Dokumen tersebut memberikan daftar 23 jenis fructus (buah) yang digunakan dalam farmakognosi beserta informasi singkat mengenai masing-masing fructus tersebut seperti nama tanaman asal, keluarga, zat berkhasiat utama, penggunaan, dan bagian yang digunakan.
Dokumen ini berisi informasi tentang tiga jenis bunga yang digunakan sebagai obat tradisional, yaitu: (1) Carthami Flos (kembang pulu) yang mengandung zat warna dan digunakan sebagai laksatif, (2) Caryophylli Flos (cengkeh) yang mengandung minyak eugenol dan digunakan sebagai stimulan dan obat sakit gigi, (3) Hibisci Sabdariffae Flos (bunga rosela) yang mengandung vitamin dan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 16 jenis folium (daun obat) beserta ciri-ciri dan manfaatnya. Mulai dari daun saga, daun selesri, daun peoaya, daun cengkeh, daun koka, daun sereh, daun digitalis hingga daun tempuyung. Setiap folium dijelaskan nama latin tanaman asalnya, zat yang bermanfaat, bagian yang digunakan, dan cara penyimpanannya.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu galenika yang mempelajari pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam, termasuk cara penarikan zat bermanfaat dari bahan tumbuhan dan hewan menggunakan cairan pelarut seperti air dan etanol."
Glikosida adalah senyawa yang terdiri dari bagian gula (glikon) dan bagian bukan gula (aglikon). Glikosida memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman dan terlibat dalam sistem regulatori dan pertahanan tubuh. Terdapat banyak senyawa glikosida yang aktif farmakologi sehingga dapat dimanfaatkan dalam terapeutik seperti glikosida jantung, laksatif, analgesik, dan antiinflamasi.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Dokumen ini berisi informasi tentang tiga jenis bunga yang digunakan sebagai obat tradisional, yaitu: (1) Carthami Flos (kembang pulu) yang mengandung zat warna dan digunakan sebagai laksatif, (2) Caryophylli Flos (cengkeh) yang mengandung minyak eugenol dan digunakan sebagai stimulan dan obat sakit gigi, (3) Hibisci Sabdariffae Flos (bunga rosela) yang mengandung vitamin dan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai 16 jenis folium (daun obat) beserta ciri-ciri dan manfaatnya. Mulai dari daun saga, daun selesri, daun peoaya, daun cengkeh, daun koka, daun sereh, daun digitalis hingga daun tempuyung. Setiap folium dijelaskan nama latin tanaman asalnya, zat yang bermanfaat, bagian yang digunakan, dan cara penyimpanannya.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu galenika yang mempelajari pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam, termasuk cara penarikan zat bermanfaat dari bahan tumbuhan dan hewan menggunakan cairan pelarut seperti air dan etanol."
Glikosida adalah senyawa yang terdiri dari bagian gula (glikon) dan bagian bukan gula (aglikon). Glikosida memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman dan terlibat dalam sistem regulatori dan pertahanan tubuh. Terdapat banyak senyawa glikosida yang aktif farmakologi sehingga dapat dimanfaatkan dalam terapeutik seperti glikosida jantung, laksatif, analgesik, dan antiinflamasi.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Dokumen tersebut membahas tentang simplisia, yaitu bahan obat alami yang belum mengalami perubahan. Terdapat tiga jenis simplisia yakni nabati, hewani, dan mineral. Simplisia nabati berasal dari tanaman liar dan budidaya, yang namanya menggunakan nama latin spesies tanaman dan bagiannya. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan, sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengep
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sediaan obat luar yang umum, yaitu salep, krim, pasta, dan jelly. Jenis-jenis tersebut memiliki komposisi dan sifat yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penggunaannya sebagai obat luar.
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan obat yang diberikan melalui rektum, termasuk cara kerja dan faktor yang mempengaruhinya. Pemberian obat melalui rektum dapat mendapatkan efek lokal atau sistemik, tergantung jenis obatnya. Absorpsi terjadi lewat pembuluh darah secara langsung, getah bening, atau tidak langsung, namun bioavailabilitasnya relatif rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang glikosida, yaitu senyawa yang terdiri dari bagian glikon dan aglikon dimana pada saat dihidrolisis akan menghasilkan gula. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis glikosida seperti antrakuinon, saponin, cyanophor, flavonol beserta sumber dan fungsinya. [/ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 5 jenis amylium (pati) yang berasal dari berbagai tanaman seperti beras, jagung, kentang, singkong, dan gandum. Dijelaskan nama latin, nama tanaman asal, keluarga tanaman, dan ciri-ciri mikroskopis butir pati masing-masing jenis amylium.
