Epilepsi dibagi menjadi parsial dan umum. Parsial terdiri dari sederhana, kompleks, dan umum sekunder. Umum terdiri dari absen, mioklonik, tonik, klonik, tonik-klonik, dan atonik. Patofisiologi epilepsi disebabkan gangguan neuron eksitasi dan inhibisi. Faktor yang mempengaruhi pemilihan antiepilepsi antara lain efikasi, jenis kejang, keamanan, efek samping, dan karakteristik farmokinet
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
Prevalensi adalah proporsi orang yang berpenyakit dari suatu populasi pada satu titik waktu atau periode waktu. Prevalensi juga dapat menunjukkanmasalah kesehatan lainnya atau kondisi tertentu misalnya prevalensi perilaku merokok. Prevalensi dapat dirumuskan sebagai berikut (2, 6, 8):
Prevalensi terbagi menjadi 2 jenis yaitu prevalens titik (point prevalence) dan prevalens periodik (periodic prevalance). Prevalens titik adalah Prevalensi yang menunjukkan proporsi individu yang sakit pada satu titik waktu tertentu. Sedangkan prevalens periodik adalah prevalens yang memuat prevalensi titik dan juga kasus baru (insidensi).
Prevalensi titik menggambarkan jumlah kasus (individu yang sakit) dibandingkan dengan populasi berisiko pada satu titik waktu tertentu(5, 8).
Misalnya hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, menunjukkan prevalensi penderita hipertensi usia 18 sampai dengan 24 tahun berdasarkan hasil pengukuran pada riset ini adalah 12,2(9). Dari contoh ini terlihat bahwa numerator prevalensi titik adalah orang yang menderita hipertensi pada saat riset ini dilakukan. Titik waktu tidak hanya terbatas pada waktu berdasarkan kalender yang sama tetapi dapat juga berdasarkan peristiwa yang penting.Misalnya waktu hamil anak terakhir, saat diimunisasi, dan lain sebagainya.
Contoh prevalensi periode adalah prevalensi periode penyakit TB Paru yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan pada kelompok masyarakat yang tinggal di pedesaan pada tahun 2010 adalah 0,75 %(10). Numerator pada contoh ini merupakan orang yang sakit TB Paru selama tahun 2010 baik kasus lama maupun kasus baru.
Insidensi menunjukkan kasus baru yang ada dalam populasi. Insidensi juga merupakan kejadian (kasus) yang baru saja memasuki fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit. Insiden juga terbagi menjadi dua yaitu indensi kumulatif dan laju insidensi. Adapun rumus insiden adalah jumlah kejadian baru dibagi jumlah populasi berisiko dikali 1000.
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
Prevalensi adalah proporsi orang yang berpenyakit dari suatu populasi pada satu titik waktu atau periode waktu. Prevalensi juga dapat menunjukkanmasalah kesehatan lainnya atau kondisi tertentu misalnya prevalensi perilaku merokok. Prevalensi dapat dirumuskan sebagai berikut (2, 6, 8):
Prevalensi terbagi menjadi 2 jenis yaitu prevalens titik (point prevalence) dan prevalens periodik (periodic prevalance). Prevalens titik adalah Prevalensi yang menunjukkan proporsi individu yang sakit pada satu titik waktu tertentu. Sedangkan prevalens periodik adalah prevalens yang memuat prevalensi titik dan juga kasus baru (insidensi).
Prevalensi titik menggambarkan jumlah kasus (individu yang sakit) dibandingkan dengan populasi berisiko pada satu titik waktu tertentu(5, 8).
Misalnya hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, menunjukkan prevalensi penderita hipertensi usia 18 sampai dengan 24 tahun berdasarkan hasil pengukuran pada riset ini adalah 12,2(9). Dari contoh ini terlihat bahwa numerator prevalensi titik adalah orang yang menderita hipertensi pada saat riset ini dilakukan. Titik waktu tidak hanya terbatas pada waktu berdasarkan kalender yang sama tetapi dapat juga berdasarkan peristiwa yang penting.Misalnya waktu hamil anak terakhir, saat diimunisasi, dan lain sebagainya.
Contoh prevalensi periode adalah prevalensi periode penyakit TB Paru yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan pada kelompok masyarakat yang tinggal di pedesaan pada tahun 2010 adalah 0,75 %(10). Numerator pada contoh ini merupakan orang yang sakit TB Paru selama tahun 2010 baik kasus lama maupun kasus baru.
