Konfigurasi Dynamic Routing Menggunakan RIP pada MikrotikNanda Afif
Â
Laporan ini membahas konfigurasi routing dinamis menggunakan protokol RIP pada Mikrotik. Topologi jaringan terdiri dari beberapa router dan komputer. Langkah-langkah konfigurasinya meliputi pengaturan alamat IP, tabel routing, dan penambahan jaringan ke protokol RIP agar router dapat berkomunikasi antar jaringan. Dynamic routing lebih efektif untuk jaringan besar karena mudah dikonfigurasi, meski memiliki kelemahan membeban
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi router dan proses routing pada jaringan komputer dengan melakukan konfigurasi PC router menggunakan default gateway dan static route. Peserta diharapkan dapat mengenal router sebagai perangkat yang menghubungkan segmen jaringan, memahami konfigurasi routing statis secara manual, serta melakukan uji koneksi antar komputer client yang terhubung melalui PC router.
Laporan praktikum ini membahas instalasi dan konfigurasi routing statis menggunakan PC sebagai router. Mahasiswa belajar tentang fungsi router dan proses routing, lalu melakukan konfigurasi PC router dengan default gateway dan static route untuk menghubungkan dua jaringan. Uji coba menggunakan perintah ping menunjukkan konektivitas antar komputer dalam dua jaringan terhubung melalui router.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membandingkan routing statis dan dinamis, menjelaskan perbedaan antara dua metode routing dan protokol routing dinamis seperti RIP, IS-IS, EIGRP. Juga dijelaskan tentang tabel routing dan contoh tabel routing.
1. Router bekerja pada layer 1, 2, dan 3, membuat keputusan forwarding pada layer 3 tetapi juga berperan pada proses layer 1 dan 2.
2. Router mengenkapsulasi paket IP ke dalam frame layer 2 dan meneruskannya sebagai sinyal layer 1 melalui link fisik.
3. Konfigurasi dasar router meliputi penentuan mode, identitas, password, interface, dan verifikasi.
Konfigurasi Dynamic Routing Menggunakan RIP pada MikrotikNanda Afif
Â
Laporan ini membahas konfigurasi routing dinamis menggunakan protokol RIP pada Mikrotik. Topologi jaringan terdiri dari beberapa router dan komputer. Langkah-langkah konfigurasinya meliputi pengaturan alamat IP, tabel routing, dan penambahan jaringan ke protokol RIP agar router dapat berkomunikasi antar jaringan. Dynamic routing lebih efektif untuk jaringan besar karena mudah dikonfigurasi, meski memiliki kelemahan membeban
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi router dan proses routing pada jaringan komputer dengan melakukan konfigurasi PC router menggunakan default gateway dan static route. Peserta diharapkan dapat mengenal router sebagai perangkat yang menghubungkan segmen jaringan, memahami konfigurasi routing statis secara manual, serta melakukan uji koneksi antar komputer client yang terhubung melalui PC router.
Laporan praktikum ini membahas instalasi dan konfigurasi routing statis menggunakan PC sebagai router. Mahasiswa belajar tentang fungsi router dan proses routing, lalu melakukan konfigurasi PC router dengan default gateway dan static route untuk menghubungkan dua jaringan. Uji coba menggunakan perintah ping menunjukkan konektivitas antar komputer dalam dua jaringan terhubung melalui router.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membandingkan routing statis dan dinamis, menjelaskan perbedaan antara dua metode routing dan protokol routing dinamis seperti RIP, IS-IS, EIGRP. Juga dijelaskan tentang tabel routing dan contoh tabel routing.
1. Router bekerja pada layer 1, 2, dan 3, membuat keputusan forwarding pada layer 3 tetapi juga berperan pada proses layer 1 dan 2.
