Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merancang Gelanggang Remaja di Jakarta Timur dengan menggunakan konsep Arsitektur Biomimetik.
2. Konsep Arsitektur Biomimetik adalah mentranslasikan kriteria kehidupan ke dalam kriteria arsitektural, seperti menggunakan bentuk dan struktur yang terinspirasi dari makhluk hidup.
3. Hasil akhir rancangan adalah Gelanggang Remaja Tipe B yang ter
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
Analisis Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamanan Termal...Rahmawati Muslan
Presentasi Sidang Pleno
"Analisis Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamanan Termal Rumah Susun Industri Dalam"
Penyusun: Fathia Khairunnisa Agustin, Arif Kamaludin Firdaus Akbar, Rahmawati
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaRabiyatul Adawiyah
Perancangan kota adalah sebuah konsep design yang dapat menatur maupun mengubah fisik lingkungan kota agar menjadi lebih baik melalui sebuah proses perkembangan.
Program Ruang Perkantoran yang dianalisis dari studi preseden berupa Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara, serta kajian literatur lainnya. Dibuat untuk menyelesaikan tugas Desain Arsitektur III 2017
.
An offfice Space program, analyzed from precedent studies in the Tresury Service Office, as well as other literatures review. Created to complete the task of Architectural Design III 2017
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...Tayan Hini
-Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijaret ana memen emenem tifare.
-Cal humara eret haila soin ho masin hin haila, a nahu luku rauni vari taat uhulen ana la raun oho haran i rauni acit nar ee nee ho ratu aca-vari leuluka, tupuka rau-rau, nasaun palisana taa pipite
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
Analisis Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamanan Termal...Rahmawati Muslan
Presentasi Sidang Pleno
"Analisis Penghawaan Alami Terkait Sistem Ventilasi Terhadap Kenyamanan Termal Rumah Susun Industri Dalam"
Penyusun: Fathia Khairunnisa Agustin, Arif Kamaludin Firdaus Akbar, Rahmawati
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaRabiyatul Adawiyah
Perancangan kota adalah sebuah konsep design yang dapat menatur maupun mengubah fisik lingkungan kota agar menjadi lebih baik melalui sebuah proses perkembangan.
Program Ruang Perkantoran yang dianalisis dari studi preseden berupa Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara, serta kajian literatur lainnya. Dibuat untuk menyelesaikan tugas Desain Arsitektur III 2017
.
An offfice Space program, analyzed from precedent studies in the Tresury Service Office, as well as other literatures review. Created to complete the task of Architectural Design III 2017
Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijare...Tayan Hini
-Uru'raun a hici jare uru lesu tomoke a hici jare, Uru-vacu tomokie a hicijaret ana memen emenem tifare.
-Cal humara eret haila soin ho masin hin haila, a nahu luku rauni vari taat uhulen ana la raun oho haran i rauni acit nar ee nee ho ratu aca-vari leuluka, tupuka rau-rau, nasaun palisana taa pipite
Ruang Publik Kreatif (RPK) adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh BPPT dalam menumbuhkan kreativitas dan budaya inovasi masyarakat berbasis ruang yang dimmplementasi di daerahdaerah yang menerapkan Sistem Inovasi Daerah (SIDa).
training motivasi,
pelatihan sdm,
manajemen sumber daya manusia,
materi motivasi,
pelatihan,
materi training motivasi,
pelatihan karyawan,
pelatihan manajemen,
pelatihan wirausaha,
training karyawan,
corporate training,
pengembangan sdm,
pelatihan kewirausahaan,
manajemen pelatihan,
training untuk karyawan,
pelatihan softskill,
pelatihan human capital,
pelatihan periapan purna,
Tipologi desain untuk Our Tampines Hub (OTH), model hub terintegrasi, jarang terjadi dan belum pernah terjadi sebelumnya di Singapura. Lebih dari selusin pemangku kepentingan pemerintah, menyediakan lebih dari 30 fasilitas komunitas, olahraga, budaya, sipil dan gaya hidup, disatukan untuk tujuan sosial bersama untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari komunitas Tampines.
1. IMPLEMENTASI KONSEP ARSITEKTUR BIOMIMETIK
PADA DESAIN GELANGGANG REMAJA DI JAKARTA TIMUR
Ferdinan Maulana
1470121003
ABSTRAK
Pemuda adalah kelompok masyarakat yang umumnya menyukai aktivitas keolahragaan dan Seni. Namun demikian, di Kota Jakrta Timur, minat terhadap olahraga ini
belum terfasilitasi dengan sarana dan prasarana bidang olahraga yang memadai. Melihat pentingnya kehadiran sarana olahraga dan Kesenian yang representatif ini,
maka penulis tertarik untuk merencanakan pembangunan Gelanggang Remaja di Jakarta Timur, dengan Arsitektur Biomimetik sebagai tema perancangan, yang secara
filosofis merupakan konsep desain arsitektural yang mentranslasikan kriteria kehidupan ke dalam kriteria arsitektural.
Dalam pelaksanaan kegiatan perancangan, penulis mengunakan tiga pendekatan perancangan yaitu
pendekatan tematik, tipologi objek, dan analisis tapak yang menghasilkan konsep implementasi tema, konsep programatik, konsep zonasi, bentuk, struktur, dan utilitas.
Dalam prosesnya konsep-konsep rancangan ini senantiasa mengalami optimasi lewat proses transformasi konsep dengan mekanisme atau metode imajinasipresentasi
- evaluasi yang berulang secara siklikal, menurut teori yang dikemukakan John Zeisel, dan berakhir dengan konsep akhir yang optimum sesuai ketersediaan
sumberdaya perancangan khususnya waktu.