Insidensi menunjukkan kasus baru yang ada dalam populasi. Insidensi juga merupakan kejadian (kasus) yang baru saja memasuki fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit. Insiden juga terbagi menjadi dua yaitu indensi kumulatif dan laju insidensi. Adapun rumus insiden adalah jumlah kejadian baru dibagi jumlah populasi berisiko dikali 1000.
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
kita akan mempelajari tentang “Perhitungan sampel dalam penelitian epidemiologi”
Seringkali didalam melakukan sebuah penelitian, sumber daya yang tersedia baik itu berupa tenaga, waktu maupun dana sangatlah terbatas. Hal ini, tidak memungkinkan peneliti untuk menganalisa semua unit yang ada di dalam populasi. Oleh karena itu, perlunya dilakukan sampling dengan hanya mengambil sebagian sampel dari keseluruhan unit populasi yang ada. Sehingga, proses penelitian yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien terutama dalam hal biaya penelitian yang harus dikeluarkan.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo �Jakarta
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
DIAGNOSA BANDING PENURUNAN KESADARAN MANAJEMEN
Dipresentasikan oleh Jofizal Jannis | Neurologist| National Brain Centre
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
kita akan mempelajari tentang Skrining atau penapisan dalam Epidemiologi. Apa itu skrining ? Bagaimana melakukan skrining dalam kesehatan ? Dan bagaimana perhitungan dalam skrining berguna dalam mengkonfirmasi orang sakit ? Kita akan mengetahinya.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
kita akan mempelajari tentang “Perhitungan sampel dalam penelitian epidemiologi”
Seringkali didalam melakukan sebuah penelitian, sumber daya yang tersedia baik itu berupa tenaga, waktu maupun dana sangatlah terbatas. Hal ini, tidak memungkinkan peneliti untuk menganalisa semua unit yang ada di dalam populasi. Oleh karena itu, perlunya dilakukan sampling dengan hanya mengambil sebagian sampel dari keseluruhan unit populasi yang ada. Sehingga, proses penelitian yang dilakukan akan lebih efektif dan efisien terutama dalam hal biaya penelitian yang harus dikeluarkan.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo �Jakarta
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
DIAGNOSA BANDING PENURUNAN KESADARAN MANAJEMEN
Dipresentasikan oleh Jofizal Jannis | Neurologist| National Brain Centre
pada PIT VI IDI Kota Bogor | 10 Nopember 2013
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologiNajMah Usman
kita akan mempelajari tentang Skrining atau penapisan dalam Epidemiologi. Apa itu skrining ? Bagaimana melakukan skrining dalam kesehatan ? Dan bagaimana perhitungan dalam skrining berguna dalam mengkonfirmasi orang sakit ? Kita akan mengetahinya.
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
UNTUK MENDAPATKAN OBAT ASLI : 087776558899
__Cara Menggugurkan Janin Dalam Kandungan 3 Jam Bersih Tuntas Tanpa Kuret Secara Aman Dari Usia Kehamilan 1 – 7 Bulan.
Obat Penggugur Kandungan BPOM yang dijual di Apotik Cytotec dan Gastrul yaitu obat penggugur kandungan ampuh yang direkomendasi oleh Alodokter dan Halodoc sebagai obat aborsi manjur. Obat cytotec misoprostol 200mcg sangat ampuh untuk menggugurkan janin kuat (Bandel) bergaransi dijamin tuntas 100%.__
#UNTUK MENDAPATKAN OBAT ABORSI ASLI 087776558899
__Cara gugurkan kandungan awal kehamilan di luar nikah, cara menggugurkan kandungan usia 5 bulan dengan alkohol, anak luar nikah, secara alami dan cepat dalam 1 hari, cara menggugurkan janin di luar kandungan secara alami, Cara menggugurkan kandungan dengan paramex, feminax, cara menggugurkan kandungan dengan cepat selesai dalam 24 jam secara alami buah buahan yang masih gumpalah darah, hitungan hari.__
Selain itu, ini juga dapat dikerjakan jika memang benar-benar ada abnormalitas janin yang menyebabkan janin lepas dari kandungan. Dan di posting ini kali kami akan menjelaskan 4 cara menggugurkan kandungan dan percepat haid, Dengan Paramex, Dengan Paracetamol, Dengan Alkohol dan berikut penuturannya.
