Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan manajemen organisasi yang membahas pengertian organisasi, fungsi manajemen, perencanaan organisasi, dan model-model organisasi."
Pengorganisasian merupakan langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian merupakan langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Sesi apa saja yang kita bicarakan ?
1. Pengantar Diklat Manajemen Organisasi
2. Fungsi Manajemen dalam Organisasi
3. Perencanaan Organisasi
4. Manajemen Konflik
5. Kepemimpinan dalam Organisasi
6. Administrasi Organisasi
4. PENGANTAR
DIKLAT MANAJEMEN ORGANISASI
Pengertian organisasi
Penyakit-penyakit organisasi
Prinsip-prinsip organisasi
Tujuan organisasi
Pembagian tugas dan pekerjaan organisasi
Wewenang dan tanggung jawab organisasi
Struktur organisasi
Model-model organisasi
5. Pengertian organisasi
arti statis
Organisasi adalah wadah kerjasama sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tertentu
arti dinamis
Organisasi adalah sebuah sistem atau kegiatan
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu
6. Penyakit-penyakit organisasi
1. Tujuan telah ditetapkan, namun tidak dirumuskan secara
jelas dan rinci
2. Pembagian tugas tidak adil, merata, tuntas dan jelas
3. Anggota semata-mata bekerja sesuai dg tugasnya tanpa
kerjasama antar divisi/bidang
4. Perasaan bahwa bidang/divisinya yg paling penting
5. Tidak seimbangnya tanggung jawab dg wewenangnya
6. Terlalu banyak anggota/bawahan hingga sulit diawasi
7. Bawahan diberi satu tugas dari atasan yg berbeda dg
perintah yg berbeda
7. Prinsip-prinsip organisasi
Menurut Henri Fayol Menurut Max Weber
1. Pembagian tugas &
kerja
2. Kesatuan pengarahan
3. Sentralisasi
4. Jenjang organisasi
1. Kegiatan berbasis skill
2. Keseuaian tugas dg
kebijakan, prosedur
dan peraturan
3. Tanggung jawab tugas
4. Decision making
dibuat secara formal,
tdk subyektifitas
pribadi
5. Tugas berdasar sistem
kecakapan (merit skill)
8. 5
Dasar rasional
kegiatan
5
Dasar rasional
kegiatan
4
Sumber motivasi
bagi anggota
4
Sumber motivasi
bagi anggota
3
Standar
pelaksanaan
program kerja
3
Standar
pelaksanaan
program kerja
2
Sumber
legitimasi
2
Sumber
legitimasi
1
Pedoman
Perencanaan
Pelaksanaan &
pengawasan
1
Pedoman
Perencanaan
Pelaksanaan &
pengawasan
FUNGSI
TUJUAN
ORGANISASI
FUNGSI
TUJUAN
ORGANISASI
9. Agar tujuan tercapai dg efektif
Keterlibatan anggota
dalam perumusan
tujuan organisasi
Terdapat pembagian
tugas dalam
perumusan tujuan
Tujuan bidang/divisi
tdk boleh bertentangan
dg tujuan umum
organisasi
Tujuan harus
serealistis mungkin :
sesuai dg kondisi
organisasi
Kejelasan batasan yg
hendak dicapai dari
tujuan
Melakukan antisipasi
jika tujuan tdk
tercapai, dan leader
melakukan koreksi
dalam organisasi
10. Pembagian tugas & pekerjaan
pedoman:
1. Tujuan harus dijabarkan
dlm tugas-tugas pokok
2. Tugas pokok dijabarkan
dalam fungsi
3. Fungsi diikuti dengan
kegiatan
4. Tiap kadiv/kabid diberi
daftar tugas yg harus
dijalankan
5. Meski tugas bervariasi,
namun antar divisi/bidang
saling berkaitan
6. Penempatan posisi orang
