1. KEGIATAN : PEMBINAAN PENANGGUNG JAWAB UKM KEPADA PJ PROGRAM
DAN PELAKSANA GIZI
TANGGAL : Januari 2017
PEMBINA : Penanggung Jawab Program Gizi
YANG DIBINA : 1. PJ Program Gizi
2. Pelaksana 1
3. dst
ISI PEMBINAAN :
Tujuan
1. Tujuan Umum:
Tersedianya acuan dalam melaksanakan program pelayanan gizi di Puskesmas
2. Tujuan Khusus:
a. Tersedianya acuan tentang jenis program pelayanan gizi, peran dan fungsi
ketenagaan, sarana dan prasarana di puskesmas
b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan program gizi yang bermutu di
puskesmas
c. Tersedianya acuan bagi petugas gizi puskesmas untuk bekerja secara
professional di puskesmas
d. Tersedianya acuan monitoring dan evaluasi program gizi di puskesmas
Sasaran
1. Petugas gizi puskesmas dan petugas kesehatan lainnya
2. Pengelola program kesehatan dan lintas sector terkait
3. Pengambil kebijakan di Puskesmas
Ruang Lingkup
1. Pelayanan gizi di dalam gedung
2. Pelayanan gizi di luar gedung
3. Pencatatan dan pelaporan
4. Monitoring dan Evaluasi
Lingkup Kegiatan
1. Kegiatan Pelayanan Gizi di Dalam Gedung
2. Kegiatan pelayanan gizi didalam gedung terdiri dari upaya promotif, preventif,
dan kuratif serta rehabilitative pasien rawat jalan didalam puskesmas.
Pelayanan gizi rawat jalan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi:
a. Pengkajian gizi
b. Penentuan diagnosis gizi
c. Intervensi gizi
d. Monitoring dan evaluasi asuhan gizi
2. Kegiatan Pelayanan Gizi di Luar Gedung
Kegiatan pelayanan gizi diluar gedung ditekankan kearah promotif dan preventif
serta sasarannya adalah masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
Beberapa kegiatan pelayanan gizi diluar gedung dalam rangka upaya perbaikan
gizi yang dilaksanakan di puskesmas antara lain:
a. Edukasi/penyuluhan gizi
1) Tujuan edukasi gizi adalah untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan
perilaku masyarakat mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dan
sesuai dengan risiko/masalah gizi.
2) Sasarannya adalah kelompok dan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas
3) Lokasi Edukasi Gizi: Posyandu, Pusling, Kelas Ibu, Kelas Balita
4) Fungsi Tenaga Gizi Puskesmas:
Merencanakan kegiatan, merencanakan materi, memberikan pembinaan
kader, memberikan pendidikan gizi, menyusun laporan pelaksanaan.
b. Konseling ASI Eksklusif dan PMBA
1) Tujuan Konseling ASI Eksklusif dan PMBA adalah meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga sehingga segera diberikan
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) meneruskan ASI Eksklusif sampai bayi
berusia 6 bulan, ASI dan MP ASI sampai usia 2 tahun
2) Sasaran Konseling: Ibu hamil, keluarga, ibu baduta
5) Lokasi Konseling: Posyandu, KP Ibu, Kelas Ibu, Kelas Balita
3) Fungsi Tenaga gizi puskesmas:
3. Merencanakan kegiatan, merencanakan materi, memberikan pembinaan
kader/ tenaga kesehatan lain, memberikan konseling, membuat laporan.
c. Konseling gizi melalui Posbindu PTM
1) Tujuan : mencegah dan mengendalikan faktor risiko PTM berbasis
masyarakat sesuai dengan sumber daya dan kebiasaaan masyarakat agar
masyarakat dapat mawas diri (awareness) terhadap faktor risiko PTM.
2) Sasaran: Masyarakat sehat, beresiko, penyandang PTM
3) Lokasi : Posbindu PIM
4) Peran Tenaga gizi puskesmas pada posbindu PTM adalah
Sebagai konselor gizi terkait factor resiko PTM yang ditemukan.
d. Pemantauan pertumbuhan di posyandu
1) Tujuan kegiatan ini adalah untuk memantau status gizi Balita
menggunakan KMS ( Kartu Menuju Sehat) atau Buku KIA
2) Sasaran kegiatan ini adalah kader posyandu
3) Lokasi Kegiatan Ini di Posyandu
4) Fungsi tenaga gizi puskesmas
Merencanakan kegiatan, memberikan pembinaan kader, menyusun
laporan pertumbuhan, konfirmasi hasil pemantauan.
e. Monitoring pemberian kapsul Vitamin A
1) Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan
pemberian vitaminA
2) Sasaran: Bayi, Balita, dan Ibu Nifas
3) Lokasi pelaksanaan di posyandu
4) Fungsi tenaga gizi puskesmas
Merencanakan kebutuhan, memantau kegiatan pemberian, menyusun
laporan
f. Monitoring pemberian TTD untuk ibu hamil dan ibu nifas
1) Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keberhasilan pemberian
TTD
2) Sasaran : IBU hamil dan Ibu nifas
3) Lokasi: BPM, Posyandu
4. 4) Fungsi tenaga gizi puskesmas
Merencanakan kebutuhan, memantau kegiatan pemberian, menyusun
laporan
g. Pencegahan Anemia pada remaja putrid dan WUS
1) Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keberhasilan program
pencegahan anemia gizi besi
2) Sasaran : Remaja putri, WUS
3) Lokasi : UKS
4) Fungsi tenaga gizi puskesmas
h. Pengelolaan pemberian PMT Penyuluhan/Pemulihan
1) MP-ASI
a) MP-ASI Bufferstock adalah MP-ASI yang disiapkan pabrik. Tenaga
gizi akan mendistribusikan kepada masyarakat. Sasaran : balita 6 – 24
bulan yang terkena bencana
b) MP – ASI Lokal adalah MP-ASI yang dibuat dari makanan lokal
setempat. Sasaran : balita gizi kurang 6 – 24 bulan.