Obat MENGGUGURKAN kehamilan Kuat dengan cepat selesai dalam waktu 24 jam secara alami – Cara Menggugurkan Kandungan Usia Janin 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 Bulan Dengan Cepat Dalam Hitungan jam Secara Alami.
Obat Penggugur Kandungan untuk Ibu Menyusui di Apotik dan Harganya Cara Menggugurkan Kandungan atau Aborsi Medis Dengan Pil Cytotec 200mg Misoprostol adalah salah satu Obat Penggugur Kandungan Di Apotik Paling Ampuh yang tidak dijual secara Umum, ( Tips dan Cara Gugurkan Kehamilan Kuat 1-8 Bulan dengan Cepat Dalam Hitungan Jam secara Alami ) dari Janin usia 1 Bulan, 2 Bulan, 3 Bulan, 4 Bulan, 5 Bulan, 6 Bulan, 7 Bulan, 8 Bulan sangat mudah diatasi dengan Obat Aborsi Cytotec Misoprostol Asli 100% Berhasil TUNTAS.
Cara Menggugurkan Kandungan dan Percepat Haid, Cara Menggugurkan Kandungan Dan Percepat Haid yang Aman Secara Klinis. Menggugurkan kandungan ialah satu tindakan yang nista karena dipandang hilangkan nyawa calon bayi. Tetapi demikian, menggugurkan kandungan dapat menjadi legal atau dibolehkan bila terjadi beberapa kasus tertentu yang mewajibkannyauntuk digugurkan karena argumen klinis.Mirip contoh: si ibu yang mempunyai penyakitkronis yang bila dipaksa melanjutkan kehamilan maka mencelakakan nyawa si ibu.Cara menggugurkan kandungan adalah suatu hal tindakan yang sudah dilakukan untuk akhiri kehamilan yang tidak di harap (aborsi).
Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kehamilan Atau Obat Aborsi Cara Menggugurkan Kandungan Dengan Obat Penggugur Kandungan Adalah mungkin salah satu cara yang di anggap seseorang tepat, karena beberapa faktor alasan tertentu. Padahal Gugurkan kehamilan memiliki tingkat resiko yang lumayan tinggi apabila penggunaan Obat Aborsi atau yang sering di kenal dengan obat Cytotec
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garutjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
2. Cont..
Klasifikasi epilepsi menurut ILAE
Epilepsi
Parsial Umum
• Sederhan
a
• Kompleks
• Umum
sekunder
• Absen
• Mioklonik
• Tonik
• Klonik
• Tonik-klonik
• Atonik
Tak Tergolongkan
3. Epilepsi parsial
Epilepsi parsial adalah epilepsi yang
memiliki focus epilepticus (pusat epilepsi)
terbatas di sebelah hemisphere (belahan
otak) saja.
1) Parsial sederhana
2) Parsial kompleks
3) Umum sekunder
4. 1) Serangan parsial sederhana
(kesadaran tidak terganggu)
– Dengan gejala motorik, contoh
pergerakan tangan dan kaki yang
tidak normal (menggelepar,
mengangkat secara kaku)
– Dengan gejala sensorik, contoh:
sensasi rasa gatal
– Dengan gejala otonom, contoh:
gerakan dibawah sadar
(automatisme) seperti
menggerakan tangan tanpa
diinginkan.
– Dengan gejala psikis, contoh:
perasaan bingung
5. 1) Serangan parsial
kompleks (kesadaran
terganggu)
– Serangan parsial
sederhana diikuti
dengan gangguan
kesadaran
– Gangguan kesadaran
saat awal serangan
6. 1) Serangan umum sekunder (generalisasi
sekunder)
– Berawal dari serangan parsial sederhana
kemudian menjadi umum tonik-klonik (lihat
penjelasan epilepsi tonik-klonik)
– Berawal dari serangan parsial kompleks
kemudian menjadi umum tonik-klonik
– Parsial sederhana menjadi parsial kompleks
menjadi tonik-klonik
7. Serangan umum
Epilepsi umum adalah epilepsi yang memiliki focus
epilepticus di kedua belah hemisphere dan
kejadian epilepsi ini mempengaruhi kesadaran, hal
ini disebabkan area distribusi secara bilateral
(kedua arah atau bolak-balik) terganggu yaitu
kortikal dan subkortikal (dari korteks dan menuju
korteks).