Dokumen tersebut membahas tentang pil, termasuk definisi pil, syarat sediaan pil yang baik, macam-macam sediaan pil, tujuan pemberian sediaan pil, kerugian pil, formula pil, tahapan peracikan pil, dan beberapa contoh resep pil.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis organ tumbuhan seperti umbi, cormus, lignum, caulis, dan tuber yang digunakan dalam farmakognosi. Organ-organ tersebut dijelaskan karakteristik, contoh tanaman, dan kandungan kimia serta manfaatnya.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis alkaloid beserta contohnya dari tanaman. Ada 9 jenis alkaloid yang dijelaskan secara singkat yaitu alkaloid tropana, indol, piridin dan piperidin, imidazole, quinolin, isoquinolin, steroid, purin, dan diterpen beserta contoh tanaman dan kegunaannya.
Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan cara membagi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur. Terdapat beberapa jenis ekstraksi seperti ekstraksi dingin, panas, cair-cair, dan padat-cair yang bergantung pada faktor seperti ukuran partikel, jenis pelarut, suhu, dan pengadukan. Ekstraksi memiliki berbagai penerapan seperti pemurnian asam benzo
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi teknologi sediaan suppositoria non steril yang berisi parasetamol. Secara ringkas, dibahas tentang indikasi, farmakokinetik, mekanisme kerja, efek samping, kontraindikasi, peringatan, dan interaksi obat parasetamol. Juga dibahas sifat fisika kimia zat aktif dan bahan tambahan seperti oleum cacao dan cetaceum yang digunakan dalam pembuatan suppositoria. Terakhir
Dokumen tersebut membahas tentang Biofarmasetika yang mempelajari hubungan antara sifat kimia fisika obat dengan absorbsi dan efek farmakologisnya. Dibahas pula korelasi percobaan in vitro-in vivo, pengaturan dosis ganda baik secara oral maupun intra vena, serta beberapa rumus untuk menghitung kadar obat dalam plasma.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa jenis semen (biji) yang digunakan sebagai obat tradisional, meliputi definisi semen, contoh semen yang umum digunakan seperti arecae semen, coffeae semen, colae semen, serta kandungan, manfaat, dan cara penyimpanannya.
Dokumen tersebut membahas tentang simplisia, yaitu bahan obat alami yang belum mengalami perubahan. Terdapat tiga jenis simplisia yakni nabati, hewani, dan mineral. Simplisia nabati berasal dari tanaman liar dan budidaya, yang namanya menggunakan nama latin spesies tanaman dan bagiannya. Proses pembuatan simplisia meliputi pengumpulan, sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengep
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis sediaan obat luar yang umum, yaitu salep, krim, pasta, dan jelly. Jenis-jenis tersebut memiliki komposisi dan sifat yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penggunaannya sebagai obat luar.
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumSurya Amal
Dokumen tersebut membahas tentang penyerapan obat yang diberikan melalui rektum, termasuk cara kerja dan faktor yang mempengaruhinya. Pemberian obat melalui rektum dapat mendapatkan efek lokal atau sistemik, tergantung jenis obatnya. Absorpsi terjadi lewat pembuluh darah secara langsung, getah bening, atau tidak langsung, namun bioavailabilitasnya relatif rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang glikosida, yaitu senyawa yang terdiri dari bagian glikon dan aglikon dimana pada saat dihidrolisis akan menghasilkan gula. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis glikosida seperti antrakuinon, saponin, cyanophor, flavonol beserta sumber dan fungsinya. [/ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 5 jenis amylium (pati) yang berasal dari berbagai tanaman seperti beras, jagung, kentang, singkong, dan gandum. Dijelaskan nama latin, nama tanaman asal, keluarga tanaman, dan ciri-ciri mikroskopis butir pati masing-masing jenis amylium.