harus sesuai dg keahlian,
kecakapan & kemampuan
7. Beban tugas disusun
semerata mungkin
8. Pengukuran jumlah
anggota secara
kuantitatif/ kualitatif dan
berkala
9. Penentuan anggota/ketua
bidang/divisi harus
mempertimbangkan aspek
pendidikan baginya
11. Wewenang & tanggung jawab organisasi
arti pelimpahan wewenang
Penyerahan sebagian otoritasi seorang leader organisasi
kepada follower untuk menjalankan tugasnya
Pedoman pelimpahan wewenang
1. Batas wewenang, tugas & tanggung jawab JELAS
2. Memperhatikan pendapat calon penerima wewenang
3. Keyakinan penerima wewenang dpt menjalankan dg baik
4. Pemberi otoritas tetap melakukan pengawasan
12. arti tanggung jawab
Konsekwensi dari penerimaan dan pelaksanaan
wewenang (otoritas)
KELEMBAGAANKELEMBAGAAN
J A B A T A NJ A B A T A N
P O L I T I KP O L I T I K
H U K U MH U K U M
ANEKA
TANGGUNG
JAWAB
ANEKA
TANGGUNG
JAWAB
13. 0
Perimbangan Antara Wewenang & tanggung jawab
3
2
1
1 2 3
wewenang
tanggung jawab
A = wewenang > tanggung jawab = leader otoriter
B = leader seimbang menggunakan wewenang & tanggung jawab
C = wewenang < tanggung jawab = eksploitasi SDM anggota
A
B
C
15. STRUKTUR LINIER (line structure)
NO CIRI KELEBIHAN KELEMAHAN
01 Struktur tugas &
wewenang vertikal
Struktur organisasi
sederhana & jelas
Hanya cocok utk
organisasi sederhana
02 Follower hanya
memiliki satu upper
Alur wewenang &
tanggung jawab jelas
Leader kesulitan jika
organisasi berkembang
03 Adanya kesatuan
komando (perintah)
Koordinasi jelas Komando X
pemahaman follower
04 Tidak memiliki tenaga
staff atau penasehat
Instruksi, tugas & LPJ
dpt dilakukan cepat
05 Cocok utk organisasi
kecil (sederhana)
Kesatuan pengarahan
komando
06 Diusulkan oleh Henry
Fayol
One man-one boss
relationship
Pucuk Pimpinan
Bidang 1 Bidang 2
Subag A Subag B Subag C Subag D
16. STRUKTUR LINI & STAF (line & staff structure)
NO CIRI KELEBIHAN KELEMAHAN
01 Staf terbagi dlm
beberapa kategori
Cocok utk organissi
yg sudah berkembang
Persoalan koordinasi
sering muncul
02 staf ahli memberi
nasehat sesuai dg
skill
Tugas leader lebih
ringan
Staf sering over-
acting
03 Diusulkan oleh
Emerson
Staf penasehat
memberi alternatif
problem solving
04 Leader konsentrasi pd
tugasnya
Pucuk Pimpinan
Bidang 1 Bidang 2
Staf penasehat
17. STRUKTUR FUNGSIONAL (functional structure)
Diusulkan oleh F.W. Taylor
Masing-masing bidang atau divisi dapat memberikan
perintah, permintaan laporan kepada bidang atau
divisi lain sesuai dengan fungsinya
Pucuk Pimpinan
Bidang Keuangan Bidang Keagamaan
18. STRUKTUR PROYEK (Project structure)
Organisasi proyek cocok diterapkan bila:
1. Berbagai aktifitas dpt diarahkan untuk tujuan tertentu
2. Jadwal, biaya & kualitas dapat diukur dg jelas
3. Sebagai cara unik dari organisasi
4. Bersifat temporer & tergantung dari ahli
Pimpinan Pusat
Pimpinan
Proyek
A B C
a b c
= unit fungsional pusat
= unit – unit proyek
19. STRUKTUR MATRIKS (matrix structure)
Wewenang mengalir secara vertikal dalam unit fungsional,
sementara wewenang dari pimpinan proyek mengalir
secara horisontal
Pimpinan Pusat
