Makalah ini menguji efektivitas filter cartridge sederhana dalam meningkatkan kualitas air budidaya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa filter cartridge mampu mengurangi TSS, TOM, dan turbiditas air, dengan pengurangan yang lebih besar pada kecepatan aliran yang lebih tinggi. Filter juga mampu mengurangi populasi bakteri hingga lebih dari 85% pada kecepatan tertinggi.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Land Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau pemupukan tanaman kelapa sawit dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri.
Dasar dari land application ini adalah bahwa dalam limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung unsur-unsur tanaman yang dapat menyuburkan tanah.
Unsur-unsur tersebut adalah Nitogen, Phosphor dan Kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan.
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land application adalah limbah cair yang sudh diolah sedemikian rupa sehingga kadar BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l.
Dengan komposisi yang cukup kaya akan unsur hara (N, P dan K), maka limbah cair tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk an-organik.
Dengan pemanfaatan limbah cair tersebut untuk keperluan pemupukan, maka dengan sendirinya jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. Jadi land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan limbah.
Pemanfaatan limbah cair dengan land application dapat menurunkan biaya pengolahan limbah 50%-60%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli perkebunan sawit di Indonesia, limbah cair pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan nutrisi tanaman.
Disamping itu limbah cair tersebut juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan kelembaban tanah, menambah kandungan senyawa organik, menaikkan pH tanah, meningkatkan aktivitas mikro flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit.
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Anggi Nurbana Wahyudi
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Kubota Kasui Indonesia (Perusahaan Ahli Pengolahan Limbah dan Kontraktor EPC WWTP/IPAL)
Adopsi sistem biologi dalam IPAL untuk mengolah Nitrogen, Amonia, Ammonium, Nitrit, Nitrat dalam Air
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Land Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau pemupukan tanaman kelapa sawit dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri.
Dasar dari land application ini adalah bahwa dalam limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung unsur-unsur tanaman yang dapat menyuburkan tanah.
Unsur-unsur tersebut adalah Nitogen, Phosphor dan Kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan.
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land application adalah limbah cair yang sudh diolah sedemikian rupa sehingga kadar BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l.
Dengan komposisi yang cukup kaya akan unsur hara (N, P dan K), maka limbah cair tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk an-organik.
Dengan pemanfaatan limbah cair tersebut untuk keperluan pemupukan, maka dengan sendirinya jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. Jadi land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan limbah.
Pemanfaatan limbah cair dengan land application dapat menurunkan biaya pengolahan limbah 50%-60%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli perkebunan sawit di Indonesia, limbah cair pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan nutrisi tanaman.
Disamping itu limbah cair tersebut juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan kelembaban tanah, menambah kandungan senyawa organik, menaikkan pH tanah, meningkatkan aktivitas mikro flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit.
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Anggi Nurbana Wahyudi
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Kubota Kasui Indonesia (Perusahaan Ahli Pengolahan Limbah dan Kontraktor EPC WWTP/IPAL)
Adopsi sistem biologi dalam IPAL untuk mengolah Nitrogen, Amonia, Ammonium, Nitrit, Nitrat dalam Air