1) Absen
2) Mioklonik
3) Tonik
4) Klonik
5) Tonik-klonik
6) Atonik
8. 1) Absens (Lena)
Kejang yang ditandai dengan
terhentinya tingkah laku seseorang
dan berhubungan dengan aktivitas
lonjakan gelombang pada EEG (alat
pengukur gelombang).
– Memiliki durasi singkat (5-10 detik)
– Penderita tampak seperti tak seperti
terjadi apa-apa
– Gerakan mulut seperti mengunyah
– Kerap terjadi sejak masa kanak-kanak
– Menggerak-gerakan mata ke atas dan
kebawah (eyelid movement)
9. 1)Mioklonik
Kejadian singkat (<100 ms) dan
hampir seperti satu kali sentakan atau
lebih secara tiba-tiba dan tanpa
sadar, yang diakibatkan oleh aktivitas
neuronal abnormal berlebih atau
sinkronisasi dan berhubungan
dengan lonjakan pada EEG.
– Biasanya terjadi pada pagi hari, setelah
bangun tidur pasien mengalami sentakan
yang tiba-tiba
– Bisa bersifat ringan, timbul gerakan tanpa
diketahui orang lain
– Bersifat parah, hingga menyebabkan jatuh
dan terluka
– Berkala, tiba-tiba sampai tak terduga
10. 1)Klonik
Kejang epileptik yang ditandai
dengan gerakan menghentak
secara berkala pada tangan dan
kaki, kadang-kadang terjadi pada
kedua sisi tubuh (kanan, kiri).
– Berdurasi 1 menit sampai
hitungan jam
– Kejang clonic berbeda dengan
kejang clonic pada GTCS yang
terjadi sebagai fase lanjutan dari
kejang tonic
– Kejang ini berbeda juga dengan
kejang lain yang biasanya
ditandai dengan adanya
komponen tonic bercampur
komponen myoclonic atau kejang
absence.
11. 1)Tonik
Kejang epileptik yang ditandai
dengan kekakuan otot sekujur
tubuh secara tiba-tiba dan
mungkin hingga terjatuh.
– Mengangkat kepala dari
keadaan tidur, bergerakan mata
dan alis
– Membuka mata, bola mata
mengarah ke atas
– Mulut terbuka dan lidah menjulur
ke satu arah
– Kadang disertai menangis.
12. 1)Atonik (Astatik)
Kejang umum yang
ditandai dengan
kehilangan kekuatan otot
secara tiba-tiba.
– Jarang terjadi
– Pasien tiba-tiba
kehilangan kekuatan otot
jatuh, tapi bisa segera
bangkit.
13. 1)Tonik-klonik
Kejang epileptik yang mula-mula
ditandai dengan kekakuan otot,
diikuti hentakan berkala pada tangan,
biasanya berlangsung dalam
beberapa menit.
– Merupakan bentuk paling banyak terjadi
– Pasien tiba-tiba jatuh, kejang, nafas
terengah-engah, keluar air liur
– Bisa terjadi ngompol, atau menggigit
lidah
– Terjadi beberapa menit, kemudian
diikuti lemah, kebingungan, sakit kepala
atau tidur
– Tampak menyakitkan tetapi sebenarnya
tidak sama sekali.
15. PATOFISIOLOGI
Secara umum patofisiologi epilepsi diakibatkan oleh tidak seimbangnya neuron
eksitasi dan inhibisi. Untuk lebih mengenal epilepsi lebih jauh kita harus bahas
terlebih dahulu mekanisme eksitasi dan inhibisi secara mendasar.
Eksitasi adalah alat atau proses tapi bukan substansi signaling (perangkat
pensignalan), hanya sebagai respon sel postsinaptik (sel penerima
neurotransmitter) terhadap substansi pensignalan tersebut.
Inhibisi adalah aktivitas hiperpolarisasi (menjadi lebih polar) secara ionik untuk
merubah potensial transmembran dari keadaan ledakan treshold (ambang
pembuka untuk eksitasi).
Eksitasi (berlebihan)
•Ion masuk - Na+, Ca2+
•Neurotransmitter yang berpengaruh glutamat, aspartat, asetilkolin
Inhibisi (kurang)
•Ion masuk - CI-, arus K+ keluar
•Neurotransmitter yang berpengaruh - GABA
18. • Prevalensi epilepsi menurut data WHO tahun 2005, total
43.704.000 orang dengan epilepsi dilaporkan dari 108 negara, yang
mencakup 85.4% dari negara keseluruhan.
