Preferensi Parameter Oseanografi (SPL dan Klorofil-a) Terhadap Ikan Cakalang ...Mustasim Mustasim
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi parameter oseanografi seperti suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan cakalang di perairan Pulau Misool dan Fakfak.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi SPL dan konsentrasi klorofil-a terhadap ikan cakalang pada bulan Maret hingga Mei 2015 berada pada k
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel HabitatTriyanto Trie
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel Habitat, Coastal swamp is important habitat for eel life in estuarine phase. To knowing the quality of this area is important for supporting eel life. This paper we presented in National Limnology Symposium at August 30, 2019. We hope we could better understanding a bout the coastal swamp function and condition related to eel life.
Ekosistem danau dibagi menjadi 3 zona berdasarkan intensitas cahaya:
1. Zona litoral dekat tepi danau yang dangkal dimana tumbuhan dan hewan banyak ditemukan.
2. Zona limnetik di tengah danau.
3. Zona profundal di dasar danau yang paling dalam.
Preferensi Parameter Oseanografi (SPL dan Klorofil-a) Terhadap Ikan Cakalang ...Mustasim Mustasim
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi parameter oseanografi seperti suhu permukaan laut (SPL) dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan cakalang di perairan Pulau Misool dan Fakfak.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preferensi SPL dan konsentrasi klorofil-a terhadap ikan cakalang pada bulan Maret hingga Mei 2015 berada pada k
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel HabitatTriyanto Trie
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel Habitat, Coastal swamp is important habitat for eel life in estuarine phase. To knowing the quality of this area is important for supporting eel life. This paper we presented in National Limnology Symposium at August 30, 2019. We hope we could better understanding a bout the coastal swamp function and condition related to eel life.
Ekosistem danau dibagi menjadi 3 zona berdasarkan intensitas cahaya:
1. Zona litoral dekat tepi danau yang dangkal dimana tumbuhan dan hewan banyak ditemukan.
2. Zona limnetik di tengah danau.
3. Zona profundal di dasar danau yang paling dalam.
“Penngaruh Suhu dan Cahaya Terhadap Fotosintesis yang Diukur dengan Fluoresensi Klorofil pada Budidaya Eucheuma dan Denticulatum Kappaphycus sp (Strain Sumba) dari Indonesia
STATUS PEMANFAATAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN IKAN HIAS ANGEL NAPOLEON Pomacanthus xanthometopon
DI SULAWESI SELATAN
Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa kondisi tutupan karang di tiga lokasi menunjukkan kategori sedang sampai baik. Penelitian ini menunjukkan kelimpahan ikan injel napoleon tidak berkorelasi positif dengan tutupan karang hidup dengan tutupan karang hidup tetapi keberadaannya dipengaruhi oleh bentuk pertumbuhan karang yaitu di antara celah karang bercabang, submasive dan masive. Struktur ukuran ikan injel napoleon yang tertangkap masih muda, gonadnya belum berkembang. Hubungan panjang berat bersifat allometrik, kecepatan pertumbuhan lambat dengan panjang maksimum 41,7 cm pada umur 13 tahun. Status pemanfaatan ikan injel napoleon diduga telah melampaui hasil tangkapan lestari (MSY). Kurva penawaran injel napoleon melengkung membalik (backward bending supply curve) menunjukkan bahwa supplai semakin menurun walaupun harga ikan meningkat karena diduga stok semakin berkurang.
Kepadatan dan stratifikasi komposisi sumber daya ikan demersal di Laut Cina S...robert peranginangin
Informasi distribusi kepadatan stok dan komposisi ikan demersal sangat penting untuk diketahui sebagai bahan masukan guna keberhasilan pengelolaan perikanan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui komposisi, kepadatan stok dan sebaran sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juni 2015 dengan menggunakan scientific echosounder BIOSONICS DT-X dan frekuensi 120 KHz. Untuk verifikasi data akustik terutama komposisi jenis dilakukan pengoperasian trawl. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis ikan demersal di Laut Cina Selatan meliputi 147 spesies dari 55 famili. Stratifikasi komposisi dikedalaman 20-30 m, 30-40 m, 40-50 m, 50-60 m, dan 60-70 m masing masing didominasi oleh ikan dari famili Leiognathidae, Lutjanidae, Nemipteridae, Tetraodontidae, dan Serranidae. Estimasi kepadatan stok sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan berkisar antara 0,16 – 2,85 ton/km2 dengan rata-rata kepadatan 1,05 ton/km2.
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Mujiyanto -
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Penelitian ini mengkaji komunitas larva ikan di ekosistem padang lamun di Pulau Parang, Karimunjawa;
(2) Terdapat 14 famili larva ikan yang ditemukan dengan dominasi famili Gerreidae, Gobiidae, dan Labridae;
(3) Kualitas perairan mempengaruhi keberadaan larva ikan, dengan suhu 28,5°C-31,14°C dan salinitas 29,5-34°/oo.
