SlideShare a Scribd company logo
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Disusun oleh
Syahriar Warman
Pembimbing
DR. dr. H. Sagiran, Sp. B(K)KL, M.Kes
BPH Retensi Urine
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2024
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 78 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pensiunan
Tanggal masuk : 24-05-2024
Tanggal Keluar : 29-05-2024
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Anamnesis
Keluhan Utama :
Tidak bisa BAK
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien laki-laki usia 78 tahun Mengeluh nyeri saat BAK, susah BAK,.karena itu
pasien selalu merasa ingin kencing lagi sehingga keluhan dirasakan terus
menerus. Pasien menyatakan pertama kali dirasakan sejak beberapa bulan
yang lalu. Pasien mengeluh harus mengedan agar air kencingnya keluar,
selain itu pasien merasakan buang air kecil tidak tuntas atau tidak puas. .
Riwayat demam (-), BAK darah (-), kencing berpasir (-), keluhan BAB (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu :
riwayat penyakit HT, CHF HHD PPOK Dengan obat rutin seretide diskus 250
2x1hisapan, spiriva respimat 1x2 hisapan,candesartan 8mg 1x1/2.
Riwayat BPH 2020 diberikan terapi farmakologi
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada Riwayat
Riwayat Penyakit Personal Sosial :
Merokok (+), alkohol (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : lemas
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 91/50 mmHg
Nadi : 69 x/menit
Suhu : 36,7 C
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan Fisik Generalis
• Pemeriksaan Kepala :
• Kepala : berbentuk bulat, normocephalus, simetris, jejas (-), massa (-)
• Rambut : berwarna putih kebotakan,
• Mata : konjunctiva anemis (+), sklera ikterik (-/-)
• Telinga : sekret (-), deformitas (-), massa (-)
• Hidung : deformitas (-), massa (-)
• Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-),
Pemeriksaan Leher :
• Kelenjar tiroid : normal tidak ada pembesaran
• Kelenjar limfonodi : normal tidak ada pembesaran
• JVP : normal tanpa peningkatan JVP
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan Fisik Generalis
• Cor :
• Inspeksi : deformitas (-),
• Palpasi : ictus cordis (+) di SIC V mid clavicula,
• Perkusi : redup,Cardiomegaly(+)
• Auksultasi :, regular,
• Pulmo :
• Inspeksi : deformitas (-), retraksi (-),
• Palpasi : daya kembang normal
• Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-) , sonor (-/-) ,
• Perkusi : sonor
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
• Pemeriksaan Abdomen :
• Inspeksi : distensi abdomen (-), jejas (-), nodul (-)
• Palpasi : supel, nyeri tekan (+), , hepatomegaly (-), rebound tenderness (-)
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani
•
• Pemeriksaan Ekstermitas :
• Superior : akral hangat (+/+), edema (-/-), tremor (-/-), deformitas (-/-), CRT<2dtk
• Inferior : akral hangat (+/+), edema (-/-), tremor (-/-),deformitas (-/-), CRT<2dtk
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan status lokalis
• Regio Flank
• Inspeksi : perubahan warna (-/-)
• Palpasi : Bulging (-/-) , Nyeri tekan (-/-)
• Perkusi : Nyeri ketok ginjal (-/-)
•
Regio Suprapubik
• Inspeksi : Distensi (+), jejas (-), eritema (-)
• Palpasi :, Nyeri tekan (+)
• Perkusi : Timpani
•
Regio Genitalia Eksterna
• Inspeksi : sudah tersirkumsisi, erpasang DC
• Palpasi : Nyeri tekan (+)
•
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Hasil Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil
Hemoglobin 13.2 – 17.3 5.4
Lekosit 4.5 – 11.5 10.38
Netrofil Segmen 50 – 70 67
Trombosit 150 – 450 191
Hematokrit 40.0 – 54.0 17.9
PPT 11.0 – 17.0 12.7
APTT 23.0 – 45.0 32.4
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
USG Abdomen Atas Bawah
Kesan :SUSP. RESIDUAL PROSTAT HIPERTROPHY MULTICYSTE REN BILATERAL LESI ISOECHOIC DI
DINDING INFEROANTERIOR VU, CURIGA MASSA,
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Tatalaksana
BPH retensi urine
Diagnosis
Inj Ceftriaxone 2x1 gr
TURP
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PENATALAKSANAAN PRE OP
• IVFD Nacl 0.9% 20 tpm
• Inf Levofloxacin 750 mg
•
Observasi KU VS
• Kaji Keluhan pasien
• Edukasi relaksasi nafas manajemen nyeri
• Konfirmasi dengan Spesialis Bedah Urology untuk dilakukan TURP
• Puasa Pre Operasi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Dokumentasi OP
• Tindakan Operasi
• TURP
•
Tanggal dan waktu Operasi
• 02 Juni 2022 ; 15.30 WIB
•
Gross Speciment
• Prostat Tn.S
•
Perendaman
• Formalin 10%
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PENATALAKSANAAN POST OP
• CEFIXIME TAB 100MG 12.0 KPS 2 x 1 per Hari
(-)
• KETOROLAC TAB 14.0 TAB 3 x 1 per Hari (-)
• Irigasi 40 tpm
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ASSESMENT
FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL
Anamnesis:
pasien mengatakan Pasien mengatakan nyeri pada saluran kencing setelah
dilakukan operas, post turp H0 jam 17.00 wib,
Pemeriksaan fisik:
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : CM (E4V5M6)
Tanda Vital
• Tekanan darah : 111 / 43 mmHg
• Suhu : 36,2 °C
• Nadi : 62 x/menit
Status lokalis
Nyeri luka pasca Operassi
Tatalaksana :Kelola irigasi 40 TPM
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ASSESMENT
FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL
Anamnesis:
