SlideShare a Scribd company logo
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
ETIKA BISNIS & HUBUNGAN KERJA
(TANGGUNGJAWAB TERHADAP KARYAWAN)
STIKOM – THE LONDON SCHOOL OF PUBLIC RELATIONS
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
Dalam aktivitas bisnis modern yang diwarnai dengan
iklim persaingan yang semakin ketat, pengusaha
menyadari bahwa pekerja adalah asset perusahaan
yang mengemban peran yang sangat strategis.
Pengakuan, penghargaan dan jaminan atas hak-hak
pekerja, dalam jangka panjang akan menentukan
tingkat kesehatan dan kondisi perusahaan.
Terpenuhinya hak-hak pekerja, akan mempengaruhi
sikap, komitmen, loyalitas serta produktivitas dan
kinerja para pekerja
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
HAK-HAK PEKERJA/KARYAWAN
Beberapa hak pekerja :
1. Hak atas Pekerjaan
2. Hak atas Upah yang Adil
3. Hak untuk Berserikat dan Berkumpul
4. Hak atas Perlindungan Keamanan & Kesehatan
5. Hak untuk Diproses Hukum secara Sah
6. Hak untuk Diperlakukan secara Sama
7. Hak atas Rahasia Pribadi
8. Hak atas Kebebasan Suara Hati
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
® Hak atas Pekerjaan
● Merupakan hak asasi manusia, tidak bisa dipisahkan dari manusia,
kerja melekat pada tubuh manusia *).
● Hak atas pekerjaan diakui oleh negara, pasal 27 UUD 1945
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan”.
Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia PBB, juga menganggap
hak atas pekerjaan sebagai suatu hak asasi manusia
● Sebagai suatu hak, yang dijamin adalah kesempatan yang sama dan
terbuka bagi semua orang untuk memperoleh pekerjaan.
Apakah seseorang berhasil memperolehnya, tergantung pada berbagai
faktor yang berada di luar kemampuan negara seperti ; kemauan, tuntutan
pekerjaan dan kesanggupan serta kemampuan seseorang memenuhi
tuntutan tersebut .
*) John Locke, The second treatise on Civil Government (1986)
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
® Hak atas Upah yang Adil
Merupakan hak yang secara hukum dimiliki dan dituntut oleh seorang
karyawan sejak dia mengikatkan dirinya untuk bekerja
pada suatu perusahaan.
Ada 3 hal yang terkandung dalam pengertian ini :
● setiap karyawan berhak mendapat upah bahkan setiap karyawan berhak
memaksa perusahaan untuk memenuhinya
● setiap karyawan bukan hanya mendapat sekedar upah tetapi harus
sebanding dengan tenaga yang telah disumbangkannya.
Dasar moralnya, keadilan komutatif yaitu kesetaraan dan keseimbangan
antara apa yang diperoleh perusahaan dari karyawan dengan imbalan
yang diterima karyawan dari perusahaan
● tidak dibenarkan adanya perbedaan perlakuan dalam pemberian upah
untuk pekerjaaan yang sama. Perbedaan hanya bisa dilakukan apabila
didasarkan pertimbangan rasional dan obyektif yang dari segi moral dapat
dipertanggungjawabkan.
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
® Hak untuk Berserikat dan Berkumpul
Sejalan dengan Hak atas Upah yang Adil, dalam beberapa kasus
untuk memperolehnya, karyawan harusmemperjuangkannya.
Untuk bisa memperjuangkan kepentingan itu, karyawan harus
mempunyai posisi tawar. Posisi tawar tersebut terwujud apabila
di antara karyawan terdapat satu suara yaitu jika karyawan
terhimpun dalam kesatuan (union). Hak untuk berserikat dan
berkumpul ini, dijamin negara, bukan hanya untuk karyawan
tetapi juga berlaku untuk seluruh warga negara.
“dalam suatu masyarakat yang adil, di antara pranata-pranata yang perlu
untuk mencapai suatu sistem upah yang adil, serikat pekerja memainkan
peran yang penting”*)
*) Richard T. De George, Business Ethics (1986)
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
® Hak atas Perlindungan Keamanan & Kesehatan
Lingkungan kerja dalam industri modern yang melibatkan
penggunaan teknologi maju, menyeret konsekuensi berupa berbagai
risiko, sehingga pihak pemberi kerja diharuskan untuk menyediakan
jaminan perlindungan atas
keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi karyawannya.
● Risiko tidak dapat diperkirakan sebelumnya, menghadapi ketidakpastian
itu pengusaha harus mengasuransikan karyawan, bahkan sejak pertama
adanya hubungan kerja dengan karyawan
● Perusahaan harus menjelaskan kepada karyawan tentang kemungkinan
risiko yang dihadapi dari tugas yang dipercayakan kepadanya
● Pekerja tidak boleh mengalami paksaan untuk melakukan suatu pekerjaan
yang mengandung risiko. Pekerja -tanpa paksaan dalam bentuk apapun-
bebas menentukan, untuk menolak atau menerima suatu pekerjaan.
Pekerja/karyawan dituntut upaya maksimalnya untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya risiko dari suatu aktivitas kegiatan.
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
® Hak untuk Diproses Hukum secara Sah
Hak ini terutama berlaku ketika seorang karyawan
dituduh melakukan pelanggaran atau kesalahan atau
sesuatu tindakan yang diancam dengan tuntutan
hukuman tertentu
Pengusaha berkewajiban memberi kesempatan kepada
karyawan untuk membuktikan manakala dia tidak
melakukan perbuatan yang dituduhkan
Perusahaan tidak dibenarkan, baik secara legal
