Peran Enzim dalam Metabolisme
Enzim memainkan peran penting dalam proses metabolisme dengan mengatur berbagai reaksi kimia yang terjadi untuk memproduksi energi dan membangun molekul tubuh melalui kerja koordinasi enzim-enzim. Proses ini memungkinkan makhluk hidup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Berisi tentang komponen penyusun sel berupa organel sel dan bahan - bahan kimia penyusun sel baik orgaik maupun anorganik, slide show di lengkapi gambar interaktif yang juga memudahkan dalam presentasi.
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISMENiakhairani
Enzim merupakan katalisator protein yang mempercepat reaksi kimia dalam makhluk hidup atau dalam sistem biologik. Sebagai protein, enzim memiliki sifat-sifat umum protein, seperti enzim terdenaturasi pada suhu tinggi atau kondisi ekstrim lainnya. Beberapa oksidator, keadaan polaritas larutan, tekanan osmotik yang abnormal juga dapat menghambat kerja enzim
Prinsip dasar biomolekul adalah peran dan interaksi molekul-molekul hayati dalam mengontrol reaksi-reaksi biologis.
Interaksi tersebut berlangsung di dalam sel (intrasel) maupun di luar sel (ekstasel) makhluk hidup.
Inti reaksi biologis tersebut adalah berupa reaksi metabolisme pembentuk senyawa (anabolisme) atau penguraian senyawa (katabolisme) dengan bantuan enzim-enzim tertentu.
Bahan dasar metabolisme tersebut diperoleh dari makromolekul yang tekandung dalam makanan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
Asam nukleat berperan dalam meregulasi reaksi metabolisme tubuh seperti proses pemeliharaan, transmisi, dan ekspresi informasi hayati yang meliputi replikasi, transkripsi, dan translasi.
Komponen ini disusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O).
Jenis-jenis karbohidrat sangat beragam dan mereka dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atom-atomnya, panjang/pendeknya rantai serta jenis ikatan akan membedakan karbohidrat yang satu dengan lain.
Dari kompleksitas strukturnya dikenal kelompok karbohidrat sederhana (seperti monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat dengan struktur yang kompleks atau polisakarida (seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa).
Berisi tentang komponen penyusun sel berupa organel sel dan bahan - bahan kimia penyusun sel baik orgaik maupun anorganik, slide show di lengkapi gambar interaktif yang juga memudahkan dalam presentasi.
ENZIM SEBAGAI KATALISATOR METABOLISME MIKROORGANISMENiakhairani
Enzim merupakan katalisator protein yang mempercepat reaksi kimia dalam makhluk hidup atau dalam sistem biologik. Sebagai protein, enzim memiliki sifat-sifat umum protein, seperti enzim terdenaturasi pada suhu tinggi atau kondisi ekstrim lainnya. Beberapa oksidator, keadaan polaritas larutan, tekanan osmotik yang abnormal juga dapat menghambat kerja enzim
Prinsip dasar biomolekul adalah peran dan interaksi molekul-molekul hayati dalam mengontrol reaksi-reaksi biologis.
Interaksi tersebut berlangsung di dalam sel (intrasel) maupun di luar sel (ekstasel) makhluk hidup.
Inti reaksi biologis tersebut adalah berupa reaksi metabolisme pembentuk senyawa (anabolisme) atau penguraian senyawa (katabolisme) dengan bantuan enzim-enzim tertentu.
Bahan dasar metabolisme tersebut diperoleh dari makromolekul yang tekandung dalam makanan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
Asam nukleat berperan dalam meregulasi reaksi metabolisme tubuh seperti proses pemeliharaan, transmisi, dan ekspresi informasi hayati yang meliputi replikasi, transkripsi, dan translasi.
Komponen ini disusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O).
Jenis-jenis karbohidrat sangat beragam dan mereka dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atom-atomnya, panjang/pendeknya rantai serta jenis ikatan akan membedakan karbohidrat yang satu dengan lain.
