SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN
ENDOFTALMITIS
A. KONSEP PENYAKIT
1. Pengertian
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata
Terdapat 2 tipe endoftalmitis yaitu :
a. Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di
tubuh kita melalui aliran darah
b. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi
pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata

2. Etiologi
Penyebab terjadinya endoftalmitis antara lain :
a. Tindakan pembedahan
b. Luka yang menembus mata
c. Bakteri, biasanya staphylococcus epidermids, staphylococcus aureus,
dan spesies streptococcus
d. Jamur, biasanya paling banyak aspergilus, fitomikosis dan aktinomises.

3. Patofisiologi
Tindakan pembedahan, trauma tumpul
↓
Infasi bakteri dan jamur
↓
Infeksi pada bola mata
↓
Peradangan / inflmasi
↓
Endoftalmitis

18
4. Manifestasi Klinis
Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran
klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar
dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan
keruh. Selain itu akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia
(takut cahaya). Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi setelah 24
jam dan penglihatan akan semakin memburuk dengan berlalunya waktu.
Bila sudah memburuk, akan terbentuk hipopion, yaitu kantung berisi cairan
putih, di depan iris.

5. Pemeriksaan Diagnostik
Melalui pemeriksaan mikroskopik cairan aspirasi 0,5 – 1 ml cairan
vitreus melalui sklerotomi pars plana.

6. Penatalaksanaan Medik
Pengobatan endoftalmitis tergantung penyebabnya. Segera setelah
diagnosis endoftalmitis ditegakkan, pengobatan dapat diberikan karena
keterlambatan beberapa jam saja dapat membedakan hasil yang diinginkan.
Bila

disebabkan

oleh

bakteri,

dan

hal

ini

sudah

dikonfirmasikan

pemeriksaan laboratorium, antibiotik dapat dipakai. Antibiotik ini dapat
berbentuk tetes mata, per oral (diminum) atau lewat intra vena. Suntikan
antibiotik dapat langsung dilakukan ke dalam mata. Bila penyebabnya
adalah jamur, dapat diberikan antijamur seperti Amphotericin B yang
langsung disuntikan ke dalam mata ataupun Fluconazol yang pemberiannya
per oral (diminum). Jika infeksi sudah semakin berat, dokter spesialis mata
dapat

melakukan

tindakan

bedah

yang

mengangkat cairan dan nanah dari dalam mata.

19

disebut

Vitrectomy

untuk
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
 Nyeri / kenyamanan
Gejala

: Klien mengeluh sakit pada mata, klien mengeluh mata
merah dan bengkak

Tanda

: Ekspresi muka meringis, Nampak memegang area mata

 Neurosensori
Gejala

: Klien mengeluh jarak pandangnya berkurang, klien
mengatakan silau terhadap cahaya. Klien mengatakan
sukar membuka kelopak matanya

Tanda

: Mata Nampak merah, bengkak, konjungtiva kemotik dan
merah,

kornea

keruh,

bilik

mata

depan

keruh,

penurunan ketajaman mata
 Integritas ego
Gejala

: Klien mengeluh akan kondisi matanya

Tanda

: Nampak bingung bila ditanya tentang kondisi mata,
ketakutan, cemas

b. Pengelompokan Data
 Data Subyektif
 Klien mengeluh sakit pada mata
 klien mengeluh mata merah dan bengkak
 Klien mengeluh jarak pandangnya berkurang
 Klien mengatakan silau terhadap cahaya
 Klien mengatakan sukar membuka kelopak matanya
 Klien mengeluh akan kondisi matanya

 Data Obyektif
 Ekspresi muka meringis
20
 Nampak memegang area mata
 Mata nampak merah
 Penurunan ketajaman mata
 Mata nampak bengkak
 Konjungtiva kemotik dan merah
 Kornea keruh
 Bilik mata depan keruh.
 Nampak bingung bila ditanya tentang kondisi mata
 ketakutan, cemas

