SlideShare a Scribd company logo
1
Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin
UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
terjadi perubahan yang mendasar dalam tata kelola
pemerintahan kita. Sistem pemerintahan sentralistik
yang semua berpusat di Jakarta, berubah menjadi
otonomi daerah dengan Sejak bergulirnya era
reformasi 1998 dan ditetapkannya pengalihan
sebagian besar kewenangan pemerintah pusat ke
pemerintah daerah. Demikian pula dengan sistem
Pemilu, khususnya pemilihan Presiden dan Kepala
Daerah (Gubernur maupun Bupati dan Walikota);
berubah dari semata kewenangan anggota legislatif
menjadi pemilihan langsung dengan melibatkan
seluruh rakyat yang mempunyai hak pilih di setiap
level pemerintahan. Hal ini mendorong kegairahan
berpolitik di setiap sudut negeri ini, karena setiap
warga negara yang mempunyai hak pilih memiliki hak
suara yang sama dalam menentukan para
pemimpinnya.
Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) secara
langsung pertama kali dilakukan di Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur, 1 Juni 2005. Dalam
Pemilukada untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati
Kutai Kartanegara ini, ada 3 pasangan Cabub-
Cawabup yang ikut bertarung, yaitu Syaukani HR-
Samsuri Aspar, Aji Sofyan Alex-M. Irkham, dan M.
Tajuddin Noor-Abdul Djebar Bukran, yang
dimenangkan dengan telat oleh pasangan Syaukani
HR dan Samsuri Aspar, dengan perolehan suara
60,85%. Sedangkan dua pasangan kontestan lainnya
masing-masing memperoleh suara: Aji Sofyan Alex-M.
Irkham 33,85%, dan pasangan M. Tajuddin Noor-
Abdul Djebar Bukran 5,30%.
Sementara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur secara langsung pertama kali dilakukan di
Propinsi Sulawesi Utara, 20 Juni 2005. Berbarengan
dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ini,
di saat bersamaan di Kabupaten Minahasa Utara,
Minahasa Selatan, dan Kota Tomohon juga dilakukan
pemilihan Bupati/Wakil Bupati serta Walikota dan
Wakil Walikota. Pemilihan Gubernur dan Wakil
2
Gubernur Sulawesi Utara ini diikuti oleh 5 pasangan
kontestan Cagub dan Cawagub. Kelima pasangan
tersebut sesuai dengan nomor urutnya adalah:
Hengky Baramuli-DP Togas (Partai Demokrat/PKS), AJ
Sondakh-Aryanti Baramuli (Partai Golkar), Ferry
Tinggogoy-Hamdi Paputungan (gabungan partai),
Sinyo Harry Sarundayang-Freddy Sualang (PDI-P), dan
Wenny Warouw-Marhany Pua (Partai Damai
Sejahtera). Jumlah pemilih yang terdaftar di KPU
Sulawesi Utara sekitar 1.522.857 pemilih, yang
tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Sulawesi
Utara, dan memilih di 3.570 Tempat Pemungutan
Suara (TPS).
Satu hal yang diingatkan oleh Ketua Panwas (Panitia
Pengawas) Pilkada Sulut, Philep Pantouw bahwa
jangan sampai aparat pemerintah di kabupaten dan
kota mengintervensi proses dan jalannya pemilihan
dan penghitungan suara. Karena menurutnya, selama
masa kampanye terjadi banyak pelanggaran yang
justru dilakukan oleh para kepala daerah. Panwas
mencatat empat kepala daerah terlibat aktif dalam
kampanye pasangan Gubernur-Wakil Gubernur AJ
Sondak-Aryanti Baramuli. Keempat kepala daerah itu
berasal dari Minahasa Induk, Bolaang Mongondow,
Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud.
Untuk di Kalimantan Timur sendiri, pemilihan
Gubernur-Wakil Gubernur secara langsung pertama
kali dilakukan di tahun 2008, tepatnya 26 Mei 2008.
Ada 4 kontestan pasangan calon Gubernur dan Wakil
Gubernur yang mengikuti pertarungan ini. Keempat
pasangan tersebut adalah: 1. Awang Faroek Ishak-
Farid Wadjdy, 2. Nusyirwan Ismail-Heru Bambang, 3.
Achmad Amins-Hadi Mulyadi, dan 4. Yusuf SK-Luther
Kombong. Pilkada langsung Gubernur Kalimantan
Timur pertama kali ini menetapkan jumlah pemilih
sekitar 2.255.000 pemilih dari total jumlah penduduk
Kalimantan Timur sekitar 2.700.000 jiwa, yang
tersebar di 13 kabupaten dan kota dan mereka
menggunakan hak pilihnya di 6.566 TPS. Anggaran
yang harus digulirkan oleh KPU untuk membiayai
Pilgub ini mencapai Rp. 350 miliar lebih. Penyebab
mahalnya penyelenggaraan Pilgub ini antara lain,
karena pemilihan gubernur berlangsung dua putaran.
Salah satu tahapan yang juga memakan ongkos yang
banyak adalah pendataan pemilih, mengingat biaya
