SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH

 EFEKTIVITAS FILTER CARTRIDGE SEDERHANA DALAM
   MENINGKATKAN KUALITAS AIR MEDIA BUDIDAYA


THE EFFECTIVINESS OF THE SIMPLE CARTRIDGE FILTER IN
            INCREASING WATER QUALITY




                         Oleh :
             Nana S.S. Udi Putra, S.Hut., M.Si
                         Tamrin
                       Khairil jamal
                       Hasmawati
                         Suarni




      DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
    DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
        BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR
                      2008


                                                      0
EFEKTIVITAS FILTER CARTRIDGE SEDERHANA DALAM
          MENINGKATKAN KUALITAS AIR MEDIA BUDIDAYA

        Nana S.S.Udi Putra, Tamrin, Khairil jamal, Hasmawati, Suarni
                     Email: nana_ssup@yahoo.com
                   Balai Budidaya Air Payau Takalar

                                  ABSTRAK

        Polusi air bisa disebabkan oleh faktor fisik, kimia dan biologi. Air bisa
mengalami perubahan akibat introduksi bahan-bahan baru yang melebihi
kapasitas lingkungannya. Namun demikian polusi secara fisik bisa menjadi
jalan bagi munculnya polusi kimia dan biologi. Oleh karena itu perlu alat bantu
untuk bisa mengurangi partikel tanah dan bahan organik yang terlarut di
dalam air. Tujuan dari perekayasaan ini adalah untuk mengetahui tingkat
efektivitas hasil rancang bangun filter cartridge sederhana. Metoda yang
digunakan adalah mengukur parameter TSS, TOM, Turbidity dan populasi
bakteri sebelum dan sesudah melewati filter cartridge.
       Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara
kecepatan arus dengan TSS, TOM, Turbidity, dan populasi bakteri.
Sedangkan keefektifan reduksinya berkorelasi positif dengan kecepatan arus.
Kemampuan reduksi populasi bakteri mencapai lebih dari 85% pada
kecepatan 2,33 dan 3.50 L/dt, dan jenis Vibrio lebih sulit direduksi dibanding
dengan jenis Aeromonas akibat ukuran yang relatif lebih kecil.

Kata kunci. Filter cartridge, TSS, TOM, Turbidity, Aeromonas, Vibrio.


                              I. PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang

        Perkembangan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan polusi
pada ekosistem perairan. Dengan kata lain ketersediaan air yang layak
sebagaimana tujuan penggunaannya semakin terbatas. Begitu halnya bagi
kegiatan budidaya perikanan yang sebelumnya sangat mudah memperoleh
air yang layak untuk budidaya, saat ini kondisinya menjadi semakin sulit untuk
mendapatkannya. Polusi air bisa disebabkan oleh faktor fisik, kimia dan
biologi. Artinya air telah mengalami perubahan akibat introduksi bahan-bahan
baru yang melebihi kapasitas lingkungannya. Namun demikian polusi secara
fisik bisa menjadi jalan bagi munculnya polusi kimia dan biologi. Seperti polusi
yang bersifat fisik adalah meningkatnya padatan terlarut, sehingga
menghasilkan endapan dan warna air yang khas. Polusi secara kimia karena
masuknya bahan kimia baik langsung atau tidak langsung ke dalam
ekosistem perairan. Sedangkan polusi karena faktor biologi adalah masuknya
organisme baru secara langsung atau akibat faktor fisik atau kimia. Dengan
demikian polusi fisik mempunyai efek bagi munculnya polusi kimia dan
biologi.


                                                                               1
Sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan meningkatnya
kesadaran masyarakat akan perlunya air yang layak baik bagi kehidupan
maupun dalam kegiatan budiaya ikan. Keterbatasan kualitas dan kuantitas
menginspirasi upaya-upaya untuk memperbaiki kualitas air. Langkah utama
adalah menghilangkan polusi fisik yang muncul, upaya yang dilakukan adalah
dengan melakukan filterisasi secara fisik dan melakukan pengendapan.
Teknologi filter sudah berkembang maju sehingga saat ini sudah
menggunakan filter membran (fiber membrance cartridge) dengan pori-pori
sangat halus hingga mencapai 0.01 mikron sehingga mampu memfiltrasi
mikrobiologi (www.lenntech.com, 2008).      Sehingga bermanfaat dalam
merduksi mikrobiologi patogen.

       Semakin kecil pori filter cartridge akan semakin selektif dalam
memfiltrasi sumber-sumber polusi, namun kelemahnnya adalah semakin
rendah kualitas air akan membuat filter kartridge semakin cepat kotor dan
tersebut. Karena memang sistem ini dibuat untuk tingkat polusi yang kurang
dari 100 ppm dan bila lebih tinggi direkomendasikan untuk dilakukan
penurunan tingkat polusi terlebih dahulu. (www.lenntech.com, 2008). Agar
penggunaan sistem ini lebih mudah dalam pemeliharaaannya harus terlebih
dahulu dilakukan proses filtersisasi kasar ataupun dilakukan pengendapan,
atau dibuat sistem filter cartridge yang bisa dibongkar pasang untuk dilakukan
penggantian membran filternya secara rutin.

       Saat ini teknologi filter cartridge sudah bisa kita temui dimana-mana,
sistem ini sangat bermanfaat bagi kegiatan pembenihan ataupun sistem
budidaya yang memanfaatkan sistem resirkulasi. Akan tetapi sistem ini hanya
dapat digunakan oleh pembudidaya-pembudidaya yang memiliki dana yang
cukup besar karena harga per-unitnya yang mahal dan terkadang sulit dalam
melakukan pemeliharaan seperti penggantian filter. Karena kondisi tersebut
pihak rancang bangun BBAP Takalar berinisiatif untuk bisa menyedehanakan
sistem filter dengan cara melakukan adopsi sekaligus modifikasi sistem
dengan menggunakan bahan-bahan aksesoris yang yang lebih murah dan
tersedia namun tetap menggunakan filter cartridge yang asli sehingga kualitas
air yang dihasilkan tetap sama.

1.2. Tujuan

     Mengetahui      kemampuan       filter   cartridge   sederhana    dalam
meningkatkan kualitas air media budidaya.

1.3. Sasaran/Target

      Menghasilkan alternatif sistem filter dalam rangka meingkatkan kualitas
air media budidaya.

1.4. Dampak
      Menghasilkan filter cartridge sederhana dan ekonomis dengan
kapasitas sistem yang sama dengan aslinya.



                                                                            2
II.   BAHAN DAN METODE



2.1. Waktu dan Tempat

         Kegiatan perekayasaan dilakukan pada bulan Maret-April 2008, dengan
tempat kegiatan uji perekayasaan di BBAP Takalar. Analisa bakteri patogen
dilakukan di LAB UJI BBAP Takalar pada Laboratorium Kesehatan Ikan dan Analisa
fisika kimia air dilakukan di Lab Kimia Fisika Lab Uji BBAP Takalar.

2.2. Bahan dan Alat

        Bahan dan alat yang digunakan dalam uji perekayasaan adalah satu unit
Filter cartridge yang terdiri dari 7 buah filtermembran dan dilengkapi dengan sistem
pencucian membran. Alat pendukung lain adalah pipa air pompa air, stopwacth,
ember penampung air, tabung reaksi, petridisk, mikroskop, media agar dan air media
budidaya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air media.

