Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
Dokumen tersebut membahas tentang Norm Referenced Test (PAN) dan Criterion Referenced Test (PAP). PAN adalah penilaian yang membandingkan prestasi siswa dengan rata-rata kelompoknya, sedangkan PAP membandingkan prestasi siswa dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kedua jenis penilaian ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan bijak saat digunakan oleh sekolah
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
Teks tersebut membahas tentang perbandingan tes standar dan tes buatan guru. Tes standar disusun oleh tim ahli, memenuhi syarat tes yang baik, dan reliabilitasnya telah diuji. Sementara tes buatan guru disusun oleh guru sendiri tanpa bantuan ahli, cakupannya sempit, dan reliabilitasnya rendah."
Tugas ini membahas tentang evaluasi dan remedial PPKn. Dibahas mengenai cirri-ciri tes yang baik seperti validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis. Prinsip-prinsip penyusunan tes hasil belajar juga dibahas seperti mengukur hasil belajar, sampel representatif, bentuk soal bervariasi, sesuai kegunaan dan reliabilitas. Kelebihan dan kelemahan tes tertulis dan lisan dian
Ujian objektif dan subjektif digunakan untuk menilai pelajar. Ujian objektif menggunakan soalan pilihan berganda sementara ujian subjektif melibatkan soalan terbuka yang memerlukan jawapan esai. Ujian kertas pensil menguji kemahiran menulis dan bahasa sementara ujian berasaskan keterampilan menilai kemahiran vokasional pelajar.
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
Dokumen tersebut membahas tentang Norm Referenced Test (PAN) dan Criterion Referenced Test (PAP). PAN adalah penilaian yang membandingkan prestasi siswa dengan rata-rata kelompoknya, sedangkan PAP membandingkan prestasi siswa dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kedua jenis penilaian ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan bijak saat digunakan oleh sekolah
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
Teks tersebut membahas tentang perbandingan tes standar dan tes buatan guru. Tes standar disusun oleh tim ahli, memenuhi syarat tes yang baik, dan reliabilitasnya telah diuji. Sementara tes buatan guru disusun oleh guru sendiri tanpa bantuan ahli, cakupannya sempit, dan reliabilitasnya rendah."
Tugas ini membahas tentang evaluasi dan remedial PPKn. Dibahas mengenai cirri-ciri tes yang baik seperti validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan ekonomis. Prinsip-prinsip penyusunan tes hasil belajar juga dibahas seperti mengukur hasil belajar, sampel representatif, bentuk soal bervariasi, sesuai kegunaan dan reliabilitas. Kelebihan dan kelemahan tes tertulis dan lisan dian
Ujian objektif dan subjektif digunakan untuk menilai pelajar. Ujian objektif menggunakan soalan pilihan berganda sementara ujian subjektif melibatkan soalan terbuka yang memerlukan jawapan esai. Ujian kertas pensil menguji kemahiran menulis dan bahasa sementara ujian berasaskan keterampilan menilai kemahiran vokasional pelajar.
Teks tersebut membahas tentang teknik penyusunan soal pilihan ganda, benar salah, dan menjodohkan. Secara garis besar dijelaskan pengertian, jenis, dan kaidah penyusunan masing-masing jenis soal tersebut. Kelebihan dan kelemahan soal pilihan ganda juga diuraikan.