maupun pertimbangan moral, untuk menindak
karyawan secara sepihak tanpa terlebih dahulu
mendengarkan penjelasan karyawan.
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
® Hak untuk Diperlakukan secara Sama
Perusahaan tidak dibenarkan bertindak diskriminatif
terhadap karyawannya, baik dari segi gender, warna
kulit (ras), agama dan etnis dalam sikap dan
perlakuan, penggajian, posisi/jabatan di perusahaan,
pelatihan atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
perusahaan atau pihak luar perusahaan.
Dalam hal terjadi perbedaan misalnya gaji atau
peluang, harus merujuk kepada kriteria dan
pertimbangan yang rasional, obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka.
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
® Hak atas Rahasia Pribadi
Meskipun perusahaan berhak mengetahui
riwayat hidup dan data-data pribadi karyawan untuk
keperluan data kepegawaian, karyawan mempunyai
hak meminta perusahaan untuk merahasiakan
data-data yang telah diberikannya itu dan
memberlakukannya sebagai sesuatu yang harus
dirahasiakan.
Hak ini tidak sepenuhnya mutlak karena dalam kasus
dan kondisi tertentu, ketika rahasia pribadi itu
mempunyai efek yang membahayakan pihak lain,
justru perusahaan dan semua karyawan harus
mengetahui
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
® Hak atas Kebebasan Suara Hati
Hak ini menekankan bahwa setiap karyawan harus dihargai
kesadaran moralnya dalam pengertian bebas mengikuti apa
yang menurut suara hatinya baik atau benar.
Karyawan tidak boleh mengalami paksaan untuk melakukan
tindakan yang berdasarkan pertimbangan suara hatinya
dianggapnya tidak baik atau benar,
misal : korupsi, menggelapkan uang perusahaan,
menurunkan atau mengurangi standar produk dari segi
ukuran, standar, kadar, kualitas produk
demi memperbesar keuntungan perusahaan atau menutupi
kecurangan yang dilakukan perusahaan atau atasan
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
WHISTLE BLOWING
Adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang
atau beberapa orang karyawan untuk
membocorkan kecurangan yang dilakukan oleh
perusahaan atau atasannya, kepada atasan yang
lebih tinggi atau masyarakat luas.
Whistle Blowing tidak sama dengan tindakan
membuka rahasia perusahaan.
Rahasia Perusahaan adalah suatu yang bersifat
confidential dan memang harus dirahasiakan
terhadap pihak luar yang pada umumnya tidak
berpotensi dapat merugikan pihak lain.
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
Whistle Blowing dibedakan menjadi :
☻ Whistle Blowing Internal
Ketika seorang atau beberapa orang karyawan yang mengetahui
adanya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau atasan
mereka, kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasan
yang lebih tinggi atau pimpinan perusahaan.
Dasar utamanya adalah motivasi moral yaitu mencegah kerugian
perusahaan, namun tidak mudah untuk meyakini kemurnian
motivasi tersebut.
Pimpinan yang menerima pengaduan atau laporan harus bertindak
hati-hati dan bersikap netral dalam menanggapinya.
Netral, bukan berarti tidak peduli, melainkan sungguh-sungguh
menanggapi tetapi disertai dengan prinsip praduga tak bersalah.
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
☻Whistle Blowing Eksternal
Menyangkut kejadian di mana karyawan mengetahui
kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan tempat dia
bekerja kemudian membocorkannya kepada masyarakat
karena dia menyadari bahwa kecurangan yang terjadi itu
akan merugikan masyarakat.
Motivasi utamanya adalah berusaha mencegah kerugian
bagi masyarakat dan konsumen karena dia menyadari
bahwa konsumen tidak boleh dirugikan demi memperoleh
keuntungan. Pada sisi yang lain, jika kecurangan tersebut
dibiarkan berlangsung terus dan kemudian terungkap,
justru akan merugikan perusahaan karena masyarakat akan
menuntut bahkan memboikot produk perusahaan.
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
CARA PERUSAHAAN MEYAKINKAN TANGGUNG
JAWABNYA KEPADA KARYAWAN
☻ Untuk meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan
yang layak, beberapa perusahaan menerapkan prosedur
operasi standar bagi karyawan yang akan menyampaikan
keluhan yang berkaitan dengan perbedaan perlakuan atau
kesempatan perlakuan yang dirasakannya
☻ Keluhan akan ditangani oleh petugas khusus, seorang
atau berupa seksi, bagian, departemen, yang ditetapkan
oleh manajemen perusahaan.
Dengan adanya masukan tersebut perusahaan berusaha
memecahkan dan memperbaiki masalah yang dikeluhkan
Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.
KONFLIK DENGAN PEMBERHENTIAN KARYAWAN
☻ Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mungkin
berguna untuk mengurangi biaya yang sangat
substansial dan memuaskan pemegang saham,
di samping agar perusahaan bertahan hidup.
Ini mungkin jalan keluar yang terbaik bagi perusahaan
dalam memecahkan masalahnya,
tetapi tidak bagi karyawan.
☻ Solusi terbaik adalah dengan menyalurkan
karyawan yang di PHK ke pekerjaan lain dalam
perusahanan atau group perusahaan