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawaMujiyanto -
Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki fungsi ekologis penting dan kompleks serta menyediakan habitat bagi beragam biota aquatik, khususnya ikan. Penelitian dilakukan bulan Juni - Desember 2012 untuk menentukan bioekologi ikan Juwi (Selar boops). Pengambilan sampel dilakukan di bagian barat Kepulauan Karimunjawa yang memiliki ekosistem mangrove, dengan menggunakan gill net. Nilai hubungan panjang dan berat ikan Juwi (2.903) jantan dan (2.556) ikan betina, sesuai dengan hasil uji-t bahwa t-tabel > t-hitung, ikan Juwi bersifat isometrik dan faktor kondisi rata-rata jantan dan betina Juwi adalah 1.089 dan 0.507, berkategori seimbang. TKG ikan Juwi diperoleh I, II-IV, 17 ekor ikan betina ber-TKG IV dan 25 ekor untuk ikan jantan. Fekunditas ikan berkisar antara 327 - 623 butir pada TKG IV, dengan diameter telur menunjukkan pemijahan yang terjadi hanya satu kali dalam 1 (satu) musim. Hasil pengamatan terhadap nisbah kelamin ikan jantan dan betina adalah berbanding 1:1, menunjukkan kondisi seimbang. Ikan Juwi (S. boops) termasuk kategori ikan omnivora. faktor fisika kimia perairan masih dalam kondisi normal keberlangsungan hidup ikan Juwi.
Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...Mujiyanto -
Ikan napoleon (Cheilinus undulatus) merupakan salah satu jenis ikan yang dilindungi dan termasuk kedalam spesies terancampunah (endangered species). Perairan Kepulauan Sembilan merupakan salah satu perairan yang memiliki kondisi terumbu karang yang cukup baik dan disekitarnya terdapat jarring apung tempat pembesaran dan penampungan ikan napoleon hasil tangkapan nelayan disekitar Kepulauan Sembilan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan keberadaan ikan napoleon di Perairan Kepulauan Sembilan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2013, dengan menggunakan metode survey lapangan. Penentuan lokasi penelitian sesuai dengan tempat nelayan melakukan penangkapan ikan napoleon yaitu daerah Marempu, Latoiya, Bungimpare dan Makodang yang berada di sekitar Pulau Sembilan. Luasan terumbu karang disekitar lokasi penelitian dihitung berdasarkan hasil interpretasi citra satellite Landsat 8 OLI yang diakuisisi pada bulan April 2013. Hasil sensus visual di wilayah Marempu dengan luas sapuan area 1,7 ha diperoleh kepadatan ikan napoleon 6,3 individu/ha dengan kondisi terumbu karang berdasarkan persen tutupan karang hidup berkisar antara 15-60%. Di sekitar lokasi Bungimpare dengan luas sapuan 0,9 ha diperoleh kepadatan ikan napoleon 5,5 individu/ha dengan luas tutupan karang hidup 30-60%. Wilayah Makodang dengan luas sapuan 1,3 ha diperoleh kepadatan ikan napoleon 0,8 individu/ha dengan luas tutupan karang hidup 60%. Sementara itu hasil sensus visual di wilayah Latoiya tidak ditemukan ikan napoleon.
Penelitian ini mengkaji konsentrasi zat hara fosfat, nitrit, nitrat dan silikat di 12 stasiun di perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata fosfat di permukaan dan dasar perairan relatif sama, sedangkan konsentrasi nitrit, nitrat dan silikat lebih tinggi di dasar dari pada permukaan. Secara umum, kondisi perairan Kepulauan Matasiri masih lay
1. Dokumen ini membahas hasil penelitian tentang potensi, kondisi, dan status pemanfaatan terumbu karang di Provinsi Gorontalo.
2. Penelitian ini menganalisis kondisi terumbu karang melalui citra satelit dan survei lapangan untuk mengetahui tingkat penutupan karang, keanekaragaman biota, dan tingkat pemanfaatan sumber daya.
