SlideShare a Scribd company logo
PERILAKU KONSUMEN 
MAKALAH 
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro 
Disusun Oleh : 
- Irfan Firdaus 
- Nadhea Mutiara Rahayu 
- 
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 
DR. KHEZ. MUTTAQIEN 
PURWAKARTA 
2014
PERILAKU KONSUMEN 
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan 
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi 
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari 
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) 
proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang 
berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan 
pertimbangan yang matang. 
Aplikasi Perilaku Konsumen dalam Bisnis 
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, 
et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam 
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan 
mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku 
konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu 
dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990). [3] 
Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang 
pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan 
kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.[4] Ke dua, perilaku 
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.[4] Misalnya dengan 
mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat 
keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga 
adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara 
konsumen.[4] Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat 
menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada 
para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan 
sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar 
tersebut.
Pendekatan perilaku konsumen 
Pendekatanuntuk mempelajariperilakukonsumen dalammengkonsumsisuatubarang: 
1.Pendekatan Kardinal 
2.Pendekatan Ordinal 
Asumsi: Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha 
memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya. 
1.) Pendekatan Kardinal 
a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur. 
b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan 
c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu 
satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin 
kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point 
tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping 
MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen. 
d. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, 
sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh ti ngkat 
kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang 
dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. 
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal. 
Skedul Utiliti Total 
Qx TUx MUx 
0 0 … 
1 10 10 
2 18 8 
3 24 6 
4 28 4 
5 30 2 
6 30 0 
7 28 -2
Keseimbangan Konsumen 
Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi 
suatu barang.Syarat Keseimbangan: 
1.MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn 
2.Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M 
MU = marginal utility 
P = harga 
M = pendapatan konsumen 
Q 1 2 3 4 5 6 7 8 
MUx 16 14 12 10 8 6 4 2 
MUy 11 10 9 8 7 6 5 4 
Diketahui : Px = 2 Py = 1 M = 12 
Syarat Equilibrium: 
1. MUx / Px = MUy / Py 
12 / 2 = 6 / 1 
2. Px Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M 
(2) (3) + (1) (6) = 12 
Total Utility = MUx QX + MUy QY 
= (12) (3) + (6) (6) 
= 72
2.) Pendekatan Ordinal 
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari 
mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam 
ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal 
(relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan 
tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama). 
Ciri-ciri kurva indiferens: 
1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia 
menambah jumlah barang lain yang di konsumsi) 
2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia 
korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of 
substitution) 
3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens 
yang berbeda 
Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal 
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan 
dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml 
bilangan/angka. 
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan 
marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva 
kepuasan sama .
Macam-macam elastisitas 
Asumsi dalam elastisitas adalah perubahan harga akan mempengaruhi perubahan permintaan. 
Harga di sini tidak terbatas dengan harga barang tersebut akan tetapi juga harga barang lainnya. Pada 
keadaan normal, apabila harga sebuah mobil merk X turun, maka permintaan akan kendaraan tersebut 
akan meningkat. Pada kejadian yang sama bila harga pesaing mobil merk X naik, maka hal ini dapat 
menyebabkan permintaan mobil merk X akan naik. Mobil pesaing ini disebut barang subtitusi. Di 
samping itu bila harga barang pelengkap/komplementer (misalkan bahan bakar) turun maka permintaan 
mobil merk X juga akan naik. 
Elastistas silang 
Elastisitas silang adalah efek atas perubahan permintaan atau penawaran dari satu barang sebagai 
akibat dari perubahan dalam sesuatu yang berkaitan dengan produk lain berapa banyak 
perubahan harga satu produk yang akan mengubah volume penjualan lain. 
Elastisitas harga silang dari produk A dengan produk B adalah: 
(Q A / T A) / (ΔP B / P B) 
dimana 
T A adalah kuantitas penjualan A 
Q A adalah perubahan jumlah A dijual 
P B adalah harga B 
ΔP B adalah perubahan harga B. 
Sebuah elastisitas silang tersebut dapat positif atau negatif.. Jika dua barang komplementer maka 
kenaikan harga satu akan mengurangi permintaan untuk keduanya.. Jika mereka pengganti 
(misalnya, alam dan karet sintetis) kenaikan harga satu akan meningkatkan permintaan untuk yang 
lain. 
Elastisitas pendapatan 
Penghasilan elastisitas mengukur seberapa sensitif penjualan suatu yang baik untuk perubahan 
pendapatan konsumen: Hal ini: 
(Δ Q / T) / (Δ Y / Y) 
Dimana: 
Q = adalah kuantitas yang diminta 
Y = adalah pendapatan, dan 
Δ = memiliki arti yang biasa untuk menunjukkan perubahan. 
elastisitas Penghasilan mengarah pada efek pendapatan , dan klasifikasi barang sebagai infer ior 
atau normal. Pendapatan elastisitas lebih besar dari satu juga telah digunakan untuk 
mengklasifikasikan barang sebagai kemewahan daripada kebutuhan. Alasan di balik kedua adalah 
bahwa jika orang tidak dapat mengurangi konsumsi mereka yang baik sesuai dengan pendapatan 
mereka, maka harus (kepada mereka) keharusan.. Perlu diketahui bahwa (seperti teori ekonomi 
lebih mirip) hanya penilaian dari jumlah konsumen.. Itulah sebabnya, dengan kriteria ini, 
tembakau (atau heroin dalam hal ini) adalah suatu keharusan: kebenaran ini adalah di luar cakupan 
pembahasan kita di sini.
Afeksi dan kognisi 
Tipe respons afektif 
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap 
suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. 
Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu 
produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. 
Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling 
memengaruhi. 
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, suasana 
hati/mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat 
tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang 
dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, 
misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau 
rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa. 
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, 
memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti 
dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan 
apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai 
atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah 
untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah 
masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktivitas kognisi yang 
terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya. 
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan 
mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi ke dua adalah 
memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan 
tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, 
memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, 
produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktivitas kognisi secara ekstensif, 
dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah 
produk. 
Proses pengambilan keputusan pembelian 
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah 
proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:[6] 
1. Pengenalan masalah (problem recognition).[1] Konsumen akan membeli suatu produk 
sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah 
yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.[1] 
2. Pencarian informasi (information source).[1] Setelah memahami masalah yang ada, 
konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan 
yang ada melalui pencarian informasi.[1] Proses pencarian informasi dapat berasal dari 
dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).[1] 
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).[1] Setelah konsumen mendapat berbagai 
macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi 
permasalahan yang dihadapinya.[1] 
4. Keputusan pembelian (purchase decision).[1] Setelah konsumen mengevaluasi beberapa 
alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.[1] 
Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan 
menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang 
perlu dipertimbangkan.[1] 
5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang 
dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan 
pembelian.[7] Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi 
apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.[8] Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan 
ketidakpuasan konsumen.[1] Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan 
harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut 
pada masa depan.[1] Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut 
tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen 
pada masa depan
Faktor-faktor yang memengaruhi 
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:[1] 
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk 
mencapai tujuan tertentu.[1] 
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau 
kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap 
rangsangan tersebut.[1] 
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri 
seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.[1] 
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.[1] Integrasi 
merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang 
untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak 
membeli produk tersebut
DAFTAR PUSTAKA 
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen 
2. www.paperusadvance.blogspot.com 
,

More Related Content

What's hot

Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendekmagdalena praharani
 
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)pakguruku.site
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiIka Maya Susanti
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)19091997sovi
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 

What's hot (20)

Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
PERILAKU KONSUMEN (ppt ekonomi)
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
Kelompok 5 (pendekatan ordinal)
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
Soal dan jawaban UTS 25.10.2012
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 

Viewers also liked

Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470putriwulan_gw
 
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Elsy Resita
 
Farrot insight
Farrot insightFarrot insight
Farrot insightaltens123
 
Unit5grade 8 listen and read
Unit5grade 8 listen and readUnit5grade 8 listen and read
Unit5grade 8 listen and readRizza Mae Go
 
hitmpresentation06262013
hitmpresentation06262013hitmpresentation06262013
hitmpresentation06262013Kim Paull
 
Tieng Anh Unit 6 speak and listen
Tieng Anh  Unit 6 speak and listenTieng Anh  Unit 6 speak and listen
Tieng Anh Unit 6 speak and listenRizza Mae Go
 
Origin and history of the montgomerys
Origin and history of the montgomerysOrigin and history of the montgomerys
Origin and history of the montgomerysSteven Montgomery
 
Letters of Oliver Cowdery to W. W. Phelps.
Letters of Oliver Cowdery to W. W. Phelps. Letters of Oliver Cowdery to W. W. Phelps.
Letters of Oliver Cowdery to W. W. Phelps. Steven Montgomery
 
The creation and placement of life upon the earth
The creation and placement of life upon the earth The creation and placement of life upon the earth
The creation and placement of life upon the earth Steven Montgomery
 
Pro com lehmuskoski-data-ja-mittaaminen-2015-05-06
Pro com lehmuskoski-data-ja-mittaaminen-2015-05-06Pro com lehmuskoski-data-ja-mittaaminen-2015-05-06
Pro com lehmuskoski-data-ja-mittaaminen-2015-05-06Nordic Morning
 
What are world class scientific outputs?
What are world class scientific outputs?What are world class scientific outputs?
What are world class scientific outputs?Sophien Kamoun
 

Viewers also liked (13)

Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
 
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
Ekonomi Mikro Sesi 5 (Teori Tingkah Laku Konsumen)
 
Farrot insight
Farrot insightFarrot insight
Farrot insight
 
Unit5grade 8 listen and read
Unit5grade 8 listen and readUnit5grade 8 listen and read
Unit5grade 8 listen and read
 
hitmpresentation06262013
hitmpresentation06262013hitmpresentation06262013
hitmpresentation06262013
 
Острівська ЗОШ I-II ст.
Острівська ЗОШ I-II ст.Острівська ЗОШ I-II ст.
Острівська ЗОШ I-II ст.
 
Hà giang
Hà giangHà giang
Hà giang
 
Tieng Anh Unit 6 speak and listen
Tieng Anh  Unit 6 speak and listenTieng Anh  Unit 6 speak and listen
Tieng Anh Unit 6 speak and listen
 
Origin and history of the montgomerys
Origin and history of the montgomerysOrigin and history of the montgomerys
Origin and history of the montgomerys
 
Letters of Oliver Cowdery to W. W. Phelps.
Letters of Oliver Cowdery to W. W. Phelps. Letters of Oliver Cowdery to W. W. Phelps.
Letters of Oliver Cowdery to W. W. Phelps.
 
The creation and placement of life upon the earth
The creation and placement of life upon the earth The creation and placement of life upon the earth
The creation and placement of life upon the earth
 
Pro com lehmuskoski-data-ja-mittaaminen-2015-05-06
Pro com lehmuskoski-data-ja-mittaaminen-2015-05-06Pro com lehmuskoski-data-ja-mittaaminen-2015-05-06
Pro com lehmuskoski-data-ja-mittaaminen-2015-05-06
 
What are world class scientific outputs?
What are world class scientific outputs?What are world class scientific outputs?
What are world class scientific outputs?
 

Similar to Perilaku konsumen (mikro)

Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfCelineAmanda1
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill_aldirockz7
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillvianpradipta
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillruddy_77
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill_aldirockz7
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillDhany Danyy
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumentri yulianto
 
Kegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsiKegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsiBima Aditiya
 
Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumensomayspartan
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfPPGhybrid3
 
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
 Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaanTossan Ihsan
 
Perilaku konsumen tugas 1
Perilaku konsumen   tugas 1Perilaku konsumen   tugas 1
Perilaku konsumen tugas 1Yayu Ferdian
 
Presentasi perilaku konsumen
Presentasi perilaku konsumenPresentasi perilaku konsumen
Presentasi perilaku konsumenNia Pratiwi
 
The Theory of Individual Behavior_windy & dahmayanti.pptx
The Theory of Individual Behavior_windy & dahmayanti.pptxThe Theory of Individual Behavior_windy & dahmayanti.pptx
The Theory of Individual Behavior_windy & dahmayanti.pptxMuthiaElNino
 

Similar to Perilaku konsumen (mikro) (20)

Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdfPengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 7.pdf
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
 
Tugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskillTugas kelompok softskill
Tugas kelompok softskill
 
Makalah kardinal
Makalah kardinalMakalah kardinal
Makalah kardinal
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
Kegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsiKegiatan ekonomi konsumsi
Kegiatan ekonomi konsumsi
 
Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumen
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
A
AA
A
 
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
 Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
Bab 4 perilaku konsumen teori & analisis permintaan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Compilation micro
Compilation microCompilation micro
Compilation micro
 
Perilaku konsumen tugas 1
Perilaku konsumen   tugas 1Perilaku konsumen   tugas 1
Perilaku konsumen tugas 1
 
Presentasi perilaku konsumen
Presentasi perilaku konsumenPresentasi perilaku konsumen
Presentasi perilaku konsumen
 
The Theory of Individual Behavior_windy & dahmayanti.pptx
The Theory of Individual Behavior_windy & dahmayanti.pptxThe Theory of Individual Behavior_windy & dahmayanti.pptx
The Theory of Individual Behavior_windy & dahmayanti.pptx
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnorazizahnaa21
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalCloudybblz
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 

Perilaku konsumen (mikro)

  • 1. PERILAKU KONSUMEN MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro Disusun Oleh : - Irfan Firdaus - Nadhea Mutiara Rahayu - SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DR. KHEZ. MUTTAQIEN PURWAKARTA 2014
  • 2. PERILAKU KONSUMEN Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Aplikasi Perilaku Konsumen dalam Bisnis Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990). [3] Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.[4] Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik.[4] Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.[4] Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.
  • 3. Pendekatan perilaku konsumen Pendekatanuntuk mempelajariperilakukonsumen dalammengkonsumsisuatubarang: 1.Pendekatan Kardinal 2.Pendekatan Ordinal Asumsi: Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya. 1.) Pendekatan Kardinal a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur. b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen. d. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh ti ngkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal. Skedul Utiliti Total Qx TUx MUx 0 0 … 1 10 10 2 18 8 3 24 6 4 28 4 5 30 2 6 30 0 7 28 -2
  • 4. Keseimbangan Konsumen Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang.Syarat Keseimbangan: 1.MUx/Px = MUy/Py = ….= MUn/Pn 2.Px Qx + Py QY + ……+ Pn Qn = M MU = marginal utility P = harga M = pendapatan konsumen Q 1 2 3 4 5 6 7 8 MUx 16 14 12 10 8 6 4 2 MUy 11 10 9 8 7 6 5 4 Diketahui : Px = 2 Py = 1 M = 12 Syarat Equilibrium: 1. MUx / Px = MUy / Py 12 / 2 = 6 / 1 2. Px Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M (2) (3) + (1) (6) = 12 Total Utility = MUx QX + MUy QY = (12) (3) + (6) (6) = 72
  • 5. 2.) Pendekatan Ordinal Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama). Ciri-ciri kurva indiferens: 1.Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi) 2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution) 3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka. Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
  • 6. Macam-macam elastisitas Asumsi dalam elastisitas adalah perubahan harga akan mempengaruhi perubahan permintaan. Harga di sini tidak terbatas dengan harga barang tersebut akan tetapi juga harga barang lainnya. Pada keadaan normal, apabila harga sebuah mobil merk X turun, maka permintaan akan kendaraan tersebut akan meningkat. Pada kejadian yang sama bila harga pesaing mobil merk X naik, maka hal ini dapat menyebabkan permintaan mobil merk X akan naik. Mobil pesaing ini disebut barang subtitusi. Di samping itu bila harga barang pelengkap/komplementer (misalkan bahan bakar) turun maka permintaan mobil merk X juga akan naik. Elastistas silang Elastisitas silang adalah efek atas perubahan permintaan atau penawaran dari satu barang sebagai akibat dari perubahan dalam sesuatu yang berkaitan dengan produk lain berapa banyak perubahan harga satu produk yang akan mengubah volume penjualan lain. Elastisitas harga silang dari produk A dengan produk B adalah: (Q A / T A) / (ΔP B / P B) dimana T A adalah kuantitas penjualan A Q A adalah perubahan jumlah A dijual P B adalah harga B ΔP B adalah perubahan harga B. Sebuah elastisitas silang tersebut dapat positif atau negatif.. Jika dua barang komplementer maka kenaikan harga satu akan mengurangi permintaan untuk keduanya.. Jika mereka pengganti (misalnya, alam dan karet sintetis) kenaikan harga satu akan meningkatkan permintaan untuk yang lain. Elastisitas pendapatan Penghasilan elastisitas mengukur seberapa sensitif penjualan suatu yang baik untuk perubahan pendapatan konsumen: Hal ini: (Δ Q / T) / (Δ Y / Y) Dimana: Q = adalah kuantitas yang diminta Y = adalah pendapatan, dan Δ = memiliki arti yang biasa untuk menunjukkan perubahan. elastisitas Penghasilan mengarah pada efek pendapatan , dan klasifikasi barang sebagai infer ior atau normal. Pendapatan elastisitas lebih besar dari satu juga telah digunakan untuk mengklasifikasikan barang sebagai kemewahan daripada kebutuhan. Alasan di balik kedua adalah bahwa jika orang tidak dapat mengurangi konsumsi mereka yang baik sesuai dengan pendapatan mereka, maka harus (kepada mereka) keharusan.. Perlu diketahui bahwa (seperti teori ekonomi lebih mirip) hanya penilaian dari jumlah konsumen.. Itulah sebabnya, dengan kriteria ini, tembakau (atau heroin dalam hal ini) adalah suatu keharusan: kebenaran ini adalah di luar cakupan pembahasan kita di sini.
  • 7. Afeksi dan kognisi Tipe respons afektif Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi. Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, suasana hati/mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa. Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktivitas kognisi yang terjadi dalam keempat proses yang disebutkan sebelumnya. Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi ke dua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
  • 8. Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktivitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk. Proses pengambilan keputusan pembelian Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:[6] 1. Pengenalan masalah (problem recognition).[1] Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.[1] 2. Pencarian informasi (information source).[1] Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi.[1] Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).[1] 3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).[1] Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.[1] 4. Keputusan pembelian (purchase decision).[1] Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.[1] Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.[1] 5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.[7] Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.[8] Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.[1] Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan.[1] Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan
  • 9. Faktor-faktor yang memengaruhi Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:[1] 1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.[1] 2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.[1] 3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.[1] 4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.[1] Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut
  • 10. DAFTAR PUSTAKA 1. http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen 2. www.paperusadvance.blogspot.com ,