Kegiatan pemantauan ini bertujuan untuk menilai kondisi kualitas perairan, penyakit dan kelayakan usaha budidaya di Desa Tanjung Banon, Kelurahan Sembulang, Batam. Pengamatan dilakukan pada bulan Februari 2015 di tiga lokasi budidaya dan dua diantaranya adalah unit produksi ikan laut. Pengambilan sampel air dilakukan dengan metoda gabungan tempat (integrated) berdasarkan SNI No.6989.57:2008 untuk parameter pH, salinitas, suhu, kedalaman, ammonia (NH3), nitrit (NO2), posfat (PO4) dan kekeruhan. Metoda pemantauan juga dilakukan dengan metoda wawancara untuk mendapatkan informasi terkini tentang pengelolaan budidaya ikan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa kedalaman air memiliki level yang rendah untuk budidaya ikan laut dan kekeruhan cukup tinggi untuk media persiapan produksi. Untuk budidaya ikan laut, pH berada pada kisaran 7,67-7,69, suhu 29,2⁰C, salinitas 30 ‰ dan kekeruhan 2,28-2,65 NTU. Sementara untuk media persiapan air tawar, pH 7,25, suhu 29,8⁰C, salinitas 0 ‰ dan kekeruhan 22,6 NTU. Secara umum, untuk seluruh lokasi parameter NO2, NH3 dan PO4 berada di bawah limit deteksi. Tidak adanya aplikasi biosekuriti, penerapan cara budidaya ikan yang baik serta terlalu bergantungnya masyarakat terhadap bantuan benih dan berbagai sarana produksi menjadikan aktivitas budidaya perikanan di Desa Tanjung Banon menjadi tidak berkelanjutan
Kata kunci: Tanjung Banon, Kualitas Air, Biosekuriti, Cara Budidaya Ikan yang Baik
Melihat Performa Strain Ikan Nila yang dibudidayakan di Tambak dengan kondisi lingkungan yang kurang baik, Meliputi Nila Merah, Gesit, Gift dan Nirwana
Budidaya lawi lawi (caulerpa sp) di TambakBBAP takalar
Budidaya rumput laut lawi-lawi (Caulerpa sp) yang umumnya di Sulawesi Selatan daerah pesisir jenis ini dimanfaatkan untuk bahan panganan baik dalam bentuk segar "lalapan" maupun di campur dengan penganan lainnya. Saat Ini BBAP Takalar telah berhasil mengembangkan komoditas ini di tambak dan menjadi primadona baru komoditas budidaya rumput laut di Takalar Sulawesi Selatan
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizAlfaiz21
Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki segala bidang atau aspek, kita diperhadapkan dengan berbagai teknologi salah satunya pada investasi atau trading secara real-time. Salah satu bidang investasi yang cukup populer saat ini adalah perdagangan valuta asing atau Foreign Exchange (Forex). Pasar Foreign Exchange (forex) adalah inter-bank atau inter-dealer yang didirikan pada tahun 4971 ketika nilai tukar mengambang (floating rate) mulai diberlakukan. Tingginya minat dan ketertarikan masyarakat dunia terhadap dunia valuta asing atau forex (foreign exchange) meningkat cukup drastis dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat kita lihat dari data statistik yang diolah oleh BIS (Bank for International Settlement), yang mana menunjukkan data turnover foreign exchange market dari tahun 2001 yang hanya berkisar 1.239 billion menjadi 5.067 billion di tahun 2016 (Bank of International Settlement, 2016).
Forex merupakan sebuah investasi yang tergolong high risk dan high return investment program. Sebuah investasi yang memiliki risiko tinggi, tentu timbal baliknya juga profit yang tinggi, jadi kedua sisi, baik itu profit maupun risiko ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Investasi menempatkan modal pada suatu perusahaan atau aset dengan harapan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Dalam berinvestasi, harapan utama investor adalah memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukannya. Transaksi yang dilakukan di Pasar Forex adalah antara dua pihak yang sepakat untuk melakukan perdagangan melalui fasilitas telepon atau electronic network sehingga investor dan pihak perusahaan tidak harus bertemu secara langsung untuk bertransaksi kecuali ketika penyerahan modal. Dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan umumnya akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
DAFTAR GACOR KETIK DI GOOGLE >> agensunda.com
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia.
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia. Tentunya memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain.
SUNDABET » Daftar Akun VVIP Hanya Hari ini di Situs Slot Paling Gacor
SUNDABET » Situs Judi Online Terpercaya dengan Pilihan Slot Gacor dan Live Casino Terbaik
Slot gacor sampai hari ini masih menarik minat para pemain dikarenakan cara bermainnya sangat mudah bagi pemula, selain itu kesempatan untuk menang sangat besar. Tidak heran jika SUNDABET menjadi salah satu Situs Slot favorit bagi pecinta Judi Online.
Situs SUNDABET tentunya juga memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain. Tentunya kami juga memberikan berbagai macam promo dan bonus yang dapat di claim setiap harinya seperti Bonus New Member, Garansi kekalahan, Cashback, Rollingan.
SUNDABET berkomitmen untuk mengesahkan taruhan yang bertanggung jawab seperti halnya mempromosikan kesadaran akan masalah judi dan meningkatkan pencegahan, intervensi dan pelayanan. Kebijakan Pertanggungjawaban Permainan SUNDABET menetapkan komitmennya untuk meminimalisir efek negatif dari masalah judi dan untuk mempromosikan praktek perjudian yang bertanggung jawab.
Kami percaya ini tanggung jawab kami untuk anda, pelanggan kami, untuk memastikan bahwa anda menikmati pengalaman bertaruh di situs kami, sementara tetap menyadari penuh terhadap kerugian sosial dan keuangan yang terkait dengan masalah perjudian.
