SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Ekonomi Syariah untuk Kepentingan Bangsa      Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia dan Dosen Pascasarjana PSTTI UI dan Islamic Economics and Finance Trisakti.    Kelahiran Undang-Undang Perbankan Syariah dan Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebenarnya sudah di ambang pintu. Sejak lama masyarakat ekonomi syariah mendambakan kehadirannya.    Saat ini DPR tengah mengagendakan pembahasan kedua RUU tersebut yang direncanakan akan dibahas bulan April mendatang. Namun, Partai Damai Sejahtera (PDS) menolak pembahasan kedua RUU tersebut.     Memang di alam demokrasi penolakan tersebut wajar, tetapi secara membabi buta dan emosional adalah suatu tindakan yang sangat naif. Penolakan PDS terhadap kedua RUU ekonomi syariah tersebut antara lain disebabkan PDS salah paham dengan ekonomi syariah. Karakter dasar ekonomi syariah ialah sifatnya yang universal dan inklusif.    Ekonomi syariah mengajarkan tegaknya nilai-nilai keadilan, kejujuran, transparansi, antikorupsi, dan eksploitasi. Artinya, misi utamanya adalah tegaknya nilai-nilai akhlak dalam aktivitas bisnis, baik individu, perusahaan, ataupun negara.     Bukti universalisme dan inklusivisme ekonomi syariah cukup banyak. Pertama, ekonomi syariah telah dipraktikkan di berbagai negara Eropa, Amerika, Australia, Afrika, dan Asia. Singapura sebagai negara sekuler juga mengakomodasi sistem keuangan syariah.    Bank-bank raksasa seperti ABN Amro, City Bank, dan HSBC sejak lama menerapkan sistem syariah. Demikian pula ANZ Australia, juga membuka unit syariah dengan nama First ANZ International Modaraba, Ltd.    Jepang, Korea, Belanda juga siap mengakomodasi sistem syariah. Bagaimana PDS memandang fakta-fakta ini? Aneh dan ajaib.    Fakta itu sejalan dengan laporan The Banker yang menyebut Bank Islam bukan hanya didirikan dan dimiliki oleh negara atau kelompok Muslim, tetapi juga di negara-negara non-Muslim, seperti Inggris, AS, Kanada, Luxemburg, Swiss, Denmark, Afrika Selatan, Australia, India, Sri Lanka, Filipina, Siprus, Virgin Island, Cayman Island, dan Bahama.     Sekadar contoh, di Luxemburg yang menjadi managing directors di Islamic Bank Internasional of Denmark adalah non-Muslim, yaitu Dr Ganner Thorland Jepsen dan Mr Erick Trolle Schulzt.    Kedua, kajian akademis mengenai ekonomi syariah juga banyak dilakukan di universitas Amerika dan negara Barat lainnya. Di antaranya, Universitas Loughborough, Universitas Wales, Universitas Lampeter yang semuanya di Inggris. Demikian pula di Harvard School of Law (AS), Universitas Durhem, Universitas Wonglongong, Australia.    Di Harvard University setiap tahun digelar seminar ekonomi syariah bernama Harvard University Forum yang membahas Islamic finance. Malah, tahun 2000 Harvard University menjadi tuan rumah pelaksanaan konferensi internasional ekonomi Islam ketiga.    Perhatian mereka kepada ekonomi syariah dikarenakan keunggulan doktrin dan sistem ekonomi syariah. Banyak ekonom non-Muslim yang menaruh perhatian padanya serta memberikan dukungan dan rasa salut pada ajaran ekonomi syariah, seperti Prof Volker Ninhaus dari Jerman (Bochum Universitry), William Shakpeare, dan Rodney Wilson.    Dr Iwan Triyuwono, ahli akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, ketika menulis disertasinya tentang akuntansi syariah di Universitas Wolongong, Australia, mendapat bimbingan dari promotor seorang ahli akuntansi syariah yang ternyata seorang pastur.     Ketiga, harus pahami larangan riba (usury) yang menjadi jantung sistem ekonomi syariah bukan saja ajaran agama Islam, tetapi juga larangan agama-agama lainnya, seperti Nasrani dan Yahudi. Dengan demikian, bagi pemeluk agama mana pun, ekonomi syariah sesungguhnya tidak menjadi masalah.    Pandangan Yahudi mengenai bunga terdapat dalam kitab Perjanjian Lama pasal 22 ayat 25 yang berbunyi: 
Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umatku yang miskin di antara kamu, maka janganlah engkau berlaku seperti orang penagih utang dan janganlah engkau bebankan bunga uang padanya, melainkan engkau harus takut pada Allahmu supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.
    Pandangan agama Nasrani mengenai bunga terdapat dalam kitab Perjanjian Lama, Kitab Deuteronomiy pasal 23 ayat 19. 
Janganlah engkau membungakan uang terhadap saudaramu baik uang maupun bahan makan yang dibungakan.
 Selanjutnya dalam perjanjian baru dalam Injil Lukas ayat 34 disebutkan, 
Jika kamu mengutangi kepada orang yang kamu harapkan imbalannya, maka di mana sebenarnya kehormatan kamu, tetapi berbuatlah kebajikan dan berikanlah pinjaman dengan tidak mengharapkan kembalinya karena pahala kamu akan banyak.
      Melihat pandangan kedua agama tersebut tentang pelarangan bunga, amatlah tepat untuk menyimpulkan bahwa no-Muslim pun harus menyambut baik lembaga-lembaga keuangan dan sistem ekonomi tanpa bunga. Ini karena ekonomi syariah memberikan jalan keluar dari larangan kitab suci di atas.    Inilah sarana yang paling tepat untuk mengembangkan kerja sama dalam memerangi bunga. Fakta kerja sama ini telah banyak terjadi di Indonesia, seperti di Kupang, Palu, Manado, dan Maluku Utara. Deposan dan nasabah bank-bank syariah banyak (dominan) dari kalangan non-Muslim dan tokohnya para pendeta.      Keempat, para filosof Yunani yang tidak beragama Islam juga mengecam sistem bunga. Sejarah mencatat bangsa Yunani kuno yang mempunyai peradaban tinggi, melarang peminjaman uang dengan bunga. Aristoteles dalam karyanya, Politics, telah mengecam sistem bunga yang berkembang pada masa Yunani kuno. Dengan mengandalkan pemikiran rasional filosofis, tanpa bimbingan wahyu, ia menilai sistem bunga tidak adil.      Menurutnya, uang bukan seperti ayam yang bisa bertelur. Sekeping mata uang tidak bisa beranak kepingan uang yang lain. Dia mengatakan meminjamkan uang dengan bunga adalah sesuatu yang rendah derajatnya.       Sementara itu, Plato (427-345 SM) dalam bukunya, LAWS, juga mengutuk bunga dan memandangnya sebagai praktik yang zalim. Menurut Plato, uang hanya berfungsi sebagai alat tukar, pengukuran nilai, dan penimbunan kekayaan. Uang bersifat mandul (tidak bisa beranak dengan sendirinya).    Uang baru bisa bertambah kalau ada aktivitas bisnis. Pendapat yang sama juga dikemukan Cicero. Ketiga filosof Yunani yang paling terkemuka itu dipandang cukup representatif untuk mewakili pandangan filosof Yunani tentang larangan bunga.      Tata dunia baru Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka tidak perlu ada yang takut pada ekonomi syariah. Manfaatnya dinikmati semua komponen di Indonesia, bahkan di skala global akan menciptakan tata ekonomi dunia yang adil dan makmur.    Ekonomi syariah akan menciptakan stabilitas ekonomi bangsa secara menyeluruh. Ekonomi syariah yang mengedepankan gerakan sektor riil (bukan derivatif) akan secara signifikan menumbuhkan ekonomi nasional dan tentunya ekonomi rakyat. Tegasnya, akan membantu pembangunan ekonomi negara dan bangsa.     Ada beberapa alasan penerimaan RUU Perbankan dan RUU Surat Berharga Syariah Negara menjadi undang-undang. Pertama, secara yuridis kehadiran UU Sukuk dan UU Perbankan syariah didasarkan pada Pancasila dan UUD 45. Jadi, penerapan hukum ekonomi syariah memiliki dasar sangat kuat. Ketentuan Pasal 29 ayat (1) dengan tegas menyatakan Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, pada dasarnya mengandung tiga makna.   