Hasil akhir, rancangan Gelanggang Remaja di Jakarta Timur ini hadir dengan kategori Gelanggang Remaja Tipe B yang terdiri dari satu gelanggang olahraga tertutup
untuk cabang olahraga tertentu, satu gelanggang terbuka untuk olahraga renang, satu gelanggang terbuka untuk sepak bola yang terintegrasi dengan ruang-ruang
untuk kegiatan pengelolaan Gelanggang Remaja ,asrama atlet serta komponen penunjang seperti Galeri Dan Sanggar seni. Komponen rancangan ruang luar umumnya
teralokasi untuk kebutuhan sirkulasi, parkir, lapangan latihan untuk olahraga tenis dan basket, ruang terbuka hijau dan beberapa elemen ruang luar yang menjadi focal
point kawasan, sehingga hadir dengan performa yang terbilang unik dan berpotensi untuk menjadi landmark bagi Kota Jakarta Timur.
Kata Kunci : Gelanggang Remaja, Jakarta Timur, Biomimetik
PENDAHULUAN
Kota Jakarta Timur merupakan daerah yang sedang berkembang ditandai dengan banyaknya pembangunan dalam berbagai bidang lebih khusus dalam bidang
olahraga. Fasilitas olahraga yang terdapat di Jakarta Timur yang pada umumnya merupakan milik swasta (disewakan) yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat dan
atlet untuk latihan atau sekedar dimanfaatkan untuk olahraga rekreasi, tetapi umumnya fasilitas olahraga tersebut masih kurang memadai, sehingga secara garis besar
Jakarta Timur belum memiliki sarana dan prasarana dibidang olahraga dan rekreasi yang memadai dan representatif. Melihat fasilitas olahraga di Jakarta Timur yang
masih jauh dari standard dan fakta bahwa fasilitas olahraga begitu penting untuk menunjang prestasi atlet serta meningkatkan minat masyarakat khususnya bagi kaum
muda terhadap olahraga, maka Sangat Perlu merencanakan pengadaan Fasilitas olahraga demi meningkatkan minat masyarakat khususnya kaum muda terhadap
olahraga serta memfasilitas para atlet yang ada.
Lokasi Gelanggang Remaja yang direncanakan bertempat pada Jl. Otista Raya , RT .13/RW.08, Kp. Melayu . Jatinegara . Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta yang merupakan daerah perkantoran pemerintah serta pemukiman warga dan terdapat beberapa sekolah di sekitar lokasi, sehingga hadirnya Gelanggang
Remaja ini diharapkan mampu menfasilitasi pelayanan secara regional. Dengan demikian penulis merasa tertarik untuk mengambil judul Tugas Studio Desain IV berupa
Gelanggang Remaja dengan mengunakan pendekatan konsep tema “Arsitektur Biomimetik” yang penerapannya dalam bidang arsitektur adalah melalui pengunaan
bentuk struktur serta bentuk bangunan yang mengambil unsur kriteria kehidupan. Lokasi proyek tugas ini disesuaikan dengan lokasi yang sudah disediakan oleh data
yang di peroleh.
2. METODE PERANCANGAN
Pendekatan yang digunakan dalam perancangan objek ini, khususnya dalam upaya pengembangan wawasan perancang menyangkut konteks proyek melalui kajian
rancangan adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Tipologi Objek, yaitu pengidentifikasian tipologi objek baik secara fungsional, geometrikal maupun kultural historik.
2. Pendekatan Tematik (Konsep Arsitektur Biomimetik), yaitu pemahaman mendalam tentang pengertian tema dan bagaimana strategi implementasinya.
3. Pendekatan Tapak dan Lingkungan, yaitu analisis terhadap kondisi lokasi, tapak dan lingkungan yang dapat menjadi determinator penggagasan konsep-konsep
rancangan. Metode untuk memperoleh data dan informasi untuk kajian perancangan adalah:
• Wawancara, yang bertujuan untuk merangkum pendapat-pendapat yang muncul dalam konsultasi dengan dosen pembimbing serta sejumlah nara sumber lain
yang berkaitan dengan objek, lokasi serta tema yang diangkat.
• Studi Literatur, yang bertujuan memperoleh referensi tekstual khususnya terkait dengan pemahaman tentang objek serta tema desain.
• Observasi Lapangan, melalui pengamatan langsung pada lokasi yang berhubungan dengan objek perancangan, sehingga kondisi lokasi dapat diketahui dengan
jelas.
• Studi Komparasi, dengan cara membandingkan sejumlah objek maupun fasilitas sejenis atau halhal kontekstual yang berhubungan dengan objek desain yang
sumbernya diambil melalui internet, buku-buku, majalah, dan objek yang sudah terbangun. Kajian / Analisis perancangan secara khusus dilakukan dengan
menggunakan beragam metode analisis arsitektural yang standar. Tahapan Konseptualisasi Rancangan sendiri dilakukan melalui suatu Eksperimentasi Desain
dengan cara menguji cobakan sejumlah gagasan desain secara berulang melalui proses transformasi konsep atau ide-ide gagasan secara dua dimensional
maupun tiga dimensional dengan menggunakan dengan mekanisme atau metode imajinasi-presentasi-evaluasi yang berulang secara siklikal, menurut teori yang
dikemukakan John Zeisel, dan berakhir dengan konsep akhir yang optimum sesuai ketersediaan sumberdaya perancangan khususnya waktu.
KAJIAN PERANCANGAN
Definisi
Ditinjau secara etimologis Gelanggang Remaja adalah arena atau tempat untuk menampung kegiatan masyarakat secara umum yang bersifat melatih serta mengukur
tingkat kemampuaan seseorang dalam menghadapi dirinya sendiri atau orang lain.
