Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Charting By Expection (CBE) adalah sistem dokumentasi keperawatan yang mencatat hasil pengkajian dan perawatan secara naratif berdasarkan standar praktik yang telah ditetapkan untuk memudahkan pencatatan dan mengurangi kesalahan.
1. Charting By Expection (CBE)
Kelompok 4
Diana Ratnasari
Ferdy Saefullah
Irna Syarifah
M. Irfan F,
Nurlaela
Samlawi
Siti Chaerun Nisa
2. Charting By Expection (CBE) adalah
sistem dokumentasi yang mencatat
hasil atau temuan klinis tertentu secara
naratif. Dibuat pada tahun 1983 oleh staf
perawat di St. Luke's Hospital di
Midwaukee, Wisconsin.
3. Pencatatan ini bersifat harian atau
secara continue diisi atau diperbarui.
Hal ini sangat membantu bagi perawat
karena sistem ini memperkecil angka
kelalaian dan kesalahan yang sering
dilakukan dalam pencatatan.
4. CBE merupakan gabungan dari tiga
komponen yang antara satu dengan yang
lain saling mempengaruhi sehingga
membentuk suatu kesatuan, sebagai
berikut :
1. Lembar alur, yang berisi kesimpulan atau
penjabaran terhadap indicator pengajian
dan temuan klinis, instruksi
dokter/perawat, catatan pendidikan dan
catatan pemulangan.
5. 2. Dokumentasi dilakukan berdasarkan
standar praktik keperawatan. Oleh karena
itu, standar harus spesifik dan
menguraikan dengan jelas praktik
keperawatan yang harus dilakukan.
3. Biasanya ditempatkan diujung tempat
tidur klien sehingga pencatatan dapat
dengan mudah dilakukan.
6. Pedoman pencatatan CBE :
Data dasar dicatat untuk setiap klien dan
disimpan sebagai catatan permanen.
Daftar diagnosa keperawatan disusun dan
ditulis pada waktu masuk RS dan
menyediakan daftar isi untuk semua
diagnose keperawatan.
Ringkasan pulang ditulis untuk setiap
diagnosa keperawatan pada saaat klien
pulang.
7. SOAPIER atau catatan perkembangan
digunakan sebagai catatan respon klien
terhadap intervensi melalui tempat
tinggal klien.
Kartu KARDEX dan rencana tindakan
dikembangkan pada setiap klien.
8. Kelebihan CBE :
Tersusun standar minimal untuk pengkajian
dan intervensi.
Data yang tidak normal tampak jelas.
Data yang tidak normal secara mudah ditandai
dan dipahami.
Data normal atau respon yang diharapkan
tidak mengganggu informasi lain.
Menghemat waktu karena catatan rutin dan
observasi tidak perlu dituliskan.
Pencatatan dan duplikasi dapat dikurangi.
9. Data klien dapat dicatat pada format klien
secepatnya.
Informasi terbaru dapat diletakan pada
tempat tidur klien.
Jumlah halaman lebih sedikit yang
digunakan dalam dokumentasi.
Rencana tindakan keperawatan disimpan
sebagai catatan yang permanen.
10. Kekurangan CBE :
Pencatatansecara narasi sangat singkat.
Sanagt tergantung pada “checklist”
Kemungkinan ada pencatatan yang masih
kosong atau tidak ada.
Pencatatn rutin sering diabaikan.
Adanya pencatatan kejadian yang tidak
semuanya didokumentasikan.
Tidak mengakomodasi pencatatan disiplin
ilmu lain.
11. Duplikasi pencatatan terjadi pada model
CBE, misalnya diagnosis keperawatan dalam
daftar masalah tertulis juga dalam rencana
perawatan. Contoh lain adalah, hasil yang
abnormal atau signifikan dijabarkan dalam
lembar alur perawat/dokter. Jika hasil
abnormal ini memerlukan intervensi, maka
dalam catatan perkembangan SOAP juga
harus ditulis kembali.
12. Bagian data subjektif dan data objektif
pada SOAP memuat lagi informasi
yang ditulis dalam lembar alur.
Akhirnya pengkajian dan perencanaan
SOAP bisa sama dengan rencana-
perawatan.
13. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam
penerapan sistem CBE:
Standar untuk pengkajian keperawatan dan
intervensi harus didefinisikan dengan jelas
Kebijakan dan prosedur CBE harus diikuti
secara jelas
Tidak ada sistem dokumentasi yang akan
melindungi profesi kesehatan dari
pengadilan yang buruk