Dalam rangka membantu pemain kami dalam pertanggunjawaban perjudian, kami memastikan bahwa semua staf kami memiliki kesadaran pertanggunjawaban perjudian. Silahkan menghubungi kami jika anda membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut.
Bertaruh dibawah batas umur 18 tahun merupakan tindakan ilegal di SUNDABET. SUNDABET memiliki tanggung jawab yang serius untuk masalah ini. SUNDABET mempunyai hak untuk meminta bukti umur dari pelanggan manapun dan untuk melakukan pengecekan untuk memverifikasi informasi yang disediakan. Akun pelanggan mungkin akan ditutup untuk sementara dan dana akan ditahan sampai tersedia bukti yang memadai mengenai umur anda.
Untuk pelanggan kami yang menginginkan untuk membatasi dirinya dari berjudi, kami menyediakan fasilitas pengecualian diri yang memungkinkan pelanggan untuk menutup akunnya untuk minimum waktu 6 bulan sampai 5 tahun sesuai dengan permintaan. Silahkan hubungi Petugas Layanan Pelanggan melalui “Live Chat”
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
Forex, atau Foreign Exchange, adalah pasar global untuk perdagangan mata uang yang merupakan yang terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar. Pasar ini beroperasi 24 jam sehari melalui jaringan komputer global yang melibatkan bank, pialang, institusi, dan individu. Di forex, mata uang diperdagangkan berpasangan, seperti EUR/USD, dan nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas. Trader forex menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk membuat keputusan perdagangan, serta berbagai strategi seperti day trading, swing trading, dan scalping untuk memaksimalkan keuntungan. Manajemen risiko, termasuk penggunaan stop-loss order dan diversifikasi, sangat penting dalam trading forex. Broker forex berperan sebagai perantara dan menawarkan berbagai platform trading seperti MetaTrader dan TradingView. Meskipun menawarkan peluang besar, trading forex juga memiliki risiko yang signifikan dan memerlukan edukasi serta disiplin yang baik.
1. MAKALAH
EFEKTIVITAS FILTER CARTRIDGE SEDERHANA DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS AIR MEDIA BUDIDAYA
THE EFFECTIVINESS OF THE SIMPLE CARTRIDGE FILTER IN
INCREASING WATER QUALITY
Oleh :
Nana S.S. Udi Putra, S.Hut., M.Si
Tamrin
Khairil jamal
Hasmawati
Suarni
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR
2008
0
2. EFEKTIVITAS FILTER CARTRIDGE SEDERHANA DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS AIR MEDIA BUDIDAYA
Nana S.S.Udi Putra, Tamrin, Khairil jamal, Hasmawati, Suarni
Email: nana_ssup@yahoo.com
Balai Budidaya Air Payau Takalar
ABSTRAK
Polusi air bisa disebabkan oleh faktor fisik, kimia dan biologi. Air bisa
mengalami perubahan akibat introduksi bahan-bahan baru yang melebihi
kapasitas lingkungannya. Namun demikian polusi secara fisik bisa menjadi
jalan bagi munculnya polusi kimia dan biologi. Oleh karena itu perlu alat bantu
untuk bisa mengurangi partikel tanah dan bahan organik yang terlarut di
dalam air. Tujuan dari perekayasaan ini adalah untuk mengetahui tingkat
efektivitas hasil rancang bangun filter cartridge sederhana. Metoda yang
digunakan adalah mengukur parameter TSS, TOM, Turbidity dan populasi
bakteri sebelum dan sesudah melewati filter cartridge.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara
kecepatan arus dengan TSS, TOM, Turbidity, dan populasi bakteri.
Sedangkan keefektifan reduksinya berkorelasi positif dengan kecepatan arus.
Kemampuan reduksi populasi bakteri mencapai lebih dari 85% pada
kecepatan 2,33 dan 3.50 L/dt, dan jenis Vibrio lebih sulit direduksi dibanding
dengan jenis Aeromonas akibat ukuran yang relatif lebih kecil.
