Pertemuan wilayah teknis se pd3 i 2016Dokter Tekno
Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting terkait surveilans epidemiologi penyakit menular seperti campak, polio, dan difteri. Termasuk target eliminasi penyakit, isu kewaspadaan, profil vaksin, sistem pelaporan berbasis web, konfirmasi rumor, penanganan spesimen, dan protokol penanganan kasus.
Puskesmas Klari melayani 8 desa dengan total penduduk 95.457 jiwa. Memiliki fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta layanan darurat. Terus meningkatkan kinerja pelayanan darurat obstetri dan neonatal melalui peningkatan peralatan, keterampilan tenaga kesehatan, dan pencegahan infeksi. Masyarakat dilibatkan melalui pembentukan forum masyarakat kesehatan untuk meningkatkan akuntabilitas.
Workshop SKDR di Puskesmas Telagasari tahun 2016 membahas distribusi kasus penyakit yang sering terjadi di wilayah tersebut seperti diare, DBD, pneumonia, disentri, tifoid, dan campak berdasarkan data mingguan. Analisis data menunjukkan kasus diare relatif stabil setiap minggu, DBD dan pneumonia meningkat pada bulan-bulan tertentu, sedangkan campak meningkat di minggu ke-32, 35, dan 36. Laporan dari bidan desa dan klinik swasta
1. Semua petugas TKHI kloter harus mampu mengidentifikasi faktor risiko kesehatan jemaah haji untuk mendapatkan dasar pelaksanaan tindak lanjut seperti pemetaan, pemantauan, pengendalian risiko, dan promosi kesehatan.
Dokumen tersebut berisi data distribusi kasus campak per wilayah dan per bulan, profil umur kasus, status imunisasi, pemberian vitamin A, keadaan akhir pasien, dan hasil pemeriksaan serum dari 29 kasus campak. Dokumen juga menjelaskan proses surveilans campak di Puskesmas Cikampek termasuk layanan yang diberikan, sarana prasarana, dan kerjasama lintas sektor. Namun masih ditemukan beberapa hambatan seperti belum ada S
Pertemuan wilayah teknis se pd3 i 2016Dokter Tekno
Dokumen tersebut membahas beberapa poin penting terkait surveilans epidemiologi penyakit menular seperti campak, polio, dan difteri. Termasuk target eliminasi penyakit, isu kewaspadaan, profil vaksin, sistem pelaporan berbasis web, konfirmasi rumor, penanganan spesimen, dan protokol penanganan kasus.
Puskesmas Klari melayani 8 desa dengan total penduduk 95.457 jiwa. Memiliki fasilitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta layanan darurat. Terus meningkatkan kinerja pelayanan darurat obstetri dan neonatal melalui peningkatan peralatan, keterampilan tenaga kesehatan, dan pencegahan infeksi. Masyarakat dilibatkan melalui pembentukan forum masyarakat kesehatan untuk meningkatkan akuntabilitas.
Workshop SKDR di Puskesmas Telagasari tahun 2016 membahas distribusi kasus penyakit yang sering terjadi di wilayah tersebut seperti diare, DBD, pneumonia, disentri, tifoid, dan campak berdasarkan data mingguan. Analisis data menunjukkan kasus diare relatif stabil setiap minggu, DBD dan pneumonia meningkat pada bulan-bulan tertentu, sedangkan campak meningkat di minggu ke-32, 35, dan 36. Laporan dari bidan desa dan klinik swasta
1. Semua petugas TKHI kloter harus mampu mengidentifikasi faktor risiko kesehatan jemaah haji untuk mendapatkan dasar pelaksanaan tindak lanjut seperti pemetaan, pemantauan, pengendalian risiko, dan promosi kesehatan.
