SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
DISAMPAIKAN DALAM WORKSHOP GURU-
GURU IPS SE BALI TGL 10 s/d11 oktober 2013.
BATASAN DAN SEJARAH PENGENALAN GEJALA
VULKANISMA
DEFINISI GUNUNG API
Merupakan bentuk timbulan di
permukaan bumi yang dibangun
oleh timbunan rempah gunung api
Merupakan jenis kegiatan magma
yang sedang berlangsung
Merupakan tempat munculnya
batuan leleran dan rempah gunung
api yang berasal dari dalam bumi
Sebuah Gunung Api dikatakan aktif apabila kegiatan
magmatisnya dapat dilihat secara nyata.
Ciri-cirinya:
Leleran lava
dari kawah
puncak atau
kawah samping
Adanya awan
panas letusan dan
awan panas
guguran,lahar
letusan
Morfologi
menampakkan
bentukan
kerucut
sempurna
Apabila gejala kegiatan
magmatisnya tidak teramati,
maka bisa disebut gunung api
padam. Bukan berarti
gunung api tersebut mati,
karena suatu saat nanti
mungkin akan aktif kembali.
Kenampakan gejala panas bumi di permukaan, kubangan
lumpur panas, hembusan fumoral dan mata air panas
memang sering dikaitkan dengan gejala telah padamnya
suatu gunung api.
Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunungapian dan
meupakan mata rantai yang tak terpisahkan dengan ilmu geologiGejala yang
menyangkut dan berhubungan dengan kegiatan penerobosan magma
kepermukaan bumi secara keseluruhan disebut Vulkanisma (Volcanicity)
Reservoir
Magma
Residual melt
Infratelluric
phenocrytsts
magma
Slow loss of volatiles
lava
gases
salidifi
cation
Volkanic rock
(phenocrysts + groundmass)
eruption
Eruptive
products
Sejarah Perkembangan
Pengetahuan Gunung Api
Sejarah perkembangan pengetahuan kegunungapian bermula
dari pengertian manusia terhadap gejala tersebut, meskipun
terbatas dalam tingkatan yang sangat sederhana dan bersifat
animistik.
Penalaran Ilmiah Tentang
Gunung Api
Empedocles (492-
432 BC),Strabo (63
BC-30), Saneca (3
BC-65), Pliny (23),
Giordano Bruno
(1600), Martin
Lister ( 1638-1711)
Lyell. Scrope
(1827) yang
meletakkan dasar
definisi vulkanologi
modern
Frank A. Perret
yang mendukung
pendapat dari
Scrope, kemudian
dilanjutkan oleh F.
Junghun meneliti
gunung api di
Indonesia. Verbeek
orang pertama yang
meneliti letusan
Krakatau setelah
tahun 1883
Perkembangan
Gunung api abad 20
dirintis oleh Thomas
A. Jagar. Pusat-pusat
pengamatan pun
mulai didirikan,
seperti di Hawaii
(1911), Indonesia
(1912), Jepang, dan
Catania oleh
pemerintah Italia
dan Belgia
Perkembangan ilmu kegunungapian tersebut sampai saat ini
sudah demikian banyak dihasilkan informasi tentang:
Komposisi
Kimiawi
Magma
Sifat-sifat fisik dan
kimiawi batuan
gunung api
Khuluk dan
mula jadi
magma
Manfaat
Gunung Api
dll
Meskipun demikian, masih banyak yang harus dijawab dan di
mengerti tentang proses hakiki gejala tersebut
Hubungan Terpadu dengan Ilmu Geologi Lainnya
Vulkanologi
Geovulkanologi
Geologi
Unsur penting dalam
vulkanologi adalah:
magma, mekanisme
peletusan, bentuk
dan struktur gunung
api, hubungan
tektonik dan
vulkanis, penyebaran
gunung api,
Volkanosystem dll
Penelitian
Vulkanologi
memiliki 3
aspek prinsipal
yaitu,
deskriptif,
interpretasi,
dan
kemanusiaan
ASAL GEJALA VULKANISME
SEJARAH DAN HIPOTESIS KEJADIAN BUMI
Bumi pernah
mengalami fase
cair pijar dimana
bagian luar
mengalami
pengkristalan dan
dalam
perkembangan
mengalami retak
sehingga magma
menerobos keluar
permukaan bumi
Hipotesis para ahli
mengatakan
bahwa bumi dan
planet lainnya
terbentuk dari
proses aglomerasi
jagad raya yang
mengalami proses
pendinginan dan
kondensasi gas
panas matahari
(Nebular)
Pada intinya teori
Nebular menekankan
adanya proses
pendinginan,