Prospek dan Fisibilitas Proyek
Dengan adanya fasilitas Gelanggang Remaja di Jakarta Timur bisa mewadahi aktivitas masyarakat pada bidang olahraga dan rekreasi selain itu dapat menjadi ikon
daerah, serta dapat menjadi pendukung untuk kegiatan resmi dalam bidang olahraga.
3. Kedalaman Pemaknaan Objek Rancangan
Sejarah Perkembangan Gelanggang Remaja berawal dari didirikannya stadion (colloseum) yaitu sekitar tahun ke-72 pemerintahan kaisar Vespasian dari dinasti
Flavian Kekaisaran Romawi. Tujuan stadion adalah untuk memenuhi kebutuhan fasilitas Keagamaan dan sosial pada jaman Yunani. Perkembangan selanjutnya yaitu di
Inggris pada tahun 1960-an, yang dikenal dengan sebutan Sport Center atau Sport Hall, berupa fasilitas olahraga yang semakin luas dan lengkap. Perkembangan
selanjutnya menunjukkan bahwa kebutuhan fasilitas-fasilitas olahraga yang tertutup semakin meningkat. Hal ini terjadi karena berubahnya kebiasaan atau gaya hidup
masyarakat dalam bidang olahraga sehingga kebutuhan masyarakat terhadap olahraga pun makin bervariasi.
Klasifikasi Gedung Olahraga
Menurut Buku Standar Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olahraga yang
dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, Gelanggang Olahraga dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :
1. Gelanggang Olahraga Tipe A adalah Gelanggang Olahraga yang dalam penggunaannya melayani wilayah Provinsi, dengan standar kapasitas penonton 3000-
5000 jiwa dan fasilitis olahraga minimal, 1 lapangan volley, 1 lapangan basket, dan 1 lapangan bulutangkis.
2. Gelanggang Olahraga Tipe B adalah Gelanggang Olahraga yang dalam penggunaannya melayani wilayah Kabupaten/Kota, dengan standar kapasitas penonton
1000-3000 jiwa, dan fasilitas olahraga minimal, 1 lapangan basket, 1 lapangan volley, dan 1 lapangan bulutangkis.
3. Gelanggang Olahraga Tipe C adalah Gelanggang Olahraga yang dalam penggunaannya hanya melayani wilayah Kecamatan, dengan standar kapasitas penonton
maksimal 1000 jiwa, dan fasilitas olahraga minimal 1 lapangan bola volley dan 1 lapangan bulutangkis.
.
KAJIAN LOKASI DAN TAPAK
Letak Lokasi dan Tapak
Lokasi perencanaan terletak di Kota Jakarta Timur yang merupakan Salah satu kota dari Provensi Ibu Kota Jakarta. Secara geografis, dengan batas-batas sebagai
berikut:
• Sebelah Utara dengan : Pertokoan/Perkantoran
• Sebelah Timur dengan : Perumahan
• Sebelah Selatan dengan : Pertokoan/Perkantoran
• Sebelah Barat dengan : Jalan Raya
Lokasi Gelanggang Remaja berada di Jalan Utama Oto iskandardina
Gambar 1. Lokasi Gelanggang Remaja
4. KAJIAN TEMA
Dalam perancangan objek Gelanggang Remaja ini tema yang digunakan adalah Arsitektur Biomimetik. Secara sederhana, Arsitektur Biomimetik merupakan konsep desain arsitektural
yang berupaya mentranslasikan kriteria kehidupan ke dalam kriteria arsitektural. Penerapan prinsip-prinsip Arsitektur Biomimetik lebih banyak terarah pada rancangan bangunan
berbentangan lebar dengan penggunaan struktur dan gubahan massa yang unik dari hasil translasi ciri-ciri makhluk hidup.
Argumentasi inilah yang mendorong penulis untuk mengaplikasikan tema Arsitektur Biomimetik sebagai tema perancangan. Biomimetik sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 1962
oleh Otto Schmitt, pria berkewarganegaraan Amerika Serikat. Barulah pada tahun 1980, konsep biomimetik ini digunakan secara luas oleh kalangan ilmuwan pada berbagai bidang.
Berbagai Definisi Istilah Yang Bekaitan Dengan Biomimetik
Sebagai suatu bidang kajian, Biomimetik merupakan terminologi yang memiliki sejumlah sinonim maupun tautan dengan beberapa istilah lain sebagai berikut.
• Biomimicry. Pertama kali digunakan oleh kelompok Janine Benyus dari Amerika Serikat, yang membahas tentang pengunaan ide dari alam. Biomimekri biasanya digunakan untuk
kemajuan dibidang teknologi.
• Bioinspiration. Suatu ekspresi yang paling umum untuk desain yang terinspirasi oleh alam, termasuk semua tingkat abstraksi, juga yang murni interpretasi morfologis.
• Biomorphology. Ilmu yang mempelajari konstruksi dan organisasi dari makhluk hidup dan komponen organ, jaringan dan sel. Struktur morfologi mengacu pada desain fungsional
dalam teknologi dan anatomi fungsional dalam biologi.
• Micromorphology. Fokus untuk meneliti bentuk objek mikroskopis dan berupa bentuk fungsional.
• Biomekanik. Aplikasi hukum-hukum fisika dan mekanika untuk mengidentifikasi benda-benda alam.
• Biofisika. Fokus pada penjelasan objek biologis dengan syarat dan metode fisika.
• Bioteknologi. Menggali objek biologi dengan menggunakan metode teknis. Gagasan baru telah bergeser ke arah teknologi menggunakan organisme untuk tujuan pembuatan
komponen biokimia, misalnya enzim, obat-obatan den farmasi. Bioteknologi juga terkait dengan organisme hasil rekayasa genetika.
Prinsip Arsitektur Biomimetik Menurut Lebedew
Hubungan arsitektur, alam dan manusia yang saling bergantung satu dengan yang lain seperti layaknya struktur anatomi tubuh manusia, dengan organ-organ yang saling melengkapi
satu dengan yang lain, merupakan sebuah model dalam filosofi arsitektur biomimetik. Dalam pemikiran ini penerapan arsitektur biomimetik dituntut bukan hanya meniru bentuk makhluk
hidup atau dari bentuk alam saja melainkan harus mampu menghadirkan desain yang ramah lingkungan sekitar atau selaras dengan kondisi alam sekitar, dalam kata lain bangunan yang
dapat beradaptasi layaknya makhluk hidup.
Dalam kerangka pikir yang lebih komprehensif, arsitektur dengan segenap komponen serta kalanya, dapat dipandang sebagai sesuatu yang memiliki karakteristik yang bersesuaian
dengan karakteristik suatu makhluk hidup. Dalam tesisnya, Lebedew mengemukakan sebuah sistem cara pandang yang melihat bagaimana sistem kehidupan dan segenap kriterianya
(kriteria biologis) dapat dihubungkan atau ditranslasikan dalam sistem arsitektur.
Studi Kasus Penerapan Prinsip Arsitektur Biomimetik
Pemahaman strategi implementasi tema ini untuk selanjutnya dapat dicermati pula melalui sejumlah studi kasus sebagai berikut.
• Water Resort. Objek arsitektur ini merupakan karya arsitek Orlando De Urrutia mengambil konsep setetes air. Objek ini dapat dilihat sebagai kasus yang menerapkan kriteria serta
prinsip arsitektur Biomimetik, karena elemen air merupakan sumber kehidupan, di mana struktur tubuh makhluk hidup didominasi oleh air.
Gambar 2. Implementasi Tema Pada Objek Water Resort
• Munich Olympic Stadium. Objek ini merupakan suatu perkembangan dari eksperimen yang dihadirkan di Montreal Expo 1967. Objek ini mengunakan struktur jaring kabel
layaknya sekumpulan jaring laba-laba. Laba-laba merupakan binatang dengan insting yang kuat dalam berburu dengan mengunakan jaringnya sebagai alat. Jaring laba-laba pada
dasarnya bukan hanya sebagai alat untuk berburu saja namun dapat digunakan sebagai alat perlindungan diri. Dalam desain objek ini pola jaring laba-laba diaplikasikan sebagai
5. struktur yang ditutupi oleh panel kaca Acrylic dari PVC yang menutupi area stadium, sport hall dan swimming pool dengan rentangan tiang lengkung baja yang diatur dari setiap
sudut yang ada.
Gambar 3. Implementasi Tema Pada Objek Munich Olympic Stadium
KONSEP PROGRAMATIK
Program Pelaku dan Aktifitas
Setelah meninjau beberapa gelanggang olahraga baik melalui survei lapangan maupun studi kasus, maka dapat disimpulkan pihak yang terlibat di dalam kegiatan yang diadakan di
gelanggang olahraga ini, adalah sebagai berikut:
• Pihak Pengelola, yang terdiri dari bagian administrasi dan pelayanan keamanan dan kenyamanan untuk kegiatan di dalam bangunan gelanggang remaja.
• Pihak Pengunjung, adalah orang yang datang untuk melakukan kegiatan olahraga dan kegiatan lain atau datang untuk menonton pertandingan/ pentas seni.
• Pihak Wartawan, yang datang untuk meliput dan mewawancari peserta pertandingan.
• Pihak Atlet / Olahragawan dan para official pendukungnya, yang terdiri dari para peserta perlombaandan pihak official seperti pelatih atau instruktur lapangan, dan wasit.
• Pihak Kesenian meliputi tenaga pengajar dan para official pendukungnya.
Program Ruang dan Fasilitas
Secara garis besar, program bangunan, ruang dalam, fasilitas dan besarannya, yang direncanakan sesuai dengan program pelaku dan aktivitas serta pertimbangan atas daya dukung tapak
terdiri dari :
• Gelanggang tertutup untuk olahraga Futsal, basket, tenis dan bulu tangkis dengan luas .7.000 M2
• Gelanggang terbuka untuk olahraga renang dan olahraga air lainnya dengan luas 5.000 M2
• Office Canter, Asrama Atlit, Auditorium ,Galeri dan Sanggar Seni dengan luas .2.500 M2
sedemikian hingga total program besaran ruang luar berjumlah ...........