Pimpinan
Proyek
A B C
a b c
= unit fungsional pusat
20. STRUKTUR PANITIA (committe structure)
Struktur kepengurusan yang dibentuk oleh organisasi
lebih besar untuk memecahkan satu masalah yang
tidak bersifat permanen (insidental)
REKTOR
DEKAN DEKAN DEKAN DEKAN
akademik TU
Panitia
wisuda
22. PERSEPSI CLOSED
ORGANIZATIONAL
OPEN
ORGANIZATIONAL
Lingkungan Bersifat statis dan
tidak menghendaki
perubahan
Bersifat dinamis
menghendaki
perubahan
Hakikat
manusia
obyek, alat dan
tujuan organisasi
yang bersangkutan
Subyek bagi
organisasi yg
bersangkutan
Manfaat
manajemen
Merupakan
wewenang pimpinan
semata
Pimpinan membuka
partisipasi terhadap
anggota
Peranan
organisasi
Tertutup bagi pihak
luar
Organisasi saling
berinteraksi dg
masyarakat
23. CLOSED
ORGANIZATIONAL
SINTESIS OPEN
ORGANIZATIONAL
1. Bureaucracy
(Max Weber)
2. Scientific
Management
(Taylor, Gilbreth)
3. Administrative
Management
(Money, Gullick,
Urwick, Fayol,
Follett)
Contingency
(Henry, Nicholas)
1. Aliran Human
Relations
(Maslow, Mayo, etc)
2. Organization
Development
(Lewin, McGregor,
etc)
3. Tehorganizatio as
unit in its
environment
(barnard)
4. Theory System
25. Pengertian MANAJEMEN
Proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yg dilakukan untuk menetapkan dan
mencapai tujuan dg menggunakan sumber daya yang
ada dalam organisasi
(George R. Terry)
26. Prinsip-prinsip MANAJEMEN
Adanya division of
work
Adanya authority
Disiplin
Kesatuan perintah
Kesatuan pengarahan
Kepentingan organisasi
diatas kepentingan
pribadi
Pemberian rangsangan
kerja
Sentralisasi sebagian
kekuasaan
Garis wewenang jelas
batasnya
Tatanan yang baik
Stabilitas anggotanya
29. CP T H
CP T H
CP T H
TOP
MANAGEMENT
MIDDLE
MANAGEMENT
LOWER
MANAGEMENT
Keterangan :
C = Conseptual Skills
H = Human Skills
P = Political Skills
T = Technical Skills
Diversifikasi keterampilan dlm manajemen
31. Pengertian PLANNING
Fungsi manajemen yg berkaitan dg pemilihan alternatif
pencapaian tujuan, pelaksanaan kebijakan, prosedur
dan program organisasi
(Harold Koonty & Cyril O’Donnel)
Hakekat PLANNING
1. Planning = proses berkesinambungan
2. Planning = melibatkan semua elemen organisasi
3. Planning = disusun secara bertingkat
4. Planning = kegiatan dimasa mendatang
5. Planning = jawaban dr keadaan organisasi tertentu
32. Macam-macam perencanaan
BERDASARKAN WUJUD BERDASARKAN WAKTU
Perencanaan fisik
Berkaitan dg fasilitas fisik
Perencanaan jangka pendek
Antara 1 – 2 tahun
Perencanaan non fisik
Perencanaan menyeluruh
tapi tidak berkaitan dg yg
fisik
Perencanaan jangka
menengah
Antara 2 – 10 tahun
Perencanaan umum-
kimbinasi
Kombinasi antara unsur fisik
dan non fisik
Perencanaan jangka
panjang
Untuk 10 tahun ke atas
33. Prinsip-prinsip perencanaan
☺ Prinsip Kontribusi
sasaran
☺ Prinsip sehat dan
teraturnya organisasi
☺ Prinsip faktor pembatas
☺ Prinsip keterikatan
organisasi
☺ Prinsip perencanaan yang
terkoordinasi
☺ Prinsip penggunaan
waktu
☺ Prinsip efisiensi
☺ Prinsip keluwesan
☺ Prinsip perubahan situasi
dan kondisi secara
terkendali
☺ Prinsip penerimaan
35. 6
HOW ?