Ujian objektif memiliki kelebihan seperti mampu menyeluruh, adil, dan cepat dalam penilaian serta diagnostik. Akan tetapi, ujian ini juga memiliki kelemahan seperti mahal dalam penyusunan, memberi ruang tebakan, serta kurang mampu mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis tes yaitu tes objektif dan tes essay. Tes objektif terdiri dari lima golongan seperti tes benar-salah, menjodohkan, melengkapi, isian, dan pilihan ganda. Tes objektif memiliki kelebihan seperti mudah dihitung dan mencakup ruang lingkup luas, namun juga memiliki kelemahan seperti sulit mengukur kemampuan verbal. Tes essay mengukur kemampuan mengorgan
Dokumen tersebut membahasakan proses perancangan ujian, termasuk tujuan ujian, isi ujian, membentuk jadual penentuan ujian, membina dan menyemak item ujian. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan panduan lengkap dalam merancang ujian untuk mengukur pencapaian pelajar.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang keefektifan pendekatan Aptitude Treatment Interaction berbantuan CD interaktif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. Penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen mencapai ketuntasan belajar lebih baik dari kelas konvensional. Motivasi siswa kelas eksperimen juga berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi matematis. Dapat disimpulkan
Dokumen tersebut membahas mengenai penggolongan dan fungsi instrumen evaluasi tes non tes. Secara ringkas, tes dibedakan menjadi tes objektif dan tes uraian, serta dikelompokkan berdasarkan fungsi, aspek psikis yang diukur, peserta, waktu, cara merespon, dan cara mengajukan pertanyaan. Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dan sebagai alat evaluasi kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan dan pengolahan nilai hasil belajar. Terdapat beberapa langkah pengembangan instrumen penilaian hasil belajar seperti pembuatan tabel spesifikasi, merumuskan indikator, merumuskan soal, uji coba soal, dan analisis butir soal. Dokumen ini juga membahas teknik analisis hasil tes belajar seperti analisis tingkat kesukaran soal, analisis daya pembeda soal, dan analisis pola jawaban so
Alat tes dan evaluasi Pembelajaran pada Sekolah Dasarssuser9b9d2e
Materi pembahasan dalam Mata Kuliah Strategi pembelajaran yang membahas tentang Alat tes dan Evaluasi pembelajaran yang bisa dilakukan dalam menilai proses pembelajaran.
Teks tersebut membahas tentang teknik penyusunan soal pilihan ganda, benar salah, dan menjodohkan. Secara garis besar dijelaskan pengertian, jenis, dan kaidah penyusunan masing-masing jenis soal tersebut. Kelebihan dan kelemahan soal pilihan ganda juga diuraikan.
Ujian objektif memiliki kelebihan seperti mampu menyeluruh, adil, dan cepat dalam penilaian serta diagnostik. Akan tetapi, ujian ini juga memiliki kelemahan seperti mahal dalam penyusunan, memberi ruang tebakan, serta kurang mampu mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis tes yaitu tes objektif dan tes essay. Tes objektif terdiri dari lima golongan seperti tes benar-salah, menjodohkan, melengkapi, isian, dan pilihan ganda. Tes objektif memiliki kelebihan seperti mudah dihitung dan mencakup ruang lingkup luas, namun juga memiliki kelemahan seperti sulit mengukur kemampuan verbal. Tes essay mengukur kemampuan mengorgan
Dokumen tersebut membahasakan proses perancangan ujian, termasuk tujuan ujian, isi ujian, membentuk jadual penentuan ujian, membina dan menyemak item ujian. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan panduan lengkap dalam merancang ujian untuk mengukur pencapaian pelajar.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang keefektifan pendekatan Aptitude Treatment Interaction berbantuan CD interaktif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. Penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen mencapai ketuntasan belajar lebih baik dari kelas konvensional. Motivasi siswa kelas eksperimen juga berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi matematis. Dapat disimpulkan
Dokumen tersebut membahas mengenai penggolongan dan fungsi instrumen evaluasi tes non tes. Secara ringkas, tes dibedakan menjadi tes objektif dan tes uraian, serta dikelompokkan berdasarkan fungsi, aspek psikis yang diukur, peserta, waktu, cara merespon, dan cara mengajukan pertanyaan. Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dan sebagai alat evaluasi kualitas pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan dan pengolahan nilai hasil belajar. Terdapat beberapa langkah pengembangan instrumen penilaian hasil belajar seperti pembuatan tabel spesifikasi, merumuskan indikator, merumuskan soal, uji coba soal, dan analisis butir soal. Dokumen ini juga membahas teknik analisis hasil tes belajar seperti analisis tingkat kesukaran soal, analisis daya pembeda soal, dan analisis pola jawaban so
Alat tes dan evaluasi Pembelajaran pada Sekolah Dasarssuser9b9d2e
Materi pembahasan dalam Mata Kuliah Strategi pembelajaran yang membahas tentang Alat tes dan Evaluasi pembelajaran yang bisa dilakukan dalam menilai proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pembelajaran. Secara garis besar membahas tentang (1) pengertian analisis butir soal dan cara membuat soal yang baik, (2) teknik analisis soal untuk menghitung daya pembeda dan tingkat kesukaran, dan (3) perencanaan tes yang mencakup pengambilan sampel soal, format soal, dan distribusi tingkat kesukarannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar siswa serta pendekatan dalam pemberian nilai.
