SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
PERTEMUAN 10
DYNAMIC ROUTING (BGP)
LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051)
2 D4 TEKNIK KOMPUTER B
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2020
Praktikum 10
DYNAMIC ROUTING
BORDER GATEWAY PROTOCOL (BGP)
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan Packet Tracer
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja protocol Border Gateway Protocol (BGP)
3. Mahasiswa dapat menjelaskan perintah-perintah yang digunakan pada konfigurasi router
Dasar Teori
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Routing
adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik
tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik.
Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua
atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini, router lebih dikenal sebagai alat
untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di rumah, kantor, warnet atau instansi
lainnya untuk terhubung ke Internet. Router umumnya dapat memblokir badai siaran yang
dapat mempengaruhi kinerja jaringan. Router sering bingung dengan switch, tetapi kedua
perangkat ini memiliki fungsi yang berbeda, pada router sebagai penghubung antara jalan
jaringan dan jalur jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu
mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN
(Local Action Network).
Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol
digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya
sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui
sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.
Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol
yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild
routing tables, melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk
addressing, maka yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile
phone, desktop, mac, dll). router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar
untuk memforward paket. Contoh routed protocol adalah IP, NetbeUI, IPX, Apple Talk dan
DECNet.
Alat dan Bahan Percobaan
1. Laptop
2. Packet Tracer
Perangkat yang Digunakan
Personal Computer
Digunakan sebagai komputer host
yang terhubung dengan salah satu
router
Router
Digunakan sebagai penghubung
antar router dan melakukan routing
Kabel Copper Straight-Through
Digunakan sebagai media transmisi
antara switch dengan komputer dan
switch dengan router
Kabel Serial DCE
Digunakan sebagai media trasnimi
antar router
Topologi Jaringan Pertama
Gambar 1. Topologi Jaringan
Prosedur
1. Buatlah topologi seperti pada gambar 1 menggunakan simulator Packet Tracer, dimana
perangkat yang dibutuhkan yaitu :
a. End devices : PC
b. Network devices : Router
c. Connections : Copper Cross-Over, Serial DCE/DTE
2. Lakukan konfigurasi IP address, subnetmask, dan default gateway pada semua PC
PC0
PC1
3. Lakukan konfigurasi interface pada semua router baik melalui CLI atau router config
a. Konfigurasi pada FastEthernet
Router0
Router1
b. Konfigurasi pada serial
Router0
Router1
Catatan : kita dapat mengatur clock rate hanya dengan DCE interface
4. Lakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protocol BGP pada semua router
seperi berikut, selanjutnya jalankan perintah: #show ip bgp, kemudian tampilkan
hasilnya.
Router0
Router1
5. Jalankan perintah : #show ip bgp kembali pada Router1, bagaimana hasilnya? Kemudian
jalankan perintah : #show ip route pada semua router. Tampilkan hasilnya dan analisa
terhadap tabel routing.
Router0 #show ip bgp
Router0 #show ip route
Router1 #show ip route
6. Lakukan tes ping antar PC, kemudian tampilkan hasil percobaan anda
PC1 ke PC2
PC2 ke PC1
7. Gunakan perintah tracert untuk menganalisa pengiriman paket data dari pengirim hingga
penerima pada semua PC
PC1
PC2
8. Rancanglah sebuah topologi dimana anda mengintegrasikan topologi jaringan pada
gambar 1 dengan Interior Gateway Routing (IGP) routing, seperti redistribusi rute BGP
ke OSPF atau sebaliknya
9. Setelah anda merancang topologi jaringan beserta IP addressnya, lakukan konfigurasi
routing untuk melakukan redistribusi rute, kemudian lakukan pengujian koneksi
menggunakan tes ping dan tracert
Konfigurasi IP Address
PC0
PC1
Konfigurasi router pada FastEthernet
Router0
Router1
Konfigurasi router pada serial
Router0
Router1
Konfigurasi routing dinamis dengan IGP routing
Router0
Router1
Router0 #show ip route
Router1 #show ip route
Tes ping PC0 ke PC1 dan tracert
Tes ping PC1 ke PC0 dan tracert
ANALISA
Praktikum 10 ini bertujuan untuk melakukan konfigurasi dynamic routing dengan protocol
BGP menggunakan software Packet Tracer serta untuk menjelaskan maksud dari perintah –
perintah yang digunakan pada proses konfigurasi router. BGP (Border Gateway Protocol) adalah
sebuah protokol routing inter-Autonomous System dan salah satu jenis routing protokol yang banyak
digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan, Fungsi utama sistem BGP adalah untuk
bertukar informasi network yang dapat dijangkau (reachability) oleh sistem BGP lain, termasuk di
dalamnya informasi-informasi yang terdapat dalam list autonomous system (AS). BGP berjalan