2) PMT Pemulihan
a) Sasaran: balita gizi kurang, gizi buruk pasca perawatan, ibu hamil KEK
b) Bentuk makanan ringan padat
c) Lama pemberian adalah 90 hari
i. Surveilens gizi
1) Tujuan tersedianya informasi berkala dan terus menerus tentang besaran
masalah gizi dan perkembangan di masyarakat, informasi kecenderungan
masalah gizi, informasi intervensi
2) Lingkup data surveilans: status gizi, konsumsi makanan, cakupan program
3) Sasaran: bayi, balita anak usia sekolah, remaja, WUS, bumil, busui,
pekerja dan lansia
4) Dalam pelaksanaannya surveilans gizi, tenaga gizi puskesmas
berkoordinasi dengan tenaga surveilans di Puskesmas
j. Monitoring pemeriksaan GAKY dan garam beryodium
5. 1) Tujuan: Memperoleh gambaran sakupan konsumsi garam beryodium yang
memenuhi syarat di masyarakat
2) Sasaram rumah tangga
k. Pembinaan gizi di sekolah, kantin, restoran, dan tempat kerja
1) Tujuan kegiatan ini adalah memperbaiki status gizi
2) Sasaran kegiatan ini:
Anak sekolah, tenaga kerja, pengelola makanan
3) Bentuk – bentuk kegiatan perbaikan gizi
a) Edukasi gizi
b) Penjaringan/pemantauan status gizi
c) Pengawasan dan pembinaan
4) Fungsi tenaga gizi puskesmas
Melakukan edukasi, menapis/memantau status gizi, menjalin kerjasama,
menyusun laporan
METODE
1. Alur Pelayanan didalam gedung
a. Pasien/klien datang sendiri atau dirujuk dari structural puskesmas (Pustu,
Polindes, Poskesling) atau UKBM (Posyandu, Posbindu PTM, dll).
b. Pasien/klien mendaftar ke loket pendaftaran di puskesmas.
c. Pasien/klien mendapatkan pelayanan kesehatan di Poli umum/BP atau KIA
atau gigi oleh petugas medis.
d. Pasien mendapatkan skrining gizi oleh tenaga kesehatan serta ditentukan
apakah pasien mengalami masalah gizi atau tidak.
e. Pasien/klien rawat jalan yang beresiko atau tidak beresiko masalah gizi bisa
mendapatkan konseling gizi atas permintaan pasien.
f. Pasien mendapat pelayanan gizi mulai dari pengkajian gizi, diagnoisis gizi,
intervensi gizi, ,monitoring dan evaluasi.
g. Hasil monitoring dan evaluasi ditindaklanjuti oleh tim gizi puskesmas. Tindak
lanjut dapat berupa rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
2. Alur Pelayanan diluar gedung
6. Pelaksanaan pelayanan gizi luar gedung bekerjasama dengan lintas program
dan lintas sector terkait. Alur pelayanan gizi luar gedung disesuaikan dengan
jenis kegiatan, sasaran dan keadaan wilayah setempat.
Langkah Kegiatan
1. Merencanakan Kegiatan Gizi
a. Merumuskan masalah gizi
b. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) gizi
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
2. Melaksanakan kegiatan gizi
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi dalam gedung
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi luar gedung
3. Pencatatan dan pelaporan
4. Monitoring dan evaluasi
SASARAN
Sasaran program gizi Puskesmas Klaten Selatan adalah:
1. Bayi, baduta, balita, anak prasekolah dan anak usia sekolah
2. Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, ibu
menyusui, dan usia lanjut
3. Semua penduduk rawan gizi
4. Semua anak dan dewasa yang mempunyai masalah gizi
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
1. Kebijakan Teknis
a. Memperkuat peran serta masyarakat dalam pembinaan gizi masyarakat
b. Memperkuat kerjasama lintas program dan lintas sector terkait
c. Memberlakukan standar pertumbuhan anak Indonesia
d. Menetapkan standar pertumbuhan anak
e. Meneruskan suplementasi gizi pada balita, remaja, ibu hamil, dan ibu nifas
f. PMT Pemulihan diberikan kepada balita gizi buruk/kurang dan ibu hamil KEK
dari keluarga miskin
2. Strategi
a. Meningkatkan pendidikan gizi masyarakat melalui penyediaan materi KIE
7. b. Memenuhi kebutuhan obat program gizi (kapsul Vitamin A, tablet Fe)
c. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan petugas dalam pemantauan
pertumbuhan, konseling ASI dan PMBA, tatalaksana gizi buruk, surveilens,
dan program gizi lainnya.
d. Memenuhi kebutuhan PMT Pemulihan bagi balita gizi buruk/kurang(kurus)
dan ibu hamil KEK keluarga miskin.
e. Pelayanan gizi pada ibu hamil berupa pemberian tablet Fe dan skrining
bumil KEK dan anemia diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan ibu
(ANC)
f. Melaksanakan surveylans gizi.
g. Menguatkan kerjasama dan kemitraan dengan lintas program, lintas sector
dan organisasi profesi.
h. Menyusun norma, standar, prosedur, dan kinerja gizi.
PENUTUP :
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indicator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metode yang digunakan
4. Tercapainya indicator
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.