3. Hasilnya berupa peta potensi dan kondisi terumbu karang yang menggambarkan sebar
STRUKTUR UKURAN, PERTUMBUHAN DAN RASIO SEKSUAL IKAN HIAS NAPOLEON (Pomacanthu...Dr. Mauli Kasmi
Ikan Napoleon (Pomachantus xanthometopon) merupakan spesies termahal dari kelompok ikan Napoleon dan mempunyai nilai tawar yang lebih tinggi dibanding jenis ikan hias lainnya, sehingga menjadi ikan target oleh nelayan ikan hias. Produksi ikan ini masih tergantung dari penangkapan di alam karena budidaya belum berhasil dikembangkan, sehingga ada kemungkinan spesies ini mengalami overfishing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi rekruitmen, struktur ukuran, pertumbuhan dan rasio seksual ikan Napoleon di perairan Sulawesi Selatan. Metode penelitian didasarkan pada sampling paralel di perairan Kepulauan Pangkep dan Selayar. Selanjutnya, fekunditas dihitung dengan menggunakan metode volimetrik. Umur mutlak dan pertumbuhan ikan Napoleon ditentukan dengan analisis plot Gulland dan Holt. Hasil kajian menunjukkan bahwa modus panjang total ikan Napoleon di Kabupaten Pangkep (9,5-11,5 cm) relatif lebih besar dibandingkan ikan Napoleon di Kabupaten Selayar (4,5-5,5 cm). Hubungan panjang berat bersifat allometrik, kecepatan pertumbuhan sebesar 0,4934 cm/ tahun dengan panjang maksimun 41,7 cm pada umur 13 tahun. Ikan Napoleon yang tertangkap merupakan ikan muda (53%) yang belum berkembang gonadnya. Rasio seksual adalah 26 % betina, 14% jantan dan 7% hermafrodit.
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...robert peranginangin
Dokumen tersebut membahas struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan di Laut Cina Selatan. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kestabilan komunitas ikan demersal meningkat seiring kedalaman dan dipengaruhi oleh parameter kedalaman, suhu, dan salinitas. Sementara itu, persebaran kelimpahan ikan sangat dipengaruhi oleh oksigen terlarut dan kecerahan air.
Inisiatif Usulan Status Perlindungan Ikan NapoleonDidi Sadili
Usulan untuk menetapkan status perlindungan penuh terhadap ikan napoleon wrasse (Cheilinus undulatus) karena populasi ikan ini mengalami penurunan drastis akibat eksploitasi berlebihan untuk perdagangan, sehingga perlu dilindungi guna melestarikan spesies dan ekosistem terumbu karang tempat ikan ini hidup.
Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap sektor kelautan dan perikanan Indonesia serta langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi tantangan tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat adalah empat aspek dampak perubahan iklim terhadap ekosistem, masyarakat pesisir, ketahanan pangan, dan keamanan regional, serta kegiatan riset dan pengembangan sistem pemantauan yang dilakukan untuk menanggulangi masalah ter
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilisRepository Ipb
Karang Acropora nobilis memiliki telur yang berdistribusi tidak merata pada berbagai bagian cabangnya. Bagian tengah cabang memiliki proporsi polip yang lebih reproduktif (100%) dengan rata-rata jumlah telur tertinggi (5,22 butir/polip) dibanding bagian apikal dan basal. Hal ini menunjukkan adanya interaksi antara pertumbuhan dan reproduksi dalam alokasi sumber daya karang.
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANGMustain Adinugroho
Abstract: Semarang bay is a bay that stretches from Kendal to Demak. This bay has some vital habitats such as estuaries and mangroves that very importance for nursery ground of aquatic organisms such as fish larvae. Fish larvae is dependent by the environment, especially their movement and migration. However human factors such as industrial activities, harbours, residential area, farms and ponds disembogue in this bay. Sampling was conducted between September and October 2014 at 15 stations. Sampling was carried out every two weeks using bongo net (mesh size of 0.2 mm) which was drawn by boat with average speeds of 0.5 m/s for 10 minutes. Identification of fish larvae carried out in Environmental dan Fisheries Resources Management Laboratory, Diponegoro University. 5890 fish larvaes from 22 family were caught and were dominated by Lactarius (36.01%), Stoleporus (28.30%), Atherinomorus (9.80%), Engraulis (7.22%) and Mugil (4.96 %). A small number of fish larvae caught (below 1%) were identified as Gobiopterus, Paramoncanthus, Tylosurus, Leiognathus, Strongylura and Dinematichthyini. Lactarius, Atherinomorus, Stolephorus, Engraulis and Mugil were found in almost every stations. An abundance of fish larvae was found in station E1, C1, D1 and A1, stations that were close to estuaries and mangrove vegetation. The type and number of fish larvae was quite varied, this is related to the migration of fish and having appropriate environmental conditions for growth. The existence of fish larvae are also influenced by the currents that distribute them. PCA analysis results indicate that the total variance explained was 63.56% with an abundance of fish larvae being related to depth, salinity, abundance of zooplankton and phytoplankton and current speed.
