prosesnya.
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Dokumen ini membahas tentang fertilisasi dan perkembangan embrio. Fertilisasi adalah proses penggabungan sel telur dan sperma untuk membentuk zigot. Embrio akan berkembang melalui pembelahan sel dan perkembangan organ. Plasenta berfungsi untuk menyalurkan zat gizi dan oksigen serta membuang limbah ke dan dari embrio.
Dokumen tersebut membahas sistem endokrin dan hormon, meliputi:
1. Pengertian hormon dan kelenjar endokrin
2. Fungsi umum kelenjar endokrin
3. Klasifikasi hormon berdasarkan komposisi kimia, kelarutan, dan lokasi reseptor
4. Sistem endokrin meliputi kelenjar penghasil hormon dan lokasinya
Embriogenesis sistem saraf dimulai dari proliferasi ektoderm yang membentuk neural tube melalui proses neurulasi. Neural tube kemudian membentuk tiga vesikel otak dan berdiferensiasi menjadi struktur otak seperti hipofisis dan epifisis. Sistem saraf tepi terbentuk dari neural crest yang berdiferensiasi menjadi ganglion dan serabut saraf kranial dan spinal.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Tiga kalimat:
Dokumen ini menjelaskan anatomi alat reproduksi perempuan secara rinci, mulai dari alat genitalia eksternal seperti mons veneris, labia, klitoris, hingga alat genitalia internal seperti vagina, uterus, tuba fallopii, dan ovarium beserta fungsi dan strukturnya.
Teks tersebut membahas tentang konsepsi dan perkembangan janin selama kehamilan normal, termasuk proses fertilisasi, implantasi, pembentukan plasenta, dan fungsi plasenta dalam pertukaran zat antara ibu dan janin.
Dokumen ini membahas tentang fertilisasi dan perkembangan embrio. Fertilisasi adalah proses penggabungan sel telur dan sperma untuk membentuk zigot. Embrio akan berkembang melalui pembelahan sel dan perkembangan organ. Plasenta berfungsi untuk menyalurkan zat gizi dan oksigen serta membuang limbah ke dan dari embrio.
Dokumen tersebut membahas sistem endokrin dan hormon, meliputi:
1. Pengertian hormon dan kelenjar endokrin
2. Fungsi umum kelenjar endokrin
3. Klasifikasi hormon berdasarkan komposisi kimia, kelarutan, dan lokasi reseptor
4. Sistem endokrin meliputi kelenjar penghasil hormon dan lokasinya
Embriogenesis sistem saraf dimulai dari proliferasi ektoderm yang membentuk neural tube melalui proses neurulasi. Neural tube kemudian membentuk tiga vesikel otak dan berdiferensiasi menjadi struktur otak seperti hipofisis dan epifisis. Sistem saraf tepi terbentuk dari neural crest yang berdiferensiasi menjadi ganglion dan serabut saraf kranial dan spinal.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Tiga kalimat:
Dokumen ini menjelaskan anatomi alat reproduksi perempuan secara rinci, mulai dari alat genitalia eksternal seperti mons veneris, labia, klitoris, hingga alat genitalia internal seperti vagina, uterus, tuba fallopii, dan ovarium beserta fungsi dan strukturnya.
Teks tersebut membahas tentang konsepsi dan perkembangan janin selama kehamilan normal, termasuk proses fertilisasi, implantasi, pembentukan plasenta, dan fungsi plasenta dalam pertukaran zat antara ibu dan janin.
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3MJM Networks
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi wanita dan pria serta gangguannya. Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi dalam dan luar beserta proses oogenesis, hormon, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria antara lain gangguan menstruasi, kanker genitalia, endometriosis, infeksi vagina, hipogonadisme, kriptorkidisme, uretritis, prostatitis dan epididimitis.
1. Konsepsi dimulai dari penyatuan telur dan sperma hingga implantasi embrio di uterus
2. Proses ini melibatkan pembentukan gamet, ovulasi, fertilisasi, dan pembelahan sel zigot hingga blastosista
3. Tanda awal kehamilan meliputi amenorea, mual, mengidam, dan sering buang air kecil
Teks tersebut merangkum proses terjadinya kehamilan mulai dari siklus menstruasi, fertilisasi, implantasi, dan perkembangan embrio hingga terbentuknya plasenta. Proses ini melibatkan berbagai hormon dan perubahan pada sel-sel yang membentuk janin maupun organ-organ pendukungnya.