• Jumlah orang yang menderita epilepsi adalah 8.93 per 1000 orang
(SD 8.14, median 7.59) yang diperoleh dari 105 negara.
• Jumlah orang dengan epilepsi berbeda-beda disetiap negara:
– 12,59 per 1000 populasi di Amerika
– 11,29 per 1000 populasi di Afrika
– 9.97 per 1000 populasi di Asia tenggara
– 9,4 per 1000 populasi di Mediterania timur
– 8,23 per 1000 populasi di Eropa
– 3,66 per 1000 populasi di barat Pasifik
• Jumlah orang dengan epilepsi berdasarkan tingkat ekonomi:
– 7,99 per 1000 populasi di negara dengan tingkat penghasilan tinggi
– 9,50 per 1000 populasi di negara dengan tingkat penghasilan rendah
World Health Organization. Atlas: Epilepsy Care in the World. WHO 2005;20-22
Prevalensi epilepsi
19. Peta persebaran epilepsi di dunia
World Health Organization. Atlas: Epilepsy Care in the World. WHO 2005;21
21. PREVALENSI EPILEPSI
• Prevalensi kejadian epilepsi di RS. DR Kariadi
(Husam. Perbedaan usia dan jenis kelamin pada jenis epilepsi di rsup dr. Kariadi. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 2008;vii-viii)
22. PREVALENSI EPILEPSI
• Prevalensi berdasarkan jenis bangkitan
(Husam. Perbedaan usia dan jenis kelamin pada jenis epilepsi di rsup dr. Kariadi. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 2008;ix)
23. PREVALENSI EPILEPSI
BERDASARKAN ETIOLOGI
• Penyakit serebro vaskuler 11 – 21%.
• Trauma kepala 2 – 6%.
• Tumor 4 – 7%.
• Infeksi SSP 0 – 3%.
• Idiopatik 54 – 65%.
BERDASARKAN JENIS BANGKITAN
• Parsial 55%.
• Umum 45%.
• Pengecualian di 2 negara yaitu Pakistan (P:U =
19,5:80,5) dan Turki (P:U = 34,6:65,4).
(Neligan, 2011)
24. PROGNOSIS
• Satu dari tiga orang yang pernah mengalami
satu kali kejang tanpa provokasi akan
mengalami kejang kedua lima tahun kemudian.
Pengobatan dianjurkan untuk mencegah kejang
berulang, bukan untuk mencegah epilepsi.
Tanpa diobati, setelah kejang kedua
berlangsung 75% akan terjadi kejang susulan
satu atau dua tahun kemudian (WHO, 2005).
(Reynold E. Atlas: Epilepsy care in the world (Global Campaign Against Epilepsy). WHO 2005:23)
27. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam memilih suatu antiepilepsi.
Faktor-faktor apa saja yang bisa menjadi
acuan?
Simak beberapa statement berikut.
28. FAKTOR YG BERHUBUNGAN DENGAN OBAT Pasien
• Khasiat • Jenis Kelamin
• Untuk tipe kejang tertentu • Usia
• Sebagai monotherapy • Co medikasi
• Keamanan dan Tolerabilitas • Comorbiditas
• Efek samping Neurologis • Pilihan Pasien
• Pengaruh terhadap fungsi luhur
• Reaksi Idiosynkrasi
• Efek terhadap berat badan
• Efek Kosmetik
• Efek terhadap tulang
• Efek Reproduktif endokrin
• Teratogenisitas
• Karakteristik Farmacokinetik
• Bioavailabilitas
• Distribusi
• Rute eliminasi
• Interaksi obat
• Dosis
• Dosis titrasi
• Dosis individualisasi
• Frekwensi Dosis
Faktor yang
mempengaruhi
pemilihan OAE
• Jobst BC, Holmes GL, CNS Drugs
(2004);18: pp. 617–628.
• Glauser T,Ben-Menachem
E,Bourgeois B, et alEpilepsia
(2006);47: pp. 1094–1120
29. Drug related factor (Faktor yang berhubungan
dengan obat)
Efficacy
• For particular seizure type
Pemilihan OAE sebagian ditentukan berdasarkan jenis
kejang dan sindroma epilepsi, yang ditetapkan oleh
penilaian secara klinis dengan pemeriksaan
laboratorium, elektrofisiologi, dan investigasi radiografis.
