Praktikum ini bertujuan untuk melakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protokol BGP dan menjelaskan perintah-perintah yang digunakan. Mahasiswa melakukan konfigurasi IP address, interface router, dan protokol BGP pada dua router dan dua PC. Mereka melakukan pengujian konektivitas menggunakan ping dan tracert untuk memverifikasi konfigurasi BGP berhasil. Mahasiswa juga merancang topologi yang mengintegrasikan BGP
Tugas Jaringan Komputer
Kelompok 4:
Anwar Ladiku_10215077
Bondan Abiyoga W.H_10215048
Galih Seto Satri_10215071
M. Rinaldi Hasanudin_10215053
Tri Bayu Kusnadi_10215080
Seperti yang kita ketahui bahwa definisi atau arti kata dari routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket paket jaringan ke network lain / jaringan lain yang tidak terhubung langsung dengan si router melalui internetwork. dan routing static adalah sebuah router yang tabel routingnya dikonfigurasi manual oleh administrator jaringannya . Maka routing dinamis adalah kebalikannya dari routing static tersebut. Karena routing dinamis adalah sebuah router yang tabel routing'nya dikonfigurasi otomatis oleh protokol routing yang telah dipilih sebelumnya .
RIP merupakan protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut. Adapun informasi yang diberikan dalam protokol RIP yaitu : host, network, subnet, dan route default.
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksI Putu Hariyadi
Modul free one day workshop "Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks" bagi guru SMK TKJ se-Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diselenggarakan di STMIK Bumigora Mataram
Tugas Jaringan Komputer
Kelompok 4:
Anwar Ladiku_10215077
Bondan Abiyoga W.H_10215048
Galih Seto Satri_10215071
M. Rinaldi Hasanudin_10215053
Tri Bayu Kusnadi_10215080
Seperti yang kita ketahui bahwa definisi atau arti kata dari routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket paket jaringan ke network lain / jaringan lain yang tidak terhubung langsung dengan si router melalui internetwork. dan routing static adalah sebuah router yang tabel routingnya dikonfigurasi manual oleh administrator jaringannya . Maka routing dinamis adalah kebalikannya dari routing static tersebut. Karena routing dinamis adalah sebuah router yang tabel routing'nya dikonfigurasi otomatis oleh protokol routing yang telah dipilih sebelumnya .
RIP merupakan protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut. Adapun informasi yang diberikan dalam protokol RIP yaitu : host, network, subnet, dan route default.
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksI Putu Hariyadi
Modul free one day workshop "Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks" bagi guru SMK TKJ se-Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diselenggarakan di STMIK Bumigora Mataram
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerLusiana Diyan
Packet Tracer adalah sebuah cross-platform visual simulasi alat yang dirancang oleh Cisco Systems yang memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan dan meniru modern jaringan komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan konfigurasi Cisco router dan switch menggunakan simulasi antarmuka baris perintah. Packet Tracer menggunakan drag dan drop antarmuka pengguna, yang memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus simulasi perangkat jaringan seperti yang mereka lihat cocok. Perangkat lunak ini terutama difokuskan terhadap Bersertifikat Cisco Network Associate Akademi siswa sebagai alat pendidikan untuk membantu mereka belajar CCNA fundamental konsep.
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
BGP (Border Gateway Routing Protocol) is a standardized exterior gateway protocol designed to
exchange routing and reachability information between autonomous systems (AS) on the Internet. The
Border Gateway Protocol makes routing decisions based on paths, network policies or rule-sets
configured by a network administrator, and are involved in making core routing decisions.
BGP is a very robust and scalable routing protocol, as evidenced by the fact that BGP is the routing
protocol employed on the Internet.