Makna pertama, negara tidak boleh membuat peraturan perundang-undangan atau melakukan kebijakan-kebijakan yang bertentangan dengan dasar keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Makan kedua, negara berkewajiban membuat peraturan perundang-undangan atau melakukan kebijakan-kebijakan bagi pelaksanaan wujud rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dari segolongan pemeluk agama yang memerlukannya. Makna ketiga, negara berkewajiban membuat peraturan perundang-undangan yang melarang siapa pun melakukan pelecehan terhadap ajaran agama (paham ateisme).    Dalam pasal 29 ayat (2) UUD 1945 disebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Kata 'menjamin' sebagaimana termaktub dalam ayat (2) pasal 29 UUD 1945 tersebut bersifat 'imperatif'. Artinya, negara berkewajiban secara aktif melakukan upaya-upaya agar tiap penduduk dapat memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.    Melalui ketentuan pasal 29 ayat (2) UUD 1945, seluruh syariat Islam, khususnya yang menyangkut bidang-bidang hukum muamalat, pada dasarnya dapat dijalankan secara sah dan formal oleh Muslimin, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan jalan diadopsi dalam hukum positif nasional   Keharusan tiadanya materi konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa tersebut adalah konsekuensi diterapkannya Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu prinsip dasar penyelenggaraan negara. Jadi, kehadiran kedua UU ekonomi syariah tersebut tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 45, dan tidak menggangu keutuhan NKRI.    Kedua, secara faktual sistem ekonomi syariah melalui perbankan telah terbukti menunjukkan keunggulannya di masa krisis. Ketika semua bank terguncang dan sebagian besar dilikuidasi, bank syariah aman dan selamat dari badai hebat tersebut karena sistemnya bagi hasil   Ajaibnya, bank syariah dapat berkembang tanpa dibantu sepeser pun oleh pemerintah, sementara bank konvensional hanya dapat bertahan karena memeras dana APBN dalam jumlah ratusan triliun melalui BLBI dan bunga obligasi. Hal itu berlangsung sampai detik ini. Padahal, APBN adalah hak seluruh rakyat Indonesia.    Perbankan syariah tampil sebagai penyelamat ekonomi. Karena itu, sangat tidak logis dan irasional, jika ada pihak yang menolak kehadiran regulasi syariah. Jadi, yang hendak ditawarkan ekonomi syariah bukanlah ajaran agama tertentu, tetapi adalah nilai-nilai keadilan, kejujuran, transparansi, tanggung jawab, yang menjadi nilai-nilai universal bagi semua orang. Nilai-nilai itu berasal dari Alquran dan Hadis.      Ketiga, secara historis, pengundangan (legislasi) hukum syariah di Indonesia telah banyak terjadi, seperti UU No 7/1989 tentang Peradilan Agama yang selanjutnya diamendemen UU No 3 Tahun 2006. Demikian pula UU tentang pengelolaan zakat, UU Perwakafan, dan UU Haji. Undang-Undang yang mengatur hukum untuk umat Islam saja dapat diterima DPR, apalagi UU ekonomi yang bertujuan untuk kebaikan, kemajuan, dan kemaslahatan bangsa dan negara secara universal, jelas semakin penting untuk diterima dan diwujudkan.     Keempat, dengan diundangkannya RUU Sukuk (SBSN) maka aliran dana investasi ke Indonesia akan meningkat, baik dari luar negeri (utamanya Timur Tengah) maupun dalam negeri. Menolak RUU tersebut berarti menolak investasi masuk ke Indonesia dan berarti menolak kemajuan ekonomi bangsa.    Harus disadari bahwa tujuan ekonomi syariah adalah untuk kemaslahatan seluruh bangsa, bukan kelompok tertentu. Pihak yang menolak, seperti PDS, harus berbesar hati dan bergembira dengan kehadiran kedua UU tersebut. Bukan malah takut dan membabi buta menolak dengan alasan sentimentil (hamiyyah) atau kebencian kepada agama tertentu.
Ekonomi Syariah Untuk Kepentingan Bangsa
Ekonomi Syariah Untuk Kepentingan Bangsa
Ekonomi Syariah Untuk Kepentingan Bangsa
Ekonomi Syariah Untuk Kepentingan Bangsa
Ekonomi Syariah Untuk Kepentingan Bangsa