Dokumen tersebut berisi data distribusi kasus campak per wilayah dan per bulan, profil umur kasus, status imunisasi, pemberian vitamin A, keadaan akhir pasien, dan hasil pemeriksaan serum dari 29 kasus campak. Dokumen juga menjelaskan proses surveilans campak di Puskesmas Cikampek termasuk layanan yang diberikan, sarana prasarana, dan kerjasama lintas sektor. Namun masih ditemukan beberapa hambatan seperti belum ada S
Dokumen ini memberikan informasi tentang surveilans epidemiologi di Puskesmas Karawang Kulon. Puskesmas ini memiliki luas wilayah 218,5 ha dengan jumlah penduduk 22.928 jiwa. Capaian kinerja puskesmas dalam penemuan kasus campak dari Januari-September 2016 adalah 26 kasus, dengan hasil laboratorium positif sebanyak 10 kasus. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain kurangnya SDM dan belum optimalnya kerjasama lintas se
Dokumen tersebut membahas program pencegahan dan pengendalian penyakit yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk mencapai sasaran menurunkan penyakit menular dan tidak menular serta meningkatkan kesehatan jiwa. Program tersebut meliputi kegiatan surveilans dan karantina kesehatan yang dijalankan oleh Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans kesehatan masyarakat, termasuk definisi, tujuan, dan jenis-jenis surveilans. Surveilans dilakukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi kesehatan secara terus-menerus guna mendukung pengambilan keputusan dalam pencegahan penyakit. Terdapat beberapa jenis surveilans seperti surveilans individu, penyakit, sindromik, berbasis
Bahan presentasi rapat surveilans epidemiologi campakDokter Tekno
Puskesmas Rawamerta melaporkan kasus suspek campak dari Januari hingga September 2016. Jumlah kasus meningkat dari tahun sebelumnya. Terdapat tantangan seperti kekurangan peralatan laboratorium dan umpan balik yang lambat dari dinas kesehatan. Puskesmas berupaya meningkatkan kerjasama antarsektor dan memantau kasus secara aktif untuk mencegah penyebaran penyakit.
standar pelayanan publik seperti diamanahkan uu 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pelayanan publik, puskesmas sebagai salah satunya harus memenuhi kewajiban tersebut dan mendukung prohram akreditasi puskesmas
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang terdiri dari 9 bab yang mencakup standar-standar pelayanan puskesmas. Bab pertama membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas berdasarkan hasil analisis tersebut. Bab selanjutnya membahas tentang kepemimpinan dan manajemen puskesmas, peningkatan mutu, upaya kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, penunjang
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertamaFendy dc
Pedoman ini memberikan panduan penyusunan dokumen akreditasi untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, klinik pratama, dan tempat praktik mandiri dokter. Dokumen-dokumen yang disarankan meliputi kebijakan, pedoman mutu, rencana strategis, standar operasional prosedur, dan dokumen pendukung lainnya. Panduan ini bertujuan memudahkan penyusunan dokumen akreditasi sesuai standar yang ditetapkan
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasinug nugroho
Dokumen tersebut membahas perencanaan pelayanan puskesmas dalam standar akreditasi, meliputi tahapan identifikasi kebutuhan masyarakat, perencanaan program dan kegiatan puskesmas, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program secara terpadu dan berkelanjutan guna memenuhi harapan masyarakat.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFASDokter Tekno
Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Kabupaten Fokus di Provinsi Fokus dalam rangka Orientasi Pelayanan Persalinan dan Nifas Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas
Dokumen tersebut berisi profil kesehatan di Distrik Sayosa dan Sayosa Timur, Kabupaten Sorong. Terdapat data demografi, sarana dan sumber daya manusia puskesmas, pelayanan UKP dan UKM, serta capaian program PIS-PK tahun 2022. Puskesmas Sayosa melayani 1149 jiwa dengan 16 tenaga kesehatan dan sarana yang kurang memadai. Pelayanan terdiri atas poliklinik, KIA-KB, gizi, imunisasi, dan posyand
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Evaluasi program pencegahan dan pengendalian penyakit di Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan capaian program yang baik untuk beberapa penyakit seperti filaria, kecacingan, dan malaria meskipun masih terdapat kasus. Untuk penyakit lain seperti DBD dan rabies terdapat peningkatan kasus namun upaya penanganannya terus dilakukan. Secara keseluruhan capaian program P2P di Sulawesi Barat telah mencapai target yang ditetapkan meskipun mas