Keywords: pelagic fish larvae, composition, distribution, bay
KERENTANAN PENGHIDUPAN RUMAH TANGGA NELAYAN BAJAU KECAMATAN NAPABALANO KABUPA...AsrunARN
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas wilayah perairan, dimana garis pantainya mencapai lebih dari 81.000 km, dengan jumlah pulau mencapai lebih dari 15.500 pulau. Luas daratan mencapai 1,9 juta kilometer persegi dan luas perairan mencapai 6,6 juta kilometer persegi.
Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun budidaya.
Masyarakat Bajau Kecamatan Napabalano tepatnya di pesisir Tampo, berada dipinggir laut tepatnya di Pulau Muna, dihuni oleh kebanyakan suku Bajau. Saat ini potensi pesisir ini mulai menurun akibat perubahan cuaca yang berubah-ubah setiap harinya.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kondisi terkini terumbu karang di perairan Jeruk, Jawa Tengah berdasarkan hasil survei beberapa tahun terakhir yang menunjukkan persentase tutupan karang yang semakin menurun.
2. Untuk memulihkan terumbu karang yang rusak, dokumen ini menyarankan beberapa strategi seperti zonasi, rehabilitasi melalui transplantasi karang dan metode biorock,
Dokumen ini memberikan panduan standar operasional untuk divisi informasi dan jurnalistik Himiteka IPB dalam melakukan komunikasi, koordinasi, konsultasi, transparansi, dokumentasi, dan publikasi mengenai kegiatan. Termasuk tips waktu dan format publikasi di media sosial, ukuran poster dan video, serta logo yang harus ada. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan bukan patokan yang harus diikuti.
“Penngaruh Suhu dan Cahaya Terhadap Fotosintesis yang Diukur dengan Fluoresensi Klorofil pada Budidaya Eucheuma dan Denticulatum Kappaphycus sp (Strain Sumba) dari Indonesia
STATUS PEMANFAATAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN IKAN HIAS ANGEL NAPOLEON Pomacanthus xanthometopon
DI SULAWESI SELATAN
Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa kondisi tutupan karang di tiga lokasi menunjukkan kategori sedang sampai baik. Penelitian ini menunjukkan kelimpahan ikan injel napoleon tidak berkorelasi positif dengan tutupan karang hidup dengan tutupan karang hidup tetapi keberadaannya dipengaruhi oleh bentuk pertumbuhan karang yaitu di antara celah karang bercabang, submasive dan masive. Struktur ukuran ikan injel napoleon yang tertangkap masih muda, gonadnya belum berkembang. Hubungan panjang berat bersifat allometrik, kecepatan pertumbuhan lambat dengan panjang maksimum 41,7 cm pada umur 13 tahun. Status pemanfaatan ikan injel napoleon diduga telah melampaui hasil tangkapan lestari (MSY). Kurva penawaran injel napoleon melengkung membalik (backward bending supply curve) menunjukkan bahwa supplai semakin menurun walaupun harga ikan meningkat karena diduga stok semakin berkurang.
Kepadatan dan stratifikasi komposisi sumber daya ikan demersal di Laut Cina S...robert peranginangin
Informasi distribusi kepadatan stok dan komposisi ikan demersal sangat penting untuk diketahui sebagai bahan masukan guna keberhasilan pengelolaan perikanan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui komposisi, kepadatan stok dan sebaran sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juni 2015 dengan menggunakan scientific echosounder BIOSONICS DT-X dan frekuensi 120 KHz. Untuk verifikasi data akustik terutama komposisi jenis dilakukan pengoperasian trawl. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis ikan demersal di Laut Cina Selatan meliputi 147 spesies dari 55 famili. Stratifikasi komposisi dikedalaman 20-30 m, 30-40 m, 40-50 m, 50-60 m, dan 60-70 m masing masing didominasi oleh ikan dari famili Leiognathidae, Lutjanidae, Nemipteridae, Tetraodontidae, dan Serranidae. Estimasi kepadatan stok sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan berkisar antara 0,16 – 2,85 ton/km2 dengan rata-rata kepadatan 1,05 ton/km2.
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Mujiyanto -
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Penelitian ini mengkaji komunitas larva ikan di ekosistem padang lamun di Pulau Parang, Karimunjawa;
(2) Terdapat 14 famili larva ikan yang ditemukan dengan dominasi famili Gerreidae, Gobiidae, dan Labridae;
(3) Kualitas perairan mempengaruhi keberadaan larva ikan, dengan suhu 28,5°C-31,14°C dan salinitas 29,5-34°/oo.