2. Router mengenkapsulasi paket IP ke dalam frame layer 2 dan meneruskannya sebagai sinyal layer 1 melalui link fisik.
3. Konfigurasi dasar router meliputi penentuan mode, identitas, password, interface, dan verifikasi.
Tugas Jaringan Komputer
Kelompok 4:
Anwar Ladiku_10215077
Bondan Abiyoga W.H_10215048
Galih Seto Satri_10215071
M. Rinaldi Hasanudin_10215053
Tri Bayu Kusnadi_10215080
Tugas Jaringan Komputer
Kelompok 4:
Anwar Ladiku_10215077
Bondan Abiyoga W.H_10215048
Galih Seto Satri_10215071
M. Rinaldi Hasanudin_10215053
Tri Bayu Kusnadi_10215080
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang kursus CCNA: Dasar router dan routing. Kursus ini bertujuan untuk melatih peserta dalam mengkonfigurasi router Cisco, mengelola Cisco IOS Software, dan mengkonfigurasi protokol routing, TCP/IP, serta access control lists. Topik kursus mencakup pengertian router dan jaringan WAN, konfigurasi router, protokol routing, TCP/IP, serta pengaturan akses melalui access control lists.
Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing yang memungkinkan router bertukar informasi tentang rute jaringan. RIP menggunakan metrik hop count untuk menentukan rute terbaik antara jaringan. Laporan ini menjelaskan konfigurasi RIP pada tiga router yang menghubungkan enam jaringan, termasuk pengaturan alamat IP dan tes konektivitas antar komputer.
Dokumen ini menjelaskan cara melakukan backup dan restore konfigurasi pada perangkat jaringan Cisco seperti switch dan router menggunakan server TFTP. Langkah-langkahnya meliputi konfigurasi server TFTP dan perangkat jaringan, backup konfigurasi ke server, menghapus konfigurasi lama, restore dari server, dan menyimpan perubahan.
1. Modul ini membahas tentang troubleshooting router dengan menggunakan perintah-perintah seperti show ip route, ping, telnet, dan traceroute untuk menguji konfigurasi router dan konektivitas jaringan melalui model OSI.
Dokumen ini merangkum skema jaringan perusahaan dengan dua gedung yang terhubung melalui dua router. Setiap gedung memiliki dua divisi dengan masing-masing memiliki server dan beberapa PC/laptop. Kedua router diatur menggunakan RIP untuk menghubungkan jaringan antar gedung.
Dokumen memberikan instruksi untuk mensimulasikan desain jaringan dengan menggunakan routing statis, termasuk mengkonfigurasi alamat IP dan subnet mask pada interface serial router, serta melakukan pengecekan koneksi antar perangkat dengan perintah ping.
Praktikum ini bertujuan untuk melakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protokol BGP dan menjelaskan perintah-perintah yang digunakan. Mahasiswa melakukan konfigurasi IP address, interface router, dan protokol BGP pada dua router dan dua PC. Mereka melakukan pengujian konektivitas menggunakan ping dan tracert untuk memverifikasi konfigurasi BGP berhasil. Mahasiswa juga merancang topologi yang mengintegrasikan BGP
The document appears to be a practice exam for the CCNA 3 Switching Basics and Intermediate Routing certification. It contains 20 multiple choice questions covering topics like RIP routing protocol versions 1 and 2, VLSM, route summarization, and limitations of RIP v1. The questions test knowledge of subnetting, classful and classless routing concepts, and configuration of routing protocols.
Inviting entries for Leaders of Tomorrow Awards 2011IndiaMART Leaders
Â
After receiving an overwhelming response for IndiaMART Leaders of Tomorrow Awards last year, the next edition this year returns with much aplomb.ET Now and IndiaMART.com invite you to submit your nomination for the IndiaMART Leaders of Tomorrow Awards 2011. This prestigious business award offers a platform to the Indian Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) community by recognising, honouring and awarding exceptional entrepreneurial talent across various sectors.
How To Benefit From A Sustainable Business Mindset The Vector Group
Â
Develop and effectively act on a sustainable business mindset to maximize value from your sustainable business efforts, wherever you are on your sustainability journey.