More Related Content

What's hot

Manajemen risiko asuransi
Manajemen risiko asuransiManajemen risiko asuransi
Manajemen risiko asuransi
Laboratorium Akuntansi_UMM
 
Tugas makalah spm
Tugas makalah spmTugas makalah spm
Tugas makalah spm
Elvira Elvira
 
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptxBab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
Universitas Muhammadiyah Berau
 
KOMPENSASI MERIT PAY
KOMPENSASI MERIT PAYKOMPENSASI MERIT PAY
KOMPENSASI MERIT PAY
Adeline R. Sarah
 
Makalah Kompensasi
Makalah KompensasiMakalah Kompensasi
Makalah Kompensasi
Eko Mardianto
 
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanetika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
Santi Duwi Putri Nugroho
 
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERINPETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
Amin Eko Wulandari
 
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
RifaldySaputra1
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bank
yy rahmat
 
Presentation Manajemen Risiko
 Presentation Manajemen Risiko Presentation Manajemen Risiko
Presentation Manajemen Risiko
Muh. Husriadi
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransi
Tommy Wibowo
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Randiarsa Saputra
 
Flowchart e banking,m-token dan SMS banking
Flowchart e banking,m-token dan SMS bankingFlowchart e banking,m-token dan SMS banking
Flowchart e banking,m-token dan SMS bankingnurul lina musadad
 
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptxPPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
NonaInnasya
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Arif Setiawan
 
Klasifikasi risiko
Klasifikasi risiko  Klasifikasi risiko
Klasifikasi risiko
STAIN PEKALONGAN
 
Manajemen Resiko
Manajemen ResikoManajemen Resiko
Manajemen Resiko
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
kholid harras
 
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MA Kelas XI
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MA Kelas XIRPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MA Kelas XI
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MA Kelas XI
Diva Pendidikan
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
Putrii Wiidya
 

What's hot (20)