Adapun program ruang luar terdiri komponen ruang luar hijau (lapangan bola, lapangan terbuka, taman) dengan luas 2.000M2. dan komponen ruang luar berperkerasan (area parkir
termasuk sirkulasi kendaraan dan pedestrian way seluas 1.500M2., sedemikian hingga total program besaran ruang luar adalah 18.000 M
FUNGSI DAN KEBUTUHAN RUANG GOR LAPANGAN TERTUTUP
6. FUNGSI KEGIATAN PELAKU AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
FUNGSI UTAMA Olahraga Prestasi Atlit • Latihan Dan Pertandingan Futsal
• Latihan Dan Pertandingan Basket
• Latihan Dan Pertandingan
Bulutangkis
• Latihan Dan Pertandingan Tenis
• Menonton Pertandingan
• Ganti Pakaian
• Berinteraksi
• Belanja Makanan Dan Minuman
• Buang Air Besar Dan Kecil
• Lapangan Futsal,
Basket, Bulutankis,
Tenis
• Tribun Penonton
• Tempat Santai
• Ruang Ganti
• Retail
• Kantin
• toilet
FUNGSI PELENGKAP Olahraga Dan Rekreasi Masyarakat • Latihan Dan Pertandingan Futsal
• Latihan Dan Pertandingan Basket
• Latihan Dan Pertandingan
Bulutangkis
• Latihan Dan Pertandingan Tenis
• Menonton Pertandingan
• Ganti Pakaian
• Berinteraksi
• Belanja Makanan Dan Minuman
• Buang Air Besar Dan Kecil
• Lapangan Futsal,
Basket, Bulutankis,
Tenis
• Tribun Penonton
• Tempat Santai
• Ruang Ganti
• Retail
• Kantin
• toilet
FUNGSI PENDUKUNG Pengguna Wartawan
Penjual
Pengunjung
• Jualan
• Menonton Pertandingan
• Makan Dan Minum
• Berinteraksi
• Buang Air Besar Dan Kecil
• Kantin
• Tribun Penonton
• Tempat Santai
• Retail
• Toilet
7. FUNGSI DAN KEBUTUHAN RUANG OFFICE CENTER
FUNGSI KEGIATAN PELAKU AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
FUNSI UTAMA Administrasi
Office Center
Direktur
Wakil Direktur
Sekertaris
Bendahara
Pengelola
B.O.P.I Dan K.O.I
• Bekerja , Menerima Tamu
• Bekerja , Mengadakan Rapat
• Bekerja , Mengelola Data
• Bekerja , Mengelola Keuangan
• Bekerja , Melayani Pengunjung
• Rapat Kerja
• Buang Air Besar Dan Kecil
• Bekerja , Melayani Kebutuhan
Serta Administrasi Atlit
• Ruang Direktur
• Ruang Wakil Direktur
• Ruang Sekertaris
• Ruang Bendahara
• Ruang Pengelola
• Ruang Rapat
• Toilet
• Kantor B.O.P.I Dan
K.O.I
FUNGSI PELENGKAP Olahraga Dan Rekreasi
Tempat Kesenian
Kantor Sewa
Penginapan
Atlit
Masyarakat
Pengelola Kantor Sewa
• Berlatih Tenis Meja
• Berlatih Karate / Silat
• Berlatih Kesenian
• Mengadakan Pementasan seni
Dan Pameran
• Pelatihan Kursus Komputer
• Pelatihan Kursus Musik
• Pelatihan Kursus Bahasa Jepang
• Pelatihan Kursus Bahasa Inggris
• Ganti Pakaian
• Menginap
• Buang Air Besar Dan Kecil
• Aula Tenis Meja
• Aula Karate Dan Silat
• Sanggar Seni
• Galeri
• Ruang Komputer
• Ruang Studio Musik
• Lab Bahasa Jepang
• Lab Bahasa Inggris
• Ruang Ganti
• Kamar Tidur
• Toilet
FUNGSI PENDUKUNG Penyewa Penjual
Masyarakat
• Berjualan Makanan Minuman
• Mengadakan Acara
• Parkir
• Cafe Dan Restorant
• Auditorium/ Aula
• Tempat Parkir
8. FUNGSI DAN KEBUTUHAN RUANG GOR KOLAM RENANG TERBUKA
FUNGSI KEGIATAN PELAKU AKTIVITAS KEBUTUHAN RUANG
FUNGSI UTAMA Olahraga Prestasi Atlit • Latihan Dan Pertandingan
Renang
• Menonton Pertandingan
• Ganti Pakaian
• Buang Air Besar Dan Kecil
• Kolam Ranang
• Tribun Penonton
• Ruang Ganti
• Toilet
FUNGSI PELENGKAP Olahraga Dan Rekreasi Masyarakat • Latihan Dan Pertandingan
Renang
• Menonton Pertandingan
• Ganti Pakaian
• Buang Air Besar Dan Kecil
• Kolam Ranang
• Tribun Penonton
• Ruang Ganti
• Toilet
FUNGSI PENDUKUNG Pengguna Penjual
Wartawan
• Berjualan Makanan Minuman
• Menyewakan Peralatan Renang
• Menonton Pertandingan
• Buang Air Besar Dan Kecil
• Kantin
• Toko
• Tribun Penonton
• Toilet
9. FLOW KEGIATAN
Direktur, Wakil Direktur, sekertaris ,
bendahara, pengelola
Datang Parkir
Datang
Hall Ruang Rapat
Cafe/ Kantin
Lafatori
• Bekerja , Menerima Tamu
• Bekerja , Mengadakan Rapat
• Bekerja , Mengelola Data
• Bekerja , Mengelola Keuangan
• Bekerja , Melayani Pengunjung
• Rapat Kerja
• Beribadah
• Buang Air Besar Dan Kecil
Pulang
Kebutuhan Ruang
• Ruang Direktur
• Ruang Wakil Direktur
• Ruang Sekertaris
• Ruang Bendahara
• Ruang Pengelola
• Ruang Rapat
• Mushola
• Toilet
Wartawan Dan Penjual
Parkir
Datang
Datang Hall Retail
Lafatori Cafe/Kantin
• Jualan
• Menonton Pertandingan
• Makan Dan Minum
• Berinteraksi
• Beribadah
• Buang Air Besar Dan Kecil
Pulang
• Kantin