Tugas Jaringan Komputer
Kelompok 4:
Anwar Ladiku_10215077
Bondan Abiyoga W.H_10215048
Galih Seto Satri_10215071
M. Rinaldi Hasanudin_10215053
Tri Bayu Kusnadi_10215080
Tugas Jaringan Komputer
Kelompok 4:
Anwar Ladiku_10215077
Bondan Abiyoga W.H_10215048
Galih Seto Satri_10215071
M. Rinaldi Hasanudin_10215053
Tri Bayu Kusnadi_10215080
Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang kursus CCNA: Dasar router dan routing. Kursus ini bertujuan untuk melatih peserta dalam mengkonfigurasi router Cisco, mengelola Cisco IOS Software, dan mengkonfigurasi protokol routing, TCP/IP, serta access control lists. Topik kursus mencakup pengertian router dan jaringan WAN, konfigurasi router, protokol routing, TCP/IP, serta pengaturan akses melalui access control lists.
Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing yang memungkinkan router bertukar informasi tentang rute jaringan. RIP menggunakan metrik hop count untuk menentukan rute terbaik antara jaringan. Laporan ini menjelaskan konfigurasi RIP pada tiga router yang menghubungkan enam jaringan, termasuk pengaturan alamat IP dan tes konektivitas antar komputer.
Dokumen ini menjelaskan cara melakukan backup dan restore konfigurasi pada perangkat jaringan Cisco seperti switch dan router menggunakan server TFTP. Langkah-langkahnya meliputi konfigurasi server TFTP dan perangkat jaringan, backup konfigurasi ke server, menghapus konfigurasi lama, restore dari server, dan menyimpan perubahan.
1. Modul ini membahas tentang troubleshooting router dengan menggunakan perintah-perintah seperti show ip route, ping, telnet, dan traceroute untuk menguji konfigurasi router dan konektivitas jaringan melalui model OSI.
Dokumen ini merangkum skema jaringan perusahaan dengan dua gedung yang terhubung melalui dua router. Setiap gedung memiliki dua divisi dengan masing-masing memiliki server dan beberapa PC/laptop. Kedua router diatur menggunakan RIP untuk menghubungkan jaringan antar gedung.
Dokumen memberikan instruksi untuk mensimulasikan desain jaringan dengan menggunakan routing statis, termasuk mengkonfigurasi alamat IP dan subnet mask pada interface serial router, serta melakukan pengecekan koneksi antar perangkat dengan perintah ping.
Praktikum ini bertujuan untuk melakukan konfigurasi routing dinamis menggunakan protokol BGP dan menjelaskan perintah-perintah yang digunakan. Mahasiswa melakukan konfigurasi IP address, interface router, dan protokol BGP pada dua router dan dua PC. Mereka melakukan pengujian konektivitas menggunakan ping dan tracert untuk memverifikasi konfigurasi BGP berhasil. Mahasiswa juga merancang topologi yang mengintegrasikan BGP
The document appears to be a practice exam for the CCNA 3 Switching Basics and Intermediate Routing certification. It contains 20 multiple choice questions covering topics like RIP routing protocol versions 1 and 2, VLSM, route summarization, and limitations of RIP v1. The questions test knowledge of subnetting, classful and classless routing concepts, and configuration of routing protocols.
Inviting entries for Leaders of Tomorrow Awards 2011IndiaMART Leaders
Â
After receiving an overwhelming response for IndiaMART Leaders of Tomorrow Awards last year, the next edition this year returns with much aplomb.ET Now and IndiaMART.com invite you to submit your nomination for the IndiaMART Leaders of Tomorrow Awards 2011. This prestigious business award offers a platform to the Indian Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) community by recognising, honouring and awarding exceptional entrepreneurial talent across various sectors.
How To Benefit From A Sustainable Business Mindset The Vector Group
Â
Develop and effectively act on a sustainable business mindset to maximize value from your sustainable business efforts, wherever you are on your sustainability journey.
The document discusses sharing financial decisions between spouses. Merging investments strengthens a household's financial position and gives a comprehensive view. The tax authority sets limits but allows gifting between spouses without tax. Strategies discussed include loaning money for a house purchase and investing in tax-free options like PPF or gold. Gifting gold to a spouse avoids income generation. A wife's separate savings from household expenses are also tax-free if invested.