Kata kunci. Filter cartridge, TSS, TOM, Turbidity, Aeromonas, Vibrio.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan polusi
pada ekosistem perairan. Dengan kata lain ketersediaan air yang layak
sebagaimana tujuan penggunaannya semakin terbatas. Begitu halnya bagi
kegiatan budidaya perikanan yang sebelumnya sangat mudah memperoleh
air yang layak untuk budidaya, saat ini kondisinya menjadi semakin sulit untuk
mendapatkannya. Polusi air bisa disebabkan oleh faktor fisik, kimia dan
biologi. Artinya air telah mengalami perubahan akibat introduksi bahan-bahan
baru yang melebihi kapasitas lingkungannya. Namun demikian polusi secara
fisik bisa menjadi jalan bagi munculnya polusi kimia dan biologi. Seperti polusi
yang bersifat fisik adalah meningkatnya padatan terlarut, sehingga
menghasilkan endapan dan warna air yang khas. Polusi secara kimia karena
masuknya bahan kimia baik langsung atau tidak langsung ke dalam
ekosistem perairan. Sedangkan polusi karena faktor biologi adalah masuknya
organisme baru secara langsung atau akibat faktor fisik atau kimia. Dengan
demikian polusi fisik mempunyai efek bagi munculnya polusi kimia dan
biologi.
1
3. Sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan meningkatnya
kesadaran masyarakat akan perlunya air yang layak baik bagi kehidupan
maupun dalam kegiatan budiaya ikan. Keterbatasan kualitas dan kuantitas
menginspirasi upaya-upaya untuk memperbaiki kualitas air. Langkah utama
adalah menghilangkan polusi fisik yang muncul, upaya yang dilakukan adalah
dengan melakukan filterisasi secara fisik dan melakukan pengendapan.
Teknologi filter sudah berkembang maju sehingga saat ini sudah
menggunakan filter membran (fiber membrance cartridge) dengan pori-pori
sangat halus hingga mencapai 0.01 mikron sehingga mampu memfiltrasi
mikrobiologi (www.lenntech.com, 2008). Sehingga bermanfaat dalam
merduksi mikrobiologi patogen.
Semakin kecil pori filter cartridge akan semakin selektif dalam
memfiltrasi sumber-sumber polusi, namun kelemahnnya adalah semakin
rendah kualitas air akan membuat filter kartridge semakin cepat kotor dan
tersebut. Karena memang sistem ini dibuat untuk tingkat polusi yang kurang
dari 100 ppm dan bila lebih tinggi direkomendasikan untuk dilakukan
penurunan tingkat polusi terlebih dahulu. (www.lenntech.com, 2008). Agar
penggunaan sistem ini lebih mudah dalam pemeliharaaannya harus terlebih
dahulu dilakukan proses filtersisasi kasar ataupun dilakukan pengendapan,
atau dibuat sistem filter cartridge yang bisa dibongkar pasang untuk dilakukan
penggantian membran filternya secara rutin.
Saat ini teknologi filter cartridge sudah bisa kita temui dimana-mana,
sistem ini sangat bermanfaat bagi kegiatan pembenihan ataupun sistem
budidaya yang memanfaatkan sistem resirkulasi. Akan tetapi sistem ini hanya
dapat digunakan oleh pembudidaya-pembudidaya yang memiliki dana yang
cukup besar karena harga per-unitnya yang mahal dan terkadang sulit dalam
melakukan pemeliharaan seperti penggantian filter. Karena kondisi tersebut
pihak rancang bangun BBAP Takalar berinisiatif untuk bisa menyedehanakan
sistem filter dengan cara melakukan adopsi sekaligus modifikasi sistem
dengan menggunakan bahan-bahan aksesoris yang yang lebih murah dan
tersedia namun tetap menggunakan filter cartridge yang asli sehingga kualitas
air yang dihasilkan tetap sama.
1.2. Tujuan
Mengetahui kemampuan filter cartridge sederhana dalam
meningkatkan kualitas air media budidaya.
1.3. Sasaran/Target
Menghasilkan alternatif sistem filter dalam rangka meingkatkan kualitas
air media budidaya.
1.4. Dampak
Menghasilkan filter cartridge sederhana dan ekonomis dengan
kapasitas sistem yang sama dengan aslinya.
2
4. II. BAHAN DAN METODE
2.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan perekayasaan dilakukan pada bulan Maret-April 2008, dengan
tempat kegiatan uji perekayasaan di BBAP Takalar. Analisa bakteri patogen
dilakukan di LAB UJI BBAP Takalar pada Laboratorium Kesehatan Ikan dan Analisa
fisika kimia air dilakukan di Lab Kimia Fisika Lab Uji BBAP Takalar.
2.2. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam uji perekayasaan adalah satu unit
Filter cartridge yang terdiri dari 7 buah filtermembran dan dilengkapi dengan sistem
pencucian membran. Alat pendukung lain adalah pipa air pompa air, stopwacth,
ember penampung air, tabung reaksi, petridisk, mikroskop, media agar dan air media
budidaya. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air media.
