IHT RS KOnawe Utara

1. Early Warning
System
Alat yang dikembangkan untuk
memprediksi penurunan kondisi
pasien
Dilakukan penilaian terhadap
parameter klinis pasien
Semakin tinggi skor, semakin
menunjukkan
kondisi yang mengancam jiwa
 Respon yang
sesuai
Pada Skor tertentu harus
menghadirkan Tim
Code Blue  mencegah
morbiditas dan
mortalitas
.

2. Rum Marewa
Henti jantung merupakan
salah satu penyebab
panggilan code blue di
rumah sakit.
Henti jantung di rumah sakit
biasanya didahului oleh tanda-
tanda yangdapat diamati, yang
sering muncul 6 s.d. 8 jam
SEBELUM henti jantung terjadi.
(Duncan& McMullan,2012)
2

3. SETIAPTAHUNlebihdari
500.000
ANAK &DEWASA
mengalami HENTIJANTUNG
Kurang dari
15%
SELAMAT

4. Bagaimana
Cara
Miningkatkan Angka
Keselamatan HENTI
JANTUNG
Deteksi
Perbukrukan
Paien
1
Tangani
Perburukan
Sebelum Henti
Jantung
2
High Quality CPR
3
CegahTerjadi CardiacArrest CardiacArrest

5. EWS dan Medical
Emergency Team
• Menurunkan 17-65% angka kejadian
henti jantung di rumah sakit setelah
intervensi.
• Penurunan angka transfer emergency
yang tidak direncanakan ke ICU/intensif
• Penurunan RAWAT HCU dan total lama
perawatan di rumah sakit
• Penurunan angka mortalitas dan
morbiditas post operatif di rumah sakit
• Meningkatkan angka harapan hidup
paska henti jantung di rumah sakit
5
Meningkatkan
kualitas deteksi
dini dan resusitasi
pasien kritis

6. Salahsatu peran
TRADISIONALperawat
adalah “surveillance”.
Memeriksa perubahan
kondisi pasien
Mendeteksi perburukan
kondisi pasien secara dini
Melakukan Pencegahan
terhadap cedera dan
kesalahan/ kelalaian
6
DETEKSI
PERBURUKAN
KONDISI PASIEN

7. Selamalebih dari 100tahun,
perawat telahmelakukan
“surveillance“ denganmelakukan
pemeriksaanTTV
SuhuTubuh
Nadi
Tekanan Darah
Frekuensi Napas
Pemeriksaan Tambahan:
Saturasi Oksigen
Nyeri
Kesadaran
UrineOutput 7
DeteksiPerburukan
dengan Monitoring
T
andaV
ital

8. Selamalebih dari 100tahun,
perawat telahmelakukan
“surveillance“ denganmelakukan
pemeriksaanTTV
8
DeteksiPerburukan
dengan Monitoring
T
andaV
ital

9. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa TTV
tidak secara konsisten dikaji,
dicatat dandiinterpretasikan
Penyebab hal ini adalah:
Tingginya beban kerja
Menurunnya kesadaran thd
pentingnya monitoring TTV
Tidak jelasnya kewenangan
dalam pengambilan
keputusan
(Rose,2010)
9
KENDALA
DALAMTTV

10. TTV diisi dengan
mengandalkan
INGATAN!!!
TTV diisi sebelum
waktunya
Hasil pemeriksaan hanya
dicatat, tidak di analisis
10
Fakta
Lapangan

11. Berdasarkan hal tersebut maka
perlu adanya suatu mekanisme
untuk meningkatkan mutu
pemantauanTTV,terutama dalam
menginterpretasikan dan tindak
lanjut terhadap hasil monitoring
11
Early
Warning
System

12. IMPLEMENTASI:
EARLY WARNING
SISTEM
Sistem Peringatan dini:
mengenali kegawatan secara
dini dan melakukan resusitasi
secara optimal
.
Deskripsi warisan Deskripsi warisan Deskripsi warisan 12

13. 13

14. 14
ANAK
EWS

15. 15
DEWASA
EWS

16. 16
OBSTETRIC
EWS

17. 17

18. 18

19. 19

20. 20

21. Tinjauan
Pustaka
Adam, BD, Mellic, LB, 2009, Resuscitation team organization for emergency
department: A conceptual review and discussion, The open emergency medicine
journal, 2, 18-27
Agency for Healthcare Research and Quality. 2011. Emergency Severity Index (ESI), A
Triage Tool for Emergency Department Care, Version 4, Implementation
Handbook.USA
American Heart Association. 2010 American Heart Association Guidelines for
Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care
in : Circulation 2010
Banerjee, Hargreaves, 2007, A Resuscitation Room Guide, 1 st edition, Oxford
university Press
Rotaru, L, 2011, The Triage In the Emergency Units, Current Health Sciences Journal,
vol 37 no 1
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu. Jakarta : Departemen Kesehatan,
2006. Cetakan Ketiga
The Newport Beach Fire and Marine Department and Hoag Hospital in Newport
Beach. California. 1983. USA
Wilson, WC, Grande, CM, Hoyt, B, 2007, Trauma: Emergency Resuscitation
Perioperative Anesthesia Surgical Management , Informa Healthcare, New York,
365-381
World Health Organization. 2005. Emergency Triage Assessment and Treatment
(ETAT). Manual for participants. Switzerland :WHO Press
World Health Organization. 2009. Buku Saku Pelayaan Kesehatan Anak Di Rumah
Sakit. Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama Di
Kabupaten/Kota. Jakarta :WHO Indonesia
21