Penggunaan OAE berspektrum luas yang dapat
menanggulangi kejang parsial dan kejang umum
diperlukan ketika dijumpai jenis kejang campuran, dan
ketika kejang sulit untuk ditentukan. OAE yang
menyediakan penanggulangan kejang parsial dan
kejang umum antara lain carbamazepine, lamotrigine,
oxcarbazepine, phenytoin, topiramate, valproate,
levetiracetam dan zonisamide.
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
30. • As monotherapy
Secara mendasar monoterapi lebih baik
dibandingkan politerapi untuk epilepsi,
karena monoterapi bisa setara atau
bahkan lebih efektif dibandingkan dengan
politerapi untuk mengontrol kejang dengan
menurunkan risiko efek samping dan
interaksi obat.
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
31. Safety and Tolerability
• Efek samping neurologis
– Beberapa OAE dapat menyebabkan efek samping
neurologis, kejadian yang paling sering terjadi antara
lain mengantuk (carbamazepine, gabapentin,
phenobarbital, pregabalin, zonisamide), pusing
(gabapentin, lamotrigine, pregabalin, zonisamide),
dan tremor (carbamazepine, dan valproate).
– Efek samping lain yang bersifat serius, irreversible
dan jarang terjadi antara lain neuropatik perifer yang
berhubungan dengan penggunaan phenytoin dan
barbiturates, dan ataxia permanen berhubungan
dengan penggunaan phenytoin.
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
32. • Effect on Body Weight
– Hal penting yang menyangkut efek kenaikan
berat badan oleh OAE dalam hal pemilihan
obat, tergantung pada kebutuhan pasien
secara luas, risiko dan keunggulan suatu
terapi untuk pasien tersebut
– Kenaikan berat badan dapat memicu
kelebihan berat badan atau obesitas, yang
bisa mengakibatkan peningkatan risiko
penyakit kardiovaskuler dan stoke, diabetes
mellitus tipe 2, dan hipertensi
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
33. • Cosmetic effects
Beberapa OAE dihubungkan dengan efek
kosmetik spesifik yang dapat mempengaruhi
pemilihan OAE, dimana efek tersebut memiliki
tingkat keparahan yang bervariasi, dan reaksi
pasien terhadap OAE tersebut. Cosmetic effects
umumnya berkembang dengan dilakukannya
pengobatan jangka panjang dan biasa terjadi
pada OAE generasi pertama seperti phenytoin
yang dihubungkan dengan hirsutism dan
gingival hyperplasia, dan valproate yang
dihubungkan dengan alopecia
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
34. • Teratogenicity
– Pengobatan epilepsi selama kehamilan
ditujukan untuk mengontrol kejang selama
kehamilan dan menghindari kerusakan secara
fatal. Beberapa OAE generasi lama seperti
phenobarbital, phenytoin, dan valproat
ditetapkan memiliki efek teratogenik.
– Teratogenisitas untuk OAE generasi kedua
belum sepenuhnya ditetapkan.
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
35. Pharmacokinetic characteristics
• Karakteristik farmakokinetik suatu OAE
mempengaruhi khasiat, keamanan, profil
tolerabilitas, administrasi, dimana hal tersebut
dapat dijadikan kunci determinasi dalam
pemilihan OAE.
• Secara ideal, OAE memiliki bioavailabilitas oral
yang tinggi, waktu paruh dijangkau dalam dosis
1x sehari atau 2x sehari, farmakokinetik yang
linear, ikatan plasma protein yang minimal, tidak
dimetabolisme di hati dan tidak memiliki interaksi
obat.
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
36. • Bioavailability
– Bioavailabilitas oral yang tinggi sangat
penting karena memberikan kebutuhan
secara frekwentif untuk administrasi obat
sehari-hari.
– Dari mulai obat diadministrasikan secara oral,
absorpsi gastrointestinal yang baik dan
bioavailabilitas oral yang sempurna menjadi
hal penting untuk memastikan konsentrasi
obat di dalam plasma
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE 2006:1-8
Perucca E , Johannessen S. The ideal pharmacokinetic properties of an antiepileptic drug: how close does levetiracetam come?.