More Related Content

What's hot

PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM
PRINSIP-PRINSIP DASAR  EKONOMI ISLAMPRINSIP-PRINSIP DASAR  EKONOMI ISLAM
PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAMjumiati31
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMjuju juhariyah
 
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAMAA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAMAs Nuurien Najma
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islamHerna Ferari
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Eka Wibawa
 
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoEkonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
 
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoMenyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamEgi Kuswandi
 
Ekonomi islam-slide
Ekonomi islam-slideEkonomi islam-slide
Ekonomi islam-slideFeRy Nababan
 
Pengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi IslamPengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi IslamMahyuddin Khalid
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamsiauwfelix
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahAbida Muttaqiena
 
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamPpt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamAnisa Muvit
 
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )Farah Mohammed Yusoff
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islamIzal Faizal
 
Kritik Islam Terhadap UUD 1945
Kritik Islam Terhadap UUD 1945Kritik Islam Terhadap UUD 1945
Kritik Islam Terhadap UUD 1945Anas Wibowo
 

What's hot (20)

PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM
PRINSIP-PRINSIP DASAR  EKONOMI ISLAMPRINSIP-PRINSIP DASAR  EKONOMI ISLAM
PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUMPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI UMUM
 
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAMAA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
AA301 –SISTEM EKONOMI ISLAM
 
Overview ekonomi islam & Hukum islam
Overview ekonomi islam &  Hukum islamOverview ekonomi islam &  Hukum islam
Overview ekonomi islam & Hukum islam
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah
 
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto ApriyantoEkonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah - Anto Apriyanto
 
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoMenyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
Menyoal Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto Apriyanto
 
Tugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islamTugas ekonomi islam
Tugas ekonomi islam
 
Konsep Ekonomi Islam
Konsep Ekonomi IslamKonsep Ekonomi Islam
Konsep Ekonomi Islam
 
Ekonomi islam-slide
Ekonomi islam-slideEkonomi islam-slide
Ekonomi islam-slide
 
Makalah Ekonomi Islam
Makalah Ekonomi IslamMakalah Ekonomi Islam
Makalah Ekonomi Islam
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Pengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi IslamPengagihan Menurut Ekonomi Islam
Pengagihan Menurut Ekonomi Islam
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi SyariahDasar-dasar Ekonomi Syariah
Dasar-dasar Ekonomi Syariah
 
Sistem Politik Dan Ekonomi Islam
Sistem Politik Dan Ekonomi IslamSistem Politik Dan Ekonomi Islam
Sistem Politik Dan Ekonomi Islam
 
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamPpt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
 
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
 
Sistem politik islam
Sistem politik islamSistem politik islam
Sistem politik islam
 
Kritik Islam Terhadap UUD 1945
Kritik Islam Terhadap UUD 1945Kritik Islam Terhadap UUD 1945
Kritik Islam Terhadap UUD 1945
 