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkHanif Yogatama
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
Membangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC RouterLusiana Diyan
Topologi Star atau topologi bintang merupakan salah satu metode atau cara untuk menghubungkan dua atau lebih komputer dengan jaringan yang berbentuk bintang (star), dimana topologi jaringan berupa kovergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna, sehingga semua node atau titik terkoneksi dengan node tengah tersebut. Pada dasarnya, topologi star ini memanfaatkan salah satu hardware penting dalam pembentukan jaringan komputer, yaitu Hub ataupun Switch. Dengan menggunakan hub atau switc ini, maka para programmer dan juga ahli jaringan bisa membangun sebuah jaringan komputer dengan prinsip dasar menggunakan implementasi dari topologi star. Prinsip kerjanya adalah topologi star mengandalkan satu pusat atau server, yang disediakan oleh sebuah hub atau switch. Hub atau switch ini kemudian akan mentransmisikan sinyal dan juga paket data ke semua komputer yang terhubung di dalan jaringan. Disebut dengan star karena topologi ini hanya membutuhkan satu hub atau switch saja sebagai pusat penyedia data yang akan ditransmisikan. Banyaknya komputer client yang bisa terhubung dengan switch atau hub dalam topologi star ini tergantung dari jumlah port yang tersedia pada perangkat keras tersebut. Semakin banyak port pada sebuah hub atau switch, maka semakin banyak pula jumlah komputer user atau client yang bisa terhubung ke dalam jaringan tersebut.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang disetting secara manual oleh para administrator jaringan. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Apabila dalam sebuah jaringan terjadi perubahan topologi maupun perubahan pengalamatan (IP Address) maka Network Admin harus melakukan perubahan secara manual pada tabel routing. Jadi, static routing merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg dilakukan oleh admin secara manual pada tiap2 router
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerLusiana Diyan
Packet Tracer adalah sebuah cross-platform visual simulasi alat yang dirancang oleh Cisco Systems yang memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan dan meniru modern jaringan komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan konfigurasi Cisco router dan switch menggunakan simulasi antarmuka baris perintah. Packet Tracer menggunakan drag dan drop antarmuka pengguna, yang memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus simulasi perangkat jaringan seperti yang mereka lihat cocok. Perangkat lunak ini terutama difokuskan terhadap Bersertifikat Cisco Network Associate Akademi siswa sebagai alat pendidikan untuk membantu mereka belajar CCNA fundamental konsep.
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
BGP (Border Gateway Routing Protocol) is a standardized exterior gateway protocol designed to
exchange routing and reachability information between autonomous systems (AS) on the Internet. The
Border Gateway Protocol makes routing decisions based on paths, network policies or rule-sets
configured by a network administrator, and are involved in making core routing decisions.
BGP is a very robust and scalable routing protocol, as evidenced by the fact that BGP is the routing
protocol employed on the Internet.
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkHanif Yogatama
Internet Control Message Protocol (ICMP) adalah salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
Membangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC RouterLusiana Diyan
Topologi Star atau topologi bintang merupakan salah satu metode atau cara untuk menghubungkan dua atau lebih komputer dengan jaringan yang berbentuk bintang (star), dimana topologi jaringan berupa kovergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna, sehingga semua node atau titik terkoneksi dengan node tengah tersebut. Pada dasarnya, topologi star ini memanfaatkan salah satu hardware penting dalam pembentukan jaringan komputer, yaitu Hub ataupun Switch. Dengan menggunakan hub atau switc ini, maka para programmer dan juga ahli jaringan bisa membangun sebuah jaringan komputer dengan prinsip dasar menggunakan implementasi dari topologi star. Prinsip kerjanya adalah topologi star mengandalkan satu pusat atau server, yang disediakan oleh sebuah hub atau switch. Hub atau switch ini kemudian akan mentransmisikan sinyal dan juga paket data ke semua komputer yang terhubung di dalan jaringan. Disebut dengan star karena topologi ini hanya membutuhkan satu hub atau switch saja sebagai pusat penyedia data yang akan ditransmisikan. Banyaknya komputer client yang bisa terhubung dengan switch atau hub dalam topologi star ini tergantung dari jumlah port yang tersedia pada perangkat keras tersebut. Semakin banyak port pada sebuah hub atau switch, maka semakin banyak pula jumlah komputer user atau client yang bisa terhubung ke dalam jaringan tersebut.
Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang disetting secara manual oleh para administrator jaringan. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Apabila dalam sebuah jaringan terjadi perubahan topologi maupun perubahan pengalamatan (IP Address) maka Network Admin harus melakukan perubahan secara manual pada tabel routing. Jadi, static routing merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg dilakukan oleh admin secara manual pada tiap2 router
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi. OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.