2.3. Prosedur Kerja

2.3.1. Pembuatan Filter cartridge

         Filter Cartridge dibuat dari komponen membran cartridge 5 mikron 7 buah,
pipa PVC 10 inchi i buah, pipa 1,5 inchi 1 buah, pipa 1 inchi 1 buah, lem pipa, dop
pipa 10 inchi 2 buah, kran 1.5 inchi 3 buah, sok luar dan dalam 1 inchi 2 set. Tinggi
filter yang dibuat adalah 1 meter. Inlet air dari bawah dan outlet di atas. Sistem filter
didisain dengan inlet air masuk dari permukaan bagian luar membran dan keluar dari
bagian permukaan luar dengan diameter 2 inchi. Sehingga ada akan terbentuk
tekanan balik karena air akan melakukan kompetisi sebelum mask ke dalam
membran dan keluar dari filter.


                                           C




         A


         B




Gambar 1. Filter Cartridge Sederhana A. Bagian dalam B.Bagian Atas C Proses
          pengujian



                                                                                       3
2.3.2. Persiapan pengujian

       Persiapan pengujian meliputi pemasangan filter cartridge yang disambung
dengan sumber air, dengan menggunakan perbedaan kekuatan pompa yang akan
menghasilkan kecepatan dan tekanan air yang berbeda. Alat-alat dan bahan yang
disiapkan adalah pompa 1 inci dengan kekuatan yang berbeda 2 buah, dan
menggunakan pompa lasngsung dari laut 1 buah. Ember 8 liter, ekstensen kabel,
stopwatch, bak penampung, pipa dan selang spiral. Serta persiapan wadah sampel
air.

2.3.3. Pengujian dan pengambilan contoh

       Kegiatan pengujian dilakukan dua kali ulangan dengan setiap ulangan
dilakukan pengukuran duplo. Setiap kali pengambila sampel menggunakan 3
perlakuan kecepatan air. Contoh air uji adalah contoh sebelum diuji, dan contoh air
yang telah melewati filter cartridge.

       Pengambilan contoh mengunakan wadah yang steril daan terhindar dari
kontaminasi. Parameter yang diuji adalah Total Suspended Solid (TSS), Total
Disolved Solid (TDS), Total Organic Mater (TOM), Turbidity dan Bakteri. Sehingga
pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika dan Kesehatan Ikan. Khusu untuk
pengambilan contoh air untuk uji bakteri menggunakan tabung reaksi steril yang
kemudian dilanjutkan pada proses pembiakan jenis bakteri patogen di Laboratorium
Kesehatan Ikan dan Udang BBAP Takalar.

2.4. Analisis data

     Analisis data dilakukan dengan melakukan pengujian statistik rancangan acak
lengkap bagi tiap jenis dan sekaligus melihat signifikasi hasil filterisasi




                        III.    HASIL DAN PEMBAHASAN



        Kesetabilan kualitas air   menjadi faktor penting dalam menentukan
keberhasilan budidaya. Oleh karena itu terobosan teknologi yang bisa mendukung
terus dilakukan. Filter membran seperti cartridge filter menjadi alternatif pilihan
dalam mendukung stabilnya kualitas air. Rancangan yang dibuat merupakan filter
cartridge ukuran 5 mikron sebanyak 7 buah yang disusun secara paralel. Dari
pengujian ini filter kapsul mampu menahan kecepatan air 1 liter/detik dari ketiga
kecepatan yang diujikan.

A. Kimia Fisika Air

        Hasil pengujian pada Tabel 1 menunjukkan bahwa parameter Total
Suspended Solid (TSS) terdapat kecenderungan menurun dengan meningkatnya
kecepatan arus. Nilai TSS menurun secara berturut-turut dari nilai awal tanpa filter
dan pakai filter dengan kecepatan 1,77 L/dt, 2,33 L/dt, dan 5,50 L/dt yakni 0.053
mg/l, 0.048 mg/l, 0.047 mg/l, dan 0.045 mg/l, namun perbedaan kecepatan arus tidak
memberikan dampak pada nilai TSS yang berbeda secara signifikan. Rendahnya
nilai reduksi diduga disebabkan oleh ukuran partikel yang terlarut di air relatif kecil
(Lechevallier & Au, 2004) disamping itu terjadi karena fraksi ukuran partikel yang


                                                                                     4
kecil (Tanner & Ongerth, 1990). Ukuran partikel yang tersaring akan lebih besar dari
5 mikron walaupun pada teknik uji filtrasi di laboatorium menggunakan filter 0,45 µm
(SNI-06-6989.3-2004, 2004).
        Begitu juga kandungan nilai Total Organik Mater (TOM) terjadi penurunan
secara berturut – turut dari 89,568 mg/l, 88,100 mg/l, 87,365 mg/l dan 85,130 mg/l
mulai dari tanpa filter dan pakai filter dengan kecepatan yang berbeda, namun
kecenderungan itu tidak ada perbedaan yang signifikan. Hasil ini sangat bertolak
belakang dengan hasil yang diperoleh Lechevallier & Au, (2004) dimana terjadi
penurunan efisiensi filter bila terjadi peninkatan kecepatan air. Seharusnya terjadi
proses intersepsi dimana partikel butiran yang sedikit lebih besar bisa
masukmelewati pori akibat trkanan yang meningkat (Lechevallier & Au, 2004). Akan
tetapi proses ini tidak terjadi karena tekanan dari bagian dalam yang lebih besar.

Tabel 1. Karakterisitk fisik air sebelum dan setelah melalui cartridge filter sederhana

  Kecepatan arus          Total Suspended          Total Organic          Turbidity
      (L/dt)                 Solid (mg/l)           Mater (mg/l)           (NTU)
      Inisial            0.053 ± 0.020a          89.568 ± 5.480a       1.905 ± 0.783a
       1.77              0.048 ± 0.018a          88.100 ± 7.590a       0.978 ± 0.493a
       2.33              0.047 ± 0.014a          87.365 ± 5.735a       0.825 ± 0.537a
       3.50              0.045 ± 0.016a          85.130 ± 11.134a      0.580 ± 0.144b

         Kecenderungan menurun nilai TSS dan TOM dengan               meningkatnya
kecepatan arus disebabkan oleh tekanan balik air yang masuk lewat filter bagian
luar. Hal ini membuat proses intersepsi tidak berjalan dengan baik karena tertahan
oleh tekanan balik air dari bagian dalam filter dengan volume yang lebih kecil
dibanding bagian luar filter (inlet). Pemanfaatan teknik aliran inlet air dari
permukaan yang lebar menuju outlet air yang kecil menyebabkan kemampuan
filterisasi meningkat dengan meningkatnya kecepatan air. Karena peningkatan
kecepatan akan meningkatkan tekanan balik yang lebih besar sehingga partikel yang
ada di dalam air akan kembali berbalik.
         Hasil uji Turbidity menunjukkan adanya penurunan nilai turbidity dengan
meningkatnya kecepatan air. Ini berkorelasi dengan peningkatan jumlah bahan yang
tereduksi. Nilai turbidity menurun berturut-turut dari 1,905 NTU, 0.978 NTU, 0825
NTU, 0,580 NTU. Penurunan ini signifikan pada kecepatan 3.5 L/dt (P>0.05). Nilai
penurunan turbidity ini mendukung hasil yang diperoleh pada nilai TSS dan TOM.