c. Analisa Data
Data
Ds :
 Klien mengeluh sakit

Penyebab
Tindakan pembedahan, trauma
tembus
↓

pada mata
 Klien mengeluh mata

infasi bakteri dan jamur
↓

merah dan bengkak

infeksi bola mata
↓

Do :
 Ekspresi muka

peradangan bola mata
↓

meringis
 Nampak memegang
area mata

merangsang pengeluaran
histamine, bradikin, prostaglandin
↓

 Mata nampak merah
 Mata nampak
bengkak

impuls disampai ke SSP bagian
korteks serebri
↓
impuls dipersepsikan
↓
Nyeri

21

Masalah
Nyeri
Ds :
 Klien mengeluh jarak

Tindakan pembedahan, trauma
tembus
↓

pandangnya
berkurang

persepsi sensori
visual

Infasi bakteri, jamur
↓

 Klien mengatakan

silau terhadap cahaya

Perubahan

Infeksi bola mata
↓

 Klien mengatakan

sukar membuka

Kekeruhan bola mata

kelopak matanya

↓

Do :

Penurunan fungsi mata
↓

 Penurunan ketajaman

mata

Jarak pandang menurun
↓

 Mata nampak

bengkak
 Konjungtiva kemotik

Perubahan persepsi sensori :
penglihatan

dan merah
 Kornea keruh
 Bilik mata depan

keruh.
Ds :

Endoftalmitis
↓

 Klien mengeluh akan

kondisi matanya

Perubahan kondisi mata
↓

Do :
 Nampak bingung bila

Kurang terpajang informasi
↓

ditanya tentang
kondisi mata

Stress psikologis
↓

 ketakutan, cemas

Ansietas

22

Ansietas
d. Prioritas Masalah
1) Nyeri
2) Perubahan persepsi sensori visual
3) Ansietas

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan peradangan bola mata ditandai dengan :
Ds :  Klien mengeluh sakit pada mata
 Klien mengeluh mata merah dan bengkak
Do :  Ekspresi muka meringis
 Nampak memegang area mata
 Mata nampak merah
 Mata nampak bengkak
b. Perubahan persepsi sensori : visual berhubungan dengan penurunan
fungsi mata ditandai dengan :
Ds :  Klien mengeluh jarak pandangnya berkurang
 Klien mengatakan silau terhadap cahaya
 Klien mengatakan sukar membuka kelopak matanya

Do :  Penurunan ketajaman mata
 Mata nampak bengkak
 Konjungtiva kemotik dan merah
 Kornea keruh
 Bilik mata depan keruh.

c. Ansietas berhubungan dengan perubahan kondisi mata ditandai dengan
Ds :  Klien mengeluh akan kondisi matanya
Do :  Nampak bingung bila ditanya tentang kondisi mata
 ketakutan, cemas

23
3. Perencanaan
No

2

Tujuan

Nyeri berhubungan
dengan peradangan
bola mata

Tupan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan nyeri teratasi

1.

Tupen
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama
beberapa nyeri beransuransur hilang dengan
criteria :
- Ekspresi wajah tenang
- Keluhan nyeri tidak ada

1

Diagnosa kep.

2.

Tupan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan gangguan
penglihatan teratasi

1.

Perubahan persepsi
sensori visual
berhubungan
dengan penurunan
fungsi mata

3.

4.

2.
Tupen :
Setelah dilakukan
keperawatan perubahan
persepsi sensori visual
beransur-ansur membaik

3.

Rencana keperawatan
Intervensi
Rasional
Pantau keluhan nyeri yang 1. Mengetahui skala nyeri
dirasakan klien
serta memudahkan dalam
menentukan tindakan
selanjutnya
Ajarkan klien untuk tehnik
2. Membantu mengalihkan
distraksi dan relaksasi
rasa nyeri
Anjurkan klien untuk
3. Istrahat membantu
istrahat yang cukup
mengurangi ketegangan
pada mata serta
memberihka rasa segar
pada mata
Kolaborasi dengan dokter
4. Membantu menekan pusat
dalam pemberian analgetik
nyeri
sesuai indikasi
Pastikan derajat tipe
1. Memudahkan dalam
kehilangan penglihatan
menentukan tindakan
selanjutnya yang akan
diberikan
Anjurkan klien untuk
2. Vitamin A membantu
mengkonsumsi makanan
mempertahankan fungsi
yang mengandung vit. A
mata
Tunjukkan pemberian tetes 3. Secara langsung mengikut
mata, contoh menghitung
sertakan klien serta
tetesan, mengikuti jadwal,
mengajarkan klien cara

24
dengan criteria :
- Klien mengetakan
penglihatannya sudah
membaik
- Dapat membuka
matanya secara
spontan

3

Ansietas
berhubungan
perubahan kondisi
mata

Tupan :
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan ansietas
teratasi
Tupen ;
Setelah dilakukan
keperawatan ansietas
beransur-ansur hilang
dengan criteria

tidak salah dosis
4. Lakukan tindakan
membantu pasien
menangani keterbatasan
penglihatan
5. Perkenalkan pasien
dengan lingkungannya

perawatan mata yang benar
4. Membantu klien memenuhi
kebutuhannya

5. Agar klien dapat melakukan
aktivitas secara mandiri
tanpa terikat oleh orang
disekitarnya.
6. Beritahu pasien untuk
6. Agar klien terbiasa sehingga
mengoptimalkan alat indera
mampu memenuhi
lainnya yang tidak
aktivitasnya
mengalami gangguan
7. Kurangi bising dan berikan 7. Agar klien dapat beristrahat
istirahat yang seimbang
dengan nyaman
1. Kaji derajat dan durasi
1. Informasi dapat
gangguan visual. Dorong
menghilangkan ketakutan
percakapan untuk
yang tidak diketahui,
mengetahui keprihatikan
mekanismekoping dapat
pasien, perasaan, dan
membantu pasien
tingkat pemahaman
berkompromi dengan
kegusara, ketakutan,
depresi, tegang,
keputusasaan, kemarahan
dan penlakan.

25
-

Klien memahami
penyakit matanya dan
perawatannya

2. Orientasikan pasien pada
lingkungan yang baru

3.

4.

5.

6.

7.

2. Mengenalan terhadap
lingkungan membantu
mengurangi ansietas dan
meningkatkan keamanan
Menjelaskan rutinitas
3. Pasien yang telah banyak
perioperatif
mendapat informasi lebih
mudah menerima
penanganan dan mematuhi
intruksi
Menjelaskan intervensi
4. pasien yang mengalami
sedetil-detilnya
gangguan visual bergantung
pada masukan indera yang
lain untuk mendapatkan
informasi
Dorong untuk menjalankan 5. Perawatan diri dan
kebiasaan hidup sehari-hari
kemandirian akan
bila mampu
meningkatkan rasa sehat
Dorong partisipasi keluarga 6. Pasien mungkin tak mampu
atau orang yang berarti
melakukan semua tugas
dalam perawatan pasien
sehubungan dengan
penanganan dari perawatan
diri
Dorong partisipasi dalam
7. Isolasi social dan waktu
aktivitas social dan
luang yang terlalu lama
pengalihan bila memungkin
dapat menimbulkan
perasaan negatif.

26

More Related Content

What's hot

Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
Amee Hidayat
 
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Amee Hidayat
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
Rofi Sekar Achida Utama
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
Joni Iswanto
 
Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
X-file 'rani' Chan
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Utik Pariani
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
Viktor Iwan
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanSandra Aja
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
asuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigoasuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigo
TiyaPurnanita
 
Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatan
Sulistia Rini
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
saharwakumoro
 
Kasus 3 dhila
Kasus 3 dhilaKasus 3 dhila
Kasus 3 dhila
Dhila Fadhila
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
Yabniel Lit Jingga
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
asyifa wiyarta
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
Fransiska Oktafiani
 

What's hot (20)

Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
Asuhan Keperawatan IMA (Infark Miokardium Akut)
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.Askep kelg dgn hiv.
Askep kelg dgn hiv.
 
icdx
 icdx icdx
icdx
 
Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
 
Praktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatanPraktik mandiri keperawatan
Praktik mandiri keperawatan
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
asuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigoasuhan keperawatan pada vertigo
asuhan keperawatan pada vertigo
 
Standar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatanStandar asuhan keperawatan
Standar asuhan keperawatan
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Kasus 3 dhila
Kasus 3 dhilaKasus 3 dhila
Kasus 3 dhila
 
Tren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluargaTren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluarga
 
Pathways diabetes
Pathways diabetesPathways diabetes
Pathways diabetes
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 

Similar to Endoftalmitis AKPER PEMKAB MUNA

Hordeulum
HordeulumHordeulum
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep hordeulum kecil
Askep hordeulum kecilAskep hordeulum kecil
Askep hordeulum kecil
Operator Warnet Vast Raha
 
Hordeulum kecil
Hordeulum kecilHordeulum kecil
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
febriyanti parapat
 
Glukoma
GlukomaGlukoma
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fix
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fixLaporan tutorial skenario 2 blok mata fix
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fix
Faris Budiyanto
 
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
Fransiska Oktafiani
 
Glaukoma cidera
Glaukoma cideraGlaukoma cidera
SC_Ulkus kornea_ppt.pptx
SC_Ulkus kornea_ppt.pptxSC_Ulkus kornea_ppt.pptx
SC_Ulkus kornea_ppt.pptx
NurfanidaNatasyam
 
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdf
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdfMAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdf
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdf
1130016076ZAHROTULJA
 

Similar to Endoftalmitis AKPER PEMKAB MUNA (20)

Hordeulum
HordeulumHordeulum
Hordeulum
 
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
 
Hordeulum kecil AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum kecil AKPER PEMKAB MUNA Hordeulum kecil AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum kecil AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep hordeulum kecil
Askep hordeulum kecilAskep hordeulum kecil
Askep hordeulum kecil
 
Hordeulum kecil
Hordeulum kecilHordeulum kecil
Hordeulum kecil
 
Diangnosa keperawatan
Diangnosa keperawatanDiangnosa keperawatan
Diangnosa keperawatan
 
Askep hordeulum kecil
Askep hordeulum kecilAskep hordeulum kecil
Askep hordeulum kecil
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
31966449 asuhan-keperawatan-konjungtivitis
 
Glukoma
GlukomaGlukoma
Glukoma
 
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fix
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fixLaporan tutorial skenario 2 blok mata fix
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fix
 
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
Glaukoma AKPER PEMKAB MUNA
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Glaukoma cidera
Glaukoma cideraGlaukoma cidera
Glaukoma cidera
 
SC_Ulkus kornea_ppt.pptx
SC_Ulkus kornea_ppt.pptxSC_Ulkus kornea_ppt.pptx
SC_Ulkus kornea_ppt.pptx
 
10 tanda mata anda infeksi
10 tanda mata anda infeksi10 tanda mata anda infeksi
10 tanda mata anda infeksi
 
10 tanda mata anda infeksi
10 tanda mata anda infeksi10 tanda mata anda infeksi
10 tanda mata anda infeksi
 