Tugas Jaringan Komputer
KELOMPOK 2:
RAZAQA SUGIHARAWAN (10215001)
MUHAMMAD ISMAIL NUR SIDIQ (10215002)
BHAZY ARYA PINGGALA (10215003)
RAHMAT FIRDAUS (10215007)
M. ADI DIANSYAH (10215009)
DICKY ADNAN HADIyANTO (10215011)
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimLusiana Diyan
oppeliaSim, sebelumnya dikenal sebagai V-REP, adalah simulator robot yang digunakan dalam industri, pendidikan dan penelitian .. Itu menggunakan perpustakaan simulasi fisika ODE, Bullet, Vortex dan Newton untuk melakukan simulasi benda kaku.
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLLusiana Diyan
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multialur, multipengguna, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.
Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet.
NodeMCU adalah platform IoT open source berbiaya rendah. Ini awalnya termasuk firmware yang berjalan pada ESP8266 Wi-Fi SoC dari Espressif Systems, dan perangkat keras yang didasarkan pada modul ESP-12. Kemudian, dukungan untuk MCU 32-bit ESP32 ditambahkan.
Raspberry Pi, sering disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer papan tunggal yang seukuran dengan kartu kredit yang dapat digunakan untuk menjalankan program perkantoran, permainan komputer, dan sebagai pemutar media hingga video beresolusi tinggi.
CcoppeliaSim, sebelumnya dikenal sebagai V-REP, adalah simulator robot yang digunakan dalam industri, pendidikan dan penelitian .. Itu menggunakan perpustakaan simulasi fisika ODE, Bullet, Vortex dan Newton untuk melakukan simulasi benda kaku.
1. LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
PERTEMUAN 10
DYNAMIC ROUTING (BGP)
LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051)
2 D4 TEKNIK KOMPUTER B
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2020
2. Praktikum 10
DYNAMIC ROUTING
BORDER GATEWAY PROTOCOL (BGP)
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan Packet Tracer
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja protocol Border Gateway Protocol (BGP)
3. Mahasiswa dapat menjelaskan perintah-perintah yang digunakan pada konfigurasi router
Dasar Teori
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Routing
adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik
tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik.
Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua
atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini, router lebih dikenal sebagai alat
untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di rumah, kantor, warnet atau instansi
lainnya untuk terhubung ke Internet. Router umumnya dapat memblokir badai siaran yang
dapat mempengaruhi kinerja jaringan. Router sering bingung dengan switch, tetapi kedua
perangkat ini memiliki fungsi yang berbeda, pada router sebagai penghubung antara jalan
jaringan dan jalur jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu
mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN
(Local Action Network).
Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol
digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya
sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui
sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.
Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol
yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild
routing tables, melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk
addressing, maka yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile
phone, desktop, mac, dll). router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar
untuk memforward paket. Contoh routed protocol adalah IP, NetbeUI, IPX, Apple Talk dan
DECNet.
3. Alat dan Bahan Percobaan
1. Laptop
2. Packet Tracer
Perangkat yang Digunakan
Personal Computer
Digunakan sebagai komputer host
yang terhubung dengan salah satu
router
Router
Digunakan sebagai penghubung
antar router dan melakukan routing
Kabel Copper Straight-Through
Digunakan sebagai media transmisi
antara switch dengan komputer dan
switch dengan router
Kabel Serial DCE
Digunakan sebagai media trasnimi
antar router
Topologi Jaringan Pertama
Gambar 1. Topologi Jaringan
Prosedur
1. Buatlah topologi seperti pada gambar 1 menggunakan simulator Packet Tracer, dimana
perangkat yang dibutuhkan yaitu :
a. End devices : PC
b. Network devices : Router
c. Connections : Copper Cross-Over, Serial DCE/DTE
2. Lakukan konfigurasi IP address, subnetmask, dan default gateway pada semua PC
4. PC0
PC1
3. Lakukan konfigurasi interface pada semua router baik melalui CLI atau router config
a. Konfigurasi pada FastEthernet
Router0
6. Catatan : kita dapat mengatur clock rate hanya dengan DCE interface
4. Lakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protocol BGP pada semua router
seperi berikut, selanjutnya jalankan perintah: #show ip bgp, kemudian tampilkan
hasilnya.
