Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi dan proses pencernaan pada hewan. Nutrisi diperlukan untuk kelangsungan hidup hewan dan terdiri dari nutrisi makro (protein, lemak, karbohidrat) dan mikro (vitamin, mineral). Proses pencernaan melibatkan pemecahan makanan menjadi molekul sederhana melalui proses mekanik dan kimiawi yang dipercepat enzim.
Berisikan tentang:
1. Pengertian sel dan Jaringan
2. Fungsi sel dan jaringan
3. Kebutuhan Oksigen dan Nutrisi sel
4. Mekanisme kontrol fisiologi
5. Komponen dan prinsip sistem homeostatis
Seperti manusia, hewan juga mempunyai sistem pencernaan dalam tubuhnya. Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya
Video maupun audio dalam ppt dapat di akses dengan link yang tertera dibawah video atau audio tersebut
Berisikan tentang:
1. Pengertian sel dan Jaringan
2. Fungsi sel dan jaringan
3. Kebutuhan Oksigen dan Nutrisi sel
4. Mekanisme kontrol fisiologi
5. Komponen dan prinsip sistem homeostatis
Seperti manusia, hewan juga mempunyai sistem pencernaan dalam tubuhnya. Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya
Video maupun audio dalam ppt dapat di akses dengan link yang tertera dibawah video atau audio tersebut
Saya membawakan materi ini dalam Wellness Education dengan topik pengenalan Dasar Nutrisi untuk kalangan Member Herbalife di Jakarta.
Sumber materi dari Falsafah Nutrisi Global dari Herbalife, yang saya tambahkan beberapa slide untuk mendukung presentasi saya plus testimoni / kisah sukses.
Semoga bermanfaat.
Definisi respirasi, dan sistem respirasi yang dibahas meliputi :aveterbrata ( protozoa, porifera , Arachnida, Helmintes, Cruscatea, insecta ) dan Veterbrata ( pisces, amphibi, reptilia, aves) yang disertai dengan gambar pendukung penjelasan, dan bagan interaktif pada setiap proses.
Power Point Sistem Pencernaan pada Hewan Vertebrata: Ikan (Pisces)(Penjelasan Singkat)
Berisi materi bahasan mengenai sistem pencernaan tentang hewan vertebrata. Salah satunya yaitu ikan (Pisces)
Coelenterata adalah bagian dari Kigdom Animalia yang mempunya i ciri ciri yang unik. Dengan mempelajari materi ini saya harap dapat membantu kalian memahami coelenterata
Di upload sebagai media pembelajaran dan saling berbagi
silakan didownload dilink berikut
https://dl.dropboxusercontent.com/content_link/v0zdiLIaWYS8zRn00VdK0ccrtKkd45HWybUsu7jzABbrjDDLPSwUpzRvTHU56S7o/file
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
10. FISIOLOGI HEWAN I Nutrisi dan Digesti Aktivitas makan ditunjukkan dengan perubahan harian indeks bobot isi lambung larva ikan Scomberomorus niphonius (Shoji et al., 2001) UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
11.
12.
13. FISIOLOGI HEWAN I Nutrisi dan Digesti Baleen plate Burung dan beberapa mammalia - i kan paus : mammalia pemakan suspensi Lempeng baleen (baleen plate) menggantung dibagian atas mulut ikan paus. Setelah air dimasukkan kedalam mulut kemudian disemburkan keluar, makanan terperangkap dalam lempeng tersebut dan selanjutnya ditelan (Kay, 1998) UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
14.
15. FISIOLOGI HEWAN I Nutrisi dan Digesti Radula pada bekicot berfungsi untuk menggaruk partikel pakan yang selanjutnya dibawa ke sistem digesti. Radula bergerak kearah dan meninggalkan odontophore UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Radula Gigi pada radula Otot retraktor radula Odontofor Mulut
16.
17.
18. FISIOLOGI HEWAN I Nutrisi dan Digesti palpus Pemakan cairan darah Pemakan cairan nektar mulut lalat rumah yang memiliki proboscis dan nyamuk memiliki stylets UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
19.
