SlideShare a Scribd company logo
Newss
Nursing Early Warning
Score System
Prepared By : IWAN, Skep. Ns
DATA WHO: Risiko
Kematian
RUMAH
SAKIT
1 : 300
KECELAKAAN
PESAWAT
1 : 1.000.000
SETIAP TAHUN lebih dari
500.000
ANAK & DEWASA
mengalami HENTI JANTUNG
Kurang dari
15%
SELAMAT
MENGAPA ?????
Latar Belakang
Pasien dilaporkan tiba-tiba
apnea, cardiac arrest,
meninggal? Poor Monitoring
Identifikasi perburukan
pasien masih minim dan
bervariasi,
indikator prioritas?
Tindak lanjut hasil TTV kritis :
Critikal thinking?
Pelaporan? Dokumentasi ?
Observ. TTV tiap
shif, 12 jam ?
Morbiditas & Mortalitas
meningkat
Henti jantung merupakan salah satu penyebab
panggilan code blue di rumah sakit.
Henti jantung di rumah sakit biasanya didahului
oleh tanda-tanda yang dapat diamati, yang sering
muncul 6 s.d. 8 jam SEBELUM henti jantung
terjadi.
(Duncan & McMullan, 2012).
FAKTA
Banyak kematian di RS dapat diprediksi dan
potensial dapat dicegah
Perburukan kondisi klinis yang terjadi di
ruang rawat didahului dengan adanya
perburukan tanda-tanda fisiologi 6-24 jam
sebelumnya
dan perubahan yang paling sering adalah
perubahan tanda vital akan tetapi seringkali
terlewatkan, interpretasi kurang tepat atau
managemen yang kurang adekuat.
 Perawat adalah orang pertama yang
mengenali perburukan kondisi pasien
dan siaga memberikan bantuan yg sesuai
(Adam & Osborne, 2005)
 Lamanya respons yang diberikan staf
ruangan bervariasi, yang merupakan hal
yang tidak dapat diterima (Rich, 1999)
KEGAGALAN MENGATASI PERUBAHAN TANDA VITAL PASIEN DI
RUANGAN ??? KETERLAMBATAN PENANGANAN ???
Kegagalan mengenali urgensi kondisi klinis
Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam resusitasi
pasien kritis
supervisi yang tidak adekuat dari pembuat kebijakan di
RS ttg pelayanan pasien yang terjadi perburukan di ruang
perawatan
Mengenali kondisi/penyakit kronis  Proses yg Kompleks
Disebabkan variabilitas patologis, fisiologis, psikologis
pasien
Hampir selalu perburukan klinis pasien ditandai dengan
perubahan tanda vital
Bagaimana cara
MENINGKATKAN
ANGKA
KESELAMATA
N
HENTI JANTUNG
Strategi:
1. Cegah Terjadinya Cardiac Arrest:
◦Deteksi Perburukan kondisi pasien
◦Tangani perburukan sebelum henti jantung
terjadi
2. Jika Terjadi Cardiac Arrest lakukan High Quality
CPR
Beberapa pasien
memperlihatkan tanda-
tanda & gejala kerusakan
klinis yang tidak ditangani
sebelum serangan jantung
(Duncan & McMullan, 2012)
Pasien kritis memiliki
morbiditas & mortalitas
yang tinggi (Gwinnutt, 2006)
Sebelum mengalami henti
nafas, pasien rawat inap
sering menunjukan tanda
vital yang abnormal
(Goldhill, Mc Narry, Mandersloot &
McGinley, 2005).
CRITICAL REVIEW
CRITICAL REVIEW
The Critical Care Stakeholder Forum (2005)
mengidentifikasi masalah utama penyebab
keterlambatan dalam identifikasi dan rujukan:
 Kurangnya observasi dan supervisi di ruang
rawat
 Kurang pengetahuan tentang penyakit kritis
 Kegagalan menilai kedaruratan klinis,
keterampilan dan pengetahuan yang tidak
memadai
 Standar dokumentasi yang rendah
▪ Setiap rumah sakit memiliki
kebijakan yang berbeda dalam
pengawasan dan monitoring kondisi
pasien.
▪ Ada kebijakan berdasarkan
frekwensi shif, jenis ruang perawatan
atau Standar Prosedur Operasional
RS tersebut
1.RS mengembangkan dan menerapkan proses yang
sistematis agar staf dapat mengenali dan berespons
thd perburukan kondisi.
2.RS mengembangkan dan menerapkan metoda
pendokumentasian criteria tanda awal perburukan
kondisi pasien dan kapan harus mencari bantuan lanjut
3.Berdasarkan kriteria yg telah dibuat oleh RS, perawat
harus melakukan tindakan tertentu sesuai dng kondisi
pasien.
4.RS harus menginformasikan kepada pasien dan
keluarga bagaimana mereka mencari bantuan pada
saat terjadi perburukan kondisi pasien.
COP.3.1 – Deteksi Dini Perburukan Kondisi Pasien
 Perawat harus dilatih untuk dapat mengenali dan
berespon terhadap perubahan kondisi pasien
 RS mengembangkan pendekatan sistematis prosedur
deteksi dini perburukan kondisi pasien 
menggambarkan tanda peringatan dini perburukan
kondisi pasien
 Berdasarkan kriteria tsb, perawat harus dpt mencari