Dari kompleksitas strukturnya dikenal kelompok karbohidrat sederhana (seperti monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat dengan struktur yang kompleks atau polisakarida (seperti pati, glikogen, selulosa dan hemiselulosa).
Mikromineral
Matakuliah: Struktur dan Fungsi Biomolekul
by Kelompok 1: Mochamad Ridho Fuazi, Nuurur Rizqa Aliya, Oktaviani Cahyaningtyas.
Prodi Kimia, Fakultas MIPA
Universitas Negeri Jakarta
persentasin power point tentang mineral mikro dibuat oleh mahasiswa universitas muhammadiyah surakarta jurusan gizi s1 semester guna memenuhi tugas mata kuliah biokimia
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
Enzim
1. 1. ENZIM
Enzim merupakan biomolekul yang mengkatalis reaksi kimia, di mana hampir semua
enzim adalah protein.Pada reaksi-reaksi enzimatik, molekul yang mengawali reaksi disebut
substrat, sedangkan hasilnya disebut produk.
1. Peran enzim dalam metabolisme
Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup
untuk menjaga kelangsungan hidup.Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul besar menjadi
molekul yang lebih kecil (anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari molekul yang
lebih kecil (katabolisme). Beberapa reaksi kimia tersebut antara lain respirasi, glikolisis,
fotosintesis pada tumbuhan, dan protein sintesis. Kerja enzim dengan cara menurunkan
energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara energi bebas produk dan
reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan Hukum Hess 1
mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada
kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme.Reaksi-reaksi yang berlangsung
selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi
hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh.
2.Pemanfaatan enzim sebagai alat diagnosis
a. Enzim sebagai petanda (marker) dari kerusakan suatu jaringan atau organ akibat penyakit
tertentu.
Penggunaan enzim sebagai petanda dari kerusakan suatu jaringan mengikuti prinsip
bahwasanya secara teoritis enzim intrasel seharusnya tidak terlacak di cairan ekstrasel dalam
jumlah yang signifikan.Pada kenyataannya selalu ada bagian kecil enzim yang berada di
cairan ekstrasel.Keberadaan ini diakibatkan adanya sel yang mati dan pecah sehingga
mengeluarkan isinya (enzim) ke lingkungan ekstrasel, namun jumlahnya sangat sedikit dan
tetap. Apabila enzim intrasel terlacak di dalam cairan ekstrasel dalam jumlah lebih besar dari
yang seharusnya,maka dapat diperkirakan terjadi kematian (yang diikuti oleh kebocoran
akibat pecahnya membran) sel secara besar-besaran. Kematian sel ini dapat diakibatkan oleh
beberapa hal, seperti keracunan bahan kimia (yang merusak tatanan lipid bilayer), kerusakan
akibat senyawa radikal bebas, infeksi (virus), berkurangnya aliran darah sehingga lisosom
mengalami lisis dan mengeluarkan enzim-enzimnya, atau terjadi perubahan komponen
membrane sehingga sel imun tidak mampu lagi mengenali sel-sel tubuh dan sel-sel asing, dan
akhirnya menyerang sel tubuh (penyakit autoimun) dan mengakibatkan kebocoran
membrane.
b. Enzim sebagai suatu reagensia diagnosis.
Kelebihan penggunaan enzim sebagai suatu reagensia adalah pengukuran yang
dihasilkan sangat khas dan lebih spesifik dibandingkan dengan pengukuran secara kimia,
mampu digunakan untuk mengukur kadar senyawa yang jumlahnya sangat sedikit, serta
praktis karena kemudahan dan ketepatannya dalam mengukur.
2. 3. Enzim sebagai petanda pembantu dari reagensia.