Similar to Ekonomi Syariah Untuk Kepentingan Bangsa

Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamNisa Ell
 
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxEkonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxTiaraPutriMasthurine1
 
Makalah ekonomi.docx
Makalah ekonomi.docxMakalah ekonomi.docx
Makalah ekonomi.docxSaliaWidiyani
 
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...Setiono Winardi
 
Pengaruh barat dari aspek politik
Pengaruh barat dari aspek politikPengaruh barat dari aspek politik
Pengaruh barat dari aspek politikMohammad Yaqin
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariahibnuarpan
 
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoMengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamRidwan Munir
 
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy SyatibiPemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy SyatibiIndika Farhatunnada
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islamtasinit
 
Agama islam.Hasnur
Agama islam.HasnurAgama islam.Hasnur
Agama islam.HasnurArdiMawardi1
 
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islamfirdayanti8
 
Pendidikan Agama Islam Firdayanti
Pendidikan Agama Islam Firdayanti Pendidikan Agama Islam Firdayanti
Pendidikan Agama Islam Firdayanti firdayanti8
 
Pendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamPendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamfirdayanti8
 
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dSejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dAnnur D Chani
 
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islamMytha Arena
 

Similar to Ekonomi Syariah Untuk Kepentingan Bangsa (20)

Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptxEkonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
Ekonomi dalam Islam Kelompok 3 ppt.pptx
 
Makalah ekonomi.docx
Makalah ekonomi.docxMakalah ekonomi.docx
Makalah ekonomi.docx
 
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
Strategi Syari'ah Keluar Dari Riba Dalam Rangka Re-Strukturisasi Ekonomi dan ...
 
Pengaruh barat dari aspek politik
Pengaruh barat dari aspek politikPengaruh barat dari aspek politik
Pengaruh barat dari aspek politik
 
Ekonomi Syariah
Ekonomi SyariahEkonomi Syariah
Ekonomi Syariah
 
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto ApriyantoMengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
Mengapa Harus Ekonomi Islam - Anto Apriyanto
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islami
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
 
Makalah mikro islam
Makalah mikro islamMakalah mikro islam
Makalah mikro islam
 
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy SyatibiPemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
Pemikiran Ekonomi Islam Abu Ishaq Asy Syatibi
 
Bank syariah by arie zuya
Bank syariah by arie zuyaBank syariah by arie zuya
Bank syariah by arie zuya
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
Agama islam.Hasnur
Agama islam.HasnurAgama islam.Hasnur
Agama islam.Hasnur
 
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
 
Pendidikan Agama Islam Firdayanti
Pendidikan Agama Islam Firdayanti Pendidikan Agama Islam Firdayanti
Pendidikan Agama Islam Firdayanti
 
Pendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamPendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islam
 
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_dSejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
Sejarah dan perkembangan_ekonomi_islam_d
 
Akuntansi syariah
Akuntansi syariahAkuntansi syariah
Akuntansi syariah
 
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
01 0kenapa-muncul-ekonomi-islam
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Ekonomi Syariah Untuk Kepentingan Bangsa

  • 1. Ekonomi Syariah untuk Kepentingan Bangsa     Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia dan Dosen Pascasarjana PSTTI UI dan Islamic Economics and Finance Trisakti.   Kelahiran Undang-Undang Perbankan Syariah dan Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebenarnya sudah di ambang pintu. Sejak lama masyarakat ekonomi syariah mendambakan kehadirannya.   Saat ini DPR tengah mengagendakan pembahasan kedua RUU tersebut yang direncanakan akan dibahas bulan April mendatang. Namun, Partai Damai Sejahtera (PDS) menolak pembahasan kedua RUU tersebut.    Memang di alam demokrasi penolakan tersebut wajar, tetapi secara membabi buta dan emosional adalah suatu tindakan yang sangat naif. Penolakan PDS terhadap kedua RUU ekonomi syariah tersebut antara lain disebabkan PDS salah paham dengan ekonomi syariah. Karakter dasar ekonomi syariah ialah sifatnya yang universal dan inklusif.   Ekonomi syariah mengajarkan tegaknya nilai-nilai keadilan, kejujuran, transparansi, antikorupsi, dan eksploitasi. Artinya, misi utamanya adalah tegaknya nilai-nilai akhlak dalam aktivitas bisnis, baik individu, perusahaan, ataupun negara.    Bukti universalisme dan inklusivisme ekonomi syariah cukup banyak. Pertama, ekonomi syariah telah dipraktikkan di berbagai negara Eropa, Amerika, Australia, Afrika, dan Asia. Singapura sebagai negara sekuler juga mengakomodasi sistem keuangan syariah.   Bank-bank raksasa seperti ABN Amro, City Bank, dan HSBC sejak lama menerapkan sistem syariah. Demikian pula ANZ Australia, juga membuka unit syariah dengan nama First ANZ International Modaraba, Ltd.    Jepang, Korea, Belanda juga siap mengakomodasi sistem syariah. Bagaimana PDS memandang fakta-fakta ini? Aneh dan ajaib.   Fakta itu sejalan dengan laporan The Banker yang menyebut Bank Islam bukan hanya didirikan dan dimiliki oleh negara atau kelompok Muslim, tetapi juga di negara-negara non-Muslim, seperti Inggris, AS, Kanada, Luxemburg, Swiss, Denmark, Afrika Selatan, Australia, India, Sri Lanka, Filipina, Siprus, Virgin Island, Cayman Island, dan Bahama.    Sekadar contoh, di Luxemburg yang menjadi managing directors di Islamic Bank Internasional of Denmark adalah non-Muslim, yaitu Dr Ganner Thorland Jepsen dan Mr Erick Trolle Schulzt.   Kedua, kajian akademis mengenai ekonomi syariah juga banyak dilakukan di universitas Amerika dan negara Barat lainnya. Di antaranya, Universitas Loughborough, Universitas Wales, Universitas Lampeter yang semuanya di Inggris. Demikian pula di Harvard School of Law (AS), Universitas Durhem, Universitas Wonglongong, Australia.   Di Harvard University setiap tahun digelar seminar ekonomi syariah bernama Harvard University Forum yang membahas Islamic finance. Malah, tahun 2000 Harvard University menjadi tuan rumah pelaksanaan konferensi internasional ekonomi Islam ketiga.   Perhatian mereka kepada ekonomi syariah dikarenakan keunggulan doktrin dan sistem ekonomi syariah. Banyak ekonom non-Muslim yang menaruh perhatian padanya serta memberikan dukungan dan rasa salut pada ajaran ekonomi syariah, seperti Prof Volker Ninhaus dari Jerman (Bochum Universitry), William Shakpeare, dan Rodney Wilson.   Dr Iwan Triyuwono, ahli akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, ketika menulis disertasinya tentang akuntansi syariah di Universitas Wolongong, Australia, mendapat bimbingan dari promotor seorang ahli akuntansi syariah yang ternyata seorang pastur.    Ketiga, harus pahami larangan riba (usury) yang menjadi jantung sistem ekonomi syariah bukan saja ajaran agama Islam, tetapi juga larangan agama-agama lainnya, seperti Nasrani dan Yahudi. Dengan demikian, bagi pemeluk agama mana pun, ekonomi syariah sesungguhnya tidak menjadi masalah.   Pandangan Yahudi mengenai bunga terdapat dalam kitab Perjanjian Lama pasal 22 ayat 25 yang berbunyi: Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umatku yang miskin di antara kamu, maka janganlah engkau berlaku seperti orang penagih utang dan janganlah engkau bebankan bunga uang padanya, melainkan engkau harus takut pada Allahmu supaya saudaramu dapat hidup di antaramu.   Pandangan agama Nasrani mengenai bunga terdapat dalam kitab Perjanjian Lama, Kitab Deuteronomiy pasal 23 ayat 19. Janganlah engkau membungakan uang terhadap saudaramu baik uang maupun bahan makan yang dibungakan. Selanjutnya dalam perjanjian baru dalam Injil Lukas ayat 34 disebutkan, Jika kamu mengutangi kepada orang yang kamu harapkan imbalannya, maka di mana sebenarnya kehormatan kamu, tetapi berbuatlah kebajikan dan berikanlah pinjaman dengan tidak mengharapkan kembalinya karena pahala kamu akan banyak.     Melihat pandangan kedua agama tersebut tentang pelarangan bunga, amatlah tepat untuk menyimpulkan bahwa no-Muslim pun harus menyambut baik lembaga-lembaga keuangan dan sistem ekonomi tanpa bunga. Ini karena ekonomi syariah memberikan jalan keluar dari larangan kitab suci di atas.   Inilah sarana yang paling tepat untuk mengembangkan kerja sama dalam memerangi bunga. Fakta kerja sama ini telah banyak terjadi di Indonesia, seperti di Kupang, Palu, Manado, dan Maluku Utara. Deposan dan nasabah bank-bank syariah banyak (dominan) dari kalangan non-Muslim dan tokohnya para pendeta.     Keempat, para filosof Yunani yang tidak beragama Islam juga mengecam sistem bunga. Sejarah mencatat bangsa Yunani kuno yang mempunyai peradaban tinggi, melarang peminjaman uang dengan bunga. Aristoteles dalam karyanya, Politics, telah mengecam sistem bunga yang berkembang pada masa Yunani kuno. Dengan mengandalkan pemikiran rasional filosofis, tanpa bimbingan wahyu, ia menilai sistem bunga tidak adil.     Menurutnya, uang bukan seperti ayam yang bisa bertelur. Sekeping mata uang tidak bisa beranak kepingan uang yang lain. Dia mengatakan meminjamkan uang dengan bunga adalah sesuatu yang rendah derajatnya.      Sementara itu, Plato (427-345 SM) dalam bukunya, LAWS, juga mengutuk bunga dan memandangnya sebagai praktik yang zalim. Menurut Plato, uang hanya berfungsi sebagai alat tukar, pengukuran nilai, dan penimbunan kekayaan. Uang bersifat mandul (tidak bisa beranak dengan sendirinya).   Uang baru bisa bertambah kalau ada aktivitas bisnis. Pendapat yang sama juga dikemukan Cicero. Ketiga filosof Yunani yang paling terkemuka itu dipandang cukup representatif untuk mewakili pandangan filosof Yunani tentang larangan bunga.     Tata dunia baru Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka tidak perlu ada yang takut pada ekonomi syariah. Manfaatnya dinikmati semua komponen di Indonesia, bahkan di skala global akan menciptakan tata ekonomi dunia yang adil dan makmur.    Ekonomi syariah akan menciptakan stabilitas ekonomi bangsa secara menyeluruh. Ekonomi syariah yang mengedepankan gerakan sektor riil (bukan derivatif) akan secara signifikan menumbuhkan ekonomi nasional dan tentunya ekonomi rakyat. Tegasnya, akan membantu pembangunan ekonomi negara dan bangsa.    Ada beberapa alasan penerimaan RUU Perbankan dan RUU Surat Berharga Syariah Negara menjadi undang-undang. Pertama, secara yuridis kehadiran UU Sukuk dan UU Perbankan syariah didasarkan pada Pancasila dan UUD 45. Jadi, penerapan hukum ekonomi syariah memiliki dasar sangat kuat. Ketentuan Pasal 29 ayat (1) dengan tegas menyatakan Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, pada dasarnya mengandung tiga makna.   Makna pertama, negara tidak boleh membuat peraturan perundang-undangan atau melakukan kebijakan-kebijakan yang bertentangan dengan dasar keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Makan kedua, negara berkewajiban membuat peraturan perundang-undangan atau melakukan kebijakan-kebijakan bagi pelaksanaan wujud rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dari segolongan pemeluk agama yang memerlukannya. Makna ketiga, negara berkewajiban membuat peraturan perundang-undangan yang melarang siapa pun melakukan pelecehan terhadap ajaran agama (paham ateisme).   Dalam pasal 29 ayat (2) UUD 1945 disebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Kata 'menjamin' sebagaimana termaktub dalam ayat (2) pasal 29 UUD 1945 tersebut bersifat 'imperatif'. Artinya, negara berkewajiban secara aktif melakukan upaya-upaya agar tiap penduduk dapat memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.   Melalui ketentuan pasal 29 ayat (2) UUD 1945, seluruh syariat Islam, khususnya yang menyangkut bidang-bidang hukum muamalat, pada dasarnya dapat dijalankan secara sah dan formal oleh Muslimin, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan jalan diadopsi dalam hukum positif nasional   Keharusan tiadanya materi konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa tersebut adalah konsekuensi diterapkannya Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu prinsip dasar penyelenggaraan negara. Jadi, kehadiran kedua UU ekonomi syariah tersebut tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 45, dan tidak menggangu keutuhan NKRI.   Kedua, secara faktual sistem ekonomi syariah melalui perbankan telah terbukti menunjukkan keunggulannya di masa krisis. Ketika semua bank terguncang dan sebagian besar dilikuidasi, bank syariah aman dan selamat dari badai hebat tersebut karena sistemnya bagi hasil   Ajaibnya, bank syariah dapat berkembang tanpa dibantu sepeser pun oleh pemerintah, sementara bank konvensional hanya dapat bertahan karena memeras dana APBN dalam jumlah ratusan triliun melalui BLBI dan bunga obligasi. Hal itu berlangsung sampai detik ini. Padahal, APBN adalah hak seluruh rakyat Indonesia.   Perbankan syariah tampil sebagai penyelamat ekonomi. Karena itu, sangat tidak logis dan irasional, jika ada pihak yang menolak kehadiran regulasi syariah. Jadi, yang hendak ditawarkan ekonomi syariah bukanlah ajaran agama tertentu, tetapi adalah nilai-nilai keadilan, kejujuran, transparansi, tanggung jawab, yang menjadi nilai-nilai universal bagi semua orang. Nilai-nilai itu berasal dari Alquran dan Hadis.     Ketiga, secara historis, pengundangan (legislasi) hukum syariah di Indonesia telah banyak terjadi, seperti UU No 7/1989 tentang Peradilan Agama yang selanjutnya diamendemen UU No 3 Tahun 2006. Demikian pula UU tentang pengelolaan zakat, UU Perwakafan, dan UU Haji. Undang-Undang yang mengatur hukum untuk umat Islam saja dapat diterima DPR, apalagi UU ekonomi yang bertujuan untuk kebaikan, kemajuan, dan kemaslahatan bangsa dan negara secara universal, jelas semakin penting untuk diterima dan diwujudkan.    Keempat, dengan diundangkannya RUU Sukuk (SBSN) maka aliran dana investasi ke Indonesia akan meningkat, baik dari luar negeri (utamanya Timur Tengah) maupun dalam negeri. Menolak RUU tersebut berarti menolak investasi masuk ke Indonesia dan berarti menolak kemajuan ekonomi bangsa.   Harus disadari bahwa tujuan ekonomi syariah adalah untuk kemaslahatan seluruh bangsa, bukan kelompok tertentu. Pihak yang menolak, seperti PDS, harus berbesar hati dan bergembira dengan kehadiran kedua UU tersebut. Bukan malah takut dan membabi buta menolak dengan alasan sentimentil (hamiyyah) atau kebencian kepada agama tertentu.