bantuan awal terhadap perburukan kondisi pasien
 Pasien dan keluarga harus di informasikan bagaimana
mencari bantuan ketika terjadi perburukan kondisi
Standar Akreditasi International
JCI Edisi 5 (New Standard)
Mengapa EWS?
Pengawasan terhadap tanda
tanda klinis tertentu dapat
membantu mengurangi
kemungkinan cardiac arrest
(Leary dan Ridley, 2003)
Mengenali ciri-ciri dengan
cepat dan penatalaksanaan
dini yg sesuai pada pasien
beresiko kritis dpt membantu
mencegah perburukan lebih
lanjut & memaksimalkan
peluang untuk sembuh (Grinutt,
2006)
Scoring Peringatan dini (early
warning scored) dapat
digunakan untuk
pengambilan keputusan klinis
 Pendekatan proaktif dapat
menghindari kebutuhan perawatan
di unit perawatan kritis (ICU),
mengurangi mortalitas & morbiditas
(McQuillan et al, 1998, McGloin et al,
1999,Young et al, 2003)
 Mengurangi angka kematian di ICU
dan menurunkan re-admissions
pasien (Endacott et al, 2009)
 Peningkatan komunikasi,
pengetahuan, keterampilan dan
kepercayaan diri perawat dalam
melakukan keperawatan kritis
(Endacott et al, 2009)
Mengapa EWS?
Andrew dan Waterman (2001)
menyatakan bahwa EWS dapat
digunakan sebagai alat untuk
mengatasi masalah klinis pasien dan
hambatan dalam berkomunikasi,
karena tools ini memberikan
perawat kesempatan untuk
mempresentasikan dan bertindak
sesuai dengan kondisi pasien.
E
W
S
Early Warning Score (EWS)
Adalah sebuah pendekatan sistematis yang
menggunakan skoring fisiologis untuk
mengidentifikasi perubahan kondisi seseorang
sekaligus menentukan langkah selanjutnya yang
harus dikerjakan (NHS, 2012)
What ?
Adalah edisi terbaru sistem skoring yang
menggunakan Enam Parameter Fisiologis yaitu :
Tekanan darah sistolik, Pernafasan, Nadi, Suhu
tubuh, Saturasi oksigen, dan status kesadaran
untuk mendeteksi terjadinya perburukan/
kegawatan kondisi pasien
Be aware
▪ Be aware that NEWS is designed for use in
adults ages 16 years and above. NEWS is
not recommended for use in children or
during pregnancy
▪ Baseline physiological parameters differ in
children and in pregnancy where the
magnitude and character of the physiological
response to acute illness also differ
Who ?
Why ?
Vital Signs
Tanda – tanda klinis
perburukan kondisi biasanya
serupa apapun penyakit yang
mendasarinya,
mencerminkan gangguan
pada fungsi pernafasan,
kardiovaskuler dan neurologis
(Nolan et al, 2005)
Six physiological parameters
included in the NEWS
Respiratory rate
Oxygen saturations
Temperature
Systolic blood pressure
Pulse rate
Level of consciousness
EWSS
 Dikembangkan sebagai alat yang memungkinkan
staf diruang perawatan untuk menggabungkan
observasi reguler utk menghasilkan skor fisiologi
total (Sharpley & Holden, 2004)
 Perburukan fisiologis yang umum terjadi pada
pasien kritis, dapat terdeteksi dengan observasi
ruangan yang sederhana (Goldhill, 2001)
Benefit
 Simple scoring system / sederhana
 Praktis digunakan
 Meningkatkan hubungan kolaborasi
 Reliable meski dalam pengamatan berbeda
 Dapat diulang antar pengamatan yg berbeda
 Dapat diterapkan pada tim multiprofesional
 Membutuhkan staf terlatih yang minimal
Berdasarkan
hasil skoring
pengkajian
pasien
ALGORITMA TINDAKAN
E
W
S
S
E
W
S
S
Metoda Early Warning Score System
EWSS melengkapi sistem Tim Medik Reaksi Cepat
(Rapid Response Team) dalam menangani kondisi
kegawatan pada pasien atau biasa kita kenal dengan
istilah code blue
BAGAIMANA MENGGUNAKAN EWSS ?
EWSS dapat digunakan pada pasien
anak ataupun dewasa dengan
parameter yang berbeda.
Alur EWSS
Cek dan Catat Parameter
Fisiologis
Lakukan Skoring dengan EWS
Jumlahkan semua Skor dan Catat
Kategori EWS
LakukanTatalaksana sesuai
Algoritme
C
E
K
&
C
A
T
A
T
1. Pada pasien dewasa parameter
fisiologis yang dinilai :
 Frekuensi Nadi;
 Tekanan Darah Sistolik;
 Laju Pernapasan;
 Tingkat Kesadaran,
 Suhu Tubuh
 saturasi O2.
2.Pada pasien anak parameter fisiologis
yang dinilai :
 Respons Perilaku
 Status Kardiovaskular
 Status Pernapasan
S
C
O
R
I
N
G
Setiap parameter diberikan Skor
dengan rentang 0-3.
National Early Warning Score
(NEWS)
Tabel EWSS (Duncan & McMullan, 2012)
3
NEWSS Pasien Dewasa
2 1 0 1 2 3
Frekuensi