transport di Kalimantan Timur yang sangat mahal.
Karena dari keempat pasangan Cagub-Cawagub,
suaranya tidak ada yang sampai 30% + 1 sesuai
dengan UU Nomor 12 tahun 2008, maka perebutan
kursi Gubernur Kalimantan Timur periode 2008 - 2013
akhirnya harus melalui dua putaran. Pasangan Awang
Faroek Ishak-Farid Wadjdy (AFI) yang menempati
peringkat pertama dengan 28,90% suara bertarung
head to head dengan pasangan Achmad Amins-Hadi
Mulyadi (AHAD) yang menempati urutan kedua
dengan perolehan 26,90% suara. Namun, sesuai
dengan prediksi banyak pihak, pelaksanaan pemilihan
Gubernur Kaltim putaran kedua ini, tak lebih untuk
menegaskan kemenangan AFI. Berpasangan dengan
Farid Wadjdy, Awang Faroek akhirnya unggul mutlak
dan memenangkan Pilgub 2008 dengan meraup 57,95
persen atau 740.724 suara.
Dalam setiap kampanyenya, pasangan Awang Faroek
Ishak-Farid Wadjdy, yang kemudian menjadi
pemenang Pilgub 2008 selalu menyoroti persoalan
pendidikan, ekonomi, dan lapangan pekerjaan. Ketiga
segmen ini dijanjikan oleh AFI akan menjadi fokus
perhatian programnya, jikalau nantinya terpilih
sebagai Gubernur Kalimantan Timur. Untuk
pendidikan, AFI berkomitmen mengalokasikan
anggaran pendidikan sebesar 20 persen. Dan ia juga
menjanjikan, setahun ke depan, kesejahteraan
masyarakat Kalimantan Timur akan lebih baik dengan
penciptaan lapangan pekerjaan di sektor perkebunan.
Tak hanya itu, AFI juga berjanji untuk memberikan
kesempatan yang sama kepada semua suku, etnis,
agama, dan golongan di Kalimantan Timur.
Ditegaskannya, pembangunan di Kalimantan Timur
akan diperuntukkan juga kepada masyarakat miskin
dan ekonomi lemah, tidak hanya untuk si kaya dan
para konglomerat. “Kita bangun Kaltim untuk semua,"
tegas Awang lagi.
3
Namun, yang juga harus dicatat bahwa dalam setiap
perhelatan pemilihan apapun, baik itu eksekutif
maupun legislatif, tingkat angka Golput juga selalu
signifikan. Pada pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Kaltim 2008, dalam catatan LSI (Lingkaran
Survey Indonesia), angka partisipasi pemilih pada
putaran kedua hanya sebesar 58,22%, sementara
tingkat Golput diperkirakan mencapai 40-42%. Dalam
hal ini, pemerintah dan KPU mestinya bekerja keras
untuk mengidentifikasi sebenarnya apa penyebab
angka Golput ini. Kalau berkaitan dengan teknis
pelaksanaan Pemilu, mestinya harus bisa diatasi oleh
pemerintah dan penyelenggara Pemilu (KPU). Dan
angka Golput yang tinggi ini juga sejatinya menjadi
picu pelecut bagi para calon yang terpilih untuk
bekerja lebih serius dan maksimal, untuk
mengembalikan trust rakyat terhadap setiap proses
politik dan pemerintahan di negeri ini.
Terkait dengan Pemilukada Gubernur Kalimantan
Timur 2013, saat ini sudah memasuki tahapan-
tahapan teknis pelaksanaannya. Untuk masa
pendaftaran calon ke KPU dibuka selama 1 (satu)
minggu, dari 22 Mei sampai 28 Mei 2013, dengan
syarat mendapatkan dukungan sekurangnya 5% dari
jumlah penduduk Kalimantan Timur (4.270.577 jiwa),
yakni sebanyak 213.529 dukungan KTP, dengan
jumlah penyebaran dukungan di 8 kabupaten/kota.
Sedangkan untuk pasangan yang didukung oleh partai
politik, minimal mendapat dukungan perolehan kursi
paling sedikit 15% (9 kursi) dari jumlah kursi DPRD
Propinsi Kalimantan Timur (55 kursi), atau
memperoleh 15% dari suara sah pemilu anggota DPRD
Kaltim tahun 2009.
Pemungutan suara untuk pemilihan Gubernur
tersebut dijadwalkan berlangsung pada 10 September
2013. Setelah pemenang ditetapkan, pasangan
terpilih akan dilantik pada 17 Desember 2013, setelah
masa jabatan Gubernur saat ini berakhir.
Adapun pasangan Cagub-Cawagub Kalimantan Timur
2013-2018 yang sudah resmi mendaftar ke KPU
adalah pasangan Awang Faroek Ishak-Mukmin Faisyal
yang didukung oleh gabungan partai politik (10
parpol) yang dipimpin oleh Partai Golkar, Farid
Wadjdy-Adji Sofyan Alex yang diusung oleh Partai
Persatuan Pembangunan dan PDIP, dan pasangan
Imdad Hamid-Ipong Muchlissoni yang maju melalui
jalur independen, dengan menyertakan persyaratan
foto copy KTP pendukung sebanyak 220.000 KTP.
Jumlah penduduk Kalimantan Timur saat ini, termasuk
jumlah penduduk lima kabupaten yang tergabung
dalam Propinsi Kalimantan Utara, mencapai 4.270.577
