1. Pelaksanaan program Keluarga Berencana sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya, baik dari pemberi pelayanan maupun masyarakat sebagai sasaran.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Teks tersebut membahas pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan, termasuk agama, paguyuban, dan norma budaya terkait seksualitas dan reproduksi. Beberapa contoh yang dijelaskan adalah pandangan agama terhadap keluarga berencana, khitan pada perempuan, kerja sama dengan pamong desa, serta biseksualitas, seks bebas, dan homoseksualitas sebagai contoh budaya terkait seksualitas.
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir di Indonesia seperti kepercayaan masyarakat, adat istiadat, dan mitos-mitos yang berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, penyesuaian sirkulasi darah, dan adaptasi otot
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang konseling dalam asuhan kebidanan, yang mencakup empat langkah konseling, empat fungsi konseling, hasil-hasil pelayanan konseling, dan beberapa teknik konseling.
Masa nifas adalah masa 6 minggu setelah melahirkan dimana ibu melakukan adaptasi psikologis. Ibu dapat mengalami postpartum blues yang ditandai dengan kesedihan sementara. ASI sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu, namun kurangnya dukungan dapat menghambat menyusui. Proses adaptasi ibu meliputi mengenal bayi, menerimanya, dan melepas ketergantungan.
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas umumnya dialami walaupun persalinan berjalan normal tanpa komplikasi. Gangguan-gangguan tersebut meliputi nyeri akibat kontraksi uterus, pembengkakan payudara, luka jahitan perineum atau operasi, serta konstipasi dan hemoroid.
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
Tiga perubahan fisiologis utama pada ibu nifas adalah:
1. Penurunan hormon plasenta seperti HPL, estrogen, dan progesteron yang mempengaruhi kadar gula darah dan ukuran organ reproduksi
2. Perubahan hormon oksitosin dan prolaktin yang berperan dalam kontraksi rahim dan produksi ASI
3. Penurunan volume darah akibat hilangnya sirkulasi uteroplasenta dan mobilisasi cairan ekstravaskular
Standar kompetensi bidan mencakup 9 bidang utama keahlian, meliputi asuhan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, keluarga berencana, gangguan reproduksi, hingga kesehatan komunitas sesuai budaya lokal. Kompetensi inti meliputi pemberian perawatan kesehatan yang bermutu tinggi pada setiap tahapan kehidupan reproduksi wanita.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi payudara dan proses laktasi pada manusia. Payudara terdiri atas kelenjar susu, areola, dan puting susu. Produksi susu dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin serta diregulasi oleh refleks prolaktin dan refleks aliran. Bayi menghisap payudara dengan refleks menangkap, mengisap, dan menelan untuk mendapatkan asi.
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencanapjj_kemenkes
Tingginya angka kelahiran dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya seperti usia perkawinan yang rendah, adat istiadat seperti perkawinan poligami dan nilai anak bagi masyarakat, serta anggapan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki. Faktor-faktor ini mempengaruhi minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam program keluarga berencana.
Teks tersebut membahas pendekatan sosial budaya dalam praktik kebidanan, termasuk agama, paguyuban, dan norma budaya terkait seksualitas dan reproduksi. Beberapa contoh yang dijelaskan adalah pandangan agama terhadap keluarga berencana, khitan pada perempuan, kerja sama dengan pamong desa, serta biseksualitas, seks bebas, dan homoseksualitas sebagai contoh budaya terkait seksualitas.
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir di Indonesia seperti kepercayaan masyarakat, adat istiadat, dan mitos-mitos yang berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, penyesuaian sirkulasi darah, dan adaptasi otot
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang konseling dalam asuhan kebidanan, yang mencakup empat langkah konseling, empat fungsi konseling, hasil-hasil pelayanan konseling, dan beberapa teknik konseling.