Manajemen risiko asuransi
Manajemen risiko asuransiManajemen risiko asuransi
Manajemen risiko asuransi
 
Tugas makalah spm
Tugas makalah spmTugas makalah spm
Tugas makalah spm
 
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptxBab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
Bab I Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim.pptx
 
KOMPENSASI MERIT PAY
KOMPENSASI MERIT PAYKOMPENSASI MERIT PAY
KOMPENSASI MERIT PAY
 
Makalah Kompensasi
Makalah KompensasiMakalah Kompensasi
Makalah Kompensasi
 
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutanetika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
etika, tanggung jawab sosial, & keberlanjutan
 
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERINPETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
 
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
Tugas besar 1 kelompok 9 SIM (sistem informasi manajemen)
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bank
 
Presentation Manajemen Risiko
 Presentation Manajemen Risiko Presentation Manajemen Risiko
Presentation Manajemen Risiko
 
perusahaan asuransi
perusahaan asuransiperusahaan asuransi
perusahaan asuransi
 
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan KomunitasTanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
Tanggung Jawab Pelanggan, Karyawan, Pemegang Saham, Lingkungan dan Komunitas
 
Flowchart e banking,m-token dan SMS banking
Flowchart e banking,m-token dan SMS bankingFlowchart e banking,m-token dan SMS banking
Flowchart e banking,m-token dan SMS banking
 
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptxPPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Klasifikasi risiko
Klasifikasi risiko  Klasifikasi risiko
Klasifikasi risiko
 
Manajemen Resiko
Manajemen ResikoManajemen Resiko
Manajemen Resiko
 
Sejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistikSejarah perkembangan psikolinguistik
Sejarah perkembangan psikolinguistik
 
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MA Kelas XI
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MA Kelas XIRPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MA Kelas XI
RPP Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MA Kelas XI
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 

Similar to etika bisnis & hubungan kerja

Tugas softskill aziza materi
Tugas softskill aziza materiTugas softskill aziza materi
Tugas softskill aziza materiAziza Zea
 
Tugas softskil aziza materi1
Tugas softskil aziza materi1Tugas softskil aziza materi1
Tugas softskil aziza materi1Aziza Zea
 
Etika bisnis (7th week)
Etika bisnis (7th week)Etika bisnis (7th week)
Etika bisnis (7th week)
Astadi Pangarso
 
HAK HAK PARA PEKERJA DALM SUATU PERUSAHAAN.pptx
HAK HAK PARA PEKERJA DALM SUATU PERUSAHAAN.pptxHAK HAK PARA PEKERJA DALM SUATU PERUSAHAAN.pptx
HAK HAK PARA PEKERJA DALM SUATU PERUSAHAAN.pptx
InaYatusS
 
Tugas ke 3 soft skill etika bisnis
Tugas ke 3 soft skill etika bisnisTugas ke 3 soft skill etika bisnis
Tugas ke 3 soft skill etika bisnisMelly Gunawan
 
Hak Pekerja - Etika Bisnis
Hak Pekerja - Etika BisnisHak Pekerja - Etika Bisnis
Hak Pekerja - Etika Bisnis
Anita Regita Kusumaningrum
 
Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...
Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...
Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...
Wildan Karim Angga Perbata
 
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNISIndividu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
Falanni Firyal Fawwaz
 
Tugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiTugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materi
Rietz Wiguna
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
lux08191
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Ririen Eka
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Ririen Eka
 
Be & gg, m, yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethical decision making, employer...
Be & gg, m, yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethical decision making, employer...Be & gg, m, yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethical decision making, employer...
Be & gg, m, yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethical decision making, employer...
yusuf Arrasyid
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
adecaswito
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
Ade Caswito
 
Kel 5. PPT EBP Kewajiban Karyawan dan Perusahaan-compressed.pptx
Kel 5. PPT EBP Kewajiban Karyawan dan Perusahaan-compressed.pptxKel 5. PPT EBP Kewajiban Karyawan dan Perusahaan-compressed.pptx
Kel 5. PPT EBP Kewajiban Karyawan dan Perusahaan-compressed.pptx
Kinan42
 
Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
Bayu Desmanto
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
MuhammadSuryaAlam
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,ethical decision ...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,ethical decision ...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,ethical decision ...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,ethical decision ...
Zikri Nurmansyah
 