jiwa dan yang memiliki hak pilih mencapai dua per
tiganya (sekitar 2.900.000 jiwa).
Undang-Undang No. 32/ 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Kepala Daerah (Pasal 25) Wakil Kepala Daerah (Pasal 26) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pasal 27)
Kepala daerah mempunyai
tugas dan wewenang:
a. memimpin
penyelenggaraan
pemerintahandaerah
berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan
bersama DPRD;
b. mengajukan
rancangan Perda;
c. menetapkan Perda
yang telah mendapat
persetujuan bersama
DPRD;
d. menyusun dan
mengajukan
rancangan Perda
tentang APBD kepada
DPRD untuk dibahas
dan ditetapkan
bersama;
1) Wakil kepala daerah
mempunyai tugas:
a. membantu kepala
daerah dalam
menyelenggarakan
pemerintahan daerah;
b. membantu kepala
daerah dalam
mengkoordinasikan
kegiatan instansi vertikal
di daerah,
menindaklanjuti laporan
dan/atau temuan hasil
pengawasan aparat
pengawasan,
melaksanakan
pemberdayaan
perempuan dan
pemuda, serta
mengupayakan
pengembangan dan
pelestarian sosial
1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal
26, kepala daerah dan wakil kepala daerah
mempunyai kewajiban:
a. memegang teguh dan mengamalkan
Pancasila, melaksanakan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 serta mempertahankan dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. memelihara ketenteraman dan ketertiban
masyarakat;
d. melaksanakan kehidupan demokrasi;
e. menaati dan menegakkan seluruh peraturan
perundang-undangan;
f. menjaga etika dan norma dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah;
g. memajukan dan mengembangkan daya saing
daerah;
h. melaksanakan prinsip tata pemerintahan
yang bersih dan baik;
4
e. mengupayakan
terlaksananya
kewajiban daerah;
f. mewakili daerahnya di
dalam dan di luar
pengadilan, dan dapat
menunjuk kuasa
hukum untuk
mewakilinya sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan;
dan
g. melaksanakan tugas
dan wewenang
lainsesuai dengan
peraturan
perundangundangan.
budaya dan lingkungan
hidup;
c. memantau dan
mengevaluasi
penyelenggaraan
pemerintahan
kabupaten dan kota bagi
wakil kepala daerah
provinsi;
d. memantau dan
mengevaluasi
penyelenggaraan
pemerintahan di wilayah
kecamatan, kelurahan
dan/atau desa bagiwakil
kepala daerah
kabupaten/kota;
e. memberikan saran dan
pertimbangan kepada
kepala daerah dalam
penyelenggaraan
kegiatan pemerintah
daerah;
f. melaksanakan tugas dan
kewajiban pemerintahan
lainnya yang diberikan
oleh kepala daerah; dan
g. melaksanakan tugas dan
wewenang kepala
daerah apabila kepala
daerah berhalangan.
2) Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), wakil kepala daerah
bertanggung jawab kepada
kepala daerah.
3) Wakil kepala daerah
menggantikan kepala daerah
sampai habis masa
jabatannya apabila kepala
daerah meninggal dunia,
berhenti, diberhentikan,
atau tidak dapat melakukan
kewajibannya selama 6
(enam) bulan secara terus
menerus dalam masa
jabatannya.
i. melaksanakan dan
mempertanggungjawabkan pengelolaan
keuangan daerah;
j. menjalin hubungan kerja dengan seluruh
instansi vertikal di daerah dan semua
perangkat daerah;
k. menyampaikan rencana strategis
penyelenggaraan pemerintahan daerah di
hadapan Rapat Paripurna DPRD.
2) Selain mempunyai kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), kepala daerah
mempunyai kewajiban juga untuk memberikan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah
kepada Pemerintah, dan memberikan laporan
keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD,
serta menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada
masyarakat.
3) Laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah
kepada Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan kepadaPresiden melalui
Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur, dan
kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur
untuk Bupati/Walikota 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun.
4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
digunakan Pemerintah sebagai dasar melakukan
evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Diterbitkan oleh Program Pendidikan Pemilih, Pokja 30
Jl. Danau Maninjau No. 12 Rt. 14 Samarinda, 75117