Pernapasan x/menit <8 8 9-17 18-20 21-29 >30
Frekuensi
Nadi <40 40-50 51-100 101-110 111-129 >130
x/menit
Tekanan
darah
Sistolik <70
(mmHg)
Tingkat
Coma
Kesadaran
71-80 81-100
Stupor Somnolen
101-159
Compos
Mentis
160-199
Apatis
200-220
Acute
Confusional
States/
Delirium
>220
Suhu Tubuh
(oC) <350C
35.05- 36.05- 38.05-
360C
Hijau Kuning
0-1 2-3
38.0C
Orange
4-5
38.50C
>38.50C
Merah
>6
NEWSS Pasien Anak
0 1 2 3
Perilaku Sesuai Cenderung murung/
diam
Sensitif Letargik/ Bingung/
Penurunan respon
terhadap nyeri
Kardio
vaskular
Pink atau
CRT 1-2 detik
Pucat atau CRT 3
detik
Tekanan darah
sistolik 10 mmHg di
atas atau di bawah
nilai normal
Abu abu/ Biru
CRT 4 detik
Takikardia: Nadi
lebih tinggi/rendah
10 kali/menit
Abu abu/ Biru, mottled
atau CRT>5 atau Taki
Kardi, Nadi lebih tinggi
atau lebih rendah 30
kali/menit
Respirasi Normal tidak
ada retraksi
RR >10 di atas
normal,
menggunakan otot
otot aksesoris
pernapasan
RR>20 di atas
normal, terdapat
retraksi dada
5 di bawah normal
dengan retraksi dan atau
grunting (mendengkur)
Nilai normalsesuai Usia
Usia Frekuensi Nadi Tekanan Darah Frekuensi
(x/menit) Sistolik (mmHg) Napas (x/menit)
0-3 bulan 100 -180 50 60
4-12 bulan 100 - 180 60 50
1-4 tahun 90 - 160 70 40
5-12 tahun 80 - 140 80 30
>12 tahun 60 - 130 90 30
Hijau Kuning Orange Merah
0-2 3 4 > 5
Modified Early Warning Score
(MEWS)
Modified Early Warning Score (MEWS) ; Neurology
Modified Early Warning Score (MEWS) ; Cardiology
Modified Early Warning Score (MEWS) ; Maternity
Pediatric Early Warning Score (PEWS)
J
U
M
L
A
H
K
A
N
1. Jumlahkan skor dari seluruh parameter
2. Berikan kode warna di lembar
observasi sesuai dengan parameter
dalam EWSS
3. Jika hasil pengukuran tanda vital
berada pada area yang berwarna,
maka HITUNG skor EWSS dan
melakukan tata laksana sesuai
algoritme
4. Penandaan area berwarna di grafik
tanda vital bertujuan untuk
memudahkan perawat menentukan
waktu melakukan skoring EWSS
BERIKUTNYA
A
L
G
O
R
I
T
M
E
(Duncan & McMullan, 2012)
HIJAU
• Pasien dalam kondisi stabil
KUNING
• Pengkajian ulang dilakukan oleh PP/ PJ Shift. Jika
skor akurat, PP harus menentukan tindakan thd
kondisi pasien dan pengkajian ulang dilakukan
tiap 2 jam. Pastikan kondisi pasien tercatat di
catatan perkembangan pasien
ORANGE
• Pengkajian ulang harus dilakukan oleh PP/ PJ
Shift dan diketahui oleh dokter jaga Kemudian
harus melaporkan ke DPJP dan memberikan
instruksi tatalaksana pada pasien tersebut.
Perawat harus memonitor tanda vital setiap
jam
MERAH
• Aktifkan code blue,TIM melakukan tata laksana
kegawatan pada pasien, dokter jaga dan ATAU
DPJP diharuskan hadir disamping pasien dan
berkolaborasi untuk menentukan rencana
perawatan pasien selanjutnya. Perawat pelaksana
harus memonitor tanda vital setiap jam
Implementasi EWSS
 Penerapan EWSS sangat terkait erat dengan peran
perawat dalam melakukan observasi harian tanda
tanda vital
 Sistem kriteria panggilan didasarkan pd observasi
rutin, yg mengaktifkan suatu respons ketika tercapai
nilai fisiologis yg ekstrim (Lee et al, 1995, Goldhill et
al, 1999)
Best Practice EWS
▪ Skor EWS harus menggambarkan perubahan yg
tdk terlihat pada suatu kondisi
▪ Bagan EWS harus mudah diikuti & desain tdk
rancu
▪ Penerapan hrs direncanakan & dikoordinasikan
▪ Lakukan audit EWS pd insiden tertentu bila
kriteria pemanggilan tdk dilakukan
▪ Hrs terdapat pendidikan berkelanjutan bagi
staf
KUNCI KEBERHASILAN:
RECORD (Catat)
RECOGNIZE (Kenali)
REPORT (Laporkan)
RESPOND (Tatalaksana)
REPEAT (Pantau ulang)
Kesimpulan
1. Berikan perawatan utk pasien kritis atau yg beresiko perburukan
klinis di ruang yg sesuai
2. Pasien kritis memerlukan observasi teratur
3. Gunakan sistem skor peringatan dini (EWSS) utk mengidentifikasi
pasien kritis/beresiko mengalami perburukan klinis
4. Gunakan sistem lembar observasi ESW utk pemeriksaan &
pendokumentasian secara teratur
5. RS hrs memiliki kebijakan yg jelas & spesifik utk mengidentifikasi
pasien dng resiko perburukan klinis
6. Seluruh staf klinis harus dilatih utk mengenali, memantau dan
menatalaksana pasien kritis/beresiko perburukan klinis
Big Thanks All …………

More Related Content

Similar to EWSS IW.ppt

Belajar EWS.pptx
Belajar EWS.pptxBelajar EWS.pptx
Belajar EWS.pptx
iswanto16
 
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptxEWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
CindyKesty2
 
PARAMETER FISIOLOGI EWS dr. Ranjan.pptx
PARAMETER FISIOLOGI EWS dr. Ranjan.pptxPARAMETER FISIOLOGI EWS dr. Ranjan.pptx
PARAMETER FISIOLOGI EWS dr. Ranjan.pptx
HaerulAnwar40
 
EWS.pptx
EWS.pptxEWS.pptx
EWS.pptx
aini941298
 
EWS.pptx
EWS.pptxEWS.pptx
EWS.pptx
mikhatumanggor
 
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdfCode Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
Slam15
 
Kb 2 asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada medikal bedah
Kb 2 asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada medikal bedahKb 2 asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada medikal bedah
Kb 2 asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada medikal bedah
pjj_kemenkes
 
Early Warning Score.pdf
Early Warning Score.pdfEarly Warning Score.pdf
Early Warning Score.pdf
Kanduru
 
EARLY WARNING SYSTEM.pptx
EARLY WARNING SYSTEM.pptxEARLY WARNING SYSTEM.pptx
EARLY WARNING SYSTEM.pptx
pradinisugiharto1
 
Early Warning Score (EWS) COVID 19
Early Warning Score (EWS) COVID 19Early Warning Score (EWS) COVID 19
Early Warning Score (EWS) COVID 19
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Askep Pada Tn.R Dengan Covid 19 Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Roy.pdf
Askep Pada Tn.R Dengan Covid 19 Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Roy.pdfAskep Pada Tn.R Dengan Covid 19 Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Roy.pdf
Askep Pada Tn.R Dengan Covid 19 Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Roy.pdf
HanaDP
 
ews-ppt-pptx
 ews-ppt-pptx ews-ppt-pptx
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
3. TME.pptx
3. TME.pptx3. TME.pptx
3. TME.pptx
DickySaputra47
 
Konsep early warning system
Konsep early warning systemKonsep early warning system
Konsep early warning system
IrwanBudiana2
 
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptxMANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
elvira381479
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptx
MANDALAHEC
 
EWSS.pptx
EWSS.pptxEWSS.pptx
EWSS.pptx
NURHIDA17
 
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Agus Mutamakin
 
Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]
Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]
Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]Muhammad Syafri
 

Similar to EWSS IW.ppt (20)

Belajar EWS.pptx
Belajar EWS.pptxBelajar EWS.pptx
Belajar EWS.pptx
 
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptxEWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
EWS RSUD SITI FATIMAH.pptx
 
PARAMETER FISIOLOGI EWS dr. Ranjan.pptx
PARAMETER FISIOLOGI EWS dr. Ranjan.pptxPARAMETER FISIOLOGI EWS dr. Ranjan.pptx
PARAMETER FISIOLOGI EWS dr. Ranjan.pptx
 
EWS.pptx
EWS.pptxEWS.pptx
EWS.pptx
 
EWS.pptx
EWS.pptxEWS.pptx
EWS.pptx
 
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdfCode Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
Code Blue System 2022-Yudi Elyas.pdf
 
Kb 2 asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada medikal bedah
Kb 2 asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada medikal bedahKb 2 asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada medikal bedah
Kb 2 asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada medikal bedah
 
Early Warning Score.pdf
Early Warning Score.pdfEarly Warning Score.pdf
Early Warning Score.pdf
 
EARLY WARNING SYSTEM.pptx
EARLY WARNING SYSTEM.pptxEARLY WARNING SYSTEM.pptx
EARLY WARNING SYSTEM.pptx
 
Early Warning Score (EWS) COVID 19
Early Warning Score (EWS) COVID 19Early Warning Score (EWS) COVID 19
Early Warning Score (EWS) COVID 19
 
Askep Pada Tn.R Dengan Covid 19 Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Roy.pdf
Askep Pada Tn.R Dengan Covid 19 Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Roy.pdfAskep Pada Tn.R Dengan Covid 19 Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Roy.pdf
Askep Pada Tn.R Dengan Covid 19 Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Roy.pdf
 
ews-ppt-pptx
 ews-ppt-pptx ews-ppt-pptx
ews-ppt-pptx
 
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
Updated National Early Warning Score System versi 2 2018
 
3. TME.pptx
3. TME.pptx3. TME.pptx
3. TME.pptx
 
Konsep early warning system
Konsep early warning systemKonsep early warning system
Konsep early warning system
 
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptxMANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
MANAGEMENT PATIENT SAFETY.pptx
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptx
 
EWSS.pptx
EWSS.pptxEWSS.pptx
EWSS.pptx
 
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
Penyusunan rancangan rekam medis elektronik (RME)
 
Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]
Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]
Sistem pakar diagnosis jantung [autosaved]
 

More from IwAn927910

PPT. PLATARAN SEHAT BAGI PERAWAT DAN NAKES LAIN DI LAYANAN KESEHATAN
PPT. PLATARAN SEHAT BAGI PERAWAT DAN NAKES LAIN DI LAYANAN KESEHATANPPT. PLATARAN SEHAT BAGI PERAWAT DAN NAKES LAIN DI LAYANAN KESEHATAN
PPT. PLATARAN SEHAT BAGI PERAWAT DAN NAKES LAIN DI LAYANAN KESEHATAN
IwAn927910
 
CODE BLUE BU AMEL.ppt
CODE BLUE BU AMEL.pptCODE BLUE BU AMEL.ppt
CODE BLUE BU AMEL.ppt
IwAn927910
 
LATIHAN KASUS EWSS IW.ppt
LATIHAN KASUS EWSS IW.pptLATIHAN KASUS EWSS IW.ppt
LATIHAN KASUS EWSS IW.ppt
IwAn927910
 
PPT. PMS KINERJA PERTAMEDIKA.ppt
PPT. PMS KINERJA PERTAMEDIKA.pptPPT. PMS KINERJA PERTAMEDIKA.ppt
PPT. PMS KINERJA PERTAMEDIKA.ppt
IwAn927910
 
ETIK revisi 7 des 2015 NEW.doc
ETIK revisi 7 des 2015 NEW.docETIK revisi 7 des 2015 NEW.doc
ETIK revisi 7 des 2015 NEW.doc
IwAn927910
 
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.pptPPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
IwAn927910
 
IPCI .ppt
IPCI .pptIPCI .ppt
IPCI .ppt
IwAn927910
 
PPT.PMS .pdf
PPT.PMS .pdfPPT.PMS .pdf
PPT.PMS .pdf
IwAn927910
 
PPT. PMS PAK ARIF.ppt
PPT. PMS PAK ARIF.pptPPT. PMS PAK ARIF.ppt
PPT. PMS PAK ARIF.ppt
IwAn927910
 
HARAPAN ORGANISASI PROFESI.ppt
HARAPAN ORGANISASI PROFESI.pptHARAPAN ORGANISASI PROFESI.ppt
HARAPAN ORGANISASI PROFESI.ppt
IwAn927910
 
MIRACLE OF SHAUM.ppt
MIRACLE OF SHAUM.pptMIRACLE OF SHAUM.ppt
MIRACLE OF SHAUM.ppt
IwAn927910
 
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptPPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
IwAn927910
 
PKB IWAN 2019.ppt
PKB  IWAN 2019.pptPKB  IWAN 2019.ppt
PKB IWAN 2019.ppt
IwAn927910
 
KEGAWATAN JANTUNG IWAN SELASA 10 Nov.ppt
KEGAWATAN JANTUNG IWAN SELASA 10 Nov.pptKEGAWATAN JANTUNG IWAN SELASA 10 Nov.ppt
KEGAWATAN JANTUNG IWAN SELASA 10 Nov.ppt
IwAn927910
 
MASYARAKAT DAN COVID.pptx
MASYARAKAT DAN COVID.pptxMASYARAKAT DAN COVID.pptx
MASYARAKAT DAN COVID.pptx
IwAn927910
 
PERAWAT DI MASA PANDEMI.pptx
PERAWAT DI MASA PANDEMI.pptxPERAWAT DI MASA PANDEMI.pptx
PERAWAT DI MASA PANDEMI.pptx
IwAn927910
 
ACS IWE RELAWAN COVID 19 RS UKRIDA.pptx
ACS IWE RELAWAN COVID 19 RS UKRIDA.pptxACS IWE RELAWAN COVID 19 RS UKRIDA.pptx
ACS IWE RELAWAN COVID 19 RS UKRIDA.pptx
IwAn927910
 
PRAKTIK MANDIRI PPT.pptx
PRAKTIK MANDIRI PPT.pptxPRAKTIK MANDIRI PPT.pptx
PRAKTIK MANDIRI PPT.pptx
IwAn927910
 
PERPANJANGAN STR ONLINE 2.ppt
PERPANJANGAN STR ONLINE 2.pptPERPANJANGAN STR ONLINE 2.ppt
PERPANJANGAN STR ONLINE 2.ppt
IwAn927910
 
PPT. PTCA CATHLAB.ppt
PPT. PTCA CATHLAB.pptPPT. PTCA CATHLAB.ppt
PPT. PTCA CATHLAB.ppt
IwAn927910
 

More from IwAn927910 (20)

PPT. PLATARAN SEHAT BAGI PERAWAT DAN NAKES LAIN DI LAYANAN KESEHATAN
PPT. PLATARAN SEHAT BAGI PERAWAT DAN NAKES LAIN DI LAYANAN KESEHATANPPT. PLATARAN SEHAT BAGI PERAWAT DAN NAKES LAIN DI LAYANAN KESEHATAN
PPT. PLATARAN SEHAT BAGI PERAWAT DAN NAKES LAIN DI LAYANAN KESEHATAN
 
CODE BLUE BU AMEL.ppt
CODE BLUE BU AMEL.pptCODE BLUE BU AMEL.ppt
CODE BLUE BU AMEL.ppt
 
LATIHAN KASUS EWSS IW.ppt
LATIHAN KASUS EWSS IW.pptLATIHAN KASUS EWSS IW.ppt
LATIHAN KASUS EWSS IW.ppt
 
PPT. PMS KINERJA PERTAMEDIKA.ppt
PPT. PMS KINERJA PERTAMEDIKA.pptPPT. PMS KINERJA PERTAMEDIKA.ppt
PPT. PMS KINERJA PERTAMEDIKA.ppt
 
ETIK revisi 7 des 2015 NEW.doc
ETIK revisi 7 des 2015 NEW.docETIK revisi 7 des 2015 NEW.doc
ETIK revisi 7 des 2015 NEW.doc
 
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.pptPPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
PPT. NURSING ROLE IN CATHLAB MBA ENI.ppt
 
IPCI .ppt
IPCI .pptIPCI .ppt
IPCI .ppt
 
PPT.PMS .pdf
PPT.PMS .pdfPPT.PMS .pdf
PPT.PMS .pdf
 
PPT. PMS PAK ARIF.ppt
PPT. PMS PAK ARIF.pptPPT. PMS PAK ARIF.ppt
PPT. PMS PAK ARIF.ppt
 
HARAPAN ORGANISASI PROFESI.ppt
HARAPAN ORGANISASI PROFESI.pptHARAPAN ORGANISASI PROFESI.ppt
HARAPAN ORGANISASI PROFESI.ppt
 
MIRACLE OF SHAUM.ppt
MIRACLE OF SHAUM.pptMIRACLE OF SHAUM.ppt
MIRACLE OF SHAUM.ppt
 
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptPPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
 
PKB IWAN 2019.ppt
PKB  IWAN 2019.pptPKB  IWAN 2019.ppt
PKB IWAN 2019.ppt
 
KEGAWATAN JANTUNG IWAN SELASA 10 Nov.ppt
KEGAWATAN JANTUNG IWAN SELASA 10 Nov.pptKEGAWATAN JANTUNG IWAN SELASA 10 Nov.ppt
KEGAWATAN JANTUNG IWAN SELASA 10 Nov.ppt
 