6
HOW ?
5
WHEN ?
5
WHEN ?
4
WHERE ?
4
WHERE ?
3
WHO and
WHO ?
3
WHO and
WHO ?
2
WHY ?
2
WHY ?
1
WHAT ?
1
WHAT ?
UNSUR
PLANNING
UNSUR
PLANNING
37. Munculnya SWOT
Individu/kelompok/organisasi lingkungan (internal &
eksternal) analisa SWOT perencanaan/pemecahan
masalah.
SWOT awalnya muncul sebagai instrumen bagi
organisasi profit menyusun perencanaan & penyelesaian
problemnya.
SWOT memiliki corak analisis 3-1-5
Artinya : analisis saat ini (1) mengumpulkan data 3 tahun
yang lalu (3) untuk menemukan strategi bagi 5 tahun
kedepan (5)
Strength, Weakness, Opportunity, Threat
38. Pengertian item SWOT
Pearce & Robinson, 1997
• Strength (kekuatan) sumberdaya, keterampilan
atau keunggulan khas atas orang/organisasi lain.
• Weakness (kelemahan) keterbatasan atau
kekurangan sumberdaya, keterampilan, kapabilitas
yg menghambat.
• Opportunity (peluang) situasi penting yg
menguntungkan.
• Threat (tantangan) situasi penting yg tidak
menguntungkan.
Strength juga disebut distinctive competence (kompetensi khusus)
(Campbell dan Luch, 1997) atau core distinctive (kompetensi inti)
40. Pendekatan curah pendapat faktor-faktor SWOT, dg syarat
Setiap poin (statemen)
variabel SWOT harus
memiliki satu pengertian
yg utuh dan tdk
memungkinkan terjadinya
duplikasi atau kontradiksi
dg poin lain.
Pada tiap tahapan skoring
& pembobotan, seluruh
poin variabel SWOT
diupayakan lahir dr satu
penilaian bersama dg
obyektifitas.
brainstrorming verbal
No Kekuatan (strength)
1.
2. Dst.
No Peluang (opportunity)
1.
2. Dst.
No Kelemahan (weakness)
1.
2. Dst.
No Tantangan (threat)
1.
2. Dst.
42. Sel A = Keunggulan Komparatif
Pertemuan antara peluang &
kekuatan, sehingga organisasi tidak
boleh membiarkan peluang tsb hilang
begitu saja, sebaliknya, organisasi
harus berusaha memperkuatnya
dengan berbagai perencanaan yg
mampu mendukungnya
43. Sel B = Mobilisasi
Pertemuan antara ancaman &
kekuatan. Disini organisasi harus
melakukan mobilisasi sumberdaya
yg merupakan kekuatan organisasi
untuk memperlunak ancaman dari
luar tersebut, bahkan jika mungkin,
organisasi mengubahnya menjadi
peluang
44. Sel C = Investment atau Divestment
Pertemuan antara kelemahan &
peluang. Peluang yang ada sangat
meyakinkan, namun organisasi tidak
memiliki kemampuan menggarapnya.
Jika dipaksakan, akan menghadapi
resiko tinggi. Haruskah melakukan
sesuatu, atau diam ?
45. Sel D = Mengendalikan kerusakan
Pertemuan antara tantangan &
kelemahan. Adalah sel yg paling
lemah diantara semua sel.
Hukumnya:
Semakin dekat isu dg visi & misi
organisasi, maka semakin perlu
diberikan prioritas utk dilakukan
46. Model analisa SWOT dengan
pendekatan kualitatif tersebut dapat
dikembangkan/diterapkan pada model
analisa dengan pendekatan
kuantitatif
47. Pendekatan kuantitatif SWOT
Pearce & Robinson, 1998
1
Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) poin faktor serta
jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor
SWOT
menghitung skor (a) masing-masing poin faktor dilakukan saling
bebas > penilaian thd sebuah poin faktor tdk boleh dipengaruhi
atau mempengaruhi penilaian poin faktor lainnya. Utk memudahkan,
digunakan rentang skor dari 1-5 atau 1-10.