Askep blefalitis
Askep blefalitisAskep blefalitis
Askep blefalitis
 
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdf
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdfMAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdf
MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK PERSEPSI SENSORIK KATARAK.pdf
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Endoftalmitis AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN ENDOFTALMITIS A. KONSEP PENYAKIT 1. Pengertian Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata Terdapat 2 tipe endoftalmitis yaitu : a. Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di tubuh kita melalui aliran darah b. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata 2. Etiologi Penyebab terjadinya endoftalmitis antara lain : a. Tindakan pembedahan b. Luka yang menembus mata c. Bakteri, biasanya staphylococcus epidermids, staphylococcus aureus, dan spesies streptococcus d. Jamur, biasanya paling banyak aspergilus, fitomikosis dan aktinomises. 3. Patofisiologi Tindakan pembedahan, trauma tumpul ↓ Infasi bakteri dan jamur ↓ Infeksi pada bola mata ↓ Peradangan / inflmasi ↓ Endoftalmitis 18
  • 2. 4. Manifestasi Klinis Peradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh. Selain itu akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia (takut cahaya). Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi setelah 24 jam dan penglihatan akan semakin memburuk dengan berlalunya waktu. Bila sudah memburuk, akan terbentuk hipopion, yaitu kantung berisi cairan putih, di depan iris. 5. Pemeriksaan Diagnostik Melalui pemeriksaan mikroskopik cairan aspirasi 0,5 – 1 ml cairan vitreus melalui sklerotomi pars plana. 6. Penatalaksanaan Medik Pengobatan endoftalmitis tergantung penyebabnya. Segera setelah diagnosis endoftalmitis ditegakkan, pengobatan dapat diberikan karena keterlambatan beberapa jam saja dapat membedakan hasil yang diinginkan. Bila disebabkan oleh bakteri, dan hal ini sudah dikonfirmasikan pemeriksaan laboratorium, antibiotik dapat dipakai. Antibiotik ini dapat berbentuk tetes mata, per oral (diminum) atau lewat intra vena. Suntikan antibiotik dapat langsung dilakukan ke dalam mata. Bila penyebabnya adalah jamur, dapat diberikan antijamur seperti Amphotericin B yang langsung disuntikan ke dalam mata ataupun Fluconazol yang pemberiannya per oral (diminum). Jika infeksi sudah semakin berat, dokter spesialis mata dapat melakukan tindakan bedah yang mengangkat cairan dan nanah dari dalam mata. 19 disebut Vitrectomy untuk
  • 3. B. KONSEP KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Pengumpulan Data  Nyeri / kenyamanan Gejala : Klien mengeluh sakit pada mata, klien mengeluh mata merah dan bengkak Tanda : Ekspresi muka meringis, Nampak memegang area mata  Neurosensori Gejala : Klien mengeluh jarak pandangnya berkurang, klien mengatakan silau terhadap cahaya. Klien mengatakan sukar membuka kelopak matanya Tanda : Mata Nampak merah, bengkak, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh, penurunan ketajaman mata  Integritas ego Gejala : Klien mengeluh akan kondisi matanya Tanda : Nampak bingung bila ditanya tentang kondisi mata, ketakutan, cemas b. Pengelompokan Data  Data Subyektif  Klien mengeluh sakit pada mata  klien mengeluh mata merah dan bengkak  Klien mengeluh jarak pandangnya berkurang  Klien mengatakan silau terhadap cahaya  Klien mengatakan sukar membuka kelopak matanya  Klien mengeluh akan kondisi matanya  Data Obyektif  Ekspresi muka meringis 20
  • 4.  Nampak memegang area mata  Mata nampak merah  Penurunan ketajaman mata  Mata nampak bengkak  Konjungtiva kemotik dan merah  Kornea keruh  Bilik mata depan keruh.  Nampak bingung bila ditanya tentang kondisi mata  ketakutan, cemas c. Analisa Data Data Ds :  Klien mengeluh sakit Penyebab Tindakan pembedahan, trauma tembus ↓ pada mata  Klien mengeluh mata infasi bakteri dan jamur ↓ merah dan bengkak infeksi bola mata ↓ Do :  Ekspresi muka peradangan bola mata ↓ meringis  Nampak memegang area mata merangsang pengeluaran histamine, bradikin, prostaglandin ↓  Mata nampak merah  Mata nampak bengkak impuls disampai ke SSP bagian korteks serebri ↓ impuls dipersepsikan ↓ Nyeri 21 Masalah Nyeri
  • 5. Ds :  Klien mengeluh jarak Tindakan pembedahan, trauma tembus ↓ pandangnya berkurang persepsi sensori visual Infasi bakteri, jamur ↓  Klien mengatakan silau terhadap cahaya Perubahan Infeksi bola mata ↓  Klien mengatakan sukar membuka Kekeruhan bola mata kelopak matanya ↓ Do : Penurunan fungsi mata ↓  Penurunan ketajaman mata Jarak pandang menurun ↓  Mata nampak bengkak  Konjungtiva kemotik Perubahan persepsi sensori : penglihatan dan merah  Kornea keruh  Bilik mata depan keruh. Ds : Endoftalmitis ↓  Klien mengeluh akan kondisi matanya Perubahan kondisi mata ↓ Do :  Nampak bingung bila Kurang terpajang informasi ↓ ditanya tentang kondisi mata Stress psikologis ↓  ketakutan, cemas Ansietas 22 Ansietas
