2. visi universitas
Menjadi prophetic entrepreneurial
university yang unggul dalam Pendidikan
holistic untuk menunjang kehidupan
bangsa dan menebarkan rahmat
bagi seluruh alam
3. VISI PROGRAM STUDI FARMASI
Program Studi Farmasi pada tahun 2028:
Menjadi prophetic teaching program studi yang
menghasilkan sarjana farmasi dengan
memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional,
dan sosial berkemajuan
4. MISI PRODI FARMASI
1. Menyelenggarakan Pendidikan Farmasi yang terintegrasi dengan nilai-nilai Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan;
2. Menyelenggarakan Pendidikan Farmasi serta pembinaan kemahasiswaan
yang bermutu tinggi untuk menghasilkan lulusan yang cerdas secara spiritual,
intelektual, emosional, dan sosial;
3. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
bidang Farmasi yang unggul dan bermanfaat secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari;
4. Menyelenggarakan kerjasama dalam bidang kefarmasian pada tingkat nasional
dan internasional.
5. Kecerdasan yang dimaksud adalah:
1. Cerdas spiritual ditunjukkan dengan sikap dan
keislaman bahwa seluruh khasanah ilmu pengetahuan
bersumber dari Allah Subhanahu wata’ala.
Oleh karena itu UHAMKA memaknai seluruh kegiatan dan proses pendidikan yang
berlangsung di kampus adalah cara agar manusia yang dengan hati nuraninya
untuk terus bertaqarrub kepada Allah dalam menggapai ilmu dari sumber
utamanya. Kecerdasan spiritual ini menjadi basis bagi pembentukan kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial lulusan dan menjadi nilai
unggul yang khas dari segenap sivitas akademika dan lulusan UHAMKA;
6. Kecerdasan yang dimaksud adalah: (lanjutan)
2. Cerdas intelektual, antara lain ditunjukkan dengan sifat dan sikap smart, kreatif,
inovatif, objektif, tangkas, didasari oleh sikap tawadlu kepada Allah Subhanahu
wata’ala dan mampu memerankan diri sebagai solusi bagi lingkungan;
3. Cerdas emosional, antara lain ditunjukkan dengan sifat dan sikap menyadari hakikat
diri sendiri, berprinsip lebih baik ’memberi’ daripada ’menerima’ sebagai
implementasi Surat Al-Maun, berempati, bersemangat untuk berprestasi, bekerja
keras, tidak mudah putus asa, dan pandai bekerja sama (bersinergi);
4. Cerdas sosial, antara lain ditunjukkan dengan sifat dan sikap bermanfaat bagi
lingkungan, toleran sesuai dengan petunjuk Allah pada Surat Al Kafirun, menghargai
orang lain, gemar bersilahturami, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
lingkungan, bertanggung jawab menjadi elemen persyarikatan Muhammadiyah.
7. SISTEM PEMBELAJARAN
• Blended learning (luring & daring/OLU)
• Quiz (tentative)
• Tugas 2x (masing-masing sebelum UTS dan UAS)
• Presentasi dan Diskusi
• Mahasiswa menyiapkan diri membaca materi sebelum perkuliahan
8. Kontrak perkuliahan
• Mengikuti tatap muka minimal 75% kehadiran.
• Penilaian :
Tugas : 20 % (tugas individu, makalah kelompok dan kuis)
Keaktifan : 10% (Diperoleh dari nilai keaktifan diskusi dan absensi)
UTS : 30 % (ada peraturan dari universitas)
UAS : 40 % (ada peraturan dari universitas)
Perkuliahan 16x pertemuan (termasuk UTS dan UAS)
• Pakaian : rapi, sopan, tidak boleh menggenakan kaos oblong, sandal
(untuk offline)
• Keterlambatan kedatangan jam kuliah maksimum15 menit dari jadwal
10. DEFINISI
• Fitokimia/Phytochemistry
Fito (Phyto) = tumbuhan
Kimia (Chemistry) = kimia
• Fitokimia/Kimia Tumbuhan Obat” :
ilmu yang mempelajari tentang kimia tumbuhan:
aspek-aspek kimiawi yang ada dalam tumbuhan
(metabolit, struktur,fungsi, ekstraksi, analisis: kualitatif, kuantitatif)
11. Materi Pembelajaran
- Metabolit tanaman (secara umum)