Menghitung bobot (b) masing-masing poin dilakukan secara saling
berketergantungan > penilaian thd satu poin faktor dg
membandingkan tgk kepentingan poin tsb dg poin lainnya ( b =
poin : jumlah poin faktor)
Pendekatan kuantitatif dalam analisa SWOT menggunakan tiga
langkah penghitungan gejala item secara kuantitatif
48. 2
Melakukan pengurangan antara jumlah
total faktor S dengan W, ( d = S – W)
dan faktor O dengan T, ( e = O – T).
Perolehan angka (d = x) selanjutnya
menjadi nilai atau titik pada sumbu X,
sementara perolehan angka (e = y),
selanjutnya menjadi nilai atau titik
pada sumbu Y
50. Tabulasi SWOT (i)
No Kekuatan (strength) Skor bobot total
1.
2. Dst.
Total Kekuatan
No Kelemahan (weakness) skor bobot Total
1.
2. Dst.
Total Kelemahan
Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan, S - W = x
Skoring hasil curah pendapat Analisis Internal
51. Tabulasi SWOT (ii)
No Peluang (opportunity) Skor bobot total
1.
2. Dst.
Total Peluang
No Tantangan (threat) skor bobot Total
1.
2. Dst.
Total Tantangan
Selisih Total Peluang – Total Tantangan, O - T = y
Skoring hasil curah pendapat Analisis Eksternal
56. Analisis Internal
No Kekuatan (strength) Skor bobot total
1. Kepemimpinan kuat & terpercaya 4 3/3 4
2. Memiliki struktur organisasi lengkap 3 2/3 2
3. Pemahaman yg baik dari pengurus 5 3/3 5
Total 11
No Kelemahan (weakness) Skor bobot total
1. Kakunya garis manajerial 4 4/5 3
2. SOP tidak ada, koordinasi lemah 3 3/5 2
3. Pemborosan sering terjadi 4 4/5 3
4. Kompetisi internal tdk jelas & tdk sehat 3 3/5 2
5. Cenderung individual 3 3/5 2
Total 12
Selisih antara kekuatan & kelemahan S - W = 11 - 12 = -1
57. Analisis Eksternal
No Peluang (opportunity) Skor bobot total
1. Ketersediaan SDM yg memadai 5 6/8 4
2. Adanya basis riil dari SMA/Pontren 3 7/8 3
3. Basis semua muslim 5 8/8 5
4. Komunitas makro ramah tamah 4 5/8 3
5. Terbuka thd ide-ide 4 7/8 4
6. Rasa kekeluargaan masih kental 4 6/8 3
7. Lingkungan relatif aman 3 5/8 2
8. Relatif tersedia fasilitas kegiatan 2 5/8 1
Total 25
No Tantangan (threat) Skor bobot total
1. Pengangguran ide/material tinggi 3 5/7 2
2. Pengetahuan agama tdk aplikatif 4 7/7 4
3. Masih ada sikap kontraproduktif 4 6/7 3
4. Lembaga upper bersifat non-kooperatif 3 5/7 2
5. Kelompok elit struktur antipati 4 6/7 3
6. Isu pemojokan terhadap lembaga/organisasi 3 5/7 2
7. Kecenderungan strutur upper utk monoton 4 7/7 4
total 20
Selisih antara Peluang & Tantangan O – T = 25 – 20 = 5
59. LATIHAN
☺
Coba analisa organisasi dimana anda
berada dengan analisis SWOT, ukur
kekuatan, kelemahan, peluang beserta
ancamannya lalu tentukan ren-stranya !