Tabel 2. Kemampuan cartridge filter sederhana dalam mereduksi karakterisitk fisik
         air (%)

 Kecepatan        Total Suspended Solid          Total Organik
                                                                      Turbidity (NTU)
 arus (m/d)               (mg/l)                  Mater (mg/l)
   Inisial                 0.000                     0.000                 0.000
    1.77                   9.430                     1.639                 48.661
    2.33                  11.320                     2.460                 56.693
    3.50                  15.094                     4.955                 69.554

       Penurunan Total suspended solid bahan organik dan turbidity berarti terjadi
peningkatan kemampuan reduksi yang berkorelasi dengan peningkatan kecepatan
aliran air (Gambar 2 dan Tabel 2). Dari Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa
kemampuan cartridge filter meningkat dengan meningkatnya kecepatan air. Pada
kecepatan 1.77 L/dt kemampuan reduksi TSS sebesar 9,340 %, pada kecepatan
2.33 L/dt kemampuan reduksinya 11,320 %, dan kecepatan 3.5 L/dt kemampuan
reduksinya mencapai 15,095 %.



                                                                                      5
Sepertihalnya TSS, nilai kemampuan reduksi TOM meningkat dengan
                                 meningkatnya kecepatan arus, yakni berturut-turut sebesar 1,639 %, 2,460%, dan
                                 4,955%. Begituhalnya TSS dan TOM, kemampuan reduksi turbidity meningkat dari
                                 48,661%, 56,693% dan 69,554%. Dari data kemampuan cartridge ini menunjukkan
                                 bahwa pada kecepatan 1,77 L/dt daya reduksi TSS dan TOM rendah namun
                                 berdampak pada tingkat reduksi turbidity yang tinggi hingga mencapai 48,661%.
                                 Rendahnya daya reduksi disebabkan oleh kondisi air uji yang digunakan yang relatif
                                 masih baik dan ukuran partikel yang terlarut yang kecil (Cleasby, Hilmoe,
                                 Dimitracopoulos, 1984), namun ternyata berpengaruh pada cukup tingginya
                                 kemampuan reduksi turbidity. Akan tetapi peningkatan tingkat reduksi turbidity terjadi
                                 pada kecepatan yang lebih besar sebagai akibat dari peningkatan reduksi partikel.
                                 Dengan demikian ada korelasi positif antara kecepatan air, kemampuan reduksi
                                 TSS, TOM, dan Turbidity pada penggunaan cartridge filter sederhana dengan
                                 pemanfaatan inlet air dari permukaan besar ke permukaan kecil.




                           0,054                                           16                                                                         90                                            6
                                              TSS
                           0,052                                           14                                                                         89
                                              Daya reduksi                                                                                                                                          5
                                                                                                      D aya R ed u ksi T SS (100% )




                                                                                                                                                                                                         D aya R ed u ksi T O M (% )
                                                                           12                                                                         88
                           0,050
                                                                                                                                                                                                    4
                                                                                                                                       T O M (M g / L )
T S S (M g / L )




                                                                           10                                                                         87
                           0,048                                                                                                                               TOM
                                                                           8                                                                          86       Daya reduksi                         3
                           0,046
                                                                           6                                                                          85
                                                                                                                                                                                                    2
                           0,044
                                                                           4                                                                          84
                                                                                                                                                                                                    1
                           0,042                                           2                                                                          83

                           0,040                                         0                                                                            82                                             0
                                     0         1,77          2,33     3,5                                                                                  0           1,77            2,33       3,5
                                             Kecepatan arus (L/dt)                                                                                                    Kecepatan arus (L/dt)

                           2,5                                         80
                                                                                                                                      Gambar 2. Karakteristik fisika air sebelum dan
                                         Turbidity                     70                                                             setelah melalui kartridge filter sederhana dan
                                                                               D a y a R e d u k s i T u rb id it y ( % )




                            2            Daya reduksi
                                                                       60                                                             kemampuan reduksinya A) TSS, B) TOM, C)
                                                                                                                                      Turbidity
T u rb id it y ( N T U )




                           1,5                                         50

                                                                       40
                            1                                          30

                                                                       20
                           0,5
                                                                       10

                            0                                          0
                                 0          1,77           2,33      3,5
                                           Kecepatan arus (L/dt)




                                                                                                                                                                                              6
B. Mikrobiologi

       Mikrobiologi yang dimaksud adalah bakteri, dengan menggunakan parameter
Total bakteri, vibrio dan aeromonas. Data hasil uji pada Tabel 3 menunjukkan
bahwa Total bakteri tereduksi dari 1660 X 102 CFU/ml pada kondisi awal menjadi
1610 X 102 CFU/ml pada kecepatan 1,77 L/dt, 253,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan
2,33 L/dt dan kembali tereduksi menjadi 120 X 102 CFU/ml pada kecepatan 3,5 L/dt.

Tabel 3.   Populasi Bakteri setelah melalui filter cartridge (X 102 CFU/ml)

  Kecepatan                                                                      Bakteri
                  Total Bakteri            Vibrio         Aeromonas
   arus (m/d)                                                                   lainnya
Inisial           1660              39                  3.5                   1617.5
1.77              1610              30.5                0.5                   1579
2.33              253.5             30.5                0.25                  222.75
3.50              120               16.5                0.25                  103.25

         Khusus untuk jenis Vibrio mampu direduksi dari 39 X 102 CFU/ml menjadi
30,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 1,77 dan 2,33 L/dt dan kembali tereduksi kembali
menjadi 16,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 3,5 L/dt. Begitu juga jenis Aeromonas,
pada awalnya teridentifikasi lebih kecil yakni 3,5 X 102 CFU/ml dan tereduksi menjadi
0,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 1,77 L/dt dan 0,25 X 102 CFU/ml pada kecepatan
2,33 dan 3,5 L/dt. Sedangkan bakteri lainnya mirip dengan Total bakteri. Populasi
bakteri berawal dari 1617,5 X 102 CFU/ml, pada kecepatan arus 1,77 L/dt populasi
menurun menjadi 1579 X 102 CFU/ml, pada kecepatan 2,33 L/dt bakteri tereduksi
menjadi 222,75 X 102 CFU/ml dan kembali tereduksi menjadi 103,25 X 102 CFU/ml
pada kecepatan 3,50 L/dt. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat
korelasi negatif antara kecepatan air dan jumlah populasi bakteri setelah melewati
filter cartridge (Gambar 3).
         Penurunan populasi bakteri ini ini bisa menunjukkan kemampuan filter
cartride dalam mereduksi populasi bakteri di dalam media budidaya. Hasil ini
dikuatkan oleh kesimpulan Lechevailler & Au, (2004) bahwa proses filtrasi
merupakan cara yang konsisten dan efektif dalam menahan mikroorganisma
patogen baik menggunakan sand filter maupun membran filter. Data Tabel 4
memperlihatkan bahwa filter cartridge bisa mereduksi populasi total bakteri sebesar
3,012 % pada kecepatan 1,77 L/dt dan meningkat drastis kemampuannya menjadi
84,729 % pada kecepatan 2,33 L/dt dan kembali meningkat menjadi 92,771 % pada
kecepatan 3,5 L/dt. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan reduksi
populasi bakteri meningkat dengan meningkatnya kecepatan air. Kemempuan
reduksi sangat nampak terlihat setelah kecepatan di atas 2,33 L/dt. Kemampuan ini
sama dengan jenis bakteri lainnya. Akan tetapi untuk jenis bakteri Vibrio sp nampak
hanya bisa dapat diresuksi sebesar 21,795% pada kecepatan 1,77 dan 2,33 L/dt,
baru meningkat menjadi 57,692 % setelah kecepatan ditingkatkan menjadi 3,5 L/dt.
Justru jenis Aeromonas justru mampu direduksi lebih dari 85 % pada kecepatan di
atas 1,77 L/dt dan meningkat menjadi 92,857 pada kecepatan 2,33 dan 3,5 L/dt. Dari
data tersebut terdapat kecenderunga positif dengan meningkatnya kecepatan arus.
Gambaran yang lebih gamlang terlihat pada Gambar 4. Gambaran tersebut
menunjukkan bahwa filter ini lebih mampu mereduksi jenis bakteri Aeromonas
dibandingkan dengan jenis Vibrio. Hal ini disebabkan oleh ukuran jenis tubuh Virio
lebih kecil dibanding dengan jenis Aeromonas dimana ukurannya berturut-turut
adalah 0,5 x 1,5 – 2,5 µm dan 0,3 – 1 x 1,3 – 3,0 µm) (Roberts, 1989)