- Teknik ekstraksi metabolit sekunder tanaman
- Teknik pemisahan/isolasi dan identifikasi metabolit sekunder
tanaman dengan teknik kromatografi
- Teknik analisis metabolit sekunder tanaman dengan teknik
kromatografi
13. REFERENSI
1. Kementerian Kesehatan R I. 2008. Farmakope Herbal Indonesia Ed 1. Kemen Kes R I: Jakarta
2. Kementerian Kesehatan R I. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Ed 2. Kem Kes R I: Jakarta
3. WHO. 2000. Quality Control Methods for Medicinal Plant Material, World Health Org: Geneva.
4. Cannell, R. J. P. 1998. How to Approach the Isolation of a Natural Product, From Methods in
Biotechnol, Vol. 4’ Nat Prod lsolatron Edited by R J P Cannell, Humana Press Inc: Totowa, NJ (Vol. 4).
5. J. Harborne. 1998. A Guide to Modern Techniques of Plant Analysis: Phytochemical Methods.
Chapman and Hall: London.
6. Waksmundzka-Hajnos, et al., 2008. Thin Layer Chromatogr in Phytochem. CRC Press: London NY.
7. Shah & Seth. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. Elsevier: New Delhi
8. Rafi, M. et al., 2017. Atlas Krom Lapis Tipis Tum Obat Ind Vol.1.Pusat Studi BioTrop LPPM IPB Bogor
9. Houghton & Raman. 1998. Laboratory Handbook for the Fractionation of Natural Extracts. Springer-
Science+Business Media
10.Wagner & Bladt. Plant Drug Analysis: A Thin Layer Chromatograp Atlas Ed 2. Springer: Munchen.
11.Hanani. 2016. Analisis Fitokimia, EGC: Jakarta
14. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip, tujuan, penggolongan, dan proses ekstraksi
metabolit sekunder dari tanaman
2. Menjelaskan konsep dasar metode yang digunakan pada
pemisahan/ isolasi dan identifikasi senyawa alam dari tanaman
3. Mampu menerapkan ilmu yang dimiliki dan teknologi kefarmasian
dalam pengembangan sediaan farmasi bahan alam yang aman,
berkhasiat dan bermutu.
15. BIDANG ILMU YANG TERKAIT
Sumber : Phytochemistry and Pharmacognosy (Massuo J. Kato and John M. Pezzuto)
16. MENGAPA HARUS MEMPELAJARI FITOKIMIA ??
• Bahan alam, kaya akan senyawa kimia dan strukturnya yang
kompleks penemuan obat baru, senyawa penuntun
• Mengarahkan pada penentuan struktur
• Memberi informasi tentang ekologi tumbuhan berupa antaraksi
tumbuhan-hewan seperti pengendalian gangguan serangga
terhadap tumbuhan pertanian baik dengan pestisida alami ataupun
buatan.
• Memberi informasi tentang metabolit sekunder menggolongkan
tumbuhan (kemotaksonomi), menganalisa menggunakan metoda –
metoda tertentu
17. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PEMILIHAN BAHAN TUMBUHAN
• Ideal : untuk analisis digunakan jaringan tumbuhan segar yaitu beberapa menit
setelah dikumpulkan bahan dibasahkan dengan alkohol
• Alternatif : jaringan tumbuhan segar yang dikeringkan. Jika cara ini yang dilakukan
maka pengeringan dilakukan secepatnya, tanpa suhu tinggi dengan aliran udara
yang baik. Bahan kering disimpan dalam wadah tertutup kualitas bahan tetap
baik dalam jangka lama.
• Bahan tumbuhan tidak tercemar oleh tumbuhan lain dan tidak berpenyakit yaitu
tidak terinfeksi oleh virus, bakteri dan jamur. Mengapa?
• Determinasi tanaman : Identitas botani tumbuhan harus dibuktikan keasliannya
dan dilakukan oleh ahli yang diakui.
18. Variasi kandungan dalam tumbuhan :
• Faktor genetik
• Ekologi
• Factor processing, pengawetan, penyimpanan
19. PERAN TUMBUHAN DALAM
PENGEMBANGAN OBAT
1. Sebagai sumber molekul obat
- Kebanyakan obat merupakan hasil sintesis
- Beberapa secara ekonomis masih menggunakan tanaman
- Papaver > morphin, codein (penghilang sakit yang kuat)
- Ergot > ergotamin (sakit kepala), ergometrin ( aksi langsung pada
otot uterin)
20. 2. Sebagai Sumber molekul-molekul komplek yang dapat
dimodifikasi menjadi senyawa obat
Contoh :
Dioscorea : diosgenin > steroid
Soya : saponin > steroid
Dioscorea hispida
21. 3. Sumber senyawa toksik
- Untuk meneliti bagaimana cara tubuh bereaksi
terhadapnya pada penggunaan secara farmakologi.
- Penyelidikan mekanisme farmakologi
Contoh :
Picrotoxin - nerve conduction
(dari tanaman Anamirta cocculus/tali kuning)
22. Morphine:
No better painkiller. Once structure worked out wanted
to improve it.
Diacetylmorphine (heroin):
OH group O-O-diacetyl. Still addictive?
Codeine:
Methylate hydroxyl phenolic; O-Me. 1/5 analgesic
capacity of morphine, useful to suppress cough reflex
4. Sumber senyawa yang digunakan sebagai contoh untuk desain obat-obat baru
23. Dihydrocodeine:
More powerful than codeine, less than
morphine.
Dextromethorphan:
Good against cough reflex
Dihydromorphinone:
Reduced =, oxidised 2y alc. Potential analgesic.
24. 5. Sumber struktur baru
Catharanthus periwinkle vincristine (alkaloid dimer)
25. 6. Sumber tanaman obat
Contoh: sebagai serbuk atau ekstrak
Campuran ini sering tidak di isolasi karena:
• Senyawa aktif tidak diketahui
• Senyawa aktif tidak stabil
• Isolasi membutuhkan biaya yang tinggi
26. METABOLISME DAN KERAGAMAN METABOLIT
• Tumbuhan merupakan makhluk hidup. Untuk dapat mampu mempertahankan kehidupannya,
setiap makhluk hidup akan melakukan metabolisme.
• Metabolisme merupakan suatu proses biokimiawi yang terjadi dalam sel makhluk hidup
dalam rangka mempertahankan hidupnya.
• Suatu contoh yang sering dijumpai adalah suatu jenis tumbuhan yang sama tumbuh dengan
kondisi yang berbeda-beda (ada yang dapat tumbuh di pematang sawah, ladang, hutan,
tempat sampah dan dapat pula tumbuh di tembok-tembok. Mengapa bisa demikian ?
• Proses metabolisme terjadi di dalam “sel” setiap mahluk hidup
• Reaksi-reaksi metabolisme berlangsung secara enzimatik dalam kompartemen-kompartemen
sel yang di batasi oleh membran lapis ganda. Reaksi metabolisme dapat dilakukan dengan
berbagai jalur reaksi
28. PRODUK HASIL METABOLISME
Metabolit dapat dikategorikan menjadi:
1. menurut urutan terjadinya
• metabolit primer • metabolit intermedier • metabolit sekunder
2. menurut dampak efek yang ditimbulkan
• zat aktif farmasetik • zat aktif farmakologik
3. menurut kepentingan di bidang isolasi
• zat aktif • zat inert
4. menurut status keberadaan
• genuine • artefak
29. METABOLIT PRIMER DAN SEKUNDER
• metabolit primer :
Hasil metabolisme primer: respirasi, fotosintesis, konversi energi, dan
metabolisme lain yang vital untuk kelangsungan hidup organisme
• metabolit sekunder
Hasil metabolisme dari metabolit primer membentuk derivat yang tidak
diketahui gunanya bagi organisme tersebut atau tidak berguna bagi
kelangsungan hidup organisme
31. METABOLIT SEKUNDER
Metabolit sekunder banyak dipelajari karena:
Spesifik : tidak dimiliki oleh semua bahan alam
Memiliki fungsi fisiologis yang beragam
Banyak ditemukan pada tumbuhan (semua tingkatan tumbuhan),
sedangkan hewan lebih sedikit (biasanya dari kelompok
invertebrata).
32. METABOLIT SEKUNDER
►Penggolongan :
1. Kemiripan struktur
2. Jalur biosintesis
3. Tumbuhan yang memproduksi
4. Berdasarkan efek
farmakodinamik
► Kelompok besar;
Alkaloid, terpenoid, fenol
► Bentuk : Biasanya glikosida
(dengan gula: glukosa, galaktosa
or rhamnose. gula Apiosa jarang
terjadi)
33. GRUP UTAMA METABOLIT SEKUNDER
1. Alkaloid (memiliki atom Nitrogen/N ).
Contoh : morfin, cofein, cocain, nicotin.
2. Senyawa fenolik. (memiliki Gugus OH fenol)
Contoh : flavonoid, antosianin, asam salisilat, lignin.
3. Terpenoid.
Contoh : saponin, Pinen