Masa nifas adalah masa 6 minggu setelah melahirkan dimana ibu melakukan adaptasi psikologis. Ibu dapat mengalami postpartum blues yang ditandai dengan kesedihan sementara. ASI sangat bermanfaat bagi bayi dan ibu, namun kurangnya dukungan dapat menghambat menyusui. Proses adaptasi ibu meliputi mengenal bayi, menerimanya, dan melepas ketergantungan.
Gangguan rasa nyeri pada masa nifas umumnya dialami walaupun persalinan berjalan normal tanpa komplikasi. Gangguan-gangguan tersebut meliputi nyeri akibat kontraksi uterus, pembengkakan payudara, luka jahitan perineum atau operasi, serta konstipasi dan hemoroid.
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
Tiga perubahan fisiologis utama pada ibu nifas adalah:
1. Penurunan hormon plasenta seperti HPL, estrogen, dan progesteron yang mempengaruhi kadar gula darah dan ukuran organ reproduksi
2. Perubahan hormon oksitosin dan prolaktin yang berperan dalam kontraksi rahim dan produksi ASI
3. Penurunan volume darah akibat hilangnya sirkulasi uteroplasenta dan mobilisasi cairan ekstravaskular
Standar kompetensi bidan mencakup 9 bidang utama keahlian, meliputi asuhan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir, keluarga berencana, gangguan reproduksi, hingga kesehatan komunitas sesuai budaya lokal. Kompetensi inti meliputi pemberian perawatan kesehatan yang bermutu tinggi pada setiap tahapan kehidupan reproduksi wanita.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi payudara dan proses laktasi pada manusia. Payudara terdiri atas kelenjar susu, areola, dan puting susu. Produksi susu dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin serta diregulasi oleh refleks prolaktin dan refleks aliran. Bayi menghisap payudara dengan refleks menangkap, mengisap, dan menelan untuk mendapatkan asi.
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencanapjj_kemenkes
Tingginya angka kelahiran dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya seperti usia perkawinan yang rendah, adat istiadat seperti perkawinan poligami dan nilai anak bagi masyarakat, serta anggapan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki. Faktor-faktor ini mempengaruhi minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam program keluarga berencana.
Teks tersebut membahas perkembangan psikososial anak, termasuk pengaruh keluarga dan teman sebaya, teori psikososial Erik Erikson, dan peran keluarga dalam perkembangan psikososial anak.
Jenis, Indikasi, Dosis, dan Efek Samping Obatpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang penggolongan obat, termasuk obat jantung seperti glikosida jantung, antiangina, dan antidistritmia. Modul ini juga menjelaskan jenis, indikasi, dosis dan efek samping dari berbagai obat jantung beserta contoh-contohnya.
KB 3 Perencanaan Keluarga, Penapisan dan Persyaratan Medispjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang perencanaan keluarga, penapisan klien, dan persyaratan medis dalam penggunaan kontrasepsi. Perencanaan keluarga penting untuk menentukan jarak antara kelahiran, sedangkan penapisan klien bertujuan mendeteksi kehamilan atau kondisi medis lain. Persyaratan medis kontrasepsi mencakup hak asasi manusia dan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan berkualitas."
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kesehatan reproduksi yang mencakup pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara ringkas, kesehatan reproduksi adalah kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial yang berkaitan dengan sistem dan proses reproduksi, mulai dari masa anak hingga lanjut usia. Ruang lingkupnya meliputi kesehatan ibu dan bayi, pencegahan pen
Proposal ini membahas pengaruh pendidikan kesehatan metode partisipatif terhadap pengetahuan suami tentang pelayanan pemeriksaan kehamilan dan kehamilan risiko tinggi. Penelitian ini akan menggunakan desain kuasi eksperimen dengan teknik pre dan post test untuk mengukur pengetahuan suami sebelum dan sesudah diberi pendidikan kesehatan metode partisipatif. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan suami
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pelayanan kesehatan dan ruang lingkupnya, indikator standar pelayanan kesehatan, faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan, sasaran pembangunan kesehatan 2025, prinsip pelayanan kesehatan yang baik, dan perencanaan program kesehatan di Indonesia.