Sebagai petanda pembantu dari reagensia, enzim bekerja dengan memperlihatkan
reagensia lain dalam mengungkapkan senyawa yang dilacak. Senyawa yang dilacak dan
diukur sama sekali bukan substrat yang khas bagi enzim yang digunakan. Selain itu, tidak
semua senyawa memiliki enzimnya, terutama senyawa-senyawa sintetis.Oleh karena itu,
pengenalan terhadap substrat dilakukan oleh antibodi. Adapun dalam hal ini enzim berfungsi
dalam memperlihatkan keberadaan reaksi antara antibodi dan antigen.
Peranan Enzim dalam Metabolisme
Pemecahan makanan utk memasok energi serta unsur-unsur kimia pembangunan
tubuh (buildingblocks); perakitan building blockstsb m’jadi protein, membran sel, serta DNA
yg m’kodekan informasi genetik; & akhirnya penggunaan energi utk m’hasilkan gerakan sel,
semua ini dimungkinkan dgn adanya kerja enzim-enzim yg t’koordinasi secara cermat. Proses
metabolismejuga terjadi pd mikroorganisme.
Jenis-Jenis Enzim
1. Oksidoreduktase yaitu golongan enzim yg m’katalisis pengambilan atom hidrogen dr
suatu senyawa baik dehidrogenase maupun oksidase.
2. Transferase yaituenzim yg mengkatalisis reaksi pemindahan suatu gugus dr suatu
senyawa kpd senyawa lain.
3. Hidrolase yaituenzim yg berperan sbg katalis pd reaksi hidrolisis; baik pemecahan
ester, glikosida & peptide.
4. Liase yaituenzim yg m’katalisis dlm reaksi pemisahan gugus dr suatu substrat (bukan
cara hidrolisis) atau sebaliknya.
5. Isomerase yaituenzim yg bekerja pd reaksi perubahan intramolekuler.
6. Ligase adalahenzim yg m’katalisis reaksi penggabungan dua molekul.
Terdapat berbagai macam peranan atau Fungsi dari enzimyakni :
1. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hydrogen, electron atau pelepasan oksigen.
2. Dehidrasi yaitu pelepasan molekul uap air (H20).
3. Oksidasi yaitu reaksi pelepasan molekul hydrogen, electron atau penambahan oksigen
4. Hidrolisis yaitu reaksi penambahan H20 pada suatu molekul dan diikuti pemecahan
molekul pada ikatan yang ditambah H20.
5. Deminase yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH2)
6. Dekarbolisasi yaitu reaksi pelepasan CO2 dan gugusan karbosil.
7. Fosforilasi yaitu reaksi pelepasan fosfat.
2. MINERAL
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh
manusia.Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral
makro dan mineral mikro.Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari
sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.
3. Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-
masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium
berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk
memperlancar peredaran darah.
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh
melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran
serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2. Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal
Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau
bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Mineral Makro
Contohnya:
Kalsium
Fosfor
Magnesium
Natrium
Klorida
Kalium
2. Mineral Mikro
Contohnya:
Besi
Seng
Iodium
Selenium
Tembaga
Mangan
Kromium
Fluor
Jenis Mineral Mikro dan Gangguannya;
Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh
manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya
ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum tulang, otot.
Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama untuk kaum
wanita.
4. Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan bernafas (nafas terengah-
engah), jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian, tidur
yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan
bahkan kerontokan rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah: daging sapi, daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna
hijau tua.
Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan
dalam golongan trace mineral.
Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan seng menurut U.S. National Library
of Medicine:
Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
Tidak ada selera atau nafsu makan.
Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan infeksi yang tak
kunjung sembuh.
Kelelahan yang hebat.
Kerontokan pada rambut.
Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium bau.
Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas).
Makanan yang kadar sengnya tinggi antara lain kerang, daging sapi, hati, dan
rempah/bumbu makanan (spices). Sumber makanan yang baik adalah keju cheddar, kepiting,
daging kambing muda, kacang tanah, dan hewan ternak.
Selain itu, ada pula beberapa unsur makanan yang akan menghambat penyerapan seng
dalam tubuh, yaitu tinggi kadar kalsium, asam fitat, dan mineral copper. Untuk itu, konsumsi
makanan penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan frekuensinya.
Yodium/iudium
Sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan
aneka ikan serta hasil olahannya
Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro mineral yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid
(kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid,
yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur
aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan
menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.Jika persediaan yodium di dalam
tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk benjolan pada
leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid.
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid.Hipertiroid terjadi
karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai gejala
mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan
menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola
mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.
Selenium
Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat memperbaiki dirinya sendiri.
Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan payudara manusia.
5. Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam tubuh.
Selenium bekerja membersihkan darah dari efek kemoterapi dan malfungsi liver.
Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem kekebalan.
Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang kanker.
Tembaga
a. Sumber makanan utama :
Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.
b. Fungsi utama dalam tubuh :
o Komponen enzim
o Pembentukan sel darah merah
o Pembentukan tulang
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan : Anemia pada anak² yg menderita malnutrisi.
Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak, kerusakan hati.
Mangan
a. Sumber makanan utama :
Gandum, buah-buahan yg dikeringkan
b. Fungsi utama dalam tubuh :
Komponen enzim
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan :
• Penurunan berat badan,
• iritasi kulit,
• mual & muntah,
• perubahan warna rambut,
• pertumbuhan rambut yg lambat
Kelebihan : Kerusakan saraf
Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi tubuh.Esensial dalam hal
ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar (seperti
makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh
tubuh yaitu untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi.
Asupan chromium yang optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar
tidak terlalu banyak menjaga kadar gula darah.
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
Fluor
Fluor terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah menengah
(di bawah 4 mg/l).Fluor bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi
di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus dilakukan saat
jumlah fluor yang dikonsumsi oleh anak-anak.Tingkat fluor diatas 2mg/l dapat merusak
pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum menjadi gigi tetap
Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil
ternak. Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
• Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
• Untuk mencegah karies gigi.
6. 3.OKSIDASI BIOLOGI
Oksidasi adalah pengeluaran elektron dan reduksi adalah pemerolehan elektron.
e- (elektron)
Fe2+ Fe3+
Terdapat 4 kelompok enzim oksidoreduktase yaitu: oksidase, dehidrogenase,
hidroperoksidase dan oksigenase.
1. Oksidase
Enzim oksidase mengkatalisis pengeluaran hidrogen dari substrat dengan menggunakan
oksigen sebagai akseptor hidrogen.Enzim-enzim tersebut membentuk air atau hidrogen
peroksida. Termasuk sebagai oksidase antara lain sitokrom oksidase, oksidase asam L-
amino, xantin oksidase, glukosa oksidase.
2. Dehidrogenase
Dehidrogenase tidak dapat menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen. Enzim-
enzim ini memiliki 2 fungsi utama yaitu:
Pertama, berperan dalam pemindahan hidrogen dari substrat yang satu ke substrat yang
lain dalam reaksi reduksi-oksidasi berpasangan.
Kedua, sebagai komponen dalam rantai respirasi pengangkutan elektron dari substrat ke
oksigen.
Contoh dari enzim dehidrogenase adalah suksinat dehidrogenase, asil-KoA
dehidrogenase, gliserol-3-fosfat dehidrogenase, semua sitokrom kecuali sitokrom
oksidase.
3. Hidroperoksidase
Enzim hidroperoksidase menggunakan hidrogen peroksida atau peroksida organik sebagai
substrat.Ada 2 tipe enzim yang masuk ke dalam kategori ini yaitu peroksidase dan
katalase.Enzim hidroperoksidase melindungi tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida
yang berbahaya.Penumpukan peroksida menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak
membran sel dan menimbulkan kanker serta aterosklerosis.
4. Oksigenase
Oksigenase mengkatalisis pemindahan langsung dan inkorporasi oksigen ke dalam
molekul substrat.Enzim ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu monooksigenase dan
dioksigenase.