2.3. Prosedur Kerja
2.3.1. Pembuatan Filter cartridge
Filter Cartridge dibuat dari komponen membran cartridge 5 mikron 7 buah,
pipa PVC 10 inchi i buah, pipa 1,5 inchi 1 buah, pipa 1 inchi 1 buah, lem pipa, dop
pipa 10 inchi 2 buah, kran 1.5 inchi 3 buah, sok luar dan dalam 1 inchi 2 set. Tinggi
filter yang dibuat adalah 1 meter. Inlet air dari bawah dan outlet di atas. Sistem filter
didisain dengan inlet air masuk dari permukaan bagian luar membran dan keluar dari
bagian permukaan luar dengan diameter 2 inchi. Sehingga ada akan terbentuk
tekanan balik karena air akan melakukan kompetisi sebelum mask ke dalam
membran dan keluar dari filter.
C
A
B
Gambar 1. Filter Cartridge Sederhana A. Bagian dalam B.Bagian Atas C Proses
pengujian
3
5. 2.3.2. Persiapan pengujian
Persiapan pengujian meliputi pemasangan filter cartridge yang disambung
dengan sumber air, dengan menggunakan perbedaan kekuatan pompa yang akan
menghasilkan kecepatan dan tekanan air yang berbeda. Alat-alat dan bahan yang
disiapkan adalah pompa 1 inci dengan kekuatan yang berbeda 2 buah, dan
menggunakan pompa lasngsung dari laut 1 buah. Ember 8 liter, ekstensen kabel,
stopwatch, bak penampung, pipa dan selang spiral. Serta persiapan wadah sampel
air.
2.3.3. Pengujian dan pengambilan contoh
Kegiatan pengujian dilakukan dua kali ulangan dengan setiap ulangan
dilakukan pengukuran duplo. Setiap kali pengambila sampel menggunakan 3
perlakuan kecepatan air. Contoh air uji adalah contoh sebelum diuji, dan contoh air
yang telah melewati filter cartridge.
Pengambilan contoh mengunakan wadah yang steril daan terhindar dari
kontaminasi. Parameter yang diuji adalah Total Suspended Solid (TSS), Total
Disolved Solid (TDS), Total Organic Mater (TOM), Turbidity dan Bakteri. Sehingga
pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika dan Kesehatan Ikan. Khusu untuk
pengambilan contoh air untuk uji bakteri menggunakan tabung reaksi steril yang
kemudian dilanjutkan pada proses pembiakan jenis bakteri patogen di Laboratorium
Kesehatan Ikan dan Udang BBAP Takalar.
2.4. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan melakukan pengujian statistik rancangan acak
lengkap bagi tiap jenis dan sekaligus melihat signifikasi hasil filterisasi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesetabilan kualitas air menjadi faktor penting dalam menentukan
keberhasilan budidaya. Oleh karena itu terobosan teknologi yang bisa mendukung
terus dilakukan. Filter membran seperti cartridge filter menjadi alternatif pilihan
dalam mendukung stabilnya kualitas air. Rancangan yang dibuat merupakan filter
cartridge ukuran 5 mikron sebanyak 7 buah yang disusun secara paralel. Dari
pengujian ini filter kapsul mampu menahan kecepatan air 1 liter/detik dari ketiga
kecepatan yang diujikan.
A. Kimia Fisika Air
Hasil pengujian pada Tabel 1 menunjukkan bahwa parameter Total
Suspended Solid (TSS) terdapat kecenderungan menurun dengan meningkatnya
kecepatan arus. Nilai TSS menurun secara berturut-turut dari nilai awal tanpa filter
dan pakai filter dengan kecepatan 1,77 L/dt, 2,33 L/dt, dan 5,50 L/dt yakni 0.053
mg/l, 0.048 mg/l, 0.047 mg/l, dan 0.045 mg/l, namun perbedaan kecepatan arus tidak
memberikan dampak pada nilai TSS yang berbeda secara signifikan. Rendahnya
nilai reduksi diduga disebabkan oleh ukuran partikel yang terlarut di air relatif kecil
(Lechevallier & Au, 2004) disamping itu terjadi karena fraksi ukuran partikel yang
4
6. kecil (Tanner & Ongerth, 1990). Ukuran partikel yang tersaring akan lebih besar dari
5 mikron walaupun pada teknik uji filtrasi di laboatorium menggunakan filter 0,45 µm
(SNI-06-6989.3-2004, 2004).