Laporan praktikum modul II tentang routing static menjelaskan konfigurasi jaringan dengan dua router, dua switch, dan dua PC untuk menghubungkan jaringan. Dilakukan konfigurasi alamat IP pada PC, konfigurasi router, pengenalan jaringan, dan penambahan static route untuk menghubungkan PC satu ke PC lainnya. Kesimpulannya, setiap jaringan harus diketahui letaknya melalui tabel routing agar dapat terhubung.
Panduan Praktikum Jaringan Komputer versi 1.1I Putu Hariyadi
Â
Panduan Praktikum Jaringan Komputer versi 1.1 membahas tentang Variable Length SubnetMask (VLSM), konfigurasi dasar Cisco Internetwork Operating System (IOS), konfigurasi routing static, default route, dynamic routing (EIGRP, OSPF, RIPv2) menggunakan Cisco Packet Tracer.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara routing static dan dynamic. Routing static merupakan konfigurasi routing secara manual, sedangkan dynamic merupakan konfigurasi secara otomatis berdasarkan pertukaran informasi antar router. Dokumen juga membahas protokol-protokol routing dynamic seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan contoh penerapan static dan dynamic routing dalam jaringan.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara routing static dan dynamic. Routing static merupakan konfigurasi routing secara manual, sedangkan dynamic merupakan konfigurasi secara otomatis berdasarkan pertukaran informasi antar router. Dokumen juga membahas protokol-protokol routing dynamic seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan contoh penerapan static dan dynamic routing dalam jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang konfigurasi routing pada tiga buah router untuk membentuk topologi jaringan. Terdapat penjelasan mengenai pengaturan alamat IP, pembuatan tabel routing statis dan dinamis, serta konfigurasi protokol routing RIP versi 1."
Makalah ini membahas tentang routing dan protokol routing yang digunakan untuk mengirimkan data antar jaringan komputer melalui router. Secara garis besar membahas tentang routing statis dan dinamis serta beberapa protokol routing populer seperti RIP, OSPF, EIGRP.
Dokumen tersebut membahas tentang routing dynamic pada jaringan komputer. Secara singkat, routing dynamic adalah proses otomatisasi pembentukan jalur komunikasi oleh router berdasarkan perubahan topologi jaringan. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa jenis protokol routing dynamic seperti RIP, IGRP, OSPF, dan EIGRP beserta konfigurasinya pada 4 router yang membentuk topologi jaringan.
1. Mahasiswa membuat laporan tentang konfigurasi routing static dan default routing menggunakan perangkat Packet Tracer. Beberapa percobaan meliputi pengaturan alamat IP, subnet mask, dan gateway; pengaturan tabel routing; serta pengujian konektivitas antar komputer.
RIP merupakan protokol yang memberikan routing table berdasarkan router yang terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut. Adapun informasi yang diberikan dalam protokol RIP yaitu : host, network, subnet, dan route default.
Laporan praktikum instalasi jaringan komputer nirkabel membahas tentang pengkonfigurasian jaringan nirkabel pada mode infrastruktur dan ad-hoc. Langkah-langkah pengkonfigurasian meliputi pengaturan alamat IP, access point, dan koneksi antar komputer. Evaluasi dilakukan untuk menguji koneksi antar komputer melalui ping test dan traceroute.
Modul ini membahas pengenalan Mikrotik router, fitur-fiturnya, dan cara setting Mikrotik router untuk menghubungkan jaringan LAN ke internet melalui ISP serta mengatur bandwidthnya. Mikrotik dapat berfungsi sebagai router dengan mengatur DHCP server, NAT, dan queues untuk membatasi kecepatan akses internet masing-masing klien.