More Related Content

What's hot

Buku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyikBuku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyik
Dody Wijaya
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Ahsanul Minan
 
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih PemiluPengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih PemiluAhsanul Minan
 
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalM nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalnatal kristiono
 
Sistem Pemilu
Sistem PemiluSistem Pemilu
Sistem Pemilu
Fadila Lestari
 
Kesetaraan gender (26 feb 2008)
Kesetaraan gender (26 feb 2008)Kesetaraan gender (26 feb 2008)
Kesetaraan gender (26 feb 2008)
apotek agam farma
 
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMPEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
Ridwan M. Said
 
Problematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolProblematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpol
Ahsanul Minan
 
Pilkada sebagai sumber korupsi
Pilkada sebagai sumber korupsiPilkada sebagai sumber korupsi
Pilkada sebagai sumber korupsi
Nugroho Setiawan
 
Sesi 4 sistem pemilu di indonesia
Sesi 4 sistem pemilu di indonesiaSesi 4 sistem pemilu di indonesia
Sesi 4 sistem pemilu di indonesia
SukrinTaib
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Ahsanul Minan
 
Pendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaPendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemula
Zainur Ihsan
 
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
A-Dian Kec-
 
Riset Dinasti Politik Nagara Institute
Riset Dinasti Politik Nagara InstituteRiset Dinasti Politik Nagara Institute
Riset Dinasti Politik Nagara Institute
RepublikaDigital
 
Uu pemilu
Uu pemiluUu pemilu
Renstra BAWASLU
Renstra BAWASLURenstra BAWASLU
Renstra BAWASLU
Bawaslu HSU
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Ahsanul Minan
 
The indonesian management of election
The indonesian management of electionThe indonesian management of election
The indonesian management of election
Ahsanul Minan
 

What's hot (20)

Buku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyikBuku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyik
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih PemiluPengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
Pengawasan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu
 
Bab i
Bab   iBab   i
Bab i
 
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093finalM nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
M nurjaya santrihhn-7101413431-pknrombel093final
 
Sistem Pemilu
Sistem PemiluSistem Pemilu
Sistem Pemilu
 
Kesetaraan gender (26 feb 2008)
Kesetaraan gender (26 feb 2008)Kesetaraan gender (26 feb 2008)
Kesetaraan gender (26 feb 2008)
 
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMPEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
 
Problematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolProblematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpol
 
Pilkada sebagai sumber korupsi
Pilkada sebagai sumber korupsiPilkada sebagai sumber korupsi
Pilkada sebagai sumber korupsi
 
Sesi 4 sistem pemilu di indonesia
Sesi 4 sistem pemilu di indonesiaSesi 4 sistem pemilu di indonesia
Sesi 4 sistem pemilu di indonesia
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
 
Pendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaPendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemula
 
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
Permasalahan dan antisipasi konflik pemilu 2014
 
Riset Dinasti Politik Nagara Institute
Riset Dinasti Politik Nagara InstituteRiset Dinasti Politik Nagara Institute
Riset Dinasti Politik Nagara Institute
 