Dokumen ini memberikan informasi tentang surveilans epidemiologi di Puskesmas Karawang Kulon. Puskesmas ini memiliki luas wilayah 218,5 ha dengan jumlah penduduk 22.928 jiwa. Capaian kinerja puskesmas dalam penemuan kasus campak dari Januari-September 2016 adalah 26 kasus, dengan hasil laboratorium positif sebanyak 10 kasus. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain kurangnya SDM dan belum optimalnya kerjasama lintas se
Dokumen tersebut membahas program pencegahan dan pengendalian penyakit yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan Indonesia untuk mencapai sasaran menurunkan penyakit menular dan tidak menular serta meningkatkan kesehatan jiwa. Program tersebut meliputi kegiatan surveilans dan karantina kesehatan yang dijalankan oleh Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang surveilans kesehatan masyarakat, termasuk definisi, tujuan, dan jenis-jenis surveilans. Surveilans dilakukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi kesehatan secara terus-menerus guna mendukung pengambilan keputusan dalam pencegahan penyakit. Terdapat beberapa jenis surveilans seperti surveilans individu, penyakit, sindromik, berbasis
Bahan presentasi rapat surveilans epidemiologi campakDokter Tekno
Puskesmas Rawamerta melaporkan kasus suspek campak dari Januari hingga September 2016. Jumlah kasus meningkat dari tahun sebelumnya. Terdapat tantangan seperti kekurangan peralatan laboratorium dan umpan balik yang lambat dari dinas kesehatan. Puskesmas berupaya meningkatkan kerjasama antarsektor dan memantau kasus secara aktif untuk mencegah penyebaran penyakit.
standar pelayanan publik seperti diamanahkan uu 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pelayanan publik, puskesmas sebagai salah satunya harus memenuhi kewajiban tersebut dan mendukung prohram akreditasi puskesmas
Dokumen tersebut merupakan instrumen akreditasi puskesmas yang terdiri dari 9 bab yang mencakup standar-standar pelayanan puskesmas. Bab pertama membahas analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan puskesmas berdasarkan hasil analisis tersebut. Bab selanjutnya membahas tentang kepemimpinan dan manajemen puskesmas, peningkatan mutu, upaya kesehatan masyarakat, sasaran kinerja, layanan klinis, penunjang
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertamaFendy dc
Pedoman ini memberikan panduan penyusunan dokumen akreditasi untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, klinik pratama, dan tempat praktik mandiri dokter. Dokumen-dokumen yang disarankan meliputi kebijakan, pedoman mutu, rencana strategis, standar operasional prosedur, dan dokumen pendukung lainnya. Panduan ini bertujuan memudahkan penyusunan dokumen akreditasi sesuai standar yang ditetapkan
Perencanaan Puskesmas Dalam Standar Akreditasinug nugroho
Dokumen tersebut membahas perencanaan pelayanan puskesmas dalam standar akreditasi, meliputi tahapan identifikasi kebutuhan masyarakat, perencanaan program dan kegiatan puskesmas, serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan program secara terpadu dan berkelanjutan guna memenuhi harapan masyarakat.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KES. IBU BERSALIN DAN NIFASDokter Tekno
Peningkatan Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Kabupaten Fokus di Provinsi Fokus dalam rangka Orientasi Pelayanan Persalinan dan Nifas Bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas
Dokumen tersebut berisi profil kesehatan di Distrik Sayosa dan Sayosa Timur, Kabupaten Sorong. Terdapat data demografi, sarana dan sumber daya manusia puskesmas, pelayanan UKP dan UKM, serta capaian program PIS-PK tahun 2022. Puskesmas Sayosa melayani 1149 jiwa dengan 16 tenaga kesehatan dan sarana yang kurang memadai. Pelayanan terdiri atas poliklinik, KIA-KB, gizi, imunisasi, dan posyand
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Evaluasi program pencegahan dan pengendalian penyakit di Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan capaian program yang baik untuk beberapa penyakit seperti filaria, kecacingan, dan malaria meskipun masih terdapat kasus. Untuk penyakit lain seperti DBD dan rabies terdapat peningkatan kasus namun upaya penanganannya terus dilakukan. Secara keseluruhan capaian program P2P di Sulawesi Barat telah mencapai target yang ditetapkan meskipun mas
Dokumen tersebut membahas program surveilans penyakit yang dapat dicegah vaksin (VPD) dan situasinya di Jawa Timur. Dokumen menjelaskan bahwa target program adalah eliminasi polio, tetanus neonatorum, dan campak-rubela, serta pengendalian difteri dan pertusis. Dokumen juga meninjau capaian indikator surveilans seperti tingkat kasus non-polio AFP dan persentase spesimen yang memadai, serta cakupan imunisasi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai upaya penanggulangan penyakit tuberkulosis di Kota Cirebon seperti pencapaian target, sarana pelayanan kesehatan, kegiatan yang dilakukan beserta sumber pembiayaannya.