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptnice foresa
Proses kehamilan dan penyakit yang menyertainya meliputi tahapan perkembangan janin dari konsepsi hingga kelahiran, serta anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita. Proses kehamilan terbagi menjadi tiga trimester, dimana pada setiap trimester terjadi pertumbuhan dan perkembangan organ-organ penting janin seperti sistem syaraf pusat dan jantung. Proses ini didukung oleh pembentukan dan fungsi plasenta untuk menyup
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanKurnia Wati
Fertilisasi terjadi ketika sel telur dan sel sperma bergabung di saluran telur. Hasilnya adalah zigot yang berkembang menjadi morula dan blastula sebelum menanam di dinding rahim. Selama kehamilan, organ-organ janin terbentuk dan pertumbuhan berlanjut hingga persalinan.
Dokumen tersebut merangkum siklus menstruasi wanita, termasuk fase-fasenya seperti fase folikel, ovulasi, dan fase luteal. Juga dijelaskan proses fertilisasi, kehamilan, dan persalinan secara singkat. Siklus menstruasi normal berlangsung selama sekitar 28 hari dan dipengaruhi oleh interaksi sistem endokrin dan reproduksi.
Embriologi membahas tentang perkembangan embrio mulai dari zigot hingga janin. Proses ini meliputi pembelahan sel, pembentukan lapisan sel, implantasi, dan perkembangan awal organ. Hormon seperti FSH, LH, estrogen dan progesterone memainkan peran penting dalam perkembangan embrio dan siklus reproduksi manusia.
Bab ini membahas sistem reproduksi manusia, meliputi struktur dan fungsi organ reproduksi pria dan wanita, mekanisme pembentukan gamet, fertilisasi, kehamilan, persalinan, ASI, pengaturan kelahiran, dan kelainan yang dapat terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan penyakit menular langsung dan bersumber binatang, mencakup penjelasan gejala, cara penularan, dan pencegahannya untuk penyakit seperti kudis, cacar air, influenza, demam berdarah dengue, dan malaria.
Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi pria dengan mengikat saluran sperma sehingga benih tidak mengalir ke air mani. Tindakan ini hanya boleh dilakukan bagi pasangan yang yakin sudah mencapai ukuran keluarga yang diinginkan atau istri yang memiliki masalah kesehatan, dan tidak boleh dilakukan bagi yang sakit akut atau memiliki gangguan kesehatan tertentu. Vasektomi akan efektif setelah
Diare adalah kondisi buang air besar lebih sering dengan konsistensi cair yang disebabkan oleh infeksi, malabsorpsi, atau keracunan. Diare berbahaya jika tidak ditangani karena bisa menyebabkan dehidrasi yang berpotensi fatal. Pengobatan diare meliputi pemberian oralit, zink, ASI/makanan sesuai umur, serta antibiotik pada kasus-kasus tertentu. Pencegahan diare penting dengan menjaga kebersihan lingkungan
Persalinan normal terdiri atas 4 kala, dimulai dengan pembukaan serviks sampai diameter 9-10 cm selama kala 1, keluarnya kepala janin selama kala 2, keluarnya tubuh selama kala 3, dan pengawasan pascapersalinan selama kala 4. Kepala janin melakukan fleksi dan putaran paksi dalam untuk melewati rongga panggul, diikuti oleh bahu dan tubuh.
Hormon estrogen dan progesteron menyebabkan perubahan pada organ-organ reproduksi wanita selama kehamilan. Uterus membesar dan menjadi lebih lunak, payudara membesar, dan terjadi peningkatan sirkulasi darah. Perubahan-perubahan ini mempersiapkan tubuh untuk kehamilan dan melahirkan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
5. Fertilisasi
Adalah proses bergabungnya sel
spermatozoa dan ovum.
Paling sering terjadi di pars
ampularis tuba.
6. Sperma dan Ovum
Sperma
Meiosis 1 dan 2 di tubulus
seminiferus.
”Mature” dalam epididimis tapi
belum dapat membuahi ovum
karena dihambat oleh substansi
inhibitor yang dikeluarkan oleh
epitel duktus genital.
Ovum
Pematangan pertama (meiosis 1)
di ovarium dalam bentuk oosit
sekunder ovulasi.
Pematangan kedua (meiosis 2)
terjadi saat sperma membuahi
ovum.
8. Kapasitasi Spermatozoa
Adalah serangkaian proses
spermatozoa dalam saluran
reproduksi wanita yang
mengaktivasi spermatozoa
sehingga dapat melakukan
fertilisasi.
Terjadi saat spermatozoa kontak
dengan cairan saluran
reproduksi wanita.
Rangkaian proses :
Pembersihan substansi inhibitor
oleh cairan uterus dan tuba
fallopi.
Pengurangan kolesterol yang
menutupi akrosom saat
perjalanan dari vagina ke uterus.
Membran sperma menjadi lebih
permeabel terhadap ion Ca
Peningkatan gerakan flagel.
Mengubah membran sel yang
menutup akrosom lebih
mudah mengeluarkan enzim dan
penetrasi ovum
9. Fertilisasi
Akrosom mengandung:
Enzim hyaluronidase
Enzim proteolitik
Sperma mengeluarkan enzim
hyaluronidase sel-sel granulosa
(corona radiata) terbuka.
