1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
SYI'AH DAN AWAMNYA
1. FATWA TENTANG ORANG AWAM SYI’AH
Soalan: Apakah hukum orang awam dari kalangan Rafidhah (Syi’ah) Imamiyyah? Apakah
terdapat perbezaan antara ulama mana-mana firqah yang terkeluar daripada Islam dengan
pengikut-pengikutnya dari segi mengkafirkan atau menfasikkan mereka?
Jawapan: Orang awam yang mengikut dan menyokong mana-mana pemimpin kufur dan
sesat dan membantu pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar mereka dengan tujuan
melampaui batas dan memusuhi atau melakukan kezaliman (terhadap orang-orang Islam)
maka dihukum untuknya sebagaimana dihukum kepada pemimpin-pemimpin mereka dari
segi kekufuran dan kefasikan. Allah taala berfirman, bermaksud: Manusia bertanya
kepadamu (wahai Muhammad) tentang kedatangan hari kiamat; katakanlah: Sesungguhnya
pengetahuan mengenainya hanyalah ada di sisi Allah dan apa jalannya engkau dapat
mengetahui? Boleh jadi masa datangnya tidak lama lagi. Sesungguhnya Allah telah
melaknat orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api Neraka yang marak
menjulang, kekallah mereka di dalamnya selama-lamanya, mereka pula tidak akan
memperoleh sesiapapun yang akan menjadi pelindung atau penolong. Pada masa muka
mereka dibalik-balikkan dalam Neraka, mereka berkata (dengan sesalnya): Alangkah
baiknya kalau kami dahulu (semasa di dunia) taat kepada Allah serta taat kepada Rasul
Allah. Dan mereka berkata lagi: Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya kami telah mematuhi
kehendak ketua-ketua dan orang-orang besar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari
jalan yang benar. Wahai Tuhan kami! Berilah mereka azab sengsara dua kali ganda dan
laknatkanlah mereka dengan laknat yang sebesar-besarnya! (Al-Quran surah al-Ahzab ayat
63-68)
Allah taala berfirman, bermaksud: Dan di antara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat lalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa
(pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat
berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu
berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika)
segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang
mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari
mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan
kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka
tidak akan ke luar dari api neraka. (Al-Quran surah al-Baqarah ayat 165-167)
Allah berfirman, bermaksud: “Maka tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang
berdusta terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayatNya. Orang-orang itu akan
mendapat bahagian mereka (di dunia) dari apa yang telah tersurat (bagi mereka), hingga
apabila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) yang mengambil nyawa
mereka, bertanyalah malaikat itu (kepada mereka): Manakah (makhluk- makhluk dan
benda-benda) yang kamu sembah selain Allah? Mereka menjawab: Semuanya itu telah
hilang lenyap daripada kami dan mereka pula menjadi saksi terhadap diri mereka sendiri,
2. bahawa mereka adalah orang-orang yang ingkar. Allah berfirman: Masuklah kamu ke dalam
Neraka bersama-sama umat-umat yang terdahulu daripada kamu, dari jin dan manusia.
Tiap-tiap satu umat yang masuk, mengutuk akan saudaranya (golongannya sendiri); hingga
apabila mereka semua berhimpun di dalamnya, berkatalah golongan yang akhir mengenai
golongan yang pertama di antara mereka: Wahai Tuhan kami, mereka inilah yang telah
menyesatkan kami; oleh itu berilah kepada mereka azab seksa yang berlipat ganda dari
(azab) Neraka. Allah berfirman: Kamu masing-masing disediakan (azab seksa) yang
berlipat ganda tetapi kamu tidak mengetahui. Dan berkatalah golongan pertama (ketua-
ketua), di antara mereka, kepada golongan yang akhir (pengikut-pengikutnya): (Jika
demikianlah hukuman Tuhan), maka tidak ada bagi kamu sebarang kelebihan atas kami.
(Allah berfirman): Oleh itu rasalah kamu azab seksa disebabkan apa yang kamu telah
usahakan. (Al-Quran surah al-A’raf ayat 37-39)
Lihat juga ayat 21 dan 22 dari surah Ibrahim, ayat 28 dan 29 dari surah al-Furqan, ayat
62,63,64 dari surah al-Qasas, ayat 31,32,33 dari surah Saba’, ayat 20 hingga 36 surah as-
Shaffaat, ayat 47 hingga 50 dari surah Ghafir dan lain-lain yang terdapat dengan begitu
banyak di dalam al-Quran dan sunnah.
Dan kerana Nabi s.a.w. telah memerangi pemimpin-pemimpin orang musyrikin serta
pengikut-pengikut mereka. Begitu juga yang dilakukan oleh sahabat-sahabat Nabi s.a.w.
dan mereka tidak memisahkah antara pemimpin dan pengikut.
Dipetik dari kitab ‘Nasaaih wa-Fatawa Islamiyyah, Haqaaiq ‘an as-Syi’ah ar-Rafidhah al-
Imamiyyah’ hal. 5. Terjemahan oleh panel darulkautsar.net