Uu pemilu
Uu pemiluUu pemilu
Uu pemilu
 
Renstra BAWASLU
Renstra BAWASLURenstra BAWASLU
Renstra BAWASLU
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
 
The indonesian management of election
The indonesian management of electionThe indonesian management of election
The indonesian management of election
 

Viewers also liked

Trabajo emprendimiento
Trabajo emprendimientoTrabajo emprendimiento
Trabajo emprendimiento
simonrodriguezcsj
 
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"Pokja 30
 
KEPLER HUMAN CAPITAL
KEPLER HUMAN CAPITALKEPLER HUMAN CAPITAL
KEPLER HUMAN CAPITAL
Thomas Kepler
 
Eco ropa
Eco ropaEco ropa
Planoscasa
PlanoscasaPlanoscasa
Planoscasa
simonrodriguezcsj
 
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets? Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
Jeremiah Onaolapo
 
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"Pokja 30
 
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
Pokja 30
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Pokja 30
 

Viewers also liked (9)

Trabajo emprendimiento
Trabajo emprendimientoTrabajo emprendimiento
Trabajo emprendimiento
 
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
Factsheet 4 "Merdeka Dalam Memilih"
 
KEPLER HUMAN CAPITAL
KEPLER HUMAN CAPITALKEPLER HUMAN CAPITAL
KEPLER HUMAN CAPITAL
 
Eco ropa
Eco ropaEco ropa
Eco ropa
 
Planoscasa
PlanoscasaPlanoscasa
Planoscasa
 
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets? Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
Honey Sheets: What Happens to Leaked Google Spreadsheets?
 
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
 
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
Factsheet 5 "Pemilu Gubernur Kaltim 2013"
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
 

Similar to Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"

Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Tri Widodo W. UTOMO
 
Media Indonesia 21 Maret 2014
Media Indonesia 21 Maret 2014Media Indonesia 21 Maret 2014
Media Indonesia 21 Maret 2014
hastapurnama
 
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasiPilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Election Commision
 
pemilu masa sekarang.pptx
pemilu masa sekarang.pptxpemilu masa sekarang.pptx
pemilu masa sekarang.pptx
beladinakonveksi
 
Artikel PERMASALAHAN DAN SOLUSI PILKADA.docx
Artikel PERMASALAHAN DAN SOLUSI PILKADA.docxArtikel PERMASALAHAN DAN SOLUSI PILKADA.docx
Artikel PERMASALAHAN DAN SOLUSI PILKADA.docx
fathiyyahfahma
 
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014hastapurnama
 
Berebut Dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar
Berebut Dukungan di 5 Kantong Suara TerbesarBerebut Dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar
Berebut Dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar
Reza Yunanto
 
MARIYUDI - Pembekalan Panwascam Aceh Utara 2022.ppt
MARIYUDI - Pembekalan Panwascam Aceh Utara 2022.pptMARIYUDI - Pembekalan Panwascam Aceh Utara 2022.ppt
MARIYUDI - Pembekalan Panwascam Aceh Utara 2022.ppt
Mariyudi Sofyan
 
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
threeandra MLC
 
Media indonesia 19 Maret 2014
Media indonesia 19 Maret 2014Media indonesia 19 Maret 2014
Media indonesia 19 Maret 2014hastapurnama
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...musniumar
 
Pemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.pptPemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.ppt
ANZAKKI
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
natal kristiono
 
PILKADA DAN KORUPSI
PILKADA DAN KORUPSIPILKADA DAN KORUPSI
PILKADA DAN KORUPSI
Sutri Wahyuni
 
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdfBUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
setiawaninsan
 
Sistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
Sistem Pemilu dan Pemilukada.pptSistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
Sistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
BAZNASKabupatenMajal
 
Sistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
Sistem Pemilu dan Pemilukada.pptSistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
Sistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
hendra800194
 
Materi Sosialisasi Pemilu 2019
Materi Sosialisasi Pemilu 2019Materi Sosialisasi Pemilu 2019
Materi Sosialisasi Pemilu 2019
rosidi rosidi
 

Similar to Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin" (20)

Tugas pkn yang baru
Tugas pkn yang baruTugas pkn yang baru
Tugas pkn yang baru
 
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
 
Media Indonesia 21 Maret 2014
Media Indonesia 21 Maret 2014Media Indonesia 21 Maret 2014
Media Indonesia 21 Maret 2014
 