Membran anterior sperma terikat
reseptor protein zona pelusida
semua bagian akrosom terlarut
dan semua enzim dilepaskan
sperma penetrasi ke zona pellusida
menuju vitellus.
Penetrasi sperma menyebabkan:
Oosit sekunder mengalami
pematangan kedua pronukleus
(haploid) & badan polar
Oosit melepaskan granul kortikal
ke ruang perivitelina menutup
zona pelusida dan mencegah
penetrasi sperma berikutnya.
Spermatozoa kehilangan membran
nukleus, hanya tersisa pronukleus
(haploid).
Pronukleus ovum bersatu dengan
pronukleus spermatozoa zigot
(diploid)
12. Perkembangan dan perjalanan zigot
Dalam beberapa jam, zigot
membelah.
Dalam 3 hari, terbentuk
sekelompok sel yang sama
besarnya disebut morula.
Sampai kavum uteri, dalam
bentuk blastula (blasocyst).
Blastula (Blastocyst) :
Trofoblas (lapisan terluar)
Inner cell mass (bintik
benih/nodus embrional)
Rongga eksoselom
13. Perkembangan dan Perjalanan Zigot
Zigot didorong dari ampula ke
pars ismika dan pars interstitialis
tuba menuju kavum uteri oleh
getaran silia dan kontraksi tuba.
Dalam 3 hari pertama fertilisasi,
pars ismika tuba bersifat spastik.
Pengaruh progesteron pars
ismika menjadi relaks dan
mudah dilewati morula.
Morula berubah menjadi
blastula dan tertanam pada
endometrium Nidasi
17. Nidasi
Adalah tertanamnya blastocyst
pada endometrium.
Lokasi nidasi: dinding depan
atau belakang uterus dekat
fundus uteri.
Sel-sel yang lebih kecil yang
membentuk dinding blastula
akan menjadi trofoblas.
Trofoblas menghancurkan dan
mencairkan jaringan
endometrium pada masa
sekresi dengan sel-sel desidua.
Blastula dengan bagian inner
cell mass masuk ke lapisan
desidua, dan luka pada desidua
kemudian menutup kembali
Hartman’s sign.
18. Nidasi
Setelah nidasi, blastula mulai
berdiferensiasi.
Sel yang lebih kecil, dekat
eksoselom membentuk:
Entoderm usus, saluran
pernapasan, kandung kemih,
hati.
Yolk sac traktus intestinal
Sel yang lebih besar menjadi:
Ektoderm kulit, rambut,
kuku, gigi, susunan saraf.
Ruang amnion tempat
embrio tumbuh
Lapisan sel lain yang masuk
antara lapisan ektoderm dan
entoderm disebut mesoderm
otot, tulang, jaringan ikat,
jantung & pembuluh darah, limfa.
Daerah antara ruang amnion
dan yolk sac disebut embryonal
plate.
Sel-sel fibroblas mesodermal
tumbuh di sekitar embrio dan
melapisi sebelah dalam
trofoblas chorionic membrane
korion
19.
20.
21.
22.
23.
24. Perubahan endometrium
Endometrium yang berubah karena pengaruh kehamilan disebut
desidua.
Desidua dibagi tiga lapisan:
Stratum compactum tempat telur tertanam
Stratum spongiosum kaya kelenjar dan pembuluh darah
Stratum basale tidak berubah
25. Perubahan endometrium
Dengan membesarnya telur,
desidua terbagi dua:
Desidua basalis terdapat
antara telur dan dinding rahim
Desidua kapsularis terdapat
antara telur dan kavum uteri
Desidua yang tidak terbagi oleh
sel telur : desidua vera.
26. Korion
Korion terdiri dari 2 lapisan:
Sitotrofoblas lapisan dalam
yang berhubungan dengan
mesoderm dan jelas batasnya.
Terdiri dari sel-sel
mononukleus.
Sinsisiotrofoblas lapisan luar
yang berhubungan dengan
desidua. Terdiri dari nukleus-nukleus
tanpa batas sel yang
jelas.
27. Korion
Korion mengeluarkan enzim
yang mencairkan sel-sel
desidua dan menghancurkan
pembuluh darah.
Korion mengeluarkan cabang
(villi) ke desidua :
Korion laeve tumbuh ke
dalam desidua kapsularis.
Korion frondosum tumbuh
ke dalam desidua basalis.
28. Pertumbuhan embrio
Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate :
Ektoderm
Mesoderm
Endoderm
Ruang amnion tumbuh cepat mendesak eksoselom ruang
amnion mendekati korion.
Mesoblas antara ruang amnion dan embrio menjadi padat disebut
body stalk hubungan antara embrio dan dinding trofoblas
tali pusat.