Modul ini membahas pengenalan Mikrotik router, fitur-fiturnya, dan cara setting Mikrotik router untuk menghubungkan jaringan LAN ke internet melalui ISP serta mengatur bandwidthnya. Mahasiswa diajak melakukan setting Mikrotik sebagai DHCP server untuk LAN dan DHCP client untuk WAN, lalu mengatur NAT dan bandwidth per client menggunakan queue. Diakhir ada pengukuran bandwidth menggunakan MRTG.
Tom was tasked with isolating communication between the technical and financial departments on the same floor. He considered using different IP subnets but the manager explained this could allow unauthorized access. The manager suggested using VLANs, which Tom learned:
1) Logically separate networks on a switch using VLAN IDs and allow communication within but not between VLANs.
2) He configured ports for each department into different VLANs, blocking inter-department communication while allowing intra-department communication.
3) He verified the VLAN configuration was working properly using commands to display VLAN mappings and the MAC address table.
The document discusses configuring port aggregation on a network device. It describes establishing a logical port using the interface port-aggregator command before aggregating physical ports to it using the aggregator-group command. It also covers using static or LACP aggregation modes and choosing a load balancing method like src-mac to distribute traffic across the aggregated ports. Supervising and controlling the port aggregation process is also mentioned.
11 mac address table characteristic configurationHARRY CHAN PUTRA
Â
The document discusses installing and managing MAC address tables on a network switch. It describes how to install static MAC addresses, set the aging time for dynamic addresses, show the MAC address table contents, and clear dynamic addresses from the table. Commands are provided for adding and deleting static addresses, setting the aging time from 0 to 1000000 seconds, displaying the dynamic, static, or full address table, and clearing individual dynamic addresses or all addresses on a port or VLAN.
05 interface appended characteristic configurationHARRY CHAN PUTRA
Â
The document discusses configuring port rate limits on a switch to restrict the discharge velocity of ports. It describes using commands like "configure", "interface", and "switchport rate-limit band" in different modes to set a bandwidth limit on ingress or egress traffic for a port. Bandwidths of 1Gbps, 100Mbps, and 10Mbps are given as examples for negotiating port time.
The document provides instructions for installing the BDCOM S2508B hardware switch. It includes:
- An overview of the standard configuration which includes 8 1000Mbps Ethernet RJ45 ports, 2 1000Mbps SFP ports, and 1 console port.
- Safety guidelines for installation including electrostatic discharge prevention and environmental requirements.
- Step-by-step instructions for installing the machine box on a desk or cabinet and connecting the console, SFP, and Ethernet ports.
- Procedures for checking the installation, opening/closing the machine box, upgrading memory, and analyzing hardware faults.
Dr. Peter Welcher presented on MPLS VPNs. The key points covered included:
1) MPLS VPNs allow enterprises to connect sites securely over a shared infrastructure at a lower cost than private networks.
2) MPLS VPNs use BGP and MPLS to separate routing between customers while leveraging the service provider's existing infrastructure.
3) Packets are forwarded through the MPLS network using label switching without examining the IP header, providing security and isolation between customer networks.
The document describes how to configure IP filtering rules on a Vigor 3300 router to control network traffic. Several examples are provided that show how to create rules to allow or block traffic between LAN, WAN, DMZ and VPN interfaces based on IP address, port and protocol. Directions that can be configured include LAN to WAN, WAN to LAN, LAN to DMZ and more. Screenshots of the web configuration interface illustrate the process of enabling IP filtering and adding allow and block rules.
1. The document provides instructions for configuring inband and outband network administration (NA) on a ZXDSL 9210 device. This includes setting IP addresses, routes, VLANs, SNMP settings, and testing the connection.
2. It also describes how to configure basic Ethernet and ADSL user services on the device by adding user ports to VLANs, setting PVIDs, and optionally creating line and alarm profiles.
3. The configuration is saved before testing the network connectivity with ping commands.
The document provides instructions for configuring and commissioning the ZXDSL 9210 network element. It includes steps for logging in, erasing configurations, rebooting, changing MAC addresses, configuring card types, enabling private VLAN mode, adding VLANs and IP addresses, creating ADSL profiles, applying profiles to ports, configuring SNMP, and enabling spanning tree protocol on uplink ports. Special attention is required when using commands that reboot the system or erase configurations.
