Sistem pencernaan hewan vertebrata terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, dan usus. Organ-organ ini bekerja bersama untuk mencerna makanan secara mekanik dan kimiawi menjadi energi melalui proses pencernaan intraseluler dan ekstraseluler. Struktur sistem pencernaan berbeda pada mamalia, ikan, amfibi, reptil, dan burung sesuai jenis makanan dan tingkat evolusi hewan.
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Sistem Pencernaan Makanan Pada Hewan Vertebrata - Fisiologi HewanDewanto Dewanto
Sistem pencernaan makanan pada hewan vertebrata pada mata kuliah fisiologi hewan dengn dosen pengampu Elfa Oprasmani, S.Pd., M.Pd.
Anggota kelompok:
(1) Dewanto
(2) Novantrya Salidar
(3) Nur Aisyah
(4) Ruth Anne Pratiwi Nadeak
(5) Mutiara Mayzha Adinda
(6) Dien Atiqa
(7) Fadinda Berliawanti
(8) Mia Nurtantri
(9) Ruzi Maisaroh
Program Studi Pendidikan Biologi Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tahun 2021
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Zoologi Vertebrata Bab 7. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik, klasifikasi, contoh, perikehidupan, daerah penyebaran, dan manfaat bagi manusia dari Osteichthyes
Sistem Pencernaan Makanan Pada Hewan Vertebrata - Fisiologi HewanDewanto Dewanto
Sistem pencernaan makanan pada hewan vertebrata pada mata kuliah fisiologi hewan dengn dosen pengampu Elfa Oprasmani, S.Pd., M.Pd.
Anggota kelompok:
(1) Dewanto
(2) Novantrya Salidar
(3) Nur Aisyah
(4) Ruth Anne Pratiwi Nadeak
(5) Mutiara Mayzha Adinda
(6) Dien Atiqa
(7) Fadinda Berliawanti
(8) Mia Nurtantri
(9) Ruzi Maisaroh
Program Studi Pendidikan Biologi Fakulta Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tahun 2021
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Power Point Sistem Pencernaan pada Hewan Vertebrata: Ikan (Pisces)(Penjelasan Singkat)
Berisi materi bahasan mengenai sistem pencernaan tentang hewan vertebrata. Salah satunya yaitu ikan (Pisces)
Di upload sebagai media pembelajaran dan saling berbagi
silakan didownload dilink berikut
https://dl.dropboxusercontent.com/content_link/v0zdiLIaWYS8zRn00VdK0ccrtKkd45HWybUsu7jzABbrjDDLPSwUpzRvTHU56S7o/file
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Sistem pencernaan adalah serangkaian jaringan organ yang bekerja untuk
mencerna makanan. Selama dalam saluran pencernaan, makanan akan
mengalami proses pencernaan, baik secara mekanik maupun secara kimiawi.
Makanan yang masuk kedalam mulut akan melalui proses pencernaan yang
digunakan untuk mengubah makanan tersebut menjadi energi dan pada
akhirnya melewati proses pembuangan melalui anus dan dihasilkan feses.
Seperti manusia, hewan juga mempunyai sistem pencernaan dalam tubuhnya.
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu
terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian
struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan,
tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta
jenis makanannya.
3. 01
02
03
04
Memperhalus makanan sehingga nutrisi
dapat diserap oleh tubuh
Mengedarkan sari-sari makanan keseluruh
tubuh
Membantu sirkulasi udara dalam tubuh
Mengedarkan oksigen ke otak
4. Berdasarkan tempat terjadinya, dibagi menjadi 2 jenis
Pencernaan
Intraseluler
Pencernaan
Ekstraseluler
Pencernaan intraseluler dan ekstraseluler adalah dua metode
pencernaan makanan pada organisme heterotrof (organisme
konsumen). Pencernaan intraseluler terutama terjadi pada
organisme uniseluler seperti protozoa sedangkan pencernaan
ekstraseluler terjadi pada hewan. Perbedaan utama antara
pencernaan intraseluler dan ekstraseluler adalah pencernaan
intraseluler terjadi di dalam vakuola makanan di dalam sel
sedangkan pencernaan ekstraseluler terjadi di luar sel di lumen
saluran pencernaan atau pada bahan organik yang membusuk.