terkondensasi dan
memadatnya gas yang
selanjutnya terbentuk
magma primer
diselimuti gasyang
disebut pneumatosfer
(Rittmann,1960)
SKEMA PERKEMBANGAN KULIT BUMI PRA-GEOLOGI
HASIL HIPOTESIS RITTMANN (1960)
700°
1000°
π1
S
U
End of 3rd epoch
400°
1220°
π2
K
S
U
End of 4th epoch
Pada akhir jenjang ke 3, π1
adalah pneumatosfer
(larutan pegmatik), S
merupakan keraksimatik
yang membeku, dan U
adalah magma primer
oceanitic.
Pada akhir jenjang ke 4,
π2 adalah pneumatosfer
terubah (larutan
pneumatolitic) dan K
adalah kerak pegmatitic
bagian atas yang
merupakan penguapan
dari π1
α
S
Pada akhir jenjang
ke 5, α adalah
atmosfer mula –
mula tanpa oksigen,
H merupakan laut
mula – mula
hidrotermal, P
adalah sedimen
protosialic dan sisa
kerak pegmatitic
Pada akhir jenjang ke
6, A adalah granitan
hingga granodioritan,
sial B yang terdiri
dari noritic dan
kinzigitic. H adalah
lautan.
End of 5th epoch
Prinevol
continent
Prinevol
ocean
<100°
1250°
H
P
U
End of 6th epoch
Ocean Continent
4°
1260°
α
A
B
S
U
H
SUSUNAN BUMI
Bumi digambarkan sebagai proyektil yang terdiri dari besi dan
nikel dengan kerak dipermukaannya. Susunan dan komposisi
Bumi (Suess & Wiechert) yakni sebagai berikut:
Litosfer
(3,4)
Chalkosfer
(6,4)
Barysfer
(8,6)
Sal
Kerak Bumi,
selubung
1200 km
Lapisan antara
(lap. Oksida
sulfida)
Inti besi
nikel
3500
km
2,7
MAGMA
BATASAN
Magma adalah cairan
atau larutan silikat
pijar yang terbentuk
secara alamiah,
bersifat mudah
bergerak, bersuhu
antara 900-1100°C
dan berasal atau
terbentuk pada kerak
bumi bagian bawah
hingga selubung
bagian atas
Magma sistem
berkomponen ganda
(multi component
system) dengan fasa
cairan dan sejumlah
kristal yang
mengapung
didalamnya sebagai
komponen utama,
disamping fase gas
pada keadaan tertentu
FISIK KIMIA-FISIKA
HIPOTESIS
1. Magma yang terisolasi
pada earth shell, bersifat
heterogen dan dapat
dianggap mewarisi
keadaan bumi semula
2. Magma yang bersifat
homogen
3. Dua magma primer
tanpa spesifikasi awal
yaitu magma granitik
dan basaltik
ASAL USUL PANAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN
PEMBENTUKAN MAGMA
Asal-Usul Panas Bumi
Panas yang ada di dalam bumi adalah sisa-sisa panas bola gas
matahari yang sebagian terlepas kemmudian membentuk bumi
Panas tersebut berasal dari proses pembusukan mineral
radioaktif.
Telah disepakati, sumber panas di dalam selubung dan inti
bumi adalah panas sisa bumi, pembusukan mineral radioaktif,
pelepasan gelombang tenaga radiasi sinar matahari, dan reaksi
eksotermik
PEMBENTUKAN MAGMA
Pembentukkan magma merupakan
serangkaian proses kompleks yang meliputi
proses pemisahan (diffentiation),
pencampuran (assimilation), anateksis dan
hibridasi serta metamorfisma regional
Komposisi magma ditentukan oleh
komposisi bahan meleleh, derajad
fraksinasi, dan jumlah pengotoran
dalam magma oleh batuan samping
(parent rock)
BEBERAPA PENDAPAT TENTANG ASAL-USUL
MAGMA
Rittmann, 1967. Pandangan magmatisma klasik, dimana magma
terdiri dari kerabat simatik dan kerabat sialatik. Basal samodra
yang merupakan hasil “juvenill” yang berasal dari primary magma
shell.
Neuvuenkamps, 1968. mengemukakan Neohuttonianism teory
dimana bahan selubung atas dan kerak telah mengalami
kesetimbangan geokimia yang dinamik, shg basal samodra yang
telah terpisah dari selubung atas bumi, bukan merupakan bahan
juvenill dari bakal bumi tetapi berasal dari lapisan sima.
Glangeaud & Lettok, 1960. magma benua umumnya bersifat
bebas (Indevendent) sedangkan magma basatik berasal dari
selubung atas bumi. Magma asam atau magma riolitik diduga
berasal dari kerak sialik.