The document discusses setting up a FreeBSD router to act as a captive portal, wireless router, and firewall. It provides recommended hardware, installation instructions, and steps to configure the wireless card and set up the captive portal. The router allows administering a UNIX system with practical applications while continuing to learn.
This document provides an overview and instructions for setting up the pfSense firewall software on Hacom hardware. It includes sections on introduction, setup and configuration, web administration, backup and restore, firmware updates, and maximum firewall states. The setup and configuration section describes connecting the firewall to the local network and internet, accessing the web-based administration interface, and going through an initial setup wizard to configure basic network and system settings.
PfSense is an open source firewall software that provides features similar to commercial firewalls. It can be installed on Hacom hardware, which typically have Realtek or Intel network interfaces. To set up PfSense, connect a monitor and keyboard during initial boot up to configure the network interfaces. The web administration interface can then be accessed through the LAN IP address. Firmware updates are also described. Technical support is available from Hacom.
The document provides an overview of pfSense, an open source firewall and routing platform based on FreeBSD. It discusses the history and evolution of pfSense, hardware requirements, common deployment scenarios, and key features such as firewall rules, NAT, VPNs, traffic shaping, wireless access points, and high availability using CARP. The document also advertises a live demo of pfSense installation and configuration.
Modul ini memberikan panduan lengkap untuk instalasi Linux Nusantara, meliputi persiapan perangkat keras dan partisi, proses instalasi, dan konfigurasi boot loader.
Modul ini membahas langkah-langkah instalasi distro Linux Nusantara, meliputi persiapan perangkat keras dan partisi hard disk, proses instalasi, dan pengaturan password administrator."
Dokumen ini menjelaskan cara membuat dan mendistribusikan basis data perpustakaan SLIMS menggunakan aplikasi Server2Go untuk dijalankan dari CD atau DVD. Langkah-langkahnya adalah menginstal Server2Go, menyalin basis data dan folder SLIMS, mengkonfigurasi pengaturan database, dan membakar file ke CD/DVD untuk dijalankan pada sistem lain tanpa instalasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. Praktikum Jaringan Komputer PENS ITS
Iwan Syarif & Ferry Astika
IP Subnetting dan Routing (1)
1. Tujuan
- Memahami prinsip subnetting
- Memahami prinsip routing statis
2. Alat Percobaan
PC Router dengan 2 NIC 6 unit
PC Workstation 6 unit
PC Server 1 unit
Hub / Switch Hub 2 unit
3. Diagram Percobaan
4. Dasar Teori
2. Praktikum Jaringan Komputer PENS ITS
Iwan Syarif & Ferry Astika
Routing
Routing adalah proses membawa packet data dari satu host ke host yang lain tetapi
berbeda subnet.
Komputer A bergabung dengan jaringan 192.168.1.0/24 dengan nomor 192.168.1.3. Jika
A ingin berhubungan dengan B (via hub/switch) maka proses terjadinya hubungan sama
seperti yang dibahas pada bab sebelumnya. Tetapi bila A ingin berhubungan dengan C
yang berbeda subnet maka paket yang akan dikirimkan harus melalui R. Tugas
melewatkan paket ini sering disebut sebagai “packet forwarding”.
192.168.1.0/24 10.0.0.0/8
Gambar Ilustrasi Jaringan Internet yang terdiri kumpulan router yang saling terhubung
Untuk melewatkan paket atau meroutingkan paket sebuah router harus mengetahui :
1. Alamat host tujuan paket
3. Praktikum Jaringan Komputer PENS ITS
Iwan Syarif & Ferry Astika
2. Informasi topologi jaringan dari router lainnya
3. Jalur yang mungkin dilalui oleh paket
4. Jalur terbaik untuk menuju ke alamat tujuan
5. Memelihara dan melakukan pengecekan terhadap informasi routing
Static Routing
Secara ilustrasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Stub
Network
SO 172.16.1.0
Network
A B
B
172.16.2.2 172.16.2.1
ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Dari gambar diatas menerapkan static routing, dimana jaringan dibawah router A apabila
ingin menuju ke jaringan 172.16.1.0 harus melalui router B. Disini router B berfungsi
sebagai gateway.