melalui sebuah protokol transport, yaitu TCP. Untuk merutekan paket antar-AS internal, kita akan
membutuhkan Interior Gateway Protocol. Sementara untuk merutekan paket ke AS lain, kita
membutuhkan Exterior Gateway Protocol. BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat
melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar.
Percobaan pertama dilakukan dengan membuat topologi jaringan yang terdiri dari dua router
dan dua buah PC. Langkah pertama yang perlu dilakukan yakni konfigurasi pada IP Address
masing – masing PC agar router dapat meneruskan data dengan tepat karena memiliki alamat
yang jelas. Jika tidak dilakukan konfigurasi maka jaringan LAN tidak dapat terkoneksi
dengan jaringan yang lain. Kemudian, melakukan konfigurasi pada semua router baik pada
sisi interface FastEthernet maupun serial. Hal ini dikarenakan setiap interface harus memiliki
IP Address dan subnet mask.
Untuk melakukan konfigurasi melalui CLI terlebih dahulu masuk pada mode konfigurasi
global menggunakan perintah configure terminal kemudian dapat dilakukan konfigurasi
interface. Setelah itu untuk melakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan protocol
BGP (Border Gateway Protocol). Misalnya pada router 0, konfigurasi dilakukan dengan cara
#router bgp 1001, yang artinya membuat AS dengan nomor 1001. Lalu menentukan network
PC yang terhubung langsung dengan router0, yaitu PC0 dengan network 10.1.1.0 mask
255.255.255.0. Setelah itu mendaftarkan IP address dari interface router tetangga yang
terhubung langsung dengan router0, yaitu router1 dengan IP 192.168.1.1 dan nomor AS nya
diset 1002. Setelah melakukan konfigurasi routing BGP pada router0, dilakukan cek ip bgp,
tetapi tabelnya kosong. Setelah router0 selesai dikonfigurasi, router1 juga dikonfigurasi
dengan cara yang sama, lalu melakukan cek ip bgp. Tabel IP BGP menampilkan network-
network yang terhubung pada router1, dengan informasi next hop, metric, locprf, weight,
path. Setelah konfigurasi pada router1 selesai, lalu mencoba kembali untuk cek ip bgp pada
router0, dan sudah terdapat informasi informasi network, next hop, path pada router1.
Penyebab pada pengecekan pertama pada router0 tadi #show ip bgp tidak menampilkan
apapun karena pada router1 belum dikonfigurasi, jadi router1 belum mendapat informasi
apapun dari router1. Selesai melakukan konfigurasi dynamic routing dan cek IP BGP,
kemudian melakukan pengecekan tabel routing untuk melihat apakah router sudah terhubung
dan sudah benar setting IP Addressnya. Pada tabel routing C artinya interface terhubung
langsung dan B artinya terhubung dengan protocol BGP. Contohnya pada router0, interface
yang terhubung langsung adalah 10.1.1.0 dengan interface Fa0/0 dan 192.168.1.0 dengan
interface serial2/0. Sedangkan jaringan yang terhubung melalui protocol BGP adalah
172.16.1.0 melalui router1 192.168.1.1. Langkah terakhir adalah melakukan tes ping antar
PC. Pada praktikum yang telah dilakukan, hasil tes ping menunjukkan bahwa setiap PC sudah
berhasil terhubung. Hasil tracert juga menunjukkan bahwa data terkirim dengan benar,
contoh pada PC0, data dikirim melalui router0 dengan interface 10.1.1.1 Fa0/0, lalu
diteruskan ke router1 dengan IP 192.168.1.1 serial2/0. Lalu data diterima oleh PC1 yang
memiliki IP 172.16.1.2.
Pada praktikum kedua yakni merancang topologi jaringan dengan mengintegrasikan jaringan
topologi 1 dengan Interior Gateway Routing (IGP) routing, seperti redistribusi rute BGP ke
OSPF atau sebaliknya. Gambar topologi yang digunakan sama seperti topologi sebelumnya,
dengan konfigurasi IP Address pada PC, konfigurasi router yang sama pula. Perbedaannya
terletak pada konfigurasi routing dinamis, pada hal ini menggunakan #router eigrp. Nomor
AS pada router0 dan router1 sama yakni 1000(#router eigrp 1000). Kemudian menambahkan
network yang terhubung dengan router yang isinya adalah IP network dan wildcard mask
yang selanjutnya akan menampilkan informasi yang berisi informasi neighbor router.
Huruf D pada tabel routing yang dilakukan setelah seluruh langkah – langkah prosedur
selesai dilakukan berarti bahwa network telah terhubung dengan protocol EIGRP (Enchanced
Interior Gateway Routing Protocol). Selain itu pada pengetesan ping dan tracert didapatkan
hasil bahwa semua device telah terhubung.
KESIMPULAN
BGP (Border Gateway Protocol) berjalan melalui sebuah protokol transport, yaitu TCP.
Untuk merutekan paket antar-AS internal, kita akan membutuhkan Interior Gateway Protocol.
Sementara untuk merutekan paket ke AS lain, kita membutuhkan Exterior Gateway Protocol.
Konfigurasi dynamic routing BGP dilakukan dengan mengatur Autonomous Systrem(AS)
dari BGP, kemudian memasukan alamat Network Local yang ada, dan mengatur Alamat
router dan AS dari router yang akan dihubungkan.
TUGAS PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Border Gateway Protocol (BGP).
Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang
digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing
protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP
termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP).
Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan
lokal Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena
dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP
dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks.
BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber
berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service
Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk memperkenalkan kepada publik di luar
network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address yang
dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng-
advertise).
Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia
mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini
dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin untuk
membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya
proses advertise malah menyulitkan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud peers pada mekanisme routing BGP.
BGP-Peer yang dimaksud adalah protokol routing dinamik (BGP) yang dapat
memberikan informasi routing yang didapat secara otomatis dari Internet Exchange
NICE. Peers pada routing BGP adalah konsep untuk menghubungkan Router dengan AS
yang berbeda agar terhubung.
3. Jelaskan perbedaan internal BGP dan eksternal BGP.
 IBGP (Internal BGP)
Internal BGP atau IBGP adalah sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router yang
menjalankan BGP yang berada dalam satu hak administrasi, atau dengan kata lain
berada dalam satu autonomous system yang sama. Sesi internal BGP biasanya
dibangun dengan cara membuat sebuah sesi BGP antarsesama router internal dengan
menggunakan nomor AS yang sama. Biasanya IBGP berguna untuk memungkinkan
router internal saling bertukar rute-rute yang didapat dari dunia luar. Dengan demikian
semua router saling dapat mengetahui rute-rute apa saja yang disimpan oleh masing-
masing router. Setelah mengetahui lebih banyak rute, maka jalan menuju ke suatu situs
di internet memiliki banyak pilihan. IBGP biasanya digunakan pada jaringan internal
ISP atau perusahaan-perusahaan besar. Tujuannya adalah agar antarsesama router di
dalamnya dapat saling bertukar informasi yang didapat dari dunia luar, atau dengan
kata lain dari AS number lain. Untuk menjalankan IBGP dalam jaringan internal,
sebuah sesi IBGP memerlukan bantuan routing protocol yang lain. Tujuannya adalah
agar router tetangga yang menjadi tujuan sesi IBGP dapat dicapai oleh router tersebut.
Hal ini diperlukan karena untuk membuka sebuah sesi BGP diperlukan reachability ke
tetangga tujuannya. Sebuah sesi IBGP antardua buah router atau lebih tidak
memerlukan koneksi secara langsung, atau dengan kata lain tidak memerlukan koneksi
Point-to-Point. Anda bisa membangun sesi IBGP antardua router meskipun keduanya
berada dalam jarak yang jauh, asalkan tidak terpisah dalam autonomous system yang
lain. Namun syarat untuk membuatnya demikian adalah desain dan implementasi
internal routing protocol yang baik. Internal routing protocol sangat berguna untuk
melakukan routing terhadap paket-paket komunikasi BGP sehingga bisa sampai dari
router asal ke router tujuannya.
 EBGP (External BGP)
External BGP atau sering disingkat EBGP berarti sebuah sesi BGP yang terjadi
antardua router atau lebih yang berbeda autonomous systemnya atau berbeda hak
administratif. Tidak hanya sekadar beda nomor AS saja, namun benar-benar berbeda
administrasinya. Jadi misalnya router Anda dengan router ISP ingin dapat saling
bertukar informasi dengan menggunakan bantuan BGP, maka kemungkinan besar Anda
akan membuat sesi EBGP. Hal ini dikarena autonomous system router Anda dengan
router ISP dibuat berbeda. Pihak ISP tentu tidak akan memasukkan router BGP Anda
dalam autonomous systemnya karena memang bukan hak dan kewajiban mereka untuk
mengurus router Anda. Dengan perbedaan autonomous system ini, maka seperangkat
peraturan saat melakukan routing update tentu berbeda dengan apa yang ada dalam
IBGP. Untuk itulah sesi BGP jenis ini dikategorikan berbeda, yaitu sebagai External
BGP. Sesi External BGP biasanya dibuat dengan menggunakan bantuan media point-
to-point seperti misalnya line Point-to-Point serial, satelite Point-to-Point, wireless
Point-to-Point, dan banyak lagi. Sesi EBGP biasanya terjadi pada router yang letaknya
berada di perbatasan antara jaringan anda dengan jaringan lain, atau sering disebut juga
dengan istilah border router. Tujuan utama dibuatnya EBGP adalah untuk memudahkan
pendistribusian informasi routing dari pihak luar ke jaringan anda.
4. Jelaskan proses establishment untuk peering session pada protokol BGP.
Establishment adalah salah satu prosess dimana router yang menggunakan BGP telah
berhasil terhubung dengan router lain, dengan menggunakan protocol BGP. Atau
komunikasi antar router sudah terjalin. Proses estabilishment dilakukan dengan cara
mengkonfigurasi IP Address dan interface router neighbor yang terhubung langsung
dengan router menggunakan nomor AS neighbor tersebut. Contohnya pada router0
mengkonfigurasi neighbor yaitu router1 dengan IP Address 192.168.1.1 remote-as
1002. Lalu, pada router1 juga melakukan konfgurasi neighbor yaitu router0 dengan IP
Address 192.168.1.2 remote-as 1001. Baik router0 maupun router1 tersebut memiliki
nomor AS yang berbeda.