                                                                                       7
1800

                                        1600                                                                                  Total Bakteri
                                                                                                                              Vibrio




           Pop. Bakteri (x102 CFU/ml)
                                        1400
                                                                                                                              Aeromonas
                                        1200                                                                                  B. Lain

                                        1000

                                                        800

                                                        600

                                                        400

                                                        200

                                                               0
                                                                             Inisial              1,77             2,33           3,5
                                                                                                 Kecepatan arus (L/dt)


Gambar 2. Populasi beberapa jenis bakteri sebelum dan sesudah melalui cartridge
          filter

Tabel 4. Kemampuan filter cartridge sederhana dalam mereduksi populasi bakteri
         (%)

Kecepatan arus (m/d)                                                         Total Bakteri               Vibrio            Aeromonas          Bakteri lainnya
Inisial                                                                      0.000                       0.000             0.000              0.000
1.77                                                                         3.012                       21.795            85.714             2.380
2.33                                                                         84.729                      21.795            92.857             86.229
3.50                                                                         92.771                      57.692            92.857             93.617


                                                               100
                               Daya reduksi Pop. Bakteri (%)




                                                                80


                                                                60


                                                                40


                                                                20


                                                                   0
                                                                   Inisial                      1,77                2,33                3,5
                                                                                                Kecepatan arus (L/dt)
                                                                                Total Bakteri          Vibrio     Aeromonas      B. Lain


Gambar 5. Kemampuan reduksi cartridge filter sederhana terhadap populasi
          beberapa jenis bakteri




                                                                                                                                                          8
IV.     KESIMPULAN


        Filter cartridge sederhana cukup efektif dalam meningkatkan kualitas
air media budidaya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat korelasi
negatif antara kecepatan arus dengan TSS (9-15%), TOM (1-5%), Turbidity
(48,66-69,55%), dan populasi bakteri (3,01-92,77%). Sebaliknya keefektifan
reduksinya berkorelasi positif dengan kecepatan arus. Kemampuan reduksi
pada TSS (9-15%)dan TOM (1-5%) relatif rendah sedangkan turbidity cukup
tinggi (> 48 - 69%) antara Kemampuan reduksi populasi bakteri mencapai
lebih dari 85% pada kecepatan 2,33 dan 3.50 L/dt (total bakteri), dan jenis
Vibrio lebih sulit direduksi dibanding dengan jenis Aeromonas.




                                 V. PUSTAKA


Cleasby JL, Hilmoe DJ, CJ Dimitracopoulos. 1984. Slow Sand and Direct in-
       line filtration of surface water. Journal of the American Water Works
       Association, 77(12):44-55.
LeChevallier, Mark W, Kwok-Keung Au. 2004. Water Treatment and Pathogen
       Control. FAO. Iwa Publishing. United Kingdom.
Roberts, Ronald J. 1989. Fish Pathology. Second Edision. Bailliere Tindal.
        London.
SNI 06-6989.3-2004. 2004. Cara Uji Total Padatan Terlarut. Badan
     Standarisasi Nasional. Jakarta.
Tanner, SA & Ongerth JE. 1990. Evaluating the performance of slow sand
        filters in Northen Idaho. Journal of American Water Works
        Association, 91 (9):90-100.
Www. Lenntech.com, 2008. Cartridge Filter. Lenntech Water treatment & air
      purification Holding.V. Rotterdamseweg. Netherland.




                                                                          9

More Related Content

What's hot

1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
an__r_
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Joy Irman
 
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur GaliPengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Hesty Kartika Dewi
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
sartikot
 
Rotary Drum Filter
Rotary Drum FilterRotary Drum Filter
Rotary Drum Filter
Dawwati Nisaa
 
PRA RANCANGAN PABRIK CUMENE
PRA RANCANGAN PABRIK CUMENEPRA RANCANGAN PABRIK CUMENE
PRA RANCANGAN PABRIK CUMENE
Asvif Ma'rufah
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Joy Irman
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
infosanitasi
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Joy Irman
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Joy Irman
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Joy Irman
 
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasiPertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
deniswan
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Joy Irman
 
Materi persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pksMateri persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pks
ju adi
 
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Anggi Nurbana Wahyudi
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Joy Irman
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaKhoridatun Nafisah
 

What's hot (20)

1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
1. sni 6989.57 2008 (penyamplingan)
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur GaliPengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
Pengambilan Sampel dan Pemeriksaan Kekeruhan Air Sumur Gali
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
Rotary Drum Filter
Rotary Drum FilterRotary Drum Filter
Rotary Drum Filter
 
PRA RANCANGAN PABRIK CUMENE
PRA RANCANGAN PABRIK CUMENEPRA RANCANGAN PABRIK CUMENE
PRA RANCANGAN PABRIK CUMENE
 
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikPerencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara Fisik
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasiPertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
Pertemuan 5 perhitungan alat filtrasi
 
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikBangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
Bangunan Pengolah Air Limbah secara Anaerobik
 
Materi persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pksMateri persentase land aplikasi pks
Materi persentase land aplikasi pks
 
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
 
Fluidisasi
FluidisasiFluidisasi
Fluidisasi
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah DomestikProduk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Produk, Sistem dan Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
alat filtrasi
alat filtrasialat filtrasi
alat filtrasi
 

Similar to Efektivitas Filter Cartridge Sederhana

Depot air isi ulang
Depot air isi ulangDepot air isi ulang
Depot air isi ulang
habib fahmi
 
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
Presentasi LPPS.pptx
Presentasi LPPS.pptxPresentasi LPPS.pptx
Presentasi LPPS.pptx
ssuser50bfe71
 
Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan tekno...
Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan tekno...Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan tekno...
Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan tekno...
Haelis Muslimah
 
Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air BersihPenyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersih
nesyaazzura
 
Paparan desinfeksi air chlorin diffuser.pptx
Paparan desinfeksi air chlorin diffuser.pptxPaparan desinfeksi air chlorin diffuser.pptx
Paparan desinfeksi air chlorin diffuser.pptx
Rena Febriana
 
Zaki ppt,
Zaki ppt,Zaki ppt,
Zaki ppt,
Yunus Muzakki
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
anitawulandari11
 
Jurnal kepiting
Jurnal kepitingJurnal kepiting
Jurnal kepiting
FajarHidayat42
 
Jurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia IndustriJurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia Industri
Bagas Prayitna
 
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaBahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaHarry
 
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaBahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaOZ Vessalius
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
FajarHidayat42
 
prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air
nurul isnaini
 
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-20106 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
Risda moe
 

Similar to Efektivitas Filter Cartridge Sederhana (20)

Depot air isi ulang
Depot air isi ulangDepot air isi ulang
Depot air isi ulang
 
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
Optimalisasi kualitas air_melalui_sistem_filterisasi_cartridge_anion_kation_d...
 