KB 1 Konsep Dasar Kependudukan dan Keluarga Berencanapjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep kependudukan dan keluarga berencana. Konsep kependudukan mencakup pengertian penduduk, dinamika kependudukan, faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, transisi demografi, dan masalah kependudukan. Modul ini juga menjelaskan konsep program keluarga berencana dan konsep akseptor keluarga berencana."
Kesehatan reproduksi tentang status kesehtan wanita kelompok 8Aan Saja
Makalah ini membahas tentang hubungan gizi dengan menarche dan status kesehatan reproduksi wanita. Indikator utama status kesehatan wanita adalah pendidikan, penghasilan, harapan hidup, angka kematian ibu dan tingkat kesuburan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita antara lain jender, kemiskinan, pendidikan rendah, kawin muda, kekurangan gizi dan beban kerja berat.
Program Keluarga Berencana (KB) memberikan banyak manfaat kesehatan dan ekonomi namun menghadapi tantangan implementasi karena berbagai faktor sosial dan budaya masyarakat serta keterbatasan sumber daya kesehatan. Solusi alternatifnya adalah meningkatkan penyuluhan tentang manfaat KB dan transmigrasi penduduk untuk menyeimbangkan pertumbuhan penduduk.
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Langkah-langkah yang harus dilakukan meliputi memeriksa kemungkinan kejang, gangguan napas, hipotermia, infeksi bakteri, ikterus, gangguan saluran cerna, diare, berat badan rendah, pemberian ASI, status imunisasi, dan masalah lain. Jika dibutuhkan rujukan segera, dilan
Modul ini membahas tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang meliputi profil, jenis, cara kerja, keuntungan dan kerugian AKDR. AKDR yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Cu T-380A yang terbuat dari kawat tembaga dan berbentuk huruf T. AKDR bekerja dengan mencegah pertemuan antara sperma dan ovum. Keuntungan AKDR antara lain efektif jangka panjang dan tidak mempengaruhi hubungan se
Ya, saya menuliskan beberapa metode KB sederhana tanpa alat yang saya ketahui yaitu:
- Metode Amenore Laktasi (MAL)
- Metode Safe Period
- Metode Billings
- Metode Kalender
Uraian di bawah ini sesuai dengan penjelasan saya mengenai MAL sebagai salah satu metode KB sederhana tanpa alat. Terima kasih atas penjelasannya.
Benang merah utama dalam melakukan asuhan persalinan normal adalah:
1. Membuat keputusan klinis yang tepat berdasarkan data yang dikumpulkan
2. Memberikan asuhan yang menghargai budaya dan keinginan ibu (asuhan sayang ibu dan bayi)
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Memantau kemajuan persalinan secara berkala
5. Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pemeriksaan
Bagaimana uraianku
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada kehamilan dengan penyulit dan komplikasi. Modul dibagi menjadi 6 kegiatan belajar yang mencakup asuhan pada ibu dengan perdarahan hamil muda, ibu hamil anemia, preeklamsi, perdarahan hamil lanjut, infeksi malaria, dan HIV/AIDS. Tujuannya agar mahasiswa dapat memberikan asuhan berupa deteksi dini, penatalaksanaan awal, kolaborasi, dan rujukan pada i
Modul ini membahas asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang mencakup asuhan bayi baru lahir normal, asuhan bayi baru lahir bermasalah, asuhan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, dan sistem rujukan bayi baru lahir. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan Praktek Kebidanan III.