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawaMujiyanto -
Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki fungsi ekologis penting dan kompleks serta menyediakan habitat bagi beragam biota aquatik, khususnya ikan. Penelitian dilakukan bulan Juni - Desember 2012 untuk menentukan bioekologi ikan Juwi (Selar boops). Pengambilan sampel dilakukan di bagian barat Kepulauan Karimunjawa yang memiliki ekosistem mangrove, dengan menggunakan gill net. Nilai hubungan panjang dan berat ikan Juwi (2.903) jantan dan (2.556) ikan betina, sesuai dengan hasil uji-t bahwa t-tabel > t-hitung, ikan Juwi bersifat isometrik dan faktor kondisi rata-rata jantan dan betina Juwi adalah 1.089 dan 0.507, berkategori seimbang. TKG ikan Juwi diperoleh I, II-IV, 17 ekor ikan betina ber-TKG IV dan 25 ekor untuk ikan jantan. Fekunditas ikan berkisar antara 327 - 623 butir pada TKG IV, dengan diameter telur menunjukkan pemijahan yang terjadi hanya satu kali dalam 1 (satu) musim. Hasil pengamatan terhadap nisbah kelamin ikan jantan dan betina adalah berbanding 1:1, menunjukkan kondisi seimbang. Ikan Juwi (S. boops) termasuk kategori ikan omnivora. faktor fisika kimia perairan masih dalam kondisi normal keberlangsungan hidup ikan Juwi.
Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...Mujiyanto -
Ikan napoleon (Cheilinus undulatus) merupakan salah satu jenis ikan yang dilindungi dan termasuk kedalam spesies terancampunah (endangered species). Perairan Kepulauan Sembilan merupakan salah satu perairan yang memiliki kondisi terumbu karang yang cukup baik dan disekitarnya terdapat jarring apung tempat pembesaran dan penampungan ikan napoleon hasil tangkapan nelayan disekitar Kepulauan Sembilan. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan keberadaan ikan napoleon di Perairan Kepulauan Sembilan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2013, dengan menggunakan metode survey lapangan. Penentuan lokasi penelitian sesuai dengan tempat nelayan melakukan penangkapan ikan napoleon yaitu daerah Marempu, Latoiya, Bungimpare dan Makodang yang berada di sekitar Pulau Sembilan. Luasan terumbu karang disekitar lokasi penelitian dihitung berdasarkan hasil interpretasi citra satellite Landsat 8 OLI yang diakuisisi pada bulan April 2013. Hasil sensus visual di wilayah Marempu dengan luas sapuan area 1,7 ha diperoleh kepadatan ikan napoleon 6,3 individu/ha dengan kondisi terumbu karang berdasarkan persen tutupan karang hidup berkisar antara 15-60%. Di sekitar lokasi Bungimpare dengan luas sapuan 0,9 ha diperoleh kepadatan ikan napoleon 5,5 individu/ha dengan luas tutupan karang hidup 30-60%. Wilayah Makodang dengan luas sapuan 1,3 ha diperoleh kepadatan ikan napoleon 0,8 individu/ha dengan luas tutupan karang hidup 60%. Sementara itu hasil sensus visual di wilayah Latoiya tidak ditemukan ikan napoleon.
Penelitian ini mengkaji konsentrasi zat hara fosfat, nitrit, nitrat dan silikat di 12 stasiun di perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata fosfat di permukaan dan dasar perairan relatif sama, sedangkan konsentrasi nitrit, nitrat dan silikat lebih tinggi di dasar dari pada permukaan. Secara umum, kondisi perairan Kepulauan Matasiri masih lay
1. Dokumen ini membahas hasil penelitian tentang potensi, kondisi, dan status pemanfaatan terumbu karang di Provinsi Gorontalo.
2. Penelitian ini menganalisis kondisi terumbu karang melalui citra satelit dan survei lapangan untuk mengetahui tingkat penutupan karang, keanekaragaman biota, dan tingkat pemanfaatan sumber daya.
3. Hasilnya berupa peta potensi dan kondisi terumbu karang yang menggambarkan sebar
STRUKTUR UKURAN, PERTUMBUHAN DAN RASIO SEKSUAL IKAN HIAS NAPOLEON (Pomacanthu...Dr. Mauli Kasmi
Ikan Napoleon (Pomachantus xanthometopon) merupakan spesies termahal dari kelompok ikan Napoleon dan mempunyai nilai tawar yang lebih tinggi dibanding jenis ikan hias lainnya, sehingga menjadi ikan target oleh nelayan ikan hias. Produksi ikan ini masih tergantung dari penangkapan di alam karena budidaya belum berhasil dikembangkan, sehingga ada kemungkinan spesies ini mengalami overfishing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi rekruitmen, struktur ukuran, pertumbuhan dan rasio seksual ikan Napoleon di perairan Sulawesi Selatan. Metode penelitian didasarkan pada sampling paralel di perairan Kepulauan Pangkep dan Selayar. Selanjutnya, fekunditas dihitung dengan menggunakan metode volimetrik. Umur mutlak dan pertumbuhan ikan Napoleon ditentukan dengan analisis plot Gulland dan Holt. Hasil kajian menunjukkan bahwa modus panjang total ikan Napoleon di Kabupaten Pangkep (9,5-11,5 cm) relatif lebih besar dibandingkan ikan Napoleon di Kabupaten Selayar (4,5-5,5 cm). Hubungan panjang berat bersifat allometrik, kecepatan pertumbuhan sebesar 0,4934 cm/ tahun dengan panjang maksimun 41,7 cm pada umur 13 tahun. Ikan Napoleon yang tertangkap merupakan ikan muda (53%) yang belum berkembang gonadnya. Rasio seksual adalah 26 % betina, 14% jantan dan 7% hermafrodit.