MASYARAKAT DAN COVID.pptx
MASYARAKAT DAN COVID.pptxMASYARAKAT DAN COVID.pptx
MASYARAKAT DAN COVID.pptx
 
PERAWAT DI MASA PANDEMI.pptx
PERAWAT DI MASA PANDEMI.pptxPERAWAT DI MASA PANDEMI.pptx
PERAWAT DI MASA PANDEMI.pptx
 
ACS IWE RELAWAN COVID 19 RS UKRIDA.pptx
ACS IWE RELAWAN COVID 19 RS UKRIDA.pptxACS IWE RELAWAN COVID 19 RS UKRIDA.pptx
ACS IWE RELAWAN COVID 19 RS UKRIDA.pptx
 
PRAKTIK MANDIRI PPT.pptx
PRAKTIK MANDIRI PPT.pptxPRAKTIK MANDIRI PPT.pptx
PRAKTIK MANDIRI PPT.pptx
 
PERPANJANGAN STR ONLINE 2.ppt
PERPANJANGAN STR ONLINE 2.pptPERPANJANGAN STR ONLINE 2.ppt
PERPANJANGAN STR ONLINE 2.ppt
 
PPT. PTCA CATHLAB.ppt
PPT. PTCA CATHLAB.pptPPT. PTCA CATHLAB.ppt
PPT. PTCA CATHLAB.ppt
 

Recently uploaded

428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 

Recently uploaded (17)