Evaluasi pendidikan adalah proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data guna membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan pendidikan. Evaluasi bertujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan program pendidikan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Indikator berperan penting sebagai pedoman pengembangan materi, desain pembelajaran, bahan ajar, dan penilaian hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai skema pemarkahan untuk ujian objektif dan subjektif. Ia mendefinisikan skema pemarkahan sebagai panduan untuk memberi nilai kepada jawapan pelajar dan menjelaskan tujuan penyediaan skema pemarkahan untuk memastikan pemarkahan dilakukan secara konsisten. Dokumen tersebut juga membandingkan ciri-ciri pemarkahan untuk ujian objektif dan subjektif serta menyarankan kaedah anal
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian evaluasi program dan hasil belajar, fungsi evaluasi, komponen evaluasi, teknik penilaian, dan petunjuk penyusunan tes objektif. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran dan efektivitas pembelajaran, serta memberikan umpan balik untuk perbaikan. Ada dua jenis teknik penilaian yaitu tes dan non-tes, masing-masing memiliki kelebihan dan kele
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan instrumen tes dan teknik penskorannya. Terdapat beberapa jenis tes yang dibahas seperti tes penempatan, diagnostik, formatif, dan sumatif. Dokumen juga membahas langkah pengembangan tes meliputi menyusun spesifikasi tes, menulis soal, menelaah soal, uji coba tes, dan lainnya. Selain itu dibahas pula bentuk-bentuk tes kognitif seperti tes lisan
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Evaluasi Pembelajaran: Bagaimana Merancang Tes Kelas
1. EVALUASI
PEMBELAJARAN
Patrisius Istiarto Djiwandono
Faculty of Language and Arts – Universitas Ma Chung
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
2. Definisi
• Tes: instrumen yang dibuat secara
sistematis utk mengukur kemampuan
mahasiswa. Terdiri dari tasks.
• Tes kelas: tes yang dibuat khusus untuk
mengukur kemampuan mahasiswa
memahami materi kuliah (achievement
test).
• Evaluasi: pengumpulan data dari berbagai
sumber yang kredibel (termasuk tes)
untuk menghasilkan suatu keputusan.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
3. EVALUASI
• Tes kelas
• Pengamatan
• Rekaman karakter /kemampuan
interpersonal
• Rekaman prestasi
Keputusan: Lulus? Tidak lulus?
Namun, paparan ini akan memusatkan pada
TES
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
4. Kriteria Tes Kelas
• Memiliki kesahihan isi (content validity), yaitu seberapa
baik tes tersebut mengukur isi mata kuliah, silabus, dan
kecakapan yang diajarkan.
• Disusun berdasarkan hirarki kecakapan kognitif.
Taksonomi Bloom telah menyediakan struktur ini.
• Dapat dipercaya (reliable)
• Practical: tidak memerlukan tenaga yang ekstra keras
dan waktu yang lama untuk merancang dan
menskornya.
• Otentik (mirip dengan pekerjaan di dunia nyata)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
5. Disusun dengan alokasi waktu yang tepat
• 1 menit untuk satu soal pilihan ganda.
• 2 menit untuk soal yang memerlukan jawaban pendek.
• 5 – 10 menit untuk jawaban yg lebih panjang.
• 10 menit untuk soal yang memerlukan 2 menit bagi
sang dosen untuk mengerjakannya sendiri.
• 15 menit untuk sebuah esai pendek.
• 30 menit untuk sebuah esai sepanjang lebih dari dua
halaman.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
6. Dampak tes
• Washback effect: dampak yang
ditimbulkan oleh suatu tes terhadap
perilaku belajar mahasiswa. Tes harus
memicu positive washback effect.
Caranya? Harus mempunyai content
validity yang baik.