Begitu juga kandungan nilai Total Organik Mater (TOM) terjadi penurunan
secara berturut – turut dari 89,568 mg/l, 88,100 mg/l, 87,365 mg/l dan 85,130 mg/l
mulai dari tanpa filter dan pakai filter dengan kecepatan yang berbeda, namun
kecenderungan itu tidak ada perbedaan yang signifikan. Hasil ini sangat bertolak
belakang dengan hasil yang diperoleh Lechevallier & Au, (2004) dimana terjadi
penurunan efisiensi filter bila terjadi peninkatan kecepatan air. Seharusnya terjadi
proses intersepsi dimana partikel butiran yang sedikit lebih besar bisa
masukmelewati pori akibat trkanan yang meningkat (Lechevallier & Au, 2004). Akan
tetapi proses ini tidak terjadi karena tekanan dari bagian dalam yang lebih besar.
Tabel 1. Karakterisitk fisik air sebelum dan setelah melalui cartridge filter sederhana
Kecepatan arus Total Suspended Total Organic Turbidity
(L/dt) Solid (mg/l) Mater (mg/l) (NTU)
Inisial 0.053 ± 0.020a 89.568 ± 5.480a 1.905 ± 0.783a
1.77 0.048 ± 0.018a 88.100 ± 7.590a 0.978 ± 0.493a
2.33 0.047 ± 0.014a 87.365 ± 5.735a 0.825 ± 0.537a
3.50 0.045 ± 0.016a 85.130 ± 11.134a 0.580 ± 0.144b
Kecenderungan menurun nilai TSS dan TOM dengan meningkatnya
kecepatan arus disebabkan oleh tekanan balik air yang masuk lewat filter bagian
luar. Hal ini membuat proses intersepsi tidak berjalan dengan baik karena tertahan
oleh tekanan balik air dari bagian dalam filter dengan volume yang lebih kecil
dibanding bagian luar filter (inlet). Pemanfaatan teknik aliran inlet air dari
permukaan yang lebar menuju outlet air yang kecil menyebabkan kemampuan
filterisasi meningkat dengan meningkatnya kecepatan air. Karena peningkatan
kecepatan akan meningkatkan tekanan balik yang lebih besar sehingga partikel yang
ada di dalam air akan kembali berbalik.
Hasil uji Turbidity menunjukkan adanya penurunan nilai turbidity dengan
meningkatnya kecepatan air. Ini berkorelasi dengan peningkatan jumlah bahan yang
tereduksi. Nilai turbidity menurun berturut-turut dari 1,905 NTU, 0.978 NTU, 0825
NTU, 0,580 NTU. Penurunan ini signifikan pada kecepatan 3.5 L/dt (P>0.05). Nilai
penurunan turbidity ini mendukung hasil yang diperoleh pada nilai TSS dan TOM.
Tabel 2. Kemampuan cartridge filter sederhana dalam mereduksi karakterisitk fisik
air (%)
Kecepatan Total Suspended Solid Total Organik
Turbidity (NTU)
arus (m/d) (mg/l) Mater (mg/l)
Inisial 0.000 0.000 0.000
1.77 9.430 1.639 48.661
2.33 11.320 2.460 56.693
3.50 15.094 4.955 69.554
Penurunan Total suspended solid bahan organik dan turbidity berarti terjadi
peningkatan kemampuan reduksi yang berkorelasi dengan peningkatan kecepatan
aliran air (Gambar 2 dan Tabel 2). Dari Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa
kemampuan cartridge filter meningkat dengan meningkatnya kecepatan air. Pada
kecepatan 1.77 L/dt kemampuan reduksi TSS sebesar 9,340 %, pada kecepatan
2.33 L/dt kemampuan reduksinya 11,320 %, dan kecepatan 3.5 L/dt kemampuan
reduksinya mencapai 15,095 %.
5
7. Sepertihalnya TSS, nilai kemampuan reduksi TOM meningkat dengan
meningkatnya kecepatan arus, yakni berturut-turut sebesar 1,639 %, 2,460%, dan
4,955%. Begituhalnya TSS dan TOM, kemampuan reduksi turbidity meningkat dari
48,661%, 56,693% dan 69,554%. Dari data kemampuan cartridge ini menunjukkan
bahwa pada kecepatan 1,77 L/dt daya reduksi TSS dan TOM rendah namun
berdampak pada tingkat reduksi turbidity yang tinggi hingga mencapai 48,661%.