5. Lambung
Secara Umum, organ percernaan hewan terdiri dari:
Mulut/
Rongga
Mulut
Usus
Besar
Usus
Halus
Esofagus/
Kerongkongan
Dan organ
lainnya,
menyesuaikan
pada jenis
hewan
6. Kelenjar pencernaan, terdiri dari:
Pada kelenjar getah cerna
atau kelenjar pembantu
terdapat 5 buah kelenjar
yang diantaranya adalah:
glandula salivarius,
kelenjar lambung, kelenjar
usus, kelenjar empedu,
pankreas dan hati.
Lanjutan
7. 1. Sistem Pencernaan Pada Mamalia/ Ruminansia
Ex. Bos taurusRuminansia memiliki sistim pencernaan yang
berbeda dengan ternak yang lain. Sistem
pencernaan ruminansia memiliki beberapa
tahapan dalam mencerna makanan. Organ
pencernaan pada ternak ruminansia terdiri dari
mulut, rumen, retikulum, omasum,
abomasum, usus halus, sekum, kolon dan
rektum. Rumen memiliki ukuran yang paling
besar yaitu 80 %, retikulum 5 %, omasum 7 %
dan abomasum 8 %. Pencernaan pada
ruminansia dibagi beberapa tempat seseuai
organ pencernaannya yaitu: pencernaan secara
mekanis pada mulut, pada rumen, pada
retikulum, omasum, abomasum, usus besar
dan usus halus.
8.
9. 2. Sistem Pencernaan Pada Pisces
Rongga
mulut
Kelenjar
ludah
(glandula
salivales)
Permukaan
dinding
ventrikulus
Kerongko
ngan
(esophagu
s)
Pharynx
Ventikulus
(lambung)
Usus atau
Intestinum
10. 3. Sistem Pencernaan Pada Amfibi
(1) Rongga mulut
(2) Esophagus atau
Kerongkongan
(3) Lambung (Ventrikulus)
(4) Intestinum (usus)
(5) Usus Tebal/ Besar
Kloaka
Gigi Enzim Rektum
Sistem pencernaan makanan pada amfibi hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil
(serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
11. Lanjutan
Kelenjar pencernaan pada amfibi terdiri atas
kelenjar ludah hati dan pankreas. Hati
berwarna merah kecoklatan, terdiri atas
lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua
lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan
empedu yang disimpan dalam kantung
empedu yang berwarna kehijauan.
Pankreas berwarna kekuningan, melekat
diantara lambung dan usus dua belas jari
(duodenum). Pankreas berfungsi
menghasilkan enzim dan hormon yang
bermuara pada duodenum.
Ex. Katak (Anura)
15. 5. Sistem Pencernaan Pada Aves
Karena tidak punya
gigi, dari mulut
makanan akan
langsung ke
kerongkonngan
Tempat menampung
makanan sebelum
masuk ke lambung
Tempat terjadinya
proses penghancuran
makanan
Membantu proses
pengahancuran
makanan
Rongga
Mulut
Esophagus/
kerongkong
an
Lambung Empedu
Sistem pencernaan pada burung terdiri dari organ pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Sistem pencernaan burung dibedakan menjadi sistem
pencernaan secara mekanik, secara enzimatis dan secara biologis.
Link audio tersebut adalah:
https://youtu.be/tU9U0XWFJ4o
16. Lanjutan
Usus
Halus
Usus kecil tempat makanan dicerna dan
diserap. Di usus besar, terjadi
pencernaan makanan yang belum di
cerna oleh usus halus. Kloaka sendiri
adalah wadah pembuangan limbah
Kloaka
Usus
Besar
17. Purnamasari Risa dan Dwi Rukma Santi. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya:
Program Studi Arsitektur UIN Sunan Ampel.
Yustina dna Darmadi. 2017. Fisiologi Hewan. Riau: Program study Pendidikan
Biologi FKIP Universotas Haaluoleo.