SlideShare a Scribd company logo
dr. Muhammad Amin 
Fertilisasi dan Nidasi
Tujuan Pembelajaran 
Mendiskusikan proses kehamilan 
 Fertilisasi 
 Nidasi 
 Bagian-bagian nidasi
Fertilisasi
Fertilisasi 
Adalah proses bergabungnya sel 
spermatozoa dan ovum. 
Paling sering terjadi di pars 
ampularis tuba.
Sperma dan Ovum 
Sperma 
Meiosis 1 dan 2 di tubulus 
seminiferus. 
”Mature” dalam epididimis tapi 
belum dapat membuahi ovum 
karena dihambat oleh substansi 
inhibitor yang dikeluarkan oleh 
epitel duktus genital. 
Ovum 
Pematangan pertama (meiosis 1) 
di ovarium dalam bentuk oosit 
sekunder  ovulasi. 
Pematangan kedua (meiosis 2) 
terjadi saat sperma membuahi 
ovum.
Oogenesis
Kapasitasi Spermatozoa 
Adalah serangkaian proses 
spermatozoa dalam saluran 
reproduksi wanita yang 
mengaktivasi spermatozoa 
sehingga dapat melakukan 
fertilisasi. 
Terjadi saat spermatozoa kontak 
dengan cairan saluran 
reproduksi wanita. 
Rangkaian proses : 
 Pembersihan substansi inhibitor 
oleh cairan uterus dan tuba 
fallopi. 
 Pengurangan kolesterol yang 
menutupi akrosom saat 
perjalanan dari vagina ke uterus. 
 Membran sperma menjadi lebih 
permeabel terhadap ion Ca 
 Peningkatan gerakan flagel. 
 Mengubah membran sel yang 
menutup akrosom  lebih 
mudah mengeluarkan enzim dan 
penetrasi ovum
Fertilisasi 
Akrosom mengandung: 
 Enzim hyaluronidase 
 Enzim proteolitik 
Sperma mengeluarkan enzim 
hyaluronidase  sel-sel granulosa 
(corona radiata) terbuka. 
Membran anterior sperma terikat 
reseptor protein zona pelusida  
semua bagian akrosom terlarut 
dan semua enzim dilepaskan  
sperma penetrasi ke zona pellusida 
menuju vitellus. 
Penetrasi sperma menyebabkan: 
 Oosit sekunder mengalami 
pematangan kedua  pronukleus 
(haploid) & badan polar 
 Oosit melepaskan granul kortikal 
ke ruang perivitelina  menutup 
zona pelusida dan mencegah 
penetrasi sperma berikutnya. 
Spermatozoa kehilangan membran 
nukleus, hanya tersisa pronukleus 
(haploid). 
Pronukleus ovum bersatu dengan 
pronukleus spermatozoa  zigot 
(diploid)
Proses Fertilisasi
Proses Fertilisasi
Perkembangan dan perjalanan zigot 
Dalam beberapa jam, zigot 
membelah. 
Dalam 3 hari, terbentuk 
sekelompok sel yang sama 
besarnya disebut morula. 
Sampai kavum uteri, dalam 
bentuk blastula (blasocyst). 
Blastula (Blastocyst) : 
 Trofoblas (lapisan terluar) 
 Inner cell mass (bintik 
benih/nodus embrional) 
 Rongga eksoselom
Perkembangan dan Perjalanan Zigot 
Zigot didorong dari ampula ke 
pars ismika dan pars interstitialis 
tuba menuju kavum uteri oleh 
getaran silia dan kontraksi tuba. 
Dalam 3 hari pertama fertilisasi, 
pars ismika tuba bersifat spastik. 
Pengaruh progesteron  pars 
ismika menjadi relaks dan 
mudah dilewati morula. 
Morula berubah menjadi 
blastula dan tertanam pada 
endometrium  Nidasi
Nidasi
Nidasi 
Adalah tertanamnya blastocyst 
pada endometrium. 
Lokasi nidasi: dinding depan 
atau belakang uterus dekat 
fundus uteri. 
Sel-sel yang lebih kecil yang 
membentuk dinding blastula 
akan menjadi trofoblas. 
Trofoblas menghancurkan dan 
mencairkan jaringan 
endometrium pada masa 
sekresi dengan sel-sel desidua. 
Blastula dengan bagian inner 
cell mass masuk ke lapisan 
desidua, dan luka pada desidua 
kemudian menutup kembali  
Hartman’s sign.
Nidasi 
Setelah nidasi, blastula mulai 
berdiferensiasi. 
Sel yang lebih kecil, dekat 
eksoselom membentuk: 
 Entoderm  usus, saluran 
pernapasan, kandung kemih, 
hati. 
 Yolk sac  traktus intestinal 
Sel yang lebih besar menjadi: 
 Ektoderm  kulit, rambut, 
kuku, gigi, susunan saraf. 
 Ruang amnion  tempat 
embrio tumbuh 
Lapisan sel lain yang masuk 
antara lapisan ektoderm dan 
entoderm disebut mesoderm 
 otot, tulang, jaringan ikat, 
jantung & pembuluh darah, limfa. 
Daerah antara ruang amnion 
dan yolk sac disebut embryonal 
plate. 
Sel-sel fibroblas mesodermal 
tumbuh di sekitar embrio dan 
melapisi sebelah dalam 
trofoblas  chorionic membrane 
 korion
Perubahan endometrium 
Endometrium yang berubah karena pengaruh kehamilan disebut 
desidua. 
Desidua dibagi tiga lapisan: 
 Stratum compactum  tempat telur tertanam 
 Stratum spongiosum  kaya kelenjar dan pembuluh darah 
 Stratum basale  tidak berubah
Perubahan endometrium 
Dengan membesarnya telur, 
desidua terbagi dua: 
 Desidua basalis  terdapat 
antara telur dan dinding rahim 
 Desidua kapsularis  terdapat 
antara telur dan kavum uteri 
Desidua yang tidak terbagi oleh 
sel telur : desidua vera.
Korion 
Korion terdiri dari 2 lapisan: 
 Sitotrofoblas  lapisan dalam 
yang berhubungan dengan 
mesoderm dan jelas batasnya. 
Terdiri dari sel-sel 
mononukleus. 
 Sinsisiotrofoblas  lapisan luar 
yang berhubungan dengan 
desidua. Terdiri dari nukleus-nukleus 
tanpa batas sel yang 
jelas.
Korion 
Korion mengeluarkan enzim 
yang mencairkan sel-sel 
desidua dan menghancurkan 
pembuluh darah. 
Korion mengeluarkan cabang 
(villi) ke desidua : 
 Korion laeve  tumbuh ke 
dalam desidua kapsularis. 
 Korion frondosum  tumbuh 
ke dalam desidua basalis.
Pertumbuhan embrio 
Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate : 
 Ektoderm 
 Mesoderm 
 Endoderm 
Ruang amnion tumbuh cepat mendesak eksoselom  ruang 
amnion mendekati korion. 
Mesoblas antara ruang amnion dan embrio menjadi padat disebut 
body stalk  hubungan antara embrio dan dinding trofoblas  
tali pusat.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
Ahadiyah Rahmi
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Nurul Wulandari
 
26. sirkulasi fetal
26. sirkulasi fetal26. sirkulasi fetal
26. sirkulasi fetalNur Syahirah
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Dedee Puteri
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Viliansyah Viliansyah
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
Catatan Medis
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
Dokter Tekno
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
harry christama
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
dewisetiyana52
 
Sistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitaSistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitashafhandustur
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Nova Ci Necis
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyRahmah Fitria
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
Anna Nisa
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
pjj_kemenkes
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
Jihan Nabilah
 
Anatomi wanita
Anatomi wanitaAnatomi wanita
Anatomi wanita
fikri asyura
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 

What's hot (20)

Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
fertilisasi
fertilisasifertilisasi
fertilisasi
 
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
Sirkulasi Darah Fetus (Askeb I)
 
26. sirkulasi fetal
26. sirkulasi fetal26. sirkulasi fetal
26. sirkulasi fetal
 
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali PusatStruktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
Struktur Fungsi Amnion, Plasenta dan Tali Pusat
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem SarafC2 Embriogenesis Sistem Saraf
C2 Embriogenesis Sistem Saraf
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
Sistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitaSistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanita
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)Kehamilan kembar (gemelli) (5)
Kehamilan kembar (gemelli) (5)
 
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: PregnancyThe Endometrium and Decidua: Pregnancy
The Endometrium and Decidua: Pregnancy
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
 
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUSSISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA FETUS
 
Anatomi wanita
Anatomi wanitaAnatomi wanita
Anatomi wanita
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 

Similar to Fertilisasi dan nidasi

94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
agungwahyudi709
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
pjj_kemenkes
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
MJM Networks
 
BAB II
BAB IIBAB II
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanUwes Chaeruman
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
pjj_kemenkes
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4MJM Networks
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iNining Mtsnkra
 
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
nice foresa
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Dani Ibrahim
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Kurnia Wati
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
AstarothArtos
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
Salsabila Tasyari
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
alhikmah13
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
Sindy Septiawan
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
fikri asyura
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
SMAN 2 Indramayu
 

Similar to Fertilisasi dan nidasi (20)

94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
Gangguan pada sistem reproduksi wanita dan pria 3
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
KB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilanKB 2 proses terjadinya kehamilan
KB 2 proses terjadinya kehamilan
 
Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilanProses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan
 
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
GAngguan kelainan pada alat reproduksi pria wanita 4
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santikuFisiologi manusia a fisiologi santiku
Fisiologi manusia a fisiologi santiku
 
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanSistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilan
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11Reproduksi kelas 11
Reproduksi kelas 11
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasiPembuahan, nidasi dan plasentasi
Pembuahan, nidasi dan plasentasi
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 

More from Muhammad Amin

Pencegahan penyakit menular
Pencegahan penyakit menularPencegahan penyakit menular
Pencegahan penyakit menular
Muhammad Amin
 
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
Muhammad Amin
 
Diare pada balita
Diare pada balita Diare pada balita
Diare pada balita
Muhammad Amin
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)
Muhammad Amin
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)
Muhammad Amin
 
Fisiologi kehamilan (8)
Fisiologi kehamilan (8)Fisiologi kehamilan (8)
Fisiologi kehamilan (8)
Muhammad Amin
 

More from Muhammad Amin (6)

Pencegahan penyakit menular
Pencegahan penyakit menularPencegahan penyakit menular
Pencegahan penyakit menular
 
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)
 
Diare pada balita
Diare pada balita Diare pada balita
Diare pada balita
 
Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)Fisiologi persalinan (9)
Fisiologi persalinan (9)
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)
 
Fisiologi kehamilan (8)
Fisiologi kehamilan (8)Fisiologi kehamilan (8)
Fisiologi kehamilan (8)
 

Recently uploaded

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 

Recently uploaded (20)

Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 

Fertilisasi dan nidasi

  • 1. dr. Muhammad Amin Fertilisasi dan Nidasi
  • 2. Tujuan Pembelajaran Mendiskusikan proses kehamilan  Fertilisasi  Nidasi  Bagian-bagian nidasi
  • 4.
  • 5. Fertilisasi Adalah proses bergabungnya sel spermatozoa dan ovum. Paling sering terjadi di pars ampularis tuba.
  • 6. Sperma dan Ovum Sperma Meiosis 1 dan 2 di tubulus seminiferus. ”Mature” dalam epididimis tapi belum dapat membuahi ovum karena dihambat oleh substansi inhibitor yang dikeluarkan oleh epitel duktus genital. Ovum Pematangan pertama (meiosis 1) di ovarium dalam bentuk oosit sekunder  ovulasi. Pematangan kedua (meiosis 2) terjadi saat sperma membuahi ovum.
  • 8. Kapasitasi Spermatozoa Adalah serangkaian proses spermatozoa dalam saluran reproduksi wanita yang mengaktivasi spermatozoa sehingga dapat melakukan fertilisasi. Terjadi saat spermatozoa kontak dengan cairan saluran reproduksi wanita. Rangkaian proses :  Pembersihan substansi inhibitor oleh cairan uterus dan tuba fallopi.  Pengurangan kolesterol yang menutupi akrosom saat perjalanan dari vagina ke uterus.  Membran sperma menjadi lebih permeabel terhadap ion Ca  Peningkatan gerakan flagel.  Mengubah membran sel yang menutup akrosom  lebih mudah mengeluarkan enzim dan penetrasi ovum
  • 9. Fertilisasi Akrosom mengandung:  Enzim hyaluronidase  Enzim proteolitik Sperma mengeluarkan enzim hyaluronidase  sel-sel granulosa (corona radiata) terbuka. Membran anterior sperma terikat reseptor protein zona pelusida  semua bagian akrosom terlarut dan semua enzim dilepaskan  sperma penetrasi ke zona pellusida menuju vitellus. Penetrasi sperma menyebabkan:  Oosit sekunder mengalami pematangan kedua  pronukleus (haploid) & badan polar  Oosit melepaskan granul kortikal ke ruang perivitelina  menutup zona pelusida dan mencegah penetrasi sperma berikutnya. Spermatozoa kehilangan membran nukleus, hanya tersisa pronukleus (haploid). Pronukleus ovum bersatu dengan pronukleus spermatozoa  zigot (diploid)
  • 12. Perkembangan dan perjalanan zigot Dalam beberapa jam, zigot membelah. Dalam 3 hari, terbentuk sekelompok sel yang sama besarnya disebut morula. Sampai kavum uteri, dalam bentuk blastula (blasocyst). Blastula (Blastocyst) :  Trofoblas (lapisan terluar)  Inner cell mass (bintik benih/nodus embrional)  Rongga eksoselom
  • 13. Perkembangan dan Perjalanan Zigot Zigot didorong dari ampula ke pars ismika dan pars interstitialis tuba menuju kavum uteri oleh getaran silia dan kontraksi tuba. Dalam 3 hari pertama fertilisasi, pars ismika tuba bersifat spastik. Pengaruh progesteron  pars ismika menjadi relaks dan mudah dilewati morula. Morula berubah menjadi blastula dan tertanam pada endometrium  Nidasi
  • 14.
  • 16.
  • 17. Nidasi Adalah tertanamnya blastocyst pada endometrium. Lokasi nidasi: dinding depan atau belakang uterus dekat fundus uteri. Sel-sel yang lebih kecil yang membentuk dinding blastula akan menjadi trofoblas. Trofoblas menghancurkan dan mencairkan jaringan endometrium pada masa sekresi dengan sel-sel desidua. Blastula dengan bagian inner cell mass masuk ke lapisan desidua, dan luka pada desidua kemudian menutup kembali  Hartman’s sign.
  • 18. Nidasi Setelah nidasi, blastula mulai berdiferensiasi. Sel yang lebih kecil, dekat eksoselom membentuk:  Entoderm  usus, saluran pernapasan, kandung kemih, hati.  Yolk sac  traktus intestinal Sel yang lebih besar menjadi:  Ektoderm  kulit, rambut, kuku, gigi, susunan saraf.  Ruang amnion  tempat embrio tumbuh Lapisan sel lain yang masuk antara lapisan ektoderm dan entoderm disebut mesoderm  otot, tulang, jaringan ikat, jantung & pembuluh darah, limfa. Daerah antara ruang amnion dan yolk sac disebut embryonal plate. Sel-sel fibroblas mesodermal tumbuh di sekitar embrio dan melapisi sebelah dalam trofoblas  chorionic membrane  korion
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. Perubahan endometrium Endometrium yang berubah karena pengaruh kehamilan disebut desidua. Desidua dibagi tiga lapisan:  Stratum compactum  tempat telur tertanam  Stratum spongiosum  kaya kelenjar dan pembuluh darah  Stratum basale  tidak berubah
  • 25. Perubahan endometrium Dengan membesarnya telur, desidua terbagi dua:  Desidua basalis  terdapat antara telur dan dinding rahim  Desidua kapsularis  terdapat antara telur dan kavum uteri Desidua yang tidak terbagi oleh sel telur : desidua vera.
  • 26. Korion Korion terdiri dari 2 lapisan:  Sitotrofoblas  lapisan dalam yang berhubungan dengan mesoderm dan jelas batasnya. Terdiri dari sel-sel mononukleus.  Sinsisiotrofoblas  lapisan luar yang berhubungan dengan desidua. Terdiri dari nukleus-nukleus tanpa batas sel yang jelas.
  • 27. Korion Korion mengeluarkan enzim yang mencairkan sel-sel desidua dan menghancurkan pembuluh darah. Korion mengeluarkan cabang (villi) ke desidua :  Korion laeve  tumbuh ke dalam desidua kapsularis.  Korion frondosum  tumbuh ke dalam desidua basalis.
  • 28. Pertumbuhan embrio Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal plate :  Ektoderm  Mesoderm  Endoderm Ruang amnion tumbuh cepat mendesak eksoselom  ruang amnion mendekati korion. Mesoblas antara ruang amnion dan embrio menjadi padat disebut body stalk  hubungan antara embrio dan dinding trofoblas  tali pusat.
  • 29.