Rendahnya daya reduksi disebabkan oleh kondisi air uji yang digunakan yang relatif
masih baik dan ukuran partikel yang terlarut yang kecil (Cleasby, Hilmoe,
Dimitracopoulos, 1984), namun ternyata berpengaruh pada cukup tingginya
kemampuan reduksi turbidity. Akan tetapi peningkatan tingkat reduksi turbidity terjadi
pada kecepatan yang lebih besar sebagai akibat dari peningkatan reduksi partikel.
Dengan demikian ada korelasi positif antara kecepatan air, kemampuan reduksi
TSS, TOM, dan Turbidity pada penggunaan cartridge filter sederhana dengan
pemanfaatan inlet air dari permukaan besar ke permukaan kecil.
0,054 16 90 6
TSS
0,052 14 89
Daya reduksi 5
D aya R ed u ksi T SS (100% )
D aya R ed u ksi T O M (% )
12 88
0,050
4
T O M (M g / L )
T S S (M g / L )
10 87
0,048 TOM
8 86 Daya reduksi 3
0,046
6 85
2
0,044
4 84
1
0,042 2 83
0,040 0 82 0
0 1,77 2,33 3,5 0 1,77 2,33 3,5
Kecepatan arus (L/dt) Kecepatan arus (L/dt)
2,5 80
Gambar 2. Karakteristik fisika air sebelum dan
Turbidity 70 setelah melalui kartridge filter sederhana dan
D a y a R e d u k s i T u rb id it y ( % )
2 Daya reduksi
60 kemampuan reduksinya A) TSS, B) TOM, C)
Turbidity
T u rb id it y ( N T U )
1,5 50
40
1 30
20
0,5
10
0 0
0 1,77 2,33 3,5
Kecepatan arus (L/dt)
6
8. B. Mikrobiologi
Mikrobiologi yang dimaksud adalah bakteri, dengan menggunakan parameter
Total bakteri, vibrio dan aeromonas. Data hasil uji pada Tabel 3 menunjukkan
bahwa Total bakteri tereduksi dari 1660 X 102 CFU/ml pada kondisi awal menjadi
1610 X 102 CFU/ml pada kecepatan 1,77 L/dt, 253,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan
2,33 L/dt dan kembali tereduksi menjadi 120 X 102 CFU/ml pada kecepatan 3,5 L/dt.
Tabel 3. Populasi Bakteri setelah melalui filter cartridge (X 102 CFU/ml)
Kecepatan Bakteri
Total Bakteri Vibrio Aeromonas
arus (m/d) lainnya
Inisial 1660 39 3.5 1617.5
1.77 1610 30.5 0.5 1579
2.33 253.5 30.5 0.25 222.75
3.50 120 16.5 0.25 103.25
Khusus untuk jenis Vibrio mampu direduksi dari 39 X 102 CFU/ml menjadi
30,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 1,77 dan 2,33 L/dt dan kembali tereduksi kembali
menjadi 16,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 3,5 L/dt. Begitu juga jenis Aeromonas,
pada awalnya teridentifikasi lebih kecil yakni 3,5 X 102 CFU/ml dan tereduksi menjadi
0,5 X 102 CFU/ml pada kecepatan 1,77 L/dt dan 0,25 X 102 CFU/ml pada kecepatan
2,33 dan 3,5 L/dt. Sedangkan bakteri lainnya mirip dengan Total bakteri. Populasi
bakteri berawal dari 1617,5 X 102 CFU/ml, pada kecepatan arus 1,77 L/dt populasi
menurun menjadi 1579 X 102 CFU/ml, pada kecepatan 2,33 L/dt bakteri tereduksi
menjadi 222,75 X 102 CFU/ml dan kembali tereduksi menjadi 103,25 X 102 CFU/ml
pada kecepatan 3,50 L/dt. Secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat
korelasi negatif antara kecepatan air dan jumlah populasi bakteri setelah melewati
filter cartridge (Gambar 3).