pasien mengatakan pasien mengatakan masih nyeri pada saluran kencing
post operasi, post turp H1 jam 17.00 wib,
Pemeriksaan fisik:
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : CM (E4V5M6)
Tanda Vital
• Tekanan darah : 108 / 54 mmHg
• Suhu : 36,2 °C
• Nadi : 92 x/menit
Status lokalis
Nyeri luka pasca Operassi
Tatalaksana :Kelola irigasi 40 TPM
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ASSESMENT
FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL H-2
Anamnesis:
pasien mengatakan pasien Pasien mengatakan nyeri pada saluran kencing
sudah berkurang VAS Score 2
Pemeriksaan fisik:
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : CM (E4V5M6)
Tanda Vital
• Tekanan darah : 122 / 42 mmHg
• Suhu : 36,8 °C
• Nadi : 59 x/menit
Status lokalis
Nyeri luka pasca Operassi
Tatalaksana :Kelola irigasi 40 TPM
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ASSESMENT
FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL h3
Anamnesis:
ps mengatakan badan terasa lemes, BAK masih merah, tidak macet,
sudah minum air putih lebih banyak, sudah latihan duduk dengan
tempat tidu
Pemeriksaan fisik:
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : CM (E4V5M6)
Tanda Vital
• Tekanan darah : 101 / 45 mmHg
• Suhu : 36,8 °C
• Nadi : 59 x/menit
Status lokalis = -
Tatalaksana :Kelola irigasi 40 TPM
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
ASSESMENT
FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL h3
Anamnesis:
ps mengatakan tidak ada keluhan
Pemeriksaan fisik:
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : CM (E4V5M6)
Tanda Vital
• Tekanan darah : 122 / 51 mmHg
• Suhu : 36,7 °C
• Nadi : 67 x/menit
Status lokalis = -
Tatalaksana :CEFIXIME TAB 100MG 12.0 KPS 2 x 1 per Hari
KETOROLAC TAB 14.0 TAB 3 x 1 per Hari
BLPL
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Tinjauan Pustaka
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Definisi
• Benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah sebuah diagnosis histologik yang
merujuk pada proliferasi jaringan epitel dan otot halus di dalam zona transisi
prostatika yang tidak bersifat kanker.
• Kelenjar prostat mengalami 2 periode pertumbuhan yaitu ketika seorang laki-laki
berada pada masa awal pubertas dan kelenjar prostat akan tumbuh dua kali
ukurannya dan periode kedua dimulai pada usia 25 tahun dan akan berlanjut
hingga masa tua.
• Seiring membesarnya kelenjar prostat, akan menekan dan menjepit uretra yang
kemudian menyebabkan muncul keluhan retensi urin/kesulitan untuk sepenuhnya
mengosongkan kandung kemih.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Epidemiologi
Epidemiologi benign prostatic hyperplasia (BPH)
meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Di
Indonesia, penelitian menunjukkan BPH mengenai
hamper 50% laki-laki di atas 50 tahun.
Salah satu penelitian menunjukkan bahwa BPH
mengenai hampir 50% laki-laki Indonesia di atas usia
50 tahun dan sebanyak 20% laki-laki dengan lower
urinary tract symptoms (LUTS) dinyatakan
menderita benign prostatic hyperplasia
Angka mortalitas benign prostatic hyperplasia adalah
sekitar 0.5-1.5 per 100.000 kasus dan umumnya terjadi
karena komplikasinya
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Etiologi
• Etiologi terjadinya BPH belum diketahui secara pasti. Teori yang ada menjelaskan
bahwa ada beberapa faktor seperti peningkatan DHT (dihidrotestosteron),
penurunan kadar testosteron dan ketidakseimbangan estrogen dan testosteron,
serta penurunan laju apoptosis sel. Ketidakseimbangan laju antara proligerasi sel
dan apoptosis sel inilah yang menyebabkan laju pembesaran kelenjar prostat yang
lebih kuat.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Manifestasi klinis
1. Gerjala Iritatif
2. Gejala Obstruktif
3.Gejala generalisata seperti seperti keletihan,
anoreksia, mual dan muntah, dan rasa tidak
nyaman pada epigastrik.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Manifestasi klinis
1.Gerjala Iritatif
a.Urgency, yaitu perasaan ingin buang air kecil
yang sulit di tahan.
b.Frequency, yaitu penderita miksi lebih sering
miksi dari biasanya dapat terjadi pada malam
dan siang hari.
c.Disuri, yaitu nyeri pada waktu kencing.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Manifestasi klinis
2.Gejala Obstruktif
a.Hesitansi, yaitu memulai kencing yang lama dan sering kali disertai
dengan mengejan.
b.Intermittency, yaitu terputus-putusnya aliran kencing yang
disebabkan oleh ketidak mampuan otot destrussor dalam
mempertahankan tekanan intra vesika sampai berakhirnya miksi.
c.Terminal dribbling, yaitu menetesnya urin pada akhir kencing.
d.Pancaran lemah, yaitu kelemahan kekuatan dan kaliber pancaran
destrussor memerlukan waktu untuk dapat melampaui tekanan di
uretra.
e.Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil dan terasa belum
puas.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Penegakan Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Anamnesis
Gejala obstruktif & iritatif
Obstruksi Iritasi Pasca Miksi
Hesitansi → saat awal
miksi pasien harus
menunggu urin keluar
Frekuensi → miksi lebih
sering dari biasanya,
dapat terjadi malam dan
siang hari
Rasa tidak puas setelah
miksi
Intermitensi → pada
pertengahan miksi tiba-
tiba terhenti
Urgensi → perasaan
ingin miksi yang tidak
dapat ditahan
Urin menetes di akhir
miksi
Strain → pasien harus
mengejan untuk memulai
miksi
Nokturia → terbangun
pada malam hari untuk
miksi
Urin yang selalu menetes
tanpa disadari
Pancaran urin melemah Inkontinensia → urin
keluar diluar kehendak
Pancaran urin menetes Disuria → nyeri saat
berkemih
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Skor IPSS
International Prostate Symptom
Score (IPSS) merupakan sistem
penilaian yang dikembangkan oleh
American Urological Association
(AUA) dan distandardisasi oleh
World Health Organization (WHO)
untuk menilai tingkat keparahan
dari keluhan pada saluran kemih
bagian bawah. Penilaian ini
berguna untuk menilai dan
memantau keadaan pasien BPH.
IPSS hanya digunakan untuk menilai
beratnya gejala dan bukan
merupakan alat penegakan
diagnosis dari BPH. 5553124
Sangat mengganggu
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan abdomen berupa inspeksi, palpasi, dan perkusi.
•Pada inspeksi: benjolan pada regio suprapubik abdomen dapat
menunjukkan adanya buli-buli yang terisi
•Pada palpasi: penekanan pada regio suprapubik dapat menimbulkan rasa
ingin miksi, pemeriksaan ballotement ginjal dapat menunjukkan adanya
hidronefrosis
•Pada perkusi: suara redup jika buli-buli terisi
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan Fisik
Colok Dubur
Colok dubur dilakukan untuk membedakan pembesaran prostat jinak atau ganas.
- Pembesaran prostat
- Konsistensi prostat
- Ada / tidaknya nodul
BPH, biasanya ditemukan prostat membesar secara simetris pada
lobus kanan dan kiri, konsistensi kenyal, dan tidak ditemukan adanya
nodul. Sedangkan, pada karsinoma prostat konsistensinya keras,
lobus tidak simetris, dan bernodul.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan
Pencitraan
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
USG PROSTAT
USG dapat menghitung volume prostat dan menentukan
pembesaran prostat, dapat dilakukan secara
transabdominal dan transrectal.
Gambaran USG transabdominal kelenjar prostat potongan transversal
(kanan) dan longitudinal (kiri) dengan kandung kemih penuh sebagai acoustic
shadow
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Tatalaksana
Tujuan terapi pada pasien BPH adalah mengembalikan kualitas
hidup pasien. Terapi yang ditawarkan pada pasien tergantung
pada derajat keluhan, keadaan pasien, maupun kondisi obyektif
kesehatan pasien yang diakibatkan oleh penyakitnya.
a) Tanpa terapi (watchful waiting)
b) Medikamentosa
c) Terapi intervensi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
• Watchful Waiting
– Pasien tidak mendapatkan terapi apapun tetapi
perkembangan penyakitnya tetap diawasi oleh dokter
– Setiap 6 bulan, pasien diminta untuk datang kontrol
dengan ditanya dan diperiksa tentang perubahan keluhan
yang dirasakan, IPSS, pemeriksaan laju pancaran urine,
maupun volume residual urine. Jika keluhan miksi
bertambah jelek daripada sebelumnya, perlu
dipertimbangkan untuk memilih terapi yang lain.
– Ditujukan untuk pasien BPH dengan skor IPSS dibawah 7,
yaitu keluhan ringan yang tidak menggangu aktivitas
sehari-hari.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
• Medikamentosa
✔Penghambat adrenergik a-1
- Obat ini bekerja dengan menghambat reseptor a-1 yang
banyak ditemukan pada otot polos ditrigonum, leher buli-
buli, prostat, dan kapsul prostat —> akan terjadi relaksasi
di daerah prostat sehingga tekanan pada uretra pars
prostatika menurun dan mengurangi derajat obstruksi.
- Contoh obat: prazosin, terazosin dosis 1 mg/ hari, dan
dapat dinaikkan hingga 2-4 mg/ hari. Tamsulosin dengan
dosis 0.2-0.4 mg/ hari.
- Efek samping dari obat ini adalah penurunan tekanan
darah yang dapat menimbulkan keluhan pusing
(dizziness), lelah, sumbatan hidung, dan rasa lemah
(fatique).
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
• Pembedahan (Operatif)
– Indikasi pembedahan yaitu pada BPH yang sudah
menimbulkan komplikasi, diantaranya adalah:
(1) Retensi urine karena BPO
(2) Infeksi saluran kemih berulang karena BPO
(3) Hematuria makroskopik karena BPE
(4) Batu buli-buli karena BPO
(5) Gagal ginjal yang disebabkan oleh BPO
(6) Divertikulum buli- buli yang cukup besar karena BPO
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
✔ TURP (Trans Urethral Resection of the Prostate)
- Prosedur TURP merupakan 90% dari semua tindakan
pembedahan prostat pada pasien BPH.
- Pasien dengan keluhan derajat sedang, TURP lebih
bermanfaat daripada watchful waiting.
- TURP lebih sedikit menimbulkan trauma dibandingkan
prosedur bedah terbuka dan memerlukan masa pemulihan
yang lebih singkat.
- TURP dapat memperbaiki gejala BPH hingga 90%,
meningkatkan laju pancaran urine hingga 100%
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Komplikasi
Komplikasi jika BPH tidak ditangani adalah:
a. Infeksi Saluran Kemih Berulang
b. Batu Kandung Kemih
c. Hematuria
d. Sistitis
e. Pielonefritis
f. Retensi Urin Akut Atau Kronik
g. Hidroureter
h. Hidronefrosis
i. Gagal Ginjal
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Prognosis
• Perbaikan gejala dirasakan oleh 90% pasien
BPH dengan pengobatan
• Apabila tanpa pengobatan, perkembangan
klinis BPH meningkat selama periode 48 bulan
dan 5% berkembang menjadi retensi akut
• Buruk jika obstruksi sudah mengganggu fungsi
ginjal dan disertai dengan infeksi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to presentasi kasus benign prostat hiperplasia

Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
SyahrulAdzim
 
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Adeline Dlin
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non Dehidrasi
Usqi Krizdiana
 
PRESUS ASTER HANA KALITA NADA SHAUTI.pptx
PRESUS ASTER HANA KALITA NADA SHAUTI.pptxPRESUS ASTER HANA KALITA NADA SHAUTI.pptx
PRESUS ASTER HANA KALITA NADA SHAUTI.pptx
nananurdahlia
 
Abortus Berulang Koas Obgyn UNTAR..pptx
Abortus Berulang  Koas Obgyn UNTAR..pptxAbortus Berulang  Koas Obgyn UNTAR..pptx
Abortus Berulang Koas Obgyn UNTAR..pptx
Anggun50599
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
18176VarianAndrewHar
 
lapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptxlapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptx
RizkaAstadewi1
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
AbigailMadeline1
 
Gawat darurat-edt
Gawat darurat-edtGawat darurat-edt
Gawat darurat-edt
IsRa IzaTi
 
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptxCASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
snylstl
 
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptxASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
drArisantyNurSetiaRe
 
3. AKUT ABDOMEN.pptx
3. AKUT ABDOMEN.pptx3. AKUT ABDOMEN.pptx
3. AKUT ABDOMEN.pptx
setiaji6
 
HIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptxHIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptx
AgungBudiLaksono7
 
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptxPresentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
ssuser7b5763
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
MohammadRezzaRizaldi
 
Emcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptxEmcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptx
haniffakhruddin2
 
Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
Aris Rahmanda
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
nadyarahma111
 
Ileus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptxIleus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptx
NandaSyauqiwijaya
 
Monre Anak.pptx
Monre Anak.pptxMonre Anak.pptx
Monre Anak.pptx
DiniiiniiNinot
 

Similar to presentasi kasus benign prostat hiperplasia (20)

Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non Dehidrasi
 
PRESUS ASTER HANA KALITA NADA SHAUTI.pptx
PRESUS ASTER HANA KALITA NADA SHAUTI.pptxPRESUS ASTER HANA KALITA NADA SHAUTI.pptx
PRESUS ASTER HANA KALITA NADA SHAUTI.pptx
 
Abortus Berulang Koas Obgyn UNTAR..pptx
Abortus Berulang  Koas Obgyn UNTAR..pptxAbortus Berulang  Koas Obgyn UNTAR..pptx
Abortus Berulang Koas Obgyn UNTAR..pptx
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
lapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptxlapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptx
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 
Gawat darurat-edt
Gawat darurat-edtGawat darurat-edt
Gawat darurat-edt
 
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptxCASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
CASE REPORT - Urinary Tract Infection.pptx
 
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptxASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
ASUHAN GIZI DAN DIETETIKA BEDAH UROLOGI.pptx
 
3. AKUT ABDOMEN.pptx
3. AKUT ABDOMEN.pptx3. AKUT ABDOMEN.pptx
3. AKUT ABDOMEN.pptx
 
HIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptxHIPERTIROID.pptx
HIPERTIROID.pptx
 
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptxPresentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
Presentasi Kasus Amalia Irsha - Hematuria.pptx
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
Emcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptxEmcase 12 agustus 2023.pptx
Emcase 12 agustus 2023.pptx
 
Varisela pada Kehamilan
Varisela pada KehamilanVarisela pada Kehamilan
Varisela pada Kehamilan
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
 
Ileus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptxIleus Obstruktif.pptx
Ileus Obstruktif.pptx
 
Monre Anak.pptx
Monre Anak.pptxMonre Anak.pptx
Monre Anak.pptx
 

Recently uploaded

jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 

Recently uploaded (17)

jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 

presentasi kasus benign prostat hiperplasia

  • 1. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Disusun oleh Syahriar Warman Pembimbing DR. dr. H. Sagiran, Sp. B(K)KL, M.Kes BPH Retensi Urine Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2024
  • 2. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Identitas Pasien Nama : Tn. R Umur : 78 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Pensiunan Tanggal masuk : 24-05-2024 Tanggal Keluar : 29-05-2024
  • 3. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Anamnesis Keluhan Utama : Tidak bisa BAK Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien laki-laki usia 78 tahun Mengeluh nyeri saat BAK, susah BAK,.karena itu pasien selalu merasa ingin kencing lagi sehingga keluhan dirasakan terus menerus. Pasien menyatakan pertama kali dirasakan sejak beberapa bulan yang lalu. Pasien mengeluh harus mengedan agar air kencingnya keluar, selain itu pasien merasakan buang air kecil tidak tuntas atau tidak puas. . Riwayat demam (-), BAK darah (-), kencing berpasir (-), keluhan BAB (-)
  • 4. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu : riwayat penyakit HT, CHF HHD PPOK Dengan obat rutin seretide diskus 250 2x1hisapan, spiriva respimat 1x2 hisapan,candesartan 8mg 1x1/2. Riwayat BPH 2020 diberikan terapi farmakologi Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada Riwayat Riwayat Penyakit Personal Sosial : Merokok (+), alkohol (-)
  • 5. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : lemas Kesadaran : Compos mentis Tekanan Darah : 91/50 mmHg Nadi : 69 x/menit Suhu : 36,7 C
  • 6. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Pemeriksaan Fisik Generalis • Pemeriksaan Kepala : • Kepala : berbentuk bulat, normocephalus, simetris, jejas (-), massa (-) • Rambut : berwarna putih kebotakan, • Mata : konjunctiva anemis (+), sklera ikterik (-/-) • Telinga : sekret (-), deformitas (-), massa (-) • Hidung : deformitas (-), massa (-) • Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-), Pemeriksaan Leher : • Kelenjar tiroid : normal tidak ada pembesaran • Kelenjar limfonodi : normal tidak ada pembesaran • JVP : normal tanpa peningkatan JVP
  • 7. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Pemeriksaan Fisik Generalis • Cor : • Inspeksi : deformitas (-), • Palpasi : ictus cordis (+) di SIC V mid clavicula, • Perkusi : redup,Cardiomegaly(+) • Auksultasi :, regular, • Pulmo : • Inspeksi : deformitas (-), retraksi (-), • Palpasi : daya kembang normal • Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-) , sonor (-/-) , • Perkusi : sonor
  • 8. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN • Pemeriksaan Abdomen : • Inspeksi : distensi abdomen (-), jejas (-), nodul (-) • Palpasi : supel, nyeri tekan (+), , hepatomegaly (-), rebound tenderness (-) • Auskultasi : bising usus (+) normal • Perkusi : timpani • • Pemeriksaan Ekstermitas : • Superior : akral hangat (+/+), edema (-/-), tremor (-/-), deformitas (-/-), CRT<2dtk • Inferior : akral hangat (+/+), edema (-/-), tremor (-/-),deformitas (-/-), CRT<2dtk
  • 9. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Pemeriksaan status lokalis • Regio Flank • Inspeksi : perubahan warna (-/-) • Palpasi : Bulging (-/-) , Nyeri tekan (-/-) • Perkusi : Nyeri ketok ginjal (-/-) • Regio Suprapubik • Inspeksi : Distensi (+), jejas (-), eritema (-) • Palpasi :, Nyeri tekan (+) • Perkusi : Timpani • Regio Genitalia Eksterna • Inspeksi : sudah tersirkumsisi, erpasang DC • Palpasi : Nyeri tekan (+) •
  • 10. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Hasil Laboratorium Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil Hemoglobin 13.2 – 17.3 5.4 Lekosit 4.5 – 11.5 10.38 Netrofil Segmen 50 – 70 67 Trombosit 150 – 450 191 Hematokrit 40.0 – 54.0 17.9 PPT 11.0 – 17.0 12.7 APTT 23.0 – 45.0 32.4
  • 11. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN USG Abdomen Atas Bawah Kesan :SUSP. RESIDUAL PROSTAT HIPERTROPHY MULTICYSTE REN BILATERAL LESI ISOECHOIC DI DINDING INFEROANTERIOR VU, CURIGA MASSA,
  • 12. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Tatalaksana BPH retensi urine Diagnosis Inj Ceftriaxone 2x1 gr TURP
  • 13. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PENATALAKSANAAN PRE OP • IVFD Nacl 0.9% 20 tpm • Inf Levofloxacin 750 mg • Observasi KU VS • Kaji Keluhan pasien • Edukasi relaksasi nafas manajemen nyeri • Konfirmasi dengan Spesialis Bedah Urology untuk dilakukan TURP • Puasa Pre Operasi
  • 14. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Dokumentasi OP • Tindakan Operasi • TURP • Tanggal dan waktu Operasi • 02 Juni 2022 ; 15.30 WIB • Gross Speciment • Prostat Tn.S • Perendaman • Formalin 10%
  • 15. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PENATALAKSANAAN POST OP • CEFIXIME TAB 100MG 12.0 KPS 2 x 1 per Hari (-) • KETOROLAC TAB 14.0 TAB 3 x 1 per Hari (-) • Irigasi 40 tpm
  • 16. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN ASSESMENT FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL Anamnesis: pasien mengatakan Pasien mengatakan nyeri pada saluran kencing setelah dilakukan operas, post turp H0 jam 17.00 wib, Pemeriksaan fisik: Keadaan Umum : Cukup Kesadaran : CM (E4V5M6) Tanda Vital • Tekanan darah : 111 / 43 mmHg • Suhu : 36,2 °C • Nadi : 62 x/menit Status lokalis Nyeri luka pasca Operassi Tatalaksana :Kelola irigasi 40 TPM
  • 17. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN ASSESMENT FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL Anamnesis: pasien mengatakan pasien mengatakan masih nyeri pada saluran kencing post operasi, post turp H1 jam 17.00 wib, Pemeriksaan fisik: Keadaan Umum : Cukup Kesadaran : CM (E4V5M6) Tanda Vital • Tekanan darah : 108 / 54 mmHg • Suhu : 36,2 °C • Nadi : 92 x/menit Status lokalis Nyeri luka pasca Operassi Tatalaksana :Kelola irigasi 40 TPM
  • 18. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN ASSESMENT FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL H-2 Anamnesis: pasien mengatakan pasien Pasien mengatakan nyeri pada saluran kencing sudah berkurang VAS Score 2 Pemeriksaan fisik: Keadaan Umum : Cukup Kesadaran : CM (E4V5M6) Tanda Vital • Tekanan darah : 122 / 42 mmHg • Suhu : 36,8 °C • Nadi : 59 x/menit Status lokalis Nyeri luka pasca Operassi Tatalaksana :Kelola irigasi 40 TPM
  • 19. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN ASSESMENT FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL h3 Anamnesis: ps mengatakan badan terasa lemes, BAK masih merah, tidak macet, sudah minum air putih lebih banyak, sudah latihan duduk dengan tempat tidu Pemeriksaan fisik: Keadaan Umum : Cukup Kesadaran : CM (E4V5M6) Tanda Vital • Tekanan darah : 101 / 45 mmHg • Suhu : 36,8 °C • Nadi : 59 x/menit Status lokalis = - Tatalaksana :Kelola irigasi 40 TPM
  • 20. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN ASSESMENT FOLLOW UP POST OP DI BANGSAL h3 Anamnesis: ps mengatakan tidak ada keluhan Pemeriksaan fisik: Keadaan Umum : Cukup Kesadaran : CM (E4V5M6) Tanda Vital • Tekanan darah : 122 / 51 mmHg • Suhu : 36,7 °C • Nadi : 67 x/menit Status lokalis = - Tatalaksana :CEFIXIME TAB 100MG 12.0 KPS 2 x 1 per Hari KETOROLAC TAB 14.0 TAB 3 x 1 per Hari BLPL
  • 22. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Definisi • Benign prostatic hyperplasia (BPH) adalah sebuah diagnosis histologik yang merujuk pada proliferasi jaringan epitel dan otot halus di dalam zona transisi prostatika yang tidak bersifat kanker. • Kelenjar prostat mengalami 2 periode pertumbuhan yaitu ketika seorang laki-laki berada pada masa awal pubertas dan kelenjar prostat akan tumbuh dua kali ukurannya dan periode kedua dimulai pada usia 25 tahun dan akan berlanjut hingga masa tua. • Seiring membesarnya kelenjar prostat, akan menekan dan menjepit uretra yang kemudian menyebabkan muncul keluhan retensi urin/kesulitan untuk sepenuhnya mengosongkan kandung kemih.
  • 23. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Epidemiologi Epidemiologi benign prostatic hyperplasia (BPH) meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Di Indonesia, penelitian menunjukkan BPH mengenai hamper 50% laki-laki di atas 50 tahun. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa BPH mengenai hampir 50% laki-laki Indonesia di atas usia 50 tahun dan sebanyak 20% laki-laki dengan lower urinary tract symptoms (LUTS) dinyatakan menderita benign prostatic hyperplasia Angka mortalitas benign prostatic hyperplasia adalah sekitar 0.5-1.5 per 100.000 kasus dan umumnya terjadi karena komplikasinya
  • 24. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Etiologi • Etiologi terjadinya BPH belum diketahui secara pasti. Teori yang ada menjelaskan bahwa ada beberapa faktor seperti peningkatan DHT (dihidrotestosteron), penurunan kadar testosteron dan ketidakseimbangan estrogen dan testosteron, serta penurunan laju apoptosis sel. Ketidakseimbangan laju antara proligerasi sel dan apoptosis sel inilah yang menyebabkan laju pembesaran kelenjar prostat yang lebih kuat.
  • 26. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Manifestasi klinis 1. Gerjala Iritatif 2. Gejala Obstruktif 3.Gejala generalisata seperti seperti keletihan, anoreksia, mual dan muntah, dan rasa tidak nyaman pada epigastrik.
  • 27. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Manifestasi klinis 1.Gerjala Iritatif a.Urgency, yaitu perasaan ingin buang air kecil yang sulit di tahan. b.Frequency, yaitu penderita miksi lebih sering miksi dari biasanya dapat terjadi pada malam dan siang hari. c.Disuri, yaitu nyeri pada waktu kencing.
  • 28. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Manifestasi klinis 2.Gejala Obstruktif a.Hesitansi, yaitu memulai kencing yang lama dan sering kali disertai dengan mengejan. b.Intermittency, yaitu terputus-putusnya aliran kencing yang disebabkan oleh ketidak mampuan otot destrussor dalam mempertahankan tekanan intra vesika sampai berakhirnya miksi. c.Terminal dribbling, yaitu menetesnya urin pada akhir kencing. d.Pancaran lemah, yaitu kelemahan kekuatan dan kaliber pancaran destrussor memerlukan waktu untuk dapat melampaui tekanan di uretra. e.Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil dan terasa belum puas.
  • 29. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Penegakan Diagnosis • Anamnesis • Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Penunjang
  • 30. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Anamnesis Gejala obstruktif & iritatif Obstruksi Iritasi Pasca Miksi Hesitansi → saat awal miksi pasien harus menunggu urin keluar Frekuensi → miksi lebih sering dari biasanya, dapat terjadi malam dan siang hari Rasa tidak puas setelah miksi Intermitensi → pada pertengahan miksi tiba- tiba terhenti Urgensi → perasaan ingin miksi yang tidak dapat ditahan Urin menetes di akhir miksi Strain → pasien harus mengejan untuk memulai miksi Nokturia → terbangun pada malam hari untuk miksi Urin yang selalu menetes tanpa disadari Pancaran urin melemah Inkontinensia → urin keluar diluar kehendak Pancaran urin menetes Disuria → nyeri saat berkemih
  • 31. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Skor IPSS International Prostate Symptom Score (IPSS) merupakan sistem penilaian yang dikembangkan oleh American Urological Association (AUA) dan distandardisasi oleh World Health Organization (WHO) untuk menilai tingkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih bagian bawah. Penilaian ini berguna untuk menilai dan memantau keadaan pasien BPH. IPSS hanya digunakan untuk menilai beratnya gejala dan bukan merupakan alat penegakan diagnosis dari BPH. 5553124 Sangat mengganggu
  • 32. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Pemeriksaan abdomen berupa inspeksi, palpasi, dan perkusi. •Pada inspeksi: benjolan pada regio suprapubik abdomen dapat menunjukkan adanya buli-buli yang terisi •Pada palpasi: penekanan pada regio suprapubik dapat menimbulkan rasa ingin miksi, pemeriksaan ballotement ginjal dapat menunjukkan adanya hidronefrosis •Pada perkusi: suara redup jika buli-buli terisi Pemeriksaan Fisik Abdomen
  • 33. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Pemeriksaan Fisik Colok Dubur Colok dubur dilakukan untuk membedakan pembesaran prostat jinak atau ganas. - Pembesaran prostat - Konsistensi prostat - Ada / tidaknya nodul BPH, biasanya ditemukan prostat membesar secara simetris pada lobus kanan dan kiri, konsistensi kenyal, dan tidak ditemukan adanya nodul. Sedangkan, pada karsinoma prostat konsistensinya keras, lobus tidak simetris, dan bernodul.
  • 35. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN USG PROSTAT USG dapat menghitung volume prostat dan menentukan pembesaran prostat, dapat dilakukan secara transabdominal dan transrectal. Gambaran USG transabdominal kelenjar prostat potongan transversal (kanan) dan longitudinal (kiri) dengan kandung kemih penuh sebagai acoustic shadow
  • 37. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Tatalaksana Tujuan terapi pada pasien BPH adalah mengembalikan kualitas hidup pasien. Terapi yang ditawarkan pada pasien tergantung pada derajat keluhan, keadaan pasien, maupun kondisi obyektif kesehatan pasien yang diakibatkan oleh penyakitnya. a) Tanpa terapi (watchful waiting) b) Medikamentosa c) Terapi intervensi
  • 38. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN • Watchful Waiting – Pasien tidak mendapatkan terapi apapun tetapi perkembangan penyakitnya tetap diawasi oleh dokter – Setiap 6 bulan, pasien diminta untuk datang kontrol dengan ditanya dan diperiksa tentang perubahan keluhan yang dirasakan, IPSS, pemeriksaan laju pancaran urine, maupun volume residual urine. Jika keluhan miksi bertambah jelek daripada sebelumnya, perlu dipertimbangkan untuk memilih terapi yang lain. – Ditujukan untuk pasien BPH dengan skor IPSS dibawah 7, yaitu keluhan ringan yang tidak menggangu aktivitas sehari-hari.
  • 39. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN • Medikamentosa ✔Penghambat adrenergik a-1 - Obat ini bekerja dengan menghambat reseptor a-1 yang banyak ditemukan pada otot polos ditrigonum, leher buli- buli, prostat, dan kapsul prostat —> akan terjadi relaksasi di daerah prostat sehingga tekanan pada uretra pars prostatika menurun dan mengurangi derajat obstruksi. - Contoh obat: prazosin, terazosin dosis 1 mg/ hari, dan dapat dinaikkan hingga 2-4 mg/ hari. Tamsulosin dengan dosis 0.2-0.4 mg/ hari. - Efek samping dari obat ini adalah penurunan tekanan darah yang dapat menimbulkan keluhan pusing (dizziness), lelah, sumbatan hidung, dan rasa lemah (fatique).
  • 40. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN • Pembedahan (Operatif) – Indikasi pembedahan yaitu pada BPH yang sudah menimbulkan komplikasi, diantaranya adalah: (1) Retensi urine karena BPO (2) Infeksi saluran kemih berulang karena BPO (3) Hematuria makroskopik karena BPE (4) Batu buli-buli karena BPO (5) Gagal ginjal yang disebabkan oleh BPO (6) Divertikulum buli- buli yang cukup besar karena BPO
  • 41. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN ✔ TURP (Trans Urethral Resection of the Prostate) - Prosedur TURP merupakan 90% dari semua tindakan pembedahan prostat pada pasien BPH. - Pasien dengan keluhan derajat sedang, TURP lebih bermanfaat daripada watchful waiting. - TURP lebih sedikit menimbulkan trauma dibandingkan prosedur bedah terbuka dan memerlukan masa pemulihan yang lebih singkat. - TURP dapat memperbaiki gejala BPH hingga 90%, meningkatkan laju pancaran urine hingga 100%
  • 42. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Komplikasi Komplikasi jika BPH tidak ditangani adalah: a. Infeksi Saluran Kemih Berulang b. Batu Kandung Kemih c. Hematuria d. Sistitis e. Pielonefritis f. Retensi Urin Akut Atau Kronik g. Hidroureter h. Hidronefrosis i. Gagal Ginjal
  • 43. KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN Prognosis • Perbaikan gejala dirasakan oleh 90% pasien BPH dengan pengobatan • Apabila tanpa pengobatan, perkembangan klinis BPH meningkat selama periode 48 bulan dan 5% berkembang menjadi retensi akut • Buruk jika obstruksi sudah mengganggu fungsi ginjal dan disertai dengan infeksi