Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
JUAL BELI DITINJAU
1. Fiqih Mu’amalah 2
Jual Beli
Ditinjau dari Faktor Harga dan
Cara Pembayarannya
Mumud Salimudin
Disusun oleh :
Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam
PERSIS Bandung
2. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Pokok Bahasan :
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Harga
Pengaruh Waktu Terhadap Harga
Instrumen Pembayaran Harga
Cara Pembayaran Harga
3. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Faktor yang Mempengaruhi Harga
• Keadaan yang paling umum dalam bisnis,
yaitu kondisi yang menggambarkan
hubungan antara ketersediaan barang atau
komoditi yang diperjualbelikan dengan
permintaan.
• Keadaan di mana calon penjual segan
(sangat hormat) kepada calon pembeli
• Kondisi calon penjual yang memerlukan
dana tunai karena berbagai alasan.
4. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Pengaruh Waktu Terhadap Harga
Waktu dalam konteks jual beli adalah
terjemahan dari ‘ajal/mu’ajjal yang
menunjukkan jangka waktu.
Jual beli mu’ajjal adalah jual beli
yang pembayaran harganya tidak
tunai, baik dibayar sekaligus pada
tanggal tertentu atau diangsur dalam
jangka waktu tertentu.
5. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Hukum Jual Beli Mu’ajjal
Ulama yang mengharamkan
Ulama yang membolehkan
6. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Mengharamkan
Abu Bakar al-Jashash (dari kalangan
Hanafiah), Ibn Hazm al-Zhahiri dan
Zain al-Abidin ‘Ali Ibn al-Husein,
sebagaimana dinukil al-Syaukani dan
Imam Yahya berpendapat bahwa
selisih lebih dari keuntungan yang
dipengaruhi jangka waktu (harga tunai
lebih mahal dari harga tangguh)
adalah tidak sah.
7. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Mengharamkan
• QS. al-Baqarah [2] : 275; tasiran versi
mereka adalah bahwa penambahan
harga karena pembayaran tidak tunai
termasuk riba yang diharamkan.
• QS. an-Nisa [4] : 29; tafsiran versi mereka
adalah bahwa penambahan harga karena
pembayaran tidak tunai termasuk
konsumsi harta secara bathil (akl al-mal
bi al-bathil).
8. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Mengharamkan
• Hadis riwayat Imam Abu Daud dan Imam
Ahmad dari Abi Huraerah menjelaskan
bahwa Rasulullah SAW, melarang adanya
dua harga dalam satu jual beli karena
pasti termasuk riba.
9. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Mengharamkan
• Muhammad Abu Zahrah menjelaskan
ulama yang mengharamkan tambahan
harga karena pembayarannya tidak tunai
mengganggap bahwa harga (tsaman)
tambahan tersebut sama dengan
tambahan atas utang yang tidak dibayar
tepat waktu (yang diduga termasuk riba
jahiliah)
10. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Membolehkan
Ulama Hanafiah, Malikiah, Syafi’iah
dan Hanabilah berpendapat bahwa
selisih lebih dari keuntungan yang
dipengaruhi jangka waktu (harga
tangguh lebih mahal dari harga tunai)
adalah sah.
11. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Membolehkan
• QS. al-Baqarah [2] : 275; tafsiran versi
mereka adalah hukum memperolah
keuntungan dalam akad jual beli adalah
boleh, baik keuntungan tersebut
diperoleh dalam jual beli tunai maupun
dalam jual beli tangguh atau angsuran
(taqsith).
12. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Membolehkan
• QS. al-Nisa [4] : 29; tafsiran versi mereka
adalah bahwa penambahan harga karena
pembayaran secara tangguh atau
angsuran tewrmasuk keuntungan yang
dibolehkan. Tidak termasuk konsumsi
harta secara bathil karena jual beli
dilakukan bukan karena tekanan atau
paksaan.
13. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Membolehkan
• QS. al-Baqarah [2] : 282; dalam ayat ini
terdapat perintah untuk membukukan
(mencatat utang/piutang); keuntungan
karena jual beli yang pembayaran
harganya tangguh termasuk dibolehkan
karena keumuman makna utang yang
terdapat pada ayat tersebut.
14. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Membolehkan
• Atsar shahabat riwayat Ibn Abi Syaibah
dari Ibn Abbas r.a. mengatakan :
“Tidaklah mengapa (boleh) seseorang
menawarkan barang dagangannya
dengan dua harga, harga tunai sekian
dan harga tangguh atau angsuran
sekian, tetapi harus jelas mana yang
dipilih sehingga jelas saling ridhanya.
15. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Membolehkan
• Ulama kontemporer, Syekh Muhammad
Ibn Shalih al-‘Ustaimin menjawab bahwa
jual beli tangguh dibolehkan
berdasarkan al-Quran, sunnah dan ijma’.
Maka pasti ada tambahan harga karena
pembayarannya tidak tunai. Maka
tambahan harga tersebut termasuk yang
dibolehkan karena tidak ada larangan
mengenai hal ini. Tambahan harga tidak
termasuk riba dan tidak termasuk gharar.
16. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Membolehkan
• Rafiq Yunus al- Mishri, dalam kitab al-
Qoul al-Fashl fi Bai’ al-Ajal dan kitab Bai’
al-Taqsith, menjelaskan bahwa
penambahan harga karena
pembayarannya tidak tunai merupakan
tambahan yang logis (ma’qul). Tambahan
tersebut merupakan kompensasi atas
risiko gagal bayar dan biaya yang
mungkin timbul karena pembukuan
serta penagihan
17. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Ulama yang Membolehkan
• Rafiq Yunus al- Mishri,menjelaskan
bahwa penambahan harga karena
pembayarannya tidak tunai
merupakan tambahan yang logis
(ma’qul). Tambahan tersebut
merupakan kompensasi atas risiko
gagal bayar dan biaya yang mungkin
timbul karena pembukuan serta
penagihan
18. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Jenis Jual Beli (alat bayar)
Jual Beli Muqayyadhah
Pertukaran barang dengan barang
Jual Beli Muthlaqah
Pertukaran barang dengan uang
Jual Beli Sharf
Pertukaran uang dengan uang
19. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Jenis Jual Beli (cara bayar)
Jual Beli Tunai Naqd/Munjiz
Tsaman dan Mutsman diserahterimakan
pada waktu akad
Jual Beli Tangguh Mu’ajjal/al-Nasi’ah
Mutsman diserahkan pada waktu akad
sedangkan tsaman diserahkan pada masa
yang akan datang
20. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Jenis Jual Beli (cara bayar)
Jual Beli Indent al-Salam
Tsaman diserahkan pada waktu akad
sedangkan Mutsaman diserahkan pada
masa yang akan datang
Jual Beli al-Dain bi al-Dain
Tsaman dan Mutsman diserahkan pada
diserahkan pada masa yang akan datang
21. Program Studi Ekonomi Syariah
Sekolah Tinggi Agama Islam PERSIS Bandung
Fiqih Mu’amalah
Jual Beli Ditinjau dari Faktor Harga
dan Cara Pembyarannya
Jual Beli Tangguh
Sekaligus (Bai’ Mu’ajjal)
Pembayaran harga secara sekaligus
pada waktu dijanjikan
Angsur (Bai’ Taqsith)
Pembayaran Harga secara angsur
sesuai dengan jangka waktu yang
disepakati