Presentasi LPPS.pptx
Presentasi LPPS.pptxPresentasi LPPS.pptx
Presentasi LPPS.pptx
 
Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan tekno...
Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan tekno...Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan tekno...
Penyisihan kekeruhan pada sistem pengolahan air sungai tembalang dengan tekno...
 
Penyediaan Air Bersih
Penyediaan Air BersihPenyediaan Air Bersih
Penyediaan Air Bersih
 
Paparan desinfeksi air chlorin diffuser.pptx
Paparan desinfeksi air chlorin diffuser.pptxPaparan desinfeksi air chlorin diffuser.pptx
Paparan desinfeksi air chlorin diffuser.pptx
 
Zaki ppt,
Zaki ppt,Zaki ppt,
Zaki ppt,
 
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIKTugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
Tugas pelestarian lingkungan LIMBAH PEBRIK
 
Jurnal kepiting
Jurnal kepitingJurnal kepiting
Jurnal kepiting
 
Jurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia IndustriJurnal Kimia Industri
Jurnal Kimia Industri
 
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesiaBahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
Bahan 1 pedoman sanitasi rumah sakit di indonesia
 
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesiaBahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
Bahan 1 pedoman-sanitasi_rumah_sakit_di_indonesia
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 
Review jurnal
Review jurnalReview jurnal
Review jurnal
 
prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air prinsip dan garis besar pengolahan air
prinsip dan garis besar pengolahan air
 
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
Sistem biofilter kombinasi_lumpur_aktif_dan_rumput_laut_sebagai_sarana_perbai...
 
Seminar iin wahyuni latif
Seminar iin wahyuni latifSeminar iin wahyuni latif
Seminar iin wahyuni latif
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
 
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
Identifikasi kualitas lingkungan dan keragaan budidaya di desa tanjung banon,...
 
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-20106 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
6 pak saparuddin-so-edit-mei-2010
 

More from BBAP takalar

Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangBBAP takalar
 
Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbang
BBAP takalar
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas air
BBAP takalar
 
Budidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBudidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBBAP takalar
 
Budidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambakBudidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambak
BBAP takalar
 
Performa 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambakPerforma 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambak
BBAP takalar
 
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di TambakBudidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
BBAP takalar
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanBBAP takalar
 
Daya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap Uv
Daya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap UvDaya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap Uv
Daya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap UvBBAP takalar
 
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime Bone
Identifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  BoneIdentifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  Bone
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime BoneBBAP takalar
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A HBBAP takalar
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
 
Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis Bakteri
Kemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  BakteriKemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  Bakteri
Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis BakteriBBAP takalar
 
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanPemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanBBAP takalar
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaBBAP takalar
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanBBAP takalar
 
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi BakteriDisain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi BakteriBBAP takalar
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesBBAP takalar
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And Molases
BBAP takalar
 

More from BBAP takalar (20)

Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbang
 
Pembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbangPembenihan ikan terbang
Pembenihan ikan terbang
 
Manjemen kualitas air
Manjemen kualitas airManjemen kualitas air
Manjemen kualitas air
 
Budidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambakBudidaya lawi lawi di tambak
Budidaya lawi lawi di tambak
 
Budidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambakBudidaya ikan nila di tambak
Budidaya ikan nila di tambak
 
Performa 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambakPerforma 4 strain nila di tambak
Performa 4 strain nila di tambak
 
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di TambakBudidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di Tambak
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
 
Daya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap Uv
Daya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap UvDaya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap Uv
Daya Tahan Beberapa Jenis Bakteri Terhadap Uv
 
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime Bone
Identifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  BoneIdentifikasi Kawasan  Tambak  Udang Dan  Kepiting  Di  Pallime  Bone
Identifikasi Kawasan Tambak Udang Dan Kepiting Di Pallime Bone
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
 
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
Monitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  BudidayaMonitoring  Kualitas  Ikan Dan  Lingkungan  Kawasan  Budidaya
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan Budidaya
 
Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis Bakteri
Kemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  BakteriKemampuan  Reduksi  U V 4 L  Terhadap  Populasi  Beberapa  Jenis  Bakteri
Kemampuan Reduksi U V 4 L Terhadap Populasi Beberapa Jenis Bakteri
 
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu MacanPemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
Pemanfaatan Arus Dalam Meningkatkan Kualitas Ikan Kerapu Macan
 
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaKualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca Bencana
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di PembenihanUltraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
Ultraviolet Sebagai Alat Disinfektan Penting Di Pembenihan
 
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi BakteriDisain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
Disain Uv 3 In 1 Untuk Mereduksi Bakteri
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And Molases
 
Application Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And MolasesApplication Of Probiotic And Molases
Application Of Probiotic And Molases
 

Recently uploaded

PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 

Recently uploaded (20)

PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 

Efektivitas Filter Cartridge Sederhana

  • 1. MAKALAH EFEKTIVITAS FILTER CARTRIDGE SEDERHANA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR MEDIA BUDIDAYA THE EFFECTIVINESS OF THE SIMPLE CARTRIDGE FILTER IN INCREASING WATER QUALITY Oleh : Nana S.S. Udi Putra, S.Hut., M.Si Tamrin Khairil jamal Hasmawati Suarni DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR 2008 0
  • 2. EFEKTIVITAS FILTER CARTRIDGE SEDERHANA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AIR MEDIA BUDIDAYA Nana S.S.Udi Putra, Tamrin, Khairil jamal, Hasmawati, Suarni Email: nana_ssup@yahoo.com Balai Budidaya Air Payau Takalar ABSTRAK Polusi air bisa disebabkan oleh faktor fisik, kimia dan biologi. Air bisa mengalami perubahan akibat introduksi bahan-bahan baru yang melebihi kapasitas lingkungannya. Namun demikian polusi secara fisik bisa menjadi jalan bagi munculnya polusi kimia dan biologi. Oleh karena itu perlu alat bantu untuk bisa mengurangi partikel tanah dan bahan organik yang terlarut di dalam air. Tujuan dari perekayasaan ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas hasil rancang bangun filter cartridge sederhana. Metoda yang digunakan adalah mengukur parameter TSS, TOM, Turbidity dan populasi bakteri sebelum dan sesudah melewati filter cartridge. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara kecepatan arus dengan TSS, TOM, Turbidity, dan populasi bakteri. Sedangkan keefektifan reduksinya berkorelasi positif dengan kecepatan arus. Kemampuan reduksi populasi bakteri mencapai lebih dari 85% pada kecepatan 2,33 dan 3.50 L/dt, dan jenis Vibrio lebih sulit direduksi dibanding dengan jenis Aeromonas akibat ukuran yang relatif lebih kecil. Kata kunci. Filter cartridge, TSS, TOM, Turbidity, Aeromonas, Vibrio. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan polusi pada ekosistem perairan. Dengan kata lain ketersediaan air yang layak sebagaimana tujuan penggunaannya semakin terbatas. Begitu halnya bagi kegiatan budidaya perikanan yang sebelumnya sangat mudah memperoleh air yang layak untuk budidaya, saat ini kondisinya menjadi semakin sulit untuk mendapatkannya. Polusi air bisa disebabkan oleh faktor fisik, kimia dan biologi. Artinya air telah mengalami perubahan akibat introduksi bahan-bahan baru yang melebihi kapasitas lingkungannya. Namun demikian polusi secara fisik bisa menjadi jalan bagi munculnya polusi kimia dan biologi. Seperti polusi yang bersifat fisik adalah meningkatnya padatan terlarut, sehingga menghasilkan endapan dan warna air yang khas. Polusi secara kimia karena masuknya bahan kimia baik langsung atau tidak langsung ke dalam ekosistem perairan. Sedangkan polusi karena faktor biologi adalah masuknya organisme baru secara langsung atau akibat faktor fisik atau kimia. Dengan demikian polusi fisik mempunyai efek bagi munculnya polusi kimia dan biologi. 1
  • 3. Sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlunya air yang layak baik bagi kehidupan maupun dalam kegiatan budiaya ikan. Keterbatasan kualitas dan kuantitas menginspirasi upaya-upaya untuk memperbaiki kualitas air. Langkah utama adalah menghilangkan polusi fisik yang muncul, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan filterisasi secara fisik dan melakukan pengendapan. Teknologi filter sudah berkembang maju sehingga saat ini sudah menggunakan filter membran (fiber membrance cartridge) dengan pori-pori sangat halus hingga mencapai 0.01 mikron sehingga mampu memfiltrasi mikrobiologi (www.lenntech.com, 2008). Sehingga bermanfaat dalam merduksi mikrobiologi patogen. Semakin kecil pori filter cartridge akan semakin selektif dalam memfiltrasi sumber-sumber polusi, namun kelemahnnya adalah semakin rendah kualitas air akan membuat filter kartridge semakin cepat kotor dan tersebut. Karena memang sistem ini dibuat untuk tingkat polusi yang kurang dari 100 ppm dan bila lebih tinggi direkomendasikan untuk dilakukan penurunan tingkat polusi terlebih dahulu. (www.lenntech.com, 2008). Agar penggunaan sistem ini lebih mudah dalam pemeliharaaannya harus terlebih dahulu dilakukan proses filtersisasi kasar ataupun dilakukan pengendapan, atau dibuat sistem filter cartridge yang bisa dibongkar pasang untuk dilakukan penggantian membran filternya secara rutin. Saat ini teknologi filter cartridge sudah bisa kita temui dimana-mana, sistem ini sangat bermanfaat bagi kegiatan pembenihan ataupun sistem budidaya yang memanfaatkan sistem resirkulasi. Akan tetapi sistem ini hanya dapat digunakan oleh pembudidaya-pembudidaya yang memiliki dana yang cukup besar karena harga per-unitnya yang mahal dan terkadang sulit dalam melakukan pemeliharaan seperti penggantian filter. Karena kondisi tersebut pihak rancang bangun BBAP Takalar berinisiatif untuk bisa menyedehanakan sistem filter dengan cara melakukan adopsi sekaligus modifikasi sistem dengan menggunakan bahan-bahan aksesoris yang yang lebih murah dan tersedia namun tetap menggunakan filter cartridge yang asli sehingga kualitas air yang dihasilkan tetap sama. 1.2. Tujuan Mengetahui kemampuan filter cartridge sederhana dalam meningkatkan kualitas air media budidaya. 1.3. Sasaran/Target Menghasilkan alternatif sistem filter dalam rangka meingkatkan kualitas air media budidaya. 1.4. Dampak Menghasilkan filter cartridge sederhana dan ekonomis dengan kapasitas sistem yang sama dengan aslinya. 2
  • 4. II. BAHAN DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Kegiatan perekayasaan dilakukan pada bulan Maret-April 2008, dengan tempat kegiatan uji perekayasaan di BBAP Takalar. Analisa bakteri patogen dilakukan di LAB UJI BBAP Takalar pada Laboratorium Kesehatan Ikan dan Analisa fisika kimia air dilakukan di Lab Kimia Fisika Lab Uji BBAP Takalar. 2.2. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam uji perekayasaan adalah satu unit Filter cartridge yang terdiri dari 7 buah filtermembran dan dilengkapi dengan sistem pencucian membran. Alat pendukung lain adalah pipa air pompa air, stopwacth, ember penampung air, tabung reaksi, petridisk, mikroskop, media agar dan air media budidaya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air media. 2.3. Prosedur Kerja 2.3.1. Pembuatan Filter cartridge Filter Cartridge dibuat dari komponen membran cartridge 5 mikron 7 buah, pipa PVC 10 inchi i buah, pipa 1,5 inchi 1 buah, pipa 1 inchi 1 buah, lem pipa, dop pipa 10 inchi 2 buah, kran 1.5 inchi 3 buah, sok luar dan dalam 1 inchi 2 set. Tinggi filter yang dibuat adalah 1 meter. Inlet air dari bawah dan outlet di atas. Sistem filter didisain dengan inlet air masuk dari permukaan bagian luar membran dan keluar dari bagian permukaan luar dengan diameter 2 inchi. Sehingga ada akan terbentuk tekanan balik karena air akan melakukan kompetisi sebelum mask ke dalam membran dan keluar dari filter. C A B Gambar 1. Filter Cartridge Sederhana A. Bagian dalam B.Bagian Atas C Proses pengujian 3