More Related Content

What's hot

CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 6CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
Nil Menon
 
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerMembangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Lusiana Diyan
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
HasobrBlank
 
Cisco packet tracer router
Cisco packet tracer  routerCisco packet tracer  router
Cisco packet tracer router
rishi ram khanal
 
Laporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic routerLaporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic router
Willy Winas
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
esterina95
 
Rancangan Data Center Untuk 3 Gedung Masing-Masing Gedung 4 Lantai
Rancangan Data Center Untuk 3 Gedung Masing-Masing Gedung 4 LantaiRancangan Data Center Untuk 3 Gedung Masing-Masing Gedung 4 Lantai
Rancangan Data Center Untuk 3 Gedung Masing-Masing Gedung 4 Lantai
Fanny Oktaviarti
 
Backup & Restore TFTP Cisco Packet Tracert
Backup & Restore TFTP Cisco Packet TracertBackup & Restore TFTP Cisco Packet Tracert
Backup & Restore TFTP Cisco Packet TracertIrmanda Dwi Prakoso
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Lia Rusdyana Dewi
 
Bgp (ppt)
Bgp (ppt)Bgp (ppt)
Concept of Network Routing Layer
Concept of Network Routing LayerConcept of Network Routing Layer
Concept of Network Routing Layer
Pawan Singh
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
penyejuk qolbu
 
Chapter 06 - Routing
Chapter 06 - RoutingChapter 06 - Routing
Chapter 06 - Routingphanleson
 
Solusi UTS Genap Praktikum Sistem Keamanan Jaringan - STMIK Bumigora
Solusi UTS Genap Praktikum Sistem Keamanan Jaringan - STMIK BumigoraSolusi UTS Genap Praktikum Sistem Keamanan Jaringan - STMIK Bumigora
Solusi UTS Genap Praktikum Sistem Keamanan Jaringan - STMIK Bumigora
I Putu Hariyadi
 
BGP (border gateway routing protocol)
BGP (border gateway routing protocol)BGP (border gateway routing protocol)
BGP (border gateway routing protocol)
Netwax Lab
 
Rangkuman Addressing
Rangkuman AddressingRangkuman Addressing
Rangkuman Addressing
Robby Firmansyah
 
Routing
RoutingRouting
Routing
Amna Nawazish
 
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkMonitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Hanif Yogatama
 
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanLaporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanWilly Winas
 

What's hot (20)

CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 6CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
CCNA 2 Routing and Switching v5.0 Chapter 6
 
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerMembangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet Tracer
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 
Cisco packet tracer router
Cisco packet tracer  routerCisco packet tracer  router
Cisco packet tracer router
 
Laporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic routerLaporan 5 routing static mikrotic router
Laporan 5 routing static mikrotic router
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
 
Rancangan Data Center Untuk 3 Gedung Masing-Masing Gedung 4 Lantai
Rancangan Data Center Untuk 3 Gedung Masing-Masing Gedung 4 LantaiRancangan Data Center Untuk 3 Gedung Masing-Masing Gedung 4 Lantai
Rancangan Data Center Untuk 3 Gedung Masing-Masing Gedung 4 Lantai
 
Backup & Restore TFTP Cisco Packet Tracert
Backup & Restore TFTP Cisco Packet TracertBackup & Restore TFTP Cisco Packet Tracert
Backup & Restore TFTP Cisco Packet Tracert
 
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network ProgrammingNetwork Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
Network Programming 1 - Teori Dasar Network Programming
 
Bgp (ppt)
Bgp (ppt)Bgp (ppt)
Bgp (ppt)
 
Concept of Network Routing Layer
Concept of Network Routing LayerConcept of Network Routing Layer
Concept of Network Routing Layer
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
Chapter 06 - Routing
Chapter 06 - RoutingChapter 06 - Routing
Chapter 06 - Routing
 
Solusi UTS Genap Praktikum Sistem Keamanan Jaringan - STMIK Bumigora
Solusi UTS Genap Praktikum Sistem Keamanan Jaringan - STMIK BumigoraSolusi UTS Genap Praktikum Sistem Keamanan Jaringan - STMIK Bumigora
Solusi UTS Genap Praktikum Sistem Keamanan Jaringan - STMIK Bumigora
 