• Tribun Penonton
• Tempat Santai
• Retail
• Mushola
• Toilet
K
e
b
u
t
u
h
a
n
R
u
a
n
g
10. FLOW KEGIATAN
FLOW KEGIATAN
Datang Parkir Hall Ruang Ganti
Lafatori
Cafe / Kantin
• Latihan Dan Pertandingan Futsal
• Latihan Dan Pertandingan
Basket
• Latihan Dan Pertandingan
Bulutangkis
• Latihan Dan Pertandingan Tenis
• Menonton Pertandingan
• Ganti Pakaian
• Berinteraksi
• Belanja Makanan Dan Minuman
• Berlatih Tenis Meja
• Berlatih Karate / Silat
• Berlatih Kesenian
• Mengadakan Pementasan seni
Dan Pameran
• Pelatihan Kursus Komputer
• Pelatihan Kursus Musik
• Pelatihan Kursus Bahasa Jepang
• Pelatihan Kursus Bahasa Inggris
• Menginap
• Latihan Dan Pertandingan
Renang
• Menonton Pertandingan
• Ganti Pakaian
• Beribadah
• Buang Air Besar Dan Kecil
Pulang
Datang
• Lapangan Futsal, Basket,
Bulutankis, Tenis
• Tribun Penonton
• Tempat Santa
• Retail
• Aula Tenis Meja
• Aula Karate Dan Silat
• Sanggar Seni
• Galeri
• Ruang Komputer
• Ruang Studio Musik
• Lab Bahasa Jepang
• Lab Bahasa Inggris
• Kamar Tidur
• Kolam Ranang
• Tribun Penonton
• Ruang Ganti
• Mushola
• Toilet
K
e
b
u
t
u
h
a
n
R
u
a
n
g
Atlit Dan Masyarakat
11. Organisasi Ruang
Datang Hall Ruang Ganti
Cafe / Kantin
Lafatori
• Bekerja, Keamanan
• Istirahat
• Makan Minum
• Beribadah
• Buang Air Besar Dan Kecil
Pulang
Datang
Parkir
Security
• Pos
Keamanan
• Mushola
• Kantin
• Toilet
Kebutuhan Ruang
Cleaning Service
Datang Parkir Hall Ruang Ganti
Lafatori
Cafe / Kantin
• Bekerja,
• Istirahat
• Makan Minum
• Beribadah
• Buang Air Besar Dan Kecil
Kebutuhan Ruang
• Tempat Parkir
• Kantin
• Mushola
• Toilet
Pulang
Datang
Gor Lapangan
Tertutup
12. Lapanga
n
Tribun
Tempat Santai
Hall
Kantin
Toilet
Parkir
Ruang Ganti
Pintu Masuk
Penonton
Pintu Masuk Atlit
Dan Petugas
Toilet
Gor Kolam Renang
Terbuka
Parkir
Pintu Masuk
Penonton
Pintu Masuk Atlit
Dan Petugas
Hall
Ruang Ganti
Kolam Renang
Tribun
Kantin
Toilet
Toilet
Toko
Peralatan
Renanag
Taman ,
Pendesterian
Office Center
Privat
Semi Publik
Semi Privat
Publick
Privat
Semi Privat
Mushola
Mushola
13. Organisasi Ruang
Ruang Rapat
Hall
Ruang Direktur
R. Wakil Direktur
R . Bendahara
Aula 2
Auditorium
Galeri
Toilet
Penginapan
Publick
Gor Kolam
Renang
R . Pengelola
Parkir
Lab Bahasa
Aula 1
Lab Komputer
Hall
Caffe and Resto
Semi PublickPendestrian
Gor Tertutup
Enterance
Toilet
Ruang
Ganti
Ruang
Ganti
Toilet
Gudang
Gudang
Toilet
Toilet
Gudang
Toilet
Mushola
Mushola
Mushola
Mushola
14.
15. PENUTUP
Dengan adanya Gelanggang Remaja di Jakarta Timur menurut sudut pandang penulis, akan menjadi wadah sebagai pengembangan bakat dan minat terhadap
berbagai cabang olahraga dan kresi kesenian, Tempat Rekreasi sekaligus menjadi ikon Kota Jakarta Timur. Proyek pembangunan Gelanggang Remaja di Jakarta Timur
dengan Tema Arsitektur Biomimetik merupakan proyek yang sangat rumit, di mana tema yang digunakan merupakan tema yang mentranslasikan unsur kriteria
kehidupan pada kriteria arsitektur. Selain itu perancangan Gelanggang Remaja yang terdiri dari banyak massa dan terdapat banyak ruang yang memiliki prasyarat yang
sudah ditetapkan menambah tingkat kesulitan. Namun demikian, penulis telah mengupayakan sebisa mungkin yang dapat dilakukan. Hasil perancangan ini masih dapat
dikembangkan lebih jauh untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik, untuk itu penulis dengan terbuka menerima kritik, saran-saran dan masukannya,
DAFTAR PUSTAKA
Charleson, Andrew W. 2005. “Structure as Achitecture : A Source Book For Architects And
Structural Engineers (Pdf)”. Elsevier. London.
Departemen Pekerjaan Umum. 1994 “Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung
Olahraga dan kesenian. Bandung. Yayasan LPMB
Field, David Little. 2008. “Metric Hand Book Planning And Design Data (Pdf)”, Third Edition.
Elsevier. London.
Neufert, Ernest. 2002. “Data Arsitektur”, Edisi 33, Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Michelle Addington and Daniel Schodek. 2005. “Smart Materials and New Technologies (Pdf)”..
London, UK.
Pawlyn, Michael. 2011. Biomimicry in architecture (Pdf).”. RIBA Publishing.
Gruber, Petra. 2011. Biomimetics in architecture of life and building ”. Springer Verlag / Wien.
Germany
Trebilcock, Peter and Lawson Mark. 2004. “Architectural Design in Steel (Pdf.)”SpoonPress.