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...robert peranginangin
Dokumen tersebut membahas struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan di Laut Cina Selatan. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kestabilan komunitas ikan demersal meningkat seiring kedalaman dan dipengaruhi oleh parameter kedalaman, suhu, dan salinitas. Sementara itu, persebaran kelimpahan ikan sangat dipengaruhi oleh oksigen terlarut dan kecerahan air.
Inisiatif Usulan Status Perlindungan Ikan NapoleonDidi Sadili
Usulan untuk menetapkan status perlindungan penuh terhadap ikan napoleon wrasse (Cheilinus undulatus) karena populasi ikan ini mengalami penurunan drastis akibat eksploitasi berlebihan untuk perdagangan, sehingga perlu dilindungi guna melestarikan spesies dan ekosistem terumbu karang tempat ikan ini hidup.
Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap sektor kelautan dan perikanan Indonesia serta langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi tantangan tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat adalah empat aspek dampak perubahan iklim terhadap ekosistem, masyarakat pesisir, ketahanan pangan, dan keamanan regional, serta kegiatan riset dan pengembangan sistem pemantauan yang dilakukan untuk menanggulangi masalah ter
KONDISI TELUR PADA BERBAGAI BAGIAN CABANG KARANG Acropora nobilisRepository Ipb
Karang Acropora nobilis memiliki telur yang berdistribusi tidak merata pada berbagai bagian cabangnya. Bagian tengah cabang memiliki proporsi polip yang lebih reproduktif (100%) dengan rata-rata jumlah telur tertinggi (5,22 butir/polip) dibanding bagian apikal dan basal. Hal ini menunjukkan adanya interaksi antara pertumbuhan dan reproduksi dalam alokasi sumber daya karang.
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANGMustain Adinugroho
Abstract: Semarang bay is a bay that stretches from Kendal to Demak. This bay has some vital habitats such as estuaries and mangroves that very importance for nursery ground of aquatic organisms such as fish larvae. Fish larvae is dependent by the environment, especially their movement and migration. However human factors such as industrial activities, harbours, residential area, farms and ponds disembogue in this bay. Sampling was conducted between September and October 2014 at 15 stations. Sampling was carried out every two weeks using bongo net (mesh size of 0.2 mm) which was drawn by boat with average speeds of 0.5 m/s for 10 minutes. Identification of fish larvae carried out in Environmental dan Fisheries Resources Management Laboratory, Diponegoro University. 5890 fish larvaes from 22 family were caught and were dominated by Lactarius (36.01%), Stoleporus (28.30%), Atherinomorus (9.80%), Engraulis (7.22%) and Mugil (4.96 %). A small number of fish larvae caught (below 1%) were identified as Gobiopterus, Paramoncanthus, Tylosurus, Leiognathus, Strongylura and Dinematichthyini. Lactarius, Atherinomorus, Stolephorus, Engraulis and Mugil were found in almost every stations. An abundance of fish larvae was found in station E1, C1, D1 and A1, stations that were close to estuaries and mangrove vegetation. The type and number of fish larvae was quite varied, this is related to the migration of fish and having appropriate environmental conditions for growth. The existence of fish larvae are also influenced by the currents that distribute them. PCA analysis results indicate that the total variance explained was 63.56% with an abundance of fish larvae being related to depth, salinity, abundance of zooplankton and phytoplankton and current speed.
Keywords: pelagic fish larvae, composition, distribution, bay
KERENTANAN PENGHIDUPAN RUMAH TANGGA NELAYAN BAJAU KECAMATAN NAPABALANO KABUPA...AsrunARN
Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas wilayah perairan, dimana garis pantainya mencapai lebih dari 81.000 km, dengan jumlah pulau mencapai lebih dari 15.500 pulau. Luas daratan mencapai 1,9 juta kilometer persegi dan luas perairan mencapai 6,6 juta kilometer persegi.
Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun budidaya.