[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang konsep dan sejarah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan fisik dan emosional sepanjang siklus hidup. Sejarahnya dimulai dari konferensi PBB tahun 1960-an yang membahas pertumbuhan penduduk, kemudian diikuti oleh konferensi-konferensi internasional lainnya seperti ICPD Kairo 1994 yang meletakkan dasar baru tentang kese
Dokumen tersebut membahas tentang standar dokumentasi keperawatan, yang meliputi tujuan, prinsip, kaidah penulisan, dan komponen-komponen standar dokumentasi keperawatan seperti komunikasi, akuntabilitas dan kewajiban, serta keamanan informasi pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang implikasi hukum dan etika dalam dokumentasi keperawatan serta strategi manajemen risiko. Undang-undang dan peraturan mewajibkan tenaga kesehatan termasuk perawat untuk mendokumentasikan hasil kerjanya dalam rekam medis pasien. Dokumentasi yang baik dan sesuai standar dapat menjadi alat bukti hukum penting dan mencerminkan kualitas pelayanan. Manajemen risiko bertujuan mencegah c
Dokumen tersebut membahas manfaat dan pentingnya dokumentasi keperawatan, yang mencakup aspek hukum, kualitas pelayanan, komunikasi, keuangan, pendidikan, penelitian, akreditasi, dan sarana evaluasi. Dokumentasi keperawatan memberikan dasar hukum untuk tindakan perawat dan penting untuk menjamin kualitas pelayanan serta komunikasi antar tenaga kesehatan.
Modul ini membahas tentang dokumentasi keperawatan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan seperti perawatan akut, jangka panjang, dan di rumah. Pada perawatan akut, dokumentasi dilakukan secara ringkas dan fokus pada masalah, tindakan, dan respon. Sedangkan pada perawatan jangka panjang dan rumah, dokumentasi mencakup pengkajian lengkap, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk memast
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
1.
2. MODUL 4
TINGKAH LAKU SAKIT,
FAKTOR SOSIAL BUDAYA MEMPENGARUHI KESEHATAN
Oleh:
Drs. Maswardi, M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
III
Setelah mempelajari materi kegiatan belajar 3 ini Anda
dapat menjelaskan tentang faktor sosial budaya yang
mempengaruhi Keluarga Berencana.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan bela-
jar 3 ini, diharapkan mahasiswa mam-
pu menjelaskan tentang:
1. Menjelaskan faktor sosial
budaya yang mempengaruhi
program keluarga berencana
dari pemberi pelayanan KB.
2. Menjelaskan faktor sosial
budaya yang mempengaruhi
program keluarga berencana
dari masyarakat sebagai sasaran
KB.
Saudara, materi yang akan saudara
pelajari pada kegiatan belajar 3 adalah
tentang : Makanan sebagai fenome-
na sosial budaya, Peranan makanan,
Larangan atau pantangan terhadap
makanan, Klasifikasi larangan makanan.
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
A. Pendahuluan
Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) menekankan
pada aspek keluarga kecil melalui pengaturan kelahiran. Paradigma baru
keluarga berencana sekarang adalah “ Keluarga berkualitas tahun 2015”.
Keluarga berkualitas ditandai antara lain : keluarga yang maju, mandiri
dan mampu merencanakan dan mengatur proses reproduksinya, sejahtera
lahir dan bathin, serta sanggup mengahadapi tantangan masa depan. Misi
menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai
upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga.
Gambar 29. NKKBS dengan dua anak
Permasalahan yang timbul dalam keluarga berencana merupakan
masalah perubahan sosial budaya, sehingga perlu adanya pendekatan sosial
budaya dalam usaha menyukseskan keluarga berencana. Keberhasilan KB tidak
saja dengan perbaikan teknik kontrasepsi, tetapi harus disertai perubahan
perilaku masyarakat. Perawat harusa mengetahui faktor sosial budaya yang
mempengaruhi KB, baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.
Faktor sosial budaya ini dapat dilihat dari segi masyarakat sebagai
sasaran dan dari segi pemberi pelayanan.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
B. Faktor sosial Budaya Pemberi Pelayanan KB
1. Lokasi klinik
Lokasi klinik atau tempat pelayanan dapat mempengaruhi program
KB. Lokasi klinik yang bagaimana yang diharapkan? Untuk memudahkan
pelayanan perlu dipertimbangkan lokasi yang strategis, kelancaran alat
transportasi, dan dekat keramaian.