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasiPilkada serentak dan penguatan demokrasi
Pilkada serentak dan penguatan demokrasi
 
pemilu masa sekarang.pptx
pemilu masa sekarang.pptxpemilu masa sekarang.pptx
pemilu masa sekarang.pptx
 
Artikel PERMASALAHAN DAN SOLUSI PILKADA.docx
Artikel PERMASALAHAN DAN SOLUSI PILKADA.docxArtikel PERMASALAHAN DAN SOLUSI PILKADA.docx
Artikel PERMASALAHAN DAN SOLUSI PILKADA.docx
 
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
 
Berebut Dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar
Berebut Dukungan di 5 Kantong Suara TerbesarBerebut Dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar
Berebut Dukungan di 5 Kantong Suara Terbesar
 
MARIYUDI - Pembekalan Panwascam Aceh Utara 2022.ppt
MARIYUDI - Pembekalan Panwascam Aceh Utara 2022.pptMARIYUDI - Pembekalan Panwascam Aceh Utara 2022.ppt
MARIYUDI - Pembekalan Panwascam Aceh Utara 2022.ppt
 
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
 
Pkn final
Pkn finalPkn final
Pkn final
 
Media indonesia 19 Maret 2014
Media indonesia 19 Maret 2014Media indonesia 19 Maret 2014
Media indonesia 19 Maret 2014
 
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
Musni Umar: Pentingnya Peran Masyarakat Dalam Menciptakan Pemilu Aman dan Dam...
 
Pemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.pptPemilu untuk Kita.ppt
Pemilu untuk Kita.ppt
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
PILKADA DAN KORUPSI
PILKADA DAN KORUPSIPILKADA DAN KORUPSI
PILKADA DAN KORUPSI
 
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdfBUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
 
Sistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
Sistem Pemilu dan Pemilukada.pptSistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
Sistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
 
Sistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
Sistem Pemilu dan Pemilukada.pptSistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
Sistem Pemilu dan Pemilukada.ppt
 
Materi Sosialisasi Pemilu 2019
Materi Sosialisasi Pemilu 2019Materi Sosialisasi Pemilu 2019
Materi Sosialisasi Pemilu 2019
 

Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"