20. FISIOLOGI HEWAN I Nutrisi dan Digesti UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Algae simbiotik Hewan inang Karbohidrat yang dilepas ke hewan inang Zoochlorellae Protozoa - Paramaecium bursaria Porifera – Spongilla lacustris Coelenterata – Chlorohydra viridissima (liar) Chlorohydra viridissima (mutan) Maltosa Glukosa Maltosa Glukosa Zooxanthellae Coelenterata – Pocillopora damicornis Anthopleura elegantissima Zoanthus confertus Fungia scutaria Mollusca – Tridacna crocea Gliserol Gliserol Gliserol Gliserol Gliserol
21.
22.
23. FISIOLOGI HEWAN I Nutrisi dan Digesti Dietary energy Gross energy feces indigestable energy Digestable energy urine Unmetabolizable energy Metabolizable energy Spesific Dynamic Action (SDA) Net Energy UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
24.
25.
26.
27. FISIOLOGI HEWAN I Nutrisi dan Digesti K ebutuhan protein pada level optimum dalam pakannya Pertumbuhan dan efisiensi pakan bulu babi Pseudocentrotus depresus selama 8 minggu percobaan (Akiyama et al., 2001). Data yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata. UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Parameter yang diukur Kandungan protein pakan (%) 10,3 21,2 31,2 41,3 51,0 Bobot tubuh awal (g) Bobot tubuh akhir (g) Perolehan bobot (%) Efisiensi pakan (%) Konsumsi pakan harian (%) 1,56 4,34 178 b 77,8 a 2,17 b 1,66 4,84 192 b 96,5 a 1,81 b 1,68 4,84 189 b 101 b 1,72 a 1,64 4,92 200 a 96,4 1,92 1,68 4,85 188 b 84,8 a 2,05 b
28. FISIOLOGI HEWAN I Nutrisi dan Digesti Pertumbuhan Reproduksi UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Protein pakan ikan hias
29. Sumber protein Gambar 2.11. Laju pertumbuhan ikan gurami ( Osphronemus gouramy ) yang diberi pakan yang mengandung sumber protein hewani dan nabati. T: pelet mengandung tepung tubifex; I: pelet mengandung tepung ikan; IS: pelet mengandung tepung ikan dan tepung daun sente; S: pelet mengandung tepung daun sente; E: pelet mengandung tepung daun eceng gondok (Sumber data: Goenarso & Sudibya, 1999). UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN T I IS S T
30. Laju kelulusan hidup udang windu post larva yang diberi pakan cacahan cacing lur dan artemia. Polychaeta vs Artemia Laju kelulusan hidup (%) ±SD Cacahan cacing lur 95,67 5,03 Artemia 51,00 2,28 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
31. Pertumbuhan dan konversi pakan, udang windu PL 20 s/d PL40 yang diberi pakan remahan mengandung tepung cacing lur. Data dalam tabel yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata (P>0,05) Parameter Persentase tepung cacing lur dalam pakan 0% 15% 30% 45% 60% Bobot awal (g) 0,33 0,34 0,33 0,33 0,34 Bobot akhir (g) 0,42 0,52 0,60 0,56 0,57 Pertambahan bobot(g) 0,09 c 0,18 b 0,27 a 0,23 ab 0,23 ab Konversi pakan 4,87 c 3,89 b 3,08 a 3,85 b 3,88 b Efisiensi protein 68 d 80 b 93 a 78 c 79 bc UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
32. FISIOLOGI HEWAN I Nutrisi dan Digesti P engambilan pakan dan laju makan udang windu PL 20 s/d PL40 yang diberi pakan remahan mengandung tepung cacing lur. Data dalam tabel yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata (P>0,05) UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Parameter Persentase tepung cacing lur dalam pakan 0% 15% 30% 45% 60% Pengambilan pakan 0,39 c 0,68 b 0,82 a 0,85 a 0,81 a Laju makan 103,55 d 157,66 c 177,45 bc 184,61 a 178,28 b
33. Kandungan asam amino tepung cacing lur Nereis sp. *Asam amino esensial bagi udang Penaeidae (Dall et al., 1990). Nutrisi ASAM AMINO % Threonine* 1,04 Serine 0,82 Asam glutamat 2,19 Proline 1,09 Glycine 0,86 Alanine 2,61 Valine* 2,05 Methionine* 3,23 Isoleucine* 0,90 Leucine* 3,60 Thyrosine 3,40 Phenylalanine* 5,24 Histidine* 1,04 Lysine* 7,71 Arginine* 2,67 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN