Dokumen tersebut memberikan definisi dan kriteria penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). PMKS dibagi menjadi 8 kelompok yaitu anak, wanita, lanjut usia, keluarga, tuna sosial, korban NAPZA, penyandang cacat, dan masyarakat. Setiap kelompok diberikan definisi dan kriteria yang harus dipenuhi untuk dikategorikan sebagai PMKS.
Kode etik pekerjaan sosial memberikan pedoman bagi para pekerja sosial dalam melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab. Kode etik ini mencakup sikap dan perilaku pekerja sosial, tanggung jawabnya terhadap klien dan rekan sejawat, serta tujuannya untuk melindungi reputasi profesi dan masyarakat.
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidulProdiAPUGK
KDRT merupakan masalah sosial yang berdampak buruk bagi korban maupun pelaku. Dokumen menjelaskan tentang definisi, jenis, data, dan upaya penanggulangan KDRT melalui pilar-pilar seperti pencegahan, perlindungan, penanganan, dan pemulihan. Masyarakat perlu memahami, peduli, serta memerangi KDRT untuk menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis.
Dokumen tersebut membahas tentang peran orang tua dalam perlindungan anak untuk membentuk karakter generasi Z. Dokumen menyebutkan bahwa masih banyak anak yang mengalami berbagai bentuk kekerasan baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, serta faktor-faktor penyebab pelaku kekerasan dan korban kekerasan pada anak.
Kode etik pekerjaan sosial memberikan pedoman bagi para pekerja sosial dalam melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab. Kode etik ini mencakup sikap dan perilaku pekerja sosial, tanggung jawabnya terhadap klien dan rekan sejawat, serta tujuannya untuk melindungi reputasi profesi dan masyarakat.
Pencegahan dan Penanggulangan KDRT JerukWudel Girisubo GunungKidulProdiAPUGK
KDRT merupakan masalah sosial yang berdampak buruk bagi korban maupun pelaku. Dokumen menjelaskan tentang definisi, jenis, data, dan upaya penanggulangan KDRT melalui pilar-pilar seperti pencegahan, perlindungan, penanganan, dan pemulihan. Masyarakat perlu memahami, peduli, serta memerangi KDRT untuk menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis.
Dokumen tersebut membahas tentang peran orang tua dalam perlindungan anak untuk membentuk karakter generasi Z. Dokumen menyebutkan bahwa masih banyak anak yang mengalami berbagai bentuk kekerasan baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, serta faktor-faktor penyebab pelaku kekerasan dan korban kekerasan pada anak.
Kader posyandu lansia memainkan peran penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat lansia melalui kegiatan posyandu bulanan dan kunjungan rumah. Kader perlu mengikuti pelatihan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam tugasnya.
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan standar operasional prosedur yang jelas. Pelayanan dimulai dari pendaftaran di loket, dilanjutkan pemeriksaan dan pengobatan di balai pengobatan umum, serta rujukan ke fasilitas kesehatan lain jika diperlukan. Standar kualitas pelayanan ditetapkan untuk memastikan pasien mendapatkan layanan yang memuaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan jiwa di desa, yang meliputi: (1) peran masyarakat dan tenaga kesehatan dalam menjaga kesehatan jiwa di desa, (2) fasilitas pelayanan kesehatan jiwa di desa, dan (3) proses pendataan, penemuan kasus, penyuluhan, dan rujukan pasien gangguan jiwa.
Program penanggulangan TB di tempat kerja memberikan manfaat bagi perusahaan dan pekerja dengan mencegah penularan penyakit dan menjaga produktivitas kerja. Strategi DOTS direkomendasikan untuk menemukan dan mengobati pasien secara tepat guna memutus mata rantai penularan."
Modul ini membahas konsep, definisi, sumber data, dan ukuran mortalitas. Beberapa ukuran mortalitas yang dijelaskan adalah angka kematian kasar, angka kematian menurut umur, dan harapan hidup saat lahir."
Grup kerja sosial dilakukan untuk membantu JR, anak laki-laki berusia 10 tahun yang mengalami trauma akibat kekerasan dari bibinya. Terapi dilakukan melalui kelompok rekreasi dan terapi untuk meningkatkan fungsi sosial dan mengurangi gangguan psikologisnya. Kegiatan mencakup perkenalan, permainan, dan evaluasi untuk meningkatkan interaksi sosial dan mengurangi trauma JR.
Petunjuk teknis ini membahas tentang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam Desa Siaga Aktif, mencakup pengertian Desa Siaga Aktif, langkah-langkah pelaksanaannya, peran sumber daya manusia, dan sistem pemantauan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang stunting di Indonesia dan peran kesehatan lingkungan dalam penurunannya. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor penyebab stunting seperti sanitasi dan kebersihan lingkungan serta strategi penanggulangannya melalui program STBM dan PKGBM.
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang didefinisikan sebagai perbuatan yang menyebabkan penderitaan fisik, seksual, psikologis, atau penelantaran rumah tangga. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis KDRT, penyebabnya seperti ketidaksetaraan gender dan komunikasi yang buruk, dampaknya seperti gangguan kejiwaan dan kematian, serta solusi untuk menghindari K
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan membangun hubungan yang penting bagi pekerja sosial dalam melakukan intervensi dengan klien. Terdapat beberapa fase dalam praktik pekerjaan sosial seperti fase permulaan, pertengahan, akhir beserta teknik-teknik yang dapat digunakan seperti tuning in dan contracting.
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)NajMah Usman
The document discusses social epidemiology and factors that influence women's vulnerability to HIV. It begins by summarizing Bonita's story, noting that HIV can affect anyone regardless of profession or behavior. It then lists factors that contribute to women's vulnerability, categorizing them as individual, interpersonal/family, social/community, or socioeconomic/environmental determinants of health. The document advocates discussing these factors to develop a health promotion strategy to reduce HIV vulnerability among Indonesian women.
Keputusan Camat Kecamatan Bojongmanik menetapkan pemenang lomba cerdas cermat dokter kecil tingkat sekolah dasar di Kecamatan Bojongmanik berdasarkan keputusan panitia. SDN Bojongmanik 1 meraih juara 1, SDN Bojongmanik 2 juara 2, dan SDN Cimayang 1 juara 3.
Peraturan Menteri Sosial ini mengatur tentang pembentukan Tim Pertimbangan Perizinan Pengangkatan Anak Pusat dan Daerah untuk memberikan pertimbangan dalam pemberian izin pengangkatan anak antar warga negara Indonesia dan antara warga negara Indonesia dengan warga negara asing."
Keputusan Menteri Sosial ini menetapkan kriteria dan mekanisme pendataan fakir miskin serta orang tidak mampu di Indonesia. Terdapat dua kategori, yaitu yang sudah terdata (berdasarkan data tahun 2011) dan belum terdata, meliputi gelandangan, pengemis, korban bencana, dan lainnya. Kriteria fakir miskin antara lain tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dan sandang, serta tinggal di rumah berkualitas
Kader posyandu lansia memainkan peran penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat lansia melalui kegiatan posyandu bulanan dan kunjungan rumah. Kader perlu mengikuti pelatihan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam tugasnya.
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan standar operasional prosedur yang jelas. Pelayanan dimulai dari pendaftaran di loket, dilanjutkan pemeriksaan dan pengobatan di balai pengobatan umum, serta rujukan ke fasilitas kesehatan lain jika diperlukan. Standar kualitas pelayanan ditetapkan untuk memastikan pasien mendapatkan layanan yang memuaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan jiwa di desa, yang meliputi: (1) peran masyarakat dan tenaga kesehatan dalam menjaga kesehatan jiwa di desa, (2) fasilitas pelayanan kesehatan jiwa di desa, dan (3) proses pendataan, penemuan kasus, penyuluhan, dan rujukan pasien gangguan jiwa.
Program penanggulangan TB di tempat kerja memberikan manfaat bagi perusahaan dan pekerja dengan mencegah penularan penyakit dan menjaga produktivitas kerja. Strategi DOTS direkomendasikan untuk menemukan dan mengobati pasien secara tepat guna memutus mata rantai penularan."
Modul ini membahas konsep, definisi, sumber data, dan ukuran mortalitas. Beberapa ukuran mortalitas yang dijelaskan adalah angka kematian kasar, angka kematian menurut umur, dan harapan hidup saat lahir."
Grup kerja sosial dilakukan untuk membantu JR, anak laki-laki berusia 10 tahun yang mengalami trauma akibat kekerasan dari bibinya. Terapi dilakukan melalui kelompok rekreasi dan terapi untuk meningkatkan fungsi sosial dan mengurangi gangguan psikologisnya. Kegiatan mencakup perkenalan, permainan, dan evaluasi untuk meningkatkan interaksi sosial dan mengurangi trauma JR.
Petunjuk teknis ini membahas tentang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam Desa Siaga Aktif, mencakup pengertian Desa Siaga Aktif, langkah-langkah pelaksanaannya, peran sumber daya manusia, dan sistem pemantauan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang stunting di Indonesia dan peran kesehatan lingkungan dalam penurunannya. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang. Dokumen ini menjelaskan faktor-faktor penyebab stunting seperti sanitasi dan kebersihan lingkungan serta strategi penanggulangannya melalui program STBM dan PKGBM.
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang didefinisikan sebagai perbuatan yang menyebabkan penderitaan fisik, seksual, psikologis, atau penelantaran rumah tangga. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis KDRT, penyebabnya seperti ketidaksetaraan gender dan komunikasi yang buruk, dampaknya seperti gangguan kejiwaan dan kematian, serta solusi untuk menghindari K
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan membangun hubungan yang penting bagi pekerja sosial dalam melakukan intervensi dengan klien. Terdapat beberapa fase dalam praktik pekerjaan sosial seperti fase permulaan, pertengahan, akhir beserta teknik-teknik yang dapat digunakan seperti tuning in dan contracting.
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)NajMah Usman
The document discusses social epidemiology and factors that influence women's vulnerability to HIV. It begins by summarizing Bonita's story, noting that HIV can affect anyone regardless of profession or behavior. It then lists factors that contribute to women's vulnerability, categorizing them as individual, interpersonal/family, social/community, or socioeconomic/environmental determinants of health. The document advocates discussing these factors to develop a health promotion strategy to reduce HIV vulnerability among Indonesian women.
Keputusan Camat Kecamatan Bojongmanik menetapkan pemenang lomba cerdas cermat dokter kecil tingkat sekolah dasar di Kecamatan Bojongmanik berdasarkan keputusan panitia. SDN Bojongmanik 1 meraih juara 1, SDN Bojongmanik 2 juara 2, dan SDN Cimayang 1 juara 3.
Peraturan Menteri Sosial ini mengatur tentang pembentukan Tim Pertimbangan Perizinan Pengangkatan Anak Pusat dan Daerah untuk memberikan pertimbangan dalam pemberian izin pengangkatan anak antar warga negara Indonesia dan antara warga negara Indonesia dengan warga negara asing."
Keputusan Menteri Sosial ini menetapkan kriteria dan mekanisme pendataan fakir miskin serta orang tidak mampu di Indonesia. Terdapat dua kategori, yaitu yang sudah terdata (berdasarkan data tahun 2011) dan belum terdata, meliputi gelandangan, pengemis, korban bencana, dan lainnya. Kriteria fakir miskin antara lain tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dan sandang, serta tinggal di rumah berkualitas
Data Kementerian Sosial dalam Angka 13Dewi Kartika
Publikasi ini menyajikan rekomendasi analisis data kemiskinan
berdasarkan data PPLS 2011. Diharapkan, buku ini dapat digunakan
sebagai sumber informasi dalam memahami data PPLS 2011. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Undang_undang no 40 tahun 2004 tentang SJSNNur Fadillah
Undang-undang ini membahas tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional di Indonesia yang bertujuan memberikan perlindungan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak. Sistem ini diselenggarakan oleh beberapa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial seperti JAMSOSTEK, TASPEN, ASABRI, dan ASKES di bawah pengawasan Dewan Jaminan Sosial Nasional. Program-program jaminan sosial yang di
Keputusan Menteri Sosial menetapkan pedoman pelayanan terpadu dan gerakan masyarakat peduli kabupaten/kota sejahtera untuk menangani permasalahan sosial secara holistik dan meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar, dengan kerangka kerja pendekatan terpadu, berkelanjutan, dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan."
Materi ini sebagai bahan minimal dalam kegiatan diskusi dan pembelajaran terbatas di kelas. Bahan-bahan dalam tayangan ini dimodifikasi dari berbagai sumber baik buku mapun bahan lain yang telah publish di internet. Terimakasih untuk yang telah menginspirasi dengan permohonan maaf tidak menyebutkan satu persatu.
Dokumen tersebut membahas tentang tunalaras (gangguan emosi tingkat lanjut) dan layanan pendidikan bagi anak tunalaras. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi dan klasifikasi tunalaras, penyebab, karakteristik, alat pendidikan, hambatan, dampak, model layanan, dan kondisi penyelenggaraan pendidikan untuk anak tunalaras di Indonesia dan Banten.
Kekerasan Anak(sekolah) New 2 (1).pptxBustomiYazed
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hak-hak anak, termasuk mendefinisikan siapa yang termasuk anak, berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak seperti fisik, psikologis, seksual, dan penelantaran, serta tanggung jawab negara, pemerintah, masyarakat, dan orang tua dalam memberikan perlindungan kepada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan keluarga pada lansia. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian lansia dan klasifikasinya, tugas perkembangan keluarga dengan lansia, konsep asuhan keperawatan keluarga dengan lansia, serta perencanaan diagnosis dan tindakan keperawatan untuk gangguan konsep diri dan risiko jatuh pada lansia.
Ringkasan Materi tentang Perkembangan dan Kebutuhan Dasar Anak
Mata Kuliah : Psikologi/Konseling Perkembangan dan Kapita Selekta BKI
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
PPT Materi Pergaulan Sehat Kelompok 6 PJOK.pdfJuanDzaky
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pergaulan sehat dan tidak sehat dijelaskan, dengan pergaulan sehat memiliki ciriciri seperti berakhlak mulia dan pergaulan tidak sehat memiliki pengaruh negatif. Dampak dari pergaulan tidak sehat seperti masalah dengan keluarga dan prestasi menurun, sedangkan pencegahan meliputi memilih teman secara selektif dan berbicara dengan orang tua.
Dokumen ini membahas tentang pengertian anak non normatif dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak non normatif. Anak non normatif didefinisikan sebagai anak yang perkembangannya tidak sesuai dengan anak pada usia sebayanya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak non normatif antara lain cetak biru biologis, genetik, lingkungan sosial, budaya, ketangguhan pribadi, dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mencakup definisi, bentuk, faktor penyebab, akibat, dan upaya penanggulangannya. KDRT dapat terjadi di berbagai keluarga dan meliputi kekerasan fisik, seksual, psikologis, ekonomi, serta pengabaian yang dapat merusak anggota keluarga dan berdampak buruk pada perkembangan anak. UU No. 24/2004 menetapkan sank
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku normal dan abnormal. Perilaku normal adalah perilaku yang dapat diterima secara sosial, sedangkan perilaku abnormal adalah perilaku yang menyimpang dari norma sosial dan dapat memiliki dampak negatif bagi individu atau masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis perilaku abnormal seperti psikopati, defisiensi moral, dan abnormalitas seksual beserta penyebab dan ciri-cirinya.
OpenSID adalah sistem informasi desa yang dikembangkan oleh Lembaga Hukum Perkumpulan Desa Digital Terbuka untuk mendukung fungsi administrasi pemerintahan desa melalui berbagai modul seperti administrasi umum, kependudukan, keuangan, pembangunan, dan layanan publik. OpenSID memiliki fitur website desa, pengolah data administrasi, layanan mandiri, dan absensi pegawai untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat dan pengelolaan data des
Proposal ini merupakan draf rencana renovasi dan perluasan sarana Pondok Pesantren Husnul Khowatim untuk mengakomodasi peningkatan jumlah santri. Proposal ini mencakup latar belakang, tujuan, rencana kegiatan pembangunan seperti renovasi madrasah dan asrama santri, serta rincian anggaran untuk pembangunan madrasah.
Desa ini memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional dalam bidang pengelolaan BUMDes, program PKK, KB, serta dijadikan desa percontohan. Desa ini juga mendapat kesempatan kunjungan dari beberapa mentri dan kedutaan besar serta mendapat beasiswa ke Tiongkok.
Dokumen tersebut berisi visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Desa Biaung untuk periode 2018-2023. Visi utamanya adalah menciptakan Desa Biaung yang cerdas, aman, nyaman, tentram, indah dan berkeluarga. Misi antara lain meningkatkan pelayanan pemerintahan desa, meningkatkan sarana prasarana, dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan. Tujuan dan sasarannya meliputi pening
Dokumen tersebut membahas tentang keanggotaan BPD yang terdiri atas wakil dari penduduk desa yang dipilih melalui pemilihan umum setiap 5 tahun sekali, struktur kelembagaan BPD yang terdiri dari ketua, wakil ketua dan sekretaris, serta peraturan tata tertib BPD yang mengatur
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri pariwisata dengan membangun objek-objek wisata baru dan memperbaiki fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Pemerintah berharap langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan COVID-19, mencakup pendataan kesehatan warga, pembagian tugas antara aparat desa dan masyarakat, serta cara penyampaian informasi tentang COVID-19 kepada masyarakat."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi dan kegiatan untuk mempercepat program Open Defecation Free (ODF) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Strategi utama adalah menghentikan perilaku buang air besar sembarangan dan meningkatkan akses sanitasi melalui Gerakan Sanitasi Total Sa Sukabumi. Kegiatan kunci meliputi sosialisasi, pembangunan fasilitas sanitasi, verifikasi, dan deklarasi desa-desa ODF di Kabupaten S
Dokumen tersebut merangkum tugas, fungsi, hak, kewajiban, dan kewenangan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berdasarkan peraturan perundang-undangan. Secara ringkas, BPD bertugas menampung aspirasi masyarakat desa, mengawasi kinerja kepala desa, dan membahas rancangan peraturan desa. BPD juga berhak meminta keterangan kepada pemerintah desa dan berkewajiban memegang teguh Pancasila serta
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 yang mengatur ketentuan umum peraturan zonasi, struktur ruang wilayah yang terdiri dari sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana, serta ketentuan prasarana dan sarana minimum di setiap zona.
Dokumen tersebut berisi matriks program utama rencana tata ruang kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 yang mencakup pembangunan infrastruktur transportasi darat seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal di berbagai kecamatan untuk mendukung struktur ruang dan sistem prasarana utama kabupaten.
Dokumen tersebut merupakan lampiran peraturan daerah Kabupaten Cianjur tentang rencana tata ruang wilayah 2011-2031. Dokumen tersebut menyajikan data luas wilayah, luas kawasan perkotaan, dan peruntukan lahan di 9 kecamatan di Kabupaten Cianjur. Juga disajikan perbandingan luas lahan peruntukan tata ruang eksisting dan yang direncanakan.
This document is the Takokak Subdistrict in Figures 2018 publication from the BPS-Statistics of Cianjur Regency. It contains tables of data on geography, government, population, employment, social welfare, housing, agriculture, and the economy of Takokak Subdistrict. The publication aims to improve data quality and completeness to meet the needs of data users and help with development planning in Cianjur Regency. Criticism and suggestions are welcomed to improve future publications.
This document is the Sukanagara Subdistrict in Figures 2018 publication from the BPS-Statistics of Cianjur Regency. It contains statistical tables on various topics related to Sukanagara Subdistrict, including geography, government, population, employment, education, social welfare, housing, environment, agriculture, and economy. The tables provide data by village and were obtained from secondary sources as well as routine surveys conducted by the BPS. The publication is intended to help complete development planning in Cianjur Regency by making relevant statistical data available.
1. DEFINISI DAN KRITERIA
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN
POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL
Penyandang Masalah KesejahteraanSosial ( PMKS )
Seseorang keluarga atau kelompok masyarakat, yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak dapat
melaksanakan fungsi sosialnya ,dan karenanyan tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya
sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya ( jasmani, rohani dan sosial ) secara memadai dan wajar. Hambatan,
kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecatatan, ketunasosialan, keterbelakangan atau
keterasingan, dan kondisi atau perubahan lingkungan ( secara mendadak ) yang kurang mendukung atau menguntungkan.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) secara besaran dapat dibagi menjadi 8 ( delapan ) kelompok, yaitu :
1. Anak
2. Wanita
3. Lanjut Usia
4. Keluarga
5. Tuna Sosial
6. Korban Penyalahgunaan NAPZA
7. Penyandang Cacat
8. Masyarakat
A. ANAK
Kelompok anak terdiri dari : Anak Balita Terlantar, Anak Terlanta, Anak Nakal, Anak Jalanan, Anak cacat.
1. Anak Balita Terlantar
Definisi :
Anak yang berusia 0 – 4 tahun yang karena sebab tertentu, orang tuanya tidak dapat melakukan kewajibanya ( karena
beberapa kemungkinan : Miskin/tidak mampu , salah seorang sakit, salah seorang/kedua–duanya meninggal , anak balita
sakit ) sehingga terganggu kelangsungan hidupnya, pertumbuhan dan perkembangannya baik secara jasmani, rohani,
maupun sosial.
Kriteria :
a. Anak ( Laki – laki/perempuan ) usia 0 – 4 tahun
b. Tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, atau balita yang tidak pernah mendapat ASI/susu pengganti atau balita yang tidak
mendapat makanan bergizi ( 4 sehat 5 sempurna ) 2 kali seminggu atau balita yang tidak mempunyai sandang yang
layak sesuai dengan kebutuhannya
c. Yatim piatu atau tidak dipelihara, ditinggalkan oleh orang tuanya pada orang lain, ditempat umum maupun rumah sakit
dsb.
d. Apabila sakit tidak mempunyai akses kesehatan modern ( dibawa ke PUKESMAS dll ).
2. Anak Terlantar
Definisi :
Anak yang berusia 5 – 18 tahun yang karena sebab tertentu ( karena beberapa kemungkinan : miskin/tidak mampu, salah
seorang dari orang tuanya / wali pengampu sakit , salah seorang / kedua orang tuanya/wali pengampu atau pengasuh
meninggal, keluarga tidak harmonis, tidak ada pengampu/pengasuh ), sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya
dengan wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
Kriteria :
a. Anak ( laki–laki/perempuan ) usia 5–18 tahun
b. Anak yatim, piatu, yatim piatu maupun masih punya kedua orang tua
c. Tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya
d. Anak yang lahir karena pemerkosaan, tidak ada yang mengurus dan tidak mendapat pendidikan
3. Anak Yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah
Definisi :
Anak yang berusia 5 – 18 tahun yang terancam secara fisik dan non fisik karena tindak kekerasan, diperlakukan salah atau
tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial terdekatnya, sehingga tidak terpenuhi kebutuhan
dasarnya dengan wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
Kriteria :
a. Anak ( laki – laki/perempuan ) usia 5–18tahun
b. Seiring mendapat perlakuan kasar dan kejam dan tindakan yang berakibat menderita secara psikologis.
c. Pernah di aniaya dan atau di perkosa.
d. Dipaksa bekerja ( tidak atas kemauannya )
4. Anak Nakal
Definisi :
Anak yang berusia 5 - 18 tahun yang berperilaku menyimpang dari norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat,
lingkungannya, sehingga merugikan dirinya , keluarganya dan orang lain, akan mengganggu ketertiban umum, akan tetapi
( karena usia ) belum dapat di tuntut secara hukum.
Kriteria :
a. Anak ( laki – laki / perempuan ) usia 5 sampai kurang dari 18 tahun dan belum menikah.
b. Melakukan perbuatan ( secara berulang ) yang menyimpang.
5. Anak Jalanan
1X:Websitetoday10 julGive Syahmin July 11Other filesDefinisi dan Kriteria PMKS DINAS
SOSIAL.doc
2. Definisi :
Anak yang berrusia 5 – 18 tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran
di jalanan maupun ditempat – tempat umum.
Kriteria :
a. Anak ( laki-laki/perempuan) usia 5-18 tahun
b. Melakukan kegiatan tidak menentu,tidak jelas kegiatannya dan atau berkeliaran di jalanan atau ditempat umum minimal
4 jam/hari dalam kurun waktu 1 bulan yang lalu, seperti : pedagang asongan, pengamen, ojek payung, pengelap mobil,
pembawa belanjaan di pasar dan lain-lain.
c. Kegiatan dapat membahayakan dirinya sendiri atau menggangu ketertiban umum.
6. Anak Cacat
Definisi :
Anak yang berusia 5 – 18 tahun yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan
rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan aktivitas secara layak, yang terdiri dari : penyandang cacat fisik,
penyandang cacat mental, penyandang cacat fisik dan mental.
Kriteria :
a. Cacat Fisik
1) .Anggota tubuh tidak lengkap putus / amputasi tungkai, lengan atau kaki.
2) .Cacat tulang / persendian.
3) .Cacat sendi otot dan tungkai, lengan atau kaki.
4) .Lumpuh.
b. Cacat Mata.
1). Buta total ( buta kedua mata ).
2). Masih mempunyai sisa penglihatan atau kurang awas ( low ision )
c. Cacat Rungu Wicara
1). Tidak dapat mendengar atau memahami perkataan yang disampaikan pada jarak 1 meter tanpa alat bantu dengar.
2). Tidak dapat bicara sama sekali atau berbicara tidak jelas ( pembicaraannya tidak dapat mengerti ).
3). Mengalami hambatan atau kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
d. Cacat Mental eks Psilotik
1). Eks penderita penyakit gila.
2). Kadang masih mengalami kelainan tingkah laku
3). Sering menggangu orang lain.
e. Cacat mental retardasi
1) Idiot : Kemampuan mental dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normal idiot usia 2 tahun, wajahnya terlihat
seperti wajah dungu.
2) Embisil : kemampuan mental dan tingkah laku nya setingkat dengan anak normal usia 3 – 7 tahun.
3) Debil : Kemampuan mental dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normausia 8 – 12 tahun
B. WANITA
1. Wanita Rawan Sosial Ekonomi
Definisi :
Seseorang wanita dewasa yang berusia 18 – 59 tahun belum menikah atau janda yang tidak mempunyai penghasilan
cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari – hari.
Kriteria :
a. Wanita usia 18 – 59 tahun
b. Berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan fisik minimum ( sesuai kriteria Fakir Miskin ).
c. Tingkat pendidikan rendah ( umumnya tidak tamat / maksimal pendidikan dasar ).
d. Istri yang di tinggal suami tanpa batas waktu dan tidak dapat mencari nafkah.
e. Sakit, sehingga tidak mampu bekerja.
1) Wanita yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah.
Definisi :
Wanita yang berusia 18 – 59 tahun yang terancam secara fisik atau non fisik ( Fsikologis )karena tindak kekerasan,
diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial terdekatnya.
Kriteria :
a. Wanita usia 18 – 59 tahun atau kurang dari 18 tahun tetapi sudah menikah
b. Tidak diberi nafkah atau tidak boleh mencari nafkah
c. Diperlakukan secara keras kasar dan kejam ( dipukul, disiksa ) dalam keluarga
d. Diancam secara fisik dan psikologis ( diteror , ditakut – takuti, di sekap ) dalam kelurga atau ditempat umum.
e. Mengalami pelecehan seksual ( dikantor, di RT, ditempat umum antara lain diperkosa atau dipaksa menjual diri /
di eksploitir ).
C. LANJUT USIA
1. Lanjut Usia Terlantar
Definisi :
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik
secara jasmani, rohani maupun sosialnya.
Kriteria :
a. Usia 60 tahun ke atas (laki-laki/perempuan)
b. Tidak Sekolah/tidak tamat/tamat DS.
2X:Websitetoday10 julGive Syahmin July 11Other filesDefinisi dan Kriteria PMKS DINAS
SOSIAL.doc
3. c. Makan 2 x perhari
d. Makan-makanan berprotein tinggi (4 sehat 5 sempurna) 4 kali perminggu.
e. Pakaian yang dimiliki kurang dari 4 stel.
f. Tempat tidur tidak tetap.
g. Jika sakit tidak mampu berobat ke fasilitas kesehatan.
h. Ada atau tidak ada keluarga, sanak saudara atau orang lain yang mau dan mampu mengurusnya.
2. Lanjut Usia yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah.
Definisi :
Lanjut usia (60 tahun keatas) yang mengalami tindak kekerasan, diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam
lingkungan keluarga atau lingkungan terdekatnya, dan terancam baik secara fisik maupun non fisik.
Kriteria :
a. Wanita usia 18 – 59 tahun kurang dari 18 tahun tetapi sudah menikah.
b. Tidak diberi nafkah atau tidak boleh mencari nafkah.
c. Diperlakukan secara keras, kasar dan kejam (dipukul, disiksa) dalam keluarga.
d. Diancam secara fisik dan psikologis (diteror, ditakut-takuti, disekap) dalam keluarga atau ditempat umum.
e. Mengalami pelecehan seksual (dikantor, di RT di tempat umum antara lain di perkosa atau dipaksa menjual
diri/dieksploitir).