Laporan bulanan Puskesmas Candi memaparkan capaian program hingga triwulan ketiga 2022, di mana capaian program mencapai 96,04% sedangkan serapan anggaran baru 48,81%. Beberapa program belum mencapai target seperti pelayanan kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem surveilans kesehatan nasional Indonesia. Secara singkat, dibahas mengenai kebijakan dan strategi surveilans penyakit menular seperti polio, campak, dan tetanus neonatal. Juga dijelaskan mengenai pengumpulan, pengolahan, dan analisis data surveilans untuk mendukung pengambilan keputusan kebijakan kesehatan.
Dokumen tersebut merangkum biografi dan pengalaman kerja Emma Khumairah Hentihu beserta tugas dan tanggung jawabnya di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit. Dokumen tersebut juga menyajikan data dan informasi mengenai beban penyakit tidak menular di Indonesia serta upaya yang dilakukan untuk mengendalikan faktor risiko penyakit tersebut.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penyediaan makanan sehat dan aman di kantin sekolah untuk memenuhi gizi anak sekolah. Dokumen tersebut menjelaskan lima kunci penyediaan pangan yang aman yaitu menjaga kebersihan, memisahkan pangan mentah dan matang, memasak dengan benar, menyimpan pangan pada suhu yang aman, serta menggunakan air dan bahan baku yang aman. Dokumen tersebut juga memberikan
Dokumen tersebut merupakan manual sistem informasi manajemen rumah sakit generik open source yang memberikan panduan penggunaan fitur-fitur utama sistem seperti pendaftaran pasien baru dan lama, pendaftaran rawat jalan, rawat inap, dan darurat, serta pelayanan pasien seperti layanan kamar, laboratorium, farmasi, dan konsultasi dokter.
Pedoman ini memberikan panduan implementasi Sistem Informasi Rawat Inap versi 2.1 untuk menyediakan informasi ketersediaan tempat tidur rumah sakit di seluruh Indonesia secara real time melalui aplikasi daring atau mobile. Data dapat dikirim secara terintegrasi melalui SIMRS atau secara manual menggunakan rest client. Pedoman ini diharapkan memudahkan pemantauan ketersediaan tempat tidur rumah sakit.
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelayanan gizi di rumah sakit yang mencakup asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, dan penelitian serta pengembangan gizi."
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan asuhan keperawatan, yang mencakup proses asuhan pasien sesuai standar akreditasi, asuhan keperawatan, fenomena asuhan keperawatan, dan pengelolaan asuhan keperawatan dalam sistem informasi rumah sakit.
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018Dokter Tekno
Sistem Informasi RS Ala KARS (SIRSAK) adalah sistem rekam medis elektronik berbasis SNARS yang dikembangkan oleh KARS untuk memudahkan proses pendataan dan pelaporan di rumah sakit. SIRSAK memiliki fitur-fitur seperti pendataan pasien, tenaga medis, asuhan medis, keperawatan, gizi, dan farmasi serta bridging dengan sistem BPJS dan e-klaim.
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
Dra. Yulia Trisna memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas dalam bidang farmasi rumah sakit. Saat ini beliau menjabat sebagai Koordinator Produksi, Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Instalasi Farmasi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo serta menjadi Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Selama karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Instalasi Farmasi dan aktif dalam berbagai organisasi ke
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasiDokter Tekno
1. Dokumen tersebut membahas tentang Asuhan Pasien 4.0 dan Sirsak serta peran dan manfaatnya bagi rumah sakit dalam akreditasi SNARS Edisi 1.
2. Asuhan Pasien 4.0 adalah asuhan pasien berbasis PCC dan terintegrasi yang didokumentasikan melalui sistem informasi rumah sakit Sirsak.
3. Sirsak merupakan sistem rekam medis elektronik berbasis SNARS yang mendukung pengelolaan asuhan pasien se
Dokumen ini membahas pedoman pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di Puskesmas Kabupaten Karawang tahun 2020 sesuai peraturan pemerintah dan kementerian terkait untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan layanan publik berdasarkan masukan masyarakat. Hasil SKM akan digunakan sebagai acuan pembuatan rencana untuk tahun berikutnya.