Untuk memudahkan administrator yang menangani jaringan yang membutuhkan koneksi
ke internet (sedangkan internet sendiri terdiri dari beratus-ratus nomor jaringan) maka
biasanya digunakan default gateway.
4. Praktikum Jaringan Komputer PENS ITS
Iwan Syarif & Ferry Astika
Internet
cloud
SO
ISP
A B
B
172.16.2.2 172.16.2.1
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.1
Dengan mengunakan default gateway maka setiap paket yang mempunyai tujuan ke
jaringan akan melalui router B sebagi default gatewaynya
5. Langkah Percobaan
1. Set ip address masing- masing router dengan ip addres eth0 = 192.168.1.X/24
dan eth1 10.X.1.1/16. X diisi menurut kelompok anda
2. Set ip address dari PC Workstation dengan nomor ip 10.X.1.2/16. X diisi
menurut kelompok anda.
3. Cek routing tabel anda dengan perintah: #route –n. Amati dan tulis routing
tabel tersebut.
4. Set gateway dari PC Workstation dengan ip addres sesuai dengan ip eth1 dari
router anda.
5. Lakukan ping ke eth1 router anda. Pastikan koneksi berhasil. Apabila tidak
cek kembali kabel, konfigurasi NIC baik di workstation atau eth1 di router ,
apabila masih tidak berhasil tanyakan pada instruktur.
6. Apabila berhasil amati dan tulislah pesan icmp yang muncul.
7. Lakukan ping ke eth0 router anda. Pastikan koneksi berhasil. Apabila tidak
cek kembali kabel, konfigurasi NIC baik di workstation atau eth1 di router ,
apabila masih tidak berhasil tanyakan pada instruktur.
8. Apabila berhasil amati dan tulislah pesan icmp yang muncul.
5. Praktikum Jaringan Komputer PENS ITS
Iwan Syarif & Ferry Astika
9. Lakukan ping ke server dengan alamat 192.168.1.254.
10. Amati dan tulislah pesan icmp yang muncul.
11. Konfigurasi router anda dengan menjalankan perintah route. Catat cara
penggunaannya.
12. Konfigurasi untuk meroutingkan jaringan 10.x.0.0 ke jaringan 192.168.1.0 :
# route add –net 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 gw 10.X.1.1 metric 1
13. edit file /proc/sys/net/ipv4/ipforwad. Pastikan isinya adalah 1.
14. Pastikan routing tersebut sudah masuk ke dalam routing tabel router. Cek
dengan perintah: #route –n. Amati dan catat routing tabel yang baru.
15. Lakukan ping ke server dengan alamat 192.168.1.254. Pastikan kali ini
berhasil. Bila belum berhasil cek kembali konfigurasi routing pada router.
16. Amati dan tulislah pesan icmp yang muncul.
17. Jalankan perintah : #route flush
18. Amati dan catat routing tabel.
19. Konfigurasi kembali untuk meroutingkan jaringan 10.x.0.0 ke jaringan
192.168.1.0 :
# route add default gw 10.X.1.1 metric 1
20. Amati dan catat routing tabel. Apakah ada perbedaan dengan routing tabel
pada langkah ke 12.
6. Tugas dan pertanyaan
1. Gambar kembali diagram jaringan menurut kelompok anda.
2. Sebutkan 2 perintah dasar yang menggunakan protokol ICMP. Apa perbedaan
antara keduanya.
3. Sebutkan macam macam pesan ICMP!
-
4. Tulis konfigurasi dan routing tabel yang mungkin dari Router 1 dan Router 2
dibawah ini supaya PC pada jaringan 172.16.0.0/24 dapat mengakses server pada
jaringan 10.0.0.0/8.
5. Jelaskan perbedaan
6. Jelaskan perbedaan dari static routing dan dynamic routing !