Materi ini menjelaskan struktur pasar yang paling banyak pembeli dan penjualnya, kemudian menjelaskan karakteristik nya, maksimalisasi keuntungan perusahaan.
Materi ini menjelaskan struktur pasar yang paling banyak pembeli dan penjualnya, kemudian menjelaskan karakteristik nya, maksimalisasi keuntungan perusahaan.
PPT Kelompok 2 seminar ek mikro elastisitas fixGustafFebrianto
Assalamualikum Wrwb
Yth Bpk Dr Sigit Sardjono M.Ec.
Kami Mahasiswa Doktor Ilmu Ekonomi angkatan 41 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Kelompok 2 terdiri dari :
1. Cholis Hidayati (1271900037)
2. Gustaf Naufan Febrianto (1271900021)
3. Muhammad Yasin (1271900029)
Berikut kami sampaikan Tugas Seminar Ekonomi Mikro mengenai materi tentang Elastisitas.
Atas perhatian Bapak kami ucapkan terimakasih
Salam Hormat Kelompok 2
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdfDitaGerryYulianto
Tugas Pengantar Teori Ekonomi Mikro
Kelompok 12
1. Veronica Erva Yorinda (1222200067)
2. Dita Gery Yulianto (1222200071)
Daftar Isi
Bab 1.
PERMINTAAN dan PENAWARAN
Bab 2.
HARGA KESEIMBANGAN PASAR
Bab 3.
ELASTISITAS
Bab 4.
Teori Biaya
Bab 5.
PERILAKU KONSUMEN
Dengan Pendekatan Cardinal dan Ordinal
Bab 6.
PERILAKU PRODUSEN
Bab 7.
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Bab 8.
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS
Bab 9.
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR MONOPOLI
Bab 10.
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR OLIGOPOLI
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. By: 1. Hendrick
2. Ary
3. Dany
4. Dhery
GROUPS 3
TEORI EKONOMI MIKRO (Suatu Pengantar)
2. 3.0. PENGERTIAN ELASTISITAS
Secara umum, Analisis sensitivitas/ elastisitas
adalah menggambarkan berapa persen satu variabel
akan berubah, bila satu variabel lain berubah
sebesar satu persen.
Angka elastisitas (koefisien elastisitas) adalah
bilangan yang menunjukkan berapa persen satu
variable tak bebas akan berubah, sebagai reaksi
karena satu variable lain (variable bebas) berubah
satu persen.
3. 3.1. ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas harga permintaan yaitu mengukur
perubahan jumlah/ kualitas barang yg dibeli sebagai
akibat perubahan faktor yg mempengaruhi (ceteris
paribus).
Ada 3 faktor penting yg mempengaruhi permintaan
terhadap suatu barang :
a) Harga barang itu sendiri (elastisitas harga/price
elasticity of demand), elastisitas yg dkaitkan dg
harga barang itu sendiri.
b) Harga barang lain (elastisitas silang/ cross elasticity),
elastisitas yg dkaitkan dg harga barang lain.
c) Pendapatan (elastisitas pendapatan/ income
elasticity), elastisitas yg dkaitkan dg pendapatan.
4. A. Elastisitas Harga (price elasticity of demand)
Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan
terhadap suatu barang, brubah bila harganya brubah
sbesar satu persen.
Ep = %tase prubahan jumlah barang yg dminta
%tase perubahan harga
Atau
% ∂Q
Ep = P ∂Q
% ∂p = .
Q ∂P
(∂Q / Q)
=
(∂P / P)
5. Angka Ep dpt disebut dalam nilai absolut. Ep = 2,
artinya sama dg Ep = -2 yaitu Bila harga barang naik 1%
maka permintaan barang itu turun 2%, ceteris paribus.
Bila makin besar nilai negatifnya maka smakin elastis
permintaan. Sbb prubahan permintaan jauh lebih besar
dbanding prubahan harga.