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaDokter Tekno
Dokumen tersebut membahas konsep dan implementasi sistem VEDIKA oleh BPJS Kesehatan untuk meningkatkan proses verifikasi klaim secara digital. Sistem ini dirancang untuk mempercepat proses verifikasi serta meningkatkan kepuasan fasilitas pelayanan kesehatan dan peserta JKN. Sistem VEDIKA menggunakan aplikasi VClaim dan Vidi untuk memverifikasi klaim secara online secara nasional.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. DASAR HUKUM
PENYELENGGARAAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
• Undang – Undang Nomor 2 tahun 1962 Tentang Karantina Udara
• Undang – Undang No: 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• Peraturan Pemerintah No: 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular
• Peraturan Menteri Kesehatan RI: 949/MENKES/SK/VIII/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB)
• Peraturan Menteri Kesehatan RI: 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan
• Peraturan Menteri Kesehatan RI: 02 Tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa
Keracunan Pangan
• Peremnkes RI: 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
• Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit
Tidak Menular Terpadu
• Permenkes: 45 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.
• International Health Regulation 2005
3. Surveilans Kesehatan
(Permenkes: 45 Th 2014)
• adalah kegiatan
• pengamatan yang sistematis dan terus menerus
• terhadap data dan informasi
• tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan
dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah
kesehatan
• untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien.
4. TUJUAN
(Permenkes: 45 Th 2014)
• Tersedianya informasi tentang situasi, kecenderungan
penyakit, dan faktor risikonya serta masalah kesehatan
masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
sebagai bahan pengambilan keputusan;
• Terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap
kemungkinan terjadinya KLB/Wabah dan dampaknya;
• Terselenggaranya investigasi dan penanggulangan
KLB/Wabah; dan
• Dasar penyampaian informasi kesehatan kepada para
pihak yang berkepentingan sesuai dengan
pertimbangan kesehatan.
5. INDIKATOR KINERJA
(Permenkes: 45 Th 2014)
• Kelengkapan laporan;
• Ketepatan laporan; dan
• Indikator kinerja surveilans lainnya yang
ditetapkan pada masing-masing program
(misalnya: AFP, campak, KLB, ISPA, TB, dll).
15. AFP
• NOMOR EPID OLEH PETUGAS KABUPATEN
• SPESIMEN AFP (ALL NEGATIVE)
NO PUSKESMAS
JUMLAH
KASUS
DIAGNOSA
1 PLAWAD 1 PARAPLEGIA
2 KLARI 3 CHUKUNGUNYA
3 KARAWANG 1 MYELITIS TRANSVERSA
4 WANAKERTA 4 TIFOID
5 TIRTAJAYA 2 CP, SUSPECT POLIOMYELITIS
6 TEMPURAN 1 FEBRIS
7 RAWAMERTA 1 TUMOR OTAK
8 PAKISJAYA 1 MR
TOTAL 14
16. PERMASALAHAN
• BELUM SEMUA PUSKESMAS MELAKSANAKAN
PENGAMBILAN SPESIMEN PD3I (BELUM
MERATA)
• KOORDINASI INTERNAL PUSKESMAS DALAM
MENANGKAP KASUS PD3I
• TAKUT MELAPORKAN KASUS / KLB PD3I
17. KESEPAKATAN & TINDAK LANJUT
• MENINGKATKAN KINERJA KELENGKAPAN & KETEPATAN
LAPORAN
• RESPON CEPAT KLB : LAPORAN AWAL – PENANGANAN
KASUS – KOORDINASI RUJUKAN KASUS
• MEMBENTUK TIM REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN KLB
TINGKAT KECAMATAN / PUSKESMAS
• MENINGKATKAN KOORDINASI & KERJASAMA INTERNAL
PUSKESMAS DALAM PELAPORAN & PENANGANAN KASUS
PD3I
• MENINGKATKAN KINERJA SURVEILANS CBMS & AFP
(PENGAMBILAN SPESIMEN)
• MENINGKATKAN PENYERAPAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
BERSUMBER DANA BOK