  • 1. 1 Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, terjadi perubahan yang mendasar dalam tata kelola pemerintahan kita. Sistem pemerintahan sentralistik yang semua berpusat di Jakarta, berubah menjadi otonomi daerah dengan Sejak bergulirnya era reformasi 1998 dan ditetapkannya pengalihan sebagian besar kewenangan pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Demikian pula dengan sistem Pemilu, khususnya pemilihan Presiden dan Kepala Daerah (Gubernur maupun Bupati dan Walikota); berubah dari semata kewenangan anggota legislatif menjadi pemilihan langsung dengan melibatkan seluruh rakyat yang mempunyai hak pilih di setiap level pemerintahan. Hal ini mendorong kegairahan berpolitik di setiap sudut negeri ini, karena setiap warga negara yang mempunyai hak pilih memiliki hak suara yang sama dalam menentukan para pemimpinnya. Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) secara langsung pertama kali dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 1 Juni 2005. Dalam Pemilukada untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara ini, ada 3 pasangan Cabub- Cawabup yang ikut bertarung, yaitu Syaukani HR- Samsuri Aspar, Aji Sofyan Alex-M. Irkham, dan M. Tajuddin Noor-Abdul Djebar Bukran, yang dimenangkan dengan telat oleh pasangan Syaukani HR dan Samsuri Aspar, dengan perolehan suara 60,85%. Sedangkan dua pasangan kontestan lainnya masing-masing memperoleh suara: Aji Sofyan Alex-M. Irkham 33,85%, dan pasangan M. Tajuddin Noor- Abdul Djebar Bukran 5,30%. Sementara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur secara langsung pertama kali dilakukan di Propinsi Sulawesi Utara, 20 Juni 2005. Berbarengan dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ini, di saat bersamaan di Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Kota Tomohon juga dilakukan pemilihan Bupati/Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota. Pemilihan Gubernur dan Wakil
  • 2. 2 Gubernur Sulawesi Utara ini diikuti oleh 5 pasangan kontestan Cagub dan Cawagub. Kelima pasangan tersebut sesuai dengan nomor urutnya adalah: Hengky Baramuli-DP Togas (Partai Demokrat/PKS), AJ Sondakh-Aryanti Baramuli (Partai Golkar), Ferry Tinggogoy-Hamdi Paputungan (gabungan partai), Sinyo Harry Sarundayang-Freddy Sualang (PDI-P), dan Wenny Warouw-Marhany Pua (Partai Damai Sejahtera). Jumlah pemilih yang terdaftar di KPU Sulawesi Utara sekitar 1.522.857 pemilih, yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Sulawesi Utara, dan memilih di 3.570 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Satu hal yang diingatkan oleh Ketua Panwas (Panitia Pengawas) Pilkada Sulut, Philep Pantouw bahwa jangan sampai aparat pemerintah di kabupaten dan kota mengintervensi proses dan jalannya pemilihan dan penghitungan suara. Karena menurutnya, selama masa kampanye terjadi banyak pelanggaran yang justru dilakukan oleh para kepala daerah. Panwas mencatat empat kepala daerah terlibat aktif dalam kampanye pasangan Gubernur-Wakil Gubernur AJ Sondak-Aryanti Baramuli. Keempat kepala daerah itu berasal dari Minahasa Induk, Bolaang Mongondow, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud. Untuk di Kalimantan Timur sendiri, pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur secara langsung pertama kali dilakukan di tahun 2008, tepatnya 26 Mei 2008. Ada 4 kontestan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mengikuti pertarungan ini. Keempat pasangan tersebut adalah: 1. Awang Faroek Ishak- Farid Wadjdy, 2. Nusyirwan Ismail-Heru Bambang, 3. Achmad Amins-Hadi Mulyadi, dan 4. Yusuf SK-Luther Kombong. Pilkada langsung Gubernur Kalimantan Timur pertama kali ini menetapkan jumlah pemilih sekitar 2.255.000 pemilih dari total jumlah penduduk Kalimantan Timur sekitar 2.700.000 jiwa, yang tersebar di 13 kabupaten dan kota dan mereka menggunakan hak pilihnya di 6.566 TPS. Anggaran yang harus digulirkan oleh KPU untuk membiayai Pilgub ini mencapai Rp. 350 miliar lebih. Penyebab mahalnya penyelenggaraan Pilgub ini antara lain, karena pemilihan gubernur berlangsung dua putaran. Salah satu tahapan yang juga memakan ongkos yang banyak adalah pendataan pemilih, mengingat biaya transport di Kalimantan Timur yang sangat mahal. Karena dari keempat pasangan Cagub-Cawagub, suaranya tidak ada yang sampai 30% + 1 sesuai dengan UU Nomor 12 tahun 2008, maka perebutan kursi Gubernur Kalimantan Timur periode 2008 - 2013 akhirnya harus melalui dua putaran. Pasangan Awang Faroek Ishak-Farid Wadjdy (AFI) yang menempati peringkat pertama dengan 28,90% suara bertarung head to head dengan pasangan Achmad Amins-Hadi Mulyadi (AHAD) yang menempati urutan kedua dengan perolehan 26,90% suara. Namun, sesuai dengan prediksi banyak pihak, pelaksanaan pemilihan Gubernur Kaltim putaran kedua ini, tak lebih untuk menegaskan kemenangan AFI. Berpasangan dengan Farid Wadjdy, Awang Faroek akhirnya unggul mutlak dan memenangkan Pilgub 2008 dengan meraup 57,95 persen atau 740.724 suara. Dalam setiap kampanyenya, pasangan Awang Faroek Ishak-Farid Wadjdy, yang kemudian menjadi pemenang Pilgub 2008 selalu menyoroti persoalan pendidikan, ekonomi, dan lapangan pekerjaan. Ketiga segmen ini dijanjikan oleh AFI akan menjadi fokus perhatian programnya, jikalau nantinya terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur. Untuk pendidikan, AFI berkomitmen mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen. Dan ia juga menjanjikan, setahun ke depan, kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur akan lebih baik dengan penciptaan lapangan pekerjaan di sektor perkebunan. Tak hanya itu, AFI juga berjanji untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua suku, etnis, agama, dan golongan di Kalimantan Timur. Ditegaskannya, pembangunan di Kalimantan Timur akan diperuntukkan juga kepada masyarakat miskin dan ekonomi lemah, tidak hanya untuk si kaya dan para konglomerat. “Kita bangun Kaltim untuk semua," tegas Awang lagi.