D. PENYANDANG CACAT
Penyandang cacat
Definisi :
Setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan
hambatan baginya untuk melakukan secara layaknya yang terdiri dari : a. Penyandang cacat fisik, b. Penyandang cacat
mental, c. Penyandang cacat fisik dan mental (undang– undang Nomor 4 tahun 1997)
1. Penyandang cacat fisik.
Definisi :
Seseorang yang menderita kelainan pada tulang dan atau sendi anggota gerak dan tubuh, kelumpuhan pada
anggota gerak tulang, tidaknya lengkap anggota gerak atas dan bawah, sehingga menimbulkan gangguan atau
menjadi lambat untuk melakukan kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
Kriteria :
a. Anggota tubuh tidak lengkap putus / amputasi tungkai, lengan atau kaki.
b. Cacat tulang / persendian.
c. Cacat sendi otot dan tungkai, lengan atau kaki
d. Lumpuh
2. Penyandang cacat mata ( tuna netra )
Definisi :
Seseorang yang buta kedua matanya atau kurang awas ( low vision ) sehingga menjadi hambatan dalam melakukan
kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
Kriteria :
a. Buta total ( buta kedua mata )
b. Masih mempunyai sisa penglihatan atau kurang awas ( low visiaon )
3 Pentandanf Cacat Tuna Rungu Wicara
Definisi :
Seseorang yang tidak dapat mendengar dan berbicara dengan baik sehingga menjadi hambatan dalam melakukan
kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
Kriteria :
a. Tidak dapat mendengar atau memahami perkataan yang disampaikan pada jarak 1 meter tanpa alat bantu
dengar.
b. Tidak dapat bicara sama sekali atau berbicara tidak jelas ( pembicaraannya tidak dapat dimengerti )
c. Mengalami hambatan atau kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
4 Penyandang cacat mental
Definisi :
Seseorang yang menderita kelainan mental / jiwa sehingga orang tersebut tidak bisa mempelajari dan melakukan
perbuatan yang umum di lakukan orang lain seusianya atau yang tidak dapat mengikuti perilaku biasa sehingga
menjadi hambatan dalam melakukan kegiatan sehari – hari secara layak / wajar
Penyandang cacat mental terdiri dari :
a. Penyandang cacat mental eks psikotik.
b. Eks penderita penyakit gila.
c. Kadang masih mengalami kelainan tingkah laku
d. Sering mengganggu orang lain.
5 Penyandang cacat mental reterdasi
1) Idiot : Kemampuan mental dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normal usia 2 tahun, wajahnya terlihat
seperti wajah dungu.
2) Embisil : Kemampuan mentral dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normal usia 3 – 7 tahun.
3) Debil : Kemampuan mental dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normal usia 8 – 12 tahun.
6 Penyandang cacat fisik dan mental
Definisi :
Seseorang yang menderita kelainan fisik dan mental sekaligus, atau cacat ganda, seperti gangguan pada fungsi
tubuh, penglihatan, pendengaran dan kemampuan berbicara serta mempunyai kelainan mental atau tingkah laku,
sehingga yang bersangkutan tidak mampu melakukan kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
3X:Websitetoday10 julGive Syahmin July 11Other filesDefinisi dan Kriteria PMKS DINAS
SOSIAL.doc
4. Kriteria :
Gabungan dari beberapa kriteria cacat fisik dan mental diatas.
7. Penyandang Cacat Bekas Penyakit Kronis.
Definisi :
Seseorang yang pernah menderita penyakit menahun atau kronis, seperti kusta, TBC paru, yang dinyatakan sembuh
/ terkendali. Termasuk penyandang cacat jenis ini adalah penderita HIV/AIDS, dan stroke, tetapi mengalami
hambatan fisik dan sosial untuk melaksanakan kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
Kriteria :
a. Eks penderita penyakit TBC paru, Kusta dan stroke.
b. Mengalami hambatan / kelainan fisik, meski badan tidak hilang ( kusta ).
c. Tubuh menjadi bokong dan ringkih ( TB paru )
d. Cenderung dijauhi masyarakat karena takut terjangkit / menular ( lerophobia dan HIV / AIDS )
e. Mempunyai rasa rendah diri
E. Tuna Sosial
Definisi :
Seseorang yang karena faktor – faktor tertentu, tidak atau kurang mampu untuk melaksanakan kehidupan yang layak atau
sesuai dengan norma agama, sosial atau hukum serta secara sosial cenderung terisolasi dari kehidupan masyarakatnya.
Termasuk tuna sosial adalah : tuna sosila, pengemis, gelandangan dan bekas narapidana.
1. Tuna Susila
Definisi :
Seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama atau lawan jenisnya secara berulang-ulang dan
bergantian diluar perkawinan yang sah dengan tujuan mendapatkan imbalan uang, materi atau jasa.
Kriteria :
1. Seseorang (laki-laki/perempuan) usia 19 tahun ke atas atau lebih.
2. Menjajakan diri ditempat umum,di lokasi atau tempat pelacuran (bordil), dan tempat terselubung (warung
remang-remang, hotel, mall, dan diskotek).
2. Pengemis
Definisi :
Orang-orang yang mendapat penghasilan dengan meminta-minta ditempat umum dengan berbagai cara dan
alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain.