4.PRTOTEIN PLASMA
Beberapa Fungsi dari Protein Plasma antara lain:
Sebagai protein pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma
Menerima isyarat (signal) hormonal
Meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau ke sel lainnya.
7. Protein membran plasma juga berfungsi sebagai pangkal pengikat komponen-
komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler.
Protein perifertidak berinteraksi dengan bagian tengah membran hidrofobik, tetapi
terikat secara langsung melalui asosiasi dengan protein integral membran atau secara
langsung berinteraksi dengan bagian polar lipida membran.Misalnya protein sitokeleton,
protein kinase (pada permukaan sitoplasmik membran), dan protein matriks ekstraseluler
(permukaan eksoplasmik).
Protein transmembran mengandung segemen panjang asam-asam amino hidrofobik
yang tertanam pada bilayer lipida.Ada dua tipe interaksi yang menstabilkan protein integral
membran, yaitu interaksi ionic dengan daerah kepala yang bersifat polar dan interaksi
hidrofobik dengan bagian tengah yang bersifat hidrofobik, misalnya glikoforin.(Anonim,
2007c).
Beberapa protein integral berikatan dengan membran melalui ikata koovalen pada
rantai hidrokarbon.Dikenal ada tiga tipe protein integral berdasarkan perlekatannya pada
rantai hidrokarbon, yaitu Glycosyl-phosphatidylinositol-Proteins, Myristate-Proteins, dan
Farnesyl- Proteins.Kedudukan dan orientasi protein pada membran bervariasi sesuai macam
membran, sel dan jaringan.Ia dapatberupa protein integral atau protein perifer.
Glikoprotein pada membran eritrosit merupakan suatu protein yang menembus
membran sel. Protein integral membran terdiri atas empat kelas, yaitu protein tipe A, protein
tipe B, protein tipe C, dan protein tipe D. Protein tipe A dan C secara struktural sama, tetapi
tertanam pada setengah lapisan membran yang berbeda. Contoh protein tipe A adalah
Cytochrom b5 pada retikulum endoplasma. Protein B adalah kompleks protein yang berperan
dalam sistim transpor.Protein D adalah protein trans membran.Protein tipe B merupakan
kumpulan molekul yang memiliki struktur yang terdiri atas Na+, K+, ATP-ase dan suatu
anion protein transpor.
5.STRUKTUR IMUNOGLOBULIN
Imunoglobulin adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau
cairan tubuh pada hamper semua mamalia.imunoglobulin mempunyai stuktur yang terdiri
dari 82-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat.komponen polipeptida membawa sifat
biologic molekul antibody yang mempunyai dua fungsi yaitu mengikat anti gen secara
spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamine dari sel mast.
Klasifikasi immunoglobulin
Imunoglobuli G
Mempunyai struktur dasar imunogbulin yang terdiri dari 2 rantai berat H dan 2 rantai
ringan L.imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas,masing-masing mempunyai perbedaan
yang tidak banyak,dengan perbandingan jumlah nya sebagai berikut: IgG1 40-
70%,iGg2 4-20%,IgG3 4-8%,IgG4 2-6%.Masa paruh IgG adalah 3 minggu kecuali
IgG3 yang hanya mempunyai masa paruh 1 minggu.
Imunoglobulin M
8. Merupakan 10% dari seluruh jumlah immunoglobulin dengan koefisien sedimen 19 S
dan berat molekul 850.000-1.000.000.molekul ini mempunyai 12% dari berat nya
adalah karbohidrat.IgM adalah antibody yang pertama kali muncul pada respon imun
terhadap anti gen dan anti bodyyang utama pada golongan darah secara alami.