Dokumen tersebut membahas tentang pil, termasuk definisi pil, syarat sediaan pil yang baik, macam-macam sediaan pil, tujuan pemberian sediaan pil, kerugian pil, formula pil, tahapan peracikan pil, dan beberapa contoh resep pil.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis organ tumbuhan seperti umbi, cormus, lignum, caulis, dan tuber yang digunakan dalam farmakognosi. Organ-organ tersebut dijelaskan karakteristik, contoh tanaman, dan kandungan kimia serta manfaatnya.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis alkaloid beserta contohnya dari tanaman. Ada 9 jenis alkaloid yang dijelaskan secara singkat yaitu alkaloid tropana, indol, piridin dan piperidin, imidazole, quinolin, isoquinolin, steroid, purin, dan diterpen beserta contoh tanaman dan kegunaannya.
Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan cara membagi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur. Terdapat beberapa jenis ekstraksi seperti ekstraksi dingin, panas, cair-cair, dan padat-cair yang bergantung pada faktor seperti ukuran partikel, jenis pelarut, suhu, dan pengadukan. Ekstraksi memiliki berbagai penerapan seperti pemurnian asam benzo
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi teknologi sediaan suppositoria non steril yang berisi parasetamol. Secara ringkas, dibahas tentang indikasi, farmakokinetik, mekanisme kerja, efek samping, kontraindikasi, peringatan, dan interaksi obat parasetamol. Juga dibahas sifat fisika kimia zat aktif dan bahan tambahan seperti oleum cacao dan cetaceum yang digunakan dalam pembuatan suppositoria. Terakhir
Dokumen tersebut membahas tentang Biofarmasetika yang mempelajari hubungan antara sifat kimia fisika obat dengan absorbsi dan efek farmakologisnya. Dibahas pula korelasi percobaan in vitro-in vivo, pengaturan dosis ganda baik secara oral maupun intra vena, serta beberapa rumus untuk menghitung kadar obat dalam plasma.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa jenis semen (biji) yang digunakan sebagai obat tradisional, meliputi definisi semen, contoh semen yang umum digunakan seperti arecae semen, coffeae semen, colae semen, serta kandungan, manfaat, dan cara penyimpanannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 15 jenis rhizoma (akar) obat tradisional beserta ciri khasnya masing-masing. Rhizoma tersebut antara lain temu lawak, jahe, kunyit, lengkuas yang memiliki kandungan bermanfaat seperti minyak atsiri dan zat aktif lainnya. Rhizoma tersebut digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit.
Menganalisis Simplisia dari Getah, Damar dan Malam.pptxFarisyaDiansyafira
Dokumen tersebut membahas tentang analisis simplisia dari getah, damar dan malam. Terdapat informasi tentang nama latin, zat kimia yang bermanfaat, bagian yang digunakan, dan cara memperoleh dari beberapa tanaman obat seperti myrrha, opium, papain dan tragacantha.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang simplisia semen (biji) yang meliputi pengertian, contoh, ciri-ciri, waktu panen, penyimpanan, dan cara penggunaannya. Contoh simplisia semen yang dijelaskan adalah arecae semen, cucurbitae semen, foenigraeci semen, myristicae semen, dan nigellae sativae semen.
(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptxVhina5
Pengenalan Farmakognosi pada mata pelajaran Dasar-Dasar Teknologi Farmasi menjelaskan tentang apa itu Farmakognosi, simplisia, cara penyebutan dan membaca nama simplisia, manfaat dan khasiat tanaman obat
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa jenis biji-bijian yang digunakan sebagai obat tradisional, mencakup nama latin tanaman, famili, kandungan kimia, kegunaan, dan ciri fisik biji. Jenis-jenis biji yang diuraikan antara lain biji pinang, biji kopi, biji kola, biji labu merah, biji klabet, biji pala, biji kembang pala, biji jinten hitam, biji kedawung,
Dokumen ini membahas tujuh tanaman obat tradisional Indonesia beserta informasi tentang namanya, asal usul, zat berkhasiat, bagian yang digunakan, dan cara penyimpanannya. Tanaman-tanaman tersebut adalah bawang putih, daun umbi colchici, bidara upas, kayu cendana, kayu secang, dan bratawali.
Istilah farmakognosi (pharmacognosy) berasal dari bahasa latin, Pharmacon : Bahan obat yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral dan Gnosis : Ilmu. Farmakognosi adalah ilmu biogenik atau obat dan racun yang berasal dari alam. Hal ini berhubungan dengan semua tumbuhan obat, termasuk tumbuhan yang menghasilkan campuran kompleks, yang digunakan dalam bentuk herba kasar atau ekstrak (fitoterapi), senyawa-senyawa murni seperti morfin, dan makanan yang mempunyai manfaat tambahan bagi kesehatan (nutraseutika).