• Content validity: kesesuaian antara soal-soal
tes dengan isi mata kuliah.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
7. Tes untuk mendukung
peningkatan kemampuan
• Tes yang baik harus memampukan
mahasiswa belajar dari kesalahannya dan
memperbaiki prestasinya dari satu tes ke
tes berikutnya. Caranya? Membahas soal
tes, menunjukkan kesalahan-kesalahan
mahasiswa, dan memberikan tes secara
berkala.Formative Test.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
8. Format Tes
• Tes pilihan berganda: cocok untuk tingkat Remembering
dan Understanding; mampu mengukur rentang konsep
yang luas; sulit dibuat tapi mudah diskor.
• Tes open ended: cocok untuk tingkat Analysing,
Evaluating, Creating; mengukur scope yg lebih sempit;
mudah dibuat tapi memerlukan waktu lama untuk diskor.
• Take home exam: cocok untuk tingkat Creating, atau
pemecahan masalah yang rumit sehingga memerlukan
penggalian informasi dari beberapa sumber dan
referensi lain.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
9. Menilai dengan obyektif
• Khusus untuk tes open ended/take home
exam/tugas kelompok, diperlukan
RATING SCHEME, yakni suatu panduan
penilaian yang memberikan skor-skor
tertentu untuk kualitas-kualitas jawaban
tertentu.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
10. CONTOH RATING SCHEME
• Contoh: Untuk tes dengan skor maksimum 40,
rentangan skor adalah seperti ini:
• 0 : tidak ada jawaban sama sekali
• 5 : jawaban hanya satu dua kata yang secara samar
terkait dengan jawaban benar.
• 20 – 25 : jawaban panjang berbelit-belit sampai akhirnya
memunculkan jawaban yang benar; sebagian jawaban
benar.
• 35 – 40 : sebagian besar jawaban benar.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
11. Patokan Tes: Acuan Kriteria
• Penilaian Acuan Kriteria (PAK): menilai
berdasarkan suatu kriteria /standar
tertentu. Contoh: “mahasiswa dalam mata
kuliah Writing harus mencapai skor 30
dalam tes Writing versi Internet-based
TOEFL” kalau nilai si A hanya 28, dia
tetap dianggap tidak lulus.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
12. Patokan Tes: Acuan Norma
• Penilaian Acuan Norma (PAN): bertujuan
membandingkan posisi skor seorang
murid dengan skor/prestasi murid lainnya
pada kurva normal. Kata “norma”
mengacu pada rata-rata skor pada suatu
kelompok mahasiswa. Misalnya, si B
mencapai skor 77, yang ternyata lebih
tinggi daripada rata-rata teman
sekelasnya, yakni 72.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
13. Penentuan PAN atau PAK
• PAK bertujuan menggambarkan kemampuan
seorang mahasiswa untuk mencapai standar
tertentu.
• PAN bertujuan membandingkan prestasi
seorang mahasiswa dengan pencapaian
kelompoknya.
• Apakah PAN dan PAK bisa dicampur? Bisa, tapi
hasilnya akan memusingkan, karena masing-masing
punya asumsi dasar dan teknik
tersendiri dalam pemilihan isi tes dan
penilaiannya.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
14. Frekuensi Tes
• Student Guide (2012): KK minimal 8 kali, KB minimal 3
kali, dan UAS.
• Kuis Kecil mengukur kemampuan pada tingkat
Mengingat dan Pemahaman pada Taksonomi Bloom
terbaru.
• Kuis Besar mengukur penguasaan mahasiswa atas
beberapa bab yang telah dipelajari dan mengukur
kemampuan pada tingkat Penerapan sampai
Perancangan pada Taksonomi Bloom terbaru.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
15. Pembobotan
• Pembobotan: semakin tinggi tingkat
kesulitannya (semakin tinggi dalam hirarki
Bloom), semakin besar bobotnya.
• Bobot KK < Bobot KB < = Bobot UAS
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
16. Masalah
• Nilai evaluasi yang rendah dari tahun ke tahun.
Penyebab: tes tidak cukup sering, tes tidak dibahas,
hasil tes tidak dibagikan, tes terlalu sulit, waktu tes
terlalu singkat.
• Nilai yang terlalu murah. Kalau semua tes telah disusun
dengan baik, proporsi bobotnya proporsional, tapi
hasilnya ternyata mengejutkan, maka harus dilihat juga
proses penghitungan nilai akhirnya. Teknologi canggih
harus dikembalikan pada fitrahnya semula, yaitu
memproses nilai, tidak memanipulasi rumus atau
proporsi.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>