  • 3. 3 Namun, yang juga harus dicatat bahwa dalam setiap perhelatan pemilihan apapun, baik itu eksekutif maupun legislatif, tingkat angka Golput juga selalu signifikan. Pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim 2008, dalam catatan LSI (Lingkaran Survey Indonesia), angka partisipasi pemilih pada putaran kedua hanya sebesar 58,22%, sementara tingkat Golput diperkirakan mencapai 40-42%. Dalam hal ini, pemerintah dan KPU mestinya bekerja keras untuk mengidentifikasi sebenarnya apa penyebab angka Golput ini. Kalau berkaitan dengan teknis pelaksanaan Pemilu, mestinya harus bisa diatasi oleh pemerintah dan penyelenggara Pemilu (KPU). Dan angka Golput yang tinggi ini juga sejatinya menjadi picu pelecut bagi para calon yang terpilih untuk bekerja lebih serius dan maksimal, untuk mengembalikan trust rakyat terhadap setiap proses politik dan pemerintahan di negeri ini. Terkait dengan Pemilukada Gubernur Kalimantan Timur 2013, saat ini sudah memasuki tahapan- tahapan teknis pelaksanaannya. Untuk masa pendaftaran calon ke KPU dibuka selama 1 (satu) minggu, dari 22 Mei sampai 28 Mei 2013, dengan syarat mendapatkan dukungan sekurangnya 5% dari jumlah penduduk Kalimantan Timur (4.270.577 jiwa), yakni sebanyak 213.529 dukungan KTP, dengan jumlah penyebaran dukungan di 8 kabupaten/kota. Sedangkan untuk pasangan yang didukung oleh partai politik, minimal mendapat dukungan perolehan kursi paling sedikit 15% (9 kursi) dari jumlah kursi DPRD Propinsi Kalimantan Timur (55 kursi), atau memperoleh 15% dari suara sah pemilu anggota DPRD Kaltim tahun 2009. Pemungutan suara untuk pemilihan Gubernur tersebut dijadwalkan berlangsung pada 10 September 2013. Setelah pemenang ditetapkan, pasangan terpilih akan dilantik pada 17 Desember 2013, setelah masa jabatan Gubernur saat ini berakhir. Adapun pasangan Cagub-Cawagub Kalimantan Timur 2013-2018 yang sudah resmi mendaftar ke KPU adalah pasangan Awang Faroek Ishak-Mukmin Faisyal yang didukung oleh gabungan partai politik (10 parpol) yang dipimpin oleh Partai Golkar, Farid Wadjdy-Adji Sofyan Alex yang diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan dan PDIP, dan pasangan Imdad Hamid-Ipong Muchlissoni yang maju melalui jalur independen, dengan menyertakan persyaratan foto copy KTP pendukung sebanyak 220.000 KTP. Jumlah penduduk Kalimantan Timur saat ini, termasuk jumlah penduduk lima kabupaten yang tergabung dalam Propinsi Kalimantan Utara, mencapai 4.270.577 jiwa dan yang memiliki hak pilih mencapai dua per tiganya (sekitar 2.900.000 jiwa). Undang-Undang No. 32/ 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Kepala Daerah (Pasal 25) Wakil Kepala Daerah (Pasal 26) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pasal 27) Kepala daerah mempunyai tugas dan wewenang: a. memimpin penyelenggaraan pemerintahandaerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; b. mengajukan rancangan Perda; c. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama; 1) Wakil kepala daerah mempunyai tugas: a. membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah; b. membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial 1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dan Pasal 26, kepala daerah dan wakil kepala daerah mempunyai kewajiban: a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. meningkatkan kesejahteraan rakyat; c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat; d. melaksanakan kehidupan demokrasi; e. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan; f. menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah; g. memajukan dan mengembangkan daya saing daerah; h. melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
  • 4. 4 e. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah; f. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan g. melaksanakan tugas dan wewenang lainsesuai dengan peraturan perundangundangan. budaya dan lingkungan hidup; c. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota bagi wakil kepala daerah provinsi; d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan/atau desa bagiwakil kepala daerah kabupaten/kota; e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah; f. melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah; dan g. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan. 2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wakil kepala daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah. 3) Wakil kepala daerah menggantikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya apabila kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya selama 6 (enam) bulan secara terus menerus dalam masa jabatannya. i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah; j. menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah; k. menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD. 2) Selain mempunyai kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala daerah mempunyai kewajiban juga untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. 3) Laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepadaPresiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur, dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk Bupati/Walikota 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. 4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan Pemerintah sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Diterbitkan oleh Program Pendidikan Pemilih, Pokja 30 Jl. Danau Maninjau No. 12 Rt. 14 Samarinda, 75117