Penurunan populasi bakteri ini ini bisa menunjukkan kemampuan filter
cartride dalam mereduksi populasi bakteri di dalam media budidaya. Hasil ini
dikuatkan oleh kesimpulan Lechevailler & Au, (2004) bahwa proses filtrasi
merupakan cara yang konsisten dan efektif dalam menahan mikroorganisma
patogen baik menggunakan sand filter maupun membran filter. Data Tabel 4
memperlihatkan bahwa filter cartridge bisa mereduksi populasi total bakteri sebesar
3,012 % pada kecepatan 1,77 L/dt dan meningkat drastis kemampuannya menjadi
84,729 % pada kecepatan 2,33 L/dt dan kembali meningkat menjadi 92,771 % pada
kecepatan 3,5 L/dt. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan reduksi
populasi bakteri meningkat dengan meningkatnya kecepatan air. Kemempuan
reduksi sangat nampak terlihat setelah kecepatan di atas 2,33 L/dt. Kemampuan ini
sama dengan jenis bakteri lainnya. Akan tetapi untuk jenis bakteri Vibrio sp nampak
hanya bisa dapat diresuksi sebesar 21,795% pada kecepatan 1,77 dan 2,33 L/dt,
baru meningkat menjadi 57,692 % setelah kecepatan ditingkatkan menjadi 3,5 L/dt.
Justru jenis Aeromonas justru mampu direduksi lebih dari 85 % pada kecepatan di
atas 1,77 L/dt dan meningkat menjadi 92,857 pada kecepatan 2,33 dan 3,5 L/dt. Dari
data tersebut terdapat kecenderunga positif dengan meningkatnya kecepatan arus.
Gambaran yang lebih gamlang terlihat pada Gambar 4. Gambaran tersebut
menunjukkan bahwa filter ini lebih mampu mereduksi jenis bakteri Aeromonas
dibandingkan dengan jenis Vibrio. Hal ini disebabkan oleh ukuran jenis tubuh Virio
lebih kecil dibanding dengan jenis Aeromonas dimana ukurannya berturut-turut
adalah 0,5 x 1,5 – 2,5 µm dan 0,3 – 1 x 1,3 – 3,0 µm) (Roberts, 1989)
7
9. 1800
1600 Total Bakteri
Vibrio
Pop. Bakteri (x102 CFU/ml)
1400
Aeromonas
1200 B. Lain
1000
800
600
400
200
0
Inisial 1,77 2,33 3,5
Kecepatan arus (L/dt)
Gambar 2. Populasi beberapa jenis bakteri sebelum dan sesudah melalui cartridge
filter
Tabel 4. Kemampuan filter cartridge sederhana dalam mereduksi populasi bakteri
(%)
Kecepatan arus (m/d) Total Bakteri Vibrio Aeromonas Bakteri lainnya
Inisial 0.000 0.000 0.000 0.000
1.77 3.012 21.795 85.714 2.380
2.33 84.729 21.795 92.857 86.229
3.50 92.771 57.692 92.857 93.617
100
Daya reduksi Pop. Bakteri (%)
80
60
40
20
0
Inisial 1,77 2,33 3,5
Kecepatan arus (L/dt)
Total Bakteri Vibrio Aeromonas B. Lain
Gambar 5. Kemampuan reduksi cartridge filter sederhana terhadap populasi
beberapa jenis bakteri
8
10. IV. KESIMPULAN
Filter cartridge sederhana cukup efektif dalam meningkatkan kualitas
air media budidaya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat korelasi
negatif antara kecepatan arus dengan TSS (9-15%), TOM (1-5%), Turbidity
(48,66-69,55%), dan populasi bakteri (3,01-92,77%). Sebaliknya keefektifan
reduksinya berkorelasi positif dengan kecepatan arus. Kemampuan reduksi
pada TSS (9-15%)dan TOM (1-5%) relatif rendah sedangkan turbidity cukup
tinggi (> 48 - 69%) antara Kemampuan reduksi populasi bakteri mencapai
lebih dari 85% pada kecepatan 2,33 dan 3.50 L/dt (total bakteri), dan jenis
Vibrio lebih sulit direduksi dibanding dengan jenis Aeromonas.
V. PUSTAKA
Cleasby JL, Hilmoe DJ, CJ Dimitracopoulos. 1984. Slow Sand and Direct in-
line filtration of surface water. Journal of the American Water Works
Association, 77(12):44-55.
LeChevallier, Mark W, Kwok-Keung Au. 2004. Water Treatment and Pathogen
Control. FAO. Iwa Publishing. United Kingdom.
Roberts, Ronald J. 1989. Fish Pathology. Second Edision. Bailliere Tindal.
London.
SNI 06-6989.3-2004. 2004. Cara Uji Total Padatan Terlarut. Badan
Standarisasi Nasional. Jakarta.
Tanner, SA & Ongerth JE. 1990. Evaluating the performance of slow sand
filters in Northen Idaho. Journal of American Water Works
Association, 91 (9):90-100.
Www. Lenntech.com, 2008. Cartridge Filter. Lenntech Water treatment & air
purification Holding.V. Rotterdamseweg. Netherland.
9