New York
Zeisel, John. 1981. “Inquiry By Design: Tools For Environment-Behavioral Research”. Cambridge
University Press. Cambridge
http://www.designbuzz.com/water-building resort-harness-solar-energy-and-extracts water-from-air
http://www.infogrogol.net/2012/03/25gelanggang-olah-raga-grogol-petamburan.html
http://m-wali.blogspot.com/2012/02/07pengertian-dan-definisi-pertumbuhan.html
http://reshayainiresha.wordpress.com/2010/04/09/pengertian-homeostasis/
http://www.urukia.com/bionic tower lava
http://www.weruah’s.blogspot.com
32. Detail Denah dan
Potongan
CAMERA STAND
13 SQ.M
DN
UPUP
5.46
2.94
SNACKS COUNTER SNACKS COUNTER SNACKS COUNTER SNACKS COUNTER
13.10
2.50
6.25 6.53 6.53 6.81
3.53
6.23 0.97
1.00
4.66
1.00
4.15
14.77
5.15
5.10
10.43 1.30
1.20
52.66
12.28
0.99
2.50
5.59
4.50
1.00
3.85
DD
LANTAI 1
TRIBUN
UP
TICKET CHECKING TICKET CHECKING
TICKET COUNTER TICKET COUNTER
KANTIN
KLINIK RUANG PELATIH
RUANG STARATEGI
1.00 1.23 1.73
2.46
2.95
2.22
3.65
7.55
4.001.83 1.83
3.72
1.90 1.90
3.90
1.90
0.99 0.99
2.19
3.88
3.00
3.65
3.00
2.19
3.88
1.83
1.83
1.00
4.06
1.19
2.35
0.89
0.90
1.50
24.37 6.64
17.73
6.41 6.30
3.40
6.89
6.41 6.30
6.30
3.49
5.38
6.30
6.89
12.82
6.89
3.17
1.10 5.43 1.05 1.75 2.00 1.23 2.00 0.50 1.30 2.33 3.15 3.39 3.25 1.28
6.30
1.80
1.00
4.66
1.08 1.10
2.34
4.00
24.29
52.66
18.63
1.87
1.55
2.08
0.68
0.73
0.76
4.80
3.96
4.89
1.63
3.17
6.64
3.50
D
5.46
5.03
52.66
2.34
5.10 4.57
2.60
1.97
4.00
3.00
1.30
1.20
7.40
3.00
3.16
9.16 2.07
2.027.93
1.62
8.98
2.96
1.500.90
D
KAMAR
MANDI
PRIA KAMAR
MANDI
WANITA
LANTAI DASAR
LANTAI 2
1.56
1.54
1.56
1.54
UP UP
1.56
1.54
TOILETPRIA
RESEPTION
UP
UP
UP
UP
TOILETPRIA
5.75 1.50 1.78 5.711.50
4.26
2.70
2.46
0.33
2.97
0.90
1.56
LOBBY
6.02
4.00
3.32
1.88
2.64
2.97
2.64
2.97
2.97
2.97
1.12
2.982.98
1.00
6.02
9.919.90
1.50
1.00
6.25
2.12
2.12
16.29
1.00
7.61
1.64
0.90
0.86
1.68
3.54
3.28
4.77
9.92
1.17
4.50
3.25
3.77 3.77
3.25
4.50
3.25
7.15
1.00
1.12
10.91 10.08
4.77
2.001.90 1.90
0.30
1.62 1.00 1.00
6.23
24.07
TOKO
LOCKERS
LOCKERS
LOCKERS
CAFE
LANTAI DASAR
TOILET WANITA TOILET WANITA
TEMPAT BASUH WANITA
TEMPAT BASUH
PRIA
TEMPAT BASUH
PRIA
UP UP
23.61
1.23 4.61 1.00 1.23
24.07
1.001.00
3.64
3.00
3.00
3.00
3.00
3.64
3.81
1.72
3.69
2.37
6.60
1.00
2.00
2.37
6.60
4.50
1.00
2.00
2.00 24.07 2.00
11.10
LANTAI 1 - RUANG GYM
28.65
1.63 1.021.73 0.96 1.17
1.63
3.39
2.00 2.00
3.39
3.39
6.78
7.50 7.50
6.00
4.22
3.90
0.73 0.73
1.80
1.03
C C0.50
2.52 1.001.23
1.00
4.22
G.L
6.00
W2 W2
V
W1
D
1.95
0.30
3.04
0.85
0.25
1.002.29
RENCANA
SIRKULASI
LANTAI 1
E
NAIK
E
9.00
3.54
RENCANA
SIRKULASI
LANTAI DASAR
EE
8.00
9.72
2.20
2.00
2.00
POTONGAN D-D
1.56
0.65
2.47
0.65
2.47
0.65
4.16
0.39
13.00
11.44
1.98
3.12
3.12
3.12
1.80
1.80
1.80
DETAILS PENGAIRAN
S
E
C
U
R
I
T
Y
R
U
A
N
G
NAIK
Gambar
Dosen Pembimbing
Tuntun Rahayu .ST.MT
Ir Siswarini ST.MT
TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
STUDIO DESAIN
ARSITEKTUR 4
FERDINAN MAULANA
1470121003
TEMPAT BASUH WANITA
RUANG GYM
1 : 200
1 : 2001 : 200
1 : 200
33. D
DM
Denah Kolam
Renang
25M X 20M KOLAM ANAK - ANAK
PAPANSKOR
50M X 26.5M KOLAM BALAP
25M X 25M KOLAM
LONCAT INDAH
3.50
5.00
2.50
TOTAL TEMPAT DUDUK = 1250
1.00
2.27
2.00
2.00
2.00
1.00
2.00
1.50
8.00
9.72
8.00
2.00
1.57
1.00
2.00
1.00
7.00
1.00
1.00 1m WIDE CLEAR SPAN
1m WIDE CLEAR SPAN
25.00
7.00
AREA PEMAIN
AIR MANCUR
CAMERA
13 SQ.M
MID LANDING
DN
AIR MANCUR AIR MANCUR
AIR MANCUR
AIR MANCUR AIR MANCUR
AIR MANCUR AIR MANCUR AIR MANCUR
AIR MANCUR AIR MANCUR
AIR MANCUR
M
Gambar
Dosen Pembimbing
Tuntun Rahayu .ST.MT
Ir Siswarini ST.MT
TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
STUDIO DESAIN
ARSITEKTUR 4
FERDINAN MAULANA
1470121003
1 : 200
34.
