Eksipien merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi untuk membantu proses produksi dan meningkatkan kualitas produk akhir. Dokumen ini membahas tentang kesepakatan pembelajaran antara dosen dan mahasiswa untuk mata kuliah Eksipien Sediaan Farmasi, mencakup capaian pembelajaran, materi kuliah, dan referensi buku. Jenis-jenis eksipien dibedakan berdasarkan asal pembuatan dan jenis
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan.
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan.
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh (FI ed.IV hal 1 6).
Aminofilin adalah senyawa anhidrat atau mengandung tidak lebih dari dua molekul hidrat, tidak kurang dari 84,0% dan tidak lebih dari 87,4 % teofilin anhidrat.
Amiofilin adalah obat yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit pernafasan seperti asma, bronkitis, emfisema dan penyakit paru-paru kronis. Selain itu amnofilin termasuk obat golongan bronkodilator dengan mekanisme kerja membuka saluran pernafasan di dalam paru-paru, sehingga udara dapat mengalir dengan lancar.
RANCANGAN FORMULA
Suppositoria mengandung :
Aminofilin 500 mg / 3 g suppositoria
PEG (Basis Suppositoria) 1000 (75%) dan PEG 4000 (25%)
2. Basis suppositoria (PEG)
Pemerian: serbuk hablur putih, bau manis yang samar/sedikit.
Titik lebur: 56 - 610C
Titik beku: 4 – 8 0C
Fungsi: Pengikat tablet; lubrikan
Kelarutan: Larut dalam air, aseton, diklorometana, etanol dan metanol. Agak sukar larut dalam hidrokarbon alifatik dan eter. Tidak larut dalam lemak, fixed oil, dan minyak mineral. Semua PEG dapat bercampur dengan polietilen glikol (setelah dipanaskan, jika diperlukan). Polietilen glikol yang cair larut dalam aseton, alkohol, benzene, gliserin dan glikol. Polietilen glikol yang wujudnya padat larut dalam aseton, diklorometan, etanol (95%).
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh (FI ed.IV hal 1 6).
Aminofilin adalah senyawa anhidrat atau mengandung tidak lebih dari dua molekul hidrat, tidak kurang dari 84,0% dan tidak lebih dari 87,4 % teofilin anhidrat.
Amiofilin adalah obat yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit pernafasan seperti asma, bronkitis, emfisema dan penyakit paru-paru kronis. Selain itu amnofilin termasuk obat golongan bronkodilator dengan mekanisme kerja membuka saluran pernafasan di dalam paru-paru, sehingga udara dapat mengalir dengan lancar.
RANCANGAN FORMULA
Suppositoria mengandung :
Aminofilin 500 mg / 3 g suppositoria
PEG (Basis Suppositoria) 1000 (75%) dan PEG 4000 (25%)
2. Basis suppositoria (PEG)
Pemerian: serbuk hablur putih, bau manis yang samar/sedikit.
Titik lebur: 56 - 610C
Titik beku: 4 – 8 0C
Fungsi: Pengikat tablet; lubrikan
Kelarutan: Larut dalam air, aseton, diklorometana, etanol dan metanol. Agak sukar larut dalam hidrokarbon alifatik dan eter. Tidak larut dalam lemak, fixed oil, dan minyak mineral. Semua PEG dapat bercampur dengan polietilen glikol (setelah dipanaskan, jika diperlukan). Polietilen glikol yang cair larut dalam aseton, alkohol, benzene, gliserin dan glikol. Polietilen glikol yang wujudnya padat larut dalam aseton, diklorometan, etanol (95%).
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Kesepakatan Pembelajaran
Dari pihak dosen ke mahasiswa:
• Pertemuan selanjutkan on camera
• Jangan unmute, Ketika teman/dosen
menjelaskan
• Masuk zoom maksimal 10 menit telat
• Komposisi penilaian:
15% keaktifan + ABSEN
20% kuis + TUGAS
30% UTS
35% UAS
3. • Dari pihak mahasiswa ke pihak dosen:
1. Penanggung jawab: Roshintya utari
2. Tugas (individu/kelompok) : Dosen yg bagi.
3. Kuis: quiz=> akan diifokan
•Ujian : UTS/UAS pilihan ganda (30 soal) => (google
form) = 60 menit.
•Acc: 13 September 2023 pukul 16.31 wib
4. Capaian Pembelajaran Lulusan Mata kuliah
Eksipien sediaan farmasi
• Mahasiswa diharapkan dapat memahami pemilihan
eksipien dalam pembuatan sediaan farmasi,
fungsi/tujuan eksipien yang digunakan
4
6. Daftar Buku Referensi:
1. Aulton, M.E. 1994, Pharmaceutics, The Science of Dosage Forms Design,
ELBS., Edinburg
2. Bemiller. (2019). Carbohydrate Chemistry for Food Scientists: Starches:
Conversions, Modifications, and Uses. Elsevier Inc.
3. Katdare, A. (2006). Excipient Development for Pharmaceutical,
Biotechnology, and Drug Delivery Systems. Informa Healthcare
4. Mehtani, Disha, et al. 2018. Dosage Form Design Considerations,
University of Missisipi
5. Misra, A., & Shahiwala A. (2014). Application of Polymers in Drug
Delivery. Shawbury: Smithers Rapra Technology Ltd.
6. Raymond C. Rowe, Paul J Sheskey, Quinn E Marian. 2009. Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th ed. USA: Pharmaceutical Press.
7. Wiley. 2014. Mucoashesive Materials and Drug Delivery Systems. ISBN
978-119-94143-9.
6
8. Definisi Ekspien
• International Pharmaceutical Excipients
Council (IPEC) mendefinisikan eksipien sebagai
zat selain dari zat aktif yang telah dievaluasi
keamanannya dan sengaja dimasukkan kedalam
sistem penghantaran obat
8
• Handbook of Pharmaceutical Excipients
(HOPE) mendefinisikan eksipien sebagai zat
tambahan yang digunakan untuk merubah zat
aktif menjadi bentuk sediaan farmasi yang
sesuai untuk digunakan pada pasien
9. eksipien/ bahan-bahan yg
ditambahkan ke dalam
sediaan, dgn tujuan utk
mencapai keadaan optimal
sediaan tersebut
Bahan tambahan
penting digunakan
apabila sediaan
akan disimpan
dalam waktu lama
untuk menjamin
quality, safety dan
efficacy.
10. 1. Inert
2. netral secara fosiologis
3. Tidak beracun
4. Tidak mempengaruhi khasiat zat aktif (obat)
5. Tidak mengganggu penetapan identitas dan
kadar dari zat aktif
6. stabil secara fisika dan kimia
7. Kompatibel
8. tidak mempengaruhi bioavaiabilitas obat
SYARAT-SYARAT BAHAN TAMBAHAN
11. Fungsi Eksipien (IPEC):
Beberapa fungsi dari eksipien antara lain:
• Membantu dalam proses pembuatan obat
• Melindungi dan meningkatkan stabilitas,
bioavailabilitas dan meningkatkan penerimaan
pasien
• Membantu identifikasi produk, contohnya
dengan memberikan warna sebagai identitas
• Meningkatkan fungsi lainnya seperti keamanan
dan efektivitas selama penyimpanan dan
penggunaan
11
12. Eksipien dapat mempengaruhi :
1. Mempengaruhi transport obat dalam tubuh
2. Mencegah obat rudak sebelum sampai ke
target
3. Meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas
4. Meningkatkan stabilitas obat
5. Menjaga pH dan osmolaritas
6. Sebagai antioksidan dan penstabil emulsi
7. Sebagai propelan dalam aerosol
8. Mencegah disosiasi zat aktif
9. Memperbaiki penampilan sediaan
12
14. Interaksi eksipien dan zat aktif akan
memberikan implikasi terhadap :
1. Stabilitas produk terutama jika terdapat air
2. Produk jadi
3. Proses pelepasan obat
4. Mempengaruhi aktivitas terapeutik zat aktif
5. Mempengaruhi profil efek samping zat aktif
14
15. Jenis-Jenis Eksipien berdasarkan Asal
pembuatan
1. Single Entity Excipients.
2. Mixtures Or Blends Of Multiple Excipients.
3. Novel Excipients Or New Chemical Entities.
4. Coprocessed Excipients.
15
1. Single Entity Excipients
Eksipien entitas tunggal dapat didefinisikan sebagai eksipien yang
mengandung satu komponen yang merupakan komponen utama,
namun bisa mengandung komponen lain seperti concomitant
components, residual processing aids dan additives.
16. 2. Mixtures or Blends of Multiple
Excipients
Campuran fisik eksipien secara sederhana baik
secara kompendial atau non-kompendial mulai
dari proses geser rendah hingga medium dimana
masing-masing komponen bercampur bersama
tanpa adanya perubahan kimia yang berarti.
16
Jenis-Jenis Eksipien berdasarkan Asal
pembuatan
17. 3. Novel Excipients or New Chemical Entities
Didefinisikan sebagai eksipien yang dimodifikasi
secara kimia untuk membentuk eksipien baru.
Umumnya eksipien ini tidak terdaftar dalam Inactive
Ingredient Database (IID). IID bukan merupakan
persetujuan tetapi eksipien dengan “kemungkinan
dianggap aman untuk digunakan dalam produk lain
yang melibatkan penggunaan dalam situasi yang
serupa”.
17
Jenis-Jenis Eksipien berdasarkan Asal
pembuatan
18. 4. Coprocessed Excipients
• Merupakan eksipien yang diproses bersama dalam
kombinasi dua atau lebih eksipien kompendial atau
nonkompendial yang dirancang untuk secara fisik
memodifikasi sifatnya dimana yang tidak dapat
dicapai dengan pencampuran fisik sederhana
namun tanpa perubahan kimia yang signifikan.
• Dalam beberapa kasus, pembentukan komponen
yang diperlukan dapat terjadi, seperti pembentukan
garam in-situ. Banyak metode co-processing yang
mungkin digunakan, seperti granulasi, semprot
pengeringan, leleh ekstrusi, penggilingan, dll.
18
Jenis-Jenis Eksipien Berdasarkan Asal
pembuatan
19. 1. Eksipien dalam Sediaan Padat (tablet
konvensional, tablet modifikasi, kaplet, pil,
kapsul, pulveres dl)
2. Eksipien dalam sedian Cair (Larutan, eliksir,
suspensi, emulsi dll)
3. Eksipien dalams Sediaan Semi Solid (Salep,
Pasta, Krim, Gel, Lotion, suppositoria, Emulgel
dll)
4. Eksipien dalam Sedian Steril
19
Jenis-Jenis Eksipien Berdasarkan Jenis
Sediaan