  • 5. 2.3.2. Persiapan pengujian Persiapan pengujian meliputi pemasangan filter cartridge yang disambung dengan sumber air, dengan menggunakan perbedaan kekuatan pompa yang akan menghasilkan kecepatan dan tekanan air yang berbeda. Alat-alat dan bahan yang disiapkan adalah pompa 1 inci dengan kekuatan yang berbeda 2 buah, dan menggunakan pompa lasngsung dari laut 1 buah. Ember 8 liter, ekstensen kabel, stopwatch, bak penampung, pipa dan selang spiral. Serta persiapan wadah sampel air. 2.3.3. Pengujian dan pengambilan contoh Kegiatan pengujian dilakukan dua kali ulangan dengan setiap ulangan dilakukan pengukuran duplo. Setiap kali pengambila sampel menggunakan 3 perlakuan kecepatan air. Contoh air uji adalah contoh sebelum diuji, dan contoh air yang telah melewati filter cartridge. Pengambilan contoh mengunakan wadah yang steril daan terhindar dari kontaminasi. Parameter yang diuji adalah Total Suspended Solid (TSS), Total Disolved Solid (TDS), Total Organic Mater (TOM), Turbidity dan Bakteri. Sehingga pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika dan Kesehatan Ikan. Khusu untuk pengambilan contoh air untuk uji bakteri menggunakan tabung reaksi steril yang kemudian dilanjutkan pada proses pembiakan jenis bakteri patogen di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Udang BBAP Takalar. 2.4. Analisis data Analisis data dilakukan dengan melakukan pengujian statistik rancangan acak lengkap bagi tiap jenis dan sekaligus melihat signifikasi hasil filterisasi III. HASIL DAN PEMBAHASAN Kesetabilan kualitas air menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan budidaya. Oleh karena itu terobosan teknologi yang bisa mendukung terus dilakukan. Filter membran seperti cartridge filter menjadi alternatif pilihan dalam mendukung stabilnya kualitas air. Rancangan yang dibuat merupakan filter cartridge ukuran 5 mikron sebanyak 7 buah yang disusun secara paralel. Dari pengujian ini filter kapsul mampu menahan kecepatan air 1 liter/detik dari ketiga kecepatan yang diujikan. A. Kimia Fisika Air Hasil pengujian pada Tabel 1 menunjukkan bahwa parameter Total Suspended Solid (TSS) terdapat kecenderungan menurun dengan meningkatnya kecepatan arus. Nilai TSS menurun secara berturut-turut dari nilai awal tanpa filter dan pakai filter dengan kecepatan 1,77 L/dt, 2,33 L/dt, dan 5,50 L/dt yakni 0.053 mg/l, 0.048 mg/l, 0.047 mg/l, dan 0.045 mg/l, namun perbedaan kecepatan arus tidak memberikan dampak pada nilai TSS yang berbeda secara signifikan. Rendahnya nilai reduksi diduga disebabkan oleh ukuran partikel yang terlarut di air relatif kecil (Lechevallier & Au, 2004) disamping itu terjadi karena fraksi ukuran partikel yang 4
  • 6. kecil (Tanner & Ongerth, 1990). Ukuran partikel yang tersaring akan lebih besar dari 5 mikron walaupun pada teknik uji filtrasi di laboatorium menggunakan filter 0,45 µm (SNI-06-6989.3-2004, 2004). Begitu juga kandungan nilai Total Organik Mater (TOM) terjadi penurunan secara berturut – turut dari 89,568 mg/l, 88,100 mg/l, 87,365 mg/l dan 85,130 mg/l mulai dari tanpa filter dan pakai filter dengan kecepatan yang berbeda, namun kecenderungan itu tidak ada perbedaan yang signifikan. Hasil ini sangat bertolak belakang dengan hasil yang diperoleh Lechevallier & Au, (2004) dimana terjadi penurunan efisiensi filter bila terjadi peninkatan kecepatan air. Seharusnya terjadi proses intersepsi dimana partikel butiran yang sedikit lebih besar bisa masukmelewati pori akibat trkanan yang meningkat (Lechevallier & Au, 2004). Akan tetapi proses ini tidak terjadi karena tekanan dari bagian dalam yang lebih besar. Tabel 1. Karakterisitk fisik air sebelum dan setelah melalui cartridge filter sederhana Kecepatan arus Total Suspended Total Organic Turbidity (L/dt) Solid (mg/l) Mater (mg/l) (NTU) Inisial 0.053 ± 0.020a 89.568 ± 5.480a 1.905 ± 0.783a 1.77 0.048 ± 0.018a 88.100 ± 7.590a 0.978 ± 0.493a 2.33 0.047 ± 0.014a 87.365 ± 5.735a 0.825 ± 0.537a 3.50 0.045 ± 0.016a 85.130 ± 11.134a 0.580 ± 0.144b Kecenderungan menurun nilai TSS dan TOM dengan meningkatnya kecepatan arus disebabkan oleh tekanan balik air yang masuk lewat filter bagian luar. Hal ini membuat proses intersepsi tidak berjalan dengan baik karena tertahan oleh tekanan balik air dari bagian dalam filter dengan volume yang lebih kecil dibanding bagian luar filter (inlet). Pemanfaatan teknik aliran inlet air dari permukaan yang lebar menuju outlet air yang kecil menyebabkan kemampuan filterisasi meningkat dengan meningkatnya kecepatan air. Karena peningkatan kecepatan akan meningkatkan tekanan balik yang lebih besar sehingga partikel yang ada di dalam air akan kembali berbalik. Hasil uji Turbidity menunjukkan adanya penurunan nilai turbidity dengan meningkatnya kecepatan air. Ini berkorelasi dengan peningkatan jumlah bahan yang tereduksi. Nilai turbidity menurun berturut-turut dari 1,905 NTU, 0.978 NTU, 0825 NTU, 0,580 NTU. Penurunan ini signifikan pada kecepatan 3.5 L/dt (P>0.05). Nilai penurunan turbidity ini mendukung hasil yang diperoleh pada nilai TSS dan TOM. Tabel 2. Kemampuan cartridge filter sederhana dalam mereduksi karakterisitk fisik air (%) Kecepatan Total Suspended Solid Total Organik Turbidity (NTU) arus (m/d) (mg/l) Mater (mg/l) Inisial 0.000 0.000 0.000 1.77 9.430 1.639 48.661 2.33 11.320 2.460 56.693 3.50 15.094 4.955 69.554 Penurunan Total suspended solid bahan organik dan turbidity berarti terjadi peningkatan kemampuan reduksi yang berkorelasi dengan peningkatan kecepatan aliran air (Gambar 2 dan Tabel 2). Dari Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa kemampuan cartridge filter meningkat dengan meningkatnya kecepatan air. Pada kecepatan 1.77 L/dt kemampuan reduksi TSS sebesar 9,340 %, pada kecepatan 2.33 L/dt kemampuan reduksinya 11,320 %, dan kecepatan 3.5 L/dt kemampuan reduksinya mencapai 15,095 %. 5