Router0
Router1
7. 5. Jalankan perintah : #show ip bgp kembali pada Router1, bagaimana hasilnya? Kemudian
jalankan perintah : #show ip route pada semua router. Tampilkan hasilnya dan analisa
terhadap tabel routing.
Router0 #show ip bgp
Router0 #show ip route
8. Router1 #show ip route
6. Lakukan tes ping antar PC, kemudian tampilkan hasil percobaan anda
PC1 ke PC2
PC2 ke PC1
7. Gunakan perintah tracert untuk menganalisa pengiriman paket data dari pengirim hingga
penerima pada semua PC
9. PC1
PC2
8. Rancanglah sebuah topologi dimana anda mengintegrasikan topologi jaringan pada
gambar 1 dengan Interior Gateway Routing (IGP) routing, seperti redistribusi rute BGP
ke OSPF atau sebaliknya
9. Setelah anda merancang topologi jaringan beserta IP addressnya, lakukan konfigurasi
routing untuk melakukan redistribusi rute, kemudian lakukan pengujian koneksi
menggunakan tes ping dan tracert
Konfigurasi IP Address
PC0
13. Tes ping PC0 ke PC1 dan tracert
Tes ping PC1 ke PC0 dan tracert
14. ANALISA
Praktikum 10 ini bertujuan untuk melakukan konfigurasi dynamic routing dengan protocol
BGP menggunakan software Packet Tracer serta untuk menjelaskan maksud dari perintah –
perintah yang digunakan pada proses konfigurasi router. BGP (Border Gateway Protocol) adalah
sebuah protokol routing inter-Autonomous System dan salah satu jenis routing protokol yang banyak
digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan, Fungsi utama sistem BGP adalah untuk
bertukar informasi network yang dapat dijangkau (reachability) oleh sistem BGP lain, termasuk di
dalamnya informasi-informasi yang terdapat dalam list autonomous system (AS). BGP berjalan
melalui sebuah protokol transport, yaitu TCP. Untuk merutekan paket antar-AS internal, kita akan
membutuhkan Interior Gateway Protocol. Sementara untuk merutekan paket ke AS lain, kita
membutuhkan Exterior Gateway Protocol. BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat
melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar.
Percobaan pertama dilakukan dengan membuat topologi jaringan yang terdiri dari dua router
dan dua buah PC. Langkah pertama yang perlu dilakukan yakni konfigurasi pada IP Address
masing – masing PC agar router dapat meneruskan data dengan tepat karena memiliki alamat
yang jelas. Jika tidak dilakukan konfigurasi maka jaringan LAN tidak dapat terkoneksi
dengan jaringan yang lain. Kemudian, melakukan konfigurasi pada semua router baik pada
sisi interface FastEthernet maupun serial. Hal ini dikarenakan setiap interface harus memiliki
IP Address dan subnet mask.
Untuk melakukan konfigurasi melalui CLI terlebih dahulu masuk pada mode konfigurasi
global menggunakan perintah configure terminal kemudian dapat dilakukan konfigurasi
interface. Setelah itu untuk melakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan protocol
BGP (Border Gateway Protocol). Misalnya pada router 0, konfigurasi dilakukan dengan cara
#router bgp 1001, yang artinya membuat AS dengan nomor 1001. Lalu menentukan network
PC yang terhubung langsung dengan router0, yaitu PC0 dengan network 10.1.1.0 mask
15. 255.255.255.0. Setelah itu mendaftarkan IP address dari interface router tetangga yang
terhubung langsung dengan router0, yaitu router1 dengan IP 192.168.1.1 dan nomor AS nya
diset 1002. Setelah melakukan konfigurasi routing BGP pada router0, dilakukan cek ip bgp,
tetapi tabelnya kosong. Setelah router0 selesai dikonfigurasi, router1 juga dikonfigurasi
dengan cara yang sama, lalu melakukan cek ip bgp. Tabel IP BGP menampilkan network-
network yang terhubung pada router1, dengan informasi next hop, metric, locprf, weight,
path. Setelah konfigurasi pada router1 selesai, lalu mencoba kembali untuk cek ip bgp pada
router0, dan sudah terdapat informasi informasi network, next hop, path pada router1.