428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 

EWSS IW.ppt

  • 1. Newss Nursing Early Warning Score System Prepared By : IWAN, Skep. Ns
  • 2.
  • 3.
  • 4. DATA WHO: Risiko Kematian RUMAH SAKIT 1 : 300 KECELAKAAN PESAWAT 1 : 1.000.000
  • 5. SETIAP TAHUN lebih dari 500.000 ANAK & DEWASA mengalami HENTI JANTUNG Kurang dari 15% SELAMAT
  • 7. Latar Belakang Pasien dilaporkan tiba-tiba apnea, cardiac arrest, meninggal? Poor Monitoring Identifikasi perburukan pasien masih minim dan bervariasi, indikator prioritas? Tindak lanjut hasil TTV kritis : Critikal thinking? Pelaporan? Dokumentasi ? Observ. TTV tiap shif, 12 jam ? Morbiditas & Mortalitas meningkat
  • 8. Henti jantung merupakan salah satu penyebab panggilan code blue di rumah sakit. Henti jantung di rumah sakit biasanya didahului oleh tanda-tanda yang dapat diamati, yang sering muncul 6 s.d. 8 jam SEBELUM henti jantung terjadi. (Duncan & McMullan, 2012).
  • 9. FAKTA Banyak kematian di RS dapat diprediksi dan potensial dapat dicegah Perburukan kondisi klinis yang terjadi di ruang rawat didahului dengan adanya perburukan tanda-tanda fisiologi 6-24 jam sebelumnya dan perubahan yang paling sering adalah perubahan tanda vital akan tetapi seringkali terlewatkan, interpretasi kurang tepat atau managemen yang kurang adekuat.
  • 10.  Perawat adalah orang pertama yang mengenali perburukan kondisi pasien dan siaga memberikan bantuan yg sesuai (Adam & Osborne, 2005)  Lamanya respons yang diberikan staf ruangan bervariasi, yang merupakan hal yang tidak dapat diterima (Rich, 1999)
  • 11. KEGAGALAN MENGATASI PERUBAHAN TANDA VITAL PASIEN DI RUANGAN ??? KETERLAMBATAN PENANGANAN ??? Kegagalan mengenali urgensi kondisi klinis Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam resusitasi pasien kritis supervisi yang tidak adekuat dari pembuat kebijakan di RS ttg pelayanan pasien yang terjadi perburukan di ruang perawatan Mengenali kondisi/penyakit kronis  Proses yg Kompleks Disebabkan variabilitas patologis, fisiologis, psikologis pasien Hampir selalu perburukan klinis pasien ditandai dengan perubahan tanda vital
  • 13. Strategi: 1. Cegah Terjadinya Cardiac Arrest: ◦Deteksi Perburukan kondisi pasien ◦Tangani perburukan sebelum henti jantung terjadi 2. Jika Terjadi Cardiac Arrest lakukan High Quality CPR
  • 14. Beberapa pasien memperlihatkan tanda- tanda & gejala kerusakan klinis yang tidak ditangani sebelum serangan jantung (Duncan & McMullan, 2012) Pasien kritis memiliki morbiditas & mortalitas yang tinggi (Gwinnutt, 2006) Sebelum mengalami henti nafas, pasien rawat inap sering menunjukan tanda vital yang abnormal (Goldhill, Mc Narry, Mandersloot & McGinley, 2005). CRITICAL REVIEW
  • 15. CRITICAL REVIEW The Critical Care Stakeholder Forum (2005) mengidentifikasi masalah utama penyebab keterlambatan dalam identifikasi dan rujukan:  Kurangnya observasi dan supervisi di ruang rawat  Kurang pengetahuan tentang penyakit kritis  Kegagalan menilai kedaruratan klinis, keterampilan dan pengetahuan yang tidak memadai  Standar dokumentasi yang rendah
  • 16. ▪ Setiap rumah sakit memiliki kebijakan yang berbeda dalam pengawasan dan monitoring kondisi pasien. ▪ Ada kebijakan berdasarkan frekwensi shif, jenis ruang perawatan atau Standar Prosedur Operasional RS tersebut
  • 17. 1.RS mengembangkan dan menerapkan proses yang sistematis agar staf dapat mengenali dan berespons thd perburukan kondisi. 2.RS mengembangkan dan menerapkan metoda pendokumentasian criteria tanda awal perburukan kondisi pasien dan kapan harus mencari bantuan lanjut 3.Berdasarkan kriteria yg telah dibuat oleh RS, perawat harus melakukan tindakan tertentu sesuai dng kondisi pasien. 4.RS harus menginformasikan kepada pasien dan keluarga bagaimana mereka mencari bantuan pada saat terjadi perburukan kondisi pasien.
  • 18. COP.3.1 – Deteksi Dini Perburukan Kondisi Pasien  Perawat harus dilatih untuk dapat mengenali dan berespon terhadap perubahan kondisi pasien  RS mengembangkan pendekatan sistematis prosedur deteksi dini perburukan kondisi pasien  menggambarkan tanda peringatan dini perburukan kondisi pasien  Berdasarkan kriteria tsb, perawat harus dpt mencari bantuan awal terhadap perburukan kondisi pasien  Pasien dan keluarga harus di informasikan bagaimana mencari bantuan ketika terjadi perburukan kondisi Standar Akreditasi International JCI Edisi 5 (New Standard)
  • 19. Mengapa EWS? Pengawasan terhadap tanda tanda klinis tertentu dapat membantu mengurangi kemungkinan cardiac arrest (Leary dan Ridley, 2003) Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini yg sesuai pada pasien beresiko kritis dpt membantu mencegah perburukan lebih lanjut & memaksimalkan peluang untuk sembuh (Grinutt, 2006) Scoring Peringatan dini (early warning scored) dapat digunakan untuk pengambilan keputusan klinis
  • 20.  Pendekatan proaktif dapat menghindari kebutuhan perawatan di unit perawatan kritis (ICU), mengurangi mortalitas & morbiditas (McQuillan et al, 1998, McGloin et al, 1999,Young et al, 2003)  Mengurangi angka kematian di ICU dan menurunkan re-admissions pasien (Endacott et al, 2009)  Peningkatan komunikasi, pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri perawat dalam melakukan keperawatan kritis (Endacott et al, 2009) Mengapa EWS?
  • 21. Andrew dan Waterman (2001) menyatakan bahwa EWS dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi masalah klinis pasien dan hambatan dalam berkomunikasi, karena tools ini memberikan perawat kesempatan untuk mempresentasikan dan bertindak sesuai dengan kondisi pasien.
  • 22. E W S Early Warning Score (EWS) Adalah sebuah pendekatan sistematis yang menggunakan skoring fisiologis untuk mengidentifikasi perubahan kondisi seseorang sekaligus menentukan langkah selanjutnya yang harus dikerjakan (NHS, 2012) What ?
  • 23. Adalah edisi terbaru sistem skoring yang menggunakan Enam Parameter Fisiologis yaitu : Tekanan darah sistolik, Pernafasan, Nadi, Suhu tubuh, Saturasi oksigen, dan status kesadaran untuk mendeteksi terjadinya perburukan/ kegawatan kondisi pasien
  • 24. Be aware ▪ Be aware that NEWS is designed for use in adults ages 16 years and above. NEWS is not recommended for use in children or during pregnancy ▪ Baseline physiological parameters differ in children and in pregnancy where the magnitude and character of the physiological response to acute illness also differ Who ?