BGP (border gateway routing protocol)
BGP (border gateway routing protocol)BGP (border gateway routing protocol)
BGP (border gateway routing protocol)
 
Rangkuman Addressing
Rangkuman AddressingRangkuman Addressing
Rangkuman Addressing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Ppt of routing protocols
Ppt of routing protocolsPpt of routing protocols
Ppt of routing protocols
 
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkMonitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
 
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanLaporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
 

Similar to Dynamic routing (bgp)

Membangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC Router
Membangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC RouterMembangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC Router
Membangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC Router
Lusiana Diyan
 
Static Routing
Static RoutingStatic Routing
Static Routing
Lusiana Diyan
 
Routing Information Protocol
Routing Information ProtocolRouting Information Protocol
Routing Information Protocol
Agrippina Griseldis Jemima Walujo
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4Boy Cdr
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)
Lusiana Diyan
 
Routing
RoutingRouting
Routing
Rico_Ricaldo
 
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-bModul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Deprilana Ego Prakasa
 
Static routing
Static routingStatic routing
Static routing
HARRY CHAN PUTRA
 
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptxP7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
smk methodist-8
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
ismailnursidiq
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5Boy Cdr
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
Barie Malkan
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
glennsade
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
32120023
 
Routing Static Menggunakan Winbox
Routing Static Menggunakan WinboxRouting Static Menggunakan Winbox
Routing Static Menggunakan Winbox
Nanda Afif
 

Similar to Dynamic routing (bgp) (20)

Membangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC Router
Membangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC RouterMembangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC Router
Membangun Topologi Jaringan Star Menggunakan PC Router
 
Static Routing
Static RoutingStatic Routing
Static Routing
 
Routing Information Protocol
Routing Information ProtocolRouting Information Protocol
Routing Information Protocol
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF)
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Laporan resmi 4 fadiela
Laporan resmi 4   fadielaLaporan resmi 4   fadiela
Laporan resmi 4 fadiela
 
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-bModul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
Modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
 
Static routing
Static routingStatic routing
Static routing
 
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptxP7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
P7-ROUTING DINAMIS-OSPF.pptx
 
Rip versi 1
Rip versi 1Rip versi 1
Rip versi 1
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
Jurnal Skripsi final
Jurnal Skripsi finalJurnal Skripsi final
Jurnal Skripsi final
 
Bab II routing
Bab II routingBab II routing
Bab II routing
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Laporan 5 routing static
Laporan 5 routing staticLaporan 5 routing static
Laporan 5 routing static
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Routing Static Menggunakan Winbox
Routing Static Menggunakan WinboxRouting Static Menggunakan Winbox
Routing Static Menggunakan Winbox
 

More from Lusiana Diyan

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
Lusiana Diyan
 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
Lusiana Diyan
 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Lusiana Diyan
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Lusiana Diyan
 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
Lusiana Diyan
 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
Lusiana Diyan
 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Lusiana Diyan
 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
Lusiana Diyan
 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
Lusiana Diyan
 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
Lusiana Diyan
 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Lusiana Diyan
 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
Lusiana Diyan
 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Lusiana Diyan
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Lusiana Diyan
 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Lusiana Diyan
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Lusiana Diyan
 

More from Lusiana Diyan (20)

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
 

Recently uploaded

1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 

Recently uploaded (11)

1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 

Dynamic routing (bgp)