Masyarakat Bajau Kecamatan Napabalano tepatnya di pesisir Tampo, berada dipinggir laut tepatnya di Pulau Muna, dihuni oleh kebanyakan suku Bajau. Saat ini potensi pesisir ini mulai menurun akibat perubahan cuaca yang berubah-ubah setiap harinya.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kondisi terkini terumbu karang di perairan Jeruk, Jawa Tengah berdasarkan hasil survei beberapa tahun terakhir yang menunjukkan persentase tutupan karang yang semakin menurun.
2. Untuk memulihkan terumbu karang yang rusak, dokumen ini menyarankan beberapa strategi seperti zonasi, rehabilitasi melalui transplantasi karang dan metode biorock,
Similar to Distribusi kapal sensor viirs kaitannya dengan nilai klorofil a (20)
Dokumen ini memberikan panduan standar operasional untuk divisi informasi dan jurnalistik Himiteka IPB dalam melakukan komunikasi, koordinasi, konsultasi, transparansi, dokumentasi, dan publikasi mengenai kegiatan. Termasuk tips waktu dan format publikasi di media sosial, ukuran poster dan video, serta logo yang harus ada. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan bukan patokan yang harus diikuti.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri pariwisata dengan membangun objek-objek wisata baru dan memperbaiki infrastruktur transportasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara dan devisa negara. Pemerintah berharap strategi ini dapat mendongkrak perekonomian dan menciptakan lapangan kerja baru.
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri halal untuk meningkatkan ekspor dan pariwisata. Beberapa langkah yang akan dilakukan antara lain mempromosikan produk halal ke pasar global, meningkatkan sertifikasi produk halal, serta melatih SDM agar dapat bersaing di industri halal.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem organ pada manusia, mencakup sistem pencernaan, pernafasan, saraf, ekskresi, reproduksi, dan jaringan darah beserta organ yang menyusunnya dan fungsinya.
Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 subdivisi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan siklus hidupnya. Paku memiliki akar serabut dan batang berupa akar tongkat. Terdapat 4 jenis spora yang dihasilkan yaitu homospora, heterospora, dan peralihan. Paku digunakan sebagai tanaman hias, obat-obatan, sayuran, dan pupuk hijau.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Distribusi kapal sensor viirs kaitannya dengan nilai klorofil a
1. DISTRIBUSI KAPAL SENSOR VIIRS KAITANNYA
DENGAN NILAI KLOROFIL-A DAN SUHU
PERMUKAAN LAUT SENSOR MODIS DI LAUT
JAWA
Nabilla Dhani Amanda
C54140074
Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Jonson Lumban Gaol, M.Si
Dr. Ir. Dony Kushardono, M.Eng
2 4 / 0 8 / 2 0 1 8
Ilmu dan Teknologi Kelautan
FPIK - IPB
2. 02
01
O U T L I N E
Pendahuluan
Metode
I N F O G R A P H I C S
This is a sample text so
replace this text by your
own subtitle text
02
Penutup
03
Hasil dan
Pembahasan
Ilmu dan Teknologi Kelautan
FPIK - IPB
3. Latar Belakang
Klorofil-a
Suhu Permukaan Laut
Laut Cina Selatan
Laut Flores
(Demena 2017)
Pertumbuhan ikan Pemijahan
Metabolisme
(Kurniawati et al. 2015)
Posisi ikan
Pembentukkan daerah penangkapan
ikan
(Basuma dan Topan 2009)
4. La
tar
Be
La
Ka
Ng
&
Tu
Ju
an
Lokasidan daerah penangkapan ikan dengan
menyesuaikan kondisi dinamika oseanografi
(Elvidge et al. 2015)
(Bubun 2014)
Aktivitas perikanan lampu berpengaruh
dengan perubahan intensitas cahaya saat
melakukan penangkapan ikanMemetakan lokasi
kapal dengan klorofil-
a dan suhu
permukaan laut.
