1. PENYISIHAN KEKERUHAN PADA
SISTEM PENGOLAHAN AIR SUNGAI
TEMBALANG DENGAN TEKNOLLOGI
RAPID SAND FILTER
Latar belakang
Ketersediaanairyangcukupsecara kuantitas,kualitas,dankontuinitassangatpenting untuk
kelangsungan hidup manusia. Masalah utama saat ini adakah kualitas dan kuantitas air tidak lagi
mampu memenuhi kebutuhan yanng terus meningkat. Terbatasnya jumlah air bersih tidak
sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk dunia yang menyebabkan konsumsi air segar
meningkat drastis.
Penelitian ini adalah penelitian lanjutan dalam penggunaan Rapid Sand Filter pada
pengolahan air Sungai tembalang untuk memperoleh desain yang optimal, efektif, dan efisien.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik air sungai tembalang
penelitian dilakukan pada saat pancaroba, sehingga diperoleh data kekeruhan yang
fluktuatif. Yang paling tinggi bis mencapai 90 NTU.
Tingkatkekeruhaninffluentyangdiijinkan pada desain rapid sand filter maksimum 25 NTU.
Oleh karena itu perlu adanya proses pretreatment yang dilakukan dengan penambahan koagulan.
Karakteristik media filter
Analisa dilakukan menggunakan sieve shaker dengan berbagai macam ikuran. Diameter
effektif pada penelitian yang terukur adalah 0.53 mm. Diameter efektif yang dipakai diluar dari
standar EPA (0.8 – 1 mm) namun masih memenuhi standar AWWA (0.5 – 6 mm). Uniformity
coefficient yang digunakan masih dalam standar EPA (1.3 – 1.5) maupun AWWA (1.2 – 1.5).
Efek perbedaan ketinggian media filter
Ketinggianmediafilterdibuatbervariasi.Umoan air mempunyai tingkat kekeruhan sebesar
23 NTU dngan loading rate 11.7 gpm/ft2
.
Semakintinggi mediafiltermakapenyisihankekruhanakansmakin baiknaumheadlossyang
dihasilkanakansemakinbesardansemakincepatcloggingyangterjadi.Hal ini membuatmediafilter
harus di backwash.
2. Efek penambahan loading rate
Effesiensi penyisihan kekeruhan menurun dengan loading rate yang lebih tinggi karena
kecepatan yang tinggi akan mengurangi waktu perpindahan partikel dan gaya hidrodinamika yang
lebihbesarakanmenurunkaneffisiensi penempelanpartikel padamediafilter atau partikel lainnya.
Efek penambahan koagulan sebagai pretreatment proses filtrasi
Koagulan yang dipakai pada penilitian ini adalah PAC (Poly Aluminium Chloride) 40 ppm.
Pada hasil percobaan yang tidak ditambahkan koagulan diperoleh data effesiensi penyisihan
kekeruhan sebesar 80% dan tingkan kekeruhan effluent 3 NTU, sedangkan dengan penambahan
koaagulan didapat effesiensi penyisihan kekeruhan sebesar 90% dan tingkat kekeruhan effluent
sebesar 0.6 NTU.
PELUANGPENELITIAN LANJUTAN
penelitian lanjutan bisa dilakukan dengan membuat variasi ketinggian media filter dan
loadingrate yanglebihtinggi agarpenggunaankoagulanlebihsedikitatausampai tidakperluadanya
penambahan koagulan.
Dilakukananalisisterhadapairyangsudahdiproses.Hal ini dilakukankarenadengan adanya
penambahan koagulan yaitu berupa zat kimia bisa mencemari lingkungan. Analisis bisa dilakukan
dengan cara sederhana yaitu dengan ditaruh mediator hidup (ikan mas) dalam air yang telah
diproses. Apabila ikannya masih hidup berarti air aman untuk dialirkan ke lingkungan.