  • 7. Sepertihalnya TSS, nilai kemampuan reduksi TOM meningkat dengan meningkatnya kecepatan arus, yakni berturut-turut sebesar 1,639 %, 2,460%, dan 4,955%. Begituhalnya TSS dan TOM, kemampuan reduksi turbidity meningkat dari 48,661%, 56,693% dan 69,554%. Dari data kemampuan cartridge ini menunjukkan bahwa pada kecepatan 1,77 L/dt daya reduksi TSS dan TOM rendah namun berdampak pada tingkat reduksi turbidity yang tinggi hingga mencapai 48,661%. Rendahnya daya reduksi disebabkan oleh kondisi air uji yang digunakan yang relatif masih baik dan ukuran partikel yang terlarut yang kecil (Cleasby, Hilmoe, Dimitracopoulos, 1984), namun ternyata berpengaruh pada cukup tingginya kemampuan reduksi turbidity. Akan tetapi peningkatan tingkat reduksi turbidity terjadi pada kecepatan yang lebih besar sebagai akibat dari peningkatan reduksi partikel. Dengan demikian ada korelasi positif antara kecepatan air, kemampuan reduksi TSS, TOM, dan Turbidity pada penggunaan cartridge filter sederhana dengan pemanfaatan inlet air dari permukaan besar ke permukaan kecil. 0,054 16 90 6 TSS 0,052 14 89 Daya reduksi 5 D aya R ed u ksi T SS (100% ) D aya R ed u ksi T O M (% ) 12 88 0,050 4 T O M (M g / L ) T S S (M g / L ) 10 87 0,048 TOM 8 86 Daya reduksi 3 0,046 6 85 2 0,044 4 84 1 0,042 2 83 0,040 0 82 0 0 1,77 2,33 3,5 0 1,77 2,33 3,5 Kecepatan arus (L/dt) Kecepatan arus (L/dt) 2,5 80 Gambar 2. Karakteristik fisika air sebelum dan Turbidity 70 setelah melalui kartridge filter sederhana dan D a y a R e d u k s i T u rb id it y ( % ) 2 Daya reduksi 60 kemampuan reduksinya A) TSS, B) TOM, C) Turbidity T u rb id it y ( N T U ) 1,5 50 40 1 30 20 0,5 10 0 0 0 1,77 2,33 3,5 Kecepatan arus (L/dt) 6
  • 8. B. Mikrobiologi Mikrobiologi yang dimaksud adalah bakteri, dengan menggunakan parameter Total bakteri, vibrio dan aeromonas. Data hasil uji pada Tabel 3 menunjukkan bahwa Total bakteri tereduksi dari 1660 X 102 CFU/ml pada kondisi awal menjadi 1610 X 102 CFU/ml pada kecepatan 1,77 L/dt, 253,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 2,33 L/dt dan kembali tereduksi menjadi 120 X 102 CFU/ml pada kecepatan 3,5 L/dt. Tabel 3. Populasi Bakteri setelah melalui filter cartridge (X 102 CFU/ml) Kecepatan Bakteri Total Bakteri Vibrio Aeromonas arus (m/d) lainnya Inisial 1660 39 3.5 1617.5 1.77 1610 30.5 0.5 1579 2.33 253.5 30.5 0.25 222.75 3.50 120 16.5 0.25 103.25 Khusus untuk jenis Vibrio mampu direduksi dari 39 X 102 CFU/ml menjadi 30,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 1,77 dan 2,33 L/dt dan kembali tereduksi kembali menjadi 16,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 3,5 L/dt. Begitu juga jenis Aeromonas, pada awalnya teridentifikasi lebih kecil yakni 3,5 X 102 CFU/ml dan tereduksi menjadi 0,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 1,77 L/dt dan 0,25 X 102 CFU/ml pada kecepatan 2,33 dan 3,5 L/dt. Sedangkan bakteri lainnya mirip dengan Total bakteri. Populasi bakteri berawal dari 1617,5 X 102 CFU/ml, pada kecepatan arus 1,77 L/dt populasi menurun menjadi 1579 X 102 CFU/ml, pada kecepatan 2,33 L/dt bakteri tereduksi menjadi 222,75 X 102 CFU/ml dan kembali tereduksi menjadi 103,25 X 102 CFU/ml pada kecepatan 3,50 L/dt. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara kecepatan air dan jumlah populasi bakteri setelah melewati filter cartridge (Gambar 3). Penurunan populasi bakteri ini ini bisa menunjukkan kemampuan filter cartride dalam mereduksi populasi bakteri di dalam media budidaya. Hasil ini dikuatkan oleh kesimpulan Lechevailler & Au, (2004) bahwa proses filtrasi merupakan cara yang konsisten dan efektif dalam menahan mikroorganisma patogen baik menggunakan sand filter maupun membran filter. Data Tabel 4 memperlihatkan bahwa filter cartridge bisa mereduksi populasi total bakteri sebesar 3,012 % pada kecepatan 1,77 L/dt dan meningkat drastis kemampuannya menjadi 84,729 % pada kecepatan 2,33 L/dt dan kembali meningkat menjadi 92,771 % pada kecepatan 3,5 L/dt. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan reduksi populasi bakteri meningkat dengan meningkatnya kecepatan air. Kemempuan reduksi sangat nampak terlihat setelah kecepatan di atas 2,33 L/dt. Kemampuan ini sama dengan jenis bakteri lainnya. Akan tetapi untuk jenis bakteri Vibrio sp nampak hanya bisa dapat diresuksi sebesar 21,795% pada kecepatan 1,77 dan 2,33 L/dt, baru meningkat menjadi 57,692 % setelah kecepatan ditingkatkan menjadi 3,5 L/dt. Justru jenis Aeromonas justru mampu direduksi lebih dari 85 % pada kecepatan di atas 1,77 L/dt dan meningkat menjadi 92,857 pada kecepatan 2,33 dan 3,5 L/dt. Dari data tersebut terdapat kecenderunga positif dengan meningkatnya kecepatan arus. Gambaran yang lebih gamlang terlihat pada Gambar 4. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa filter ini lebih mampu mereduksi jenis bakteri Aeromonas dibandingkan dengan jenis Vibrio. Hal ini disebabkan oleh ukuran jenis tubuh Virio lebih kecil dibanding dengan jenis Aeromonas dimana ukurannya berturut-turut adalah 0,5 x 1,5 – 2,5 µm dan 0,3 – 1 x 1,3 – 3,0 µm) (Roberts, 1989) 7
  • 9. 1800 1600 Total Bakteri Vibrio Pop. Bakteri (x102 CFU/ml) 1400 Aeromonas 1200 B. Lain 1000 800 600 400 200 0 Inisial 1,77 2,33 3,5 Kecepatan arus (L/dt) Gambar 2. Populasi beberapa jenis bakteri sebelum dan sesudah melalui cartridge filter Tabel 4. Kemampuan filter cartridge sederhana dalam mereduksi populasi bakteri (%) Kecepatan arus (m/d) Total Bakteri Vibrio Aeromonas Bakteri lainnya Inisial 0.000 0.000 0.000 0.000 1.77 3.012 21.795 85.714 2.380 2.33 84.729 21.795 92.857 86.229 3.50 92.771 57.692 92.857 93.617 100 Daya reduksi Pop. Bakteri (%) 80 60 40 20 0 Inisial 1,77 2,33 3,5 Kecepatan arus (L/dt) Total Bakteri Vibrio Aeromonas B. Lain Gambar 5. Kemampuan reduksi cartridge filter sederhana terhadap populasi beberapa jenis bakteri 8
  • 10. IV. KESIMPULAN Filter cartridge sederhana cukup efektif dalam meningkatkan kualitas air media budidaya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara kecepatan arus dengan TSS (9-15%), TOM (1-5%), Turbidity (48,66-69,55%), dan populasi bakteri (3,01-92,77%). Sebaliknya keefektifan reduksinya berkorelasi positif dengan kecepatan arus. Kemampuan reduksi pada TSS (9-15%)dan TOM (1-5%) relatif rendah sedangkan turbidity cukup tinggi (> 48 - 69%) antara Kemampuan reduksi populasi bakteri mencapai lebih dari 85% pada kecepatan 2,33 dan 3.50 L/dt (total bakteri), dan jenis Vibrio lebih sulit direduksi dibanding dengan jenis Aeromonas. V. PUSTAKA Cleasby JL, Hilmoe DJ, CJ Dimitracopoulos. 1984. Slow Sand and Direct in- line filtration of surface water. Journal of the American Water Works Association, 77(12):44-55. LeChevallier, Mark W, Kwok-Keung Au. 2004. Water Treatment and Pathogen Control. FAO. Iwa Publishing. United Kingdom. Roberts, Ronald J. 1989. Fish Pathology. Second Edision. Bailliere Tindal. London. SNI 06-6989.3-2004. 2004. Cara Uji Total Padatan Terlarut. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta. Tanner, SA & Ongerth JE. 1990. Evaluating the performance of slow sand filters in Northen Idaho. Journal of American Water Works Association, 91 (9):90-100. Www. Lenntech.com, 2008. Cartridge Filter. Lenntech Water treatment & air purification Holding.V. Rotterdamseweg. Netherland. 9