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 14 jenis tanaman obat tradisional Indonesia beserta nama resminya, nama lokal, keluarga, khasiat utama, dan bagian yang digunakan. Kebanyakan tanaman tersebut memiliki khasiat sebagai antiinflamasi, melancarkan pencernaan, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang tanaman obat Indonesia dan simplisia. Ia menjelaskan definisi farmakognosi dan istilah-istilah terkait seperti fitofarmaka, zoofarmaka, dan aromaterapi. Dokumen ini juga menjelaskan ruang lingkup farmakognosi dan proses pembuatan simplisia mulai dari pengumpulan, sortasi, pencucian, pengeringan, hingga penyimpanan.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. AMOMI FRUCTUS
Nama lain : Kapulaga,kapol,Cardamomi fructus
Nama tanaman asal : Amomum compactum (Solan. Ex. Maton)
disebut juga Amomum cardamomum , Amomum kapulaga
(Sprague & Burk )
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri 8% dengan isi utama
Sineol
Penggunaan : Bumbu masak, bahan pewangi, karminativa,
dibuat Tingtur
Pemerian : Bau khas aromatic,rasa agak pedas
Bagian yang digunakan :Buah yang masak / hampir masak
4. Waktu panen : Panenan buah dimulai tahun ke-2 dan ke-3, tergantung
pada kondisi pertumbuhan rumpun dan ketinggian tempat.umumnya
hasil yang agak berarti baru diperoleh pada tahun ke-3.buah sudah
dapat dipanen bila sisa perhiasan bunga yg terdapat pada ujung
karangan bunga sudah luruh atau rontok.dalam hal ini dapat dikatakan
seluruh buah dari karangan tersebut sudah tua.kemudian ibu gagang
karangan bunga dipotong dengan pisau tepat dibawah buah paling
bawah.musim panen jatuh pada bulan menjelang dan selama musim
kemarau,yakni bulan mei-september di jawa tengah.bulan lainnya
merupakan panen kecil.
Jenis-jenis : Kapulaga merah besar : kulit buah merah 2cm
Kapulaga merah kecil : kulit buah merah 1,2cm
Kapulaga putih : kulit buah putih (kapulaga kapur) 2cm
Panenan buah yang pertama dilakukan 3 tahun setelah tanam.
Pemetikan buah dilakukan pada tiap 6-7 hari sekali.
Penyimpanan ;dalam wadah tertutup baik
5.
6. ANISI FRUCTUS
Nama lain : Buah adas manis
Nama tanaman asal : Pimpinella anisum
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung anetol
80-90% , metilkavikol,anisketon, asetaldehida,terdapat
pula minyak lemak ,zat putih telur,hidrat arang
Penggunaan : Karminativa dan obat mulas
Pemerian : Bau khas aromatika,rasa manis
Bagian yg digunakan :Buah yang masak
Sediaan :Oleum Anisi FI
Jenis-jenis : Buah adas manis spanyol berukuran lebih
besar,warna abu-abu kecoklatan,ujung-ujungnya agak
meruncing.Buah adas manis rusia berukuran lebih kecil,warna lbih
tua dan bentuk lebih bundar
Penyimpanan :dalam wadah tertutup baik
7.
8. BRUCEAE FRUCTUS
Nama lain : Tambara marica,buah Makasar
Nama tanaman asal : Brucea javanica (L) Merr, disebut juga Brucea
amarissima Lour Merr. Dan Brucea sumatrana (Roxb)
Keluarga : Simarubaceae
Zat berkhasiat utama/isi: Minyak atsiri , zat penyamak,
glukosida,brukamarin bruseral,brusealin
Penggunaan : Obat disentri,hemostatika
Pemerian : Bau agak asam,rasa sangat pahit
Bagian yg digunakan : Buah yg telah masak dan kering
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
9.
10. CAPSICI FRUCTUS
Nama lain : Cabe, Capsicum cayenne pepper, Lombok
Nama tanaman asal : Capsicum annum (L)
Keluarga : Solanaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Kapsisin,vitamin,dammar,zat warna
kapsantin dan karoten
Penggunaan : Stomakikum, tingturnya sebagai obat gosok
Pemerian : Bau merangsang, rasa pedas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
11.