1. ANGKA ELASTISITAS HARGA / Ep:
a) Inelastis (Ep < 1): Prubahan permintaan (dlm
presentase) lebih kecil drpd perubahan harga. Kalau
harga naik 10%, permintaan barang turun sbesar mis.
6%. Mis. Kebutuhan pokok, beras.
b) Elastis (Ep > 1): Pmintaan terhadap suatu barang
dkatakan elastis bila prubahan hrg suatu barang
menyebabkan prubahan permintaan yg besar. Mis.
Hrg turun 10%, pmintaan barang naik 20%. Mis.
Barang mewah mobil.
6. c) Elastis unitari (Ep = 1): Jika hrg naik 10%, pmintaan
barang turun 10% juga.
d) Inelastis sempurna (Ep = 0): berapa pun harga
suatu barang, org tetap membeli jumlah yg
dbutuhkan. Mis. Permintaan garam.
e) Elastis tak terhingga (Ep = ∞): Prubahan hrg sdkit sj
maka prubahan pmintaan tak terbilang besarnya.
Tingkat elastisitas harga tlihat dr slope/kemiringan
kurva permintaan.
Kurva pmintaan tegak lurus, pmintaan inelastis
sempurna/perfect inelastic; prubahan hrg tdk
mempengaruhi jml brang yg dminta.
7. Kurva sejajar sumbu datar, pmintaan elastis tak
terhingga/perfect elastic; prubahan hrg sdkit sj
maka prubahan jml brang yg dminta tak terhgg
besarnya.
Elastis unitari/unitary elastic; slope kurva minus
satu (kurva mbentuk sudut 45 ).
Kesimpulannya, semakin datar kurva pmintaan
maka makin elastis pmintaan suatu barang.
8. Diagram 3.1
Bentuk” Kurva Permintaan
(Berkaitan dg Elastisitas Harga)
Harga
EP = 0
45
EP = ∞
EP = 1
0
Kuantitas
9. 2. ELASTISITAS TITIK DAN BUJUR
Elastisitas titik/ point elasticity : mengukur tingkat
elastisitas pd titik tertentu. Digunakan bila prubahan
harga yg terjadi sedemikian kecil hingga mendekati nol.
Elastisitas busur/ arch elasticity : mengukur elastisitas
permintaan antara dua titik.
Dari k-2 konsep tsb yg lebih akurat & tepat bila harga
relatif besar diukur dg elastisitas busur.
Rumus Elastisitas Busur:
-∂Q (P₁ + P₂) /2 -∂Q (P₁ + P₂)
Ep = =
∂P (Q₁ + Q₂) /2 ∂P (Q₁ + Q₂)
10. Dimana: Q = Q₁ – Q₂
∂P = P₁ – P₂
Atau
Q₁ – Q₂
(Q₁+ Q₂) /2
Ep =
P₁ – P₂
(P₁ + P₂) /2
Rumus Elastisitas Titik:
∂Q/Q P. ∂Q
Ep = =
∂P/P Q. ∂P
11. Faktor” yg Menentukan Elastisitas Harga
a) Tingkat substitusi: Makin sulit mencari substitusi suat
barang, pmintaan makin inelastis. Mis. Beras
b) Jumlah pemakai: Makin banyak jml pmakai, pmintaan
akn suat barang makin inelastis. Smakin pokok suat
barang maka smakin inelastis pmintaanya, namun
pokok tdknya suat barang adalh relatif. Mis. TV
c) Proporsi Knaikan hrg thdp Pendapatan Konsumen: Bila
proporsi tsb makin besar maka pmintaan cenderung
lebih elastis. Mis. Garam & TV
d) Jangka Waktu: Jangka waktu pmintaan ats suat barang
jg mpunyai pengaruh thdp elastisitas harga.
12. B. ELASTISITAS SILANG/ CROSS ELASTICITY
Elastisitas silang/ EC: Mengukur presentase prubahan
pmintaan suat barang sbg akibat prubahan hrg barang
laing sbesar 1%.
Ec = %tase prubahan jml barang X yg dminta
%tase prubahan hrg barang Y
Atau
%∂Qx
Ec = Py ∂Qx
%∂Py = .
Qx ∂Py
(∂Qx / Qx)
=
(∂Py / Py)
13. Nilai Ec adalah mencerminkan hubungan antr barang X
dg Y. Bila Ec > 0, X mrupakan subtitusi Y.
Knaikan hrg Y maka hrg X relatif lebih murah, shg
pmintaan thdp X meningkat.
Nilai Ec < 0, artinya hubungan X dan Y adalah
komplementer.
X hny bs dgunakan bsama” Y, yaitu + atau – thdp X
maka Y jg demikian.
Knaikan hrg Y maka pmintaan thdp Y menurun, yg
menyebabkan pmintaan thdp X ikut menurun.
Mis. Hrg BBM naik (ceteris paribus) maka dpt diduga
pmintaan thdp mobil akan berkurang.
14. C. ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME
ELASTICITY)
Elastisitas pendapatan/ Ei: Mengukur brp % permintaan
thdp suat barang brubah bila pendapatan brubah sbesar
1%.
Ec = %tase prubahan jml barang yg dminta
%tase prubahan pendapatan
Atau
%∂Q
Ei =
%∂I I ∂Q
= .
(∂Q / Q) Q ∂I
=
(∂I / I)
15. Umumnya nilai Ei positif, krn knaikan pendapatan (nyata
akn meningkatkan permintaan. Makin besar nilai Ei,
elastisitas pendapatannya makin besar.
Barang dg Ei > 0 mrupakan barang normal/ normal
goods.
Bila nilai Ei antara 0 – 1 mrupakan barang kebutuhan
pokok/ essential goods.
Barang dg nilai Ei > 1 mrupakan barang mewah/ luxurias
goods.
Barang dg Ei < 0 mrupakan barang inferior/ inferior
good, (permintaan thdp barang tsb menurun pd saat
pendapatan nyata meningkat).
16. 3.2. ELASTISITAS PENAWARAN/ Es
Es : angka yg menunjukan brp % jml barang yg
dtawarkan, brubah bila hrg barang brubah 1%. Es jg
dkaitkan dg faktor”/ variabel” lain yg diaggap
mpengaruhinya, spt tingkat bunga, tingkat upah, hrg
bahan baku & hrg bahan lainnya.
Es = %tase prubahan jml barang yg dtawarkan
%tase prubahan harga
Atau
%∂Q
Es =
%∂Q P ∂Q
=
(∂Q / Q) Q ∂P
=
(∂P / P)
17. Diagram 3.4
Bentuk” Kurva Penawaran
(Berkaitan dg Elastisitas Penawaran)
Harga
ES = 0
Es = 1
makin elastis
Es = ∞
45
0 Kuantitas
• Secara grafis tingkat Es terlihat dr slope kurva penawaran; makin
datar, makin elastis penawaran suat barang.
18. FAKTOR” YG MEMPENGARUHI ELASTISITAS
PENAWARAN
a. Jenis produk. Kurva pnawaran produk pertanian:
umumnya inelastis, sbb produsen tdk mampu mberikan
respon yg cepat thdp prubahan hrg. Kurva pnawaran
produk industri: umumnya elastis, sbb mampu berespon
cepat thdp prubahan hrg.
b. Sifat prubahan biaya produksi. Elastisitas pnawaran
dpengaruhi o/ sifat prubahan biaya produksi. Pnawaran
bsifat inelastis: bila knaikan pnawaran hny dpt dlakukan
dg mgeluarkan biaya yg sgt tinggi. Pnawaran bsifat
elastis: bila pnawaran dpt di+ dg pengeluaran biaya +an
yg tdk terlalu besar.
c. Jangka waktu. Jangka waktu jg dapat mempengaruhi
besarnya elastisitas pnawaran. (akan diuraikan dlm
subab Elastisitas Jangka Pendek & Panjang)
19. 3.3. Elastisitas Jangka Pendek & Panjang
Elastisitas Jangka Pendek: Dimensi waktu yg hanya 1 th
/ kurang.
Elastisitas Jangka Panjang: Dimensi waktu yg lebih dari
1 th.
a. Elastisitas Permintaan
1) Elastisitas Harga: Barang” yg habis dpakai dlm wkt
kurang dari stahun (brg. tdk tahan lama/ non durable
goods), elastisitas hrg lebih besar dlm jangka panjang
dbanding dlm jangka pendek. penyebabnya;
konsumen mbutuhkan wkt unt mengubah kbiasaan mrk.
Kadang” pmintaan thdp suat barang bkaitan dg barang
lain, yg prubahannya baru tlihat dlm jangka panjang.
20. Mis. Bila hrg BBM naik, maka konsumen segera
melakukan penyesuaian dg mengurangi jam
pemakaian kendaraan, shg dlm jangka pendek
elastisitas hrg lebih besar.
Sebaliknya unt barang yg masa konsumsinya lebih dari
stahun (barang tahan lama/ durable goods),
permintaanya lebih elastis dlm jangka pendek dbanding
jangka panjang.
2) Elastisitas Pendapatan: Ei dlm jangka panjang bagi
barang nondurable lebih besar dbanding jangka
pendek. Sebaliknya,
Barang durable, elastisitas pendapatan dlm jangka
pendek lebih besar drpd jangka panjang.
21. b. Elastisitas Penawaran
Hampir smua barang memiliki pnawaran yg lebih elastis
dlm jangka panjang, dbanding jangka pendek. Sbb dlm
jangka panjang perush mampu mengatasi kendala” yg
muncul dlm jangka pendek.
Unt bbrp barang, pnawaran dlm jangka pendeknya
inelastis sempurna’ (Es = 0).
Ada jg barang yg pnwarannya lebih elastis dlm jangka
pendek, dbanding jangka panjang. Barang itu umumnya yg
dpt didaur ulang (recycling). Mis. Logam besi unt kbutuhan
industri dpt dperoleh dr hasil primer pertambangan (primary
metal) dan atau hasil daur ulang.
Primary metal mpunyai elatisitas pnawaran dlm jangka
panjang yg lebih besar dbanding jangka pendek, baik krn
kmajuan teknologi maupun cukupnya wkt unt meningkatkan
kapasitas produksi.
22. 3.4. Aplikasi Konsep Elastisitas
Sebagai bilangan yg menunjukkan tingkat sensitivitas suat
barang dkaitkan dg variabel” yg mpengaruhinya, maka
aplikasinya sgt luas, khususnya dlm kbijaksanaan
pnentuan hrg.
a. Hubungan Elastisitas Harga, Penerimaan Total &
Pendapatan Morjinal
Barang yg pmintaanya inelastis: Knaikan hrg 10%,
mnurunkan pmintaan lebih kecil drpd 10%. Shg
pnerimaan total/ total revenue (TR) mningkat ato
pendapatan marjinal/ marginal revenue (MR) negatif.
Barang yg pmintanya elastis: Knaikan hrg 10%,
mnurunkan pmintaan lebih besar drpd 10%. Shg
pnerimaan total mnurun/ MR positif.
Barang yg elastisitas pmintaanya unitari: Knaikan hrg
10%, mnurunkan pmintaan sbesar 10% jg. Shg TR tdk
brubah/ MR = 0.
23. Jika hrg turun maka: TR dpt didefinisikan sbg harga (P)
dikalikan dg jml barang (Q) yg tjual. Sdgkan MR adalah
+an yg dsebabkan o/ ber+nya 1 unit barang yg terjual/
MR= dTR/dQ.
Tabel 3.2
Hub.antara Elastisitas harga (EP),
Pnerimaan Total (TR) & Pnerimaan Marjinal (MR)
Elastisitas
Harga
Jika harga turun
maka TR
Jika harga naik
maka TR
Pendapatan
Marjinal
Inelastis
Unitari
Elastis
Turun
Tetap
Naik
Naik
Tetap
Turun
Negatif
Nol
Positif
24. Dari tabel diatas dpt kita ketahui apabila:
• Pmintaanya inelastis, jika hrg turun maka pnerimaan
total turun & pdapatan marjinalnya negatif. Sdgkan,
• Pmintaanya elastis, jika hrg turun maka pnerimaan total
yg dterima perush akan naik dan MR-nya positif.
B. Pergeseran Beban Pajak (Tax Incidence)
Siapakah yg untung jk pmerintah mengenakan pajak mie
instant? Unt mjwb, kita harus mperhatikan sisi pmintaan;
sbg alternatif utama dr nasi, pmintaan relatif inelastis. &
sisi pnawaran; sbg produk industri, elastisitas relatif besar.
Maka distribusi beban pajak antr konsumen & produsen
adalah: Kondisi kseimbangan awal sblum pajak adalah P₀
dan Q₀. pajak sbesar T per unit sbabkan kurva pnawaran
bgeser dr S₀ ke S₁. koordinator kseimbangan brubah ke
(P₁, Q₁).
25. Diagram 3.7
Pergeseran Beban Pajak
(Permintaan Inelastis, Penawaran Elastis)
Harga S₁
P₁
S₀
A
P₀
C
P₂
D
0 Q₁ Q₀ Kuantitas
Mie Instant
26. Besarnya pnerimaan pajak adalah jml unit yg tjual
dkalikan T per unit = 0Q₁ (P₁ – P₂) / = luas segi 4 A dan C.
Bdasarkan luas bidang maka produsen bhasil
menggeser sbagian besar beban pajak kpd konsumen
bid.A jd kebijakan datas relatigf merugikan konsumen.
Kondisinya akan berbalik bila yg inelastis adalah kurva
pnawaran, smentara kurva pmintaanya elastis.
c. Teori Cobweb (Sarang Laba-laba)
Teori Cobweb mjelaskan hrg produk pertanian yg
mnunjukan fluktuasi ttentu dr musim ke musim. Penyebab
fluktuasi tsb adl reaksi yg tlambat time lag dr produsen
petani thdp hrg.
Misalkan pd musim 1 jml produk ptanian yg dhasilkan
sbyk Q₁ (barang” hasil ptanian mrupakan barang non
durabel/tdk tahan lama).
27. itulah sbbnya jml Q₁ td hrs tjual habis pd musim itu juga
dg hrg P₁ (bdasarkan kurva pmintaan D). Slanjutnya para
petani mgkin skali berproduksi pd hrg yg blaku di pasar P₁,
shg jml yg dtawarkan pd musim 2 sbyk Q₂ (ssuai dg hukum
pnawaran) dg anggapan bhw hrg tetap pd P₁. Namun dg jml
sbyk Q₂ dpasar maka hrg yg terjadi pd musim 2 adalah P₂.
kmudian petani mrencanakan berproduksi pd musim 3 sbyk
Q₃, bdasarkan hrg yg blaku P₂. Hasil panen sbyk Q₃ akn
sbbkan hrg naik mjd P₃. Dg hrg P₃ inilah petani mbwt
rencana produksi sbyk Q₄ pd musim 4, dst.
Apabila proses ini trus berlangsung, fluktuasinya akn
smakin mengecil & akhirnya tjd keseimbangan (equilibrium)
dmn hrg kseimbangnya Pe & jml yd dproduksi, dkonsumsi
sbyk Qc. Pd tingkat ini tjd kestabilan. Dlm proses tsb tingkat
hrg mnunjukan fluktuasi (naik turun) dr 1 musim ke musim
brikutnya. Proses ini dnamakan Cobweb/ sarang laba-laba krn
gamb.nya menyerupai sarang laba-laba.