More Related Content

Similar to fdokumen.com_power-point-materi-gunung-api-5652dfe6a0d67.ppt

Lithosfer pedosfer
Lithosfer pedosferLithosfer pedosfer
Lithosfer pedosfer
Elsens Viele
 
Pendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumiPendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumi
Anis KD
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
AN Fadly
 
Diastropisme dan vulkanisme
Diastropisme dan vulkanismeDiastropisme dan vulkanisme
Diastropisme dan vulkanisme
Alex Bahy
 

Similar to fdokumen.com_power-point-materi-gunung-api-5652dfe6a0d67.ppt (20)

Lithosfer pedosfer
Lithosfer pedosferLithosfer pedosfer
Lithosfer pedosfer
 
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.pptBENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
 
Permukaan bumi
Permukaan bumiPermukaan bumi
Permukaan bumi
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
Bagaimana batuan beku_terbentuk
Bagaimana batuan beku_terbentukBagaimana batuan beku_terbentuk
Bagaimana batuan beku_terbentuk
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Siklus geokimia
Siklus geokimiaSiklus geokimia
Siklus geokimia
 
Evolusi Iklim dan Bukti Perubahan Iklim
Evolusi Iklim dan Bukti Perubahan IklimEvolusi Iklim dan Bukti Perubahan Iklim
Evolusi Iklim dan Bukti Perubahan Iklim
 
power point.pptx
power point.pptxpower point.pptx
power point.pptx
 
power point.pptx
power point.pptxpower point.pptx
power point.pptx
 
Pendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumiPendahuluan dan sistem panas bumi
Pendahuluan dan sistem panas bumi
 
Magma
MagmaMagma
Magma
 
Bab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdfBab 1 fixxx.pdf
Bab 1 fixxx.pdf
 
Vulkanisme
VulkanismeVulkanisme
Vulkanisme
 
oseanografi
oseanografioseanografi
oseanografi
 
Proses pembentukan muka bumi. shakila 7.5
Proses pembentukan muka bumi. shakila 7.5Proses pembentukan muka bumi. shakila 7.5
Proses pembentukan muka bumi. shakila 7.5
 
Diastropisme dan vulkanisme
Diastropisme dan vulkanismeDiastropisme dan vulkanisme
Diastropisme dan vulkanisme
 
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung apiGeomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
 
Proses pembentukan magma
Proses pembentukan magmaProses pembentukan magma
Proses pembentukan magma
 
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
3-TEORI-TERBENTUKNYA-BUMI.ppt
 

Recently uploaded

MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 

Recently uploaded (20)

MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 

fdokumen.com_power-point-materi-gunung-api-5652dfe6a0d67.ppt

  • 1. DISAMPAIKAN DALAM WORKSHOP GURU- GURU IPS SE BALI TGL 10 s/d11 oktober 2013. BATASAN DAN SEJARAH PENGENALAN GEJALA VULKANISMA DEFINISI GUNUNG API Merupakan bentuk timbulan di permukaan bumi yang dibangun oleh timbunan rempah gunung api Merupakan jenis kegiatan magma yang sedang berlangsung Merupakan tempat munculnya batuan leleran dan rempah gunung api yang berasal dari dalam bumi
  • 2. Sebuah Gunung Api dikatakan aktif apabila kegiatan magmatisnya dapat dilihat secara nyata. Ciri-cirinya: Leleran lava dari kawah puncak atau kawah samping Adanya awan panas letusan dan awan panas guguran,lahar letusan Morfologi menampakkan bentukan kerucut sempurna
  • 3. Apabila gejala kegiatan magmatisnya tidak teramati, maka bisa disebut gunung api padam. Bukan berarti gunung api tersebut mati, karena suatu saat nanti mungkin akan aktif kembali. Kenampakan gejala panas bumi di permukaan, kubangan lumpur panas, hembusan fumoral dan mata air panas memang sering dikaitkan dengan gejala telah padamnya suatu gunung api.
  • 4. Vulkanologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kegunungapian dan meupakan mata rantai yang tak terpisahkan dengan ilmu geologiGejala yang menyangkut dan berhubungan dengan kegiatan penerobosan magma kepermukaan bumi secara keseluruhan disebut Vulkanisma (Volcanicity) Reservoir Magma Residual melt Infratelluric phenocrytsts magma Slow loss of volatiles lava gases salidifi cation Volkanic rock (phenocrysts + groundmass) eruption Eruptive products
  • 5. Sejarah Perkembangan Pengetahuan Gunung Api Sejarah perkembangan pengetahuan kegunungapian bermula dari pengertian manusia terhadap gejala tersebut, meskipun terbatas dalam tingkatan yang sangat sederhana dan bersifat animistik.
  • 6. Penalaran Ilmiah Tentang Gunung Api Empedocles (492- 432 BC),Strabo (63 BC-30), Saneca (3 BC-65), Pliny (23), Giordano Bruno (1600), Martin Lister ( 1638-1711) Lyell. Scrope (1827) yang meletakkan dasar definisi vulkanologi modern Frank A. Perret yang mendukung pendapat dari Scrope, kemudian dilanjutkan oleh F. Junghun meneliti gunung api di Indonesia. Verbeek orang pertama yang meneliti letusan Krakatau setelah tahun 1883 Perkembangan Gunung api abad 20 dirintis oleh Thomas A. Jagar. Pusat-pusat pengamatan pun mulai didirikan, seperti di Hawaii (1911), Indonesia (1912), Jepang, dan Catania oleh pemerintah Italia dan Belgia
  • 7. Perkembangan ilmu kegunungapian tersebut sampai saat ini sudah demikian banyak dihasilkan informasi tentang: Komposisi Kimiawi Magma Sifat-sifat fisik dan kimiawi batuan gunung api Khuluk dan mula jadi magma Manfaat Gunung Api dll Meskipun demikian, masih banyak yang harus dijawab dan di mengerti tentang proses hakiki gejala tersebut
  • 8. Hubungan Terpadu dengan Ilmu Geologi Lainnya Vulkanologi Geovulkanologi Geologi Unsur penting dalam vulkanologi adalah: magma, mekanisme peletusan, bentuk dan struktur gunung api, hubungan tektonik dan vulkanis, penyebaran gunung api, Volkanosystem dll Penelitian Vulkanologi memiliki 3 aspek prinsipal yaitu, deskriptif, interpretasi, dan kemanusiaan
  • 9. ASAL GEJALA VULKANISME SEJARAH DAN HIPOTESIS KEJADIAN BUMI Bumi pernah mengalami fase cair pijar dimana bagian luar mengalami pengkristalan dan dalam perkembangan mengalami retak sehingga magma menerobos keluar permukaan bumi Hipotesis para ahli mengatakan bahwa bumi dan planet lainnya terbentuk dari proses aglomerasi jagad raya yang mengalami proses pendinginan dan kondensasi gas panas matahari (Nebular) Pada intinya teori Nebular menekankan adanya proses pendinginan, terkondensasi dan memadatnya gas yang selanjutnya terbentuk magma primer diselimuti gasyang disebut pneumatosfer (Rittmann,1960)