Similar to etika bisnis & hubungan kerja (20)

Tugas softskill aziza materi
Tugas softskill aziza materiTugas softskill aziza materi
Tugas softskill aziza materi
 
Tugas softskil aziza materi1
Tugas softskil aziza materi1Tugas softskil aziza materi1
Tugas softskil aziza materi1
 
Etika bisnis (7th week)
Etika bisnis (7th week)Etika bisnis (7th week)
Etika bisnis (7th week)
 
HAK HAK PARA PEKERJA DALM SUATU PERUSAHAAN.pptx
HAK HAK PARA PEKERJA DALM SUATU PERUSAHAAN.pptxHAK HAK PARA PEKERJA DALM SUATU PERUSAHAAN.pptx
HAK HAK PARA PEKERJA DALM SUATU PERUSAHAAN.pptx
 
Hak pekerja
Hak pekerjaHak pekerja
Hak pekerja
 
Tugas ke 3 soft skill etika bisnis
Tugas ke 3 soft skill etika bisnisTugas ke 3 soft skill etika bisnis
Tugas ke 3 soft skill etika bisnis
 
Hak Pekerja - Etika Bisnis
Hak Pekerja - Etika BisnisHak Pekerja - Etika Bisnis
Hak Pekerja - Etika Bisnis
 
Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...
Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...
Begg,wildan karim angga perbata, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. ethical de...
 
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNISIndividu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
Individu dalam organisasi - ETIKA BISNIS
 
Tugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materiTugas softskill harits materi
Tugas softskill harits materi
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
 
Be & gg, m, yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethical decision making, employer...
Be & gg, m, yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethical decision making, employer...Be & gg, m, yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethical decision making, employer...
Be & gg, m, yusuf ar rasyid, hapzi ali, ethical decision making, employer...
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
 
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, ethical decision making, em...
 
Kel 5. PPT EBP Kewajiban Karyawan dan Perusahaan-compressed.pptx
Kel 5. PPT EBP Kewajiban Karyawan dan Perusahaan-compressed.pptxKel 5. PPT EBP Kewajiban Karyawan dan Perusahaan-compressed.pptx
Kel 5. PPT EBP Kewajiban Karyawan dan Perusahaan-compressed.pptx
 
Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,ethical decision ...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,ethical decision ...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,ethical decision ...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,ethical decision ...
 

More from sunnysidemochi

cultural studies
cultural studies cultural studies
cultural studies
sunnysidemochi
 
communication theory review
communication theory reviewcommunication theory review
communication theory review
sunnysidemochi
 
spiral of silence & agenda setting
spiral of silence & agenda settingspiral of silence & agenda setting
spiral of silence & agenda setting
sunnysidemochi
 
face negotiation theory
face negotiation theoryface negotiation theory
face negotiation theory
sunnysidemochi
 
cultural studies
cultural studiescultural studies
cultural studies
sunnysidemochi
 
Cultivation analysis & uses and gratification theory
Cultivation analysis & uses and gratification theoryCultivation analysis & uses and gratification theory
Cultivation analysis & uses and gratification theory
sunnysidemochi
 
the rhetoric & dramatism
the rhetoric & dramatismthe rhetoric & dramatism
the rhetoric & dramatism
sunnysidemochi
 
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
sunnysidemochi
 
Message appeals and endorser - traditional advertising and internet advertising
Message appeals and endorser - traditional advertising and internet advertisingMessage appeals and endorser - traditional advertising and internet advertising
Message appeals and endorser - traditional advertising and internet advertising
sunnysidemochi
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
sunnysidemochi
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasila
sunnysidemochi
 
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
sunnysidemochi
 
Pancasila sebagai ideologi nasional (5)
Pancasila sebagai ideologi nasional (5)Pancasila sebagai ideologi nasional (5)
Pancasila sebagai ideologi nasional (5)
sunnysidemochi
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
sunnysidemochi
 
hubungan kerja
hubungan kerjahubungan kerja
hubungan kerja
sunnysidemochi
 
tanggung jawab perusahaan
tanggung jawab perusahaantanggung jawab perusahaan
tanggung jawab perusahaan
sunnysidemochi
 
keadilan dalam bisnis
keadilan dalam bisniskeadilan dalam bisnis
keadilan dalam bisnis
sunnysidemochi
 
etika bisnis & tanggung jawab sosial
 etika bisnis & tanggung jawab sosial etika bisnis & tanggung jawab sosial
etika bisnis & tanggung jawab sosial
sunnysidemochi
 