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER PERTEMUAN 10 DYNAMIC ROUTING (BGP) LUSIANA DIYAN NINGRUM (2210181051) 2 D4 TEKNIK KOMPUTER B POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SURABAYA 2020
  • 2. Praktikum 10 DYNAMIC ROUTING BORDER GATEWAY PROTOCOL (BGP) Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan Packet Tracer 2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja protocol Border Gateway Protocol (BGP) 3. Mahasiswa dapat menjelaskan perintah-perintah yang digunakan pada konfigurasi router Dasar Teori Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path). Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini, router lebih dikenal sebagai alat untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di rumah, kantor, warnet atau instansi lainnya untuk terhubung ke Internet. Router umumnya dapat memblokir badai siaran yang dapat mempengaruhi kinerja jaringan. Router sering bingung dengan switch, tetapi kedua perangkat ini memiliki fungsi yang berbeda, pada router sebagai penghubung antara jalan jaringan dan jalur jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN (Local Action Network). Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF. Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild routing tables, melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk addressing, maka yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile phone, desktop, mac, dll). router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar untuk memforward paket. Contoh routed protocol adalah IP, NetbeUI, IPX, Apple Talk dan DECNet.
  • 3. Alat dan Bahan Percobaan 1. Laptop 2. Packet Tracer Perangkat yang Digunakan Personal Computer Digunakan sebagai komputer host yang terhubung dengan salah satu router Router Digunakan sebagai penghubung antar router dan melakukan routing Kabel Copper Straight-Through Digunakan sebagai media transmisi antara switch dengan komputer dan switch dengan router Kabel Serial DCE Digunakan sebagai media trasnimi antar router Topologi Jaringan Pertama Gambar 1. Topologi Jaringan Prosedur 1. Buatlah topologi seperti pada gambar 1 menggunakan simulator Packet Tracer, dimana perangkat yang dibutuhkan yaitu : a. End devices : PC b. Network devices : Router c. Connections : Copper Cross-Over, Serial DCE/DTE 2. Lakukan konfigurasi IP address, subnetmask, dan default gateway pada semua PC
  • 4. PC0 PC1 3. Lakukan konfigurasi interface pada semua router baik melalui CLI atau router config a. Konfigurasi pada FastEthernet Router0
  • 5. Router1 b. Konfigurasi pada serial Router0 Router1
  • 6. Catatan : kita dapat mengatur clock rate hanya dengan DCE interface 4. Lakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protocol BGP pada semua router seperi berikut, selanjutnya jalankan perintah: #show ip bgp, kemudian tampilkan hasilnya. Router0 Router1
  • 7. 5. Jalankan perintah : #show ip bgp kembali pada Router1, bagaimana hasilnya? Kemudian jalankan perintah : #show ip route pada semua router. Tampilkan hasilnya dan analisa terhadap tabel routing. Router0 #show ip bgp Router0 #show ip route
  • 8. Router1 #show ip route 6. Lakukan tes ping antar PC, kemudian tampilkan hasil percobaan anda PC1 ke PC2 PC2 ke PC1 7. Gunakan perintah tracert untuk menganalisa pengiriman paket data dari pengirim hingga penerima pada semua PC
  • 9. PC1 PC2 8. Rancanglah sebuah topologi dimana anda mengintegrasikan topologi jaringan pada gambar 1 dengan Interior Gateway Routing (IGP) routing, seperti redistribusi rute BGP ke OSPF atau sebaliknya 9. Setelah anda merancang topologi jaringan beserta IP addressnya, lakukan konfigurasi routing untuk melakukan redistribusi rute, kemudian lakukan pengujian koneksi menggunakan tes ping dan tracert Konfigurasi IP Address PC0
  • 10. PC1 Konfigurasi router pada FastEthernet Router0 Router1
  • 11. Konfigurasi router pada serial Router0 Router1 Konfigurasi routing dinamis dengan IGP routing Router0
  • 12. Router1 Router0 #show ip route Router1 #show ip route
  • 13. Tes ping PC0 ke PC1 dan tracert Tes ping PC1 ke PC0 dan tracert
  • 14. ANALISA Praktikum 10 ini bertujuan untuk melakukan konfigurasi dynamic routing dengan protocol BGP menggunakan software Packet Tracer serta untuk menjelaskan maksud dari perintah – perintah yang digunakan pada proses konfigurasi router. BGP (Border Gateway Protocol) adalah sebuah protokol routing inter-Autonomous System dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan, Fungsi utama sistem BGP adalah untuk bertukar informasi network yang dapat dijangkau (reachability) oleh sistem BGP lain, termasuk di dalamnya informasi-informasi yang terdapat dalam list autonomous system (AS). BGP berjalan melalui sebuah protokol transport, yaitu TCP. Untuk merutekan paket antar-AS internal, kita akan membutuhkan Interior Gateway Protocol. Sementara untuk merutekan paket ke AS lain, kita membutuhkan Exterior Gateway Protocol. BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar. Percobaan pertama dilakukan dengan membuat topologi jaringan yang terdiri dari