  • 10. SKEMA PERKEMBANGAN KULIT BUMI PRA-GEOLOGI HASIL HIPOTESIS RITTMANN (1960) 700° 1000° π1 S U End of 3rd epoch 400° 1220° π2 K S U End of 4th epoch Pada akhir jenjang ke 3, π1 adalah pneumatosfer (larutan pegmatik), S merupakan keraksimatik yang membeku, dan U adalah magma primer oceanitic. Pada akhir jenjang ke 4, π2 adalah pneumatosfer terubah (larutan pneumatolitic) dan K adalah kerak pegmatitic bagian atas yang merupakan penguapan dari π1
  • 11. α S Pada akhir jenjang ke 5, α adalah atmosfer mula – mula tanpa oksigen, H merupakan laut mula – mula hidrotermal, P adalah sedimen protosialic dan sisa kerak pegmatitic Pada akhir jenjang ke 6, A adalah granitan hingga granodioritan, sial B yang terdiri dari noritic dan kinzigitic. H adalah lautan. End of 5th epoch Prinevol continent Prinevol ocean <100° 1250° H P U End of 6th epoch Ocean Continent 4° 1260° α A B S U H
  • 12. SUSUNAN BUMI Bumi digambarkan sebagai proyektil yang terdiri dari besi dan nikel dengan kerak dipermukaannya. Susunan dan komposisi Bumi (Suess & Wiechert) yakni sebagai berikut: Litosfer (3,4) Chalkosfer (6,4) Barysfer (8,6) Sal Kerak Bumi, selubung 1200 km Lapisan antara (lap. Oksida sulfida) Inti besi nikel 3500 km 2,7
  • 13. MAGMA BATASAN Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah, bersifat mudah bergerak, bersuhu antara 900-1100°C dan berasal atau terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bagian atas Magma sistem berkomponen ganda (multi component system) dengan fasa cairan dan sejumlah kristal yang mengapung didalamnya sebagai komponen utama, disamping fase gas pada keadaan tertentu FISIK KIMIA-FISIKA HIPOTESIS 1. Magma yang terisolasi pada earth shell, bersifat heterogen dan dapat dianggap mewarisi keadaan bumi semula 2. Magma yang bersifat homogen 3. Dua magma primer tanpa spesifikasi awal yaitu magma granitik dan basaltik
  • 14. ASAL USUL PANAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBENTUKAN MAGMA Asal-Usul Panas Bumi Panas yang ada di dalam bumi adalah sisa-sisa panas bola gas matahari yang sebagian terlepas kemmudian membentuk bumi Panas tersebut berasal dari proses pembusukan mineral radioaktif. Telah disepakati, sumber panas di dalam selubung dan inti bumi adalah panas sisa bumi, pembusukan mineral radioaktif, pelepasan gelombang tenaga radiasi sinar matahari, dan reaksi eksotermik
  • 15. PEMBENTUKAN MAGMA Pembentukkan magma merupakan serangkaian proses kompleks yang meliputi proses pemisahan (diffentiation), pencampuran (assimilation), anateksis dan hibridasi serta metamorfisma regional Komposisi magma ditentukan oleh komposisi bahan meleleh, derajad fraksinasi, dan jumlah pengotoran dalam magma oleh batuan samping (parent rock)
  • 16. BEBERAPA PENDAPAT TENTANG ASAL-USUL MAGMA Rittmann, 1967. Pandangan magmatisma klasik, dimana magma terdiri dari kerabat simatik dan kerabat sialatik. Basal samodra yang merupakan hasil “juvenill” yang berasal dari primary magma shell. Neuvuenkamps, 1968. mengemukakan Neohuttonianism teory dimana bahan selubung atas dan kerak telah mengalami kesetimbangan geokimia yang dinamik, shg basal samodra yang telah terpisah dari selubung atas bumi, bukan merupakan bahan juvenill dari bakal bumi tetapi berasal dari lapisan sima. Glangeaud & Lettok, 1960. magma benua umumnya bersifat bebas (Indevendent) sedangkan magma basatik berasal dari selubung atas bumi. Magma asam atau magma riolitik diduga berasal dari kerak sialik.