Epileptic Disord 2003; 5 (Suppl 1): S17–S26
37. • Distribution
Aspek utama dari distribusi obat yang
mempengaruhi pemilihan suatu OAE
adalah jumlah ikatan protein. Ikatan
protein yang tinggi merupakan hal yang
dianggap merugikan, karena hanya OAE
yang tidak terikat (ikatan protein rendah)
yang dapat masuk melewati blood-brain
barrier (sawar darah otak) dan
menghasilkan aktivitas biologis
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
38. • Route of Elimination
Metabolisme obat secara hepatik
berhubungan dengan tingginya risiko
interaksi obat yang signifikan secara klinis,
dapat menggaunggu fungsi hormonal
yang mengarah pada efek yang tidak
diinginkan dan toksisitas
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
39. • Drug Interactions
– Semua OAE memiliki potensi untuk berinteraksi
dengan OAE yang lain atau dengan obat-obatan dari
kelas terapeutik lain
– Umumnya, OAE yang mengalami metabolisme
aecara hepatik berhubungan dengan bermacam-
macam interaksi obat. Beberapa OAE seperti
lamotrigine dan valproate dimetabolisme oleh
konjugasi glucuronic acid, oleh karena itu obat-obatan
seperti obat kontrasepsi secara oral yang
menginduksi dan menghambat glucuronidasi akan
mempengaruhi metabolisme OAE tersebut
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly Diagnosed Epilepsy. US
NEUROLOGICAL DISEASE 2006:1-8
40. Dosing Requirements
Beberapa pertimbangan sering dihubung-
hubungkan dengan pemberian dosis dalam
hal pemilihan suatu OAE. Faktor yang
berpengaruh terhadap pemberian dosis
bervariasi, sesuai dengan kebutuhan dan
pilihan dari setiap pasien secara individual.
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
41. • Dose Titration
Periode titrasi yang singkat dengan hasil
pencapaian yang cepat diiringi pemberian
dosis yang efektif menjadi hal penting
dalam suatu pemilihan OAE, terutama
pada pasien yang memiliki kejang
frekwentif bahkan parah
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
42. • Dose Individualization
– Seberapa banyak obat harus diberikan untuk
mencapai dosis optimal, berbeda pada setiap OAE.
Kebutuhan individualisasi dosis dan TDM dilakukan
untuk memperkirakan relasi antara konsentrasi suatu
OAE dan efek secara klinis, umumnya memiliki
hubungan yang terbalik dalam hal prediktabilitas
farmakokinetik suatu obat
– Sebagian besar OAE generasi kedua memiliki profil
farmakokinetik yang bisa di prediksi dibandingkan
dengan OAE generasi pertama
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
43. • Dosing Frequency
Frekwensi dosis memegang peranan
penting dalam pemilihan obat, hal ini
berpengaruh terhadap kenyamanan
pasien dalam menjalani pengobatan, dan
sangat diperlukan pada saat maintenance
konsentrasi terapeutik OAE di dalam
darah dan pengendalian kejang.
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
44. • Cost
Meskipun harga OAE generasi pertama
umumnya lebih murah dibandingkan dengan
OAE generasi kedua, biaya tambahan lain baik
secara langsung maupun secara tidak langsung
berkontribusi terhadap profil ekonomi dari suatu
terapi.
Contoh: TDM (Therapeutical Drug Monitoring)
dilkukan untuk memonitor efektivitas OAE
selama terapi, secara tidak langsung hal ini
membutuhkan biaya tambahan.
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
45. Patient-Related Factors
• Gender
– OAE mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
hormon endokrin, dan interaksi antara OAE
dan hormon dapat menyebabkan reaksi yang
tidak diinginkan pada saat pengontrolan
kejang dan pemberian obat
– Keterkaitan tersebut mempengaruhi
kesehatan wanita pengidap epilepsi
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
46. • Age
Usia tua dan muda masing-masing
terhubung dengan pertimbangan secara
spesifik yang mempengaruhi pemilihan
OAE. Epilepsi pada anak-anak akan sukar
untuk ditangani, disebabkan frekwensi
kekambuhan dari kejang yang bersifat
parah, dan tingkat kejadian
keterbelakangan mental yang tinggi serta
abnormalitas kognisi dan tingkah laku
Biton V. Choosing an Antiepileptic Drug for Newly
Diagnosed Epilepsy. US NEUROLOGICAL DISEASE
2006:1-8
47. NICE guideline 2012
Menurut NICE guideline 2012 Strategi
penggunaan antiepilepsi harus secara
individu yang mengacu pada jenis
bangkitan, sindroma, pengobatan tambahan,
penyakit penyerta, usia, gaya hidup,
keluarga, dan karir.
NCGC. The Epilepsies: The diagnosis and management of the epilepsies in adults and children in primary
and secondary care. National Clinical Guideline Centre 2012; 20:129