12. CAPSICI FRUTESCENTIS FRUCTUS
Nama lain : buah cabe rawit
Nama tanaman asal : Capsicum frutescens
Keluarga : solanaceae
Zat berkhasiat utama/isi : kapsisin, vit C , dammar, zat warna,
kapsantin, dan karoten
Penggunaan : stimulant, stomakikum, karminativa
Pemerian : bau merangsang, rasa sangat pedas
Bagian yang digunakan : buah yang masak
13. Jenis-jenis :
Cabe rawit atau cengkeh leutik buahnya kecil, berdiri tegak pada
tangkainya, yang muda berwarna hijau, setelah masak berubah
menjadi merah
Cengkeh domba atau cengkeh bodas, buahnya lebih besar dari
cengkeh leutik, yang muda berwarna putih setelah tua berubah
menjadi jingga.
Ceplik, buahnya besar, yang muda berwarna hijau, setelah tua berubah
menjadi merah
Varietas minimum Bird pepper atau chilitepin
Varietas abberviatum : cabe domba, Lombok bundar, bell cayenne,
sweetpepper
Varietas longum : long cayenne, green chili, cabe gede, Lombok abang.
Yang dimaksudnya dengan Lombok kering : buah tua dan masak yang
utuh dari tanaman Lombok merah Capsicum annum (L) varietas
longum L. (sendt) yang dikeringkan dan dibuang tangkainya/gagang
buahnya
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
14.
15. COPTICI FRUCTUS
Nama lain : buah mungsi
Nama tanaman asal : Carum copticum (Benth)
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat utama/isi : minyak atsiri yang mengandung timol,
karvon, limonene
Persyaratan kadar : kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1,6 % v/b
Penggunaan : karminativa, desinfektansia
Pemerian : baud an rasa khas aromatic seperti timol, rasa agak
pedas
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Bagian yang digunakan : buah yang masak dan kering
16.
17. CORIANDRI FRUCTUS
Nama lain : ketumbar
Nama tanaman asal : Coriandrum sativum (L)
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat utama/isi : minyak atsiri yang mengandung koriandrol,
terdapat pula minyak lemak
Penggunaan : bumbu masak, karminativa
Pemerian : buah yang diremas berbau aromatic, rasa khas lama-lama agak
pedas
Bagian yang digunakan : buah yang masak dan kering
Waktu panen : tanaman dapat dipanen jika warna bijinya berubah dari
hijau menjadi coklat kuning, pada umur 3-3,5 bulan dari waktu tanam.
Panen dilakukan dengan cara memotong tanaman atau mencabutnya.
Tanaman diikat, kemudian dijemur selama seminggu atau lebih. Biji
dilepaskan dari buahnya dan dijemur lagi sampai kering.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
18.
19. CUBEBAE FRUCTUS
Nama lain : buah kemukus
Nama tanaman asal : Piper cubeba (L.)
Keluarga : piperaceae
Zat berkhasiat utama/isi : minyak atsiri, minyak kubeba, kubebin,
piperin, minyak lemak
Penggunaan : obat radang selaput lender saluran kemih
Pemerian : bau khas aomatik, rasa agak pedas dan pahit
Bagian yang digunakan : buah yang telah tua tetapi belum masak
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Pemalsuan : dengan buah-buah dari Piper crassipes, piper
mollissimum, dan piper lainnya yang bentuknya mirip dengan buah
kemukus.
20.
21. CUMINI FRUCTUS
Nama lain : Buah jinten putih
Nama tanaman asal : Cuminum cyminum (L)
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat utama : Minyak atsiri yang mengandung kuminal,
lemak
Penggunaan : Stimulansia, karminatifa, stomakikum
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa khas
Bagian yang digunakan : Buah yang masak dan kering
Waktu panen : Pemanenan yang dilakukan bila tanaman
mulai mongering, biji sudah tidak berwarna hijau tua lagi, dengan
cara mencabut tanaman. Setelah itu tanaman dijemur dan diirik,
dipukul-pukul dengan kayu agar bijinya terlepas dari buahnya
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
22.
23. FOENICULI FTUCTUS
Nama lain : Buah adas
Nama tanaman asal : Foeniculum vulgare (Mill.)