2. Petugas KB
Faktor jenis kelamin, umur, dan status perkawinan petugas KB
mempengaruhi keberhasilan program KB. Mengapa demikian? Petugas
kesehatan adalah role mode di masyarakat. Masyarakat cenderung akan
meniru perilaku petugas kesehatan.
3. Waktu pelayanan
Masyarakat sudah menyadari pentingnya KB dan mau mengikuti
program KB, tetapi tidak mempunyai waktu untu mendatangi klinik KB,
dapat menyebabkan mereka gagal mengikuti KB. Solusinya? Waktu
pelayanan KB sebaiknya disesuaikan dengan keinginan masyarakat dan
bukan berdasarkan keinginan petugas.
4. Gejala sampingan
Efek samping yang timbul dari pemakaian alat kontrasepsi, dapat
mengurangi keinginan masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Apa saja efek samping pemakaian alat kontrasepsi? Efek samping yang
terjadi dapat berupa pendarahan, pusing, kegemukan, dan flek-flek hitam
pada wajah. Banyak kasus drop out KB karena efek samping pemakaian
alat kontrasepsi.
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
5. Pengetahuan tentang metode kontrasepsi
Masyarakat mengenal cara-cara menjarangkan kehamilan secara
tradisional. Di berbagai daerah dikenal berbagai cara untuk menjarangkan
kehamilan, seperti : (a) Memperpanjang masa menyusui anak, (b) minum
jamu tertentu, (c) Melakukan Coitus Interuptus, dan (d) Pemijatan oleh
dukun terhadap Ibu yang baru melahirkan (35 hari setelah melahirkan).
Dengan mengetahui cara-cara penjarangan kehamilan secara tradisional
ini, akan memudahkan petugas menentukan jenis alat kontrasepsi yang
dapat diterima masyarakat.
6. Komunikasi petugas dengan masyarakat
Kurangnya komunikasi dan penyuluhan yang disampaikan petugas
kesehatan kepada masyarakat menyebabkan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang KB sehingga mereka tidak tertarik untuk mengikuti KB.
7. Biaya pelayanan KB
Pada masyarakat yang taraf ekonomi rendah cenderung tidak
mau mengikuti KB karena tidak mempunyai biaya atau mahalnya biaya
pelayanan.
Gambar 30. Macam-macam Alat Kontrasepsi
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
C. Faktor Sosial Budaya Masyarakat Sebagai Sasaran
Keberhasilan program Keluarga Berencana perlu
mengidentifikasi masalah sosial budaya dari segi pemberi pelayanan.
Apa saja masalah sosial budaya yang mempengaruhi keluarga
berencana dari pemberi pelayanan? Nah, ikutilah paparan berikut :
1. Usia Perkawinan Rendah
Tingginya angka kelahiran dipengaruhi oleh usia wanita waktu
menikah. Apa artinya? Semakin muda seseorang wanita memasuki jejanga
perkawinan, semakin panjang masa produktif, berarti semakin panjang
kesempatan untuk melahirkan.
Apa faktor yang menyebabkan terjadinya perkawinan usia muda? Ada
beberapa faktor penyebab perkawinan usia muda, yaitu :
(a) Keluarga takut anaknya akan menjadi perawan tua. Apa maksudnya?
Anggapan di masyarakat bahwa seorang wanita yang sudah berumur
lanjut belum menikah, maka sulit menemukan jodohnya. Dan hal ini
cenderung mendorong orang tua untuk cepat-cepat menikahkan
anaknya.
(b) Orang tua khawatir atau takut anaknya hamil di luar perkawinan. Untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari pergaulan bebas. Orang
tua cenderung menikahkan anaknya di usia muda.
(c) Meningkatkan status sosial anak perkawinan. Menikah dengan orang
yang lebih tinggi derajat dan kedudukannya dapat meningkatkan
status sosial anak.
2. Adat perkawinan poligami
Perkawinan poligami tentunya akan menghambat program KB. Apa alasan
poligami? Alasan yang sering digunakan adalah karena tidak mempunyai
anak dari jenis kelamin tertentu (laki-laki ataupun perempuan). Dengan
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
alasan ini seseorang cenderung menikah lagi.