More from sunnysidemochi (20)

cultural studies
cultural studies cultural studies
cultural studies
 
communication theory review
communication theory reviewcommunication theory review
communication theory review
 
spiral of silence & agenda setting
spiral of silence & agenda settingspiral of silence & agenda setting
spiral of silence & agenda setting
 
muted group theory
muted group theorymuted group theory
muted group theory
 
face negotiation theory
face negotiation theoryface negotiation theory
face negotiation theory
 
cultural studies
cultural studiescultural studies
cultural studies
 
Cultivation analysis & uses and gratification theory
Cultivation analysis & uses and gratification theoryCultivation analysis & uses and gratification theory
Cultivation analysis & uses and gratification theory
 
the rhetoric & dramatism
the rhetoric & dramatismthe rhetoric & dramatism
the rhetoric & dramatism
 
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
 
Message appeals and endorser - traditional advertising and internet advertising
Message appeals and endorser - traditional advertising and internet advertisingMessage appeals and endorser - traditional advertising and internet advertising
Message appeals and endorser - traditional advertising and internet advertising
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasila
 
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
Pancasila sebagai sistem filsafat (3)
 
Pancasila sebagai ideologi nasional (5)
Pancasila sebagai ideologi nasional (5)Pancasila sebagai ideologi nasional (5)
Pancasila sebagai ideologi nasional (5)
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
 
Bisnis etik layout
Bisnis etik layoutBisnis etik layout
Bisnis etik layout
 
hubungan kerja
hubungan kerjahubungan kerja
hubungan kerja
 
tanggung jawab perusahaan
tanggung jawab perusahaantanggung jawab perusahaan
tanggung jawab perusahaan
 
keadilan dalam bisnis
keadilan dalam bisniskeadilan dalam bisnis
keadilan dalam bisnis
 
etika bisnis & tanggung jawab sosial
 etika bisnis & tanggung jawab sosial etika bisnis & tanggung jawab sosial
etika bisnis & tanggung jawab sosial
 