62. Interaksi pertentangan (antagonistik) antara dua pihak
atau lebih tentang sebuah persoalan atau kepentingan
Arti Dasar KONFLIK
Ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota organisasi
tentang pembagian kerja atau sumber daya yg terbatas
karena perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi
KONFLIK
Gangguan dlm mencapai
tujuan
KOMPETISI
Tdk ada gangguan dlm
pencapaian tujuan
Arti KONFLIK ORGANISASI
63. Pandangan terhadap konflik
PANDANGAN LAMA PANDANGAN BARU
Konflik dpt dihindari Konflik tidak dpt dihindari
Konflik muncul krn salah
manajemen atau pengacau
Banyak sebab konflik : nilai,
tujuan, struktur, pribadi, etc
Konflik mengganggu kemajuan
organisasi
Konflik dpt mengganggu dan
membantu kemajuan
organisasi
Tugas pemimpin adalah
menghilangkan konflik
Tugas pemimpin mengelola
tingkat konflik
Perlu penghapusan konflik krn
banyaknya kegiatan atau
program kerja
Banyaknya kegiatan
memerlukan tingkat konflik
yang moderat
64. 5
Kepemimpinan
5
Kepemimpinan
4
Nilai & tujuan
baru
4
Nilai & tujuan
baru
3
Perbaikan
prestasi
organisasi
3
Perbaikan
prestasi
organisasi
2
Ada persatuan
tujuan anggota
organisasi
2
Ada persatuan
tujuan anggota
organisasi
1
Pemimpin tahu
alokasi dana
dg baik
1
Pemimpin tahu
alokasi dana
dg baik
KONFLIK AKAN
MENDUKUNG
ORGANISASI
BILA :
KONFLIK AKAN
MENDUKUNG
ORGANISASI
BILA :
66. 5
Konflik antar
organisasi
5
Konflik antar
organisasi
4
Konflik antar
kelompok
dlm organisasi
4
Konflik antar
kelompok
dlm organisasi
3
Konflik
individu thd
kelompok
3
Konflik
individu thd
kelompok
2
Konflik antar
individu
2
Konflik antar
individu
1
Konflik dlm
Diri
individu
1
Konflik dlm
Diri
individu
LIMA JENIS
KONFLIK
DALAM
ORGANISASI
LIMA JENIS
KONFLIK
DALAM
ORGANISASI
68. 5
Perlakuan
yang berbeda
dengan
kebiasaan
5
Perlakuan
yang berbeda
dengan
kebiasaan
4
Pemilihan
pemimpin
yang tepat
4
Pemilihan
pemimpin
yang tepat
3
Reward and
punishment
untuk
kompetisi
3
Reward and
punishment
untuk
kompetisi
2
Penyusunan
kembali
organisasi
2
Penyusunan
kembali
organisasi
1
penempatan
orang luar
dalam
organisasi
1
penempatan
orang luar
dalam
organisasi
METODE
SIMULASI
KONFLIK
MELIPUTI
METODE
SIMULASI
KONFLIK
MELIPUTI
73. TIGA METODE PENYELESAIAN KONFLIK INTEGRATIF
1
KONSENSUS
2
KONFRONTASI
3
MENEMUKAN
TUJUAN YANG
LEBIH TINGGI
74. EMPAT KAWASAN KONFLIK
• KONFLIK HIRARKHI
konflik antara berbagai tingkatan dlm organisasi
Ex : ketua vs kabid, kabid vs anggota
• KONFLIK FUNGSIONAL
Konflik antara dua bidang dalam organisasi
Ex : bid dokumentasi vs bid konsumsi
• KONFLIK LINI-ANGGOTA
Konflik antara sesama anggota organisasi
Ex : Jlontrong Syafaat vs Gempar Syafaat (nama orang)
• KONFLIK FORMAL-INFORMAL
Konflik antara organisasi formal dan informal
Ex : Perguruan Tinggi vs lembaga kursus
76. Pengertian KEPEMIMPINAN
Seni mempengaruhi perilaku orang lain baik secara
individu maupun sebagai anggota kelompok agar
melakukan kegiatan untuk pencapaian tujuan
organisasi
5 sumber kekuasaan
1. Kekuasaan Paksaan
2. Kekuasaan Imbalan
3. Kekuasaan Legitimasi
4. Kekuasaan Keahlian
5. Kekuasaan referensi (ndompleng)
77. Teori-teori kepemimpinan
Teori sifat
(Trait Theory)
Teori kelompok
(Group Theory)
Teori situasional
Lima pendekatan:
1. Sifat fisik
2. Intelegensia
3. Personality
4. Hubungan dg
tugas
5. Sifat sosial
Asumsi:
Agar tujuan
kelompok dapat
tercapai, maka
harus ada
pertukaran positif
antara pemimpin
dengan para
anggotanya
Asumsi:
Kualitas
kepemimpinan
seseorang sangat
ditentukan oleh
faktor situasi yang
saling bergantung
antara satu dg
yang lainnya
78. Tugas pokok leader
Menyatukan orang-orang yang berbeda
motivasinya dengan motivasi yang sama.