3. Perceraian
Angka perceraian yang tinggi mengakibatkan fertilitas yang tinggi karena
adanya penekanan sosial yang kuat dari pasangan baru untuk mempunyai
anak dalam tahun pertama perkawinan. Hal ini tentunya memberikan
pengaruh yang negatif terhadap program keluarga berencana. Angka
perceraian di berbagai daerqah masih tinggi. Ada anggapan seorang laki-
laki yang berkali-kali kawin dianggap mampu dalam ekonominya. Seorang
janda yang dalam waktu singkat dapat menikah lagi mendapat predikat
janda laris. Anggapan seperti in I mampu mempengaruhi keberhasilan KB.
4. Nilai anak
Sebagian masyarakat dan keluarga sangat mengharapkan
kehadiran anak yang banyak. Nilai anak bagi mereka adalah : (a) Anak
dapat memberikan kebahagiaan kepada orang tua, (b) Anak sebagai
jaminan di hari tua dan membantu ekonomi keluarga, (c) Anak memberikan
keuntungan ekonomi dan rasa aman bagi keluarganya, (d) Adanya
pandangan banyak anak banyak rezeki.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. Pelaksanaan program Keluarga Berencana sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial budaya. Untuk keberhasilan program ini terutama dalam
usaha memotivasi masyarakat dan memperhatikan aspek-aspek budaya.
2. Faktor sosial budaya yang mempengaruhi KB dan pemberi pelayanan
adalah : (a) Lokasi klinik, (b) Petugas KB, (c) Waktu pelayanan, (d) Gejala
sampingan kontrasepsi, (e) Pengetahuan tentang metode kontrasepsi, (f)
Komunikasi petugas dengan masyarakat, dan (g) Biaya pelayanan.
3. Faktor sosial budaya yang mempengaruhi KB dari masyarakat sebagai
sasaran adalah : (a) Usia perkawinan, (b) Adat perkawinan poligami, (c)
Perceraian, (d) Nilai anak bagi masyarakat.
Rangkuman
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Faktor sosial budaya Keluarga Berencana dapat dilihat dari :
a. Pemberi pelayanan
b. Masyarakat sebagai sasaran
c. Persepsi masyarakat
d. Pemberi pelayanan dan masyarakat sebagai sasaran
2. Keberhasilan program Keluarga Berencana sangat ditentukan oleh, kecuali
:
a. Perbaikan teknik kontrasepsi
b. Adat perkawinan poligami
c. Memotivasi masyarakat untuk perubahan perilaku
d. Faktor sosial budaya
3. Adat perkawinan poligami masih sering kita jumpai di masyarakat dengan
alasan :
a. Tidak mempunyai anak
b. Tidak mempunyai anak jenis kelamin tertentu
c. a dan b benar
d. Simbol kemampuan ekonomi
Tes Formatif
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4. Yang bukan alasan umur perkawinan muda adalah :
a. Pandangan banyak anak banyak rezeki
b. Meningkatkan status sosial anak
c. Orang tua takut anaknya jadi perawan tua
d. Takut hamil di luar pernikahan
5. Angka perceraian tinggi mengakibatkan :
a. Pengaruh negatif terhadap KB
b. Fertilitas tinggi
c. Peningkatan status janda dan duda
d. Semua pernyataan benar
6. Pandangan di bawah ini memberikan pengaruh negatif terhadap keluarga
berencana, kecuali :
a. Anak membantu ekonomi keluarga
b. Banyak anak banyak rezeki
c. Keluarga kecil yang berkualitas
d. Anak jaminan bagi orang tua di hari tuanya
7. Pertimbangan pemilihan lokasi klinik Keluarga Berencana antara lain,
kecuali :
a. Bentuk klinik
b. Di pusat keramaian
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
c. Dekat transportasi
d. Pertimbangan sosial budaya masyarakat
8. Yang bukan cara-cara tradisional untuk menjarangkan kehamilan adalah :
a. Senggama terputus
b. Suntikan
c. Pemijatan yang dilakukan dukun terhadap ibu
d. Memperpanjang masa menyusui
9. Faktor sosial budaya yang mempengaruhi Keluarga Berencana dari
masyarakat sebagai sasaran adalah, kecuali :
a. Perceraian
b. Umur perkawinan muda
c. Biaya pelayanan KB
d. Nilai anak
10. Yang bukan faktor sosial budaya yang mempengaruhi KB dari pemberi
pelayanan adalah :
a. Waktu pelayanan
b. Nilai anak
c. Gejala sampingan kontrasepsi
d. Komunikasi antara petugas dan masyarakat
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat dan jelas !