dua router dan dua buah PC. Langkah pertama yang perlu dilakukan yakni konfigurasi pada IP Address masing – masing PC agar router dapat meneruskan data dengan tepat karena memiliki alamat yang jelas. Jika tidak dilakukan konfigurasi maka jaringan LAN tidak dapat terkoneksi dengan jaringan yang lain. Kemudian, melakukan konfigurasi pada semua router baik pada sisi interface FastEthernet maupun serial. Hal ini dikarenakan setiap interface harus memiliki IP Address dan subnet mask. Untuk melakukan konfigurasi melalui CLI terlebih dahulu masuk pada mode konfigurasi global menggunakan perintah configure terminal kemudian dapat dilakukan konfigurasi interface. Setelah itu untuk melakukan konfigurasi dynamic routing menggunakan protocol BGP (Border Gateway Protocol). Misalnya pada router 0, konfigurasi dilakukan dengan cara #router bgp 1001, yang artinya membuat AS dengan nomor 1001. Lalu menentukan network PC yang terhubung langsung dengan router0, yaitu PC0 dengan network 10.1.1.0 mask
  • 15. 255.255.255.0. Setelah itu mendaftarkan IP address dari interface router tetangga yang terhubung langsung dengan router0, yaitu router1 dengan IP 192.168.1.1 dan nomor AS nya diset 1002. Setelah melakukan konfigurasi routing BGP pada router0, dilakukan cek ip bgp, tetapi tabelnya kosong. Setelah router0 selesai dikonfigurasi, router1 juga dikonfigurasi dengan cara yang sama, lalu melakukan cek ip bgp. Tabel IP BGP menampilkan network- network yang terhubung pada router1, dengan informasi next hop, metric, locprf, weight, path. Setelah konfigurasi pada router1 selesai, lalu mencoba kembali untuk cek ip bgp pada router0, dan sudah terdapat informasi informasi network, next hop, path pada router1. Penyebab pada pengecekan pertama pada router0 tadi #show ip bgp tidak menampilkan apapun karena pada router1 belum dikonfigurasi, jadi router1 belum mendapat informasi apapun dari router1. Selesai melakukan konfigurasi dynamic routing dan cek IP BGP, kemudian melakukan pengecekan tabel routing untuk melihat apakah router sudah terhubung dan sudah benar setting IP Addressnya. Pada tabel routing C artinya interface terhubung langsung dan B artinya terhubung dengan protocol BGP. Contohnya pada router0, interface yang terhubung langsung adalah 10.1.1.0 dengan interface Fa0/0 dan 192.168.1.0 dengan interface serial2/0. Sedangkan jaringan yang terhubung melalui protocol BGP adalah 172.16.1.0 melalui router1 192.168.1.1. Langkah terakhir adalah melakukan tes ping antar PC. Pada praktikum yang telah dilakukan, hasil tes ping menunjukkan bahwa setiap PC sudah berhasil terhubung. Hasil tracert juga menunjukkan bahwa data terkirim dengan benar, contoh pada PC0, data dikirim melalui router0 dengan interface 10.1.1.1 Fa0/0, lalu diteruskan ke router1 dengan IP 192.168.1.1 serial2/0. Lalu data diterima oleh PC1 yang memiliki IP 172.16.1.2. Pada praktikum kedua yakni merancang topologi jaringan dengan mengintegrasikan jaringan topologi 1 dengan Interior Gateway Routing (IGP) routing, seperti redistribusi rute BGP ke OSPF atau sebaliknya. Gambar topologi yang digunakan sama seperti topologi sebelumnya, dengan konfigurasi IP Address pada PC, konfigurasi router yang sama pula. Perbedaannya terletak pada konfigurasi routing dinamis, pada hal ini menggunakan #router eigrp. Nomor AS pada router0 dan router1 sama yakni 1000(#router eigrp 1000). Kemudian menambahkan network yang terhubung dengan router yang isinya adalah IP network dan wildcard mask yang selanjutnya akan menampilkan informasi yang berisi informasi neighbor router.
  • 16. Huruf D pada tabel routing yang dilakukan setelah seluruh langkah – langkah prosedur selesai dilakukan berarti bahwa network telah terhubung dengan protocol EIGRP (Enchanced Interior Gateway Routing Protocol). Selain itu pada pengetesan ping dan tracert didapatkan hasil bahwa semua device telah terhubung. KESIMPULAN BGP (Border Gateway Protocol) berjalan melalui sebuah protokol transport, yaitu TCP. Untuk merutekan paket antar-AS internal, kita akan membutuhkan Interior Gateway Protocol. Sementara untuk merutekan paket ke AS lain, kita membutuhkan Exterior Gateway Protocol. Konfigurasi dynamic routing BGP dilakukan dengan mengatur Autonomous Systrem(AS) dari BGP, kemudian memasukan alamat Network Local yang ada, dan mengatur Alamat router dan AS dari router yang akan dihubungkan. TUGAS PERTANYAAN 1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Border Gateway Protocol (BGP). Border Gateway Protocol (BGP) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar Autonomous System (AS), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis Exterior Gateway Protokol (EGP). Dengan adanya EGP, router dapat melakukan pertukaran rute dari dan ke luar jaringan lokal Auotonomous System (AS). BGP mempunyai skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran routing pada beberapa organisasi besar. Oleh karena itu BGP dikenal dengan routing protokol yang sangat rumit dan kompleks. BGP memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengatur trafik-trafik dari sumber berbeda di dalam network multi-home (tersambung ke lebih dari 1 ISP/Internet Service Provider). Tujuan utama BGP adalah untuk memperkenalkan kepada publik di luar network (upsteram provider atau peer) tentang rute atau porsi spasi address yang