Keluarga : Apiaceae
Zat berkhasiat utama : Minyak atsiri yang mengandung anetol,
fenkon (rasa pahit), metal khavikol, anisaldehida, minyak lemak
Penggunaan : Karminatifa, obat mulas, obat gosok anak
Pemerian : Bau khas aromatic, rasa mirip kamfer
Bagian yang digunakan : Buah yang masak
Sediaan : Oleum Foeniculi FI
Waktu panen : Panenan dilakukan pada waktu buah hamper
masak, dilakukan dengan memotong batang tanaman. Setelah itu
dijemur dipanas matahari selama 4-5 hari hingga kering, batang
dipukul-pukul hingga buah terlepas. Kemudian ditampi untuk
memisahkan buahnya
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
24.
25. GOSSYPIUM DEPURATUM
Nama lamin : Kapas murni
Nama tanaman asal : Spesies gossypium a.l Gossypium hirsutum
Keluarga : Malvaceae
Zat berkhasiat utama : Selulosa
Penggunaan : Untuk alat kesehatan
Pemerian : Hampir tidak berbau, praktis tidak berasa
Bagian yang digunakan : Rambut-rambut biji yang telah
dibebaskan dari lemak-lemak dan kotoran-kotoran yang melekat
kemudian diputihkan
Sediaan : Cellulosum
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
26.
27. ISORAE FRUCTUS
Nama lain : Buah puteran, kayu ules
Nama tanaman asal : Helicteres isora
Keluarga : Sterculiaceae
Zat berkhasiat utama : Alkaloida
Penggunaan : Antidiare
Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa
Bagian yang digunakan : Buah
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
28.
29. MELALEUCAE FRUCTUS
Nama lain : Buah kayu putih
Nama tanaman asal : Melaleuca Ieucadendra (L)
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri
Penggunaan : Karminativa
Pemerian : Bau khas, simplisia kering tidak berasa,
simplisia basah agak pedas
Bagian yang digunakan : Buah berikut dasar bunganya
Waktu panen : setelah tanaman berumur 3-4 tahun
untuk tujuan panen buah, tanaman
Tidak dipangkas tiap tahun, agar
tanaman sempat berbunga dan berbuah
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
30.
31. MORINDAE CITRIFOLIAE FRUCTUS
Nama lain : mengkudu, pace, buah noni
Nama tanaman asal : Morinda citrifolia
Keluarga : Rubiaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Morindin, morindon
Penggunaan : Antidiabetika, Antihipertensi,
Roboransia, Ekspetoransia
Pemerian : Rasa dan bau tajam
Bagian yang digunakan : Buah
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
32.
33. PANDANUS CONIDEUS FRUCTUS
Nama lain : Papuan Red Fruit/buah merah
Nama tanaman asal : Pandanus conideus
Keluarga : Pandanaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Betakaroten, tokoferol, asam oleat,
asam linoleat dan dekanoat
Penggunaan : Obat tekanan darah tinggi, asam urat,
anti kolesterol,obat kanker, tumor dan HIV
Pemerian : rasa seperti minyak
Keterangan : buah merah tumbuh pada ketinggian
1000 s.d. 3000 m diatas permukaan Laut, bentuk buahnya
seperti nangka dengan panjang sampai 1,5 m. Buah merah
dapat ditemukan di hutan-hutan diseluruh papua, namun
terbanyak di jayawijaya.
34.
35. PAPAVERIS FRUCTUS
Nama lain : Buah opium, buah candu
Nama tanaman asal : Papaver somniverum (L)
Keluarga : Papaveraceae
Zat berkhasiat utama/isi : Morfina (0,1-0,3% ) terdapat sedikit
sekali kodeina, papaverin, narkotin Asam nakonat. Biji tidak
mengandung alkaloida, tetapi mengandung 5% Minyak yang
dapat mengering
Penggunaan : sedative ringan, untuk obat batuk
Pemerian : tidak berbau, rasa agak pahit
Bagian yang digunakan : Buah
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
36.
37. PHALERIAE FRUCTUS
Nama Lain : Buah Mahkota dewa,phaleria papuana
Nama Tanaman Asal : Phaleria macrocarpa
Keluarga : Thymelacaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloid,saponin,polifenol
Penggunaan : Antihipertensi,asam urat,anti
diabetes,lever,kanker,pendarahan dan membersihkan racun
Bagian yang digunakan : Daging buah yang di keringkan
Pemerian : Rasa sangat pahit
Waktu panen : Buah bentuknya bulat berdiameter 3-5 cm
permukaan licin,beralur,ketika muda warnanya hijau dan merah
setelah masak. Daging buah berwarna putih,berserat dan
berair,perbanyakan dengan cangkok dan bijinya
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
38.