etika bisnis & hubungan kerja

  • 1. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ETIKA BISNIS & HUBUNGAN KERJA (TANGGUNGJAWAB TERHADAP KARYAWAN) STIKOM – THE LONDON SCHOOL OF PUBLIC RELATIONS
  • 2. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. Dalam aktivitas bisnis modern yang diwarnai dengan iklim persaingan yang semakin ketat, pengusaha menyadari bahwa pekerja adalah asset perusahaan yang mengemban peran yang sangat strategis. Pengakuan, penghargaan dan jaminan atas hak-hak pekerja, dalam jangka panjang akan menentukan tingkat kesehatan dan kondisi perusahaan. Terpenuhinya hak-hak pekerja, akan mempengaruhi sikap, komitmen, loyalitas serta produktivitas dan kinerja para pekerja
  • 3. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. HAK-HAK PEKERJA/KARYAWAN Beberapa hak pekerja : 1. Hak atas Pekerjaan 2. Hak atas Upah yang Adil 3. Hak untuk Berserikat dan Berkumpul 4. Hak atas Perlindungan Keamanan & Kesehatan 5. Hak untuk Diproses Hukum secara Sah 6. Hak untuk Diperlakukan secara Sama 7. Hak atas Rahasia Pribadi 8. Hak atas Kebebasan Suara Hati
  • 4. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ® Hak atas Pekerjaan ● Merupakan hak asasi manusia, tidak bisa dipisahkan dari manusia, kerja melekat pada tubuh manusia *). ● Hak atas pekerjaan diakui oleh negara, pasal 27 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia PBB, juga menganggap hak atas pekerjaan sebagai suatu hak asasi manusia ● Sebagai suatu hak, yang dijamin adalah kesempatan yang sama dan terbuka bagi semua orang untuk memperoleh pekerjaan. Apakah seseorang berhasil memperolehnya, tergantung pada berbagai faktor yang berada di luar kemampuan negara seperti ; kemauan, tuntutan pekerjaan dan kesanggupan serta kemampuan seseorang memenuhi tuntutan tersebut . *) John Locke, The second treatise on Civil Government (1986)
  • 5. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ® Hak atas Upah yang Adil Merupakan hak yang secara hukum dimiliki dan dituntut oleh seorang karyawan sejak dia mengikatkan dirinya untuk bekerja pada suatu perusahaan. Ada 3 hal yang terkandung dalam pengertian ini : ● setiap karyawan berhak mendapat upah bahkan setiap karyawan berhak memaksa perusahaan untuk memenuhinya ● setiap karyawan bukan hanya mendapat sekedar upah tetapi harus sebanding dengan tenaga yang telah disumbangkannya. Dasar moralnya, keadilan komutatif yaitu kesetaraan dan keseimbangan antara apa yang diperoleh perusahaan dari karyawan dengan imbalan yang diterima karyawan dari perusahaan ● tidak dibenarkan adanya perbedaan perlakuan dalam pemberian upah untuk pekerjaaan yang sama. Perbedaan hanya bisa dilakukan apabila didasarkan pertimbangan rasional dan obyektif yang dari segi moral dapat dipertanggungjawabkan.
  • 6. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ® Hak untuk Berserikat dan Berkumpul Sejalan dengan Hak atas Upah yang Adil, dalam beberapa kasus untuk memperolehnya, karyawan harusmemperjuangkannya. Untuk bisa memperjuangkan kepentingan itu, karyawan harus mempunyai posisi tawar. Posisi tawar tersebut terwujud apabila di antara karyawan terdapat satu suara yaitu jika karyawan terhimpun dalam kesatuan (union). Hak untuk berserikat dan berkumpul ini, dijamin negara, bukan hanya untuk karyawan tetapi juga berlaku untuk seluruh warga negara. “dalam suatu masyarakat yang adil, di antara pranata-pranata yang perlu untuk mencapai suatu sistem upah yang adil, serikat pekerja memainkan peran yang penting”*) *) Richard T. De George, Business Ethics (1986)
  • 7. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ® Hak atas Perlindungan Keamanan & Kesehatan Lingkungan kerja dalam industri modern yang melibatkan penggunaan teknologi maju, menyeret konsekuensi berupa berbagai risiko, sehingga pihak pemberi kerja diharuskan untuk menyediakan jaminan perlindungan atas keamanan, keselamatan dan kesehatan bagi karyawannya. ● Risiko tidak dapat diperkirakan sebelumnya, menghadapi ketidakpastian itu pengusaha harus mengasuransikan karyawan, bahkan sejak pertama adanya hubungan kerja dengan karyawan ● Perusahaan harus menjelaskan kepada karyawan tentang kemungkinan risiko yang dihadapi dari tugas yang dipercayakan kepadanya ● Pekerja tidak boleh mengalami paksaan untuk melakukan suatu pekerjaan yang mengandung risiko. Pekerja -tanpa paksaan dalam bentuk apapun- bebas menentukan, untuk menolak atau menerima suatu pekerjaan. Pekerja/karyawan dituntut upaya maksimalnya untuk memperkecil kemungkinan terjadinya risiko dari suatu aktivitas kegiatan.
  • 8. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ® Hak untuk Diproses Hukum secara Sah Hak ini terutama berlaku ketika seorang karyawan dituduh melakukan pelanggaran atau kesalahan atau sesuatu tindakan yang diancam dengan tuntutan hukuman tertentu Pengusaha berkewajiban memberi kesempatan kepada karyawan untuk membuktikan manakala dia tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan Perusahaan tidak dibenarkan, baik secara legal maupun pertimbangan moral, untuk menindak karyawan secara sepihak tanpa terlebih dahulu mendengarkan penjelasan karyawan.