  • 17. dimiliki dengan “meminta izin” membawa data ke suatu spasi address tujuan (meng- advertise). Salah satu kelemahan yang mungkin dihadapi oleh BGP routing adalah ia mempublikasikan rute yang tidak diketahui bagaimana cara mencapainya. Ini dinamakan black-holing, yaitu melakukan advertise, atau meminta izin untuk membawa data, tetapi beberapa bagian spasi address adalah milik orang lain, akibatnya proses advertise malah menyulitkan. 2. Jelaskan apa yang dimaksud peers pada mekanisme routing BGP. BGP-Peer yang dimaksud adalah protokol routing dinamik (BGP) yang dapat memberikan informasi routing yang didapat secara otomatis dari Internet Exchange NICE. Peers pada routing BGP adalah konsep untuk menghubungkan Router dengan AS yang berbeda agar terhubung. 3. Jelaskan perbedaan internal BGP dan eksternal BGP.  IBGP (Internal BGP) Internal BGP atau IBGP adalah sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router yang menjalankan BGP yang berada dalam satu hak administrasi, atau dengan kata lain berada dalam satu autonomous system yang sama. Sesi internal BGP biasanya dibangun dengan cara membuat sebuah sesi BGP antarsesama router internal dengan menggunakan nomor AS yang sama. Biasanya IBGP berguna untuk memungkinkan router internal saling bertukar rute-rute yang didapat dari dunia luar. Dengan demikian semua router saling dapat mengetahui rute-rute apa saja yang disimpan oleh masing- masing router. Setelah mengetahui lebih banyak rute, maka jalan menuju ke suatu situs di internet memiliki banyak pilihan. IBGP biasanya digunakan pada jaringan internal ISP atau perusahaan-perusahaan besar. Tujuannya adalah agar antarsesama router di dalamnya dapat saling bertukar informasi yang didapat dari dunia luar, atau dengan kata lain dari AS number lain. Untuk menjalankan IBGP dalam jaringan internal, sebuah sesi IBGP memerlukan bantuan routing protocol yang lain. Tujuannya adalah agar router tetangga yang menjadi tujuan sesi IBGP dapat dicapai oleh router tersebut. Hal ini diperlukan karena untuk membuka sebuah sesi BGP diperlukan reachability ke tetangga tujuannya. Sebuah sesi IBGP antardua buah router atau lebih tidak memerlukan koneksi secara langsung, atau dengan kata lain tidak memerlukan koneksi Point-to-Point. Anda bisa membangun sesi IBGP antardua router meskipun keduanya berada dalam jarak yang jauh, asalkan tidak terpisah dalam autonomous system yang
  • 18. lain. Namun syarat untuk membuatnya demikian adalah desain dan implementasi internal routing protocol yang baik. Internal routing protocol sangat berguna untuk melakukan routing terhadap paket-paket komunikasi BGP sehingga bisa sampai dari router asal ke router tujuannya.  EBGP (External BGP) External BGP atau sering disingkat EBGP berarti sebuah sesi BGP yang terjadi antardua router atau lebih yang berbeda autonomous systemnya atau berbeda hak administratif. Tidak hanya sekadar beda nomor AS saja, namun benar-benar berbeda administrasinya. Jadi misalnya router Anda dengan router ISP ingin dapat saling bertukar informasi dengan menggunakan bantuan BGP, maka kemungkinan besar Anda akan membuat sesi EBGP. Hal ini dikarena autonomous system router Anda dengan router ISP dibuat berbeda. Pihak ISP tentu tidak akan memasukkan router BGP Anda dalam autonomous systemnya karena memang bukan hak dan kewajiban mereka untuk mengurus router Anda. Dengan perbedaan autonomous system ini, maka seperangkat peraturan saat melakukan routing update tentu berbeda dengan apa yang ada dalam IBGP. Untuk itulah sesi BGP jenis ini dikategorikan berbeda, yaitu sebagai External BGP. Sesi External BGP biasanya dibuat dengan menggunakan bantuan media point- to-point seperti misalnya line Point-to-Point serial, satelite Point-to-Point, wireless Point-to-Point, dan banyak lagi. Sesi EBGP biasanya terjadi pada router yang letaknya berada di perbatasan antara jaringan anda dengan jaringan lain, atau sering disebut juga dengan istilah border router. Tujuan utama dibuatnya EBGP adalah untuk memudahkan pendistribusian informasi routing dari pihak luar ke jaringan anda. 4. Jelaskan proses establishment untuk peering session pada protokol BGP. Establishment adalah salah satu prosess dimana router yang menggunakan BGP telah berhasil terhubung dengan router lain, dengan menggunakan protocol BGP. Atau komunikasi antar router sudah terjalin. Proses estabilishment dilakukan dengan cara mengkonfigurasi IP Address dan interface router neighbor yang terhubung langsung dengan router menggunakan nomor AS neighbor tersebut. Contohnya pada router0 mengkonfigurasi neighbor yaitu router1 dengan IP Address 192.168.1.1 remote-as 1002. Lalu, pada router1 juga melakukan konfgurasi neighbor yaitu router0 dengan IP Address 192.168.1.2 remote-as 1001. Baik router0 maupun router1 tersebut memiliki nomor AS yang berbeda.