  • 6. d. Prioritas Masalah 1) Nyeri 2) Perubahan persepsi sensori visual 3) Ansietas 2. Diagnosa Keperawatan a. Nyeri berhubungan dengan peradangan bola mata ditandai dengan : Ds :  Klien mengeluh sakit pada mata  Klien mengeluh mata merah dan bengkak Do :  Ekspresi muka meringis  Nampak memegang area mata  Mata nampak merah  Mata nampak bengkak b. Perubahan persepsi sensori : visual berhubungan dengan penurunan fungsi mata ditandai dengan : Ds :  Klien mengeluh jarak pandangnya berkurang  Klien mengatakan silau terhadap cahaya  Klien mengatakan sukar membuka kelopak matanya Do :  Penurunan ketajaman mata  Mata nampak bengkak  Konjungtiva kemotik dan merah  Kornea keruh  Bilik mata depan keruh. c. Ansietas berhubungan dengan perubahan kondisi mata ditandai dengan Ds :  Klien mengeluh akan kondisi matanya Do :  Nampak bingung bila ditanya tentang kondisi mata  ketakutan, cemas 23
  • 7. 3. Perencanaan No 2 Tujuan Nyeri berhubungan dengan peradangan bola mata Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri teratasi 1. Tupen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama beberapa nyeri beransuransur hilang dengan criteria : - Ekspresi wajah tenang - Keluhan nyeri tidak ada 1 Diagnosa kep. 2. Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan penglihatan teratasi 1. Perubahan persepsi sensori visual berhubungan dengan penurunan fungsi mata 3. 4. 2. Tupen : Setelah dilakukan keperawatan perubahan persepsi sensori visual beransur-ansur membaik 3. Rencana keperawatan Intervensi Rasional Pantau keluhan nyeri yang 1. Mengetahui skala nyeri dirasakan klien serta memudahkan dalam menentukan tindakan selanjutnya Ajarkan klien untuk tehnik 2. Membantu mengalihkan distraksi dan relaksasi rasa nyeri Anjurkan klien untuk 3. Istrahat membantu istrahat yang cukup mengurangi ketegangan pada mata serta memberihka rasa segar pada mata Kolaborasi dengan dokter 4. Membantu menekan pusat dalam pemberian analgetik nyeri sesuai indikasi Pastikan derajat tipe 1. Memudahkan dalam kehilangan penglihatan menentukan tindakan selanjutnya yang akan diberikan Anjurkan klien untuk 2. Vitamin A membantu mengkonsumsi makanan mempertahankan fungsi yang mengandung vit. A mata Tunjukkan pemberian tetes 3. Secara langsung mengikut mata, contoh menghitung sertakan klien serta tetesan, mengikuti jadwal, mengajarkan klien cara 24
  • 8. dengan criteria : - Klien mengetakan penglihatannya sudah membaik - Dapat membuka matanya secara spontan 3 Ansietas berhubungan perubahan kondisi mata Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan ansietas teratasi Tupen ; Setelah dilakukan keperawatan ansietas beransur-ansur hilang dengan criteria tidak salah dosis 4. Lakukan tindakan membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan 5. Perkenalkan pasien dengan lingkungannya perawatan mata yang benar 4. Membantu klien memenuhi kebutuhannya 5. Agar klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri tanpa terikat oleh orang disekitarnya. 6. Beritahu pasien untuk 6. Agar klien terbiasa sehingga mengoptimalkan alat indera mampu memenuhi lainnya yang tidak aktivitasnya mengalami gangguan 7. Kurangi bising dan berikan 7. Agar klien dapat beristrahat istirahat yang seimbang dengan nyaman 1. Kaji derajat dan durasi 1. Informasi dapat gangguan visual. Dorong menghilangkan ketakutan percakapan untuk yang tidak diketahui, mengetahui keprihatikan mekanismekoping dapat pasien, perasaan, dan membantu pasien tingkat pemahaman berkompromi dengan kegusara, ketakutan, depresi, tegang, keputusasaan, kemarahan dan penlakan. 25
  • 9. - Klien memahami penyakit matanya dan perawatannya 2. Orientasikan pasien pada lingkungan yang baru 3. 4. 5. 6. 7. 2. Mengenalan terhadap lingkungan membantu mengurangi ansietas dan meningkatkan keamanan Menjelaskan rutinitas 3. Pasien yang telah banyak perioperatif mendapat informasi lebih mudah menerima penanganan dan mematuhi intruksi Menjelaskan intervensi 4. pasien yang mengalami sedetil-detilnya gangguan visual bergantung pada masukan indera yang lain untuk mendapatkan informasi Dorong untuk menjalankan 5. Perawatan diri dan kebiasaan hidup sehari-hari kemandirian akan bila mampu meningkatkan rasa sehat Dorong partisipasi keluarga 6. Pasien mungkin tak mampu atau orang yang berarti melakukan semua tugas dalam perawatan pasien sehubungan dengan penanganan dari perawatan diri Dorong partisipasi dalam 7. Isolasi social dan waktu aktivitas social dan luang yang terlalu lama pengalihan bila memungkin dapat menimbulkan perasaan negatif. 26