35.
36. ZOONING
Gambar
Tuntun Rahayu .ST.MT
Ir Siswarini ST.MT
STUDIO DESAIN
ARSITEKTUR 4
FERDINAN MAULANA
1470121003
TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
Dosen Pembimbing
1 : 500
PRIVAT
SEMI PRIVAT
PUBLIK
SEMI PUBLIK
37. BLOK PLAN
Gambar
Tuntun Rahayu .ST.MT
Ir Siswarini ST.MT
STUDIO DESAIN
ARSITEKTUR 4
FERDINAN MAULANA
1470121003
TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
Dosen Pembimbing
1 : 500
J
A
C
D E
B
G
H
F
I
Main Enterance
Site Enterance
Jln . Otista Raya
A. Tugu Api Olimpiade
B. Tempat Free style
C. Gor Kolam Renang
D. Office Center
E. Tempat Nongkrong
F. Pos Security
G. Taman Terbuka
H. Gor Gelora Remaja
I. Parkiran
J. Parkiran Pengelola
KETERANGAN
FF
38. ANALISA TAPAK
Gambar
Main Enterance
STUDIO DESAIN
ARSITEKTUR 4
FERDINAN MAULANA
1470121003
TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
Dosen Pembimbing
Sirkulasi utama berada di bagian barat , Jl otista raya
Problem : pusat polusi udara
pusat kemacetan
pusat kebisingan
Sirkulasi utama di buat pada bagian barat
site yang langsung menuju jln utama jl raya
otista denagan main entrance dan site
enterance.
Main Enterance
AKSEBILITAS
Sirkulasi utama berada di bagian barat , Jl otista raya
Problem : pusat polusi udara
pusat kemacetan
pusat kebisingan
Bagian barat bangunan yang berhadapan
dengan matahari sore hari , dibuat dengan
sedikit bukaan dan di beri berbagai tananman
yang bisa melindungi dari sinar matahari.
ANALISA MATAHARI
Sirkulasi utama berada di bagian barat , Jl otista raya
Problem : pusat polusi udara
pusat kemacetan
pusat kebisingan
Untuk drainase dan sanitasi
Air kotor langsung dialirkan ke gorong gorong
Air bersih dengan sumur bor dan juga air
pdam.
ANALISA KEBISINGAN
DAN POLUSI
Tuntun Rahayu .ST.MT
Ir Siswarini ST.MT
Air Bersih
Air Bersih
sapticg
DRAINASE & SANITASI
Sirkulasi utama berada di bagian barat , Jl otista raya
Problem : pusat polusi udara
pusat kemacetan
pusat kebisingan
Untuk mengatasi polusi udara dan kebisingan
di jalan utama di berikan vegetasi sebagai
penghalang dan juga sebagai view atau
pemandangan.
39. SITE PLAN
Gambar
Tuntun Rahayu .ST.MT
Ir Siswarini ST.MT
STUDIO DESAIN
ARSITEKTUR 4
FERDINAN MAULANA
1470121003
TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
Dosen Pembimbing
1 : 500
RuangPemain
Ruang
Ganti
Ruang
Pemanasan
Ruang
Pemanasan
HALL
CAFE
Ruang
Rapat
Gudang
Umum
Ruang
Kerja
Ruang
Deposit
Toilet
RuangAdministrasi
HALL
HALL
Ruang
Tunggu
MedicalCekUp
Ruang
Pengelolaan
Air
Ruang
Kontrol
Masuk
Publik
Reseption
Ruang
Pemain
rUANG
gANTI
Ruang
Tamu
A
B
B
A
B
C
D
E
F
A
B
C
D
E
F
1234
1234
RuangPemain
Toilet
RuangSiaran
RadioDanTv
25M
X
20M
KOLAM
ANAK
-
ANAK
PAPAN
SKOR
50M
X
26.5M
KOLAM
BALAP
25MX
25M
KOLAM
LONCAT
INDAH
25.20
36.00
18.00
TOTAL
TEMPAT
DUDUK
=
1250
7.20
16.31 14.40 14.4014.407.2014.4010.80
57.60
69.97
57.60
14.4011.307.2014.407.20
50.40
7.207.20
1mWIDE
CLEAR
SPAN
1mWIDE
CLEAR
SPAN
180.00
50.40
AREA
PEMAIN
CAMERA
13
SQ.M
Main Enterance
Site Enterance
Jln . Otista Raya
40. Tampak
Gambar
STUDIO DESAIN
ARSITEKTUR 4
Tuntun Rahayu .ST.MT
Ir Siswarini ST.MT
FERDINAN MAULANA
1470121003
TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
Dosen Pembimbing
1 : 200
Tampak belakang
Tampak samping kanan
41. Tampak
Gambar
STUDIO DESAIN
ARSITEKTUR 4
Tuntun Rahayu .ST.MT
Ir Siswarini ST.MT
FERDINAN MAULANA
1470121003
TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
Dosen Pembimbing
1 : 200
Gelora Remaja
Tampak depan
Tampak samping kiri
42. Tampak
Gambar
STUDIO DESAIN
ARSITEKTUR 4
Tuntun Rahayu .ST.MT
Ir Siswarini ST.MT
FERDINAN MAULANA
1470121003
TEKNIK
ARSITEKTUR
UNIVERSITAS
KRISNADWIPAYANA
Dosen Pembimbing
1 : 200
Gelora Remaja
Tampak depan
Tampak samping kiri