  • 9. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ® Hak untuk Diperlakukan secara Sama Perusahaan tidak dibenarkan bertindak diskriminatif terhadap karyawannya, baik dari segi gender, warna kulit (ras), agama dan etnis dalam sikap dan perlakuan, penggajian, posisi/jabatan di perusahaan, pelatihan atau pendidikan yang diselenggarakan oleh perusahaan atau pihak luar perusahaan. Dalam hal terjadi perbedaan misalnya gaji atau peluang, harus merujuk kepada kriteria dan pertimbangan yang rasional, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.
  • 10. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ® Hak atas Rahasia Pribadi Meskipun perusahaan berhak mengetahui riwayat hidup dan data-data pribadi karyawan untuk keperluan data kepegawaian, karyawan mempunyai hak meminta perusahaan untuk merahasiakan data-data yang telah diberikannya itu dan memberlakukannya sebagai sesuatu yang harus dirahasiakan. Hak ini tidak sepenuhnya mutlak karena dalam kasus dan kondisi tertentu, ketika rahasia pribadi itu mempunyai efek yang membahayakan pihak lain, justru perusahaan dan semua karyawan harus mengetahui
  • 11. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ® Hak atas Kebebasan Suara Hati Hak ini menekankan bahwa setiap karyawan harus dihargai kesadaran moralnya dalam pengertian bebas mengikuti apa yang menurut suara hatinya baik atau benar. Karyawan tidak boleh mengalami paksaan untuk melakukan tindakan yang berdasarkan pertimbangan suara hatinya dianggapnya tidak baik atau benar, misal : korupsi, menggelapkan uang perusahaan, menurunkan atau mengurangi standar produk dari segi ukuran, standar, kadar, kualitas produk demi memperbesar keuntungan perusahaan atau menutupi kecurangan yang dilakukan perusahaan atau atasan
  • 12. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. WHISTLE BLOWING Adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya, kepada atasan yang lebih tinggi atau masyarakat luas. Whistle Blowing tidak sama dengan tindakan membuka rahasia perusahaan. Rahasia Perusahaan adalah suatu yang bersifat confidential dan memang harus dirahasiakan terhadap pihak luar yang pada umumnya tidak berpotensi dapat merugikan pihak lain.
  • 13. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. Whistle Blowing dibedakan menjadi : ☻ Whistle Blowing Internal Ketika seorang atau beberapa orang karyawan yang mengetahui adanya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau atasan mereka, kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasan yang lebih tinggi atau pimpinan perusahaan. Dasar utamanya adalah motivasi moral yaitu mencegah kerugian perusahaan, namun tidak mudah untuk meyakini kemurnian motivasi tersebut. Pimpinan yang menerima pengaduan atau laporan harus bertindak hati-hati dan bersikap netral dalam menanggapinya. Netral, bukan berarti tidak peduli, melainkan sungguh-sungguh menanggapi tetapi disertai dengan prinsip praduga tak bersalah.
  • 14. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. ☻Whistle Blowing Eksternal Menyangkut kejadian di mana karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan tempat dia bekerja kemudian membocorkannya kepada masyarakat karena dia menyadari bahwa kecurangan yang terjadi itu akan merugikan masyarakat. Motivasi utamanya adalah berusaha mencegah kerugian bagi masyarakat dan konsumen karena dia menyadari bahwa konsumen tidak boleh dirugikan demi memperoleh keuntungan. Pada sisi yang lain, jika kecurangan tersebut dibiarkan berlangsung terus dan kemudian terungkap, justru akan merugikan perusahaan karena masyarakat akan menuntut bahkan memboikot produk perusahaan.
  • 15. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. CARA PERUSAHAAN MEYAKINKAN TANGGUNG JAWABNYA KEPADA KARYAWAN ☻ Untuk meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang layak, beberapa perusahaan menerapkan prosedur operasi standar bagi karyawan yang akan menyampaikan keluhan yang berkaitan dengan perbedaan perlakuan atau kesempatan perlakuan yang dirasakannya ☻ Keluhan akan ditangani oleh petugas khusus, seorang atau berupa seksi, bagian, departemen, yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Dengan adanya masukan tersebut perusahaan berusaha memecahkan dan memperbaiki masalah yang dikeluhkan
  • 16. Copyright © 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. KONFLIK DENGAN PEMBERHENTIAN KARYAWAN ☻ Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mungkin berguna untuk mengurangi biaya yang sangat substansial dan memuaskan pemegang saham, di samping agar perusahaan bertahan hidup. Ini mungkin jalan keluar yang terbaik bagi perusahaan dalam memecahkan masalahnya, tetapi tidak bagi karyawan. ☻ Solusi terbaik adalah dengan menyalurkan karyawan yang di PHK ke pekerjaan lain dalam perusahanan atau group perusahaan