Penyebab pada pengecekan pertama pada router0 tadi #show ip bgp tidak menampilkan
apapun karena pada router1 belum dikonfigurasi, jadi router1 belum mendapat informasi
apapun dari router1. Selesai melakukan konfigurasi dynamic routing dan cek IP BGP,
kemudian melakukan pengecekan tabel routing untuk melihat apakah router sudah terhubung
dan sudah benar setting IP Addressnya. Pada tabel routing C artinya interface terhubung
langsung dan B artinya terhubung dengan protocol BGP. Contohnya pada router0, interface
yang terhubung langsung adalah 10.1.1.0 dengan interface Fa0/0 dan 192.168.1.0 dengan
interface serial2/0. Sedangkan jaringan yang terhubung melalui protocol BGP adalah
172.16.1.0 melalui router1 192.168.1.1. Langkah terakhir adalah melakukan tes ping antar
PC. Pada praktikum yang telah dilakukan, hasil tes ping menunjukkan bahwa setiap PC sudah
berhasil terhubung. Hasil tracert juga menunjukkan bahwa data terkirim dengan benar,
contoh pada PC0, data dikirim melalui router0 dengan interface 10.1.1.1 Fa0/0, lalu
diteruskan ke router1 dengan IP 192.168.1.1 serial2/0. Lalu data diterima oleh PC1 yang
memiliki IP 172.16.1.2.
Pada praktikum kedua yakni merancang topologi jaringan dengan mengintegrasikan jaringan
topologi 1 dengan Interior Gateway Routing (IGP) routing, seperti redistribusi rute BGP ke
OSPF atau sebaliknya. Gambar topologi yang digunakan sama seperti topologi sebelumnya,
dengan konfigurasi IP Address pada PC, konfigurasi router yang sama pula. Perbedaannya
terletak pada konfigurasi routing dinamis, pada hal ini menggunakan #router eigrp. Nomor
AS pada router0 dan router1 sama yakni 1000(#router eigrp 1000). Kemudian menambahkan
network yang terhubung dengan router yang isinya adalah IP network dan wildcard mask
yang selanjutnya akan menampilkan informasi yang berisi informasi neighbor router.
16. Huruf D pada tabel routing yang dilakukan setelah seluruh langkah – langkah prosedur
selesai dilakukan berarti bahwa network telah terhubung dengan protocol EIGRP (Enchanced
Interior Gateway Routing Protocol). Selain itu pada pengetesan ping dan tracert didapatkan
hasil bahwa semua device telah terhubung.
KESIMPULAN
BGP (Border Gateway Protocol) berjalan melalui sebuah protokol transport, yaitu TCP.
Untuk merutekan paket antar-AS internal, kita akan membutuhkan Interior Gateway Protocol.
Sementara untuk merutekan paket ke AS lain, kita membutuhkan Exterior Gateway Protocol.
Konfigurasi dynamic routing BGP dilakukan dengan mengatur Autonomous Systrem(AS)
dari BGP, kemudian memasukan alamat Network Local yang ada, dan mengatur Alamat
router dan AS dari router yang akan dihubungkan.
TUGAS PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Border Gateway Protocol (BGP).
Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang
digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing
protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP
termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).
Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan
lokal Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena
dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP
dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks.
BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber
berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service
Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk memperkenalkan kepada publik di luar
network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address yang
17. dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng-
advertise).
Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia
mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini
dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin untuk
membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya
proses advertise malah menyulitkan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud peers pada mekanisme routing BGP.
BGP-Peer yang dimaksud adalah protokol routing dinamik (BGP) yang dapat
memberikan informasi routing yang didapat secara otomatis dari Internet Exchange
NICE. Peers pada routing BGP adalah konsep untuk menghubungkan Router dengan AS
yang berbeda agar terhubung.