5. METODE
Maret – Agustus
2018
Kampus IPB
Pusfatja, LAPAN
30 Mei 2018 Jepara
V B D
K l o r o f i l - a
SuhuPermukaanLaut
StatistikPerikananJepara2014
Tutupan Awan
Fase Bulan
6. METODE
• Data Deteksi Kapal
SNPP-VIIRS
• Data Klorofil-a dan SPL
Aqua-MODIS
Ekstraksi Data Filtering
• VBD dengan
Klorofil-a
• VBD dengan SPL
Overlay dan Layout
Layout
Laut Jawa merupakan salah satu daerah penangkapan ikan yang potensial. Perairan Laut Jawa dipengaruhi oleh massa air yang berasal dari Laut Cina Selatan dan massa air Laut Flores (Kurniawati et al. 2015). Kedua massa air ini memengaruhi variabilitas parameter oseanografi yaitu klorofil-a dan suhu permukaan laut yang berdampak pada pola musim penangkapan ikan di Laut Jawa (Putra et al. 2012). Penelitian yang dilakukan mengkaji pengaruh oleh klorofil-a dan suhu permukaan laut. Pemetaan klorofil-a perlu dilakukan untuk mengetahui variabilitas klorofil-a karena klorofil-a merupakan salah satu indikator posisi ikan (Arsyad et al. 2004). Suhu permukaan laut memengaruhi kehidupan organisme di laut (Yuniarti et al. 2013). Distribusi suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a juga memengaruhi berbagai aktivitas ikan seperti pertumbuhan ikan, pemijahan, metabolisme, dan aktivitas lainnya (Demena 2017). Perubahan parameter oseanografi berpengaruh terhadap posisi ikan dan pembentukkan daerah penangkapan ikan yang potensial (Basuma dan Topan 2009).
Metode penangkapan ikan dengan menggunakan bantuan cahaya lampu kapal saat malam hari dapat dijadikan sebagai pendugaan daerah penangkapan ikan. Aktivitas perikanan lampu berpengaruh dengan perubahan intensitas cahaya saat melakukan penangkapan ikan (Bubun 2014). Lampu pada kapal dapat dideteksi menggunakan sensor Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS). Data posisi kapal VIIRS dapat menentukan lokasi dan daerah penangkapan ikan dengan menyesuaikan kondisi dinamika oseanografi (Elvidge et al. 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2015) yaitu data VIIRS-DNB yang didapatkan dari laman Earth Observation Group dapat diaplikasikan untuk memetakan daerah penangkapan menggunakan bantuan cahaya lampu di Perairan Pandeglang, Provinsi Banten.
Kurangnya data dan informasi daerah penangkapan ikan maka perlu adanya peta yang dapat dimanfaatkan secara langsung untuk menganalisis hubungan kondisi lingkungan dengan posisi kapal yang melakukan aktivitas penangkapan sehingga kegiatan penangkapan ikan dapat berlangsung secara efektif. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan penentuan daerah penangkapan ikan di Laut Jawa agar memudahkan aktivitas nelayan dalam penangkapan ikan
Penelitian dilakukan pada Maret – Agustus 2018. Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Pemetaan dan Pemodelan, Laboratorium Penginderaan Jauh Kelautan, Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan Ilmu dan Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Pengambilan data sekunder dilakukan di Kabupaten Jepara pada 30 Mei 2018 (Gambar 1).
Alat yang digunakan adalah laptop, software SeaDAS, software ENVI 5.1, software Google Earth Pro, software ArcMap 10.4.1 dan Ms. Excel. Bahan yang digunakan adalah data deteksi cahaya lampu dari kapal (VBD-DNB) oleh The NGDC Earth Observation Group, National Oceanic and Atmospheric Administration, data klorofil-a dan data suhu permukaan laut oleh NASA’s Ocean Biology Processing Group, National Oceanic and Atmospheric Administration, data tutupan awan oleh Earth Observastion Research Center, Japan Aerospace Exploration Agency, data hasil digitasi oleh Badan Informasi Geospasial dan data statistik perikanan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Jepara 2014.
Tahap awal dalam melakukan analisis data yaitu mengumpulkan data hasil estimasi satelit. Data yang digunakan adalah data bulanan yang diambil dari perwakilan tiap musim. Musim Barat diwakili dengan bulan Februari, Musim Peralihan 1 diwakili dengan bulan Mei, Musim Timur diwakili dengan bulan Juli dan Musim Peralihan 2 diwakili dengan bulan Oktober. Data VBD harian yang diunduh dalam bentuk *csv diolah menggunakan Ms. Excel untuk menyortir data yang dibutuhkan yaitu lintang, bujur, dan QF Detect. Setelah itu, data *csv dibuka di ArcMap 10.4.1 lalu ditampilkan deteksi QF 1 (boat detection) sedangkan data klorofil-a dan suhu permukaan laut bulanan diekstrak dan dicrop menggunakan software SeaDAS dalam bentuk *txt. Kemudian data *txt diolah menggunakan Ms. Excel untuk memilih data yang dibutuhkan seperti lintang, bujur dan nilai setiap parameter.
Tahap berikutnya melakukan pengolahan menggunakan software ArcMap 10.4.1 yaitu melakukan interpolasi kriging dengan menyesuaikan interval nilai setiap parameter. Setelah itu, data dioverlay antara VBD dengan setiap parameter oseanografi. Tahap terakhir yaitu proses penataan (layout) yang menghasilkan peta distribusi VBD dengan setiap parameter oseanografi. Diagram alir prosedur penelitan yang dilakukan sebagai berikut (Gambar 2).