1. Jelaskan mengapa usia perkawinan rendah mempengaruhi keberhasilan
Keluarga Berencana !
2. Jelaskan mengapa perceraian tinggi memberikan pengaruh negatif
terhadap Keluarga Berencana !
3. Gejala sampingan kotrasepsi berpengaruh terhadap Keluarga Berencana .
mengapa ? jelaskan !
4. Lokasi klinik KB berpengaruh terhadap keberhasilan KB. Lokai klinik
bagaimana yang diharapkan ?
Tugas Mandiri
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Umpan Balik
Pedoman Penilaian Tes Formatif
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 3 yang ada
pada bagian akhir dari buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan
menggunakan rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada
materi kegiatan belajar 3 ini.
Rumus :
Tingkat penguasaan = jlh jawaban benar X 100%
10
Arti nilai tingkat penguasaan.
90%-100% = Sangat baik
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
<70% = Kurang
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pedoman Penilaian Tugas Mandiri
Soal nomor 1 diberi skor 40
Soal nomor 2 diberi skor 30
Soal nomor 3 diberi skor 30
Total skor adalah : 100
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah
menguasai materi kegiatan 3 ini dengan baik. Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih
kurang dari 80%, pelajarilah kembali materi kegiatan belajar 3, terutama hal-hal yang
belum Anda pahami dengan baik. Apabila Anda kesulitan diskusikan dengan teman-
teman atau hubungi dosen pembimbing atau fasilitator yang mengajar mata kuliah ini.
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Selamat Anda telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan
pada Modul 4 yang berjudul “Tingkah Laku Sakit, Faktor Sosial Budaya yang
Mempengaruhi Kesehatan”. Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Modul 2 ini, Anda
haruslah mengerjakan Tugas Akhir Mandiri (TAM) dan Tes Akhir Modul (TAM). Tujuannya
adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan Anda terhadap keseluruhan
materi pembelajaran yang telah Anda pelajari.
Secara garis besar, materi pembelajaran yang diuraikan pada Modul 4 ini telah
membahas tentang tingkah laku sakit, faktor sosial budaya yang mempengaruhi gizi, dan
faktor sosial budaya yang mempengaruhi Keluarga Berencana (KB). Pada setiap Kegiatan
Belajar, Anda telah mengerjakan soal-soal tes formatif dan tugas mandiri. Pengalaman
Anda mengerjakan soal-soal tes formatif dan tugas mandiri akan membantu mengerjakan
TAM.
Soal-soal TAM ada pada panitia penyelenggara pendidikan jarak jauh atau dosen
pembimbing mata kuliah. Oleh karena itu, mintalah kesempatan agar Anda diberikan
waktu untuk mengerjakannya. Selamat mengerjakan TAM dan sukses tentunya. Apabila
Anda telah berhasil mengerjakan TAM minimal 80% benar, maka Anda dikatakan telah
menguasai materi pembelajaran yang diuraikan di dalam Modul.
Seandainya jawaban Anda belum mencapai 80% benar, Anda pelajari ulang
Modul 4 ini. Setelah itu mintalah kesempatan untuk mengerjakan TAM yang kedua kali.
Semoga Anda berhasil dan dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran selanjutnya untuk
modul yang lain.
Selamat Belajar, semoga berhasil!
Penutup