Kriteria :
a) Anak sampai usia dewasa.
b) Meminta-minta dirumah-rumah penduduk, pertokoan, persimpangan jalan (lampu lalu lintas), pasar, tempat
ibadah dan tempat umum lainnya.
c) Bertingkah laku untuk mendapatkan belas kasihan berpura-pura sakit, merintih, dan kadang-kadang
mendoakan dengan bacaan-bacaan ayat suci, sumbangan untuk organisasi tertentu.
d) Biasanya mempunyai tempat tinggal tertentu atau tetap, membaur dengan penduduk pada umumnya.
3. Gelandangan
Definisi :
Orang – orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat
setempat, serta tidak mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara di tempat umum.
Keriteria :
a) Anak sampai usia dewasa, tinggal di sembarang tempat dan hidup mengembara atau menggelandangan
ditempat – tempat umum, biasanya di kota – kota besar.
b) Tidak mempunyai tanda pengenal atau identitas diri, berperilaku kehidupan bebas / liar , terlepas dari norma
kehidupan masyarakat pada umumnya .
c) Tidak mempunyai pekerjaan tetap meminta – minta atau mengambil sisa makanan atau barang bekas, dan
lain – lain.
4. Eks Narapidana
Definisi :
Seseorang yang telah selesai atau dalam 3 bulan segera mengakhiri masa hukuman atau masa pidananya sesuai
dengan keputusan pengadilan dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan
masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya
secara normal
Kriteria :
a. Usia 18 tahun sampai usia dewasa
b. Telah selesai atau segera keluar dari penjara karena masalah pidana.
c. Kurang diterima dijauhi atau diabaikan oleh keluarga dan masyarakat.
d. Sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap.
F. Korban Penyalahgunaan NAPZA
Definisi :
Seseorang yang menggunakan narkotika, psikotropika dan zat – zat adiktif lainya termasuk minuman keras di luar
pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang berwenang.
Kriteria :
a. Usia 10 tahun sampai usia dewasa.
b. Pernah menyalahgunakan narkotika, psikotropika dan zat – zat adiktif lainya termasuk minuman keras, yang dilakukan
sekali, lebih sekali atau dalam taraf coba – coba .
4X:Websitetoday10 julGive Syahmin July 11Other filesDefinisi dan Kriteria PMKS DINAS
SOSIAL.doc
5. c. Secara medik sudah dinyatakan bebas dari ketergantunngan obat oleh dokter yang berwenang.
G. Keluarga
1. Keluarga Fakir Miskin
Definisi :
Seseorang atau kepala keluarga yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan atau tidak
mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian
akan tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga yang layak bagi kemanusiaan.
Kriteria :
a. Penghasilan rendah atau berada di bawah garis kemiskinan seperti tercermin dari tingkat pengeluaran perbulan,
yaitu pengeluaran biaya hidup tidak melebihi Rp. 62. 000 ‘- untuk perkotaan , dan Rp. 50. 000,- untuk pedesaan
setiap orang perbulan (tahun 2000 )
b. Tingkat pendidikan pada umumnya rendah : tidak tamat SLTP, tidak ada keterampilan tambahan.
c. Derajat kesehatan dan gizi rendah
d. Tidak memiliki tempat tinggal yang layak huni, termasuk tidak memiliki MCK
e. Pemilikan harta sangat terbatas jumlah atau nilainya
f. Hubungan sosial terbatas, belum banyak terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan.
g. Akses informasi terbatas ( baca koran, radio )
2. Keluarga Berumah Tak Layak Huni
Definisi :
Keluarga yang kondisi Perumahan dan lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak untuk tempat tinggal
baik secara fisik, kesehatan maupun sosial.
Kriteria :
Kondisi rumah :
a. Luas lantai perkapital kota < 4 m2, desa <10 m2
b. Sumber air tidak sehat , akses memperoleh air bersih terbatas
c. Tidak mempunyai akses MCK
d. Bahan bangunan tidak permanen atau atap / dinding dari bambu rumbia.
e. Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara
f. Tidak memiliki pembagian ruangan
g. Lantai dari tanah dan rumah lembab atau pengap
h. Letak rumah tidak teratur dan berdempetan
i. Kondisi rusak.
3 Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana
Definisi:
Masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah rawan bencana atau disekitar daerah rawan bencana yang
mengakibatkan korban jiwa, penderitaan manusia, kerugian harta benda. Kerusakan alam lingkungannya, kerusakan
fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan
Kriteria
a. Wilayah bahaya gunung berapi
b. Daerah aliran sungai yang sering banjir/mungkin banjir
c. Daerah yang kemungkinan besar bisa terjadi bencana longsor
d. Daerah padat penduduk dan kumuh diperkotaan yang rawan bencana kebakaran
e. Daerah pantai yang rawan gelombang pasang/Tsunami
f. Daerah rawan bencana gempa bumi.
5X:Websitetoday10 julGive Syahmin July 11Other filesDefinisi dan Kriteria PMKS DINAS
SOSIAL.doc