3. Jelaskan perbedaan internal BGP dan eksternal BGP.
IBGP (Internal BGP)
Internal BGP atau IBGP adalah sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router yang
menjalankan BGP yang berada dalam satu hak administrasi, atau dengan kata lain
berada dalam satu autonomous system yang sama. Sesi internal BGP biasanya
dibangun dengan cara membuat sebuah sesi BGP antarsesama router internal dengan
menggunakan nomor AS yang sama. Biasanya IBGP berguna untuk memungkinkan
router internal saling bertukar rute-rute yang didapat dari dunia luar. Dengan demikian
semua router saling dapat mengetahui rute-rute apa saja yang disimpan oleh masing-
masing router. Setelah mengetahui lebih banyak rute, maka jalan menuju ke suatu situs
di internet memiliki banyak pilihan. IBGP biasanya digunakan pada jaringan internal
ISP atau perusahaan-perusahaan besar. Tujuannya adalah agar antarsesama router di
dalamnya dapat saling bertukar informasi yang didapat dari dunia luar, atau dengan
kata lain dari AS number lain. Untuk menjalankan IBGP dalam jaringan internal,
sebuah sesi IBGP memerlukan bantuan routing protocol yang lain. Tujuannya adalah
agar router tetangga yang menjadi tujuan sesi IBGP dapat dicapai oleh router tersebut.
Hal ini diperlukan karena untuk membuka sebuah sesi BGP diperlukan reachability ke
tetangga tujuannya. Sebuah sesi IBGP antardua buah router atau lebih tidak
memerlukan koneksi secara langsung, atau dengan kata lain tidak memerlukan koneksi
Point-to-Point. Anda bisa membangun sesi IBGP antardua router meskipun keduanya
berada dalam jarak yang jauh, asalkan tidak terpisah dalam autonomous system yang
18. lain. Namun syarat untuk membuatnya demikian adalah desain dan implementasi
internal routing protocol yang baik. Internal routing protocol sangat berguna untuk
melakukan routing terhadap paket-paket komunikasi BGP sehingga bisa sampai dari
router asal ke router tujuannya.
EBGP (External BGP)
External BGP atau sering disingkat EBGP berarti sebuah sesi BGP yang terjadi
antardua router atau lebih yang berbeda autonomous systemnya atau berbeda hak
administratif. Tidak hanya sekadar beda nomor AS saja, namun benar-benar berbeda
administrasinya. Jadi misalnya router Anda dengan router ISP ingin dapat saling
bertukar informasi dengan menggunakan bantuan BGP, maka kemungkinan besar Anda
akan membuat sesi EBGP. Hal ini dikarena autonomous system router Anda dengan
router ISP dibuat berbeda. Pihak ISP tentu tidak akan memasukkan router BGP Anda
dalam autonomous systemnya karena memang bukan hak dan kewajiban mereka untuk
mengurus router Anda. Dengan perbedaan autonomous system ini, maka seperangkat
peraturan saat melakukan routing update tentu berbeda dengan apa yang ada dalam
IBGP. Untuk itulah sesi BGP jenis ini dikategorikan berbeda, yaitu sebagai External
BGP. Sesi External BGP biasanya dibuat dengan menggunakan bantuan media point-
to-point seperti misalnya line Point-to-Point serial, satelite Point-to-Point, wireless
Point-to-Point, dan banyak lagi. Sesi EBGP biasanya terjadi pada router yang letaknya
berada di perbatasan antara jaringan anda dengan jaringan lain, atau sering disebut juga
dengan istilah border router. Tujuan utama dibuatnya EBGP adalah untuk memudahkan
pendistribusian informasi routing dari pihak luar ke jaringan anda.
4. Jelaskan proses establishment untuk peering session pada protokol BGP.
Establishment adalah salah satu prosess dimana router yang menggunakan BGP telah
berhasil terhubung dengan router lain, dengan menggunakan protocol BGP. Atau
komunikasi antar router sudah terjalin. Proses estabilishment dilakukan dengan cara
mengkonfigurasi IP Address dan interface router neighbor yang terhubung langsung
dengan router menggunakan nomor AS neighbor tersebut. Contohnya pada router0
mengkonfigurasi neighbor yaitu router1 dengan IP Address 192.168.1.1 remote-as
1002. Lalu, pada router1 juga melakukan konfgurasi neighbor yaitu router0 dengan IP
Address 192.168.1.2 remote-as 1001. Baik router0 maupun router1 tersebut memiliki
nomor AS yang berbeda.