  • 25. Why ? Vital Signs Tanda – tanda klinis perburukan kondisi biasanya serupa apapun penyakit yang mendasarinya, mencerminkan gangguan pada fungsi pernafasan, kardiovaskuler dan neurologis (Nolan et al, 2005)
  • 26. Six physiological parameters included in the NEWS Respiratory rate Oxygen saturations Temperature Systolic blood pressure Pulse rate Level of consciousness
  • 27. EWSS  Dikembangkan sebagai alat yang memungkinkan staf diruang perawatan untuk menggabungkan observasi reguler utk menghasilkan skor fisiologi total (Sharpley & Holden, 2004)  Perburukan fisiologis yang umum terjadi pada pasien kritis, dapat terdeteksi dengan observasi ruangan yang sederhana (Goldhill, 2001)
  • 28. Benefit  Simple scoring system / sederhana  Praktis digunakan  Meningkatkan hubungan kolaborasi  Reliable meski dalam pengamatan berbeda  Dapat diulang antar pengamatan yg berbeda  Dapat diterapkan pada tim multiprofesional  Membutuhkan staf terlatih yang minimal
  • 30. E W S S Metoda Early Warning Score System EWSS melengkapi sistem Tim Medik Reaksi Cepat (Rapid Response Team) dalam menangani kondisi kegawatan pada pasien atau biasa kita kenal dengan istilah code blue
  • 31. BAGAIMANA MENGGUNAKAN EWSS ? EWSS dapat digunakan pada pasien anak ataupun dewasa dengan parameter yang berbeda.
  • 32. Alur EWSS Cek dan Catat Parameter Fisiologis Lakukan Skoring dengan EWS Jumlahkan semua Skor dan Catat Kategori EWS LakukanTatalaksana sesuai Algoritme
  • 33. C E K & C A T A T 1. Pada pasien dewasa parameter fisiologis yang dinilai :  Frekuensi Nadi;  Tekanan Darah Sistolik;  Laju Pernapasan;  Tingkat Kesadaran,  Suhu Tubuh  saturasi O2. 2.Pada pasien anak parameter fisiologis yang dinilai :  Respons Perilaku  Status Kardiovaskular  Status Pernapasan
  • 34. S C O R I N G Setiap parameter diberikan Skor dengan rentang 0-3.
  • 35. National Early Warning Score (NEWS)
  • 36. Tabel EWSS (Duncan & McMullan, 2012)
  • 37. 3 NEWSS Pasien Dewasa 2 1 0 1 2 3 Frekuensi Pernapasan x/menit <8 8 9-17 18-20 21-29 >30 Frekuensi Nadi <40 40-50 51-100 101-110 111-129 >130 x/menit Tekanan darah Sistolik <70 (mmHg) Tingkat Coma Kesadaran 71-80 81-100 Stupor Somnolen 101-159 Compos Mentis 160-199 Apatis 200-220 Acute Confusional States/ Delirium >220 Suhu Tubuh (oC) <350C 35.05- 36.05- 38.05- 360C Hijau Kuning 0-1 2-3 38.0C Orange 4-5 38.50C >38.50C Merah >6
  • 38. NEWSS Pasien Anak 0 1 2 3 Perilaku Sesuai Cenderung murung/ diam Sensitif Letargik/ Bingung/ Penurunan respon terhadap nyeri Kardio vaskular Pink atau CRT 1-2 detik Pucat atau CRT 3 detik Tekanan darah sistolik 10 mmHg di atas atau di bawah nilai normal Abu abu/ Biru CRT 4 detik Takikardia: Nadi lebih tinggi/rendah 10 kali/menit Abu abu/ Biru, mottled atau CRT>5 atau Taki Kardi, Nadi lebih tinggi atau lebih rendah 30 kali/menit Respirasi Normal tidak ada retraksi RR >10 di atas normal, menggunakan otot otot aksesoris pernapasan RR>20 di atas normal, terdapat retraksi dada 5 di bawah normal dengan retraksi dan atau grunting (mendengkur) Nilai normalsesuai Usia Usia Frekuensi Nadi Tekanan Darah Frekuensi (x/menit) Sistolik (mmHg) Napas (x/menit) 0-3 bulan 100 -180 50 60 4-12 bulan 100 - 180 60 50 1-4 tahun 90 - 160 70 40 5-12 tahun 80 - 140 80 30 >12 tahun 60 - 130 90 30 Hijau Kuning Orange Merah 0-2 3 4 > 5
  • 39. Modified Early Warning Score (MEWS)
  • 40. Modified Early Warning Score (MEWS) ; Neurology
  • 41. Modified Early Warning Score (MEWS) ; Cardiology
  • 42. Modified Early Warning Score (MEWS) ; Maternity
  • 43. Pediatric Early Warning Score (PEWS)
  • 44. J U M L A H K A N 1. Jumlahkan skor dari seluruh parameter 2. Berikan kode warna di lembar observasi sesuai dengan parameter dalam EWSS 3. Jika hasil pengukuran tanda vital berada pada area yang berwarna, maka HITUNG skor EWSS dan melakukan tata laksana sesuai algoritme 4. Penandaan area berwarna di grafik tanda vital bertujuan untuk memudahkan perawat menentukan waktu melakukan skoring EWSS BERIKUTNYA
  • 45. A L G O R I T M E (Duncan & McMullan, 2012) HIJAU • Pasien dalam kondisi stabil KUNING • Pengkajian ulang dilakukan oleh PP/ PJ Shift. Jika skor akurat, PP harus menentukan tindakan thd kondisi pasien dan pengkajian ulang dilakukan tiap 2 jam. Pastikan kondisi pasien tercatat di catatan perkembangan pasien ORANGE • Pengkajian ulang harus dilakukan oleh PP/ PJ Shift dan diketahui oleh dokter jaga Kemudian harus melaporkan ke DPJP dan memberikan instruksi tatalaksana pada pasien tersebut. Perawat harus memonitor tanda vital setiap jam MERAH • Aktifkan code blue,TIM melakukan tata laksana kegawatan pada pasien, dokter jaga dan ATAU DPJP diharuskan hadir disamping pasien dan berkolaborasi untuk menentukan rencana perawatan pasien selanjutnya. Perawat pelaksana harus memonitor tanda vital setiap jam
  • 46. Implementasi EWSS  Penerapan EWSS sangat terkait erat dengan peran perawat dalam melakukan observasi harian tanda tanda vital  Sistem kriteria panggilan didasarkan pd observasi rutin, yg mengaktifkan suatu respons ketika tercapai nilai fisiologis yg ekstrim (Lee et al, 1995, Goldhill et al, 1999)
  • 47. Best Practice EWS ▪ Skor EWS harus menggambarkan perubahan yg tdk terlihat pada suatu kondisi ▪ Bagan EWS harus mudah diikuti & desain tdk rancu ▪ Penerapan hrs direncanakan & dikoordinasikan ▪ Lakukan audit EWS pd insiden tertentu bila kriteria pemanggilan tdk dilakukan ▪ Hrs terdapat pendidikan berkelanjutan bagi staf
  • 48. KUNCI KEBERHASILAN: RECORD (Catat) RECOGNIZE (Kenali) REPORT (Laporkan) RESPOND (Tatalaksana) REPEAT (Pantau ulang)
  • 49. Kesimpulan 1. Berikan perawatan utk pasien kritis atau yg beresiko perburukan klinis di ruang yg sesuai 2. Pasien kritis memerlukan observasi teratur 3. Gunakan sistem skor peringatan dini (EWSS) utk mengidentifikasi pasien kritis/beresiko mengalami perburukan klinis 4. Gunakan sistem lembar observasi ESW utk pemeriksaan & pendokumentasian secara teratur 5. RS hrs memiliki kebijakan yg jelas & spesifik utk mengidentifikasi pasien dng resiko perburukan klinis 6. Seluruh staf klinis harus dilatih utk mengenali, memantau dan menatalaksana pasien kritis/beresiko perburukan klinis
  • 50. Big Thanks All …………