39. PIPERIS ALBI FRUCTUS
Nama Lain : Lada putih,merica putih
Nama Tanaman Asal : Piper nigrum
Keluarga : Piperaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri dan pati
Panen : Lada putih diperoleh dari buah-buah yang hamper
masak,direndam air dan dikupas kulit luarnya kemudian di
jemur,kurang pedas tetapi lebih aromatic dari lada hitam
Penggunaan : Karminativa,bumbu masak
Pemerian : Bau aromatic,rasa pedas
Bagian yang digunakan : Buah yang hamper masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
40.
41. PIPERIS NIGRI FRUCTUS
Nama Lain : Lada hitam,merica hitam
Nama Tanaman Asal : Piper nigrum
Keluarga : Piperaceae
Zat berkhasiat utama / isi : minyak atsiri berisi felandren,kariofilen.
Alkaloida khavisin (berupa hablur putih kekuningan ,rasa amat pedas)
piperin (tidak larut dalam air,mula-mula tidak berasa,lama-lama pedas dan
tajam,oleh alkali diuraikan jadi piperidin dan asam piperat. Piperidin
(cairan atsiri larut dalam air dan alcohol)
Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 1% v/b
Penggunaan : Karminativa,iritasi local
Pemerian : Bau khas aromatic,rasa pedas
Bagian yang di gunakan : Buah yang belum masak
Waktu Panen : Buah-buah dipetik selagi masih hijau,dijemur atau di
keringkan di atas api sampai menjadi hitam dan berkeriput. Pengeringan di
atas api dengan agak berbau asap,justru ini yang banyak di sukai
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
42.
43. RETROFRACTI FRUCTUS
Nama Lain : Cabe jawa,lada panjang,cabe jamu
Nama Tanaman Asal : Piper retrofractum
Keluarga : Piperaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri,piperin,damar,pati
Penggunaan : Stimulansia,Karminativa,diaforetika
Pemerian : Bauk khas aromatic,rasa pedas
Bagian yang di gunakan : Buah majemuk yang telah tua tetapi
belum masak
Keterangan : Tanaman perlu dipangkas setinggi 1,5 meter dari
tanah agar dapat berbunga
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
44.
45. TAMARINDI PULPA FRUCTUS
Nama lain : asam jawa , pulpa tamarindorum cruda
Nama tanaman asal : Tamarindus indica (L)
Keluarga : caesalpiniaceae
Zat berkhasiat utama / isi : asam – asam organik antara lain
asam tartrat, asam sitrat, asam malat
Penggunaan : pencahar lemah
Bagian yang digunakan : daging buah
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
46.
47. VANILLAE FRUCTUS
Nama lain: buah vanili
Nama tanaman asal : Vanilla planifolia (andrews)
Keluarga : orchidaceae
Zat berkhasiat utama / isi: vanillin
Persyaratan kadar : kadar sari anhidrat yang larut dalam etanol 70 %
tidak kurang dari 12 %
Penggunaan : bahan pewangi
Pemerian : bau khas harum enak aromatik , rasa khas
Bagian yang digunakan : bua yang tua tetapi belum masak dan telah
difermentasikan dengan cara khusus
Waktu panen : setelah umur 2-3 tahun telah mulai berbunga. Buah-
buah telah menjadi tua setelah 2-8 bulan, dipetik bila telah menjadi
kuning. Tumbuh baik ditempat lembab tetapi tidak banyak hujan
48. Jenis-jenis :
1. Vanili jawa : warna coklat tua panjang 18-25cm
2. vanilli meksiko : warna lebih muda dari vanilli java,panjang
sampai 35cm
3. vanilli Tahiti : warna coklat kemerahan panjang 12-15cm , bagian
tengah buah aga melebar , berbau pipenoral
4. vanilli mauritus : warna mirip vanilli meksiko, panjang kira-kira
15cm, bau kurang harum
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
49.
50. WOODFORDIAE FRUCTUS
Nama lain: buah sidawayah
Nama tanaman asal : woodfordia fructiosa (L) atau woodfordia
floribunda (salisbury)
Keluarga: lytrhaceae
Zat berkhasiat utama / isi : zat penyamak (tanin)
Penggunaan : adstringensia
Pemerian : bau lemah, rasa kelat dan pahit
Bagian yang digunakan : buah
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik