EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengertissuser279f9f
1.Tentukan iramanya : Sinus / bukan
2.Tentukan frekuensi/kecepatan : Normal / takikardia / bradikardia
3.Tentukan axis : Normal / RAD / LAD
4.Nilai gelombang P : Normal / tidak
5.Hitung PR interval : Normal /memanjang/memendek
6.Nilai gelombang Q : Normal / patologis
7.Hitung QRS komplek : Normal / melebar
8.Nilai ST segmen : Isoelektrik / elevasi / depresi
9.Nilai gelombang T : Normal / Inverted / tinggi
10.Perhatikan tanda-tanda : Hipertropi / iskemia / infark
11.Kesimpulan/Diagnosa
1. EKG digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung dan mendeteksi kelainan-kelainan jantung.
2. Terdapat prosedur standar pemasangan elektroda dan interpretasi hasil EKG seperti menentukan irama, frekuensi jantung, axis, dan menganalisis gelombang-gelombangnya.
3. Kelainan yang dapat terdeteksi antara lain aritmia, iskemia, hipertensi, efek obat, dan gangguan elektrolit.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai elektrokardiografi (EKG) yang meliputi definisi EKG dan komponen-komponen pentingnya seperti gelombang P, QRS, T, interval PR beserta nilai normalnya. Juga dijelaskan berbagai pola EKG normal seperti irama sinus normal, bradikardi, takikardi dan berbagai jenis aritmia seperti ekstrasistol atrium dan ventrikel, takikardi atrium dan ventrikel serta fibrilasi atrium dan vent
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang sistem konduksi jantung dan elektrokardiografi. Sistem konduksi jantung terdiri dari beberapa sel pacemaker yang mengeluarkan impuls untuk menciptakan depolarisasi dan repolarisasi. Elektrokardiografi merekam aktivitas listrik jantung untuk tujuan diagnostik gangguan jantung. Terdapat beberapa gelombang dan interval khas pada elektrokardiogram normal.
EKG Dasar dan cara interpretasikan dengan cara cepat dimengertissuser279f9f
1.Tentukan iramanya : Sinus / bukan
2.Tentukan frekuensi/kecepatan : Normal / takikardia / bradikardia
3.Tentukan axis : Normal / RAD / LAD
4.Nilai gelombang P : Normal / tidak
5.Hitung PR interval : Normal /memanjang/memendek
6.Nilai gelombang Q : Normal / patologis
7.Hitung QRS komplek : Normal / melebar
8.Nilai ST segmen : Isoelektrik / elevasi / depresi
9.Nilai gelombang T : Normal / Inverted / tinggi
10.Perhatikan tanda-tanda : Hipertropi / iskemia / infark
11.Kesimpulan/Diagnosa
1. EKG digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung dan mendeteksi kelainan-kelainan jantung.
2. Terdapat prosedur standar pemasangan elektroda dan interpretasi hasil EKG seperti menentukan irama, frekuensi jantung, axis, dan menganalisis gelombang-gelombangnya.
3. Kelainan yang dapat terdeteksi antara lain aritmia, iskemia, hipertensi, efek obat, dan gangguan elektrolit.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai elektrokardiografi (EKG) yang meliputi definisi EKG dan komponen-komponen pentingnya seperti gelombang P, QRS, T, interval PR beserta nilai normalnya. Juga dijelaskan berbagai pola EKG normal seperti irama sinus normal, bradikardi, takikardi dan berbagai jenis aritmia seperti ekstrasistol atrium dan ventrikel, takikardi atrium dan ventrikel serta fibrilasi atrium dan vent
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang sistem konduksi jantung dan elektrokardiografi. Sistem konduksi jantung terdiri dari beberapa sel pacemaker yang mengeluarkan impuls untuk menciptakan depolarisasi dan repolarisasi. Elektrokardiografi merekam aktivitas listrik jantung untuk tujuan diagnostik gangguan jantung. Terdapat beberapa gelombang dan interval khas pada elektrokardiogram normal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai:
1. Pengertian EKG dan komponennya seperti gelombang P, kompleks QRS, dan segmen ST
2. Teknik perekaman EKG termasuk posisi elektrode dan sandapan
3. Bacaan dan interpretasi EKG untuk mengetahui frekuensi jantung, aksis, aritmia, dan gangguan lainnya
Elektrokardiografi adalah rekaman aktivitas listrik jantung yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan irama, hipertrofi, dan iskemia atau infark jantung. EKG menggunakan gelombang P, QRS, ST, dan T untuk menilai kondisi jantung."
Dokumen tersebut membahas tentang elektrokardiografi (EKG) yang merupakan ilmu yang mempelajari kelistrikan jantung dan merupakan salah satu penunjang pemeriksaan. Dokumen ini menjelaskan tentang berbagai komponen EKG seperti elektrode, lead, kertas EKG, dan pola pembacaan EKG serta menjelaskan berbagai jenis aritmia seperti sinus node aritmia, aritmia atrial, dan aritmia ventrikel.
EKG menunjukkan irama sinus ritme dengan frekuensi 88 kali per menit dan interval PR serta QRS normal. Terlihat ST depresi yang mengindikasikan infark miokard sebelumnya pada pasien sindroma geriatri dan stroke.
Interpretasi EKG memberikan informasi tentang:
1. Kertas EKG menggambarkan waktu dan voltase jantung dalam satuan milimeter dan detik
2. Ada 6 sadapan ekstremitas dan 6 sadapan prekordial untuk menggambarkan aktivitas listrik jantung
3. Gelombang P, QRS, T dalam EKG masing-masing mewakili depolarisasi atrium, ventrikel, dan repolarisasi ventrikel
EKG merupakan alat bantu diagnosis gangguan jantung. EKG normal belum tentu artinya jantung sehat, dan sebaliknya EKG abnormal belum tentu artinya ada gangguan jantung. EKG berguna untuk menegakkan diagnosis aritmia jantung. Perekaman EKG didasarkan pada konduktivitas listrik tubuh manusia melalui elektrode yang merekam beda potensial gerak listrik jantung.
EKG digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung. Terdiri dari gelombang P, QRS, T yang merepresentasikan depolarisasi dan repolarisasi jantung. EKG dibaca untuk menentukan frekuensi, irama, aksis jantung, hipertrofi, dan tanda iskemik atau infark. Frekuensi dihitung dari interval R-R, sedangkan irama untuk menentukan gangguan pembentukan atau penghantaran impuls.
EKG digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung. Kertas EKG menggunakan garis horisontal dan vertikal untuk menggambarkan waktu dan voltase. Sadapan EKG digunakan untuk merekam aktivitas listrik dari berbagai bidang jantung. Gelombang P, QRS, dan T merekam proses depolarisasi dan repolarisasi atrium dan ventrikel. Interpretasi EKG meliputi pengukuran frekuensi jantung, irama, aksis, dan pencarian
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai elektrofisiologi dasar jantung dan pembentukan impuls, fungsi dan kegunaan EKG, anatomi detak jantung normal, vektor konsep dalam EKG, dan tahapan interpretasi EKG secara sistematis meliputi ritme, frekuensi, aksis, morfologi gelombang P, QRS, T, segmen ST, dan ciri-ciri normal lainnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai:
1. Pengertian EKG dan komponennya seperti gelombang P, kompleks QRS, dan segmen ST
2. Teknik perekaman EKG termasuk posisi elektrode dan sandapan
3. Bacaan dan interpretasi EKG untuk mengetahui frekuensi jantung, aksis, aritmia, dan gangguan lainnya
Elektrokardiografi adalah rekaman aktivitas listrik jantung yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan irama, hipertrofi, dan iskemia atau infark jantung. EKG menggunakan gelombang P, QRS, ST, dan T untuk menilai kondisi jantung."
Dokumen tersebut membahas tentang elektrokardiografi (EKG) yang merupakan ilmu yang mempelajari kelistrikan jantung dan merupakan salah satu penunjang pemeriksaan. Dokumen ini menjelaskan tentang berbagai komponen EKG seperti elektrode, lead, kertas EKG, dan pola pembacaan EKG serta menjelaskan berbagai jenis aritmia seperti sinus node aritmia, aritmia atrial, dan aritmia ventrikel.
EKG menunjukkan irama sinus ritme dengan frekuensi 88 kali per menit dan interval PR serta QRS normal. Terlihat ST depresi yang mengindikasikan infark miokard sebelumnya pada pasien sindroma geriatri dan stroke.
Interpretasi EKG memberikan informasi tentang:
1. Kertas EKG menggambarkan waktu dan voltase jantung dalam satuan milimeter dan detik
2. Ada 6 sadapan ekstremitas dan 6 sadapan prekordial untuk menggambarkan aktivitas listrik jantung
3. Gelombang P, QRS, T dalam EKG masing-masing mewakili depolarisasi atrium, ventrikel, dan repolarisasi ventrikel
EKG merupakan alat bantu diagnosis gangguan jantung. EKG normal belum tentu artinya jantung sehat, dan sebaliknya EKG abnormal belum tentu artinya ada gangguan jantung. EKG berguna untuk menegakkan diagnosis aritmia jantung. Perekaman EKG didasarkan pada konduktivitas listrik tubuh manusia melalui elektrode yang merekam beda potensial gerak listrik jantung.
EKG digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung. Terdiri dari gelombang P, QRS, T yang merepresentasikan depolarisasi dan repolarisasi jantung. EKG dibaca untuk menentukan frekuensi, irama, aksis jantung, hipertrofi, dan tanda iskemik atau infark. Frekuensi dihitung dari interval R-R, sedangkan irama untuk menentukan gangguan pembentukan atau penghantaran impuls.
EKG digunakan untuk merekam aktivitas listrik jantung. Kertas EKG menggunakan garis horisontal dan vertikal untuk menggambarkan waktu dan voltase. Sadapan EKG digunakan untuk merekam aktivitas listrik dari berbagai bidang jantung. Gelombang P, QRS, dan T merekam proses depolarisasi dan repolarisasi atrium dan ventrikel. Interpretasi EKG meliputi pengukuran frekuensi jantung, irama, aksis, dan pencarian
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai elektrofisiologi dasar jantung dan pembentukan impuls, fungsi dan kegunaan EKG, anatomi detak jantung normal, vektor konsep dalam EKG, dan tahapan interpretasi EKG secara sistematis meliputi ritme, frekuensi, aksis, morfologi gelombang P, QRS, T, segmen ST, dan ciri-ciri normal lainnya.
2. KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd atrium dan ventrikel EKG normal
terdiri dari gel P,Q,R,S dan T serta kadang terlihat gel U. Selain itu ada juga beberapa interval
dan segmen EKG.
3. KERTAS EKG
Kertas EKG merupakan kertas
grafik yang merupakan garis
horizontal dan vertikal dengan
jarak 1mm ( kotak kecil ).
Garis yang lebih tebal
terdapat pada setiap 5mm
disebut ( kotak besar ).
Garis horizontal
Menunjukan waktu, dimana
1mm = 0,04 dtk, sedangkan
5mm = 0,20 dtk.
Garis vertical
Menggambarkan voltage,
dimana 1mm = 0,1 mv ,
sedangkan setiap 5 mm =0,5 mv.
4. Normal ECG in adult
Kriteria irama sinus (SR) atau EKG normal adalah sbb :
1. Irama teratur.
2. Frekwensi jantung (HR) antara 60-100 x/menit.
3. Gel P normal, setiap gel P diikuti gel QRS dan T.
4. Interval PR normal ( 0,12 – 0,20 detik ).
5. Gel QRS normal ( 0,06 – 0,12 detik ).
6. Semua gel sama.
7. Irama EKG yg tidak mempunyai kriteria tersebut disebut disritmia
atau aritmia.
5. LANJUTAN
Catatan :
Frekuensi jantung yang normal : 60 – 100
x/menit
Lebih dari 100 x/menit : Sinus
takikardi
Kurang dari 60 x/menit : Sinus
bradikardi
140 – 250 x/menit : Takikardi
abnormal
250 – 350 x/menit : Flutter
Lebih dari 350 x/menit : Fibrilasi
6. INTERPRESTASI EKG STRIP
• Tentukan irama dengan melihat
/membandingkan jarak QRS satu dengan
lainnya.
• Frekuensi Jantung (Heart Rate).
• Tentukan Gelombang P Normal atau Tidak.
• Lihat gelombang P selalu diikuti QRS ( P :
QRS )
• Tentukan Interval PR Normal atau Tidak.
• Tentukan Gelombang QRS Normal atau
Tidak
• kesimpulan
7. CARA MENGHITUNG HR
Menentukan frekuensi jantung
A. 300 = ( jml kotak besar dlm 60 detik )
Jml kotak besar antara R – R
B. 1500 = (jml kotak kecil dlm 60 detik )
Jml kotak kecil antara R – R
C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS
dan kalikan 10.
CAT : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR. RUMUS
C UNTUK YANG TIDAK TERATUR.