Mengusahakan sebuah kelompok menjadi
dinamis secara sadar.
Menciptakan integrasi antar individu dan
kelompok.
Memberikan inspirasi agar anggota bekerja se-
efektif mungkin.
Menumbuhkan kesadaran lingkungan yang
dinamis.
79. DIMENSI
FUNGSIONAL
LEADERSHIP
DIMENSI
FUNGSIONAL
LEADERSHIP
DIMENSI TUGASDIMENSI TUGAS DIMENSI FUNGSIDIMENSI FUNGSI
Menciptakan kegiatan
Mencari & memberi informasi
Memberi pendapat
Menjelaskan
Mengkoordinasikan
Meringkas uraian
Menguji kelayakan
Mengevaluasi
Mendiagnosis
Menciptakan kegiatan
Mencari & memberi informasi
Memberi pendapat
Menjelaskan
Mengkoordinasikan
Meringkas uraian
Menguji kelayakan
Mengevaluasi
Mendiagnosis
Mendorong semangat
Menetapkan standar
Mengikuti
Mengekspresikan perasaan
Mengambil konsensus
Menciptakan keharmonisan
Mengurangi ketegangan
Mendorong semangat
Menetapkan standar
Mengikuti
Mengekspresikan perasaan
Mengambil konsensus
Menciptakan keharmonisan
Mengurangi ketegangan
80. Karakter PEMIMPIN
Menurut
Koontz & O’Donnell
Menurut
R.C. Davis
1. Logical approach to
problem
2. Cultural interest
3. Moral virtue
4. Good judgement
5. Initiative
1. Experience
2. Originality
3. Receptiveness
4. Personality
5. Responsibility
6. Human understanding
81. Tujuh larangan bagi pemimpin
1. Agresi
2. Memanfaatkan orang lain untuk kepentingan pribadi
3. Membudayakan persaingan yang tidak sehat
4. Mencari simpati (cari muka) = ujub, sum’ah, riya
5. Mencari pengakuan
6. Mengalihkan pokok persoalan
7. Menghalangi kemajuan
84. ADMINISTRASI
umumnya dinisbahkan dengan
tata usaha yang berarti
segala bentuk pekerjaan
dalam kantor meliputi
tulis menulis, mengetik,
korespondensi (surat menyurat),
kearsipan dan sebagainya
85. Pengertian ADMINISTRASI
Arti sempit
Tata usaha atau office work yang meliputi
kegiatan catat mencatat, tulis menulis,
mengetik, korespondensi, kearsipan dan
sebagainya
Arti luas
Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang
atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya
89. Berarti surat adalah alat komunikasi
tertulis untuk mengadakan hubungan
dengan pihak lain
90. JENIS SURAT
Menurut isi dan asalnya
Menurut maksud dan tujuannya
Menurut wujudnya
Menurut sasarannya
Menurut jaminan dan keamaan isinya
Menurut urgensinya
Menurut cara penyampaianya