Imunoglobulin A
Terdiri dari 2 jenis yaitu: IgA daiam serum dan IgA dalam mukosa.IgA dalam serum
terdapat sebanyak 20% dari total immunoglobulin,80%terdiri dari molekul monomer
dengan berat molekul 160.000 dan sisianya 20% berupa polimer dapat berupa dua ,tiga
atau empat monomer yang dihubungkan satu dengan yang lain nya.
Sekretori IgA
Sekretori immunoglobulin A(sIg A) adalah immunoglobulin yang paling banyak
terdapat pada secret mukosa saliva,trakeobronkial,kolostrum,dan urogenital.SIgA terdiri
dari 4 komponen yaitu dimer yang terdiri dari 2 molekul monomer,dan sebuah
komponen sektori serta sebuah rantai J.
Imunoglobulin D
Konsentrasi IgD dalam serum sangat sedikit sangat labil terhadap pemanasan dan
sensitive terhadap proteolisis.berat molekul nya adalah 180.000.Rantai mempunyai
berat molekul 60.000-70.000 dan 12% terdiri dari karbohidrat.Fungsi utama IgD belum
diketahui tetapi merupakan immunoglobulin permukaan sel limfosit B bersama IgM
dan diduga berperan dalam diferensiasi sel.
6. HEMOSTASIS
Hemotasis merupakan proses penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya
pembuluh darah,sedangkan thrombosis terjadi ketika endothelium yang melapisi pembuluh
darah rusak atau hilang.Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi) dan melibatkan
pembuluh darah ,agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan
maupun yang melarutkan bekuan.
3 fase hemostasis:
1. Pembekuan agregat trombosit yang longgar dan sementara pada tempat luka.
Trombosit akan mengikat kolagen pada tempat yang luka pembuluh darah dan di
aktifan oleh thrombin yang terbentuk dalam kaskade prtistiwa koagulasi pada tempat
yang sama,atau oleh ADP yang dilepaskan trombosit aktif lainnya.pada pengaktifan
trombosit akan berubah bentuk dan denagn adanya fibrinogen trombosit kemudian akan
mengadakan agregasi terbentuk sumbat hemostasisk ataupun thrombus.
2. Pembentukan jaringan fibrin yang terikat dengan agregat trombosit sehingga terbentuk
sumbat hemostatik atau thrombus yang lebih stabil.
3. Pelarutan parsial atau total agregat hemostatik atau trombos oleh plasmin.
7. IMUNOLOGI
Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian
mengenai semua aspek system imun(kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara
lain adalah mempelajari peranan fisiologis system imun baik dalam keadaan sehat maupun
9. sakit, malfungsi system kekebalan tubuh pada gangguan imunologi (penyakit autoimun,
hipersensitivitis, defisiensi imun, penolakan transplantasi), kimia, fisik, dan fisiologis
karakteristik komponen dari sitem kekebalan tubuh secara in vitro,in situ dan in vivo.
Bahkan sebelum konsep kekebalan (dari “immunis”bahasa latin untuk di bebaskan)
dikembangkan, banyak dokter awal dicirikan organ yang nantinya akan terbukti menjadi
bagian dari system kekebalan tubuh. Organ limfoid kunci utama dari system kekebalan tubuh
yang timus dan sum-sum tulang, dan jaringan limfatik sekunder seperti limfa, tonsil
pembuluh getah bening,kelenjar getah bening, kelenjar gondok, dan kulit. Ketika kondisi
kesehatan menjamin, organ-organ system kekebalan tubuh termasuk timus, limfa, sum-sum
tulang porsi, kelenjar getah bening sekunder dapat pembedahan dikeluarkan untuk
pemeriksaan sementara pada pasien yang masih hidup.
10. ENZIM, MINERAL, OKSIDASI BIOLOGI, PROTEIN PLASMA,
IMUNOGLOBULIN, PEMBEKUAN DARAH,
DAN IMUNOLOGI
Disusun oleh : LINDA MURNI
Npm : 1010070100045
JURUSAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
T.A 2011/2012